Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.

D
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA
DI RSD MANGUSADA RUANG ICU
TANGGAL 29 APRIL – 01 MEI 2022

OLEH
NI WAYAN DESY SUCITA DEWI
219012754

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2022
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

TERAKREDITASI BAN PT NO: 014/BAN-PT/AK-XIV/S1/VII/2011

Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar – Bali 80239, Telp./Fax. (0361) 427699
Website: www.stikeswiramedika.ac.id e-mail: stikes_wikabali@yahoo.co.id

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS


Nama Mahasiswa : Ni Wayan Desy Sucita Dewi

NIM : 219012754

Tgl/ Jam : 29 April 2022/11.00 Wita Tanggal MRS : 17 April 2022

Ruangan : ICU Diagnosis Medis : Pneumonia

Nama/Inisial : Tn. D No.RM : 03.42.20

Jenis Kelamin : Laki-laki Suku/ Bangsa : Indonesia


ID
E Umur : 75 tahun Status Perkawinan : Menikah
N
TI Agama : Hindu Penanggung jawab : Tn. B
T
A Pendidikan : SMA Hubungan : Anak
S
Pekerjaan :- Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Br. Gunung Alamat : Br. Gunung, Tumbak Bayuh

RI Keluhan utama saat MRS :


W
A penurunan kesadaran, nyeri dada, riwayat berdebar, sesak nafas, dan batuk
Y
A Keluhan utama saat pengkajian :
T Penurunan kesadaran, sesak dan batuk
S
A Riwayat penyakit saat ini :
KI
T Pasien awalnya mengeluh sesak, sesak sudah berlangsung sejak 4 hari sebelum MRS dan
D
memberat sejak tanggal 17 April 2022. Keluarga kemudian mengajak pasien berobat ke UGD
A
N RSD Mangusada tanggal 17 April 2022 Pukul 05.50 WITA. Pasien dilaporkan mengalami
K
penurunan kesadaran, nyeri dada, riwayat berdebar, sesak nafas, dan batuk. Di IGD pasien
E
S dilakukan pemeriksaan dan masuk triage merah. Pasien dirawat di ICU untuk mendapat
E
penanganan dan pengawasan lebih lanjut. Pasien kemudian dirawat di Ruang ICU RSD
H
A Mangusada.
T
A Riwayat Allergi :
N
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan, makanan dan
minuman.
Riwayat Pengobatan :
‐ IVFD RL 8 tpm

‐ Terapi O2 simple mask 6 liter/menit

Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga:

Keluarga pasien mengatakan pasien pernah sesak sebelumnya


B Jalan Nafas : ◻ Paten ✔ Tidak Paten
R
E Nafas : ✔ Spontan ◻ Tidak Spontan
A
T Obstruksi : ◻ Lidah ✔ Cairan ◻ Benda Asing ◻ Tidak Ada
H ◻ Muntahan ◻ Darah ◻ Oedema
IN
G Gerakan dinding dada: ✔ Simetris ◻ Asimetris

Sesak Nafas : ✔ Ada ◻ Tidak Ada

RR : 28 x/mnt

Kedalaman Nafas : ◻ Normal ✔ Dangkal ◻ Dalam

Pola Nafas : ◻ Teratur ✔ Tidak Teratur

Jenis : ✔ Dispnoe ◻ Kusmaul ◻ Cyene Stoke ◻ Lain… …

Pernafasan Cuping hidung ◻ Ada ✔ Tidak Ada

Retraksi otot bantu nafas : ✔ Ada ◻ Tidak Ada

Deviasi Trakea : ◻ Ada ✔ Tidak Ada

Pernafasan : ✔ Pernafasan Dada ◻ Pernafasan Perut

Batuk : ✔ Ya ◻ Tidak ada

Sputum: ✔ Ya , Warna: kuning Konsistensi: kental Volume: 2 cc Bau: khas sputum

◻ Tidak

Emfisema S/C : ◻ Ada ✔ Tidak Ada

Suara Nafas : ◻ Snoring ◻ Gurgling ◻ Stridor ◻ Tidak ada

◻ Vesikuler ◻ Wheezing ✔ Ronchi

Alat bantu nafas: ◻ OTT ◻ ETT ◻ Trakeostomi

◻ Ventilator, Keterangan: ... ... ...

