DENGAN ASMA
Dosen Pembimbing:
Sulastri, S.Kep., Ns., M.Kes.
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
HAMIL DENGAN ASMA” ini dengan baik. Makalah ini dibuat guna memenuhi
tugas dari mata kuliah keperawatan maternitas oleh ibu Sulastri, S.Kep, Ns,
M.Kes. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
diantaranya:
1. Ibu Sulastri, S.Kep., Ns., M.Kes., ketua STIKes Muhammadiyah Kendal,
sekaligus sebagai dosen pembimbing.
2. Teman – teman yang telah membantu dan bekerjasama sehingga tersusun
makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
pembuatan makalah ini yang namanya kami tidak dapat sebutkan satu persatu.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam pembuatan
makaah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila
mendapatkan kritikan dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan menambah wawasan bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 24
B. Saran .......................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik
secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Muttaqin, 2008). Asma
bronkial merupakan salah satu penyakit saluran napas yang sering dijumpai
kehamilan dan persalinan (Mustika, 2008). Pengaruh kehamilan terhadap
timbulnya serangan asma selalu sama terhadap setiap penderita, bahkan pada
seorang penderita asma, serangan tidak sama pada kehamilan pertama dan
berikutnya. Penyakit ini menimbulkan yang serius pada wanita hamil. Asma
yang tidak terkontrol dengan baik, dapat berpengaruh terhadap ibu dan janin.
Penyakit asma terdapat 3,4 – 8,4 % pada wanita hamil dan gangguan nafas
sangat sering terjadi pada wanita hamil (Sity, 2013).
Terdapat risiko yang jelas baik pada ibu maupun janin, bila gejala asma
memburuk. Pada penelitian menyatakan asma dihubungkan dengan
meningkatnya kematian perinatal dua kali lipat. Selain itu juga meningkatkan
risiko komplikasi berupa hiperemesis, preeklampsia, dan perdarahan pada
pasien yang mengidap asma, begitupula halnya terjadi peningkatan angka
kematian neonatal dan persalinan prematur. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya penanganan aktif pasien hamil untuk menghindari eksaserbasi akut
asma bronkhial.
B. Tujuan
Tujuan penyusun dalam penyusunan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, dimana :
1
2
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami tentang konsep dasar penyakit asma pada ibu hamil dan asuhan
keperawatan yang benar pada ibu hamil dengan asma.
2. Tujuan Khusus
PEMBAHASAN
A. Definisi Asma
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik
secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Muttaqin, 2008).
B. Etiologi
Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui. Suatu hal
yang menonjol pada penderita Asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus.
Bronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun
non-imunologi. Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering
menimbulkan Asma adalah:
1. Faktor ekstrinsik (alergik): reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen
atau alergen yang dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu
binatang.
3
4
Pathways
ASMA BRONKHIAL
Palpitasi Penggunaa
Ketidakef n otot bantu
ektifan pernafasan
bersihan Kebingungan
jalan
nafas Kelemahan
Ansietas /kelelahan
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala yang lazim muncul pada Asma Bronkhial adalah batuk,
dispnea, dan wheezing. Serangan seringkali terjadi pada malam hari. Asma
biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai
dengan pernapasan lambat, wheezing. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang
dibanding inspirasi, yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan
menggunakan setiap otot-otot aksesori pernapasan. Jalan napas yang
8
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari asma pada ibu dan janin, diantaranya:
1. Hipoksia janin dan ibu.
2. Abortus
3. Persalinan premature
4. BBLR
F. Penatalaksnaan
Panatalaksanaan pada penderita asma antara lain:
1. Mencegah adanya strees
2. Menghindari factor pencetus yang sudah diketahui secara intensif
3. Mencegah penggunaan aspirin karena dapat menimbulkan serangan.
4. Pada serangan ringan dapat digunakan obat inhalan.
5. Pada keadaan yang lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat
dihilangkan seperti efinefrin/sc, oksigen, isoproerenol/Inhalasi,
aminoplin/infuse, glukosa,Hidrokortison/ infuse dektrose 10%.
2) Integumen
Dikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan
pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik,
perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda
urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji warna rambut,
kelembaban dan kusam. (Karnen B ;1994, Laura A. Talbot;
1995).
3) Kepala
Dikaji tentang bentuk kepala, simetris adanya penonjolan,
riwayat trauma, adanya keluhan sakit kepala atau pusing, vertigo
kejang ataupun hilang kesadaran. (Laura A.Talbot;1995).
4) Mata
Adanya penurunan ketajaman penglihatan akan menambah stres
yang dirasakan klien. Serta riwayat penyakit mata lainya (Laura
A. Talbot ; 1995)).
5) Hidung
Adanya pernafasan menggunakan cuping hidung, rinitis alergi
dan fungsi olfaktori (Karnen B.;1994, Laura A. Talbot;1995).
6) Mulut dan laring
Dikaji adanya perdarahan pada gusi. Gangguan rasa menelan dan
mengunyah, dan sakit pada tenggorok serta sesak atau perubahan
suara. (Karnen B.:1994)).
7) Leher
Dikaji adanya nyeri leher, kaku pada pergerakaan, pembesaran
tiroid serta penggunaan otot-otot pernafasan (Karnen B.;1994).
8) Thorak
Inspeksi : Dinding torak tampak mengembang, diafragma
terdorong ke bawah disebabkan oleh udara dalam paru-paru
susah untuk dikeluarkan karena penyempitan jalan nafas.
Frekuensi pernafasan meningkat dan tampak penggunaan otot-
otot tambahan
13
Kriteria hasil :
1) Pencegahan aspirasi : tindakan personal untuk mencegah masuknya
cairan dan partikel padat kedalam paru.
2) Status pernafasan : kepatenan jalan nafas : jalan nafas
trakeobronkeal, terbukan dan bersih untuk pertukaran gas.
3) Status pernafasan : ventilasi : pergerakan udara masuk dan keluar
paru.
Kriteria Hasil :
1) Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas
2) Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas
Kriteria hasil :
1) Toleransi aktivitas
2) Ketahanan
3) Penghematan energy
4) Kebugaran fisik
5) Perawatan diri
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi makalah ini saja
karena masih banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas materi dari
makalah ini. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya membaca dari referensi dan
literatur lain untuk menambah wawasan yang lebih luas tentang materi ini.
19
DAFTAR PUSTAKA