Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

DENGAN POST PARTUM : SECTIO CAESARIA

ATAS INDIKASI PARTUS MACET

DI RUANG B3 OBSTETRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Tgl masuk : 13 Mei 2014 No. Reg : 7652401

Ruang : B3 Obstetri Tgl kajian: 14 Mei 2014 , jam 20.30 WIB

PENGKAJIAN
A.    IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. P
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jatipurwo
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
B.     IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. J
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jatipurwo
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku : Jawa
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN LALU
No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah
Persalinan Kelamin Bayi Kehamilan
1 1996 Vacum Bidan Laki-laki Sehat
-
2 2011 Spontan Bidan Laki-laki Sehat -

3 2014 SC Dokter Laki-laki Sehat Fetal


distress dan
Partus
macet

D. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri pada perutnya.

E. RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG


Klien mengeluh perut kenceng-kenceng sangat sering sejak tanggal 13 Mei
2014 jam 03.00 WIB , kemudian pasien datang ke bidan ternyata sudah
pembukaan 7 cm, pada jam 09.30 WIB klien telah pembukaan lengkap.
Dipimpin salah satu bidan untuk mengejan selama 1 jam namun bayi tidak
lahir-lahir. Bidan lalu menyarankan klien untuk rujuk ke RSI Kendal , klien
disarankan kembali untuk rujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang karena ada
kelainan yaitu fistula recto vaginal. Di RSUP Dr. Kariadi Semarang, langsung
dilakukan untuk Sectio Caesaria. Tanggal 14 Mei 2014 pukul 15.50 WIB bayi
klien lahir dengan sehat dengan jenis kelamin laki-laki , berat 3200 gr dengan
nilai APGAR Score 8-9-10.

F.    RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


Klien mengatakan bahwa selama hamil , klien rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan sebanyak > 4x. Klien juga mengalami masalah
kehamilan pada saat anak yang ketiga ini yaitu partus macet , fetal distress
dan fistula rectovaginal.
G.     RIWAYAT PERSALINAN
1.      Jenis persalinan : SC a/i Partus Macet
2.      Jenis kelamin bayi : Laki-laki
3.      BB / PB : 3200 gram / 48 cm
4.      APGAR Score : 8-9-10
5.      Perdarahan : 300 cc
6.      Masalah dalam persalinan : Partus Macet

H.     RIWAYAT GINEKOLOGI


1.      Masalah ginekologi :
a.       Menarche umur : 13 tahun
b.      Siklus : 28 hari
c.       Lama : 7 hari
d.      Volume : ± 60 cc
e.       Konsistensi : cair
f.       Warna : merah kecoklatan pada hari pertama dan merah
segar pada hari kedua
g.      Disminore : kadang-kadang
2.      Riwayat KB : Pada pertengahan bulan tahun 2009 , klien
menggunakan KB suntik dan setelah operasi ini klien akan kembali
menggunakan KB suntik.

I.    DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1.      Status obstetric : P3 A0
2.      Bayi rawat gabung : Ya
3.      Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis , GCS = E4 V5 M6
4.      Pemeriksaan fisik
a.       Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 37 0C
RR : 20 x / menit
Pengkajian nyeri
P : Nyeri bila klien bergerak
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada daerah luka operasi
S : skala 7
T : hilang timbul
b.      Kepala
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut rapi dan
tidak mudah rontok.
Mata : Palpebra tidak anemis , konjunctiva tidak ikterik.
Hidung: Simetris, tak ada kotoran didalam lubang hidung, tak ada
polip
Mulut : Mukosa bibir kering, mulut bersih, gigi masih utuh, tidak
ada pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
Telinga: Simetris, tak ada serumen, tak ada benjolan
Leher : tak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan
vena jugularis
c.       Dada
Jantung :
Inspeksi : tak tampak retraksi dinding dada
Perkusi : bunyi pekak
Palpasi : tak ada nyeri tekan, tak teraba ictus cordis
Auskultasi : S1-S2 reguler
Paru :
Inspeksi : expansi dada tidak optimal
Perkusi : bunyi sonor
Palpasi : tak ada nyeri tekan, fokal fremitus seimbang
kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler
Payudara :
Kesan umum : Baik, padat/ keras, bersih,
hiperpigmentasi areola dan payudara simetris kanan dan kiri.
Puting susu : menonjol dan besar
Kemampuan Menyusui : Baik
Pengeluaran ASI : saat dikaji ASI belum keluar.
d.      Abdomen
Involusio uteri : 2 jari dari pusat.
Kontraksi : baik (keras)
Kondisi luka SC : baik dan kering.
e.       Perineum dan genital
Vagina : terpasang DC
Intergitas kulit : baik
Edema : tidak ada
Memar : tidak ada
Ruptur : tidak ada
Hematom : tidak ada
Perineum : utuh
Tanda REEDA:
Rednees : tidak ada kemerahan
Echomosis : tidak ada kebiruan
Edema : tidak ada pembengkakan
Dischargment : tidak ada cairan sekresi yang keluar
Approksimity : ada jahitan luka post SC
Kebersihan : bersih
Lokhea : Rubra
Jumlah : ±40cc
Jenis/warna : merah segar
Konsistensi : cair
Bau : khas
Hemorrhoid : tidak ada

f.       Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : tidak ada edema pada kedua ekstremitas,
rentang gerak ±300, terpasang infus RL
ditangan kanan
Ekstremitas bawah : kanan dan kiri
Edema : tidak ada.
Varises : tidak ada.

J. POLA FUNGSI GORDON


a. Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan bahwa kehamilan saat ini sangat ditunggu-
tunggu setelah menunggu selama 3 tahun dari anak yang kedua. Pada
kehamilan ini klien sangat khawatir karena umur klien yang sudah tua
untuk mengalami kehamilan. Klien selalu rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan. Jika perut klien merasa mules atau kenceng , klien
melarikannya ke bidan langganannya.

b. Pola Nutrisi dan Metabolisme


Nafsu makan klien sebelum dan sesudah melahirkan masih sama.
Klien makan sebanyak 1 porsi nasi penuh , sayur dan lauk terkadang
ditutup dengan makan buah. Untuk minum , klien suka sekali minum air
putih , dalam sehari klien dapat minum sebanyak 8x sehari , klien kadang
juga minum teh.
Sebelum dirawat :
A : BB : 70 kg , TB : 155 cm , LILA : tidak dihitung
B : Hb dan Ht : tidak diperiksa
C : Turgor kulit kembali < 3 detik , konjunctiva tidak
anemis.

D : makan dan minum normal.


Setelah dirawat :
A : BB : 65 kg , TB : 155 cm , LILA : 29,5 cm
B : Hb : 11,2 g/dL , Ht : 33,5 %
C : Turgor kulit kembali < 3 detik , konjunctiva
anemis
D : Diit TKTP
c. Pola Aktivitas
Sebelum dirawat : klien dapat memenuhi aktivitas hariannya
dengan baik.
Saat dirawat : klien dalam pemenuhan aktivitas hariannya dibantu
oleh perawat dan keluarganya karena perut klien saat sakit jika
melakukan aktivitas yang berat dan dalam pemenuhan perawatan dirinya,
yaitu toileting klien dibantu oleh keluarga/perawat.
d. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat : Klien BAB dan BAK tidak ada masalah. BAB
sebanyak 2x sehari dengan konsistensi feces berbentuk , lunak , berwarna
kecoklatan dan bau khas. BAK 3 kali sehari dengan warna kekuningan
dan bau yang khas.
Saat dirawat : Klien BAK sebanyak 2000 cc/hari ditampung di
urine bag. Namun saat dikaji klien mengatakan belum dapat BAB karena
takut nyeri pada abdomennya.

e. Pola Istirahat dan tidur


Sebelum dirawat : Klien tidur rata-rata 6-7 jam sehari dengan
nyenyak. Pada saat istirahat, klien menggunakan waktunya untuk
berkumpul bersama keluarganya. Pasien tidak memerlukan obat-obatan
untuk membantu agar dapat tidur.
Saat dirawat : Klien tidur 4-5jam karena nyeri pada abdomennya
akibat post SC , selain itu juga karena bayinya yang selalu rewel tiap
malam.

f. Pola Hubungan Peran


Hubungan klien di rumah dengan keluarganya dan tetangga baik
bahkan dengan perawat dirumah sakit ia sangat komunikatif dan
kooperatif.
Interaksi antara ibu dan bayi sangat baik , selama di rumah sakit
bayi di asuh oleh klien dan suaminya.

g. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori


Klien memiliki penciuman, pendengaran, perasa dan peraba yang
normal. Klien memiliki daya ingat yang baik terhadap kejadian yang
sedang terjadi ataupun yang lampau. Selain itu klien mengeluh nyeri
pada jahitan luka di perut. Berdasarkan Pengkajian dengan metode
PQRST untuk pengkajian nyeri,hasilnya :
a. P ( Pariatif Dan Profokatif )
1) Pariatif : Berdasarkan pengetahuan pasien setiap mengalami
nyeri pasien dibantu pihak keluarga mengatakan pada perawat
yang berjaga agar diberi obat penghilang rasa nyeri.
2) Profokatif : karena adanya jahitan luka post SC dibagian perut.
b. Q ( Qualitatif dan Quantitatif )
1) Qualitatif : Nyeri yang dirasakan pasien seperti kemeng dan
senut-senut .
2) Quantitatif : Setiap bergerak pasti terasa nyeri pada bagian
perut
c. R ( Radiasi dan Region )
1) Radiasi : nyeri yang dirasakan pasien tidak menyebar.
2) Region : nyeri yang dirasakan pada jahitan luka dibagian
perut.
d. S ( Skala keparahan )
1) Skala keparahan: Skala nyeri 7
e. T ( Time )
1) Time : Nyeri terjadi sejak terjadi jahitan luka pada perut.

h. Pola Konsep Diri


Klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat,
orang disekitarnya. Klien mengerti tentang keadaan yang dialami saat ini
dan mempunyai persepsi klien dapat sembuh dan dapat beraktivitas
kembali seperti semula.

i. Pola Kopping terhadap Stress


Klien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada
masalah, termasuk dengan akan dilakukannya operasi section caesaria
yang dialami saat ini.
j. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Ibu dari 3 anak ,
anak peratam berumur 18 tahun , anak kedua 3 tahun dan sekarang
mempunyai anak berumur 1 hari. Ia awal menstruasi adalah umur 13
tahun pada saat menstruasi klien kadang mengalami nyeri hebat pada
perutnya.
k. Pola Spiritual
Klien memeluk agama Islam dan rajin beribadah. Selama sakit
pasien tidak dapat sholat 5 waktu. Walaupun begitu tetap berusaha dan
selalu berdoa agar cepat sembuh.

K. PROGRAM TERAPI
Tanggal 14 Mei 2014
-          Infus RL + 20 IU Oksitosin 20 tpm
-          Inj. Kalnex 3 x 500 mg
-          Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
-          Inj. Cefazolin 1 x 1 gr

Tanggal 15 Mei 2014


- Asam mefenamat tablet 3 x 500 mg
- Vitamin A tablet
- Vitamin C / BC / SF 2 x 1 tb

Tanggal 16 Mei 2014


- Vitamin C / BC / SF 2 x 1 tb
- Asam Mefenamat tablet 3 x 500 mg

L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium tgl 13 Mei 2014 , pukul 17.59 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan
Hematologi Paket
Hemoglobin 11,2 g/dL
Hematokrit 33,5 %
Eritrosit 4,4 10^6/uL
MCH 25,5 pg
MCV 76,1 fL
MCHC 33,5 g/dL
Leukosit 20,2 10^3/uL
Trombosit 314,5 10^3/uL
RDW 13,7 %
MPV 8,6 fL
M. DAFTAR MASALAH
TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
14 Mei DS : Agen injuri Gangguan rasa
2014 Klien mengatakan ( luka post nyaman : nyeri
12.00 WIB nyeri pada jahitan operasi Sectio
operasinya. Caesaria)
        P : Klien mengatakan
nyeri bertambah
jika bergerak dan
berkurang jika
istirahat
       Q : seperti ditusuk-
tusuk
        R : nyeri di area luka
operasinya
        S : skala nyeri 7
        T : hilang timbul
DO :
        Klien tampak
menahan nyeri
        Klien tampak
gelisah
        TD : 120/80 mmHg
        N : 80 x/menit
Tampak luka post
operasi SC ± 2 cm
diatas simpisis pubis
dan ± 10 cm kearah
umbilical dan tertutup
kassa.
14 Mei DS : Kelelahan Defisit perawatan
2014         Klien mengatakan diri
17.00 belum dapat
melakukan perawatan
diri seperti mandi,
berganti baju, dan
lain-lain karena lemah
dan nyeri
DO :
        Rambut klien tidak
rapi karena tidak bisa
menyisir sendiri ,
klien bedrest di
tempat tidur
       

14 Mei DS : kurangnya Ketidakefektifan


2014 - Klien mengatakan pengetahuan pemberian ASI
20.00 belum bisa tentang
merawat payudara perawatan
yang benar. payudara.
- Klien mengatakan
ASI belum keluar
DO :
- Klien bertanya-
tanya cara agar
ASInya mau
keluar
- Bayi tampak
rewel terus
menerus
- Kondisi payudara
teraba keras
- Saat di palpasi
ASI belum keluar

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d Agen injuri (luka post operasi Sectio Caesaria).
2. Defisit perawatan diri b.d Kelelahan.
3. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d Kurang pengetahuan tentang
perawatan payudara.

O. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl / Jam No. Tujuan dan KH Intervensi
DP
14 Mei 2014 1 Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji perubahan skala nyeri
keperawatan selama 3x24 dengan PQRST
jam diharapkan nyeri 2. Berikan lingkungan yang
teratasi dengan KH : tenang, jauh dari bising
- Nyeri berkurang/hilang 3. Berikan posisi yang nyaman
dengan skala menjadi 3 sesuai toleransi klien
- Ekspresi wajah rileks 4. Ajarkan dan instruksikan
- Tidak terlihat menahan relaksasi distraksi dengan nafas
nyeri dalam
- TTV dalam batas 5. Kolaborasi pemberian antibiotik
normal 6. Pantau dan cek TTV

2 Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemampuan pasien


keperawatan selama 3x24 untuk melakukan personal
jam diharapkan defisit hygine.
perawatan diri teratasi 2. Bantu pasien untuk personal
dengan KH : hygiene dan libatkan keluarga.
- Tubuh pasien bersih, 3. Libatkan keluarga untuk
baju selalu ganti, rambut membantu dalam personal
rapi. hygiene pasien agar tidak
- Pasien dapat mandi di tergantung pada perawat
kamar mandi.

3 Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji faktor-faktor penyebab


keperawatan selama 2x24
ketidakefektifan menyusui.
jam diharapkan
2. Kaji status keadaan ibu dan
pengetahuan tentang
perawatan payudara bayi.
meningkat dengan KH :
3. Ajarkan cara menyusui yang
- Klien paham dan mau
merawat payudaranya baik serta demonstrasikan cara
agar ASI agar lancar
perawatan payudara yang benar
dengan mandiri / di
dan lakukan langsung ke pasien
bantu perawat.
- Klien dapat menjawab biar ASInya mau keluar.
pertanyaan perawat
mengenai perawatan
payudara yang benar.
- ASI keluar.

P. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu DP Implementasi Respon Pasien TT
14-5-14 1. - Memberikan lingkungan yang S : Klien mengatakan merasa
tenang, jauh dari bising. tenang.
13.30
- Memberikan posisi yang O : TD : 120/80 mmHg
nyaman sesuai toleransi klien N : 84 x / menit
- Memonitor tanda-tanda vital. S : 370 C
RR : 20 x/menit

- Mengajarkan pada klien untuk


14.00 S:-
menarik napas dalam jika
O : obat berhasil masuk
nyeri terjadi.
P : nyeri bila bergerak
- Kaji perubahan skala nyeri
Q : seperti tertusuk-tusuk
- Memberikan antibiotik
R : daerah luka operasi
cefazolin 1 gram.
S : skala 7
T : hilang timbul
15.30 2. - Mengkaji tingkat kemampuan S : -
pasien untuk melakukan O : klien masih bergantung saat
personal hygine. melakukan personal
hygiene.

- Membantu pasien untuk S : -


personal hygiene dan libatkan O : klien masih membutuhkan
keluarga. bantuan sedikit demi
sedikit.

- Melibatkan keluarga untuk S : -


membantu dalam personal O : Keluarga telah memahami
hygiene pasien agar tidak cara memenuhi personal
tergantung pada perawat hygiene klien.
S : Klien mengatakan ASI
masih belum keluar, dan
anak rewel/menangis
O : ASI belum keluar, anak
masih menangis tidak puas
menetek karena ASI tidak
keluar, klien bisa
melakukan perawatan
payudara sendiri di atas
tempat tidur dan bisa
menyusui bayi dengan
Mengkaji baik.
pengetahuan dan
A : Pengetahuan klien tentang
pengalaman klien
proses menyusui
tentang proses
bertambah
menyusui
- Memberikan informasi tentang P : Pertahankan intervensi :
keuntungan menyusui, perawatan
payudara, kebutuhan nutrisi,
- Memberitahukan pada klien dan
keluarga tentang faktor-faktor
yang memudahkan atau
mengganggu keberhasilan
menyusui
- Memotivasi klien untuk
melakukan perawatan payudara
sendiri setelah didemonstrasikan
oleh perawat tentang breast care
kemarin
- Menganjurkan klien untuk
menyusui bayi setiap 1-2 jam.
- Memberikan PASI 30 ml pada
bayi
- Mengajarkan klien untuk
menyendawakan bayi sehabis
menyusui.
16.00 3. - Mengkaji faktor-faktor penyebab S : klien mengatakan sejak
ketidakefektifan menyusui. selesai persalinan ASInya
- Mengkaji status keadaan ibu dan hanya keluar sedikit.
bayi.
O : ASI Nampak keluar
sedikit , keadaan ibu baik
namun bayi selalu
menangis karena kepuasan
meneteknya kurang.

- Mengajarkan cara menyusui S : pasien mengatakan sudah


yang baik serta mengetahui cara
demonstrasikan cara menyusui yang benar

perawatan payudara yang O : pasien dapat


benar dan lakukan langsung mendemonstrasikannya
dengan baik.
ke pasien biar ASInya mau
keluar
Waktu DP Implementasi Evaluasi TT

15-5-14 1. - Memberikan lingkungan yang S : pasien mengatakan tenang


tenang, jauh dari bising. O : TD : 110/80 mmHg
08.30
- Memberikan posisi yang N : 80 x/menit
nyaman sesuai toleransi klien S : 36,80 C
- Memonitor tanda-tanda vital. RR : 20 x/menit

- Mengajarkan
pada klien untuk menarik
S:-
09.00 napas dalam jika nyeri terjadi.
O : obat telah diminum
- Memberikan
terapi asam mefenamat 500 P : nyeri saat gerak
mg Q : seperti ditusuk-tusuk

R : daerah luka operasi

S : skala 5

T : hilang timbul
07.00 2 - Mengkaji tingkat kemampuan S : -
pasien untuk melakukan O : pasien dapat melakukan
personal hygine. sendiri di kamar mandi

- Membantu pasien untuk S : -


personal hygiene dan libatkan O : pasien nampak sudah lepas
keluarga. dari bantuan keluarga

- Melibatkan keluarga untuk S : -


membantu dalam personal O : keluarga sudah tidak
hygiene pasien agar tidak membantu hanya mengawasi
tergantung pada perawat saja.

- Mengkaji faktor-faktor S : pasien mengatakan ASInya


09.00 3.
penyebab ketidakefektifan sudah keluar dan lancar.
menyusui. O : bayi sudah nampak tenang
- Mengkaji status keadaan ibu tidak rewel lagi.
dan bayi.

- Mengajarkan cara menyusui S : pasien sudah mahir


yang baik serta mendemonstrasikan cara
demonstrasikan cara perawatan dengan sangat
perawatan payudara yang baik.
benar dan lakukan langsung O : ASI keluar lancar
ke pasien biar ASInya mau
keluar
Mengkaji
pengetahuan dan
pengalaman klien
tentang proses
menyusui
- Memberikan
informasi tentang
keuntungan
menyusui,
perawatan
payudara,
kebutuhan nutrisi,
- Memberitahukan
pada klien dan
keluarga tentang
faktor-faktor yang
memudahkan atau
mengganggu
keberhasilan
menyusui
- Memotivasi klien
untuk melakukan
perawatan payudara
sendiri setelah
didemonstrasikan
oleh perawat
tentang breast care
kemarin
- Menganjurkan
klien untuk
menyusui bayi
setiap 1-2 jam.
- Memberikan PASI
30 ml pada bayi
- Mengajarkan klien
untuk
menyendawakan
bayi sehabis
menyusui.
Waktu DP Implementasi Evaluasi
16-5-14 1. - Memberikan lingkungan yang S : -
tenang, jauh dari bising. O : TD : 120/70 mmHg
08.30
- Memberikan posisi yang N : 84 x/menit
nyaman sesuai toleransi klien S : 360 C
- Memonitor tanda-tanda vital. RR : 20 x/menit

- Mengajarkan
pada klien untuk menarik
S:-
09.00 napas dalam jika nyeri terjadi.
O : obat telah diminum
- Memberikan
terapi asam mefenamat 500 P : nyeri saat gerak
mg Q : seperti ditusuk-tusuk

R : daerah luka operasi

S : skala 3

T : hilang timbul

07.00 2 - Mengkaji tingkat kemampuan S : -


pasien untuk melakukan O : pasien dapat melakukan
personal hygine. sendiri di kamar mandi
- Membantu pasien untuk S : -
personal hygiene dan libatkan O : pasien nampak sudah lepas
keluarga. dari bantuan keluarga

- Melibatkan keluarga untuk S : -


membantu dalam personal O : keluarga sudah tidak
hygiene pasien agar tidak membantu hanya mengawasi
tergantung pada perawat saja.

- Mengkaji faktor-faktor S : pasien mengatakan ASInya


09.00 3.
penyebab ketidakefektifan sudah keluar dan lancar.
menyusui. O : bayi sudah nampak tenang
- Mengkaji status keadaan ibu tidak rewel lagi.
dan bayi.

- Mengajarkan cara menyusui S : pasien sudah mahir


yang baik serta mendemonstrasikan cara
demonstrasikan cara perawatan dengan sangat
perawatan payudara yang baik.
benar dan lakukan langsung O : ASI keluar lancar
ke pasien biar ASInya mau
keluar
Mengkaji
pengetahuan dan
pengalaman klien
tentang proses
menyusui
- Memberikan
informasi tentang
keuntungan
menyusui,
perawatan
payudara,
kebutuhan nutrisi,
- Memberitahukan
pada klien dan
keluarga tentang
faktor-faktor yang
memudahkan atau
mengganggu
keberhasilan
menyusui
- Memotivasi klien
untuk melakukan
perawatan payudara
sendiri setelah
didemonstrasikan
oleh perawat
tentang breast care
kemarin
- Menganjurkan
klien untuk
menyusui bayi
setiap 1-2 jam.
- Memberikan PASI
30 ml pada bayi
- Mengajarkan klien
untuk
menyendawakan
bayi sehabis
menyusui.
Q. EVALUASI
Waktu Diagnosa Evaluasi Ttd
Jumat Nyeri b.d Agen S : Klien mengatakan nyeri masih
16-05-14 injuri (luka post ada pada perut bekas operasi
10.00 operasi Sectio P : nyeri bila bergerak
Caesaria). Q : cekot-cekot
R : daerah luka operasi
S : skala 3
T : hilang timbul
O : TD : 110/70 mmHg N= 88 x/m,
ekspresi muka menahan tapi
tidak tegang, klien berjalan
pelan-pelan sambil memegangi
perut, luka bersih, dan sering
mobilisasi aktif
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Jumat Defisit perawatan S : Klien mengatakan bahwa sudah
16-05-14 diri b.d bisa memenuhi personal hygiene
10.00 Kelelahan. (toileting) secara mandiri di kamar
mandi.
O : Tampak tiap kali toileting klien
ke kamar mandi sendiri.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Jumat Ketidakefektifan S : Klien mengatakan ASInya
16-05-14 pemberian ASI sudah keluar banyak dan anak jadi
b.d Kurang tidur nyenyak
pengetahuan O : ASI keluar lancar , bayi tenang
tentang perawatan di pangkuan klien dan sedikit
payudara. gemuk.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. P
DENGAN POST PARTUM : SECTIO CAESARIA
ATAS INDIKASI PARTUS MACET
DI RUANG B3 OBSTETRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh

Novie Meirdhania

P.17420112104

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2014

Anda mungkin juga menyukai