FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021
Panduan Pengumpulan Data
PROGRAM ILMU KEPERAWATAN INSTITUT
TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
UNIT RAWAT INTENSIVE
Pasien kemudian dipindahkan ke ruang ICU sempat tidak sadarkan diri, sesak pasien bertambah. KU
pasien tampak lemah. Setelah dilakukan pengukuran TTV , didapatkan hasil : TD = 90/60 mmHg, R
= 24 x/menit, Nadi = 82 x/menit, Saturasi O2 80%. GCS = E4M5V6. Terapi farmakologi yang
didapatkan pasien yaitu IVFD RL 20 tetes/menit, inj Adrenalin 0,3 cc (SC), Metylprednisolone
2x62,50 (IV) dan Pantoprazole 1x40 mg. Pasien juga mendapatkan terapi O2 Sungkup 5 lpm.
Riwayat Alergi :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
Riwayat pengobatan :
Pasien mengatakan tidak sedang menjalani pengobatan apapun.
Irama Pernafasan
√ Teratur
Tidak teratur
Lain-lain
Pengembangan Paru
√ Simetris
Asimetris
Flail Chest
Lain-lain
Perkusi Pernafasan
√ Sonor
Hipersonor
Pekak
Lain-lain
Oksigenasi
√ Akral dingin
Pucat
Sianosis
Lain-lain :
BLOOD
Perdarahan
Lokasi : -
Jumlah : -
Pulsasi :
√ Kuat
Lemah
Tidak teraba
Laju Nadi :
Takikardia
Bradikardia
√ Normal
Ket : 82x/menit
Tekanan Darah :
Hipotensi
Hipertensi
Tidak terukur
Normal
TD : 90/60 mmHg
Nyeri Dada :
Ada
√ Tidak Ada
Lokasi : -
Karakteristik : -
Jumlah : -
Perfusi :
Akral Dingin -Tremor
Pusing/Nyeri Kepala -Pucat
Kesemutan -Edema
Pengisian Kapiler :
√ < 3 detik
> 3 detik
BRAIN
Kesadaran :
√ Compos Mentis
Somnolen
Koma
Delirium
Apatis
GCS :
Eye :4
Verbal : 6
Motorik : 5
Pupil :
√ Isokor
Anisokor
Medriasis
Pinpoint
Reflek Cahaya :
√ Ada
Tidak Ada
Reflek Fisiologis :
Patella
Lain-lain
Reflek Patologis :
Babinzky
Kernig
Lain-lain
Bicara :
√ Koheren
Inkoheren
Tidur :
Malam 7 jam/hari
Siang 1 jam/hari
Ansietas :
Ada
√ Tidak ada
Lain lain :
BLADDER
Nyeri Pinggang :
Ada
√ Tidak Ada
BAK :
√ Lancar
Inkontensia
Anuri
Nyeri BAK :
Ada
√ Tidak Ada
Frekuensi BAK :
Warna : Kekuningan pucat
Darah (Tidak)
Kateter :
Ada
√ Tidak
Produksi Urin :
Anuria Oliguria
Normal
Urine output : 1000 cc/ 24jam
BOWEL
TB : 155 Cm
BB : 50 Kg
Nafsu Makan :
Baik
√ Menurun
Keluhan :
√ Mual (-)
√ Muntah (-)
Sulit Menelan
Makan :
Frekuensi 3 x/hari
Jumlah 1/2 porsi
Minum :
Jumlah 1500 cc/24 jam
Meteorismus :
Ada
√ Tidak Ada
Acites :
Ada
√ Tidak Ada
BAB :
√ Teratur
Tidak Teratur
Frekuensi BAB : 1x/hari
Konsistensi : lembek
Warna : Kuning
Pengkajian Sekunder
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RSU Dharma Yadnya pada tanggal 01 Maret 2021 pukul 19.25
WITA. Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba sesak setelah sempat ke dokter gigi untuk
mencabut gigi. Pasien mengatakan sesaknya bertambah dan disertai mual, muntah. Di
ruang IGD pasien diukur TTV : TD = 90/60 mmHg, N = 80 x/menit, R = 20 x/menit, S =
360C , Sp02 = 88%. Di ruang IGD pasien sudah terpasang infus RL pada ekstremitas atas
kiri, dan pasien mendapatkan terapi farmakologi pada pukul 19.30 WITA yaitu Epineprine
1 amp dlm 10 cc (2cc) pasien juga mendapatkan terapi O 2 Sungkup 5 lpm. Lalu dilanjutkan
pada pukul 20.00 WITA Pantoprazole 40 mg, pukul 20.10 WITA Epineprine dlm 3 cc,
pukul 20.22 WITA Ondancentron 8 mg, Metylprednisolone 125 mg. Pasien juga dilakukan
tes rapid antigen yang hasilnya (-).
Pasien kemudian dipindahkan ke ruang ICU sempat tidak sadarkan diri, sesak pasien
bertambah. KU pasien tampak lemah. Setelah dilakukan pengukuran TTV , didapatkan
hasil : TD = 90/60 mmHg, R = 24 x/menit, Nadi = 82 x/menit, Saturasi O 2 80%. GCS =
E4M5V6. Terapi farmakologi yang didapatkan pasien yaitu IVFD RL 20 tetes/menit, inj
Adrenalin 0,3 cc (SC), Metylprednisolone 2x62,50 (IV) dan Pantoprazole 1x40 mg. Pasien
juga mendapatkan terapi O2 Sungkup 5 lpm.
f. Ekstremitas
1) Atas
Inspeksi : Pergerakan normal, tidak ada sianosis, CRT 2 detik, tidak ada bengkak,
kekuatan otot.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan di bagian bahu.
2) Bawah
Inspeksi : Pergerakan terbatas, tidak ada sianosis, CRT 2 detik, tidak ada luka,
tidak ada bengkak, kekuatan otot.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
g. Integumen
1) Inspeksi : Tidak ada luka/lessi.
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan Penunjang dan Terapi Medis
Radiologi Laboratorium Darah Pemeriksaan Lain Terapi Medis
Kreatinin : 0,80 mg/dL EKG Metylprednisolon 2 x 62,5 mg
BUN : 14 MG/dL Pantoprazole 1 x 40 mg
Natrium Darah : 141 mmol/L Ondancentron 2 x 8 mg
Kalium Darah : 3,47 mmol/L
Klorida Darah : 98 mmol/L
SGOT : 27 U/L
SGPT : 46 U/L
Glukosa Sewaktu : 114 mg/dL
Masalah Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola nafas
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
3. Risiko kekurangan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas
5. Defisit perawatan diri
Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan spasme otot bronkeolus
ditandai dengan pasien mengatakan sesak nafas/sulit dalam bernafas, pasien
tampak sesak, tampak ada stridor, pasien terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm ,
R = 24x/menit, Saturasi O2 = 80%.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
sirkulasi darah keperifer darah ditandai dengan akral pasien teraba dingin.
3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
ditandai dengan pasien mengatakan mual, muntah.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan
pasien tampak lemas, pasien tampak hanya terbaring di tempat tidur.
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan / kurang motivasi
ditandai dengan aktivitas sehari-hari (ADL) pasien dibantu.
Rencana Keperawatan Unit Rawat Intensive pada Pasien Ny.A dengan Syok Anafilaktik
di Ruang ICU RSU Dharma Yadnya Tanggal 10 Mei-19 Mei 2021
No Diagnosis Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1) Pastikan tidak terdapat benda 1) Menurunkan resiko
keperawatan selama 3 x 24 atau zat tertentu atau gigi aspirasi / masuknya suatu
jam di harapkan pasien mampu palsu pada mulut pasien. benda asing ke faring.
mempertahankan pola
pernapasan efektif dengan 2) Catat upaya pernapasan 2) Kecepatan biasanya
kriteria hasil : termasuk penggunaan otot mencapai kedalaman
1) Klien tidak mengeluh bantu nafas. pernafasan bervariasi
sesak. tergantung derajat gagal
2) Bernafas spontan tanpa nafas.
bantuan O2 .
3) RR normal 16-20 x/menit. 3) Auskultasi bunyi nafas dan 3) Kelebihan volume cairan
catat bila ada bunyi nafas sering menimbulkan
tambahan. kongesti paru.
4) Meningkatkan aliran
4) Atur posisi klien : sekret, mencegah lidah
Letakkan pasien pada posisi jatuh & menyumbat jalan
sim, permukaan datar dan nafas.
miringkan kepala pasien.
5) Kolaborasi :
5) Kolaborasi : Untuk menurunkan hipoksia
Berikan tambahan O2 atau cerebral.
ventilasi manual sesuai
kebutuhan.
2 Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor adanya daerah 1) Dibuktikan oleh adanya
jaringan perifer keperawatan selama ...x24 jam tertentu yang hanya peka penurunan perfusi kulit
diharapkan : terhadap dan penurunan nadi.
1) Kulit pasien teraba hangat. panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Tanda vital dalam batas
normal. 2) Instruksikan keluarga untuk 2) Dibuktikan oleh adanya
3) Pasien sadar atau mengobservasi kulit jika penurunan perfusi kulit
berorientasi. ada isi atau laserasi , dan penurunan nadi.
monitor adanya paretese.
3) Gunakan sarung tangan 3) Untuk menghindari
untuk proteksi. terpaparnya virus secara
langsung.
23.00 WITA Berkolaborasi dalam pemberian oksigenasi Ds : Pasien mengatakan sudah merasakan aliran
gas pada selang nasal kanul yang masuk ke dalam
hidung pasien
Do : Pasien tampak terpasang oksigen 5lpm
12.00 WITA Berkolaborasi dalam pemberian oksigenasi Ds : Pasien mengatakan ingin menurunkan aliran
gas pada selang nasal kanul yang masuk ke dalam
hidung pasien
Do : Pasien tampak terpasang oksigen 3lpm
16.00 WITA Memposisikan pasien semi fowler atau Ds : Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
fowler posisi tidur
Do : Pasien tampak sudah bisa merubah posisi tidurnya
Evaluasi Keperawatan Unit Rawat Intensive pada Pasien Ny.A dengan Syok Anafilaktik
di Ruang ICU RSU Dharma Yadnya Tanggal 10 Mei-19 Mei 2021
No Diagnosis Keperawatan Evaluasi
1 Ketidakefektifan pola nafas S:
- Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
- Pasien mengatakan sudah nyaman dengan posisi tidur apapun yang
yang diberikan
O:
- Pasien tampak tidak menggunakan otot bantu pernapasan
- Pasien tampak mampu merubah posisi tidurnya
- R = 20x/menit, Saturasi O2 99%
A : Masalah 1,2,3 teratasi
P:
- Pertahankan kondisi pasien
- Discharge planning perawatan di rumah
- Pasien mampu memberikan posisi tidur yang nyaman jika
sesak muncul
- Jika sesak pasien memberat, segera ke pelayanan kesehatan.
LEMBAR PENGESAHAN
Denpasar, 15 Mei 2021
Pembimbing Akademik