A. IDENTITAS
1. Nama Inisial : Ny. T Panggilan : T
2. Umur : 34 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen protestan
5. Pendidikan : D3 bidan
6. Pekerjaan : Bidan
7. Suku/bangsa : Soe/Timor/Indoesia
8. Status perkawinan : Kawin
9. Alamat : Oebobo RT 005 RW 002
10. Penanggung biaya : BPJS
Prodi_Ners_UCB
2. Riwayat penyakit saat ini: pada hari Senin, 18 Desember keluarga dari pasien
mengatakan pasien mengalami demam badannya lemas pucat dan nyeri ulu hati dan
nyeri pada ssat BAK. Kemudian keluarga dari pasien membeli obat di apotik untuk
minum. Keesokan harinya tanggal 19 Desember 2023 pagi jam, 08:30 demam tidak
membaik disertai nyeri pada kedua tangan dan kaki. Kemudian pada pukul 03:00
sore keluarga pasien khawatir dan pasien diantarkan ke RSUD S.K.LERIK Kota
Kupang menggunakan kendara pribadi. Sampai di IGD pasien dilakukan
pemeriksaan tanda tanda vital yaitu TD : 117/70 mmHg, S:37,6 C, SPO2 98% RR:
20x/menit N: 95 x/menit. Setelah itu pasien mendapatkan terapi infus NS, 500cc 8
jam 21 tetes untuk injeksi ceftrixone 1x2 gr. Setelah itu pasien diobservasi namun
sakitnya tidak berkurang sehingga pasien dirawat inap untuk diberikan terapi
lanjutan. Setelah itu pasien dipindahkan keruangan Cendrawasih pada jam 20:00
Wita. Pasien sementara di rawat diruangan Cendrawasih kamar 4/A untuk terapi
lanjut.
3. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
4. Penyakit yang pernah diderita keluarga: keluarga dari pasien mengatakan tidak ada
5. Riwayat alergi: tidak ada
Jelaskan:
6. Diagnosa medic saat masuk rumah sakit (MRS): Infeksi Saluran Kemih (ISK)
7. Diagnosa medic saat ini: ISK
8. Lainnya:
Prodi_Ners_UCB
1. B1 (Breathing)/Pernafasan:
Irama pola nafas : teratur, tidak teratur
Jenis : dispnea, kusmaul, cheyne stokes,
lain-lain:
Suaranafas : Vesikuler, Stridor, Wheesing, Ronchi
lain-lain:
Sesak nafas :ya, tidak
Batuk :ya, tidak
Auskultasi :
Lobus kanan atas : Vesikuler
Lobus kiriatas : Vesikuler
Lobus kanan bawah : vesikuler
Lobus kiri bawah : Vesikuler
Lobus kanan tengah : Vesikuler
Lainnya :
Masalahkeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
2. B2 (Blood)/Kardiovaskuler
Iramajantung : S1, S2, S3, S4, teratur, tidak teratur
Nyeri dada : ya, tidak
Bunyi jantung : normal, mur-mur, gallop, lain-lain:……...
Capillary Refill Time (CRT): < 3 detik, < 3 detik
Akral : hangat, panas, dinginkering, dingin, basah
Lainnya :
S1 : bunyi Lup, saat katup atrio-ventrikuler menutup dan otot ventrikel
berkontraksi terdengar pada akhir systole dan sebelum
S2 : bunyi Dup, saat katup atrio-ventrikuler membuka kembali bunyi yang
dihasilkan oleh katup aurtic dan pulmoner yang tertutup
S3:bunyi dull, yang terdengar sangat halus, bunyi jantung s3 dapat terdengar
pada saat fase awal diastolik sekitar18 detik setelah bunyi s2
Prodi_Ners_UCB
S4: bunyi Bbrr, ketika ventrikel kiri tidak meregang dengan sempurna dan atrial
berkontraksi memompa darah melalui katup kiri jantung dan menabrak dingding
ventrikel kiri.
Mur-mur : mur-mur jantung adalah suara tambahan yang terdengar selama
jantung berdetak. Suara itu terdengar saat darah mengalir dengan lancar, seperti
melalui katup yang rusak.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
3. B3 (Brain)/persarafandanPengindraan
Bila Diagnosa Medis pasien adalah Stroke, Meningitis dll, lakukan juga
pemeriksaan 12 Nervus
GCS : 4 eye, 5 verbal, 6 motorik, total: 15
Refleks fisiologi : +/+ patella, +/+ triceps, +/+ biceps, lain-lain: ……
Refleks patologis: -/- babinsky, -/- brudzinsky, -/- kernig, lain-lain:……..
Istirahat/tidur : 8 jam/hari
Gangguan tidur : tidak ada
Lainnya : ………………………………………………….
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. B4 (Bladder)/Perkemihan
Kebersihan: bersih kotor, lain-lain: …………………………..
Jumlah urine: 800cc/hari, warna urine: kuning pekat, bau urine: amonia
Alat bantu (kateter, dll): ada, tidak ada, ukuran: ……………,
Prodi_Ners_UCB
lainnya: ……………….
Kandung kemih: Membesar: ya, tidak, lain-lain: ……………….
Nyeri tekan: ya, tidak, lain-lain:
5. B5 (Bowel)/Pencernaan
Nafsu makan: baik, menurun, lain-lain:
Mual : ya, tidak
Muntah: ya, tidak. Jumlah: cc
Porsi makan: habis, tidak, keterangan:
Minum : 1000cc/hari, jenis yang diminum: air putih
Mulut : bersih, kotor, berbau
Membran mukosa: lembab, kering, stomatitis
Tenggorokan: sakit menelan/nyeri tekan, kesulitan menelan
Pembesaran tonsil, lain-lain: …………………….
Abdomen: tegang, kembung, asites, nyeri tekan :
lokasi:
X
(beritanda X pada daerah nyeri tekan)
Peristaltik : 15 x/menit
Pembesaran hepar: ya, tidak
Pembesaran lien : ya, tidak
Buang air besar: 1x kali/hari, teratur: ya, tidak
Konsistensi: padat bau: ……………, warna: coklat
Lain-lain : tidak ada
Balance cairan: 24 jam
Prodi_Ners_UCB
Intake Output
Minum 1000 Cc Urine : 800cc
Infus : 500cc IWL : 15 x BB = 810cc
Soup/kuah/air buah: … cc Muntah/diare/perdarahan:…cc
Obatcairlainnya (mis; albumin
(sebutkan)…. Cc
JumlahI= 1500cc Total O 1610cc
Balance cairan: Total I-Total O = 1500-1610= 110cc
6. B6 (Bone)/MuskuloskeletaldanIntegumen
Kemampuan pergerakan sendi: bebas, terbatas
Warna kulit: ikterus, sianosis, kemerahan, pucat
Turgor kulit: baik, sedang, jelek
Edema: ada, tidak ada, lokasi edema:
Kekuatan Otot:
5 4
5 4
Lain-lain:pasien mengatakan nyeri pada kaki dan tangan
P: nyeri pada tangan dan kaki saat berjalan
Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri dirasakan bagian tangan dan kaki
S: nyeri berada pada skala 4
T: nyeri dirasakan hilang timbul 1-2 menit
Masalah keperawatan: nyeri akut
Prodi_Ners_UCB
7. Endokrin
Pembesaran tiroid ya, tidak
Hiperglikemia : ya, tidak
Hipoglikemia : ya, tidak
Luka gangren : ya, tidak
Lain-lain : ………………………………
Masalahkeperawatan: Nyeri akut
8. Personal hygiene
Mandi : 1x/hari (dibantu sebagian)
Keramas : 3x/hari (mandiri)
Ganti pakaian : 2x/hari (mandiri)
Sikat gigi :1x/hari (mandiri)
Memotong kuku : 1x/minggu (dibantusebagian)
Masalahkeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
9. Psiko-sosio-spiritual
Orang yang paling dekat: anak
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar: baik
Kegiatan ibadah: mejalakan sholat 5 waktu
Konsep diri
a. Gambaran diri: Pasien mengatakan bahwa pasien merasa bersyukur dengan
anugrah yang Tuhan telah berikan kepadanya karena anggota badannya tidak
mengalami kecacatan.
b. Ideal diri: Pasien mengatakan bahwa walaupun sakit, tetapi pasien harus tetap
bersemangat sehingga dapat tetap bermanfaat dan melakukan aktivitas secara
mandiri.
c. Harga diri : Pasien mengatakan pasien tidak merasa malu karena menderita
penyakit ISK
d. Peran diri : Pasien berperan sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.
Pasien memiliki 2 orang anak laki-laki
e. Identitas diri :Pasien adalah seorang perempuan dan pasien mengatakan
merasa puas dengan keadaannya
Prodi_Ners_UCB
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
DARAH :
Prodi_Ners_UCB
SEDIMEN URINE
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Leukosit (sedimen) 10-15 SEL/PB 0-5 SEL
Eritrosit (sedimen) 1-2 SEL/PB 0-3 SEL
Epitel (sedimen) 15-20 SEL/PB 0-5 SEL
Kristal (sedimen) Negatif - Negatif
Bakteri Positif (+) - Negatif
Silinder (sedimen) Negatif - Negatif
Prodi_Ners_UCB
E. THERAPI SAAT INI
Prodi_Ners_UCB
penyakit seperti hipersensitivitas
demam dengue, terhadap
tifoid, dan infeksi paracetamol dan
saluran kemih penyakit hepar aktif
derajat berat.
Catatan: indikasidankontraindikasiterapisaatinidapatdilihatpadaBuku ISO
(indormasiSpesialiteObat)Indonesia, MIMS dll
F. MASALAH KEPERAWATAN
1 Nyeri akut
2 Hipertermi
Kupang, 19 Desember 2023
Mahasiswa (Pengambil
Data)
(Helmi Lilo )
NIM: ………………
Prodi_Ners_UCB
A. ANALISA DATA
Prodi_Ners_UCB
hilang timbul
1-2 menit
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik dibuktikan dengan pasien
mengatakan nyeri pada kedua tangan dan kaki nyeri seperti tertusuk tusuk dan nyeri
hilang timbul dalam durasi 1-2 menit P: nyeri pada tangan dan kaki pada saat
berjalan Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk R: nyeri dirasakan bagian tangan
dan kaki S: nyeri berada pada skala 4 T: nyeri dirasakan hilang timbul 1-2 menit
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi) dibuktikan dengan pasien
mengatakan sering buang air kecil, terasa sakit, nyeri seperti terbakar saat buang air
kecil, sakit pada perut bagian bawah hingga demam , Pasien tampak lemas dan
pucat, kulit terasa panas S:37,6 C. Hasil Lab UL Bacteri (+) Urin keruh Leukusit ++
Prodi_Ners_UCB
B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Prodi_Ners_UCB
nyeri dan kompres hangat)
meningkat (5) untuk memfasilitasi
3. Kemampuan tindakan penurunan
menggunakan nyeri.
teknik non- 3. Dorong pasien untuk
farmakologis menggunakan obat-
meningkat (5) obatan penurunnyeri
Tingkat Nyeri yang adekuat
Dengan Kriteria 4. Istirahat atau tidur
hasil: yang adekuat untuk
1. Keluhan membantu penurunan
nyeri nyeri
menurun (5)
2. Meringis
menurun (5)
19/12/23 2 Hipertermia Setelah Setelah Setelah dilakuakan Manajemen hipertermia
berhubungan dilakuakan dilakukan intervensi ( I. 15506)
dengan proses intervensi intervensi keperwatan selama Observasi
penyakit (infeksi) keperawatan keperawata 2x24 jam 1. Identifikasi penyebab
dibuktikan dengan pasien tidak n selama diharapakan masalah hipertermia
Prodi_Ners_UCB
pasien mengatakan mengalami 2x24 jam hipertermia dapat 2. Monitor suhu tubuh
sering buang air hipertemia masalah teratasi dengan 3. Monitor haluaran urin
kecil, terasa sakit, termoregula kriteria hasil : Terapeutik
nyeri seperti si membaik Termoregulasi 1. Sediakan lingkungan
terbakar saat buang 1. Suhu tubuh yang dingin
air kecil, sakit pada membaik (5) 2. Longgarkan atau
perut bagian bawah 2. Suhu kulit lepaskan pakian
hingga demam membaik (5) 3. Basahi dan kipasi
3. Pucat pemukaan tubuh
menurun (1) 4. Berikan cairan oral
5. Hindari pemberian
antipiretik atau
aspirin
6. Berikan oksigen jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena jika
Prodi_Ners_UCB
perlu,
Prodi_Ners_UCB
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Prodi_Ners_UCB
lahan
4. Lakukan
minimal
dalam 3 kali
sehari sampai
nyeri
berkurang
18:00
Melayani obat Iv
-Parasetamol
1gr / IV
-Ceftriaxone
1x2 gr /IV
17:00
Menganjurkan
pasien tidur atau
istirahat untuk
membantu
penurunan nyeri
Prodi_Ners_UCB
tubuh pasien 4. Berikan cairan oral
S:37 C. 5. pemberian cairan dan
16:00 elektrolit intravena jika
Sediakan perlu,
lingkungan yang
dingin
Memberitau
keluarga pasien
ketika pasien
mengalami demam
bisa mengunakan
kompres air
hangat/dingi
16:30
Memberikan terapi
oral
-PCT 500Mg untuk
menurunkan demam
18:00
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
- Parasetamol 1gr /
IV
- Ceftriaxone 1x2
gr /IV
Prodi_Ners_UCB
Hari/tanggal Diagnosa SOAPIE
keperawatan
20/12/2023 Nyeri akut S Pasien mengatakan masih merasakan
berhubungan dengan nyeri:
Agen pencedera P: nyeri pada tangan dan kaki pada saat
fisik berjalan
Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk
R: nyeri dirasakan di bagian bawa
tangan dan kaki
S: nyeri berada pada skala 4
T: nyeri dirasakan hilang timbul 1-2
menit
Prodi_Ners_UCB
penurunan nyeri.
I
09:00
Memberikan teknik relaksasi napas
dalam:
1. mengatur posisi nyaman bagi
pasien dengan posisi duduk
2. Meletakan tangan pada
abdomen (tepat bawah iga)
anjurkan pasien menarik nafas
dalam melalui hidung dengan
mulut tertutup
3. Kemudian menganjurkan klien
menahan nafas sekitar 2-3
hitungan dan menghembuskan
nafas melalui mulut secara
perlahan-lahan
4. melakukan minimal dalam 3
kali sehari sampai nyeri
berkurang
11:00
Mengobservasi ttv:
TD: 137/80 mmhg,
N:68x/menit,
RR:20x/menit,
S:36,9 C.
16:00
Menganjurkan pasien istirahat yang
cukup untuk membantu penurunan nyeri
18:00
Melayani obat
Memberikan injeksi ketorolac
Prodi_Ners_UCB
2x30mg/IV(untuk nyeri)
Prodi_Ners_UCB
S:36,9 C.
11:45
Mesediakan lingkungan yang dingin
Memberitau keluarga pasien ketika
pasien mengalami demam bisah
mengunakan kompres air hangat/dingi
12:00
Memberikan terapi oral
-PCT 500Mg untuk menurunkan
demam
E:
S: pasien mengatakan tidak sering lagi
buang air kecil, tidak terasa sakit, nyeri
seperti terbakar saat buang air kecil
berkurang, sakit pada perut bagian
bawah hingga demam berukurang
O: pasien tampak tidak lemas dan tidak
pucat lagi S:36,9 C
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi 1,2,3 dilanjutkan
Catatan perkembangan ke 2
Prodi_Ners_UCB
Hari/tanggal Diagnosa SOAPIE
keperawatan
21/12/2023 Nyeri akut S Pasien mengatakan nyerinya sudah
berhubungan sedikit berkurang dari sebelumnya
dengan Agen P: nyeri pada tangan dan kaki saat
pencedera fisik berjalan
Q: nyeri dirasakan seperti tertusuk
tusuk
R: nyeri dirasakan dibagian kaki dan
tangan
S: nyeri berada pada skala 3 (ringan)
T: nyeri dirasakan hilang timbul 1-2
menit
O k/u sedang,kesadaran CM,skala nyeri
3(sedang)
A Masalah teratasi sebagian
P Intervensi 1 dan 2 dilanjutkan serta 3
dan 4 dipertahankan:
1. Lakukan pengkajian nyeri
komperensif yang meliputi
lokasi, karakteristik, onset atau
durasi,frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri
dan faktor pencetus
2. Ajarkan teknik
nonfarmakologi (relaksasi napas
dalam dan kompres hangat)
untuk memfasilitasi tindakan
penurunan nyeri.
3. Dorong pasien untuk
menggunakan obat-obatan
penurunnyeri yang adekuat
4. Istirahat atau tidur yang
adekuat untuk membantu
Prodi_Ners_UCB
penurunan nyeri.
15:00
Memberikan teknik relaksasi napas
dalam:
1. Atur posisi nyaman bagi
I pasien dengan posisi duduk
2. Letakan tangan pada
abdomen (tepat bawah iga)
anjurkan pasien menarik nafas
dalam melalui hidung dengan
mulut tertutup
3. Kemudian anjurkan klien
menahan nafas sekitar 2-3
hitungan dan menghembuskan
nafas melalui mulut secara
perlahan-lahan
4. Lakukan minimal dalam 3
kali sehari sampai nyeri
berkurang
21:00
Mengobservasi TTV dan mengkaji
nyeri secara berkala:
TD:125/80mmhg,
N:88x/menit,RR:22x/menit,S:36,5 C.
Prodi_Ners_UCB
Menganjurkan klien istirahat yang
cukup untuk membantu penurunan
nyeri
06:00
Melayani terapi obat
-Memberikan injeksi ranitidine
2x50mg/IV
-memberikan injeksi seftriaxon
2x1gr/IV(infeksi pada saluran kemih)
-
E S: pasien mengakatan nyeri sudah
berkurang
O: pasien tampak tidak meringis
kesakitan
A: teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
21/12/2023 Hipertermia S: pasien mengatakan tidak sering lagi
berhubungan buang air kecil, tidak terasa sakit, nyeri
dengan proses seperti terbakar saat buang air kecil
penyakit (infeksi) berkurang, sakit pada perut bagian
bawah hingga demam berukurang
O: pasien tampak tidak lemas dan tidak
pucat lagi S:36,9 C
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi 1,2,3 dilanjutkan
1. Identifikasi penyebab
hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Sediakan lingkungan yang
dingin
4. Berikan cairan oral
5. pemberian cairan dan elektrolit
intravena jika perlu,
Prodi_Ners_UCB
I:
21:30
Mengedentifikasi penyebab
hipertermia
pasien mengatakan tidak sering lagi
buang air kecil, tidak terasa sakit, nyeri
seperti terbakar saat buang air kecil
berkurang, sakit pada perut bagian
bawah hingga demam berukurang
21:00
Mengukur suhu tubuh pasien
S:36 ,5C.
22:00
Sediakan lingkungan yang dingin
Memberitau keluarga pasien ketika
pasien mengalami demam bisa
mengunakan kompres air hangat/dingin
E:
S: pasien mengatakan tidak sering lagi
buang air kecil, tidak terasa sakit, nyeri
seperti terbakar saat buang air kecil
berkurang, sakit pada perut bagian
bawah hingga demam berukurang O:
pasien tampak lemas dan pucat, S:36,5
C
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
Catatan perkembangan ke 3
Prodi_Ners_UCB
keperawatan
22/12/2023 Nyeri akut S Pasien mengatakan tidak merasa nyeri
berhubungan saat buang air kecil
dengan Agen O k/u kesadaran CM, skala nyeri 0,
pencedera fisik TD:120/90mmhg
N:80x/menit
RR:20x/menit
S:36,C
Spo2: 99%
A Masalah teratasi
P Intervensi dihentikan karna pasien tidak
ada keluhan nyeri saat buang air kecil
22/12/2023 Hipertermia S: pasien mengatakan tidak sering lagi
berhubungan buang air kecil, tidak terasa sakit, nyeri
dengan proses seperti terbakar saat buang air kecil
penyakit (infeksi) berkurang, sakit pada perut bagian
bawah hingga demam berukurang
O: pasien tampak tidak lemas dan pucat
S: 36,6 0C
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Prodi_Ners_UCB