LAPORAN KASUS
SECTIO CAESAREA
MATERNITAS
TITIN PUSITASARI
( 5019031093 )
Penanggung jawab
Hubungan dengan pasien :
Nama : Tn.
Umur : 42 tahun
Alamat : Serang
Jenis kelamin : Laki- laki
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status marital : Menikah
C. Riwayat haid
1. Menarce : 15 tahun
2. Siklus : 28 hari
3. Keluhan saat haid : tidak ada
4. HPHT :
5. HPL :
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 110x/menit
Suhu : 37,2 ºC
Respirasi : 20 kali/menit
a. Kepala
Rambut : kulit rambut bersih, warna rambut hitam, tidak ada lesi,
tidak ada benjolan
Mata : simetris, sclera anikterik, konjungtiva ananemis, lapang
pandang normal
Hidung : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : simetris, tidak ada stomatitis, lidah bersih,
Leher : pergerakan normal, tidak ada pembesaran KGB,
peningkatan JVP
b. Dada
Inspeksi : buah dada simetris, areoala berwarna hitam, putting susu
menonjol
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Abdomen
F. Hasil observasi
Kala 1
APGAR SCORE ;
NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5 menit
1. Tgl 18 Juli Denyut jantung 2 2
2020,jam 10.00
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Kala IV
Analisa Data
Ds :
pasien mengeluh nyeri , oksitosin meningkat
merintih
Do :
tampak meringis, merubah kadar prostaglandin meningkat
posisi mengurangi nyeri, saat
neri timbul perabaan uterus
mengeras dan membulat kontraksi uterus
kepala belum masuk panggul
Nyeri
Kala I Pre op sc Ansietas
Ds :
Pasien merasa bingung dan
khawatir Kurang informasi
Do : Kesalahan interpretasi
Pasien tampak gelisah dan
tegang
Kurang pengetahuan
tentang proses pembedahan
Ansietas
Risiko infeksi
Kala IV nyeri
Ds : sc
Pasien mengeluh nyeri operasi
Masalah keperawatan
Kala 1
1. Nyeri b.d kontraksi uterus
2. Ansietas b.d krisis situasional
Kala II
1. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive
Kala III
1. Nyeri akut b.d agen pencedera (prosedur operasi)
Kala IV
1. Nyeri kronis b.d kondisi pasca trauma
Observasi
2. Ansietas b.d SLKI Label : Ansietas - Identifikasi kemampuan
krisis Tingkat mengambil keputusan
situasional ansietas - Monitor tanda ansietas
Setelah (verbal dan non verbal)
Ds : dilakukan
Pasien merasa tindakan Terapeutik
bingung dan keperawatan - Pahami situasi yang
khawatir selama 2x 24 membuuat ansietas
jam - Dengarkan dengan penuh
Do : diharapkan perhatian
Pasien tampak tingkat - Motivasi mengidentifikasi
gelisah dan ansietas situasi yang memicu
tegang menurun kecemasan
dengan KH
Edukasi
Verbalisasi - Jelaskan prosedur,termasuk
kebingungan sensasi yang mungkin
menurun dialami
- Informasikan secara factual
Verbalisasi mengenai
khawatir diagnosis,pengoatan,dan
menurun prognosis
Prilaku Kolaborasi
gelisah - Kolaborasi pemberian obat
menurun ancietas, jika perlu
Prilaku
tegang
menurun
Observasi
3. Resiko infeksi SLKI Label : Pencegahan - Monitor tanda dan gejala
b.d efek Tingkat infeksi local dan sistematik
prosedur infeksi
invasive Setelah Terapeutik
dilakukan - Batasi jumlah pengunjung
Ds : tindakan - Cuci tangan sebelum dan
- keperawatan sesudah kontak dengan
selama 2x 24 pasien dan lingkungan pasien
Do : jam - Pertahankan teknik aseptic
Pasien sedang diharapkan pada pasien berisiko tinggi
menjalankan tingkat
operasi infeksi Edukasi
menurun - Ajarkan tanda dan gejala
dengan KH infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan
Nyeri yang benar
menurun - Ajarkan cara menghindari
infeksi
Demam
menurun Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Observasi
4. Nyeri akut b.d SLKI Label : Manajemen - Identifikasi
agen pencedera Tingkat nyeri nyeri lokasi,karakteristik,durasi,fre
(prosedur Setelah kuensi, kualitas,intensitas
operasi) dilakukan nyeri
tindakan - Identifikasi skala nyeri
Ds : keperawatan - Identifikasi respon nyeri non
Pasien masih selama 2x 24 verbal
mengeluhkan jam - Identifikasi factor yang
sakit/ mulas diharapkan memperberat rasa nyeri
diluka operasi tingkat nyeri
menurun Terapeutik
Do : dengan KH - Berikan terapi komplementer
Kontraksi untuk mengurangi rasa nyeri
uterus ( + ), Keluhan (terapi music,aroma
baik, bentuk nyeri terapi,kompres hangat/dingin)
oval, insersi menurun - Fasilitas istirahat dan tidur
sentral,
perdarahan 100 Meringis Edukasi
cc,selaput menurun - Informasikan penggunaan
ketuban utuh, analgetik
Vital sign : Uterus teraba
TD : 120/80 membulat Kolaborasi
mmHg,N : 94 meningkat - Kolaborasi pemberian
x/m.. analgetik, jika perlu
Ekpresi
meringis, uterus
membulat
Observasi
- Identifikasi
5. Nyeri kronis b.d SLKI Label : Manajemen lokasi,karakteristik,durasi,fre
kondisi pasca Tingkat nyeri nyeri kuensi, kualitas,intensitas
trauma Setelah nyeri
dilakukan - Identifikasi skala nyeri
Ds : tindakan - Identifikasi respon nyeri non
Pasien keperawatan verbal
mengeluh nyeri selama 2x 24 - Identifikasi factor yang
operasi jam memperberat rasa nyeri
diharapkan
Do : tingkat nyeri Terapeutik
Kontraksi menurun - Berikan terapi komplementer
uterus baik, dengan KH untuk mengurangi rasa nyeri
TFU 2jari (terapi music,aroma
bawah pusat, Keluhan terapi,kompres hangat/dingin)
perdarahan nyeri - Fasilitas istirahat dan tidur
pervaginam ±50 menurun
CC, Vital sign : Edukasi
TD : 120/80 Meringis - Informasikan penggunaan
mmHg,N : 84 menurun analgetik
x/m, R 24 x/m,
SB : 36,4 ºC Uterus teraba Kolaborasi
terdapat luka membulat - Kolaborasi pemberian
operasi, tampak meningkat analgetik, jika perlu
meringis,
teraba kontraksi
kuat