Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN.

S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS KOLIK GINJAL DI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT RUMAH SAKIT UMUM PROF. DR. W.Z YOHANNES
KUPANG

KELOMPOK 1

ANGGRI AGUSTINA (1814201002)


SELPIANA (1814201008)
RIZKY RAHAYU AMAS (1814201014)

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG

SENGKANG

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Tgl / jam : 28-05-2019, 09.32 WITA No. RM : 573595


Triage : Hijau Diagnosa Medis : Kolik ginjal
Transportasi : Ambulan / Mobil pribadi /lain – lain :
I
D Nama /Inisial : Tn. S Suku/Bangsa : Indonesia
E Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Sudah menikah
N Umur : 62 Th Sumber Informasi : Ny. C
T Agama : Kristen Protestan Penanggung Jawab : Ny. C
I Pendidikan : S1 Hubungan : Anak kandung
T Pekerjaan : Guru SD Pekerjaan : IRT
A Alamat : Oefafi, Baubau Alamat : Oefafi, Baubau
S
Kesadaran : Komposmetis
Keluhan :
Pasien datang dengan keluhan merasa sakit pada bagian perut bagian kanan menyebar ke pinggang
bagian belakang
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan nyeri hilang timbul sejak 3 hari yang lalu, nyeri menjalar dari perut ke
pinggang bagian belakang, nyeri juga terasa saat berkemih dan terasa panas pada penis saat
berkemih, warna urine kuning kemerahan. Skala nyeri 6, skala sedang.
Riwayat penyakit dahulu :
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebulan yang lalu pasien pernah USG dan terdapat batu ginjal
Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang sama seperti yang pasien alami
sekarang.
Tanda-tanda vital :
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36.5°C
RR : 21x/menit

A Jalan Napas : Tidak paten

1
I Obstruksi : Tidak ada
R Suara Nafas : Vesikuler
W Suspeck Cervical Injury :-
A Reflek Mual Muntah : Tidak ada
Y Keterangan :-
Masalah Keperawatan : Tidak ada
Napas : Spontan
Gerakan dinding dada : Simetris
RR : 21x / menit
B Sesak nafas : Tidak ada
R Deviasi trakea : Tidak ada
E Retraksi otot bantu nafas : Tidak terkaji
A Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
T Pernafasan : Pernafasan dada
H Irama nafas :-
I Pola nafas : Teratur
N Jenis :-
G Perkusi :-
Suara nafas : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada
a. Sirkular Perifer
C Nadi : Teraba
I Frekuensi : 84x / menit
R Tekanan darah : 110/60 mmHg
C Pucat : Ya
U CRT : < 3 detik
L Akral : Dingin
A Pendarahan : tidak ada
T Nyeri dada : Tidak ada
I Karakteristik nyeri dada : (-) Menetap (-) Menyebar (-) Seperti di tusuk-tusuk
O (-) Seperti di timpa benda berat
N Edema : Tidak ada
b. Fluid (Cairan dan elektrolit)
1. Cairan

2
Turgor kulit : < 3 detik (Sedang)
2. Mukosa mulut : Kering
3. Mata : Konjungtiva tidak anemis
4. Kebutuhan nutrisi
Oral : Pasien mengatakan minum air sehar 3 gelas
Parenteral : Terpasang infuse
5. Eliminasi
BAK : Pasien mengatakan sering berkemih
Jumlah : Sedikit
Rasa sakit saat BAK : Pasien mengatakan rasa nyeri dan panas saat BAK
Keluhan sakit pinggang : Ya, pemeriksaan fisik ginjal adanya nyeri ketok pada
ginjal kanan
BAB : 1x/hari
Diare : Tidak
Bising usus : 7x/menit
6. Intoksikasi
(-) Makanan
(-) Gigitan binatang
(-) Alkohol
(-) Zat kimia
(-) Obat-obatan
(-) Lain-lain
Masalah Keperawatan : Gangguan eliminasi
D Kesadaran : Komposmentis
I GCS : E: 4 V:5 M:6
S Pupil : Isokor
A Repleks Cahaya : Mata kiri dan kanan positif
B Repleks Fisiologis :-
I Repleks Patologis :-
L Kekuatan Otot : 5 5
I 5 5
T Keterangan :-
Y
Masalah Keperawatan : Tidak ada

3
E Deformitas : Tidak ada
X Contusio : Tidak ada
P Abrasi : Tidak ada
O Penetrasi : Tidak ada
S Laserasi : Tidak ada
U Edema : Tidak ada
R Luka Bakar : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada
E
Interprestasi EKG : Tidak terkaji
F Saturasi O2 :-
I Pemasangan NG : Tidak terpasang NGT
V Hasil laboratorium :
E Tanggal Jenis pemeriksaan Nilai normal Hasil
pemeriksaan
I 28 Mei 2019 HEMATOLOGI

N Darah rutin

T Hemoglobin 13.0 – 18.0 9.0 L

E Jumlah eritrosit 4.50 – 6.20 3.68 L

R Hematokrit 40.0 – 54.0 25.9 L


MCV, MCH, MCHC
V
MCV 81.0 – 96.0 70.4 L
E
MCH 27.0 – 36.0 24.5
S
Jumlah leukosit 4.0 – 10.0 10.70
I Hitung Jenis
Eosinofil 1.0 – 5.0 0.9 L
Neutrofil 0–1 78.8 H
Limfosit 20 – 40 12.3 L
Jumlah Neutrofil 1.50 – 7.00 8.42 H
Jumlah Monosit 0.00 – 0.70 0.85 H

Terapi Medis :
Rute Waktu
Nama Terapi Dosis Indikasi Kontraindikasi
Pemberian Pemberian
Keterolac 30 mg IV 09.06 Nyeri akut Pasien dengan atau
mempunyai riwayat

4
ulkus peptikum akut,
perdarahan saluran
cerna atau perforasi.
Ranitidin 50 mg IV 09.07 Digunakan Hipersensitif dan
untuk porfira akut pada
mengobati ranitidine atau obat
penyakit- golongan antagonis
penyakit yang reseptor H2 lainnya
disebabkan
oleh kelebihan
produksi asam
lambung

Keterangan : -
Masalah keperawatan : Nyeri akut
G
I
V Nyeri : Ada
E P : Sakit saat beraktivitas seperti melenggang atau miring kiri dan hilang timbul
Q : Sakit pada bagian perut dan pinggang seperti tertikam
C R : Menyebar hingga ke bagian belakang pinggan
O S:6
M T : Bisa mencapai 15-30 menit
F
O
R
T

Masalah keperawatan : Nyeri akut

Mekanisme cedera ( trauma ) :-


Sign / tanda dan gejala :-
Alergi : Alergi tidak terkaji , keluarga pasien tidak tau pasien
memiliki alergi atau tidak
Medication / pengobatan : -

5
Last oral intake / makan terakhir : Tidak terkaji
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
a. Musculoskeletal/Neurosensori
H (-) Spasme otot
E (-) Vulnus, kerusakan jaring
A (-) Krepitasi
D (-) Fraktur
(-) Dislokasi
T (-) Kekuatan
O (+) Kekuatan otot : 5 5
5 5
T b. Integumen
O (-) Vulnus
E (-) Luka bakar
Masalah keperawatan : Tidak ada
Jejas : Tidak terkaji
Deformitas : Tidak terkaji
Tenderness : Tidak terkaji
Crepitasi : Tidak terkaji
Laserasi : Tidak terkaji
Keterangan :
Masalah keperawatan :-
P
E
N
G
K
A
J
I
A
N Pasien tampak terlihat tegang dikarenakan tidak mengetahui tentang penyakitnya

6
S
I
K
O
S
O
S
I
A
L
Masalah keperawatan : Defisit pengetahuan

ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn. S No. RM : 573595


Umur : 62 tahun Dx. Medis : Kolik Ginjal

Data subjektif dan


No. Interpretasi Diagnosa keperawatan
objektif

1. Ds : Faktor instrinsik dan ekstrinsik Nyeri akut berhubungan


Pasien mengatakan dengan agen pencedera
Pengendapan garam mineral,
nyeri pada perut bagian fisiologis
perubahan Ph urine
kanan yang menjalar ke
pinggang bagian Presipitasi kristal
belakang
Membentuk inti batu (nulkeasi)
Do : → agregasi
- Pemeriksaan
Menarik inhibitor
fisik ginjal
adanya nyeri Menjadi kristal lebih besar
ketuk pada
Agregat kristal menempel pada
ginjal kanan
epitel saluran kemih
P : Sakit saat

7
beraktivitas Membentuk retensi kristal
seperti
Inhibitor diendapkan pada
melenggang
agregat
atau miring kiri
dan hilang Membentuk batu yang cukup
timbul besar untuk menyumbat saluran
Q : Sakit pada kemih
bagian perut
Urolithiasis
dan pinggang
seperti tertikam Gesekan pada dinding saluran
R : Menyebar kemih, distensi pelvis ginjal
hingga ke serta ureter
bagian belakang
Nyeri akut
pinggan
S:6
T : Bisa
mencapai 15-30
menit
- Pasien tampak
pucat

- Tanda-tanda
vital :
TD : 110/60
mmHg
Nadi :
84x/menit
Suhu : 36.5°C
RR : 21x/menit

2. Ds : Faktor instrinsik dan ekstrinsik Gangguan eliminasi urine


Pasien mengatakan berhubungan dengan
Pengendapan garam mineral,
sering berkemih, saat iritasi kandung kemih
perubahan Ph urine
berkemih terasa panas
pada penisnya dan

8
hanya menetes Presipitasi kristal
Do :
Membentuk inti batu (nulkeasi)
Pasien tampak pucat
→ agregasi
dan cemas.
Menarik inhibitor

Menjadi kristal lebih besar

Agregat kristal menempel pada


epitel saluran kemih

Membentuk retensi kristal

Inhibitor diendapkan pada


agregat

Membentuk batu yang cukup


besar untuk menyumbat saluran
kemih

Urolithiasis

Obstruksi saluran kemih

Gangguan eliminasi urine

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn. S No. RM : 573595


Umur : 62 tahun Dx. Medis : Kolik Ginjal

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil Keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Membantu


berhubungan tindakan keperawatan, lokasi, menentukan
dengan agen maka tingkat nyeri karakteristik, tindakan
pencedera menurun dengan durasi, frekuensi, keperawatan
fisiologis kriteria hasil : kualitas,
9
- Keluhan nyeri intensitas nyeri selanjutnya
menurun
2. Ajarkan teknik 2. Teknik
- Meringis menurun
nonfarmakologis nonfarmakologis
- Gelisah menurun
untuk mengurangi dapat membantu
rasa nyeri untuk mengurangi
rasa nyeri
3. Kolaborasi
pemberian 3. Analgetik dapat
analgetik mengurangi rasa
nyeri

2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Monitor eliminasi 1. Mengetahui


eliminasi urine tindakan keperawatan, urine eliminasi urine
berhubungan maka eliminasi urine pasien
2. Anjurkan minum
dengan iritasi membaik dengan
yang cukup 2. Minum air yang
kandung kriteria hasil :
cukup untuk
kemih - Sensasi berkemih 3. Kolaborasi
merangsang
meningkat pemberian obat
keinginan
- Berkemih tidak supositoria uretra
berkemih
tuntas menurun
3. Membantu untuk
mengeluarkan
urine

TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn. S No. RM : 573595


Umur : 62 tahun Dx. Medis : Kolik Ginjal

No. Tgl/jam No. Implementasi Hasil Paraf


Dx

1. 28/05/19 I 1. Mengidentifikasi lokasi, 1. Pasien


karakteristik, durasi, mengatakan
09.32 frekuensi, kualitas, dan nyeri
intensitas nyeri
P : Sakit saat

10
2. Mengajarkan teknik beraktivitas
nonfarmakologis untuk seperti
mengurangi rasa nyeri melenggang
atau miring kiri
3. Berkolaborasi pemberian dan hilang
analgetik timbul
Q : Sakit pada
bagian perut
dan pinggang
seperti tertikam
R : Menyebar
hingga ke
bagian belakang
pinggang
S:6
T : Bisa
mencapai 15-30
menit

2. Pasien tampak
meringis

3. Pasien diberi
obat katerolac
30 mg dan
ranitidine 50
mg

2. 28/05/19 2 1. Memonitor eliminasi urine 1. Urine pasien

09.35 masih menetes


2. Menganjurkan minum yang
dan terasa
cukup
masih panas
3. Berkolaborasi pemberian saat berkemih
obat supositoria uretra
2. Pasien
disarankan
minum air
sehari 8 gelas

3. Pasien diberi
obat supositoria
uretra

11
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien :Tn. S No. RM : 573595


Umur : 62 tahun Dx. Medis : Kolik Ginjal

NO Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1. Nyeri akut berhubungan S : Pasien mengatakan nyerinya berkurang


dengan agen pencedera
fisiologis O : Skala nyeri dari 4-6 (nyeri sedang) menjadi 1-3
(nyeri ringan)

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

2. Gangguan eliminasi urine S : Pasien mengatakan saat berkemih tidak terasa


berhubungan dengan iritasi panas lagi, menetes, dan urine berwarna kuning
kandung kemih
O : Pasien tampak tenang

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

12

Anda mungkin juga menyukai