Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “M” DENGAN COLIC

RENAL YANG MENGALAMI GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN DASAR GANGGUAN RASA NYAMAN DI
RUANG FRANSISKUS RS MISI LEBAK

Disusun oleh:

Muhamad Nanda Zildjian

201901035

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK


Jl. Jenderal Sudirman Km. 2 Rangkasbitung Lebak - Banten
AKPER YATNA YUANA LEBAK
JL.JEND.SUDIRMAN KM.2
RANGKASBITUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “M” DENGAN COLIC


RENAL YANG MENGALAMI GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR GANGGUAN RASA NYAMAN DI
RUANG FRANSISKUS RS MISI LEBAK

I. Pengkajian
A. Biodata
Nama : Markasim
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Status Marietal : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Cisitu
No. Medrec : 279958
R. Rawat : Fransiskus
Dx. Medis : Colic Renal
Tgl. Masuk : 2 Desember 2021
Tgl. Pengkajian : 8 Desember 2021

Penanggung Jawab
Nama : Ny. Sari
Umur : 58 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub. Dengan Klien : Istri
B. Keluhan utama
Tn. M mengatakan nyeri pada bagian pinggang sebelah kanan,

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada tanggal 2 Desember 2021 Tn. M mengatakan nyeri pada bagian pinggang
sebelah kanan sejak 4 hari yang lalu. Tn. M mengatakan nyeri nya sempat hilang
timbul. Tn. M mengatakan Nyeri hilang saat banyak beristirahat. Saat pemeriksaan
pada tanggal 8 Desember 2021, Tn. M mengatakan mengeluh sakit pada bagian
pinggang sebelah kanan, dan awal timbulnya nyeri karena sebelumnya banyak
melakukan aktifitas. Pada saat dilakukan pengkajian, Tn. M mengatakan nyeri
pada daerah pinggang sebelah kanan, KU nya lemah. Saat dipalpasi ginjal, ada
Nyeri ketuk pada ginjal (+).

D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit herediter (asma, anemia, dll.) dan tidak
mempunyai riwayat penyakit menular seperti (TBC, penyakit kulit, dll.)
Genogram

+ +
+ +

Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal bersama
: Pasien
+ : Meninggal

F. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Kesadaran
 Kualitatif : Compos Mentis
 Kuantitatif : 15 E4V5M6
 R.Motorik :6
R.Bicara :5
R.Membuka mata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan ;
Pasien tidak mengalami coma dan memiliki kesadaran penuh
 Flapping tremor / Asterixis
Pasien tidak menunjukan adanya tanda – tanda dorsofleksi pasif.

b. Tekanan Darah : 80/60 mmHg


 MAP ( Mean Anterial Pressure )
Sistole + (2xDiastole)
3
80 + 120
3

Hasil MAP = 66
Kesimpulan :
Pasien mempunyai perfusi yang memadai.

c. Nadi : 80 x/menit
d. Suhu : 36.5 OC
e. Respirasi Rate : 18 x/menit

2. Antropometri
BB = 48 kg
TB = 150 cm
IMT = Indeks Massa Tubuh = BB ( dalam kg )
TB 2 ( dalam meter )
= 48 kg
1,50 m
=
Tentukan kesimpulannya :
IMT : Normal = 21,3

3. Pemeriksaan Sistematik
A. Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, sedikit secret, tidak ada peradangan, septum hidung
simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, Bentuk dada (simetris), Tidak
ada pergerakan otot-otot aksesoris pernafasan, pada saat di palpasi, tidak ada
lesi atau luka, Vocal premitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (lemah).
Pada saat perkusi bunyi area paru Sonor. Lalu pada saat auskultasi, Suara
nafas vesikuler (bersih), area bronchial (bersih), area bronchovesikuler
(bersih) tidak ada Ronchi (-), dan Wheezing (-)

B. Sistem Cardiovaskuler dan limfe


Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada ictus cordis, tidak ada oedema. Pada saat dilakukan
palpasi, Tidak ada penyebaran ictus cordis (-), acral tidak dingin, capillary
refill time normal (+). Lalu saat Perkusi, Batas atas : Normal (N = ICS II),
Batas bawah : Normal (N = ICS V), Batas kiri : Normal (N = ICS V Mid
Clavikula Sinistra), Batas kanan : Normal (N = ICS IV Mid Sternalis
Dextra). Dan pada saat auskultasi didapatkan, BJ I terdengar (tunggal)
(keras), (reguler), BJ II terdengar (tunggal) (keras), (reguler), BJ III (Bunyi
Jantung Tambahan) Gallop Rythem (-), Murmur (-)

C. Sistem pencernaan
Saat inspeksi, Bentuk abdomen datar, tidak ada Massa/Benjolan,
Kesimetrisan (+). Lalu pada saat auskultasi, Bising usus : 35 x/mnt ( N = 5 –
35x mnt), terdengar Borborygmi (+). Pada saat palpasi bagian hepar, Tidak
teraba pembesaran Hepar, Nyeri tekan (-), Perabaan (lunak), Permukaan
(halus). ( N = Hepar tidak teraba ), saat Palpasi Lien, Tidak teraba
pembesaran Lien, palpasi Mc.Burney, tidak ada Nyeri tekan (-), lalu Palpasi
Abdomen, adanya Nyeri tekan (+). Lalu pada saat Perkusi pada Abdomen
suara pada abdomen Tympani, saat Perkusi Ginjal, ada nyeri ketuk (+), tidak
ada pembesaran (-).

D. Sistem Persarafan
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : 15 E4V5M6
Tidak ada tanda flapping tremor, tidak ada tanda-tanda iritasi meningeal
( kaku kuduk, burdzinski sign, kernig sign ), tidak ada refleks fisiologis
( triseps, biseps, patela ) tidak ada refleks patologis ( Babinski )

E. Sistem Penglihatan
Bentuk mata (simetris), konjungtiva (anemis), warna sclera putih (normal),
Warna Iris Hitam, Pemeriksaan lapang pandang normal, Pupil isokor (2mm
Miosis), Kornea : Warna kuning, Reaksi pupil terhadap cahaya (+/+). Pada
saat dilakukan palpasi, tidak ada nyeri tekan. Lalu, ketajaman penglihatan
(kurang)

F. Sistem Pendengaran
Pinna kiri & kanan (Simetris), Serumen (+), Peradangan (-), Pendarahan (-),
pasa saat dipalpasi, tidak ada Nyeri Tekan (-). Pada saat dilakukan Tes
kemampuan pendengaran, Garpu tala : Ketajaman pendengaran baik (+),
Detak jam : Ketajaman pendengaran baik (+), Test berbisik : Ketajaman
Pendengaran baik (+)

G. Sistem Perkemihan
Tidak ada Edema pada ekstremitas inferior, tidak ada edema periorbital,
keadaan meatus uretra (baik), tidak terpasang kateter urine. Pada saat
dilakukan palpasi, Keadaan kandung kemih (normal), Pembesaran kandung
kemih (-) dan nyeri tekan (-).

H. Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tubuh (simetris), Lemak (-), Tremor (-) bentuk ekstremitas atas dan
bawah (Normal), Tidak ada edema (baik), kemampuan dalam bergerak
(kurang baik).

Uji kekuatan otot :


Kekuatan otot : 5 (N = angka 0-5)
Tidak ada tonus otot (mampu menggerakan sendi)

Ket :
1 Tidak ada gerakan, teraba atau terlihat adanya kontraksi otot
sedikit
2 Gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 Rentang gerak normal, menentang gravitasi
4 Gerakan normal penuh, menentang gravitasi dengan sedikit
tahanan
5 Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan
penuh
5 5

5 5

1). ROM
Rentang Gerak : Normal
Pasien memiliki (Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan
penahanan penuh). Dapat disimpulkan bahwa ROM tidak terganggu,
tidak ada keterbatasan dalam bergerak.

I. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran Tyroid, Lemah atau lesu (-), Tidak ada kelainan
bentuk tubuh, Tidak ada tanda - tanda polipagi, poliuri & polidipsi, gangren,
Tidak ada tanda – tanda pertumbuhan organ seks sekunder. Pada saat
palpasi, Kelenjar tyroid Bentuknya Normal dan simetris, Pasien dapat
menelan dengan baik, kelenjar tyroid ikut bergerak ke atas.

J. Sistem Integumen
Warna kulit Sawo matang , Warna rambut Hitam, Kebersihan (+),
Kelemahan
(-), Kuku utuh (+) tidak ada Lesi (-). Saat dilakukan palpasi, Turgor kulit
(baik), Tidak ada edema (-)

Pola Kebiasaan sehari-hari


No Pola Sebelum Sakit Saat Sakit
1 2 3 4
DS: Makan, minum
Pasien mengatakan makanan yang
didapatkan di rumah sakit berupa nasi
Pasien mengatakan frekuensi makannya 3 tim dan buah – buahan, tidak bisa
kali / sehari dan selalu makan tepat sesuai yang diinginkan, selera makan
1 Pola makan dan minum
waktu, makan sesuai yang diinginkan nya menurun.
saja. DO:
 Pasien makan habis 1 piring
makan.
 Minum 250 cc/ 8jam.
2 Pola istirahat dan tidur Pasien mengatakan terbiasa tidur sebelum DS : Istirahat, Tidur
jam 10 malam, lama nya tidur 8 jam, Pasien mengatakan saat sakit sulit
sekali untuk istirahat dan tidur
dikarenakan rasa sakit pada perutnya.
pasien mudah tidur apabila merasa terlalu
DO :
capek.
 Pasien terlihat tidak nyaman
ditempat tidurnya
Pasien mengatakan selalu mandi 2 kali / DS :
sehari, selalu menggosok gigi 2 kali / Pasien mengatakan selama di rumah
sehari, dan kadang mencuci rambut. sakit tidak mandi seperti biasanya,
dikarenakan sakit pada bagian perut.
3 Personal Higiene DO :
 Pasien terlihat kurang menjaga
kebersihan tubuhnya
 Tercium aroma tidak sedap
dari tubuh pasien
BAB : Pasien mengatakan BAB 1 x / 3 DS : BAB, BAK
hari, warna feses normal, tidak ada Pasien mengatakan tidak ada masalah
Eliminasi
masalah ketika BAB. pada saat BAB dan BAK
BAB
4 BAK : Pasien mengatakan BAK 4-6 x / DO :
sehari, tidak ada kesulitan BAK, karakter  Pasien terlihat nyaman pada
BAK
urine normal. saat setelah melakukan BAB
dan BAK
Pasien mengatakan dapat melalukan DS: Pasien mengatakan tidak dapat
kebiasaanya sehari – hari. melakukan kebiasaannya sehari – hari,
karena terganggu akibat sakit pada
5 Pola aktivitas bagian perut.
DO :
 Pasien hanya bisa tidur diatas
ranjang dan terlihat lemah
Pasien sama sekali tidak merokok, DS: Pasien tidak memiliki kebiasaan
ataupun meminum alkohol. merokok ataupun meminum alkohol
DO :
6 Kebiasaan lain
 Tidak terciun bau rokok
ataupun minuman alkohol
pada pasien

G. Data Psikologis
1. Status Emosi
Keadaan emosi masih dapat terkontrol (stabil)
2. Kecemasan klien
Tingkat kecemasan pasien masih ringan.
3. Konsep diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan dia menyukai bagian janggutnya
b. Identitas diri
Pasien mengatakan dia adalah seorang buruh
c. Peran
Selama di rumah sakit pasien tidak dapat melaukannya peran nya menjadi
buruh.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan dia akan dapat segera sembuh dan klien takut dengan
keadaannya.
e. Harga diri
Pasien tidak merasa malu dengan kondisinya sekarang.
4. Koping mekanisme yang digunakan
- Adaptif
Berbicara dengan orang lain
- Maladaptif
Melakukan penarikan diri terhadap aktivitas sehari - hari.

H. Data Sosial
1. Pola Komunikasi
Pasien berbicara dengan tenang dan memberi jawaban dengan spontan, tampak
waspada ketika berbicara, menerima pertanyaan dengan baik, dan pasien
kooperatif dalam berkomunikasi.

2. Pola Interaksi
Pasien memberikan respon dengan baik, memberikan interaksi dengan baik, tidak
ada perilaku agresif.
a. Dengan perawat : Tn. D kooperatif dengan perawat
b. Dengan keluarga : Tn. D menjalin berhubungan baik dengan keluarga
c. Dengan klien lain : Tn. D dapat berinteraksi dengan klien lain

I. Data Spiritual
1. Motivasi Religi Klien
Tn. D memeluk agama Islam dan percaya dengan Tuhannya, klien percaya bahwa
penyakitnya akan sembuh dengan berdoa dan berusaha.
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Tn D percaya bahwa penyakitnya ini dikarenakan suatu cobaan dan meyakini
bahwa penyakit ini adalah proses dari sebuah penghapusan dosa.
3. Pelaksanaan ibadah sebelum / selama dirawat
Tn. D mengatakan sebelum sakit dia sering taat ibadah / sholat 5 waktu, lalu
setelah sakit klien mengatakan tetap ibadah / sholat 5 waktu jika sakitnya masih
bisa ditoleransi atau tidak terlalu nyeri.

J. Data penunjang : tgl Pemeriksaan, Hasil, Nilai normal & Interpretasi


1. Hasil pemeriksaan Lab :-
2. Hasil Pemeriksaan EKG :-
3. Hasil pemeriksaan Radiologi :-
4. Hasil pemeriksaan EEG,CT.Scan
Program therapy
a. Obat-obatan yang diberikan :
b. Diit :

I. Analisa Data

No Tgl Data Penyebab Masalah


1. 8 Desember DS : Gejala Penyakit Gangguan rasa nyaman
2021 - Pasien mengatakan (Nyeri)
nyeri pada bagian
pinggang sebelah
kanan
- Pasien mengatakan
rasa nya seperti
ditusuk – tusuk
- Pasien mengatakan
nyeri akibat terlalu
banyak beraktifitas
- Skala nyeri 7

DO :
- Klien tampak
meringis
kesakitan
- Nyeri tekan
saat di palpasi
bagian
pinggang dan
perut sebelah
kanan
- Tampak lemah
diatas tempat
tidur

No Tgl Data Penyebab Masalah


2. 8 Desember DS : Kelemahan Intoleransi aktivitas
2021 - Pasien mengatakan
nyeri pada bagian
pinggang sebelah
kanan
- Pasien mengatakan
rasa nya seperti
ditusuk – tusuk
- Pasien mengatakan
nyeri akibat terlalu
banyak beraktifitas
- Skala nyeri 7

DO :
- Klien tampak
meringis
kesakitan
- Nyeri tekan
saat di palpasi
bagian
pinggang dan
perut sebelah
kanan
- Tampak lemah
diatas tempat
tidur
No Tgl Data Penyebab Masalah
3. 8 Desember DS : Kelemahan Defisit Perawatan diri
2021 - Pasien mengatakan
belum mandi selama
dirawat diruangan
- Skala nyeri 7

DO :
- Tampak lemah
diatas tempat
tidur
- Tampak adanya
secret pada
hidung
- Tampak adanya
serumen pada
telinga
- Tercium aroma
tidak sedap dari
tubuh pasien

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan Rasa Nyaman b.d Gejala penyakit / Nyeri
2. Intoleransi Aktivitas b.d Tirah Baring
3. Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan

RENCANA INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi

1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Observasi :


(Nyeri) b/d Gejala keperawatan selama 2x24 1. Identifikasi lokasi,
penyakit/nyeri d/d pasien jam Gangguan Rasa karakteristik, durasi,
mengatakan nyeri pada Nyaman (Nyeri) Menurun frekuensi, kualitas,
bagian pinggang sebelah dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
kanan 2. Identifikasi skala
1. Keluhan nyeri menurun nyeri
2. Meringis menurun 3. identifikasi respon
DO : 3. Sikap proyektif menurun nyeri non verbal
4. identifikasi faktor
- Klien tampak
yang memperberat
meringis dan memperingan
nyeri
kesakitan
Terapeutik :
- Nyeri tekan saat 5. Berikan teknik non-
farmakologis untuk
di palpasi bagian
mengurangi rasa
pinggang dan nyeri (TENS, terapi
musik, terapi aroma
perut sebelah
terapi)
kanan Edukasi :
6. Edukasi penyebab,
- Tampak lemah
periode, dan pemicu
diatas tempat nyeri : teknik napas
dalam
tidur
Kolaborasi :
7. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi


2.
Intoleransi Aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan Observasi :
tirah baring d/d pasien keperawatan selama 2x24 1. Identifikasi
mengatakan nyeri timbul jam Intoleransi Aktivitas gangguan fungsi
saat melakukan banyak Meningkat dengan kriteria tubuh yang
aktifitas hasil : mengakibatkan
kelelahan
1. Kemudahan dalam 2. Monitor kelelahan
DO : melakukan fisik dan emosional
aktivitas Terapeutik :
- Klien tampak
2. Keluhan lelah 3. Sediakan lingkungan
meringis menurun nyaman dan rendah
3. Perasaan lemah stimulus (mis. suara)
kesakitan
menurun 4. Fasilitasi duduk di sisi
- Nyeri tekan saat tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah
di palpasi bagian
atau berjalan
pinggang dan Edukasi :
5. Anjurkan tirah baring
perut sebelah
6. Anjurkan melakukan
kanan aktivitas secara
bertahap
- Tampak lemah
diatas tempat
tidur
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi
3.
Defisit Perawatan Diri b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi
Kelemahan d/d Pasien keperawatan selama 2x24 kebiasaan aktivitas
mengatakan belum mandi jam Defisit Perawatan Diri perawatan diri
selama dirawat dirumah Meningkat dengan kriteria sesuai usia
sakit hasil : 2. Monitor tingkat
kemandirian
1. Mempertahankan Terapeutik :
DO : kebersihan diri 3. Siapkan lingkungan
2. Kemampuan ke yang terapeutik (mis.
- Tampak lemah
toilet Suasana rileks)
diatas tempat 3. Kemampuan 4. Siapkan keperluan
mandi pribadi (mis. parfum,
tidur
sikatgigi, sabun
- Tampak adanya mandi)
5. Fasilitasi
secret pada
kemandirian, bantu
hidung jika tidak mampu
melakukan perawatan
- Tampak adanya
diri
serumen pada Edukasi :
6. Anjurkan melakukan
telinga
perawatan diri secara
- Tercium aroma konsisten sesuai
tidak sedap dari kemampuan

tubuh pasien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. Markasim


Usia : 65 Tahun
No. RM : 279958

1. Gangguan Rasa Nyaman b/d Gejala Penyakit/Nyeri


WAKTU Implementasi Paraf Waktu Evaluasi Paraf dan
(Tgl dan dan nama
jam) nama terang
terang
Rabu Diagnosa keperawatan : Rabu
08/012/2021 Gangguan Rasa Nyaman Nanda 08/12/2021 S : Nanda
b.d Gejala Penyakit/Nyeri Pasien mengatakan
masih nyeri pada
Implementasi/tindakan : bagian pinggang
08.30 WIB 1. Mengobservasi dan Nanda sebelah kanan, skala Nanda
mengkaji lokasi & skala nyeri 4 (0-10)
nyeri
RS: Pasien mengatakan O:
- Keluhan nyeri
nyeri pada bagian
menurun
pinggang sebelah kanan, Nanda - Meringis menurun Nanda
- Sikap proyektif
skala nyeri 7
menurun
9.30 WIB RO: (Hasil lokasi : perut
kanan sebelah bawah &
A:
Nyeri tekan saat palpasi
Masalah nyeri belum
pinggang & Nyeri ketuk Nanda Nanda
teratasi
saat palpasi ginjal)

P:
Intervensi Lanjutkan
10.00 WIB 2. Mengukur / Mengkaji
(1, 3, 5, 6, 7)
TTV pasien :
- TD : 80/60 mmHg Nanda Nanda
- Nadi : 90 x/mnt
- RR : 18 x/mnt
- Suhu : 36.5 Cº
10.30 WIB - SPO2 : 98 Nanda Nanda

3. Mengidentifikasi
respon nyeri non verbal
12.00 WIB Nanda Nanda
RS: Pasien mengatakan
masih merasakan nyeri
RO: Pasien masih terlihat
meringis kesakitan

12.30 WIB 4. Mengidentifikasi factor Nanda Nanda


yang memperberat dan
memperingan nyeri

RS: pasien mengatakan


nyeri nya timbul saat
banyak beraktivitas
RO: Pasien terlihat rileks
saat beristirahat

5. Mengajarkan teknik
13.00 WIB relaksasi napas dalam

RS: Pasien mengatakan


sudah mengetahui teknik
relaksasi napas dalam
RO: Pasien mengikuti
intruksi dan arahan teknik
yang diajarkan

6. Mengajarkan teknik
13.30 WIB relaksasi napas dalam

RS: Pasien mengatakan


bisa mempraktekkan
kembali teknik relaksasi
napas dalam
RO: Pasien terlihat
mengikuti arahan yang
diberikan

7. Memberikan
13.40 WIB obat analgetik
sesusai advice
dokter

RS: Pasien mengatakan


nyeri nya sudah mulai
hilang
RO: Pasien masih terlihat
lemas

2. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan


WAKTU Implementasi Paraf Waktu Evaluasi Paraf
(Tgl dan dan dan
jam) nama nama
terang terang
Rabu Diagnosa keperawatan : Rabu
08/012/2021 Intoleransi Aktivitas b.d Nanda 08/012/2021 S : Nanda
Kelemahan Pasien mengatakan
masih nyeri pada
Implementasi/tindakan : bagian pinggang saat
08.30 WIB 1. Mengobservasi adanya Nanda bergerak, Nanda
pembatasan klien dengan
melakukan aktivitas O:
- Kemudahan dalam
melakukan
RS: Pasien mengatakan aktivitas
meningkat
nyeri nya timbul saat Nanda Nanda
- Keluhan lelah
aktivitas meningkat
- Perasaan lemah
9.30 WIB RO: Terlihat meringis
meningkat
kesakitan saat bergerak

A:
Nanda Nanda
Masalah belum
2. Mengukur / Mengkaji
teratasi
TTV pasien :
- TD : 80/60 mmHg
P:
10.00 WIB - Nadi : 90 x/mnt
Intervensi Lanjutkan
- RR : 18 x/mnt
(1,2, 3, 4, 5, 6)
- Suhu : 36.5 Cº Nanda Nanda
- SPO2 : 98

3. Menganjurkan
10.30 WIB memilih aktivitas dan Nanda Nanda
tetapkan tujuan aktivitas
yang konsisten sesuai
kemampuan fisik

12.00 WIB RS: Pasien mengatakan Nanda Nanda


sudah paham apa yang
dianjurkan
RO: Pasien mengikuti
intruksi dan arahan yang
diberikan
12.30 WIB Nanda Nanda
4. Memberikan
terapi okupasi
dalam
merencanakan
dan memonitor
program aktivitas

RS: Pasien mengatakan


susah melakukan
aktivitas apapun
RO: Pasien masih terlihat
lemas

5. Menganjurkan tirah
baring
13.00 WIB

RS: Pasien mengatakan


merasa lebih nyaman
RO: Pasien terlihat lebih
rileks

6. Menganjurkan
13.30 WIB
melakukan aktivitas
secara bertahap
RS: Pasien mengatakan
sedikit bergerak
membuatnya tidak
merasa nyeri
RO: Pasien tampak
melatih aktivitas nya
secara bertahap

3. Defisit Perawatan Diri b.d Kelemahan


WAKTU Implementasi Paraf Waktu Evaluasi Paraf
(Tgl dan dan dan
jam) nama nama
terang terang
Rabu Diagnosa keperawatan : Rabu
08/012/2021 Defisit Perawatan Diri Nanda 08/012/2021 S : Nanda
b.d Kelemahan Pasien mengatakan
belum mandi selama
Implementasi/tindakan : dirawat di rumah sakit
08.30 WIB 1. Menjelaskan Nanda misi lebak Nanda
pentingnya
kebersihan diri O:
- Mempertahankan
kebersihan diri
RS: Pasien mengatakan meningkat
- Kemampuan ke toilet
paham apa yang Nanda Nanda
- Kemampuan mandi
disampaikan
9.30 WIB RO: Pasien terlihat
A:
mendengarkan apa yang
Masalah sudah teratasi
disampaikan
Nanda Nanda
P:
Intervensi dihentikan
2. Menjelaskan cara
menjaga kebersihan diri
10.00 WIB
RS: Pasien mengatakan
mengerti cara menjaga Nanda Nanda
kebersihan diri
RO: Adanya timbal
balik pasien – perawat
10.30 WIB seputar hal kebersihan Nanda Nanda
diri

3. Membantu pasien
12.00 WIB mempraktekkan cara Nanda Nanda
menjaga kebersihan diri

RS: Pasien mengatakan


bisa mempraktekkan
cara menjaga kebersihan
12.30 WIB diri Nanda Nanda
RO: Pasien mengikuti
intruksi dan arahan yang
diberikan tentang
menjaga kebersihan diri

4. Menganjurkan
klien
memasukan
dalam jadwal
kegiatan harian

RS: Pasien mengatakan


sudah mengingat apa
saja kegiatan untuk
menjaga kebersihan diri
RO: Pasien terlihat
kooperatif saat perawat
menganjurkan
kebersihan diri menjadi
jadwal kegiatan harian

5. Membantu pasien
melakukan perawatan
diri

RS: Pasien mengatakan


perlu dibantu untuk
melakukan perawatan
diri saat sakit
RO: Pasien mau dibantu
saat perawatan diri

6. Menganjurkan
melakukan perawatan
diri secara konsisten
sesuai kemampuan

RS: Pasien mengatakan


mulai bisa melakukan
perawatan diri secara
bertahap
RO: Pasien terlihat
melakukan perawatan
diri secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai