Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN INTENSIF

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. WS


DENGAN STEMI DAN HIPERTENSI ST I
DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH TANGGAL 25-27 JANUARI 2022

OLEH:
NI PUTU JASMITA KARISMAYANI

2102621058

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
A. PENGKAJIAN

Tgl/ Jam : 25 Januari 2022/14.30 Wita No. RM : 22000878


Ruangan : ICCU
Diagnosis Medis : STEMI + Hipertensi St I

Nama/Inisial : Tn. WS Jenis Kelamin : Laki-laki


Umur : 53 tahun Status Perkawinan : Menikah
IDENTITAS

Agama : Hindu Sumber Informasi : Pasien dan Rekam Medis


Pendidikan : Sarjana Hubungan :-
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku/ Bangsa : Bali
Alamat : Kediri, Tabanan
Keluhan utama saat MRS :
RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN

Pasien mengeluh nyeri dada, jantung berdebar dan kaki lemas, pasien merasakan sesak napas
dengan rasa tertekan benda berat di dadanya.

Keluhan utama saat pengkajian :


Pada saat pengkajian, pasien mengatakan lemas, sedikit pusing dan masih nyeri pada dadanya .
Nyeri dirasakan skala 3.

Riwayat penyakit saat ini :


Pasien datang dari emergency PJT , pasien mengatakan sebelumnya pasien berada di kantor sedang
bekerja. Tiba-tiba pasien merasakan nyeri hebat pada dadanya (8/10), kakinya kram hingga terasa
lemas, pasien mengalami kesulitan bernapas. Pasien mengatakan dirinya dilarikan ke PJT setelah
sempat pingsan. Pasien mengatakan sebelumnya juga pernah mengalami kejadian seperti ini hingga
dirawat di RSUD Tabanan pada Oktober 2021 dengan gejala serupa. Pasien memiliki penyakit
hipertensi , pasien minum obat anti-hipertensi rutin , namun pasien mengakui tidak pernah
membatasi makan sesuai anjuran yang diberikan.

Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan tertentu

Riwayat Pengobatan :
Sebelum dirawat, pasien rutin mengonsumsi amlodipine 5 mg @24 jam
Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan sudah di diagnose Hipertensi sejak tahun 2008. Pasien rutin minum obat sejak
2017 Captopril kemudian diganti dengan Amlodipine. Ibu pasien juga memiliki riwayat Hipertensi.

Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten


Obstruksi :  Lidah  Cairan  Benda Asing  Tidak Ada
 Muntahan  Darah  Oedema
Suara Nafas: Snoring Gurgling Stridor Tidak ada
Nafas :  Spontan  Tidak Spontan
Gerakan dinding dada:  Simetris  Asimetris
Irama Nafas :  Cepat  Dangkal  Normal
Pola Nafas :  Teratur  Tidak Teratur
Jenis :  Dispnoe  Kusmaul  Cyene Stoke  Lain… …
Suara Nafas :  Vesikuler  Stidor  Wheezing  Ronchi
BREATHING

Sesak Nafas :  Ada  Tidak Ada


Cuping hidung  Ada  Tidak Ada
Retraksi otot bantu nafas :  Ada  Tidak Ada
Pernafasan :  Pernafasan Dada  Pernafasan Perut
Batuk :  Ya  Tidak ada
Sputum:  Ya , Warna: - Konsistensi: - Volume: - Bau: -  Tidak
RR : 16 x/mnt
Alat bantu nafas:  OTT  ETT  Trakeostomi  Ventilator, Keterangan: -
Oksigenasi : 4 lt/mnt  Nasal kanul  Simpel mask  Non RBT mask
 RBT Mask  Tidak ada
Lain: -
Masalah Keperawatan:
Ketidakefektifan pola nafas
Nadi :  Teraba  Tidak teraba  N: 96 x/mnt
Tekanan Darah : 142/81 mmHg; MAP 108
Pucat :  Ya  Tidak
Sianosis :  Ya  Tidak
CRT :  < 2 detik  > 2 detik
Akral :  Hangat  Dingin S: 36,8℃
BLOOD

Pendarahan :  Ya, Lokasi:- Tidak


Turgor :  Elastis  Lambat
Diaphoresis :  Ya  Tidak
Riwayat Kehilangan cairan berlebihan:  Diare  Muntah  Luka bakar
IVFD :  Ya  Tidak, Jenis cairan: NaCl 0,9% (8 tpm)
Lain: -
Masalah Keperawatan:
-
Kesadaran:  Composmentis  Delirium  Somnolen  Apatis  Koma
GCS : ■ Eye 4 ■ Verbal 5 ■ Motorik 6
Pupil :  Isokor  Unisokor  Pinpoint  Medriasis
Refleks Cahaya:  Ada  Tidak Ada
Refleks fisiologis :  Patela (+/-)  Lain-lain … …
Refleks patologis :  Babinzky (+/-)  Kernig (+/-)  Lain-lain ... ...
Refleks pada bayi:  Refleks Rooting (+/-)  Refleks Moro (+/-)
BRAIN

(Khusus PICU/NICU)  Refleks Sucking (+/-) 


Bicara :  Lancar  Cepat  Lambat
Tidur malam : ±7 jam Tidur siang : ±1,5 jam
Ansietas :  Ada  Tidak ada
Lain :
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak memiliki masalah tidur

Masalah Keperawatan:
Tidak ada
Nyeri pinggang:  Ada  Tidak
BAK :  Lancar  Inkontinensia  Anuri
Nyeri BAK :  Ada  Tidak ada
BLADER

Frekuensi BAK : 2 kali (14.30-19.30) Warna: Kuning Darah :  Ada  Tidak ada
Kateter : Ada  Tidak ada, Urine output: ±4000 mL (14.30-19.30 WITA)
Lain: -
Masalah Keperawatan:
Tidak ada
TB : 167 cm BB : 67 kg IMT : 24.02
Nafsu makan :  Baik  Menurun
Keluhan :  Mual  Muntah  Sulit menelan
Makan : Frekuensi 3 x/hr Jumlah : 1/2 porsi setiap makan
Minum : Frekuensi 3 gls /hr Jumlah : ±800 cc/hr
BOWEL

Perut kembung :  Ya  Tidak


BAB :  Teratur Tidak
Frekuensi BAB : 1-2x/hr; Konsistensi: Lembek; Warna: Coklat; darah (-)/lendir(-)
Lain :
Pasien menggunakan pampers
Masalah Keperawatan:
Nyeri :  Ada  Tidak
Problem : Nyeri memberat ketika pasien beraktivitas-mobilisasi
Qualitas/ Quantitas : Seperti tertekan seperti tertekan benda berat
Regio : Area dada kanan menjalar ke bahu hingga punggung
Skala : Skala 3 dari 10
Timing : Menetap (sekitar 10-15 detik)
Kekuatan otot :

5555 5555

4444 4444

Deformitas  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Contusio  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Abrasi  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Penetrasi  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Laserasi  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
(Muskuloskletal & Integumen)

Edema  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Luka Bakar  Ya
:  Tidak  Lokasi … …
Grade %
Jika ada luka/ vulnus, kaji:
BONE

Luas Luka : ... ...


Warna dasar luka: ... ...
Kedalaman : ... ...
Aktivitas dan latihan :0 1 2 3 4 Keterangan:
0; Mandiri
Makan/minum :0 1 2 3 4 1; Alat bantu
2; Dibantu orang lain
Mandi :0 1 2 3 4 3; Dibantu orang lain & alat
4; Tergantung total
Toileting :0 1 2 3 4
Berpakaian :0 1 2 3 4
Mobilisasi di tempat tidur:  0  1 2 3 4
Berpindah :0 1 2 3 4
Ambulasi :0 1 2 3 4
Lain-lain : -

Masalah Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Intoleransi Aktivitas
3. Defisit perawatan diri
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah :
Kepala dan wajah tampak simetris, tidak ada lesi ataupun nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,
rambut berwarna hitam , penyebaran merata
Leher :
Leher tanpak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar, tiak ada deviasi trakea, tidak tampak benjolan
dan tidak ada nyeri tekan
Dada :
HEAD TO TOE

Dada tampak simetris, tidak ada lesi ataupun nyeri tekan, tidak ada krepitasi, suara nafas vesikuler
(tidak ada suara nafas tambahan)
Abdomen dan Pinggang :
Tidak ada pembesaran hepar atau lien, asites (-), tidak ada benjolan atau nyeri tekan
Pelvis dan Perineum :
Tidak ada lesi ataupun nyeri tekan, perineum dalam keadaan bersih
Ekstremitas :
Tidak ada lesi dan nyeri tekan, kekuatan otot kaki kiri (4444)
Masalah Keperawatan:
Hambatan mobilitas fisik
Hasil laboratorium 2 Januari 2022

No Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Intepretasi

1. Red blood cell 4,5-5,9 9,68 x 106 μl


2. Hb 12,0-16,0 16,2 g/dL
3. HCT 41,0-53,0 48%
4. MCV 80-100 92,26 fL
5. MCH 26,0-34,0 31,46 pg
TEST DIAGNOSTIK DAN TERAPI MEDIS

6. MCHC 31-36 34,09 g/dL


7. PLT 150-440 310 x 103 μl
8. MPV 6,80-10,0 7,70 fL
9. RDW 11,6-14,8 16,07%
10. NLR ≤3,13 2,69
11. NEU% 47-80 55,70%
12. LYM% 13-40 13,40%
13. MON% 2,0-11,0 3,91%
14. EOS% 0,0-5,0 0,02%
15. BAS% 0,0-2,0 0,06%
16. BUN 8,0-23,0 13,6 mg/dL
17. e-LFG ≥90 91,01
18. Kreatinin 0,50-0,90 0,62 mg/dL
19. pH 7,35-3,45 7,22
20. pCO2 35,0-45,0 42,3 mmHg
21. pO2 80,0-100,0 89,30 mmHg
22. BE -2 – 2 -10,6 mmol/L
23. HCO3- 22,0-26,0 23,00 mmol/L
24. SO2 95-100 99%
25. TCO2 24,0-30,0 25, 30 mmol/L
26. Natrium (Na) 136-145 141 mmol/L
27. Kalium (K) 3,50-5,10 3,99 mmol/L
28. Klorida (Cl) 96-108 107 mmol/L
29 SGOT 5-40 μl/L 29.2 μl/L
30 SGPT 7-56 μl/L 35,7 μl/L
31 GFR ≥60 mg/dL 69,32 mg/dL Tinggi

32 SVR 800-1.200 2543 Tinggi


dyne.sec/m5 dyne.sec/m5
33 CKMB 0-3 mcg/L 30,5 mcg/L Tinggi

Terapi medis saat ini 25 Januari 2022


Nama Obat Dosis Rute Fungsi
Asetosal 80 mg @24 jam PO Obat golongan antiinflamasi
nonsteroid mencegah pembentuk
prostaglandin melalui jalur COX-1
inhibitor diberikan untuk mencegah
serangan jantung dan pembentukan
gumpalan darah

Clopidogrel 75 mg @24 jam PO Obat antiplatelet yang diberikan


bersamaan dengan aspirin untuk
mencegah serangan jantung dengan
cara mencegah trombosit saling
menempel dan membentuk gumpalan
darah

Ramipril 10 mg @8 jam PO Obat Anti-Hipertensi golongan ACE-


Inhibitors, cara kerjanya dengan
menghambat perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II

Bisoprolol 5mg @24 jam PO Obat golongan Beta-Blocker untuk


memperlambat detak jantung dan
tekanan pada otot jantung sehingga
beban jantung lebih ringan saat
memompa darah.

ISDN 5 mg PO Obat anti-angina golongan nitrat


untuk mengurangi nyeri dada akibat
penyakit jantung coroner dengan cara
merelaksasikan dan melebarkan otot
polos pembuluh darah perifer arteri
dan vena

Diazepam 5 mg @ 24 jam IV Obat golongan psikotropika yang


mempengaruhi sistem saraf pusat
sehingga menghasilkan efek tenang.

Lactulose 15ml @ 8 jam PO Obat untuk membantu melancarkan


BAB/mengatasi konstipasi pada pasien
Enoxaparine 0,6 ml @ 8 jam IV Obat anti-koagulan untuk mencegah
pembekuan darah dengan cara
menurunkan aktivitas pembekuan
protein dalam darah
Furosemide 40mg jika pasien IV Obat diuretic untuk mengeluarkan
sesak
kelebihan cairan dalam tubuh pasien
melalui urine
Lansoprazole 30mg @ 24 jam IV Obat untuk mengatasi dan mencegah
gangguan lambung dengan
menurunkan produksi asam lambung
Masalah Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS:
1. Pasien mengatakan merasakan
nyeri
(P) memberat ketika Infark Miokard

beraktivitas-mobilisasi
Metabolisme Anaerob
(Q) seperti tertekan benda berat ↓
(R) Area dada, bahu dan menjalar Peningkatan asam laktat
ke punggung ↓
Menyetuh ujung saraf reseptor
(S) Skala nyeri 3 dari 10 ↓
(T) Menetap (sekitar 10-15 detik) Nyeri dada

DO: Nyeri Akut Nyeri akut
1. Pasien tampak meringis ketika
nyerinya muncul serta saat
duduk untuk makan

2. DS:
1. Pasien mengatakan sedikit lemas
dan pusing Infark Miokard

2. Pasien mengatakan sesaknya Aliran darah ke paru terganggu

masih ada namun sudah membaik
Ketidakadekuatan suplai O2
↓ Ketidakefektifan Pola
DO:
Takipnea Napas
1. Pasien tampak terbaring lemah di ↓
Ketidakefektifan pola napas
tempat tidur
2. Pasien mendapatkan terapi
oksigen nasal canule 4lt/menit

3. DS :
1. Pasien mengatakan sesaknya Infark Miokard
masih ada meskipun sudah ↓
membaik Kontraksi miokard menurun
2. Pasien masih merasaka nyeri dada ↓
dan berdebar-debar Peningkatan tekanan darah
3. Pasien masih lemas ↓ Penurunan Curah Jantung
DO : Cardiac output menuurn
1. Peningkatan pada Nilai SVR ↓
pasien : 2543 dyne.sec/m5 Penurunan Curah Jantung
2. Peningkatan pada hasil CKMB
pasien : 30,5 mcg/L
4. DS:
Infark Miokard

1. Pasien mengatakan merasa lemas Aliran darah ke ginjal ↓
pada kakinya

2. Pasien mengatakan cepat pusing Volume plasma↑

dan lelah jika duduk Aliran balik vena ↑ Intoleransi Aktivitas
DO:
1. Pasien dibantu untuk duduk ↓
2. Hasil pengkajian kekuatan otot Beban Jantung ↑

Retensi Na dan air, ekskresi
kalium ↑
5555 5555 ↓
Hipoksia, iskemia, infark
4444 4444 meluas

Otot rangka kekurangan O2 dan
ATP

Intoleransi Aktivitas

1.
5. DS:
1. Pasien mengatakan merasa lemas Infark Miokard
pada kakinya ↓
Hipoksia, iskemia, infark meluas

2. Pasien merasa lemas dan
kesulitan saat duduk serta Otot rangka kekurangan O2 dan
ATP Defisit perawatan diri
mobilisasi

Keletihan
DO: ↓
Defisit perawatan diri
1. Pasien tampak lemah dan dibantu
saat duduk serta mobilisasi
2. Hasil pengkajian kekuatan otot
5555 5555
4444 4444
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas
No Diagnosa Keperawatan Paraf
DX
Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan preload afterload jantung
ditandai dengan perubahan tekanan darah dan peningkatan hasil pemeriksaan sistem
Jasmita
1. vaskuler resisten dan hasil CKMB

2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan suplai O2 tidak adekuat ditandai dengan Jasmita

sesak napas dan lemas

Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera ditandai dengan laporan mengenai intensitas
nyeri dengan skala nyeri, ekspresi wajah meringis
3. Jasmita

Jasmita
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan oksigen ditandai dengan kelelahan
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan ditandai dengan ketidakmampuan
mengakses kamar mandi Jasmita
5.
C. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Penurunan Curah Jantung berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 Perawatan Jantung
dengan perubahan preload afterload x 7 jam diharapkan masalah curah jantung pasien dapat a. Secara rutin mengevaluasi kondisi fisik dan
jantung ditandai dengan perubahan ditangani dengan kriteria hasil psikologis pasien
tekanan darah dan peningkatan hasil Keefektifan Pompa Jantung b. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
pemeriksaan sistem vaskuler resisten dan a. Tekanan darah sistol dan diastol dalam rentang normal c. Evaluasi episode nyeri dada pasien
hasil CKMB (≤140/100 mmHg) d. Instruksikan pasien dan keluarga mengenai
b. Kesimbangan intake dan output cairan batasan aktivitas bagi pasien
c. Edema pada ekstremitas berkurang e. Berikan terapi beta-blocker pada pasien untuk
d. Tidak ada respon negatif pengobatan mengurangi kerja jantung
Tanda-tanda vital f. Evaluasi respon pengobatan pada pasien
a. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Pengaturan Hemodinamik
1. Monitor adanya tanda dan gejala status volume
2. Monitor dan jaga keseimbangan cairan
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label : Monitor Pernapasan
dengan suplai O2 tidak adekuat ditandai selama 1 x 7 jam diharapkan status pernapasan
1. Monitor kecepatan napas, irama, kedalaman dan adanya kesulitan
dengan sesak napas dan lemas pasien meningkat dengan kriteria hasil :
pernapasan pada pasien
Status Pernapasan :
2. Monitor adanya gangguan napas seperti suara napas tambahan
- Frekuensi napas dalam rentang 12-20
kali/menit 3. Monitor saturasi oksigen pasien
- Irama pernapasan teratur NIC Label : Manajemen Jalan Nafas
- Tidak ada suara napas tambahan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Tidak ada retraksi dinding dada
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
- Tidak ada otot bantu napas
3. Monitor status pernafasan dan oksigenasi