Oksigenasi : 6 lt/mnt ◻ Nasal kanul ✔ Simpel mask ◻ Non RBT mask ◻ RBT Mask

◻ Tidak ada

Penggunaan selang dada : ✔Ada ◻ Tidak Ada

Drainase : -

Trakeostomi : ◻ Ada ✔ Tidak Ada

Kondisi trakeostomi: -

keterangan: … …
Masalah Keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif

Nadi : ✔ Teraba ◻ Tidak teraba ✔ N: 97 x/mnt

Irama Jantung : Reguler

Tekanan Darah : 146/81 mmHg

Pucat : ◻ Ya ✔ Tidak

Sianosis : ◻ Ya ✔ Tidak

CRT : ✔ < 2 detik ◻ > 2 detik

Akral : ◻ Hangat ✔ Dingin ◻ S: 36 0C

Pendarahan : ◻ Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc ✔ Tidak

Turgor : ◻ Elastis ✔ Lambat


B
L Diaphoresis : ◻ Ya ✔ Tidak
O
O Riwayat Kehilangan cairan berlebihan: ◻ Diare ◻ Muntah ◻ Luka bakar
D
JVP : -

CVP : -

Suara jantung: S1 S2 intensitas normal reguler

IVFD : ✔ Ya ◻ Tidak, Jenis cairan: RL 8 tpm

keterangan: … …

Masalah Keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan


Kesadaran: ✔ Composmentis ◻ Delirium ◻ Somnolen ◻ Apatis ◻ Koma

GCS : ✔ Eye 4. ✔ Verbal 5 ✔ Motorik 4

Pupil : ✔ Isokor ◻ Unisokor ◻ Pinpoint ◻ Midriasis

Refleks Cahaya: ✔ Ada ◻ Tidak Ada

Refleks Muntah: ◻ Ada ✔ Tidak Ada

Refleks fisiologis: ✔ Patela (+) ◻ Lain-lain … …

Refleks patologis : ◻ Babinzky (+/-) ◻ Kernig (+/-) ◻ Lain-lain ... ...

Refleks pada bayi: ◻ Refleks Rooting (+/-) ◻ Refleks Moro (+/-)

B (Khusus PICU/NICU) ◻ Refleks Sucking (+/-) ◻


R
Bicara : ◻ Lancar ◻ Cepat ◻ Lambat
AI
N Tidur malam : … … jam Tidur siang : … … jam

Ansietas : ◻ Ada ◻ Tidak ada

Nyeri : ◻ Ada ◻ Tidak ada

keterangan: … …

Masalah Keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan

Nyeri pinggang: ◻ Ada ✔ Tidak

BAK : ✔ Lancar ◻ Inkontinensia ◻ Anuri

Nyeri BAK : ◻ Ada ✔ Tidak ada

Frekuensi BAK : 300 cc Warna: kuning keruh Darah : ◻ Ada ✔ Tidak ada

Kateter : ✔Ada ◻ Tidak ada, Urine output: 300 cc


B keterangan: … …
L
A
D
D
E
R

Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas


Keluhan : ◻ Mual ◻ Muntah ✔ Sulit menelan

TB : 170cm BB : 75 kg

Nafsu makan : ◻ Baik ✔ Menurun

Makan : Frekuensi ... ...x/hr Jumlah : ... ... porsi

Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr

NGT: terpasang 3 x 250 ml

Abdomen : ◻ Distensi ◻ Supel ◻ ........

Bising usus: 15 x/menit


B
O BAB : ✔ Teratur ◻ Tidak
W
E Frekuensi BAB : 1 x/hr Konsistensi: lembek Warna: khas fases darah (-)/lendir(-)
L
Stoma: -

keterangan: … …

Masalah Keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan


Deformitas : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...

Contusio : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...

Abrasi : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...

Penetrasi : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...


BON
E Laserasi : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...
(Mu
skul Edema : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...
oskle Luka Bakar : ◻ Ya ✔ Tidak ◻ Lokasi ... ...
tal &
Inte Grade : ... Luas ... %
gum
en)

Jika ada luka/ vulnus, kaji:

Luas Luka :-

Warna dasar luka: -

Kedalaman : -

Aktivitas dan latihan :◻0 ◻1 ◻2 ✔3 ◻4

Makan/minum :◻0 ◻1 ◻2 ✔3 ◻4

Mandi :◻0 ◻1 ✔2 ◻3 ◻4

Toileting :◻0 ◻1 ◻2 ✔3 ◻4

Berpakaian :◻0 ◻1 ✔2 ◻3 ◻4

Mobilisasi di tempat tidur :◻0 ◻1 ✔2 ◻3 ◻4

Berpindah :◻0 ◻1 ◻2 ✔3 ◻4

Ambulasi :◻0 ◻1 ✔2 ◻3 ◻4

keterangan: … …
Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas
Keterangan:
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)

Kepala0;dan wajah
Mandiri :
1; Alat bantu
I : Normochepal, persebaran rambut merata, rambut bersih, tidak ada edema, wajah simetris,
konjungtiva
2; ananemis,
Dibantu orang sclera anikterik, pupil isokor, mukosa bibir kering
P : Tidak
lain teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan

3; Dibantu orang
Leher lain dan alat :
4;
I : Bentuk Tergantung
simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis
P : Tidak ada nyeri tekan, arteri karotis teraba

Dada :

I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, terdapat retraksi otot bantu nafas
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : Suara paru sonor
H
E A : Suara nafas ronchi
A
D
T Abdomen dan Pinggang :
O
T I : Bentuk simetris, tidak ada lesi
O A : Bising usus terdengar 15x/menit
E
P : Terdengar suara timpani
P : Tidak ada nyeri tekan

Pelvis dan Perineum :

Ekstremitas :

Atas
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit lambat, akral teraba dingin, CRT < 2 detik
Bawah
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit lambat, akral teraba dingin, CRT < 2 detik

Masalah Keperawatan:

‐ Bersihan jalan nafas tidak efektif

Ps
ik Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga sangat baik, keluaga pasien
oS
mengatakan jika ada masalah di rumah, biasanya pasien selalu terbuka dengan anggota
os
ial keluargannya dan diselesaikan secara bersama-sama. Keluarga pasien juga mangatakan hubungan
K
pasien dengan masyarakat di lingkungan sekitar juga sangat baik. Pasien selalu aktif mengikuti
ult
ur kegiatan sosial
al
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hari/Tgl/
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Interprestasi
Jam

30 April 2022 Albumin 3,50 3,2-5,1 Normal

Kalium (K) 3,91 3,5-5,5 Normal

Natrium (Na) 143,2 136-145 Normal

Chlorida (Cl) 107,3 96-108 Normal

WBC 11,7 3,5-10,0 Tinggi

RBC 6,30 3,50-5,50 Tinggi

HGB 15,7 11,5-16,5 Normal

HCT 57,3 35,0-55,0 Tinggi

PLT 365 150-440 Normal

LYM% 10,0 15,0-50,0 Rendah

Gran 10,1 1,2-8,0 Tinggi

Gra% 86,6 35,0-80,0 Tinggi


TERAPI

Jenis terapi Dosis Rute Fungsi Efek Samping

IVFD RL 8 tpm Intravena Memenuhi Sakit kepala, pusing,


kebutuhan cairan gatal-gatal, sulit
bernafas

Terapi O2 5 lpm Inhalasi Memenuhi Iritasi kulit, hidung


kebutuhan menjadi kering,
oksigen gelisah

Sucralfat syr 4xcth II Oral (NGT) Untuk mengobati Konstipasi, sakit


tukak lambung kepala, mulut kering,
dan usus. pusing, diare,
Berfungsi insomnia, perut
membentuk kembung, mual dan
lapisan pelindung muntah.
pada dasar tukak
sehingga tidak
akan berkembang
semakin parah

Ambroxol syr 3xcth I Oral (NGT) Meredakan batuk Mual, muntah, diare,
berdahak akibat sakit perut (maag),
beberapa kondisi. mulut dan
tenggorokan kering.

Cotrimoxazole 2x460mg Oral (NGT) Antibakteri yang Mual, muntah, ruam,


dapat mengatasi diare, gatal, nyeri
infeksi bakteri di otot dan sendi.
dalam tubuh.
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Tn. D Dx. Medis : Pneumonia

Data Diagnosa
No Interpretasi
Subyektif & Obyektif Keperawatan
1. DS : - Edema paru interstial Bersihan jalan nafas

DO :
Bronkospasme
- Pasien mengalami batuk ↓
- Suara nafas ronchi Dyspnea berat

- Terdapat retraksi otot Penumpukan sekret
bantu nafas ↓
Ronkhi basah
- Sputum berwarna kuning ↓
kental dengan volume 2 Batuk
cc dan bau khas sputum
- RR: 28 x/menit
2. DS : - Edema alveolar Intoleransi aktivitas

DO :
Dyspnea berat
- RR: 28 x/menit ↓
- Terpasang simple mask 6 Penurunan kapasitas vital &
vol. Paru
liter/menit, ↓
- Aktivitas pasien dibantu Hiperkapnia
oleh alat, keluarga serta
perawat
RENCANA KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Tn. D Umur/Jk : 75 Tahun/L No. RM : 03.42.20

Dx. Medis : Pneumonia

No.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx

1 Setelah dilakukan 1. Batuk efektif Manajemen Jalan


tindakan meningkat dengan Napas
keperawatan skala 5 (1-5)
bersihan jalan 2. Produksi sputum Observasi Observasi
napas selama 3 x menurun dengan 1. Monitor pola
24 menit/jam skala 5 (1-5) 1. Kecepatan
napas
diharapkan 3. Dispnea pasien biasannya
(frekuensi,
bersihan jalan membaik dengan mencapai
kedalaman,
napas kembali skala 5 (1-5) kedalaman
usaha napas)
efektif 4. Frekuensi napas pernafasan
membaik dengan bervariasi
skala 5 (1-5) tergantung
5. Pola napas derajat gagal
membaik dengan napas. Ekspansi
skala 5 (1-5) dada terbatas
yang
2. Monitor bunyi berhubungan
napas dengan nyeri
tambahan (mis. dada
gurgling, 2. Ronkhi dan
mengi, wheezing
wheezing, menyertai
ronki kering) obstruksi jalan
napas/kegagagla
3. Monitor n pernapasan.
sputum 3. Pengeluaran
(jumlah, warna, sulit bila sekret
aroma) tebal, sputum
berdarah akibat
kerusakan paru
atau luka
bronkhial yang
memerlukan
Terapeutik evaluasi/interve
nsi lanjut.
1. Posisikan semi- Terapeutik
fowler atau
fowler 1. Suplai okisigen
dapat diperbaiki
dengan posisi
duduk tinggi
serta
meningkatkan
ekspansi paru
dan
2. Berikan minum memudahkan
hangat pernapasan
2. Air hangat
3. Lakukan memobilisasi
fisioterapi dada, dan
jika perlu mengeluarkan
secret
3. Meminimalkan
dan mencegah
4. Lakukan sumbatan/obstru
penghisapan ksi saluran
lendir kuarang pernapasan
dari 15 detik 4. Mencegah
obstruksi/aspiras
i, penghisapan
dilakukan bila
pasien tidak
5. Berikan
mampu
oksigen, jika
mengeluarkan
perlu
secret.
5. Memaksimalkan
bernapas dan
menurunkan
kerja napas,
memberikan
Edukasi
kelembaban
1. Anjurkan pada membrane
asupan cairan mukosa.
2000 ml/hari, Edukasi
jika tidak ada
1. Membantu
kontraindikasi
menjaga
keseimbangan
2. Ajarkan teknik
cairan dalam
batuk efektif
tubuh
2. Ventilasi
maksimal
membuka area
atelaksis dan
meningkatkan
Kolaborasi gerakan sekret
agar mudah
1. Kolaborasi
dikeluarkan
pemberian
Kolaborasi
bronkodilator,
ekspetoran, 1. Menurunkan
mukolitik, jika kekentalan
perlu sekret, lingkaran
ukuran lumen
trakeabronkial
berguna jika
terjadi hipoksia
pada kavitas
yang luas
2 Setelah dilakukan 1. Frekuensi nadi Dukungan
tindakan meningkat dengan Ambulasi
keperawatan skala 5 (1-5) Observasi
intoleransi 2. Keluhan lelah Observasi
1. Pemberian
aktivitas selama 3 menurun dengan 1. Identifkasi intervensi yang
x 24 menit/jam skala 5 (1-5) gangguan sesuai dengan
diharapkan 3. Dispnea saat fungsi tubuh penyebab dapat
toleransi aktivitas aktivitas menurun yang mempercepat
meningkat dengan skala 5 (1- mengakibatkan proses
5) kelelahan penyembuhan
4. Dispnea setelah 2. Monitor 2. Mengidentifikasi
aktivitas menurun kelelahan fisik tanda dan gejala
dengan skala 5 (1- dan emosional intoleransi
5) aktivitas
3. Monitor pola 3. Pola tidur yang
dan jam tidur cukup
membantu
mencukupi
kebutuhan
energi dalam
4. Monitor lokasi
tubuh
dan
ketidaknyaman 4. Mengidentifikasi
tanda dan gejala
an selama
intoleransi
melakukan
aktivitas
aktivitas
Terapeutik
Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan 1. Lingkungan
nyaman dan
rendah yang nyaman
stimulus (mis. meningkatkan
cahaya, suara, istirahat pasien
kunjungan)
2. Lakukan
rentang gerak
pasif dan/atau 2. Latihan gerak
aktif memungkinkan
terjadinya
3. Berikan kontraksi dan
aktivitas perenggangan
distraksi yang otot
menyenangkan 3. Teknik distraksi
membantu
mengalihkan
4. Fasilitas duduk perhatian klien
di sisi tempat terhadap sesuatu
tidur, jika yang dihadapu
tidak dapat 4. Membantu
berpindah atau dalam proses
berjalan pemulihan
Edukasi secara bertahap
1. Anjurkan tirah
Edukasi
baring
1. Mengurangi
2. Anjurkan kerja tubuh
melakukan selama proses
aktivitas secara pemulihan
bertahap 2. Menjaga kondisi
3. Anjurkan dan tanda-tanda
menghubungi vital tetap stabil
perawat jika
tanda dan 3. Mencegah
gejala terjadinya
kelelahan tidak komplikasi
berkurang akibat adanya
4. Ajarkan perubahan
strategi koping kondisi
untuk
mengurangi 4. Orientasi terkait
kelelahan perawatan
Kolaborasi mandiri di
rumah
1. Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara Kolaborasi
meningkatkan
asupan 1. Asupan
makanan makanan yang
culup membantu
meningkatkan
kebutuhan
energi dalam
tubuh
TINDAKAN KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Tn. D Dx. Medis : Pneumonia

No. Paraf &


No Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Dx. TTD

1 29/04/22 1
- Memonitor pola
09.00 WITA S:-
napas (frekuensi,
O:
kedalaman, usaha
napas) - RR : 28x/menit
- Memonitor bunyi
- SpO2 : 88%
nafas tambahan
(mis. gurgling, - terdengar suara rochi
mengi, wheezing,
- terdapat banyak sekret
ronki kering)
pada jalan nafas pasien
- Monitor sputum
(jumlah, warna, - terpasang O2 5lpm
aroma)

29/04/22 - Memposisikan S:-


pasien posisi semi
15.00 WITA O:
fowler
- Memberikan - Pasien terpasang NGT
asupan cairan
- Asupan cairan
250ml
(peptamen) masuk 250ml
- Mengajarkan
pasien batuk
efektif

- Kolaborasi S:-
29/04/22
pemberian O:
21.00 WITA Sucralfat 4xcth II,
- Pasien tampak kooperatif
Ambroxol syrp
ketika diberikan terapi
3xcth I, Nebulizer
pulmicort dan
combivent setiap
6 jam sekali,
Cotrimoxazole
2x460 mg.

29/04/22 - Menyerdiakan S:-


lingkungan nyaman
16.00 WITA O:
dan aman untuk
2 pasien - Pasien tampak terbaring
dan belum mampu
- Memfasilitasi mobilisasi
pasien duduk di sisi
tempat tidur jika
tidak dapat
berpindah atau
berjalan

- Memantau TTV
17.00 WITA pasien
S:-

O:

- TD : 143/87 mmHg

- N : 89x/menit

- Rr : 31x/menit

- S : 36.7oC

- SpO2 : 88%

2 30/04/22 1 - Memonitor pola S : -


napas (frekuensi, O :
09.00 WITA
kedalaman, usaha
- RR : 25x/menit
napas)
- Memonitor bunyi - SpO2 : 90%
nafas tambahan
(mis. gurgling, - terdengar suara rochi
mengi, wheezing,
- terdapat banyak sekret
ronki kering)
pada jalan nafas pasien
- Monitor sputum
(jumlah, warna, - terpasang O2 5lpm
aroma)
- Asupan cairan dan nutrisi
- Memberikan
masuk 250ml
asupan cairan dan
nutrisi 250ml

S:-
- Memposisikan
30/04/22
pasien posisi semi O :
15.10 WITA
fowler
- Nebulizer combivent dan
- Kolaborasi
pulmicort terpasang.
pemberian
nebulizer - pasien tampak kooperatif
combivent dan
Pulmicort

- Kolaborasi
30/04/22 S:-
pemberikan
21.00 WITA sucralfat 4xcthII, O :
Ambroxol 3xcth
- pasien tampak kooperatif
I, cotrimoxazole
saat diberikan terapi
2x460mg

- Menyerdiakan
lingkungan S:-
30/04/22 2
nyaman dan aman
O:
17.00 WITA untuk pasien
- Pasien tampak belum
- Memfasilitasi
mampu mobilisasi secara
pasien duduk di sisi
tempat tidur jika
tidak dapat mandiri
berpindah atau
- TD : 151/93 mmHg
berjalan
- N : 113x/menit
- Memantau TTV
pasien - Rr : 25x/menit

- - S : 36.7oC

- SpO2 : 90%

3 03/05/22 1 - Memonitor pola S : -


napas (frekuensi, O :
09.00 WITA
kedalaman, usaha
- RR : 28x/menit
napas)
- Memonitor bunyi - SpO2 : 88%
nafas tambahan
- terdengar suara rochi
(mis. gurgling,
mengi, wheezing, - terdapat banyak sekret
ronki kering) pada jalan nafas pasien
- Monitor sputum
- terpasang O2 5lpm
(jumlah, warna,
aroma)

01/-5/22 - Memposisikan

15.00 WITA pasien posisi semi S : -


fowler O:
- Memberikan
- Pasien terpasang NGT
asupan cairan
250ml - Asupan cairan
- Mengajarkan (peptamen) masuk 250ml
pasien batuk
efektif

01/05/22 - Kolaborasi S:-


pemberian
21.15 WITA O:
Sucralfat 4xcth II,
Ambroxol syrp - Pasien tampak kooperatif
3xcth I, ketika diberikan terapi
Nebulizer,
cotrimoxazole
2x460mg

01/05/22 2 - Menyerdiakan
lingkungan nyaman S : -
18.00 WITA
dan aman untuk
O:
pasien
- pasien tampak belum
- Memantau TTV
mampu mobilisasi
pasien
- TD : 137/88 mmHg
-
- N : 99x.menit

- S : 36.6OC

- Rr : 27x/menit

- SpO2 : 95%
EVALUASI KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Tn.D TGL : 01/05/22

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1 Bersihan jalan nafas S: -

O:

- RR : 28x/menit

- SpO2 : 88%

- terdengar suara rochi

- terdapat banyak sekret pada jalan nafas pasien

- terpasang O2 5lpm

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

2 Intoleransi Aktifitas S:-

O:

- pasien tampak belum mampu mobilisasi

- TD : 137/88 mmHg

- N : 99x.menit

- S : 36.6OC

- Rr : 27x/menit

- SpO2 : 95%

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai