Anda di halaman 1dari 37

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DEWASA

Instansi Kesehatan : RSUD MGR. Gabriel Manek,Svd Atambua


Ruang : Bogenvill No RM: XXXXXX
Mahasiswa : Kelompok 5 Bedah
Pembimbing Institusi : Ns. Sebastianus K. Tahu, S.Kep.,M.Kep, ttd:
Pembimbing Klinik : ttd:
Tanggal Pengkajian : 13-03-2024 Jam Pengkajian: 10.30

A. IDENTITAS

1. Nama Inisial : Tn. A.L


2. Umur : 80 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Katolik
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : Tani
7. Suku/bangsa : Halilulik/Indonesia
8. Status perkawinan : Kawin
9. Alamat : Halilulik
10. Penanggung biaya : BPJS

B. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


1. Keluhan utama:
P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,
Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum,
R: Nyeri pada luka tempat operasi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.
2. Riwayat penyakit saat ini:
Pasien masuk IGD Rumah Sakit Mgr. Gabriel manek pada tanggal 12 Maret 2024 jam
17.00 Wita. Pasien datang dengan membawa surat pengantar dari Dr.Rio,SP.B dan
masuk dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah serta pasien sudah terpasang
kateter hari ke-12. Pasien mengatakan penyakitnya ini sudah ada sejak 3 tahun yang
lalu, dan pasien hanya rutin minum air mineral. Lalu pasien dilakukan pengambilan
darah vena dan pemasangan infus RL 20 tts/mnt dan pasien diberikan terapi
omeprazole 40 mg/IV dan ketorolac 30 mg/IV. Keadaan umum sedang, tekanan
darah: 146/96 mmHg, nadi: 83 x/mnt, RR: 20 x/mnt, suhu: 36,5°C, Saturasi O2
(%): 98, Jam 02.00 wita pasien
dipindahkan ke ruang rawat inap Bougenvile dan dijadwalkan operasi pada tanggal
13- 03-2024. Setelah dilakukan tindakan operasi pasien mengatakan merasakan nyeri
pada luka tempat operasi, skala nyeri 6, nyeri bertambah saat pasien bergerak, nyeri
dirasakan seperti tertusuk jarum dan nyeri menetap.
3. Penyakit yang pernah diderita: BPH
4. Penyakit yang pernah diderita keluarga: tidak ada penyakit yang diderita
5. Riwayat alergi: tidak ada alergi
6. Diagnosa medic saat masuk rumah sakit (MRS): Hiperplasia of prostate

7. Diagnosa medic saat ini: Post Operasi BPH

C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum: baik, sedang, lemah
Kesadaran: Compos Mentis
Usia: 80 Tahun TB: 160 cm BB: 60 kg
Suhu: 36,6 celsius
Denyut nadi: 105 x/menit kuat /lemah,...........teratur/tidak
Tekanan darah: 110/70 mmHg Tidur …… duduk ……… berdiri
…… Frekuensi nafas: 22x/menit
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
1. B1 (Breathing)/Pernafasan:

Irama pola nafas : teratur, tidak teratur


Jenis : dispnea, kusmaul, cheyne stokes,
lain-lain:
Suara nafas : Vesikuler, Stridor, Wheesing, Ronchi
lain-lain:
Sesak nafas :ya, tidak
Batuk :ya, tidak
Lain-lain:
Auskultasi :
Lobus kanan atas: vesikuler
Lobus kiri atas: vesikuler
Lobus kanan bawah: vesikuler
Lobus kiri bawah: vesikuler
Lobus kanan tengah: vesikuler
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

2. B2 (Blood)/Kardiovaskuler
Irama jantung : S1, S2, S3, S4, teratur, tidak teratur
Nyeri dada : ya tidak
Bunyi jantung normal, mur-mur, gallop,
:
Capillary Refill Time >3 < 3 detik
(CRT): detik,
Akral : hangat, panas, dingin kering, dingin, basah
Lainnya :-
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

3. B3 (Brain)/persarafan dan Pengindraan


Bila Diagnosa Medis pasien adalah Stroke, Meningitis dll, lakukan juga pemeriksaan
12 Nervus

GCS 4 eye, 5 verbal, 6 motorik, total: 15


:
Refleks fisiologi : patella, triceps, biceps,
Refleks patologis: babinsky, brudzinsky, kernig
Istirahat/tidur : 8 jam/hari
Gangguan tidur : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pola
tidur Lain-lain: -
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

Pupil : isokor, anisokor


Sklera/konjungtiva : anemis, ikterus
Reaksi terhadap cahaya: normal
Gangguan penglihatan : ya tidak
Bentuk telinga : normal tidak

Gangguan pendengaran: ya tidak


Bentuk hidung : normal tidak
Gangguan penciuman :ya tidak
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan

4. B4 (Bladder)/Perkemihan

Kebersihan: bersih kotor


Jumlah urine, tidak dapat dikaji karena pasien menggunakan triway kateter (irigasi
kandung kemih menggunakan NACL 0,9% warna urine: merah bercampur darah,
bau urine: khas
Alatbantu (kateter, dll): ada, tidak ada
Kandung kemih: Membesar: ya, tidak
Nyeri tekan: ya, tidak
Gangguan anuria, oliguria, retensi, inkontinensia nokturia, lain-lain:
:
tidak terdapat gangguan
Lainnya:
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
5. B5 (Bowel)/Pencernaan

Nafsu makan: baik, menurun


Mual : ya, tidak
Muntah: ya, tidak. Jumlah: …. cc
Porsi makan: habis, tidak, keterangan
Minum : pasien dalam keadaaan puasa, dan hanya diperbolehkan minum air
hangat 5 sendok. Jenis yang diminum: air putih
Mulut : bersih, kotor, berbau
Membran mukosa: lembab, kering, stomatitis
Tenggorokan: sakit menelan/nyeritekan, kesulitan menelan
Pembesaran tonsil lain-lain: tidak ada
gangguan

Abdomen: tegang, kembung, asites, nyeri tekan,


lokasi:

(beritanda X pada daerah nyeri tekan):

P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,


Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum,
R: Nyeri pada luka tempat operasi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.
Lainnya: Ps tampak tidak rileks,pasien tampak meringis, dan bersikap protektif
menghindari nyeri.
Peristaltik : 15 x/menit
Pembesaran hepar: ya, tidak
Pembesaran lien : ya, tidak
Buang air besar: pasien mengatakan belum BAB sejak masuk RS teratur: ya,
tidak
Konsistensi: kuning kecoklatan
Balance cairan:
Intake Output

Minum : 500 cc Urine : tidak dapat dikaji

Infus : 3000 cc IWL 15 x 60 = 900cc

Sup/kuah/air buah: 100 cc Muntah/diare/perdarahan: 2500cc

Obat cair lainnya (mis; albumin


(sebutkan): 50 Cc

Jumlah= 3650cc Total I-Total O = 3400cc

Balance cairan: Total I-Total O = + 250cc

Masalah keperawatan: Nyeri akut, Gangguan integritas kulit/jaringan, Resiko


ketidakseimbangan cairan

6. B6 (Bone)/Muskuloskeletal dan Integumen

Kemampuan pergerakan sendi: bebas, terbatas


Warna kulit: ikterus, sianosis, kemerahan, pucat
Turgor kulit: baik, sedang, jelek
Edema: ada, tidak ada, lokasi edema: tidak ada
Kekuatan Otot: 5 5

3 3

Keterangan:

5: Normal

3: dapat melakukan gerakan melawan gravitasi, tapi tidak bisa melawan gravitasi.

Masalah keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik

7. Endokrin
Pembesaran tiroid : ya, tidak
Hiperglikemia : ya, tidak
Hipoglikemia : ya, tidak
Luka gangren : ya, tidak
Lain-lain :-
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan

8. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu
total) Keramas :1x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Ganti pakaian :2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Sikat gigi :2x/hari (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Memotong kuku :1x/minggu (mandiri/dibantu sebagian/dibantu total)
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan

9. Psiko-sosio-spiritual
Orang yang paling dekat: anak laki-laki
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik
Kegiatan ibadah: pasien mengatakan selalu beribadah di hari minggu
Konsep diri:
a. Gambaran diri: pasien mengatakan dirinya merupakan seseorang kepala rumah
tangga yang menyayangi keluarganya.
b. Ideal diri : pasien mengatakan dia tidak merasa cemas dan khawatir dengan
penyakitnya saat ini karena keluarganya selalu mendukungnya.
c. Harga diri : pasien mengatakan dia yakin pasti akan sembuh dan tidak pernah
malu dalam bersosialisasi dengan orang sekitar.
d. Peran diri : pasien mengatakan dia memiliki peran sebagai bapak dan kepala
keluarga yang baik terhadap keluarga.
e. Identitas diri : pasien mengatakan dia bangga terhadap dirinya bisa jadi kepala
keluarga dan bapak yang baik.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium :

No Hari/tgl NamaPemeriksaan Hasil Satuan Nilai Interpretasi


Normal (maknanya)
1. 12 Maret Hematokrit 39.9 % 40.0-54.0 L
2024
(Pre Op) MCV 65.8 fL 81.0-96.0 L

MCH 21.6 pg 27.0-36.0 L

RDW-SD 30.1 fL 37-54 L

Eosinofil 18.1 % <3 H

Limfosit 17.0 % 22-40 L

Monofit 8.1 % 4-8 H

2. 13 Maret Jumlah eritrosit 4.17 10^6/uL 4.50-6.20 L


2024
Hemoglobin 9.2 gr/dL 13.0-18.0 L
(Post op)
Hematokrit 28.8 % 40-54.0 L

MCV 69.1 fL 81.0-96.0 L

MCH 22.1 pg 27.0-36.0 L

RDW-SD 33.1 fL 37-54 L

Jumlah Leukosit 29.17 10^3/uL 4.0-10.0 H

Neutrofil 90.1 % 50-70 H

Limfosit 2.8 % 22-40 L

2. Radiologi (Foto thorax):


3. USG:
4. EKG:
5. Lainnya
Masalah keperawatan: Perfusi Perifer tidak efektif

E. THERAPI SAAT INI

Jenis Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi


No

1. Ceftriaxone 2x1 gr/IV Penatalaksanaan Individu dengan


jangka pendek Riwayat
terhadap nyeri akut hipersensitivitas
sedang sampai berat terhadap obat ini
setelah prosedur atau obat golongan
bedah sefalosporin, bayi
prematur berusia <
41 minggu, atau >
41 minggu dengan
icterus,
hipoalbuminemia,
atau asidosis

2. Ranitine 2x1 IV Obat untuk Penggunaan obat


mengobati gejala tidak diperkenankan
akibat produksi atau membutuhkan
asam lambung pengawasan khusus
berlebih. Beberapa apabila:
kondisi yang dapat Hipersensitivitas
ditangani dengan kandungan obat
ranitidin adalah Riwayat porfiria
tukak lambung, akut Gangguan
penyakit maag, fungsi paru-paru
penyakit asam Gangguan irama
lambung (GERD), jantung Diabetes
dan sindrom Gangguan fungsi
Zollinger-Ellison. ginjal Gangguan
fungsi hati (liver)

3. Ketorolac 3x1 IV Mengatasi infeksi Individu dengan


bakteri gram reaksi alergi
negative maupun terhadap NSAID,
positif penyakit
ginjal/gagal ginjal,
penyakit tukak
lambung aktif, anak
usia di bawah < 16
tahun.

4. Kalnex 3x500 mg Menghentikan Hipersensitivitas


perdarahan seperti terhadap asam
mimisan, traneksamat, sedang
perdarahan mengkonsumsi obat
abnormal pasca hormone, Riwayat
operasi, perdarahan penyakit
pasca operasi gigi tromboemboli vena
pada pasien dengan atau arteri serta
hemophilia dan gangguan ginjal
menorrhagia

5. Paracetamol 3x1 IV Obat ini untuk Parasetaol jangan


meredakan nyeri diberikan kepada
ringan sedang hipersensitif/alergi
seperti sakit kepala, terhadap
sakit gigi, nyeri otor, paracetamol.
serta menurunkan Penderita gangguan
demam fungsi hati berat.

F. MASALAH KEPERAWATAN

Nyeri akut
1.

2. Perfusi Perifer Tidak Efektif

3. Ganguan Integritas Kulit

4. Gangguan Mobilitas Fisik

5. Resiko Ketidakseimbangan Cairan

6. Resiko infeksi

Atambua, 13 Maret 2024

Mahasiswa (Pengambil Data)


ANALISA DATA

No TANGG DATA DATA OBJEKTIF ETIOLOGI MASALAH


AL SUBJEKTIF

13 Maret P:Pasien Ps tampak tidak Agen cedera Nyeri akut


2024 mengatakan nyeri rileks,pasien tampak fisik (luka post
1.
operasi)
pada luka tempat meringis, dan
operasi, bersikap protektif
Q:Nyeri menghindari nyeri.
dirasakan seperti N: 105x/menit
tertusuk jarum,
R: Nyeri pada
luka tempat
operasi
S: Skala nyeri 6
T:Nyerinya
menetap dan
nyeri bertambah
saat pasien
bergerak.
2. 13 Maret Pasien Wajah pasien pucat, Penurunan Perfusi perifer tidak
2024 mengatakan turgor kulit menurun, konsentrasi efektif
HB: 9.2 gr/dL hemoglobin
pusing

3. 13 Maret P:Pasien Terdapat luka Faktor mekanis Gangguan


2024 mengatakan nyeri bekas operasi (luka bekas integritas
operasi sc) kulit/jaringan
sepanjang kurang
pada luka tempat lebih 7 cm
operasi, tertutup kasa
Q:Nyeri bersih, tidak
dirasakan seperti tampak
tertusuk jarum, kemerahan, tidak
R:Nyeri pada ada bengkak, dan
luka tempat tidak ada tanda-
operasi tanda infeksi,
S: Skala nyeri 6 pasien tampak
T:Nyerinya meringis.
menetap dan
nyeri bertambah
saat pasien
bergerak.

4. 13 Maret Pasien Tampak hanya Nyeri Gangguan


2024 mengatakan sulit berbaring mobilitas fisik

untuk melakukan ditempat tidur,


mobilisasi miring tampak sulit untuk
kiri, miring kanan melakukan
dan aktivitas mobilisasi, tangan
lainnya, nyeri kanan terpasang
saat bergerak infus Nacl, tangan
kiri terpasang
infus ring as bisa
digerakkan secara
sempurna karena
pasien baru saja
diperasi, pola
ADL, dibantu,
terpasang dower
cateter, terpasang
drain kateter
Kekuatan otot:
5 5
3 3

5: dapat menahan
tekanan
pemeriksadengan
kekuatan penuh
3: dapat
melakukan
gerakan melawan
gravitasi, tapi
tidak bisa
melawan
gravitasi.
5. 12 Maret Prosedur Resiko
2024 pembedahan ketidakseimbangan
mayor cairan

6. 12 Maret Ketidakadekuata Resiko infeksi


2024 n pertahanan
tubuh sekunder

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut B.D agen pencedera fisik (luka post operasi) D.D

P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,

Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk

jarum, R: Nyeri pada luka tempat operasi

S: Skala nyeri 6

T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.

Ps tampak tidak rileks,pasien tampak meringis, dan bersikap protektif menghindari


nyeri, N: 105x/menit
2. Perfusi perifer tidak efektif B.D Penurunan konsentrasi hemoglobin D.D Pasien
mengatakan pusing, wajah pasien pucat, turgor kulit menurun, HB: 9.2 gr/dL

3. Gangguan integritas kulit/jaringan B.D Faktor mekanis (luka bekas operasi sc) D.D

P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,


Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk
jarum, R: Nyeri pada luka tempat operasi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.

Terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 7 cm tertutup kasa bersih, tidak
tampak kemerahan, tidak ada bengkak, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien
tampak meringis.

4. Gangguan mobilitas fisik B.D nyeri D.D Pasien mengatakan sulit untuk melakukan
mobilisasi miringkiri, miring kanan dan aktivitas lainnya, nyeri saat bergerak, Tampak
hanya berbaring ditempat tidur, tampak sulit untuk melakukan mobilisasi, tangan
kanan terpasang infus Nacl, tangan kiri terpasang infus ring as bisa digerakkan secara
sempurna karena pasien baru saja diperasi, pola ADL, dibantu, terpasang dower
cateter,
terpasang drain kateter Kekuatan otot: 5 5

3 3
5: dapat menahan tekanan pemeriksadengan kekuatan penuh
3: dapat melakukan gerakan melawan gravitasi, tapi tidak bisa melawan gravitasi.
5. Resiko ketidakseimbangan cairan D.D Prosedur pembedahan mayor
6. Resiko infeksi D.D Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut B.D agen pencedera fisik (luka post operasi) D.D

P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,

Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk

jarum, R: Nyeri pada luka tempat operasi

S: Skala nyeri 6

T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.

Ps tampak tidak rileks,pasien tampak meringis, dan bersikap protektif menghindari


nyeri, N: 105x/menit

2. Perfusi perifer tidak efektif B.D Penurunan konsentrasi hemoglobin D.D Pasien
mengatakan pusing, wajah pasien pucat, turgor kulit menurun, HB: 9.2 gr/dL
3. Gangguan integritas kulit/jaringan B.D Faktor mekanis (luka bekas operasi sc) D.D

P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi,


Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum,
R: Nyeri pada luka tempat operasi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien bergerak.

Terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 7 cm tertutup kasa bersih, tidak
tampak kemerahan, tidak ada bengkak, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, pasien
tampak meringis.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TANGGAL NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN NAMA &
KEPERAWATAN & TANDA
DATA PENDUKUNG TANGAN
GOAL KRITERIA
HASIL/EVALUASI
13 Maret 1. Nyeri akut B.D agen Setelah Tingkat Nyeri Manajemen nyeri: I. 05178
2024 pencedera fisik (luka post dilakukan (L.08066) Observasi
operasi) D.D intervensi - Keluhan nyeri 1. Identifikasi lokasi karakteristik durasi,
P: Pasien mengatakan nyeri keperawatan (5) frekuensi, kualitas intensitas nyeri
pada luka tempat operasi, selama 3 x 24 - Meringis (5) 2. Identifikasi skala nyeri
Q: Nyeri dirasakan seperti jam, diharapkan - Tekanan darah 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
tertusuk jarum, tingkat nyeri (5) 4. Identifikasi factor yang memperberat
R: Nyeri pada luka tempat menurun - Sikap protektif dan memperinan nyeri
operasi (5) 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
S: Skala nyeri 6 - Frekuensi nadi tentang nyeri
T: nyerinya menetap dan membaik (5) 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada
nyeri bertambah saat pasien kualitas hidup
bergerak. 7. Monitor efek samping penggunaan
Ps tampak tidak rileks,pasien analgetik
tampak meringis, dan Terapeutik
bersikap protektif 8. Berikan teknik non farmakologis untuk
menghindari nyeri, N: mengurangi rasa nyeri
105x/menit 9. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
10. Fasilitasi istirahat dan tidur
11. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
12. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
13. Jelaskan strategi meredakan nyeri
14. Aajarkan teknik non farmakologis
Kolaborasi
15. kolaborasi pemberian analgetik
13 Maret 2. Perfusi perifer tidak efektif Setelah Dengan kriteria hasil: Perawatan Sirkulasi (I.02079)
2024 B.D Penurunan konsentrasi dilakukan - Turgor kulit Observasi:
hemoglobin D.D Pasien intervensi membaik 1. Periksa sirkulasi perifer (pengisian ka-
mengatakan pusing, wajah keperawatan - Warna kulit piler, warna, suhu)
pasien pucat, turgor kulit selama 3 x 24 pucat 2. Identifikasi factor resiko gangguan sir-
menurun, HB: 9.2 gr/dL jam, menurun kulasi (mis. diabetes, perokok)
diharapkan - Hemoglobin 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau
perfusi perifer membaik bengkak pada ektermitas
(L.02011) - Hematokrit Kolaborasi:
meningkat membaik Pemberian tablet tambah darah, jika perlu.
dan tingkat Edukasi Diet (I.12369)
pendarahan Observasi:
(L.02017) 1. Identifikasi kemampuan pasien dan
menurun keluarga menerima informasi
2. Identifikasi pengetahuan saat ini
3. Identifikasi kebiasaan pola makan saat
ini dan masa lalu
Edukasi:
1. Informasikan makanan yang diper-
bolehkan dan dilarang penderita anemia
2. Anjurkan mempertahankan posisi semi
flower 20-30 menit setelah makan
3. Anjurkan mengganti bahan makan
sesuai diet yang diprogramkan
Transfusi Darah (I.02089)
Observasi:
1. Identifikasi rencana transfusi
2. Monitor tanda-tanda vital sebelum,
selama, dan setelah dilakukan trans-
fuse
3. Monitor tanda kelebihan cairan
4. Monitor reaksi transfuse
Terapeutik
1. Lakukan pengecekan ganda pada label
darah (golongan darah, tanggal
kadalu- arasa, nomor seri, jumlah dan
identitas pasien)
2. Pasang akses intravena jika belum
terpasang
3. Berikan Nacl 0,9% 50-100 ml
sebelum dilakukan transfuse
dilakukan
4. Berikan transfusi dalam waktu
maksimal 4 jam
5. Hentikan tranfusi jika terdapat reaksi
transfuse
6. Dokumentasikan tanggal, waktu,
jumlah darah
7. durasi dan respon transfuse
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur transfuse
2. Jelaskan tanda dan gejala transfuse
yang perlu dilaporkan (mis. Gatal,
pus- ing, sesak napas, nyeri dada)
13 Maret 3, Gangguan integritas Setelah Dengan kriteria hasil: Perawatan Luka (I.14564)
2024 kulit/jaringan B.D Faktor dilakukan - Kerusakan Observasi:
mekanis (luka bekas operasi tindakan lapisan kulit 1. Monitor karakteristik luka
sc) D.D keperawatan menurun 2. Monitor tanda-tanda infeksi
P: Pasien mengatakan nyeri diharapkan - Nyeri
pada luka tempat operasi, Integritas menurun Terapeutik:
Q: Nyeri dirasakan seperti kulit dan - Perdaraan 3. Lepaskan balutan dan plester secara
tertusuk jarum, jaringan menurun perlahan
R: Nyeri pada luka tempat (L.14125) - Suhu kulit
operasi meningkat membaik 4. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
S: Skala nyeri 6 - Sensasi pembersih nontoksiksesuai kebutuhan
T: nyerinya menetap dan membaik
nyeri bertambah saat pasien - Tekstur 5. Pasang balutan seesuai jenis luka
bergerak. membaik 6. Pertahankan teknik steril saat
Terdapat luka bekas operasi melakukan perawatan luka
sepanjang kurang lebih 7 cm Edukasi:
tertutup kasa bersih, tidak
1. Jelaskan tanda dangejala infeksi
tampak kemerahan, tidak ada
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan
bengkak, dan tidak ada
tinggi protein
tanda- tanda infeksi, pasien
tampak meringis. Kolaborasi:
3. Kolaborasi pemberian antibiotic, jika
perlu.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N TGL/ DIAGNOSA Jam TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NA
O JAM KEPERAWATAN MA
&
TTD
1. 13 Nyeri akut B.D agen 15.00 Mengobservasi TTV: TD: 70/60 mmHg, N: 105x/menit, (Tanggal 13 Maret 2024
Maret pencedera fisik (luka post Spo2: 98%, Suhu: 36 derajat, RR: 22x/menit Jam 20.00)
2024 operasi) D.D S : pasien mengatakan
P: Pasien mengatakan nyeri 15.15 Melakukan pengkajian nyeri nyeri di luka bekas
pada luka tempat operasi, R/P: Pasien mengatakan nyeri pada luka tempat operasi berkurang skala
Q: Nyeri dirasakan seperti operasi, Q: Nyeri dirasakan seperti tertusuk jarum, nyeri 4.
tertusuk jarum, R: Nyeri pada luka tempat operasi O : Pasien tampak masih
R: Nyeri pada luka tempat S: Skala nyeri 6 bersikap protektif
operasi T: nyerinya menetap dan nyeri bertambah saat pasien menghindari nyeri.
S: Skala nyeri 6 bergerak. A : masalah keperawatan
T: nyerinya menetap dan nyeri akut belum teratasi
nyeri bertambah saat pasien 15.20 Mengkaji respon nyeri non verbal P : intervensi dilanjutkan
bergerak. R : pasien tampak bersikap protektif menghindari nyeri
Ps tampak tidak rileks,pasien
tampak meringis, dan
bersikap protektif
menghindari nyeri, N: 16.00 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam, menganjurkan
105x/menit pasien mendengarkan musik yang disukai untuk
mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri

18.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg

Mengobservasi TD: 70/50 mmHg, N: 95x/menit, S: 36, RR:


19.00 22x/menit, Spo2: 100%
2. 13 Perfusi perifer tidak efektif 15.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 13 Maret 2024
Maret B.D Penurunan konsentrasi R: Pasien tampak lemas, pucat, dan berkeringat. jam 20.00 wita)
2024 hemoglobin D.D Pasien S : Pasien mengeluh
mengatakan pusing, wajah 15.15 Melakukan pengambilan darah vena pusing dan lemas.
pasien pucat, turgor kulit R: Sampel DL diantar ke laboratorium O : Tampak pasien pucat,
menurun, HB: 9.2 gr/dL turgor kulit menurun
15.20 Mengindentifikasi rencana transfusi darah 1 A : masalah perfusi
bag R: Golongan darah pasien O perifer tidak efektif
belum teratasi
16.30 Menanyakan kebiasaan pola makan saat dirumah sakit dan P Intervensi dilanjutkan
saat di rumah
R: Pasien dalam keadaan puasa saat ini karena baru selesai
operasi, saat dirumah pasien suka makan sayur kelor

17.00 Menginformasikan makanan yang diperbolehkan dan


dilarang penderita anemia
R: Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang menambah
darah, seperti sayur bayam, buah apel, daging yang sudah
matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang pasien untuk
mengkonsumsi mentimun, namun saat ini pasien masih
dalam keadaan puasa.

18.00 Mengobservasi TTV: 70/50 mmHg, N: 95x/menit, S: 36,


RR: 22x/menit, Spo2: 100%
3. 13 Gangguan integritas 15.00 Memonitor karakteristik luka (Tanggal 13 Maret 2024
Maret kulit/jaringan B.D Faktor R: Luka pasien tampak masih terbalut dengan balutan kasa Jam 20.00)
2034 mekanis (luka bekas operasi steril S: Pasien mengatakan
sc) D.D 15.30 Memonitor tanda-tanda infeksi bersedia untuk
P: Pasien mengatakan nyeri R: Luka pasien tampak tidak ada tanda-tanda infeksi melakukan perubahan
pada luka tempat operasi, posisi dengan miring kiri
Q: Nyeri dirasakan seperti 16.00 Mengajarkan ps untuk melakukan teknik nonfarmakologi dan kanan setelah 6 jam
tertusuk jarum, yaitu teknik relaksasi yaitu menarik napas dalam saat terjadi post operasi
R: Nyeri pada luka tempat nyeri dan hembuskan secara perlahan lewat mulut, ulangi O: Pasien tampak
operasi hanya berbaring
S: Skala nyeri 6 16.30 Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan miring kiri ditempat tidur, tampak
T: nyerinya menetap dan dan kanan, atau mobilisasi sederhana seelah 4-6 jam. masih sulit untuk
nyeri bertambah saat pasien melakukan mobilisasi,
bergerak. 18.00 Mengjinjeksi ceftriaxone 1 gr/iv tangan kanan dan kiri
Terdapat luka bekas operasi terpasang infus, kaki
sepanjang kurang lebih 7 cm kanan dan kiri susah
tertutup kasa bersih, tidak digerakkan karea,
tampak kemerahan, tidak masih terpasang triway
ada bengkak, dan tidak ada cateter, dan luka pasien
tanda-tanda infeksi, pasien tampak dibaluti kasa
tampak meringis. steril

A: Masalah gangguan
integritas kulit belum
teratasi.
P: Intervensi tetap
dilanjutkan
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (Tanggal 14 Maret 2024)

NO TGL/ DIAGNOSA Jam TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NAMA


JAM KEPERAWATAN DAN
TTD

1. 14 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
R: Pasien mengatakan nyeri di luka operasi sudah
2024 post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang, skala nyeri 3
P: Pasien mengatakan luka bekas operasi berkurang
nyeri pada luka tempat Mengukur TTV, TD: 110/70 mmHg, N: 87x/menit, S: skala nyeri 4.
10.00
operasi, 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 22x/menit O : Pasien tampak masih
Q: Nyeri dirasakan bersikap protektif menghindari
Mengkaji respon nyeri non verbal
seperti tertusuk jarum, nyeri.
10.30 R : pasien tampak bersikap protektif menghindari nyeri
R: Nyeri pada luka A : masalah keperawatan nyeri
tempat operasi akut belum teratasi
Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
S: Skala nyeri 6 P : intervensi dilanjutkan
menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
T: nyerinya menetap
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
dan nyeri bertambah 11.00
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
saat pasien bergerak.
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
Ps tampak tidak rileks,
pasien tampak
meringis,
dan bersikap protektif 13.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg/iv
menghindari nyeri, N:
15.00 Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
105x/menit
menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri

18.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg


Mengobservasi TD: 167/81 mmHg , N: 100xmenit, S: 36
derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%

2. 14 Perfusi perifer tidak 10.00 Mengobservasi keluhan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret efektif B.D R: Pasien mengatakan pusing dan lemas 20.00 wita)
2024 Penurunan
Mengobervasi TTV sevelum diberikan transfuse darah S : pasien mengeluh sudah
konsentrasi 10.30
pasien. TD: 110/70 mmHg, N: 87x/menit, S: 36,6 derajat tidak pusing lagi, hanya masih
hemoglobin D.D Celsius, spo2: 98%, RR: 22x/menit
sedikit lemas.
Pasien mengatakan Memberikan premed dexa 5 mg dan Nacl 0,9% 50-100
pusing, wajah pasien 10.45 ml sebelum dilakukan transfuse
pucat, turgor kulit
menurun, HB: 9.2 R: 5 mg IV O : Tampak pucat sudah
gr/dL Melakukan pengecekan ganda pada label darah berkurang, turgor kulit
10.50
(golongan darah, tanggal kadaluarasa, nomor seri, jumlah membaik
dan identitas pasien)
A : masalah keperawatan
R: goldar : 0
perfusi perifer tidak efektif
Tanggal kadaluarsa : 16-03-2024 belum teratasi
No seri: 3Jxx1194
P: Intervensi dilanjutkan
Jumlah: 257 cc
11.00 Memberikan transfuse PRC 16 tetes/menit

12.00 Menjelaskan tanda dan gejala transfuse yang perlu


dilaporkan (mis. gatal, pusing, sesak napas, nyeri dada)

R: Tidak ada gatal, pusing, dan sesak napas


13.50 Darah bag 1 habis sambung cairan NaCl 0,9% 20 tpm

14.00 Mengoservasi TTV setelah transfuse darah

TD: TD: 140/75 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5 derajat


Celsius, spo2: 98%, RR: 22x/menit

Tetap menganjurkan pasien mengkonsumsi makanan


14.00 yang menambah darah seperti sayur bayam, buah apel,
daging
yang sudah matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang
pasien untuk mengkonsumsi mentimun.

R: pasien bersedia untuk mengikuti apa yang

15.00 disarankan Menginjeksi obat kalnex 500mg/IV

Mengoservasi TTV

18.00 TD: 167/81 mmHg , N: 100xmenit, S: 36 derajat Celsius,


RR: 20x/menit Spo2: 98%

3. 15 Gangguan integritas 10.00 Memonitor karakteristik luka (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret kulit/jaringan B.D R: Luka pasien tampak masih terbalut dengan balutan 20.00)
2024 Faktor mekanis (luka kasa steril
S: Pasien mengatakan bersedia
bekas operasi sc) D.D
untuk tetap melakukan
P: Pasien mengatakan Memonitor tanda-tanda infeksi
10.10 mobilisasi atau pergerakan
nyeri pada luka tempat R: Luka pasien tampak tidak dsada tanda-tanda infeksi
O: Pasien tampak sudah bisa
operasi,
duduk dan sudah bisa miring
Q: Nyeri dirasakan
13.00 Mengajarkan ps untuk melakukan teknik nonfarmakologi kiri dan kanan, tangan kanan
seperti tertusuk jarum,
yaitu teknik relaksasi yaitu menarik napas dalam saat dan kiri terpasang infus, kaki
R: Nyeri pada luka
terjadi nyeri dan hembuskan secara perlahan lewat kanan dan kiri sudah bisa
tempat operasi
mulut, ulangi digerakakan sedikit demi
S: Skala nyeri 6
sedikit masih terpasang
T: nyerinya menetap 15.00 Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan miring kiri triway cateter, dan luka
dan nyeri bertambah dan kanan, atau mobilisasi sederhana seelah 4-6 jam. pasien tampak dibaluti kasa
saat pasien bergerak. steril
Terdapat luka bekas 18.00 Mengjinjeksi ceftriaxone 1 gr/iv
A: Masalah gangguan
operasi sepanjang Mengobservasi TTV integritas kulit belum teratasi.
kurang lebih 7 cm
P: Intervensi tetap dilanjutkan
tertutup kasa bersih, TD: 167/81 mmHg , N: 100xmenit, S: 36 derajat Celsius,

tidak tampak RR: 20x/menit Spo2: 98%

kemerahan, tidak ada


bengkak, dan tidak ada
tanda-tanda infeksi,
pasien tampak meringis.
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (Tanggal 15 Maret 2024)

NO TGL/ DIAGNOSA Jam TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NAMA


KEPERAWATAN
JAM DAN
TTD

1. 15 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
2024 R: Pasien mengatakan nyeri di luka operasi sudah
post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang, skala nyeri 3
P: Pasien mengatakan luka bekas operasi berkurang
nyeri pada luka tempat Mengukur TTV, TD: 186/84 mmHg, N: 106x/menit, S: skala nyeri 2.
10.00
operasi, 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 20x/menit O : Pasien tampak masih
Q: Nyeri dirasakan bersikap protektif menghindari
Mengkaji respon nyeri non verbal
seperti tertusuk jarum, nyeri.
10.30 R : pasien tampak masih bersikap protektif menghindari
R: Nyeri pada luka A : masalah keperawatan nyeri
nyeri
tempat operasi akut belum teratasi
S: Skala nyeri 6 P : intervensi dilanjutkan
Tetap mengajarkan teknik relaksasi napas dalam,
T: nyerinya menetap
11.00 menganjurkan pasien mendengarkan musik yang disukai
dan nyeri bertambah
untuk mengalihkan fokus pasien terhadap nyeri
saat pasien bergerak.
R : pasien mengatakan paham melakukan teknik relaksasi
Ps tampak tidak
rileks, pasien tampak napas dalam dan cara mengalihkan fokus terhadap nyeri
meringis, dan
bersikap
protektif menghindari 15.00 Menginjeksi obat ketorolac 30 mg/iv
nyeri, N: 105x/menit
18.00 Mengobservasi TD: 156/81 mmHg , N: 98xmenit, S: 36
derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%

2. 15 Perfusi perifer 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 14 Maret 2024 jam
Maret tidak efektif B.D R: Pasien tampak sudah rileks, tampak masih pucat, dan 20.00 wita)
2024 Penurunan
berkeringat.
konsentrasi S : pasien mengatakan tidak
hemoglobin D.D
pusing lagi, hanya masih
Pasien mengatakan Mengindentifikasi rencana transfusi darah 1
pusing, wajah sedikit lemas.
10.00 bag R: Stok masih kosong
pasien pucat, turgor
kulit menurun, HB: O : Pasien tampak masih pucat
9.2 gr/dL Tetap menginformasikan makanan yang diperbolehkan turgor kulit membaik
11.00
dan dilarang penderita anemia
A : masalah keperawatan
R: Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang
perfusi perifer tidak efektif
menambah darah, seperti sayur bayam, buah apel, daging
belum teratasi
yang sudah matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang
pasien untuk mengkonsumsi mentimun, namun saat ini P: Intervensi dilanjutkan
pasien masih dalam keadaan puasa.

15.00 Menginjeksi kalnex 500 mg/IV


16.00 Memoivasi keluarga pasien untuk mencari pendonor
kepada pasien karena pasien membutuhkan 1 bag darah

R: Pasien bersedia mengikuti apa yang dianjurkan.

Mengobservasi TD: 156/81 mmHg , N: 98xmenit, S: 36


18.00 derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%

3. 15 Gangguan integritas 10.00 Memonitor karakteristik luka Tanggal 15 Maret 2024 jam
Maret R: Luka pasien tampak masih terbalut dengan balutan 20.00)
kulit/jaringan B.D
2024
Faktor mekanis (luka kasa steril
S: Pasien mengatakan bersedia
bekas operasi sc) D.D
untuk tetap melakukan
P: Pasien mengatakan 10.10 Memonitor tanda-tanda infeksi
mobilisasi atau pergerakan
nyeri pada luka tempat R: Luka pasien tampak tidak ada tanda-tanda infeksi
O: Pasien tampak sudah bisa
operasi,
duduk dan sudah bisa miring
Q: Nyeri dirasakan
13.00 Mengajarkan ps untuk melakukan teknik nonfarmakologi kiri dan kanan, tangan kanan
seperti tertusuk jarum,
yaitu teknik relaksasi yaitu menarik napas dalam saat dan kiri terpasang infus, kaki
R: Nyeri pada luka
terjadi nyeri dan hembuskan secara perlahan lewat kanan dan kiri sudah bisa
tempat operasi
mulut, ulangi digerakakan sedikit demi
S: Skala nyeri 6
T: nyerinya menetap sedikit masih terpasang
13.10 Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan mobilisasi triway cateter, dan luka
dan nyeri bertambah
saat pasien bergerak. pasien tampak dibaluti kasa
Mengjinjeksi ceftriaxone 1 gr/iv steril
18.00
Terdapat luka Mengobservasi TD: 156/81 mmHg , N: 98xmenit, S: 36
A: Masalah gangguan
bekas operasi derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%
sepanjang kurang integritas kulit belum teratasi.
lebih 7 cm tertutup P: Intervensi tetap dilanjutkan
kasa
bersih, tidak
tampak kemerahan,
tidak ada bengkak,
dan tidak ada
tanda- tanda infeksi,
pasien tampak
meringis

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN (Tanggal 16 Maret 2024)

NO DIAGNOSA Jam
KEPERAWATAN
TGL/ TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI NAMA

JAM DAN
TTD

1. 16 Nyeri akut B.D agen 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 16 Maret 2024 Jam
Maret pencedera fisik (luka 20.00)
2024 R: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
post operasi) D.D S : pasien mengatakan nyeri di
berkurang
luka bekas operasi berkurang
P: Pasien mengatakan 08.30 Mengukur TTV, TD: 186/84 mmHg, N: 106x/menit, S: O : Pasien tampak sudah rileks
nyeri pada luka 36,6 derajat Celsius, spo2: 98%, RR: 20x/menit A : masalah keperawatan nyeri
tempat operasi, akut teratasi
09.00 Mengkaji respon nyeri non verbal
Q: Nyeri dirasakan P : intervensi dihentikan.
R : pasien tampak masih sudah rileks
seperti tertusuk jarum,
R: Nyeri pada luka 15.00
Tetap menganjurkan pasien untuk melakukan teknik
tempat operasi
relaksasi napas dalam, menganjurkan pasien
S: Skala nyeri 6
mendengarkan musik yang disukai untuk mengalihkan
T: nyerinya menetap
fokus pasien terhadap nyeri
dan nyeri bertambah
R : pasien mengatakan bersedia melakukan teknik
saat pasien bergerak.
relaksasi napas dalam dan cara mengalihkan fokus
Ps tampak tidak
terhadap nyeri
rileks, pasien tampak
meringis, dan
bersikap protektif 18.00 Mengobservasi TD: 143/89 mmHg , N: 89xmenit, S: 36
derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%
menghindari
nyeri, N: 105x/menit
2. 16 Perfusi perifer tidak 08.00 Mengobservasi ketidaknyamanan pasien (Tanggal 16 Maret 2024 jam
Maret efektif B.D R: Pasien tampak sudah rileks, tampak masih pucat, dan 20.00 wita)
2024 Penurunan
berkeringat. S : Paisen mengatakan pusing
konsentrasi
saat ia bergerak.
hemoglobin D.D
Pasien mengatakan 10.15 Mengindentifikasi rencana transfusi darah 1 bag lagi O : Tampak pasien masih pucat.
pusing, wajah pasien
pucat, turgor kulit besok A : masalah keperawatan
menurun, HB: 9.2 R: Stok sudah ada di BDRS perfusi perifer tidak efektif
gr/dL belum teratasi
10.30 P: Intervensi dihentikan dan
Tetap menginformasikan makanan yang diperbolehkan
dilanjutkan oleh perawat
dan dilarang penderita anemia
ruangan
R: Menganjurkan mengkonsumsi makanan yang
menambah darah, seperti sayur bayam, buah apel, daging
yang sudah matang, sayur brokoli, dan tahu dan melarang
pasien untuk mengkonsumsi mentimun, namun saat ini
pasien masih dalam keadaan puasa.
15.00
Menginjeksi kalnex 500 mg/IV

18.00 Mengobservasi TD: 143/89 mmHg , N: 89xmenit, S: 36


derajat Celsius, RR: 20x/menit Spo2: 98%

3. 16 Gangguan integritas 10.00 Mengobservasi keadaan luka pasien, tidak ada tanda- (Tanggal 16 Maret 2024 Jam
Maret kulit/jaringan B.D tanda infeksi, luka tampak kering, tidak ada kemerahan, 20.00)
2024 Faktor mekanis (luka
tidak ada pembengkakkan, tidak ada pengeluaran nanah. S: Ps mengatakan nyeri
bekas operasi sc) D.D
yang dirasakan sudah
P: Pasien mengatakan 10.30 Melakukan perawatan luka post operasi berkurang, skala nyeri 2
nyeri pada luka 1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan ringan.
tempat operasi,
2. Membersihkan dengan cairan NaCl O: Luka post operasi pasien
Q: Nyeri dirasakan 3. Memasang plester anti air sudah kering, tampak
seperti tertusuk
4. Mempertahankan teknik steril saat melakukan tidak ada tanda-tanda
jarum,
perawatan luka infeksi, pasien tampak
R: Nyeri pada luka
sudah bangun sendiri
tempat operasi
Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan pola ADL tidak dibantu.
S: Skala nyeri 6 11.00
mobilisasi/pergerakan A: M a s a l a h g
T: nyerinya menetap angguan integritas
dan nyeri bertambah
11.30 Menganjurkan pasien mengkonsumsi putih telur untuk kulit dan jaringan
saat pasien bergerak.
mempercepat proses penyembuhan luka sudah teratasi
Terdapat luka bekas
P: Intervensi dihentikan dan
operasi sepanjang
dilanjutkan oleh perawat
kurang lebih 7 cm Mengobservasi TTV, TD: 143/89 mmHg, N:, S:, ruangan.
tertutup kasa bersih, 13.00 Spo2:, RR:
tidak tampak
kemerahan, tidak ada
bengkak, dan tidak
Menginjeksi obat ceftriaxone 1 gr/IV
ada tanda-tanda
infeksi, pasien 18.00
tampak meringis.

Anda mungkin juga menyukai