A. IDENTITAS
2. B2 (Blood)/Kardiovaskuler
Irama jantung : S1, S2, S3, S4, teratur, tidak teratur
Nyeri dada : ya tidak
Bunyi jantung normal, mur-mur, gallop,
:
Capillary Refill Time >3 < 3 detik
(CRT): detik,
Akral : hangat, panas, dingin kering, dingin, basah
Lainnya :-
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
4. B4 (Bladder)/Perkemihan
3 3
Keterangan:
5: Normal
3: dapat melakukan gerakan melawan gravitasi, tapi tidak bisa melawan gravitasi.
7. Endokrin
Pembesaran tiroid : ya, tidak
Hiperglikemia : ya, tidak
Hipoglikemia : ya, tidak
Luka gangren : ya, tidak
Lain-lain :-
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan
8. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu
total) Keramas :1x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Ganti pakaian :2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Sikat gigi :2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Memotong kuku :1x/minggu (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan
9. Psiko-sosio-spiritual
Orang yang paling dekat: anak laki-laki
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik
Kegiatan ibadah: pasien mengatakan selalu beribadah di hari minggu
Konsep diri:
a. Gambaran diri: pasien mengatakan dirinya merupakan seseorang kepala rumah
tangga yang menyayangi keluarganya.
b. Ideal diri : pasien mengatakan dia tidak merasa cemas dan khawatir dengan
penyakitnya saat ini karena keluarganya selalu mendukungnya.
c. Harga diri : pasien mengatakan dia yakin pasti akan sembuh dan tidak pernah
malu dalam bersosialisasi dengan orang sekitar.
d. Peran diri : pasien mengatakan dia memiliki peran sebagai bapak dan kepala
keluarga yang baik terhadap keluarga.
e. Identitas diri : pasien mengatakan dia bangga terhadap dirinya bisa jadi kepala
keluarga dan bapak yang baik.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
F. MASALAH KEPERAWATAN
Nyeri akut
1.
6. Resiko infeksi
5: dapat menahan
tekanan
pemeriksadengan
kekuatan penuh
3: dapat
melakukan
gerakan melawan
gravitasi, tapi
tidak bisa
melawan
gravitasi.
5. 12 Maret Prosedur Resiko
2024 pembedahan ketidakseimbangan
mayor cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut B.D agen pencedera fisik (luka post operasi) D.D
S: Skala nyeri 6
3. Gangguan integritas kulit/jaringan B.D Faktor mekanis (luka bekas operasi sc) D.D
Terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 7 cm tertutup kasa bersih, tidak
tampak kemerahan, tidak ada bengkak, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien
tampak meringis.
4. Gangguan mobilitas fisik B.D nyeri D.D Pasien mengatakan sulit untuk melakukan
mobilisasi miringkiri, miring kanan dan aktivitas lainnya, nyeri saat bergerak, Tampak
hanya berbaring ditempat tidur, tampak sulit untuk melakukan mobilisasi, tangan
kanan terpasang infus Nacl, tangan kiri terpasang infus ring as bisa digerakkan secara
sempurna karena pasien baru saja diperasi, pola ADL, dibantu, terpasang dower
cateter,
terpasang drain kateter Kekuatan otot: 5 5
3 3
5: dapat menahan tekanan pemeriksadengan kekuatan penuh
3: dapat melakukan gerakan melawan gravitasi, tapi tidak bisa melawan gravitasi.
5. Resiko ketidakseimbangan cairan D.D Prosedur pembedahan mayor
6. Resiko infeksi D.D Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut B.D agen pencedera fisik (luka post operasi) D.D
S: Skala nyeri 6
2. Perfusi perifer tidak efektif B.D Penurunan konsentrasi hemoglobin D.D Pasien
mengatakan pusing, wajah pasien pucat, turgor kulit menurun, HB: 9.2 gr/dL
3. Gangguan integritas kulit/jaringan B.D Faktor mekanis (luka bekas operasi sc) D.D
Terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 7 cm tertutup kasa bersih, tidak
tampak kemerahan, tidak ada bengkak, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien
tampak meringis.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TANGGAL NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN NAMA &
KEPERAWATAN & TANDA
DATA PENDUKUNG TANGAN
GOAL KRITERIA
HASIL/EVALUASI
13 Maret 1. Nyeri akut B.D agen Setelah Tingkat Nyeri Manajemen nyeri: I. 05178
2024 pencedera fisik (luka post dilakukan (L.08066) Observasi
operasi) D.D intervensi - Keluhan nyeri 1. Identifikasi lokasi karakteristik durasi,
P: Pasien mengatakan nyeri keperawatan (5) frekuensi, kualitas intensitas nyeri
pada luka tempat operasi, selama 3 x 24 - Meringis (5) 2. Identifikasi skala nyeri
Q: Nyeri dirasakan seperti jam, diharapkan - Tekanan darah 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
tertusuk jarum, tingkat nyeri (5) 4. Identifikasi factor yang memperberat
R: Nyeri pada luka tempat menurun - Sikap protektif dan memperinan nyeri
operasi (5) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
S: Skala nyeri 6 - Frekuensi nadi tentang nyeri
T: nyerinya menetap dan membaik (5) 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada
nyeri bertambah saat pasien kualitas hidup
bergerak. 7. Monitor efek samping penggunaan
Ps tampak tidak rileks,pasien analgetik
tampak meringis, dan Terapeutik
bersikap protektif 8. Berikan teknik non farmakologis untuk
menghindari nyeri, N: mengurangi rasa nyeri
105x/menit 9. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
10. Fasilitasi istirahat dan tidur
11. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
12. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
13. Jelaskan strategi meredakan nyeri
14. Aajarkan teknik non farmakologis
Kolaborasi
15. kolaborasi pemberian analgetik
13 Maret 2. Perfusi perifer tidak efektif Setelah Dengan kriteria hasil: Perawatan Sirkulasi (I.02079)
2024 B.D Penurunan konsentrasi dilakukan - Turgor kulit Observasi:
hemoglobin D.D Pasien intervensi membaik 1. Periksa sirkulasi perifer (pengisian ka-
mengatakan pusing, wajah keperawatan - Warna kulit piler, warna, suhu)
pasien pucat, turgor kulit selama 3 x 24 pucat 2. Identifikasi factor resiko gangguan sir-
menurun, HB: 9.2 gr/dL jam, menurun kulasi (mis. diabetes, perokok)
diharapkan - Hemoglobin 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau
perfusi perifer membaik bengkak pada ektermitas
(L.02011) - Hematokrit Kolaborasi:
meningkat membaik Pemberian tablet tambah darah, jika perlu.
dan tingkat Edukasi Diet (I.12369)
pendarahan Observasi:
(L.02017) 1. Identifikasi kemampuan pasien dan
menurun keluarga menerima informasi
2. Identifikasi pengetahuan saat ini
3. Identifikasi kebiasaan pola makan saat
ini dan masa lalu
Edukasi:
1. Informasikan makanan yang diper-
bolehkan dan dilarang penderita anemia
2. Anjurkan mempertahankan posisi semi
flower 20-30 menit setelah makan
3. Anjurkan mengganti bahan makan
sesuai diet yang diprogramkan
Transfusi Darah (I.02089)
Observasi:
1. Identifikasi rencana transfusi
2. Monitor tanda-tanda vital sebelum,
selama, dan setelah dilakukan trans-
fuse
3. Monitor tanda kelebihan cairan
4. Monitor reaksi transfuse
Terapeutik
1. Lakukan pengecekan ganda pada label
darah (golongan darah, tanggal
kadalu- arasa, nomor seri, jumlah dan
identitas pasien)
2. Pasang akses intravena jika belum
terpasang
3. Berikan Nacl 0,9% 50-100 ml
sebelum dilakukan transfuse
dilakukan
4. Berikan transfusi dalam waktu
maksimal 4 jam
5. Hentikan tranfusi jika terdapat reaksi
transfuse
6. Dokumentasikan tanggal, waktu,
jumlah darah
7. durasi dan respon transfuse
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur transfuse
2. Jelaskan tanda dan gejala transfuse
yang perlu dilaporkan (mis. Gatal,
pus- ing, sesak napas, nyeri dada)
13 Maret 3, Gangguan integritas Setelah Dengan kriteria hasil: Perawatan Luka (I.14564)
2024 kulit/jaringan B.D Faktor dilakukan - Kerusakan Observasi:
mekanis (luka bekas operasi tindakan lapisan kulit 1. Monitor karakteristik luka
sc) D.D keperawatan menurun 2. Monitor tanda-tanda infeksi
P: Pasien mengatakan nyeri diharapkan - Nyeri
pada luka tempat operasi, Integritas menurun Terapeutik:
Q: Nyeri dirasakan seperti kulit dan - Perdaraan 3. Lepaskan balutan dan plester secara
tertusuk jarum, jaringan menurun perlahan
R: Nyeri pada luka tempat (L.14125) - Suhu kulit
operasi meningkat membaik 4. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
S: Skala nyeri 6 - Sensasi pembersih nontoksiksesuai kebutuhan
T: nyerinya menetap dan membaik
nyeri bertambah saat pasien - Tekstur 5. Pasang balutan seesuai jenis luka
bergerak. membaik 6. Pertahankan teknik steril saat
Terdapat luka bekas operasi melakukan perawatan luka
sepanjang kurang lebih 7 cm Edukasi:
tertutup kasa bersih, tidak
1. Jelaskan tanda dangejala infeksi
tampak kemerahan, tidak ada
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan
bengkak, dan tidak ada
tinggi protein
tanda- tanda infeksi, pasien
tampak meringis. Kolaborasi:
3. Kolaborasi pemberian antibiotic, jika
perlu.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N TGL/ DIAGNOSA Jam TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NA
O JAM KEPERAWATAN MA
&
TTD
1. 13 Nyeri akut B.D agen 15.00 Mengobservasi TTV: TD: 70/60 mmHg, N: 105x/menit, (Tanggal 13 Maret 2024
Maret pencedera fisik (luka post Spo2: 98%, Suhu: 36 derajat, RR: 22x/menit Jam 20.00)
2024 operasi) D.D S : pasien mengatakan
P: Pasien mengatakan nyeri 15.15 Melakukan pengkajian nyeri nyeri di luka bekas
pada luka tempat operasi, R/P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi berkurang skala
Q: Nyeri dirasakan seperti operasi, Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum, nyeri 4.
tertusuk jarum, R: Nyeri pada luka tempat operasi O : Pasien tampak masih
R: Nyeri pada luka tempat S: Skala nyeri 6 bersikap protektif
operasi T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien menghindari nyeri.
S: Skala nyeri 6 bergerak. A : masalah keperawatan
T: nyerinya menetap dan nyeri akut belum teratasi
nyeri bertambah saat pasien 15.20 Mengkaji respon nyeri non verbal P : intervensi dilanjutkan
bergerak. R : pasien tampak bersikap protektif menghindari nyeri
Ps tampak tidak rileks,pasien
tampak meringis, dan
bersikap protektif
menghindari nyeri, N: 16.00 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam, menganjurkan
105x/menit pasien mendengarkan musik yang disukai untuk
mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
A: Masalah gangguan
integritas kulit belum
teratasi.
P: Intervensi tetap
dilanjutkan
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (Tanggal 14 Maret 2024)
1. 14 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
R: Pasien mengatakan nyeri di luka operasi sudah
2024 post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang, skala nyeri 3
P: Pasien mengatakan luka bekas operasi berkurang
nyeri pada luka tempat Mengukur TTV, TD: 110/70 mmHg, N: 87x/menit, S: skala nyeri 4.
10.00
operasi, 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 22x/menit O : Pasien tampak masih
Q: Nyeri dirasakan bersikap protektif menghindari
Mengkaji respon nyeri non verbal
seperti tertusuk jarum, nyeri.
10.30 R : pasien tampak bersikap protektif menghindari nyeri
R: Nyeri pada luka A : masalah keperawatan nyeri
tempat operasi akut belum teratasi
Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
S: Skala nyeri 6 P : intervensi dilanjutkan
menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
T: nyerinya menetap
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
dan nyeri bertambah 11.00
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
saat pasien bergerak.
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
Ps tampak tidak rileks,
pasien tampak
meringis,
dan bersikap protektif 13.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg/iv
menghindari nyeri, N:
15.00 Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
105x/menit
menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
2. 14 Perfusi perifer tidak 10.00 Mengobservasi keluhan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret efektif B.D R: Pasien mengatakan pusing dan lemas 20.00 wita)
2024 Penurunan
Mengobervasi TTV sevelum diberikan transfuse darah S : pasien mengeluh sudah
konsentrasi 10.30
pasien. TD: 110/70 mmHg, N: 87x/menit, S: 36,6 derajat tidak pusing lagi, hanya masih
hemoglobin D.D Celsius, spo2: 98%, RR: 22x/menit
sedikit lemas.
Pasien mengatakan Memberikan premed dexa 5 mg dan Nacl 0,9% 50-100
pusing, wajah pasien 10.45 ml sebelum dilakukan transfuse
pucat, turgor kulit
menurun, HB: 9.2 R: 5 mg IV O : Tampak pucat sudah
gr/dL Melakukan pengecekan ganda pada label darah berkurang, turgor kulit
10.50
(golongan darah, tanggal kadaluarasa, nomor seri, jumlah membaik
dan identitas pasien)
A : masalah keperawatan
R: goldar : 0
perfusi perifer tidak efektif
Tanggal kadaluarsa : 16-03-2024 belum teratasi
No seri: 3Jxx1194
P: Intervensi dilanjutkan
Jumlah: 257 cc
11.00 Memberikan transfuse PRC 16 tetes/menit
Mengoservasi TTV
3. 15 Gangguan integritas 10.00 Memonitor karakteristik luka (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret kulit/jaringan B.D R: Luka pasien tampak masih terbalut dengan balutan 20.00)
2024 Faktor mekanis (luka kasa steril
S: Pasien mengatakan bersedia
bekas operasi sc) D.D
untuk tetap melakukan
P: Pasien mengatakan Memonitor tanda-tanda infeksi
10.10 mobilisasi atau pergerakan
nyeri pada luka tempat R: Luka pasien tampak tidak dsada tanda-tanda infeksi
O: Pasien tampak sudah bisa
operasi,
duduk dan sudah bisa miring
Q: Nyeri dirasakan
13.00 Mengajarkan ps untuk melakukan teknik nonfarmakologi kiri dan kanan, tangan kanan
seperti tertusuk jarum,
yaitu teknik relaksasi yaitu menarik napas dalam saat dan kiri terpasang infus, kaki
R: Nyeri pada luka
terjadi nyeri dan hembuskan secara perlahan lewat kanan dan kiri sudah bisa
tempat operasi
mulut, ulangi digerakakan sedikit demi
S: Skala nyeri 6
sedikit masih terpasang
T: nyerinya menetap 15.00 Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan miring kiri triway cateter, dan luka
dan nyeri bertambah dan kanan, atau mobilisasi sederhana seelah 4-6 jam. pasien tampak dibaluti kasa
saat pasien bergerak. steril
Terdapat luka bekas 18.00 Mengjinjeksi ceftriaxone 1 gr/iv
A: Masalah gangguan
operasi sepanjang Mengobservasi TTV integritas kulit belum teratasi.
kurang lebih 7 cm
P: Intervensi tetap dilanjutkan
tertutup kasa bersih, TD: 167/81 mmHg , N: 100xmenit, S: 36 derajat Celsius,
1. 15 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
2024 R: Pasien mengatakan nyeri di luka operasi sudah
post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang, skala nyeri 3
P: Pasien mengatakan luka bekas operasi berkurang
nyeri pada luka tempat Mengukur TTV, TD: 186/84 mmHg, N: 106x/menit, S: skala nyeri 2.
10.00
operasi, 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 20x/menit O : Pasien tampak masih
Q: Nyeri dirasakan bersikap protektif menghindari
Mengkaji respon nyeri non verbal
seperti tertusuk jarum, nyeri.
10.30 R : pasien tampak masih bersikap protektif menghindari
R: Nyeri pada luka A : masalah keperawatan nyeri
nyeri
tempat operasi akut belum teratasi
S: Skala nyeri 6 P : intervensi dilanjutkan
Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
T: nyerinya menetap
11.00 menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
dan nyeri bertambah
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
saat pasien bergerak.
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
Ps tampak tidak
rileks, pasien tampak napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
meringis, dan
bersikap
protektif menghindari 15.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg/iv
nyeri, N: 105x/menit
18.00 Mengobservasi TD: 156/81 mmHg , N: 98xmenit, S: 36
derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%
2. 15 Perfusi perifer 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret tidak efektif B.D R: Pasien tampak sudah rileks, tampak masih pucat, dan 20.00 wita)
2024 Penurunan
berkeringat.
konsentrasi S : pasien mengatakan tidak
hemoglobin D.D
pusing lagi, hanya masih
Pasien mengatakan Mengindentifikasi rencana transfusi darah 1
pusing, wajah sedikit lemas.
10.00 bag R: Stok masih kosong
pasien pucat, turgor
kulit menurun, HB: O : Pasien tampak masih pucat
9.2 gr/dL Tetap menginformasikan makanan yang diperbolehkan turgor kulit membaik
11.00
dan dilarang penderita anemia
A : masalah keperawatan
R: Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang
perfusi perifer tidak efektif
menambah darah, seperti sayur bayam, buah apel, daging
belum teratasi
yang sudah matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang
pasien untuk mengkonsumsi mentimun, namun saat ini P: Intervensi dilanjutkan
pasien masih dalam keadaan puasa.
3. 15 Gangguan integritas 10.00 Memonitor karakteristik luka Tanggal 15 Maret 2024 jam
Maret R: Luka pasien tampak masih terbalut dengan balutan 20.00)
kulit/jaringan B.D
2024
Faktor mekanis (luka kasa steril
S: Pasien mengatakan bersedia
bekas operasi sc) D.D
untuk tetap melakukan
P: Pasien mengatakan 10.10 Memonitor tanda-tanda infeksi
mobilisasi atau pergerakan
nyeri pada luka tempat R: Luka pasien tampak tidak ada tanda-tanda infeksi
O: Pasien tampak sudah bisa
operasi,
duduk dan sudah bisa miring
Q: Nyeri dirasakan
13.00 Mengajarkan ps untuk melakukan teknik nonfarmakologi kiri dan kanan, tangan kanan
seperti tertusuk jarum,
yaitu teknik relaksasi yaitu menarik napas dalam saat dan kiri terpasang infus, kaki
R: Nyeri pada luka
terjadi nyeri dan hembuskan secara perlahan lewat kanan dan kiri sudah bisa
tempat operasi
mulut, ulangi digerakakan sedikit demi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap sedikit masih terpasang
13.10 Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan mobilisasi triway cateter, dan luka
dan nyeri bertambah
saat pasien bergerak. pasien tampak dibaluti kasa
Mengjinjeksi ceftriaxone 1 gr/iv steril
18.00
Terdapat luka Mengobservasi TD: 156/81 mmHg , N: 98xmenit, S: 36
A: Masalah gangguan
bekas operasi derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%
sepanjang kurang integritas kulit belum teratasi.
lebih 7 cm tertutup P: Intervensi tetap dilanjutkan
kasa
bersih, tidak
tampak kemerahan,
tidak ada bengkak,
dan tidak ada
tanda- tanda infeksi,
pasien tampak
meringis
NO DIAGNOSA Jam
KEPERAWATAN
TGL/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NAMA
JAM DAN
TTD
1. 16 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 16 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
2024 R: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang
luka bekas operasi berkurang
P: Pasien mengatakan 08.30 Mengukur TTV, TD: 186/84 mmHg, N: 106x/menit, S: O : Pasien tampak sudah rileks
nyeri pada luka 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 20x/menit A : masalah keperawatan nyeri
tempat operasi, akut teratasi
09.00 Mengkaji respon nyeri non verbal
Q: Nyeri dirasakan P : intervensi dihentikan.
R : pasien tampak masih sudah rileks
seperti tertusuk jarum,
R: Nyeri pada luka 15.00
Tetap menganjurkan pasien untuk melakukan teknik
tempat operasi
relaksasi napas dalam, menganjurkan pasien
S: Skala nyeri 6
mendengarkan musik yang disukai untuk mengalihkan
T: nyerinya menetap
fokus pasien terhadap nyeri
dan nyeri bertambah
R : pasien mengatakan bersedia melakukan teknik
saat pasien bergerak.
relaksasi napas dalam dan cara mengalihkan fokus
Ps tampak tidak
terhadap nyeri
rileks, pasien tampak
meringis, dan
bersikap protektif 18.00 Mengobservasi TD: 143/89 mmHg , N: 89xmenit, S: 36
derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%
menghindari
nyeri, N: 105x/menit
2. 16 Perfusi perifer tidak 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 16 Maret 2024 jam
Maret efektif B.D R: Pasien tampak sudah rileks, tampak masih pucat, dan 20.00 wita)
2024 Penurunan
berkeringat. S : Paisen mengatakan pusing
konsentrasi
saat ia bergerak.
hemoglobin D.D
Pasien mengatakan 10.15 Mengindentifikasi rencana transfusi darah 1 bag lagi O : Tampak pasien masih pucat.
pusing, wajah pasien
pucat, turgor kulit besok A : masalah keperawatan
menurun, HB: 9.2 R: Stok sudah ada di BDRS perfusi perifer tidak efektif
gr/dL belum teratasi
10.30 P: Intervensi dihentikan dan
Tetap menginformasikan makanan yang diperbolehkan
dilanjutkan oleh perawat
dan dilarang penderita anemia
ruangan
R: Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang
menambah darah, seperti sayur bayam, buah apel, daging
yang sudah matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang
pasien untuk mengkonsumsi mentimun, namun saat ini
pasien masih dalam keadaan puasa.
15.00
Menginjeksi kalnex 500 mg/IV
3. 16 Gangguan integritas 10.00 Mengobservasi keadaan luka pasien, tidak ada tanda- (Tanggal 16 Maret 2024 Jam
Maret kulit/jaringan B.D tanda infeksi, luka tampak kering, tidak ada kemerahan, 20.00)
2024 Faktor mekanis (luka
tidak ada pembengkakkan, tidak ada pengeluaran nanah. S: Ps mengatakan nyeri
bekas operasi sc) D.D
yang dirasakan sudah
P: Pasien mengatakan 10.30 Melakukan perawatan luka post operasi berkurang, skala nyeri 2
nyeri pada luka 1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan ringan.
tempat operasi,
2. Membersihkan dengan cairan NaCl O: Luka post operasi pasien
Q: Nyeri dirasakan 3. Memasang plester anti air sudah kering, tampak
seperti tertusuk
4. Mempertahankan teknik steril saat melakukan tidak ada tanda-tanda
jarum,
perawatan luka infeksi, pasien tampak
R: Nyeri pada luka
sudah bangun sendiri
tempat operasi
Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan pola ADL tidak dibantu.
S: Skala nyeri 6 11.00
mobilisasi/pergerakan A: M a s a l a h g
T: nyerinya menetap angguan integritas
dan nyeri bertambah
11.30 Menganjurkan pasien mengkonsumsi putih telur untuk kulit dan jaringan
saat pasien bergerak.
mempercepat proses penyembuhan luka sudah teratasi
Terdapat luka bekas
P: Intervensi dihentikan dan
operasi sepanjang
dilanjutkan oleh perawat
kurang lebih 7 cm Mengobservasi TTV, TD: 143/89 mmHg, N:, S:, ruangan.
tertutup kasa bersih, 13.00 Spo2:, RR:
tidak tampak
kemerahan, tidak ada
bengkak, dan tidak
Menginjeksi obat ceftriaxone 1 gr/IV
ada tanda-tanda
infeksi, pasien 18.00
tampak meringis.