R USIA 29 (TH)
P2A0 DENGAN SECTION CAESAREA ATAS INDIKASI CEPHALOPELVIC
DISPROPORTION (CPD) DI RS DUSTIRA KOTA CIMAHI
Oleh:
Epran Agustin
214120091
2021
I. PENGKAJIAN
A. Identitas :
Identitas klien :
Nama : Ny. R
Umur : 29 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SD
Alamat : Kp. Pasir Kalapa, Kabupaten Bandung Barat
Tgl masuk : Minggu, 10 Januari 2021
Tgl pengkajian : Rabu, 13 Januari 2021
No medrec : 00432819
Diagnosa medis : P2A0 Dengan SC Atas Indikasi Cephalopelvic Disproportion,
POD 3
Penanggung jawab :
Nama : Tn. J
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Pasir Kalapa, Kabupaten Bandung Barat
Hub. Dg klien : Suami
B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama :
SMRS : Pasien mengeluh mules kadang-kadang, disertai nyeri pinggang
D. DATA PENGETAHUAN
1. Tanda bahaya post partum
Pasien mengatakan ketika datang ke poli/bidan ia sering diberitahu mengetahui tanda
bahaya post partum yang mungkin saja terjadi.
2. Pola hubungan seksual : Tidak terkaji
3. Kebutuhan Nutrisi
Pasien mengatakan mengetahui terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi karena diberitahu
oleh tenaga kesehatan
4. Senam nifas : Tidak terkaji
5. Personal higyene : Pasien mengetahui pentingnya personal hygene
6. Perawatan bayi : Pasien mengetahui cara perawatan bayi
7. Tekhnik Menyusui yang baik
Pasien mengatakan sudah tahu teknik menyusui yang baik karena sudah diberitahu
sebelumnya oleh tenaga kesehatan
8. KB / kontrasepsi : Pasien mengetahui tenatang KB/Kontrasepsi
E. Data penunjang
1. Data Laboratorium
No Nama Test Hasil Unit Nilai Normal Interpretasi
1 Hematologi
-Hemoglobin 8.0 g/dl 11.0-16.0 Rendah
-Hematokrit 22,6 % 36.0-48.0 Rendah
-Leukosit 11.3 10^6/ul 4.0-10.0 Meningkat
-Trombosit 223 10^6/ul 150-450 Normal
-Eritrosit 2.8 10^6/ul 4.0-5.5 Rendah
MCV,MCH,
MCHC
-MCV 81.0 fL 74.0-100.0 Normal
-MVH 28.7 Pg 23.0-31.0 Normal
-MCHC 35.4 G/dL 32.0-36.0 Normal
-RDW 12.8 % 10.0-16.0 Normal
HITUNGAN
JENIS
-Basofil 0,3 % 0.0-1.0 Normal
-eosinofil 0.7 % 1.0-4.0 Meningkat
-neutrofil 74.5 % 50.0-80.0 Normal
-limfosit 14.6 % 25.0-50.0 Rendah
-monosit 9.9 % 4.0-8.0 Meningkat
2. Terapi Medis
No Nama Obat Dosis Cara Pemberian
1 Anbacim 1x2 gram IV
2 Paracetamol 3x500 mg IV
3 NaCl 3000cc/24jam IV
II. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data Menyimpang Etiologi (Pathway) Masalah
1 DS: Sectio Caesarea Nyeri Akut
. - Pasien mengatakan nyeri
pada luka sectio caesarea Luka post OP SC
-Nyeri bertambah ketika
pasien bergerak dan Jaringan terputus
berkurang ketika berbaring
dan beristirahat, Merangsang nosiseptor
-Nyeri dirasakan seperti
dicengkram, Dihantarkan serabut A&C ke medulla
-Nyeri dirasakan hanya di spinalis
area luka operasi yaitu pada
luka sectio caesarea, Hipotalamus, thalamus, system limbic
-Skala nyeri 5 (0-10),
DO: Persepsi Nyeri
-Nyeri tekan pada abdomen
-Sesekali meringis Nyeri Akut
-Aktivitas dibantu sebagian
karena nyeri
-N 87x/menit
2 DS: Sectio Caesarea Risiko Infeksi
. -Klien mengatakan nyeri
Post OP SC
pada luka sectio caesarea
Jaringan terbuka
DO:
-Terdapat noda bekas Invasi bakteri
rembesan pada luka yang
Risiko infeksi
sudah kering
-Ada nyeri tekan
-Leukosit 11.3 10^6/ul
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi SC) dibuktikan
dengan :
DS:
- Klien mengatakan nyeri pada luka sectio caesarea
-Nyeri bertambah ketika pasien bergerak dan berkurang ketika berbaring dan beristirahat
-Nyeri dirasakan seperti dicengkram,
-Nyeri dirasakan hanya di area luka operasi yaitu pada luka sectio caesarea,
-Skala nyeri 5 (0-10),
DO:
-Nyeri tekan pada abdomen
-Sesekali meringis
- Aktivitas dibantu sebagian karena nyeri
-N 87x/menit
DO:
-Nyeri tekan
pada abdomen
-Sesekali
meringis
-Aktivitas
dibantu
sebagian
karena nyeri
-N 88x/menit
P : Intervensi
dihentikan
Pasien pulang
2 Risiko Infeksi Rabu Pencegahan Infeksi Jam : 12.00
dibuktikan 13/01/21 S:
dengan efek 1. Memonitor tanda dan -Klien mengatakan
10.00
prosedur gejala infeksi lokal dan nyeri pada luka sectio
invasive SC sistemik caesarea berkurang
R/ Leukosit 11.3 10^6/ul,
nyeri tekan O:
-Luka sc bersih
2. Memberikan perawatan -Leukosit 11.0
10.30
luka pada area luka SC 10^6/ul
R/ Luka dibersihkan dengan -Adanya nyeri tekan
teknik steril
A : Risiko infeksi
10.55 3. Mengajarkan cara teratasi sebagian
mencuci tangan dengan
benar P : Intervensi
R/ Klien mengerti cara dihentikan
mencuci tangan 6 langkah Pasien pulang
11.20 4. Mengajurkan
meningkatkan asupan nutrisi
R/ Makanan tinggi protein
5. Melakukan kolaborasi
11.45
dengan dokter untuk
pemberian antibiotik sesuai
indikasi
R/ Anbacim 2x1 (1g) IV
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pnegurus Pusat ersatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Kriteria
Hasil Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional ndonesia.
ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY. N USIA 28 (TH), G2P2A0
DENGAN POST SECTIO CAESARIA DIRUANG BURANGRANG
RS DUSTIRA KOTA CIMAHI
OLEH :
Epran Agustin
214120091
I. PENGKAJIAN
A. Identitas :
Identitas klien : Penanggung jawab :
Nama : Ny. N Nama : Tn .A
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Lapang Tembak Padasuka Alamat : Jl. Lapang
Tembak
Tanggal masuk : 9 januari 2021 Hub. Dengan klien : Suami
Tanggal pengkajian : 12 januari 2021
No. Medrec : 000063551
Diagnosa medis : Sectio Caesaria
B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk tusuk di
area operasi, skala nyeri 6 (1-10), nyeri
bertambah Ketika pasien beraktivitas dan lebih
sering terasa di malam hari
3. Riwayat Obstetri yang lalu
5. Abdomen
a. Striae : terdapat striae
b. Linea : terdapat linea
c. Bising usus : 9x/menit
d. Tinggi Fundus Uteri : 3 jari dibawah umbilikal
e. Konsistensi uterus : keras
f. Kontraksi uterus : terdapat kontraksi
g. Diastasis rectus abdominalis: 2 cm
h. Kandung kencing :
i. Adanya luka post operasi SC : terdapat luka sc ±12 cm
j. Keadaan luka : luka bersih dan tidak ada tanda tanda infeksi
6. Vagina
a. Lochea : rubra
b. Jumlah :
c. Bau : bau amis
d. Warna : merah
e. Adanya rasa gatal : tidak ada
f. Kelainan : tidak ada
7. Vulva
a. Keadaan Vulva :
b. Kebersihan : kotor
c. Perineum
Episiotomi: tidak
Jenis : -
Panjang : -
Jahitan : -
Tanda-tanda infeksi : (REEDA)
Perineum: Utuh/Episiotomi/Ruptur Tanda REEDA:
R : Kemerahan: tidak terkaji
E : Bengkak : tidak terkaji
E : echimosis : tidak terkaji
D : discharge : tidak terkaji
A : approximate : tidak terkaji
Kebersihan :
d. Rectum :
e. Haemoroid: tidak ada
8. Ekstremitas atas :
a. Oedema : tidak ada oedema
b. CRT : <2 detik
9. Ekstremitas bawah
a. Kaji tromboflebitis atau tanda houman : tidak ada
b. Oedema : tidak ada
c. Varises : tidak ada
d. Refleks hammer : refleks +
e. CRT : < 2 detik
10. Pola eliminasi :
a. BAK pertama setelah melahirkan
Frekuensi : menggunakan catheter
Warna : kuning jernih
Distensi kandung kemih : tidak ada
Kesulitan : tidak ada
Cara mengatasi …
b. BAB pertama setelah melahirkan : belum BAB sejak melahirkan
Konsistensi :-
Warna :-
Frekuensi :-
Kesulitan :-
Cara mengatasi : klien mengkonsumsi buah buahan yang mengandung serat
11. Satus emosional : evaluasi status piskologis (post partum blues, depresi, interaksi dengan
keluarga dan perawat)
12. Kemampuan perawatan sendiri :
a. Perawatan buah dada : pasien mampu merawat payudara sendiri
b. Vulva hygiene : pasien mampu dan dibantu sebagian melakukan vulva
hygiene
c. Lain-lain :
13. Pola kebutuhan sehari-hari
No Pola sehari-hari Sebelum hamil Setelah hamil Setelah
melahirkan
1 Pola nutrisi
Makan
Frekuwensi 2x/hari 2x/hari 2x/hari
Jenis makanan Nasi dan lauk Nasi dan lauk Nasi dan lauk
Pantangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Minum
Jenis minum Air mineral Air mineral Air mineral
Frekuensi ±2 liter ±2 liter ±2 liter
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi 4 -5 x/hari 9-10 x/hari 4 -5 x/hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning
kecoklatan kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada Belum BAB
3 Pola istirahat dan
tidur
Siang ±2 jam/hari ±2 jam/hari Tidak tidur siang
Malam ±8 jam/hari ±8 jam/hari ±7 jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada Nyeri luka post
op
4 Personal hygiene
Mandi 2x/hari 2x/hari 1x/hari, diseka
Gosok gigi 2x/hari 2x/hari 2x/hari
Keramas 3x/minggu 3x/minggu Belum keramas
Gunting kuku Jika Panjang Jika Panjang Jika Panjang
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5 Pola aktifitas
Mandiri Mandiri
Dibantu sebagian Dibantu Dibantu sebagian
Tergantung penuh Sebagian
Keluhan
6 Pola Seksual
Frekuensi
Keluhan
D. DATA PENGETAHUAN
1. Tanda bahaya post partum : pasien mengetahui
2. Pola hubungan seksual : pasien mengetahui
3. Kebutuhan Nutrisi : pasien mengetahui
4. Senam nifas : pasien mengetahui
5. Personal higyene : pasien mengetahui
6. Perawatan bayi : pasien mengetahui
7. Tekhnik Menyusui yang baik : pasien mengetahui
8. KB / kontrasepsi : pasien mengetahui
E. Data penunjang
1. Lab, X-Ray, USG, CT Scan, dll
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 9.8 g/dl 11.0-16.0
Eritrosit 3.7 10^6/uL 4.0-5.5
Lekosit 19.1 10^3/uL 4.0-10.0
Hematokrit 29.5 % 36.0-48.0
Trombosit 325 10^3/uL 150-450
MCV, MCH, MCHC
MCV 80.2 Fl 75.0-100.0
MCH 26.6 Pq 25.0-32.0
MCHC 33.2 g/dL 32.0-36.0
RDW 14.7 % 10.0-16.0
HITUTNG JENIS
Basofil 0.2 % 0.1-0.0
Eosinofil 0.1 % 1.0-4.0
Neutrofil Segmen 80.3 % 50.0-80.0
Limfosit 11.4 % 25.0-50.0
Monosit 8.0 4.0-8.0
7.04
FUNGSI GINJAL
SARS-Cov-2 antibody
(IgG-IgM) Non - Non Reaktif
Reaktif
2. Terapi Medis
No Nama Obat Dosis Frekuensi Rute Tujuan Pemberian
1 Omeprazole 40 mg 1x IV Omeprazole bermanfaat untuk
meringankan gejala sakit maag
dan heartburn yang ditimbulkan
oleh penyakit asam lambung atau
tukak lambung. Obat ini juga
membantu penyembuhan
kerusakan pada jaringan
lambung dan kerongkongan.
2 Paracetamol 500 mg 3x Po paracetamol adalah obat untuk
penurun demam dan pereda
nyeri, seperti nyeri haid dan sakit
gigi.
3 Ofloxacin 200 mg 2x IV Ofloxacin adalah obat antibiotik
yang digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti infeksi paru-paru,
infeksi menular seksual, infeksi
telinga, infeksi mata, infeksi
kulit, serta infeksi jaringan lunak.
4 Ondansentron 2x IV Ondansetron adalah obat yang
digunakan untuk mencegah serta
mengobati mual dan muntah
yang bisa disebabkan oleh efek
samping kemoterapi, radioterapi,
atau operasi.
5 Cairan infus RL 500 cc 20 gtt IV Ringer laktat adalah cairan
infus yang biasa digunakan pada
pasien dewasa dan anak-anak
sebagai sumber elektrolit dan air.
Biasanya, cairan obat ini
diberikan untuk penderita
dehidrasi yang mengalami
gangguan elektrolit di dalam
tubuh.
II. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No. Data Menyimpang Etiologi (Pathway) Masalah
1. DS: pasien mengatakan Section caesaria Nyeri akut
nyeri di area luka operasi
Pos operasi sc
DO:
1) Terdapat luka
post op ±12 Luka post op sc
cm
2) Skala nyeri 6 Jaringan terputus
(0-10)
3) Pasien tampak Merangsang area sensorik
meringis motoric
4) Obat
paracetamol Nyeri akut
3x500mg
2. Diagnosa Keperawatan
OLEH :
Epran Agustin
214120091
Data Umum
Inisial Klien : Ny.D (27 thn)
Pendidikan Terakhir : S1 Tehnik
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Kp. Pamoyanan
Diagnosa : Partus kala IV
Penanggung jawab
Nama Suami : Tn.H
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan Terakhir : S1 Tehnik
Agama : Islam
- - - - - - - - -
MCV,MCH,MCHC
MCV 80.4 fL 75.0 - 100.0 Normal
MCH 28.2 Pq 25.0 - 32.0 Normal
MCHC 35.1 g/dL 32.0 - 36.0 Normal
RDW 12.3 % 10.0 - 16.0 Normal
Hitung Jenis
Basofil 0.3 % 0.0 - 1.0 Normal
Eosinophil 0.9 % 1.0 - 4.0 Normal
Neutrophil Segmen 73.0 % 50.0 - 80.0 Normal
Limfosit 16.8 % 25.0 - 50.0 Limfosi
Monosit 9.0 % 4.0 - 8.0 topenia
Monosi
tosis
Pola Kebiasaan
1. Data Psikososial
a. Penghasilan keluarga setiap bulan : Rp 2.000.000;
b. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : Sangat senang karna
sangat cepat dikasih kepercayaan sama Yang Maha Kuasa
c. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : Pasien mengatakan
juga sama, sangat senang walau gak percaya bakal dikasih cepet
d. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : Pasien
mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
2. Status Emosi
a. Perasaan hari ini : Campur aduk, gak nyangka dan sangat
bahagia
b. Ekspresi Emosi : Stabil
c. Afek : Sesuai dengan stimulus yang diberikan
3. Konsep Diri
1. Gambaran Diri : Pasien puas dengan keadaan tubuh nya sekarang
2. Identitas : Pasien menyadari bahwa sekarang dirinya adalah seorang
perempuan yang telah menjadi ibu
3. Peran : Pasien puas dengan dirinya sendiri sebagai seorang
perempuan, istri, dan sekarang menjadi ibu
4. Ideal diri : Pasien ingin menjadi ibu yang baik untuk anaknya
5. Harga diri : Pasien sangat menghargai dirinya sendiri sebagai
seorang perempuan yang telah melahirkan anak
4. Data Sosial
1. Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti : Keluarga
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Tidak terkaji
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada
hambatan
2. Cara Komunikasi : Pasien melakukan komunikasi verbal dengan
jelas dan cooperatif
3. Faktor Sosial Budaya : Tidak terkaji
5. Data Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama Islam
2. Kegiatan Ibadah : Sebelum melahirkan pasien taat beribadah
3. Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual : Ketika sedang hamil
trimester 3 pasien mengerjakan sholat secara perlahan karna mulai
sesak dengan perut yang semakin membesar
LAPORAN PERSALINAN
I. Pengkajian Awal
1. Tanggal : 20 Januari 2021 Jam : 08.15 WIB
2. Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 66 x/menit, Suhu 36,1’C, R 26
x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : Uterus teraba lembek, kandung kemih
terab agak keras
4. Hasil periksa dalam : Tidak terkaji
5. Persiapan perineum : Dilakukan episiotomy ± 4 cm
6. Dilakukan klisma (Tidak), jelaskan : Tidak ada
7. Pengeluaran pervaginam : Lendir tidak bau
8. Perdarahan pervaginam (Ya), jelaskan : Sedikit keluar darah bersama
lendir
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : Tidak terkaji
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : 142 x/menit, reguler
11. Status janin (Hidup, sudah masuk PAP)
Persalinan Kala I
1. Mulai persalinan : Tanggal 19 Januari 2021 jam 11.00 WIB
2. Tanda dan gejala : Pasien mengatakan perut terasa kencang dan ada
mules
3. Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,5’C, R 20
x/menit
4. Lama kala I : 19 Jam 58 Menit 20 Detik
5. Keadaan psikososial : Pasien nampak tenang, pasien ditemani oleh
suami, ibu mertua dan ibu nya.
6. Kebutuhan khusus : Tidak memerlukan apapun
7. Tindakan : Pasien diberikan induksi karna pembukaan tidak maju
8. Pengobatan : Pasien diberikan obat induksi Misoprostol (1x25 mcg PO)
Observasi kemajuan persalinan (Tidak terkaji)
- - - -
Persalinan Kala II
1. Kala II dimulai : tanggal : 20 Januari 2021 Jam : 05.58 WIB
2. Tanda- Tanda vital : Tidak terkaji
3. Lama kala II : 1 jam 27 menit 15 detik
4. Tanda dan gejala : Pasien merasakan mules
5. Jelaskan upaya meneran : Pasien sesekali meneran dengan
mengeluarkan suara, lalu diarahkan kembali oleh bidan, pasien meneran
terputus-putus
6. Keadaan psikososial : Pasien nampak tenang dan mengikuti arahan dari
bidan, nampak pasien ditemani oleh suami, ibu mertua dan ibu nya
7. Kebutuhan khusus : Pasien hanya dibantu diberikan minuman manis
untuk menambah tenaga saat meneran
8. Tindakan : Pasien dilakukan insisi episiotomy dan vagina diberi
pelumas supaya membantu mengeluarkan kepala, karna KPD
Catatan Kelahiran
1. Bayi lahir jam : jam 07.25
2. Nilai APGAR menit I : 10 menit V : Tidak terkaji
3. Perineum (Ruptur) : Grade 2, robek : otot dan kulit
4. Bonding ibu dan bayi : Pasien diberi kesempatan untuk melihat dan
mencium bayi nya
5. Tanda-tanda vital : Tidak terkaji
6. TD - mmHg, Nadi - x/menit, Suhu - ºC, R - x/menit
7. Pengobatan : Tidak ada
Kala III
1. Tanda dan gejala : Pasien merasakan agak mules
2. Plasenta lahir jam: 07.45 WIB
3. Cara lahir placenta : Dibantu dengan massage uterus
4. Karakteristik Plasenta : Merah tua, utuh
5. Ukuran : 20 cm x 20 cm x 20 cm
6. Panjang tali pusat : 25 cm
7. Jumlah pembuluh darah : Tidak terkaji
8. Kelamin : Perempuan
9. Perdarahan : ± 300 ml
10. Karakteristik : keluar lochea seperti gumpalan daging, darah segar
berwarna merah tua
11. Keadaan : Pasien nampak lemas
12. Psikososial : Pasien masih ditemani oleh suami, dan selalu disemangati
oleh ibu mertua nya
13. Kebutuhan kusus : Tidak ada
14. Tindakan : Tidak ada
15. Pengobatan : Tidak ada
Kala IV
1. Mulai jam : 07.45 WIB
2. Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 66 x/menit, Suhu 36’C, R 26
x/menit
3. Kontraksi uterus : Lemah
4. Perdarahan : ± 300 ml, Karakteristik : Merah tua
5. Bonding bayi dan ibu : Pasien diberi kesempatan untuk melihat dan
mencium anak nya
6. Tindakan : Pasien dilakukan penjahitan episiotomi
Pemeriksaan Bayi
1. Bayi lahir tanggal/jam : 20 Januari 2021 / 07.25 WIB
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Nilai APGAR : 10
4. BB/PB/lingkar kepala bayi 3200 Gram Tidak terkaji cm Tidak terkaji
cm
5. Karakteristik khusus bayi : Terdapat sedikit rambut lanugo, tangan dan
kaki agak kebiruan
6. Kaput : Tidak terdapat suksedaneum/cephalhematum
7. Suhu Tidak terkaji ˚C
8. Anus : berlubang
9. Perawatan tali pusat : Tidak terkaji
10. Perawatan mata : Tidak terkaji
Syair Obstetri
SYAIR PARTUS NORMAL
Data Pengetahuan
1. IMD : Pasien mengatakan sudah mengetahui namun disaat
itu tidak diberi kesempatan
2. Manajemen Nyeri : Pasien mengatakan sudah mengetahui cara
menangani nyeri nya
3. Teknik Mengedan efektif : Pasien mengatakan mengetahui namun saat
pelaksaan kadang lupa malah keluar suara sampe teriak
Data penunjang
19 Januari 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi
Hematologi
Hemoglobin 11.5 g/dl 11.0-16.0 Normal
Eritrosit 4.1 10^6/uL 4.0-5.5 Normal
Leukosit 9.4 10^3/uL 4.0-10.0 Normal
Hematocrit 32.0 % 36.0-48.0 Anemia
Trombosit 250 10^6/uL 150 - 450 Normal
MCV,MCH,MCHC
MCV 80.4 fL 75.0 - 100.0 Normal
MCH 28.2 Pq 25.0 - 32.0 Normal
MCHC 35.1 g/dL 32.0 - 36.0 Normal
RDW 12.3 % 10.0 - 16.0 Normal
Hitung Jenis
Basofil 0.3 % 0.0 - 1.0 Normal
Eosinophil 0.9 % 1.0 - 4.0 Normal
Neutrophil Segmen 73.0 % 50.0 - 80.0 Normal
Limfosit 16.8 % 25.0 - 50.0 Limfositopenia
Monosit 9.0 % 4.0 - 8.0 Monositosis
Terapi Medis
I. Analisa Data
Resiko perdarahan
DO: Involusi uterus jalan lahir
- Lochea ±
300 ml
- Uterus Kontraksi uterus lambat
teraba
lembek
- Plasenta Atonia uterus
lahir jam
7.45
- Hematokrit Robekan jalan lahir
32.0 %
Pendarahan
DO:
- klien tampak Anemia akut
berkeringat,
lengket , dan
bau amis. Hb,O2 turun
Hipoksia
Kelemahan umum
DO:
- Terdapat Vagina, perineum, uterus
luka luka
episotomi
- Terdapat Terputusnya inkontinuitas
lochea ± 300 jaringan
ml
- Limfosit
16.8 % Terbuka nya jalan masuk
- Monosit 9.0 kuman dan bakteri
%
Risiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perdarahan dengan faktor resiko komplikasi pasca partum (atoni
uterus)
2. Defisit Perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan
klien tampak berkeringat, lengket dan bau amis.
3. Risiko Infeksi dengan faktor risiko kerusakan integritas kulit (episiotomi
dan luka uterus)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan Tindakan Keperawatan
No.
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan Untuk mencegah
berhubungan tindakan perawatan pendarahan terjadinya keluhan
dengan faktor selama 2x24 jam Observasi fisik lain akibat
resiko komplikasi diharapkan risiko Monitor tanda dan perdarahan
pasca postpartum tingkat pendarahan gejala perdarahan
(atoni uterus) menurun dibuktikan Monitor nilai
dengan hematokrit/ho
Kriteria Hasil : moglobin
1.pendarahan sebelum dan
vagina(lochea) setelah
menurun (5) kehilangan
2.distensi abdomen darah
menurun (5) Monitor tanda-
3.tanda-tanda vital tanda vital
dalam batas normal Monitor
koagulasi
Terapeutik
Pertahankan
bed rest
selama
perdarahan
Gunakan kasur
pencegah
dikubitus
Edukasi
Jelaskan tanda
dan gejala
perdarahan
Anjurkan
mengunakan
kaus kaki saat
ambulasi
Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
untuk
menghindari
konstipasi
Anjurkan
meningkatkan
asupan makan
dan vitamin K
Anjrkan
segera
melapor jika
terjadi
perdarahan ke
pelayanan
kesehatanterde
kat
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
obat dan
mengontrol
perdarhan
Terapeutik
sediakan
lingkungan
yang nyaman
dan privasi
siapkan
keperluan
pribadi untuk
mandi
dampingi
dalam
melakukan
keperawatan
diri sampai
mandiri
fasilitasi
kemandirian,
bantu jika
tidak mampu
melakukan
perawatan diri
jadwalkan
rutinitas
peraawatan
diri
Edukasi
anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara
konsisten
sesuai
kemampuan
3 Risiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan Untuk membantu
tindakan gejala infeksi local menambah
keperawatan dan sistemik pengetahuan dan
selama 1x24 jam 2. Batasi jumlah mencegah
diharapkan tingkat pengunjung terjadinya infeksi
infeksi menurun, 3. Cuci tangan pada postpartum
kontrol risiko sebelum dan
meningkat, sesudah kontak
integritas kulit dan dengan pasien dan
jaringan meningkat lingkungan pasien
dengan KH: 4. Jelaskan tanda dan
a. Kebersihan gejala infeksi
tangan dan badan 5. Ajarkan cara
meningkat mencuci tangan
b. Nafsu makan dengan benar
meningkat 6. Ajarkan cara
c. Nyeri menurun memeriksa kondisi
(skala 0 dari 1- luka episiotomy
10) 7. Anjurkan
d. Kadar sel darah meningkatkan
putih membaik asupan nutrisi dan
(Limfosit cairan
(25.0%-50.0%) 8. Inspeksi insisi atau
dan monosit episiotomy
(4.0%-8.0%) 9. Fasilitasi dalam
dalam batas membersihkan
normal perineum
e. Kemampuan 10. Pertahankan
melakukan perineum tetap
strategi kontrol kering
risiko meningkat 11. Berikan kompres
f. Kemampuan es, jika perlu
menghindari 12. Bersihkan area
faktor risiko perineum secara
meningkat teratur
g. Hidrasi 13. Ajarkan pasien dan
meningkat keluarga
h. Perfusi jaringan mengobservasi
meningkat tanda abnormal
pada perineum
(infeksi)
14. Monitor keadaan
lochea (warna,
jumlah, bau dan
bekuan)
15. Periksa perineum
atau robekan
(Redness, Eodema,
Echymosis,
Discharg,
Aproximation)
16. Kosongkan
kandung kemih
sebelum
pemeriksaan
17. Masase fundus
sampai kontraksi
kuat, jika perlu
18. Jelaskan tanda
bahaya nifas pada
ibu dan keluarga
19. Kolaborasi
pemberian
antibiotic
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No. Dx. Tgl/Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Risiko 20 Januari 1. Memonitor tanda dan 12.00 S : Klien mengatakan masih epran
perdarahan gejala perdarahan
2021 merasa lemas
dengan faktor R/ CRT < 2 detik, Lochea ±
risiko 07.00 300 ml, klien tampak lemas O:
komplikasi 2. Memonitor nilai
1) CRT < 2 detik
pasca partum hematokrit/homoglobin
(atoni uterus) 07.15 sebelum dan setelah 2) Lochea ± 300 ml
kehilangan darah
3) Klien tampak lemas
R/ Hematokrit 32.0 %
3. Memonitor tanda-tanda 4) Hematokrit 32.0 %
vital
07.30 5) TD 120/80 mmHg, RR
R/ TD 120/80 mmHg, RR
26x/menit, Nadi 66x/menit, 26x/menit, Nadi 66x/menit,
suhu 36.6
suhu 36.6
4. Mempertahankan bed rest
07.45 selama perdarahan A : Masalah belum teratasi
R/ klien bedrest, namun secara
P : Lanjutkan intervensi
bertahap mobilisasi dini
5. Menjelaskan tanda dan Observasi
gejala perdarahan 1) Monitor tanda dan gejala
R/ klien tampak memahami perdarahan
07.50 6. Menganjurkan segera 2) Monitor nilai
melapor jika terjadi hematokrit/homoglobin
perdarahan ke pelayanan sebelum dan setelah
08.00 kesehatan terdekat kehilangan darah
3) Monitor tanda-tanda vital
4) Monitor koagulasi
Terapeutik
1) Pertahankan bed rest selama
perdarahan
2) Gunakan kasur pencegah
dikubitus
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
perdarahan