IDENTITAS
Nama/Inisial : Ty.A Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 67 Th Status Perkawinan : -
Agama : Hindu Sumber Informasi : Keluarga, Pasien
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan :-
Suku/ Bangsa : Indonesia
Alamat :K
Keluhan utama saat MRS : Lemas anggota gerak bagian kanan atas dan bawah
Keluhan utama saat pengkajian : Lemas anggota gerak bagian kanan atas dan bawah, mual
tetapi tidak sampai muntah, terdapat pusing, sakit perut menjalar sampai ke pinggang.
Riwayat penyakit saat ini :
Pasien datang dengan keluhan lemas anggota gerak bagian kanan atas dan bawah. Dikatakan
saat ingin ke kamar mandi kemudian anggota tubuh lemas bagian kanan dan terjadi secara
mendadak. Pasien mengeluh terdapat mual tetapi tidak sampai muntah, terdapat pusing, sakit
perut menjalar sampai ke pinggang. Semenjak terdapat lemas anggota gerak, keluarga pasien
berkata bahwa pasien sulit berbicara. Riwayat HT dan DM tidak terkontrol. Obat untuk
Hipertensi dan DM tidak diminum.
Hasil pemeriksaan Kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6. Pengukuran tanda vital TD:
140/100 mmHg, Nadi: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,5C, SpO2: 98 %. Tidak didapatkan
kelainan pada pemeriksaan laboratorium darag lengkap dan pemeriksaan laboratorium kimia
darah. Hasil pemeriksaan CT scan kesan : Infark serebri (lama) a/r ganglia basalis kanan, Infark
serebri (baru) multiple a/r substansia alba periventrikuler lateralis kiri, Ventrikulomegali ringan
lateralis bilateral 3 dan 4, Sinusitis maksilaris kiri, tidak tampak tanda-tanda SOL dan
malformasi vaskuler maupun perdarahan intra kranial.
Terapi yang diberikan IVFD RL 20tpm, citicoline 2x1, omeprazole 2x1, ondancetron 2x1
(jika muntah), Paracetamol 3x1 tab, Mecobalamin 2x1 tab, Aspilet 2x1 gram. Untuk terapi non
medikamentosa dianjurkan untuk cek vital sign berkala, Bed rest, rehabilitas (ROM),
fisioterapi dan terapi berbicara huruf R “r r r r r”.
Riwayat Allergi :
Riwayat alergi disangkal
Riwayat Pengobatan :
Pasien dikatakan mendapat obat untuk hipertensi dan DM namun tidak diminum
Masalah Keperawatan :
Risiko perfusi serebral tidak efektif
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Skala :-
Timing :-
Kekuatan otot : 4 5
3 5
Luas Luka :-
Kedalaman :-
Masalah Keperawatan :
Gangguan mobilitas fisik
HEAD TO TOE
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
1. Kepala :
a. Kepala :
I : Normochepal, lesi (-), distribusi rambut merata, rambut berwarna hitam
dengan uban.
A : nyeri tekan (-)
b. Mata :
I : Sklera putih, ukuran pupil ± 2mm, pergerakan bola mata bebas, kedua
mata tampak isokor
A : Nyeri tekan (-)
c. Hidung :
I : Lesi (-), perdarahan (-), polip (-), kesan ct scan : sinusitis maksilaris
kiri
A : Nyeri tekan (-)
d. Mulut :
I : Lesi (-), kebersihan mulut baik, gigi putih kekuningan, stomatitis (-)
A : Nyeri tekan (-)
e. Leher :
I : Lesi (-), pembengkakan (-)
A : Nadi karotis teraba
2. Telinga :
I : Kebersihan baik, lesi (-), kartilago dapat digerakan
A : Nyeri tekan (-)
3. Dada : a. Jantung :
I : Palpitasi (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Tidak terdengar suara pekak
A : Terdengar suara S1/S2 tunggal reguler
b. Paru-paru :
I : Retraksi dada (-)
P : Nyeri tekan (-)
P : Terdengar suara sonor
A : vesikuler
c. Payudara :
I : Payudara simetris, kebersihan baik, pengeluaran (-)
P : Nyeri tekan (-)
4. Abdomen:
I: bentuk simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada lesi
A: bising usus normal
6. Ekstremitas :
a. Ekstremitas Atas
Edema : Tidak
Inspeksi : Deformitas (-), Infus terpasang di tangan kiri
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-)
b. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Deformitas (-),
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Varises : Reflek Patela :+ / - ,
c. Kekuatan Otot
4 5
3 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap
dan pemeriksaan laboratorium kimia darah.
b. CT Scan Kepala
Kesan :
Infark serebri (lama) a/r ganglia basalis kanan.
Infark serebri (baru) multiple a/r substansia alba periventrikuler
lateralis kiri.
Ventrikulomegali ringan lateralis bilateral 3 dan 4.
Sinusitis maksilaris kiri
Tidak tampak tanda-tanda SOL dan malformasi vaskuler maupun
perdarahan intra kranial
ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Sabtu, 18 Ds : - SNH Ketidakefektifan
Februari Do : Terdapat kelemahan Perfusi Jringan
2023 pada ekstremitas bagian Serebral
kanan, pergerakan pasien Proses metabolisme
terbatas. di otak terganggu
Kesadaran : delirium
GCS : 7
TD=199/170mmHg, Penurunan suplay
N=145x/menit, darah dan O2 ke
RR=39x/menit, otak
S=370C,
SpO2 : 98%
Ketidakefektifan
Hasil CT scan : Subacute Perfusi Jaringan
Serebral
tromboemboli inafarction
pada temporoparietal kiri
dan occipitoparietal kanan.
2. Sabtu, 18 Ds : - SNH Hambatan
Februari DO : Mobilitas Fisik
2023 Pasien mengalami kelemahan Penurunan kekuatan
pada ekstrimitas kanan,Hanya
bisa beraktifitas ditempat Kelemahan Fisik
tidurKemampuan pergerakan
sendi terbatas Hambatan
- Kekuatan otot Mobilitas Fisik
0 5
0 5
3 Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
nafas selama 3 x 24 jam maka diharapkan
bersihan jalan napas membaik dengan Observasi:
kriteria hasil:
- Monitor pola napas (frekuensi,
- Produksi sputum menurum (5)
kedalaman, usaha napas)
- Dispnea menurun (5)
- Gelisah menurun (5) - Monitor bunyi napas tambahan (mis.
- Frekuensi napas membaik (5) gurgling, mengi, wheezing, ronchi
- Pola napas membaik (5) kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma) Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma servical)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda pada
dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Observasi:
- Monitor frekuensi, irama, kedalam dan
upaya napas
- Monitor pola napas
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor AGD
- Monitor x-ray thoraks
Terapeutik:
- Atur internal pemantau respirasi sesuai
kondisi pasien Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl DX Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Sabtu, 18 1 11.00 Mengukur vital sign S: Pasien tidak sadar
Februari 2023 O: Suhu :37 0 c
Pagi Nadi :133 x/mnt
TD :134/97 mmhg
Respirasi :37 x/mnt
Spo2 :98%
2,3 06.20 Memberikan sonde susu 150 cc dan air S: Pasien tidak sadar
puputih 50 cc O: Susu sudah diberikan dan air putih
juga sudah diberikan
1,2 22.00 Memberikan sonde susu 150 cc dan S: Pasien tidak sadar
air putih 50 cc O: Susu sudah diberikan
2,3 06.00 Memberikan sonde susu cair 150 cc S: Pasien hanya mengerang
dan air putih 50 cc O: Susu sudah diberikan, tidak ada
residu, tidak ada muntah
IV. EVALUASI
No.
No Hari / tgl Jam Evaluasi Paraf
Dx
S:-
O : Pasien nafas masih cepat dan dangkal, Pasien
tidak mampu batuk, terdapat sputum kental
berwarna kuning, suara grek-grek, terpasang OPA,
Selasa,
TD: 128/83 mmHg, RR: 22x/mnt, Temp : 36.2oC,
1 21/02- 1 14:00
SpO2 : 96% dengan FM 5 lpm. Terkadang pasien
2023
gelisah.
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi