A. IDENTITAS
1. Nama Inisial : Tn. M
2. Umur : 66 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen protestan
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Suku/bangsa : Sabu/Indonesia
8. Status perkawinan : Kawin
9. Alamat : Naikoten
10. Penanggungbiaya : BPJS
Prodi_Ners_UCB
kesadaran: composmentis, GCS: E4, V5, M6, dengan keluhan: batuk lendir
disertai sesak napas, adanya pernapasan cuping hidung dan retraksi dinding
dada, bunyi napas wheezing, TTV TD:100/70, Nadi: 92x/menit, Suhu: 37 0c,
RR:32, Spo2: 98%, terapi melanjutkan dari IGD
3. Penyakit yang pernah diderita: TBC
4. Penyakit yang pernah diderita keluarga: saudari dari pasien juga mengalami
sakit TBC
5. Riwayat alergi: pasien tidak mengalami alergi pada makanan maupum obat-
obatan.
6. Diagnosa medic saat masuk rumah sakit (MRS): Dyspneu, Susp TB
7. Diagnosa medic saat ini: TB Paru
8. Lainnya: pada tahun 2009 pasien dilakukan permeriksaan BTA Sputum dan
hasilnya positif dan sempat mengkonsumsi OAT sampai tuntas dan hasil
Negatif, kemudia di tahun 2014 pasien kambuh lagi dengan keluhan yg sama
dan setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif dan berobat OAT
sampai tuntas, dan saat sekrang pasien MRS dengan keluhan yang sama
yaitu batuk berdahak disertai sesak.
C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: lemah
Kesadaran: Composmentis
Usia: 66 thn. TB: 160 cm BB: 55kg BB ideal: 54 kg
Suhu: 360c
Denyut Nadi: 115 x/mnt, teraba kuat
Tekanan darah: 100/60 mmHg, saat tidur
Frekuensi Napas: 36x/menit
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
1. B1 (Breathing)/Pernafasan:
Irama pola nafas: tidak teratur
Jenis : dispnea
Suara nafas : Wheezing
Sesak nafas : ya, adanya pernapasan cuping hidung dan rektraksi
dinding dada
Batuk : ya disertai dahak warna kuning mengental
Auskultasi :
Lobus kanan atas: wheezing
Lobus kiri atas: wheezing
Lobus kanan bawah: ronchi
Lobus kiri bawah: wheezing
Lobus kanan tengah: wheezing
Prodi_Ners_UCB
Lainnya : pasien tampak gelisah oleh karena sesak, adanya
kesulitan berbicara, frekuensi napas meningkat, kemampuan batuk
meningkat.
Masalah keperawatan: Bersihan jalan napas
2. B2 (Blood)/Kardiovaskuler
Iramajantung : S1, S2, teratur
Nyeri dada : tidak
Bunyi jantung : normal
Capillary Refill Time (CRT): < 3 detik
Akral : hangat
Lainnya : tidak ada
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
3. B3 (Brain)/persarafan dan Pengindraan
Bila Diagnosa Medis pasien adalah Stroke, Meningitis dll, lakukan juga
pemeriksaan 12 Nervus
GCS : eye (4), verbal (5), motoric (6) total: 15 .
Refleks fisiologi : refleks patella (+)
Refleks patologis: tidak di kaji
Istirahat/tidur : 3-4 jam/hari (malam hari)
Gangguan tidur : sering terbangun saat tidur ±1 jam oleh karena batuk
Lainnya : tampak ada bantalan hitam di bawah kelopak mata
Masalah keperawatan: Gangguan pola tidur
Pupil : isokor
Sklera/konjungtiva : tidak ikterus/ merah muda
Reaksi terhadap cahaya: (+/+)
Gangguan penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan
Bentuk telinga : normal
Gangguan pendengaran: tidak ada gangguan pendengaran
Bentuk hidung : normal
Gangguan penciuman : tidak ada gangguan penciuman
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
Prodi_Ners_UCB
4. B4 (Bladder)/Perkemihan
Kebersihan: kotor, pada daerah skrotum dan penis oleh karena pasien
mengalami kelemahan untuk bergerak dan membersihkannya.
Jumlah urine: 1500 cc/hari dengan ditampung oleh keluarga pasien dan
di catat oleh perawat, warna urine: kuning pekat, bau urine: amoniak
Alat bantu (kateter, dll): tidak menggunakan kateter
Kandung kemih: tidak membesar
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
Gangguan: tidak ada gangguan BAK
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
5. B5 (Bowel)/Pencernaan
Nafsu makan: baik tetapi makannya butuh waktu yang lama oleh karena
sesak dan proses mengunyah makanan yang lama, namum porsi makan
tetap di habiskan.
Mual : tidak
Muntah: tidak.