NIC Label : Terapi Oksigen

1. Identifikasi pasien dan kebutuhan oksigenasi pasien

2. Cek saturasi oksigen pasien

3. Siapkan selang, humidifier

4. Periksa apakah dengan punggung tangan apakah oksigen


berfungsi

5. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan pasien

6. Monitor kenyamanan pasien dan pastikan oksigen mengalir


sesuai kebutuhan pasien

7. Monitor tanda-tanda vital pasien


3. Nyeri akut berhubungan dengan agens Setelah diberikan asuhan NIC Label : Manajemen nyeri
cedera ditandai dengan laporan mengenai keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan a. Observasi petunjuk nonverbal ketidaknyamanan terhadap nyeri
intensitas nyeri dengan skala nyeri, masalah nyeri pasien dapat b. Gali bersama pasien mengenai faktor yang memberat dan
ekspresi wajah meringis diatasi dengan kriteria hasil meringankan
NOC Label : Kontrol nyeri c. Kolaborasi pemberian terapi anti-angina (nyeri dada) ISDN 5mg
a. Mampu menyebutkan faktor yang menambah PO
dan mengurangi rasa nyeri d. Ajarkan pasien teknik pengurangan nyeri non farmakologi
b. Pasien menerima terapi pengurangan nyeri dengan relaksasi nafas dalam
analgesik sesuai rekomendasi e. Evaluasi keefektifan terapi yang diberikan
c. Mampu menggunakan tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgesik
d. Mampu menggunakan tindakan pengurangan
nyeri dengan analgesik secara tepat
e. Melaporkan rasa nyeri yang terkontrol
4. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 7 NIC Label : Manajemen Energi
Intoleransi Aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbangan suplai jam diharapkan pasien mampu toleransi terhadap a. Kaji kondisi fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
oksigen dengan kebutuhan aktivitas ringan dengan kriteria hasil b. Diskusikan mengenai pembatasan aktivitas yang diperlukan serta
oksigen ditandai dengan kelelahan
Tingkat kelelahan anjurkan peningkatan aktivitas secara bertahap
a. Kelelahan setelah aktivitas ringan berkurang c. Bantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan
b. Kebutuhan terhadap aktivitas dan istirahat d. Monitor status kardiorespirasi pasien saat beraktivitas
terpenuhi e. Anjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat/tidur
c. Pasien mampu melakukan kegiatan
sehari-hari mandiri atau dengan bantuan orang
lain

5. Defisit perawatan diri berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan Bantuan perawatan diri
dengan kelelahan ditandai dengan selama 1 x 7 jam diharapkan perawatan diri a. Bantu pasien untuk makan
ketidakmampuan mengakses kamar dapat meningkat dengan kriteria hasil b. Monitor kebutuhan pasien terkait kebersihan diri
mandi Perawatan diri makan c. Berikan lingkungan terapeutik yang hangat, santai, tertutup
a. Pasien dibantu untuk makan per oral d. Jaga privasi pasien
Perawatan diri mandi e. Bantu pasien untuk mandi menggunakan wet tissue di tempat tidur
a. Pasien dibantu untuk melakukan perawatan diri
f. Bantu pasien untuk mengganti pampers dan pakaian
mandi dan oral hygiene
g. Monitor integritas kulit pasien
Perawatan diri eliminasi h. Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri
secara mandiri
a. Pasien dibantu untuk membersihkan diri
setelah eliminasi
D. IMPLEMENTASI
Jam Implementasi Respon Pasien Paraf

a. Mengobservasi tanda nonverbal ketidaknyamanan S:


Perawat dan
terhadap nyeri 1. Pasien mengatakan masih merasakan Jasmita
b. Memberikan anti-angina (nyeri dada) ISDN 5mg nyeri skala 3 di area dada
PO O:
c. Mengevaluasi keefektifan terapi yang diberikan 1. Pasien kooperatif selama dilakukan
tindakan
2. Tidak ada side effects pemberian obat
a. Memonitor tanda-tanda vital S:
1. Pasien mengatakan nyerinya
b. Mengevaluasi episode nyeri dada pasien
berlangsung selama 10-20 detik
c. Menginstruksikan pasien dan keluarga 2. Pasien sudah membatasi aktivitas
dengan tirah baring
mengenai batasan aktivitas bagi pasien
O: Perawat dan
d. Memberikan terapi beta-blocker pada pasien 1. Pasien kooperatif saat diberikan Jasmita
15.30- obat
untuk mengurangi kerja jantung : Bisoprolol 2. Pasien mampu meminum obat
20.00
5mg dan Ramipril 10mg dibantu perawat
e. Mengvaluasi respon pengobatan pada pasien

a. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan S :


1. Pasien mengatakan sudah nyaman
ventilasi dengan posisi semi-fowler
2. Pasien mengatakan nyaman dengan
b. Memposisikan untuk meringankan sesak nafas oksigen yang diberikan Perawat dan
O: Jasmita
c. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi 1. Pasien mendapatkan Oksigen 4
Lt/menit dengan nasal canule
d. Mengidentifikasi kebutuhan oksigenasi pasien
e. Mengecek saturasi oksigen pasien

f. Menyiapkan selang, humidifier

g. Memeriksa apakah dengan punggung tangan


apakah oksigen berfungsi

h. Mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan pasien

i. Memonitor kenyamanan pasien dan pastikan


oksigen mengalir sesuai kebutuhan pasien

j. Memonitor tanda-tanda vital pasien

a. Mengkaji kondisi fisiologis pasien yang S :


1. Pasien mengatakan belum kuat untuk
menyebabkan kelelahan
duduk terlalu lama
b. Mendiskusikan mengenai pembatasan aktivitas 2. Pasien memahami dirinya perlu
istirahat untuk memulihkan
yang diperlukan serta anjurkan peningkatan
kondisinya
aktivitas secara bertahap O:
1. Pasien mendengarkan dengan baik
c. Membantu pasien melakukan aktivitas sehari- edukasi yang diberikan Jasmita
hari sesuai kebutuhan 2. Pasien kooperatif saat dilakukan
tindakan
d. Memonitor status kardiorespirasi pasien saat
beraktivitas
e. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan
istirahat/tidur
a. Membantu pasien untuk makan S:
1. Pasien mengatakan dirinya mampu
b. Membantu pasien untuk melakukan perawatan miring kiri-kanan saat mandi namun
perlu dibantu Jasmita
diri mandi dan oral hygiene
O:
c. Membantu pasien untuk membersihkan diri 1. Pasien kooperatif saat dimandikan
setelah eliminasi 2. Pasien mampu mobilisasi dengan
bantuan 1 orang di tempat tidur
E. EVALUASI
No Hari/Tanggal No DX Evaluasi Paraf
1. S:
1. Pasien mengatakan dada berdebarnya sudah berkurang, nyeri dadanya sudah
berkurang
2. Pasien mengatakan kondisinya sudah jauh lebih baik dari saat pengkajian dilakukan
O:
1 TD : 124/70 mmHg
S : 36.70C
Nadi : 77 x/menit
Hasil EKG : SR
CRT : <2 detik
Ekstremitas hangat
2. 2 S:
1. Pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
2. Pasien mengatakan sudah tidak lagi kesulitan bernapas
O:
1. Pasien tampak lebih tenang
2. Pasien sudah tidak menggunakan nasal canule
3. Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat biasa
Kamis, 27 A : Tujuan tercapai Jasmita
P : Intervensi dihentikan
Januari 2022

S:
1. Pasien mengatakan nyeri dada yang dirasakan mulai berkurang menjadi skala
1

2. Pasien mengatakan nyerinya juga lebih jarang mucul


3. 3
O:
1. Pasien tampak lebih tenang dan dapat duduk di sisi bed
2. Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat biasa
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
S:
1. Pasien mengatakan saat ini sudah cukup baik dan bisa duduk lebih lama
2. Pasien mengatakan masih lemas namun tubuhnya terasa lebih baik dari sebelumnya
3. Pasien mengatakan akan mendapatkan terapi ROM bersama fisioterapi sebelum
dipindah ke ruangan
O:
4. 4 1. Pasien tampak lebih tenang
2. Pasien mampu mengikuti ROM yang diberikan

A:
Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
S:
1. Pasien mengatakan belum mampu untuk membersihkan badan sendiri
2. Pasien mengatakan sudah dapat makan sendiri
3. Pasien sudah tidak menggunakan pampers dan kencing dengan urinal
O:
5. 5 1. Pasien dibantu makan minimal
2. Pasien dibantu untuk melakukan mandi
A:
Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai