Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

REMATIK
Diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

Meyda Nurhaida ( 21117040 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI

2019
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Rheumatoid Arthitis (RA) merupakan penyakit inflamasi non-bakterial
yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta
jaringan ikat sendi secara simetris. (Chairuddin, 2003).
Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang
menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248).
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang
tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam
membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan
deformitas lebih lanjut (Susan Martin Tucker, 1998).
B. Etiologi
Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang
dikemukakan mengenai penyebab rheumatoid atritis, yaitu :
1. Endokrin
2. Autoimun
3. Metabolik
4. Factor genetic seta pemicu lingkungan
Pada saat ini, rheumatoid atritis diduga disebabkan oleh factor auto imun dan
infeksi. Jenis-jenis rheumatoid Atritis, yaitu :
1. Reumatik Sendi (Artikuler)
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik
sendi (reumatik artikuler).
2. Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan
menahun yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi
dan berbagai organ di luar persendian.
3. Osteoatritis
Osteoatritis Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan
penyebab yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan
biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang sama.Proses
penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan
akhirnya mengenai seluruh persendian termasuk tulang subkondrial,
ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar
persendian (periartikular).
4. Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat
darah (hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang
pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga
dapat menyebabkan kerusakan sendi.

C. Manisfestasi Klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang

terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan.

Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan

istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,

pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat

pembesaran sendi dan krepitasi.

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul

belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri

tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara

lain;

1. Nyeri sendi

Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah

dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa


gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih

dibandingkan gerakan yang lain.

2. Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan

sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.

3. Kaku pagi

Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi,

seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

4. Krepitasi

Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang

sakit.

5. Pembesaran sendi (deformitas)

Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau

tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar

6. Perubahan gaya berjalan

Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau

panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan

gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar

untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).

D. Komplikasi
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya
prosesgranulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4. Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
5. Terjadi splenomegali.
6. Slenomegali merupakan pembesaran limfa, jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
putih dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-
sel darah akan meningkat.
E. Patofisiologi

Reaksi factor R dengan Kekakuan sendi Gangguan


antidoby, factor mobilitas fisik
metabolic, infeksi
dengan kecenderungan
virus Reaksi peradangan Nyeri

Reaksi peradangan Kurangnya


informasi tentang
proses penyakit
Infiltrasi dalam os.
subcondria
Defisit Pengetahuan

Hambatan nutrisi
pada kartilago
Kartilago nekrosis
artikularis

Erosi katrilago
Kerusakan
kartilago dan
tulang Adhesi pada
permukaan sendi

Mudah luksasi dan Tendon dan Ankilosis fibrosa


subluksasi ligament melemah

Ankilosis tulang
Resiko cedera Hilangnya
kekuatan otot

Keterbatasan
gerakan sendi Kekuatan otot

Defisit perawatan Gangguan


mobilitas fisik
diri
F. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa

Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat

simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai

analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu menghentikan proses

patologis

2. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi

yang sakit.

3. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera

5. Dukungan psikososial

6. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang

tepat

7. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan.

8. Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat nyeri

9. Konsumsi makanan yang mengandung protein dan Vitamin

10. Diet rendah purin

G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan

lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan

(perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil


jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara

bersamaan.

2. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium

3. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan

irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi.

4. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar

dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon inflamasi,

produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit,

penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4).

5. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan

perkembangan panas.

6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration)

atau atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak

leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.

7. Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang

simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta

menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul

subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen


BAB II

PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data Umum

a. Nama

b. Umur

c. Alamat

d. Pendidikan

e. Jenis Kelamin

f. Suku

g. Agama

h. Status Perkawinan

i. Tanggal masuk ke panti werdha

j. Tanggal Pengkajian

2. Status Kesehatan Saat ini

a. Keluhan Utama

b. Riwayat penyakit sekarang : PQRST

3. Riwayat kesehatan dahulu

4. Riwayat kesehatan keluarga


5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi

(bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan

pembengkakan.

b. Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi

sinovial

1) Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)

2) Catat bila ada krepitasi

3) Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan

4) Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara

bilateral

c. Catat tonus otot yang berkurang

d. Ukur kekuatan otot

e. Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya

f. Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari

g. Aktivitas/istirahat

h. Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk

dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi

bilateral dan simetris.

i. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu

senggang, pekerjaan, keletihan.

j. Tanda : Malaise

k. Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan

pada sendi.
l. Kardiovaskuler

Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat

intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum

warna kembali normal).

m. Integritas ego

Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan,

ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan.

n. Keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan)

Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya

ketergantungan pada orang lain).

o. Makanan/ cairan

Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi

makanan/ cairan adekuat: mual, anoreksia.

p. Kesulitan untuk mengunyah

Tanda : Penurunan berat badan dan kekeringan pada membran

mukosa.

q. Hygiene

Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas

perawatan pribadi. Ketergantungan

r. Neurosensori

Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi

pada jari tangan.

Gejala : Pembengkakan sendi simetris


s. Nyeri/ kenyamanan

Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh

pembengkakan jaringan lunak pada sendi).

t. Keamanan

Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus

kaki. Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/

pemeliharaan rumah tangga.Demam ringan menetap Kekeringan

pada mata dan membran mukosa.

u. Interaksi social

Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain;

perubahan peran; isolasi.

v. Riwayat Psiko Sosial

Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang

cukup tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada

sendi-sendi karena ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan

pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah.

Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien

khususnya aspek body image dan harga diri klien.


Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Reaksi factor antibody, Nyeri Akut
pasien mengeluh nyeri factor metabolic, infeksi (D.0077)
Do : dengan kecenderungan
Gejala dan tanda mayor virus
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif Reaksi peradangan
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat Nyeri
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda minor
1. Tekanan darah meningkat
2. pola napas berubah
3. nafsu makan berubah
4. proses berpikir terganggu
5. menarik diri
6. berfokus pada diri sendiri
7. diaforesis
2. Ds : Reaksi factor antibody, Defisit
pasien menanyakan masalah factor metabolic, infeksi pengetahuan
yang dihadapi dengan kecenderungan (D.0111)
Do : virus
Gejala dan tanda mayor
1. menunjukan perilaku tidak Kurangnya informasi
sesuai anjuran tentang proses penyakit
2. Menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah Defisit pengetahuan
Gejala dan tanda minor
1. menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
2. menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. Apatis,
bermusuhan, agitasi,
histeria
4. Ds : Hambatan nutrisi pada Gangguan
Mengeluh sulit menggerakan kartilago artikularis Mobilitas
ekstremitas Fisik
Do : Kerusakan kartilago dan (D.0054)
Gejala dan tanda mayor tulang
1. Kekuatan otot menurun
2. Rentang gerak (ROM) Tendon dan ligament
menurun melemah
Gejala dan tanda minor
Ds : Hilangnya kekuatan otot
1. Nyeri saat bergerak
2. Enggan melakukan Kekuatan sendi
pergerakan
3. Merasa cemas saat bergerak Keterbatasan gerakan sendi
Do :
1. Sendi kaku Gangguan mobilitas fisik
2. Gerakan tidak terkoordinasi
3. Gerakan terbatas
4. Fisik lemah

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d infeksi

2. Gangguan Mobilitas fisik b.d osteoatritis


3. Defisit pengetahuan b.d penyakit akut
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO Diangnosa Tujuan Evaluasi Intervensi Keperawatan
. Keperawatan Umum Khusus Kriteria standar

1. Nyeri akut b.d Infeksi

Anda mungkin juga menyukai