Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.R DENGAN RETENSIO PLASENTA POST


OPERASI CURRETASE DIRUANG KEBIDANAN RSUDYA ACEH SELATAN

Oleh :
MISMAR
P1337420921255

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022

FORMAT PENGKAJIAN
POSTNATAL KEPERAWATAN
MATERNITAS
Nama Mahasiswa : Mismar NIM : P1337420921255
Tempat Praktek : Kebidanan Tgl : 15-20 Agustus 2022

1. DATA UMUM

Inisial klien : Ny.R Inisial suami : Tn.M

Usia : 30 Tahun Usia suami : 31 Tahun

Status perkawinan : Kawin Status Perkawinan : Kawin


Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta

Pendidikan : SMA Pedidikan : SMA


Agama : Islam
Suku bangsa : Aceh

Alamat :Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan

A. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang lalu

No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi


persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir

1 Tidak
ada
2

Dst
B. Riwayat Kehamilan Saat Ini
1. Berapa kali periksa hamil : 4 kali

2. Masalah kehamilan : Tidak adaurretase atas indikasi aretensio Plasenta


Tanggal/jam : 15-08-22/17.00 WIB

2. Jenis kelamin bayi : L, BB 3400 gr PB 49 cm

3. Perdarahan 1000 cc

4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada masalah

C. Riwayat Ginekologi

1. Masalah ginekologi : Tidak ada masalah

2. Riwayat KB : Implan

II. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

A. Status Obstetri : G1P0A0 Bayi rawat gabung : Tidak

B. Keadaan umum : Sedang Kesadaran : Compos mentis

BB 48 kg TB 140Cm

Tanda vital : TD: 145/90mmHg Nadi : 80 x/menit

S: 36 oC RR : 20 x/menit

C. Kepala Leher

1. Kepala : Bentuk kepala bulat, kulit kepala tampak bersih, warna rambut
hitam, tidak ada rambut rontok, tidak ada benjolan massa, atau luka dikepala dan tidak
ada nyeri tekan

2. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda pada mata kiri dan
kanan, reflek cahaya positif pada mata kiri dan kanan, sclera tidak ikterik pada mata
kiri dan kanan, reflex pupil positif isokor pada mata kiri dan kanan, kemudian tidak
ada nyeri tekan

3. Hidung : Simetris, bersih dan pernafasan cuping hidung tidak ada, tidak ada
nyeri tekan, tulang hidung normal dan tidak teraba massa

4. Mulut : Mukosa bibir lembab, warna bibir normal tidak ada lesi, keadaan
mulut bersih tidak berbau, tidak terdapat masalah pada gigi dan tidak ada nyeri dan
pembengkakan
5. Telinga : Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak peradangan, pendarahan
maupun kotoran tidak ada lesi ataupun massa, pendengar baik dan tidak ada nyeri tekan

6. Leher : Simetris tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

7. Masalah khusus : Tidak ada masalah

D. Dada

1. Jantung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
pembesaran, batas jantung normal dan bunyi jantung reguler

2. Paru : Simetris kiri dan kanan, pengembangan dinding dada


simetris, tidak tampak adanya pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, bunyi sonor
dikedua paru, suara nafas vesicular dan tidak ada suara nafas tambahan

3. Payudara : Simetris kiri kanan, keadaan bersih, tidak terdapat


pembengkakan kiri dan kanan, hiperpigmentasi pada areola, lunak dan tidak ada nyeri
tekan

4. Putting susu : Putting susu menonjol keluar

5. Pengeluaran ASI : ASI belum keluar

6. Masalah khusus : Tidak ada masalah

E. Abdomen

1. Involusi uterus : Involusi uterus baik

2. Kandung kemih : Kosong

3. Diastasis rektus abdominis : Tidak ada kelainan

4. Fungsi pencernaan : Makanan tercerna dengan baik, tidak ada gangguan


pencernaan dan konstipasi.

5. Masalah khusus : Tidak ada masalah

F. Perineum dan genital

1. Vagina : integritas kulit : Lembab dan tidak kering Edema: Tidak ada
Memar : Tidak ada memar Hematom : Tidak ada

2. Perineum : Utuh

Tanda REEDA : R : E
kemerahan
E : bengkak
:
echimosis D : Tidak
: discharge : Tidak
: Tidak
: Tidak
A : approximate : Tidak
Kebersihan: Tampak lochea

3. Lokia

Jumlah : 50 cc

Jenis/ warna : Merah kehitaman

Konsistensi : Cair (berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban)

4. Hemoroid : Tidak ada

5. Masalah khusus : Tidak ada masalah

G. Eksremitas

1. Eksremitas atas : Edema: Tidak

2. Eksremitas : Nyeri : Tidak

Varises : Tidak, lokasi:

Tanda Homan (Homan’s Sign) : +/-

3. Masalah khusus : Tidak ada masalah

H. Eliminasi

1. Urine : Kebiasaan BAK: 5-6 x/hari

BAK saat ini : Terpasang kateter

2. BAB : Kebiasaan BAB: 1 x/hari

BAB saat ini : Saat ini normal Konstipasi : Tidak

I. Istirahat dan Kenyamanan

1. Pola tidur : Pasien mengatakan sering terbangun akibat nyeri


Kebiasaan : Pasien mengatakan jam tidurnya sekiat 8 jam
Frekuensi : Malam dan siang
Pola tidur saat ini : Pasien mengatkan sering terbangun akibat terasa nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan pasien tampak meringis ketika
bergerak
Q : Pasien mengaakan nyerinya seperti disayat-sayat
R : Pasien mengatakan nyerinya pada bekas Curretase
S:7
T : Pasien mengatakan nyerinya biasa hilang timbul dan terasa sekitar 2 menit

2. Keluhan ketidaknyamanan : Ya
Masalah khusus : Nyeri akut

J. Mobilisasi dan latihan


1. Tingkat mobilisasi : Pasien mengatakan gerakannya terbatas, pasien tampak
lemah

2. Latihan senam : Pasien jarang bergerak karena nyeri post Curretase

3. Masalah khusus : Gangguan mobilitas fisik

K. Nutrisi dan Cairan

1. Asupan nutrisi : Terpenuhi nafsu makan: baik

2. Asupan cairan : Cukup (4-8 gelas/hari)

3. Masalah khusus : Tidak ada masalah

L. Keadaan Mental

1. Adaptasi psikologis : Pasien mengatakan senang dengan kehidupannya

2. Penerimaan terhadap bayi : Pasien mengatakan sangat bersyukur atas kelahiran


bayinya

3. Masalah khusus : Tidak ada masalah

M. Kemampuan Menyusui : Pasien mengatakan belum mengerti tentang


menyusui karna ini persalinan pertama

N. Obat- obatan :
1. Injeksi Cefotaxime 1 gr/Intravena/12 jam
2. Injeksi Ranitidin 50 mg/intravena/8 jam
3. Injeksi Ketorolac 30 mg/intravena/8 jam
4. Injeksi Asam tranexamat 500 gr/8 jam

O. Keadaan umum ibu

Tanda vital : TD: 145/90 mmHg Nadi : 80 x/ menit

S : 36 oC RR : 20 x/ menit
C. Tindakan resusitasi : Tidak ada

D. Plasenta : Plasenta dikeluarkan dengan tindakan curretase

III. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG :


Hasil Laboratorium
Hemoglobin (HGB) : 10,1 gr/dl
Trombosit (RBC) : 4,57
Leukosit (WBC) : 8,2
Golongan darah : O+

Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskuler
berlebihan.

b. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada status kesehatan.


c. Risiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penggantian berlebihan dari kehilangan cairan, perpindahan cairan
intravaskuler.
d. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
No. Diagnosa Tujuan dan Inteverensi Rasional
Keperawatan Kriterua Hasil
1. Kekurangan TU : a.Tinjau ulang catatan kehamilan dan a.Membantu dalam membuat rencana
volume cairan persalinan/kelahiran, perhatiakan perawatan yang tepat dan
Kekurangan volume cairan
berhubungan faktor-faktor penyebab atau memberikan kesempatan untuk
dapat terpenuhi
dengan kehilangan pemberat pada situasi hemoragi. mencegah dan membatasi
vaskuler terjadinya komplikasi.
KH : b.Kaji dan catat jumlah, tipe dan sisi
berlebihan. b.Perkiraan kehilangan darah, arteial
Mempertahankan perdarahan; timbang dan hitung
versus vena, dan adanya bekuan-
keseimbangan cairan, pembalut, simpan bekuan dan
bekuan membantu membuat
dengan indikator : jaringan untuk dievaluasi oleh
diagnosa banding dan menentukan
a. Memiliki asupan dokter.
kebutuhan penggantian.
cairan oral dan c.Perhatikan hipotensi atau takikardi,
c. Tanda-tanda ini menunjukan
atau intravena perlambatan pengisian kapiler atau
hipovolemi dan terjadinya syok.
yang adekuat sianosis dasar kuku, membran
Perubahan pada tekanan darah tidak
mukosa dan bibir.
dapat dideteksi sampai volume
cairan telah menurun sampai 30%-
50%.Sianosis adalah tanda akhir
dari hipoksia.
b. TTV dalam d.Kaji lokasi uterus dan derajat d.Derajat kontraktilitas uterus
rentang normal. kontraksilitas uterus. Dengan membantu dalam diagnosa banding.
c. Hb dan Hematokrit perlahan masase penonjolan uterus Peningkatan kontraktilitas
dalam batas dengan satu tangan sambil miometrium dapat menurunkan
normal. menempatkan tangan kedua diatas kehilangan darah. Penempatan satu
Menunjukan status nutrisi, simpisis pubis. tangan diatas simphisis pubis
dengan indikator : mencegah kemungkinan inversi
e.Pantau parameter hemodinamik,
a. Keseimbangan uterus selama masase.
seperti tekanan vena sentral atau
asupan dan haluaran e.Memberikan pengukuran lebih
tekanan bagi arteri pulmonal, bila
yang seimbang. langsung dari volume sirkulasi dan
ada.
b. Memiliki asupan kebutuhan penggantian.
f. Mulai Infus 1 atau 2 I.V. dari cairan
cairan oral dan atau f. Perlu untuk infus cepat atau
isotonik atau elektrolit dengan
intravena yang multipel dari cairan atau produk
kateter 18G atau melalui jalur vena
adekuat. darah untuk meningkatkan volume
sentral. Berikan darah lengkap atau
sirkulasi dan mencegah pembekuan
produk darah (plasma,
kriopresipitat, trombosit) sesuai
indikasi.
g.Berikan obat-obatan sesuai indikasi
g.Meningkatkan,kontraktilitas,
:Oksitosin, magnesium sulfat, memudahkan relaksasi uterus
heparin, terapi antibiotik. selama pemeriksaan manual,
h.Pantau pemeriksaan laboratorium heparin dapat digunakan untuk
sesuai indikasi : Hb dan Ht. menghentikan siklus pembekuan.
h.Membantu dalam menentukan
kehilangan darah. Setiap ml darah
membawa 0,5 mgHb.

2. Ansietas TU : a. Evaluasi respon psikologis serta a. Membantu dalam menentukan


berhubungan persepsi klien terhadap kejadian rencana perawatan. Persepsi klien
Ansietas terkontrol
dengan krisis hemoragi pasca partum. Klarifikasi tentang kejadian mungkin
situasi, ancaman kesalahan konsep.\ menyimpang, akan memperberat
pada status ansietasnya.
KH :
kesehatan. b. Evaluasi respon fisiologis pada b. Meskipun perubahan pada tanda
Mengungkapkan kesadaran
hemoragik pasca partum; misalnya vital mungkin karena respon
terhadap perasaan dan
tachikardi, tachipnea, gelisah atau fisiologis, ini dapat diperberat
iritabilitas. atau dikomplikasi oleh faktor-
penyebab ansietas
faktor psikologis.
a. Melaporkan ansietas
c. Sampaikan sikap tenang, empati c. Dapat membantu klien
berkurang
dan mendukung. mempertahankan kontrol
b. Tampak rileks
emosional dalam berespon
c. Mengidentifikasi cara-
cara untuk mengontrol
ansietas.
terhadap perubahan status
fisiologis. Membantu dalam
d. Berikan informasi tentang
menurunkan tranmisi ansietas
modalitas tindakan dan keefektifan
antar pribadi.
intervensi.
d. Informasi akurat dapat
e. Bantu klien dalam
menurunkan ansietas dan
mengidentifikasi perasaan ansietas,
ketakutan yang diakibatkan oleh
berikan kesempatan pada klien
ketidaktahuan.
untuk mengungkapkan perasaan.
e. Pengungkapan memberikan
f. Kaji strategi koping dan implikasi kesempatan untuk memperjelas
jangka panjang dari episode informasi, memperbaiki kesalahan
hemoragi. konsep, dan meningkatkan
perspektif, memudahkan proses
pemecahan masalah.
f. Ansietas berat atau lama dapat
diantisipasi bila komplikasi
permanen.

3. Risiko tinggi TU : a. Pantau adanya peningkatan TD a.Bila penggantian cairan berlebihan,


terhadap kelebihan Tidak terjadi kelebihan dan nadi : perhatikan pernapasan gejala-gejala kelebihan beban
volume cairan volume cairan terhadap tanda dispnea, stridor, sirkulasi dan kesulitan pernapasan
berhubungan ronki. dapat terjadi.
dengan KH : b. Pantau frekuensi infuse secara b.Masukan harus kurang lebih sama
penggantian manual atau elektrinik. Catat dengan haluaran dengan kadar
Menunjukan TD, nadi, dan
berlebihan dari masukan/haluaran. Ukur berat cairan stabil.
berat jenis urin, serta tanda
kehilangan cairan, jenis urin.
neurologis dalam batas
perpindahan cairan c. Kaji status neurologis, perhatikan c.Perubahan perilaku mungkin tanda
normal
intravaskuler perubahan perilaku dan awal dari edema serebral karena
peningkatan iritabilitas. retensi cairan.

d. Pantau kadar Ht d. Bila volume plasma membaik,


kadar Ht menurun.

4. Risiko tinggi TU : a.Demonstrasikan mencuci tangan a. Mencegah kontaminasi


infeksi yang tepat dan teknik perawatan silang/penyebaran organisme
Tidak terjadi infeksi
berhubungan diri infeksius.
KH :
dengan tindakan b.Pertahankan perubahan pada tanda b. Peningkatan suhu pada 2 hari
a. Suhu tubuh tidak
invasif.
vital atau jumlah sel darah putih berturur-turut, takikardia, atau
melebihi nilai leukositosis dengan perpindahan
c.erhatikan gejala malaise, menggigil,
normal ke kiri menandakan infeksi.
anoreksia, nyeri tekan uterus, atau
b. Tidak terjadi c. Gejala-gejala ini menandakan
nyeri pelvis.
leukositosis keterlibatan sistemik,
c. Lokhea bebas dari d.Pantau kecepatan involusi uterus kemungkinan menimbulkan
bau dan sifat serta jumlah rabas lokhea. bakterimia, syok dan kematian
e.Selidiki sumber potensial lain dari bila tidak teratasi.
infeksi, seperti pernapasan, mastitis, d. Infeksi uterus memperlambat
atau infeksi laluran kemih. involusi dan memperlama aliran
f. Kaji kadar Hb/Ht. Berikan lokhea.
suplemen zat besi, sesuai indikasi. e. Diagnosa banding adalah penting
g.Kolaborasi pemberian untuk pengobatan yang efektif.
antibiotik intravena sesuai f. Anemia serinh menyertai infeksi,
indikasi. memperlambat pemulihan dan
merusak sistem imun.
g. Antibiotik spektrum luas mungkin
diberikan sampai hasil kultur dan
sensitivitas tersedia

Anda mungkin juga menyukai