Porsi makan: porsi makan di habiskan
Minum : 1000 cc/24 jam dari jam 08.00 sampai dengan 08.00, jenis
yang di minum: air putih
Mulut : kotor dan berbau oleh karena jarang sikat gigi
Membran mukosa: stomatitis
Tenggorokan: tidak ada nyeri menelan
Abdomen: tidak ada nyeri tekan
Peristaltik : 30 x/menit
Pembesaran hepar: tidak ada pembesaran hepar
Pembesaran lien : tidak ada pembesaran lien
Buang air besar: 1 kali/hari, tidak teratur
Konsistensi: lunak, bau: khas feses, warna: kecoklatan
Lain-lain : tidak ada
Balance cairan: dilakukan perhitungan/24 jam
Intake Output
Minum : 1000 cc Urine : 1200cc
Infus ; 1500cc IWL : 15 x 55kg = 825 cc
Prodi_Ners_UCB
Soup/kuah/air buah: - Muntah/diare/perdarahan: -
Obat cair lainnya: -
Jumlah I= 2500cc Total Output: 2025
Balance cairan: Total I-Total O = + 475 cc
Prodi_Ners_UCB
Memotong kuku : selama sakit dirumah sakit pasien belum melakukan
pemotongan kuku.
Masalah keperawatan: Defisit Prawatan Diri
9. Psiko-sosio-spiritual
Orang yang paling dekat: Istri
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: Baik
Kegiatan ibadah: sejak sakit pasien jarang beribadah ke gereja atau
dalam lingkungan
Konsep diri:
a. Gambaran diri: baik
b. Ideal diri : baik
c. Harga diri : baik
d. Peran diri : baik
e. Identitas diri : baik
Masalah keperawatan: tidak masalah
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
Prodi_Ners_UCB
5. Lainnya
6. Masalah keperawatan: Risiko infeksi
Prodi_Ners_UCB
F. MASALAH KEPERAWATAN
3 Intoleransi aktivitas
4 Risiko infeksi
Kupang, ……………..
NIM: ………………………..
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PrioritasDiagnosaKeperawatan
Prodi_Ners_UCB
PERENCANAAN KEPERAWATAN
TANGGAL NO DIAGNOSA KEPERAWATAN & DATA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN NAMA
PENDUKUNG(SDKI) HASIL (SLKI) (SIKI) & TTD
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan 1. Latihan Batuk Efektif
08/01/2024 1 spasme jalan napas dibuktikan tindakan keperawatan Observasi
dengan: selama 1x24 jam maka 1. Identifikasi kemampuan batuk
Ds : pasien mengatakan batuk lendir bersihan jalan napas 2. Monitor adanya retensi sputum
dan sesak napas meningkat dengan 3. Monitor tanda dan gejala infeksi
Do : Dipsnea ,terpasang oksigen SM kriteria hasil : saluran napas
6 lpm, batuk berdahak (+),suara - Batuk efektif 4. Monitor input dan output cairan
napas wheezing pada lobus kiri meningkat (balance cairan)
dan kanan atas serta lobus kanan - Produksi sputum Terapeutik
bawah, ada retraksi dinding dada, menurun 5. Atur posisi semi-Fowler atau
TTV: TD 100/60 Mmhg, - Wheezing Fowler
HR:115x/menit, RR: 36x/menit, menurun 6. Buang sekret pada tempat sputum
Suhu: 360c, Spo2: 92% - Dipsnea Edukasi
menurun 7. Jelaskan tujuan dan prosedur
- Frekuensi napas batuk efektif
membaik 8. Anjurkan tarik napas dalam melalui
- Pola napas hidung selama 4 detik, ditahan
membaik selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan) selama 8
detik
9. Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali
10. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Prodi_Ners_UCB
Kolaborasi
11. kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran ( Nebulisasi)
3. Terapi oksigen
Observasi
1. Monitor Kecepatan aliran oksigen
2. Monitor posisi alat terapi oksigen
3. Monitor aliran oksigen secara
periodik dan pastikan fraksi yang
diberikan cukup
4. Monitor efektifitas terapi oksigen
Prodi_Ners_UCB
(mis. oksimetri, analisa gas darah),
jika perlu
5. Monitor kemampuan melepaskan
oksigen saat makan
6. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor tanda dan gejala toksikasi
oksigen dan atelektasis
8. Monitor tingkat kecemasan akibat
terapi oksigen
9. Monitor integritas mukosa hidung
akibat pemasangan oksigen
Terapiutik
10. Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea, jika perlu
11. Perhatikan kepatenan jalan napas
12. Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
13. Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
14. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
15. Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
16. Anjurkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
17. Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
Prodi_Ners_UCB
18. Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan atau tidur
08/01/2024 2 Intoleransi aktifitas b.d Setelah dilakukan Manajemen Energi
ketidakseimbangan antara suplai dan tindakan keperawatan Observasi
kebutuhan oksigen dibuktikan dengan: selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Ds:pasien mengatakan sulit tolenransi aktivitas yang mengakibatkan kelelahan
beraktifitas(makan,mandi,berpakai meningkat dengan 2. Monitor kelelahan fisik dan
an) secara mandiri oleh karena kriteria hasil : emosional
sesak - Saturasi oksigen 3. Monitor pola dan jam tidur
Ds: ADL dibantu , sesak TTV: TD meningkat 4. Monitor lokasi dan
100/60 Mmhg, HR:115x/menit, RR: - Kemudahan ketidaknyamanan selama
36x/menit, Suhu: 360c, Spo2: 92% melakukan melakukan aktivitas
aktivitas sehari- Terapeutik
hari meningkat 5. Sediakan lingkungan nyaman dan
- Dispnea saat rendah stimulus (mis. cahaya,
beraktivitas suara, kunjungan)
menurun 6. Lakukan latihan rentang gerak
- Frekuensi napas pasif dan atau aktif
membaik 7. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
8. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
9. Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
10. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Prodi_Ners_UCB
Prodi_Ners_UCB
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA
NO TGL/JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN & TTD
1 09/01/2024 Bersihan jalan napas tidak efektif Jam 08.00
b.d spasme jalan napas 1. mengidentifikasi kemampuan
dibuktikan dengan: batuk : pasien dapat batuk
Ds : pasien mengatakan batuk dan mengeluarkan dahak
lendir dan sesak napas 2. Memonitor adanya retensi
Do : Dipsnea ,terpasang oksigen sputum : tidak adanya
SM 6 lpm, batuk berdahak retensi sputum
(+),suara napas wheezing 3. Memonitor bunyi napas
(pada lobus kiri dan kanan tambahan: bunyi napas
atas serta lobus kanan wheezing (pada lobus kiri
bawah), ada retraksi dinding dan kanan atas serta lobus
dada dan pernapasan kanan bawah)
cuping hidung, TTV: TD 4. Mengatur posisi semi-Fowler
100/60 Mmhg, atau Fowler: 450 dengan
HR:115x/menit, RR: menggunakan tempat tidur
0
36x/menit, Suhu: 36 c, 5. Membuang sekret pada
Spo2: 92% tempat sputum: tempat
pembuangan sputum dalam
kondisi tertutup
6. Melakukan nebulizer dengan
combivent 1 ampul
Jam 10.00
7. Melayani pasien air hangat
8. Menjelaskan tujuan dan
prosedur batuk efekti
9. Mengajarkan teknik batuk
efektif
10. Melakukan fisio terapi dada
Jam 12.00
11. Memonitor aliran oksigen:
aliran baik dengan
menggunakan oksigen SM 8
lpm
12. Monitor kemampuan
melepas oksigen saat
makan: pasien belum bisa
melepas sepenuhnya
oksigen saat makan
13. Melayani terapi N-Ace
200mg/po
14. Melakukan balance cairan
(+475cc/24 jam)
Prodi_Ners_UCB
2 09/01/2024 Intoleransi aktifitas b.d jam 08.30
ketidakseimbangan antara suplai 1. Mengidentifikasi gangguan
dan kebutuhan oksigen fungsi tubuh yang
dibuktikan dengan: mengakibatkan kelelahan
Ds:pasien mengatakan sulit 2. Memonitor kelelahan fisik
beraktifitas(makan,mandi,ber dan emosional:
pakaian) secara mandiri oleh makan/minum serta
karena sesak kebutuhan ADl lainnya di
Ds: ADL dibantu , sesak TTV: bantu oleh karena sesak
TD 100/60 Mmhg, 3. Memonitor pola dan jam
HR:115x/menit, RR: tidur: pasien bisa tidur hnya
0
36x/menit, Suhu: 36 c, Spo2: sering terbangun oleh
92% karena batuk
4. Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Jam 09.00
5. Menyediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
(cahaya, suara, kunjungan)
6. Melakukan latihan rentang
gerak pasif dan atau aktif
7. Memfasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
8. Menganjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan
EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN NAMA
& TTD
Prodi_Ners_UCB
hidung, ada retraksi dinding 92%
dada, TTV: TD 100/60 A: masalah bersihan jalan napas
Mmhg, HR:115x/menit, RR: belum teratasi
36x/menit, Suhu: 360c, P: lanjutkan intervensi
Spo2: 92% I:
1. Mengidentifikasi kemampuan
batuk: pasien dapat batuk
dan mengeluarkan dahak
dengan baik
2. Memonitor adanya retensi
sputum: tidak adanya retensi
sputum
3. Memonitor input dan output
cairan (balance cairan)/24
jam (+475)
4. Memonitor aliran oksigen:
aliran baik dengan
menggunakan oksigen SM 8
lpm
5. Monitor kemampuan
melepas oksigen saat
makan: pasien belum bisa
melepas sepenuhnya
oksigen saat makan
6. Memberikan minuman
hangat sebanyak 1/2 gelas
7. Mengatur posisi semi-Fowler
atau Fowler 450 dengan
menggunakan tempat tidur
8. Membuang sekret pada
tempat sputum: tempat
pembuangan sputum dalam
kondisi tertutup
9. Menjelaskan tujuan dan
prosedur batuk efekti
10. Mengajarkan teknik batuk
efektif
11. Melakukan fisio terapi dada
selama 5 menit
12. Melakukan kolaborasi dalam
pemberian terapi nebuleser
1 ampul.
E: Pasien masih mengeluh batuk
dan sesak napas.
Prodi_Ners_UCB
pakaian) secara mandiri oleh A: Masalah intoleransi aktifitas
karena sesak belum teratasi
Ds: ADL dibantu , sesak TTV: P: Lanjutkan intervensi
TD 100/60 Mmhg, I:
HR:115x/menit, RR: 1. Mengidentifikasi gangguan
0
36x/menit, Suhu: 36 c, Spo2: fungsi tubuh yang
92% mengakibatkan kelelahan:
tungkai atas dan bawah
tampak lemah
2. Memonitor kelelahan fisik
dan emosional: pasien
hanya terbaring oleh karena
sesak
3. Memonitor pola dan jam
tidur: pasien dapat tidur
selama 1-2 jam dan sering
terbangun oleh karena batuk
4. Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas: pasien
ketidaknyaman saat mkan
dan menggantikan pakaian
oleh karena sesak
5. Menyediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
(suara, kunjungan)
6. Melakukan latihan rentang
gerak pasif dan atau aktif:
menggerakkan
kepala,tangan dan kaki serta
membantu pasien duduk.
7. Memfasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
8. Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
9. Menganjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
10. Mengajarkan strategi koping
untuk mengurangi kelelahan:
dengan mendengar music
E: Pasien masih mengeluh lemah
dan sulit melakukan aktivitas
oleh karena sesak napas.
Prodi_Ners_UCB
CATATAN PERKEMBANGAN 1
09:00
- Mengatur posisi semi-fowler 450
dengan menggunakan tempat
tidur
- Memonitor TTV: TD: 100/70
Mmhg, HR: 98 x/menit, Suhu:
360c, Spo2 97%
12:00
Melakukan pemberian terapi:
- Melayani obat N-Ace 200 mg/po
- Melakukan Nebuleser 1 ampul
Prodi_Ners_UCB
1. Identifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
2. Monitor pola dan jam tidur
3. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
(suara, kunjungan)
4. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
I:
10:00
- Mengidentifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan :
pasien mengatakan sesak
napas dan dada sakit saat
batuk.
11:00
- Memonitor pola dan jam tidur:
pasien tidur ± 3-4 jam di malam
hari oleh karena sering
terbangun saat batuk.
- Menyediakan lingkungan yang
nyaman dengan membatasi
pengunjung, agar pasien bisa
beristirahat.
- Menganjurkan untuk
menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak
berkurang.
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Prodi_Ners_UCB
Spo2: 95%
A : Masalah Bersihan jalan napas
tidak efektif belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Identifikasi kemampuan batuk
2. Atur posisi semi-Fowler atau
Fowler
3. Lakukan fisio terapi dada
4. Lakukan kolaborasi dalam
pemberian terapi
I:
08:30
- Mengidentifikasi kemampuan
batuk: Pasien mampu batuk dan
mampu mengeluarkan dahak.
- Memberikan minuman hangat
sebanyak 1/2 gelas
09:00
- Mengatur posisi semi-fowler 450
dengan menggunakan tempat
tidur
- Memonitor TTV: TD: 120/90
Mmhg, HR: 104 x/menit, Suhu:
360c, Spo2 95%
12:00
Melakukan pemberian terapi:
- Melayani obat N-Ace 200 mg/po
- Melakukan Nebuleser 1 ampul
Prodi_Ners_UCB
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan :
pasien mengatakan sesak
napas dan dada sakit saat
batuk.
11:00
- Memonitor pola dan jam tidur:
pasien tidur ± 3-4 jam di malam
hari oleh karena sering
terbangun saat batuk.
- Menyediakan lingkungan yang
nyaman dengan membatasi
pengunjung, agar pasien bisa
beristirahat.
- Menganjurkan untuk
menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak
berkurang.
CATATAN PERKEMBANGAN 3
Prodi_Ners_UCB
P: intervensi dihentikan oleh karena
pasien sudah meninggal
Prodi_Ners_UCB