DI
S
U
S
U
N
OLEH :
EMIATI
NIM : P1337420921261
1. Pengertian
disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti virus, jamur, bakteri, parasit,
dan aspirasi benda asing seperti susu formula. Bronkopneumonia pada balita
ditandai dengan tanda kesulitan bernapas yaitu napas cepat, kadang disertai
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda asing dengan gejala demam
tinggi, gelisah, kesulitan bernapas, pernapasan cepat dan dangkal, muntah, diare,
2. Klasifikasi Bronkopneumonia
Terjadi sianosis dan anak tidak dapat minum, oleh karena itu anak harus
2
b. Bronkopneumonia berat
Terdapat retraksi dinding dada tanpa sianosis dan masih bisa minum, sehingga
c. Bronkopneumonia
Tidak ada retraksi dinding dada tetapi pernapasan cepat >60 x per menit pada
anak di bawah dua bulan, >50 x per menit pada anak usia 2 bulan sampai 1
d. Bukan bronkopneumonia
Hanya batuk tanpa gejala atau tanda seperti di atas, tidak memerlukan
3. Etiologi Bronkopneumonia
antara lain:
4. Gejala/Tanda Bronkopneumonia
3
c. Ventilasi berkurang karena adanya penimbunan mukus.
h. Kecemasan.
5. Patofisiologi Bronkopneumonia
protozoa masuk ke jaringan paru-paru melalui saluran pernapasan atas dan bawah.
mengambil oksigen berkurang. Hal ini yang menyebabkan bersihan jalan napas
tidak efektif.
mulut, yang dapat mengakibatkan anak mengalami penurunan nafsu makan atau
4
Mikroba yang menyebar pada bronkus dapat melebarkan dinding
tubuh sebagai reaksi inflamasi yang terjadi pada bronkus akibat infeksi (Riyadi &
Sukamin, 2016).
keperawatan pada pasien anak bronkopneumonia dengan masalah pola nafas tidak
efektif.
1. Pengkajian Keperawatan
alloammmesa pada bayi atau yang belum bisa diajak berkomunikasi), catatan
2015).
a. Identitas Klien
2. Usia : Pneumonia sering terjadi pada anak berusia dibawah 3 tahun dan
kematian terbanyak teradi pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan.
5
3. Jenis Kelamin : Pneumonia sering teradi pada laki-laki dari pada
perempuan.
4. Nama Orang Tua : Nama ayah, ibu. atau wali pasien harus dituliskan dengan
5. AIamat : Tempat tinggal harus dituliskan dengan jelas dan lengkap hingga
6. Pekerjaan Orang Tua : Pekerjaan orang tua. baik ayah maupun ibu. dapat
penyakit sering berhubungan dengan agama dan suku bangsa. Tidak jarang
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien dengan pneumonia adalah
sesak napas. Kaji sudah berapa lama klien sesak. sesak napas terjadi
6
2) Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien sesak nafas, batuk – batuk, lesu tidak bergairah, pucat, tidak
nafsu makan, ronchi (+), whezzing (+), sakit pada dada dan pada jalan
nafas.
4) Riwayat Imunisasi
nafas lainnya.
6) Riwayat sosial
kurang.
7
2) Pola Nutrisi dan Metabolisme
3) Pola Eliminasi
hidrasi anak.
Anak lebih suka digendong dan tidur. Aktivitas dan bermain menurun
Anak tampak gelisah dan lebih sensitif sehingga sering menangis sebagai
Orangtua klien yakin dan percaya kepada Tuhan bahwa anaknya akan
sembuh
10) Pola Peran dan Hubungan Anak tampak lebih banyak diam dan selalu
8
bersama orang tuanya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
infeksi sistemis, nadi >130 x/menit dengan denyut nadi perifer lemah,
4) Antropometri
5) Mata
hipoksemia.
6) Hidung
7) Telinga
9
8) Mulut
Mukusa bibir tampak kering disebabkan oleh penurunan oksigen, dan tidak
9) Leher
Tidak ada pembengkaan pada kelenjar getah bening, tidak ada kelainan
kelenjar tiroid
10) Dada
1. Jantung
2. Paru
Perkusi : Sonor
3. Perut
10
13) Genetalia Tidak ada gangguan pada genetalia.
e. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
kiri. GDA : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang
2. Pemeriksaan radiologis
2. Diagnosa Keperawatan
yang sudah dilakukan. Diagnosis yang dilakukan dalam masalah keperawatan ini
adalah: 1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
3. Perencanaan Keperawatan
penilaian klinis untuk mencapai luaran atau hasil yang diharapkan. Rencana
11
Tabel 1
Perencanaan Keperawatan Pada Pasien Bronkopneumonia Dengan Pola Nafas
Tidak Efektif
Luaran Intervensi
SLKI SIKI
Pola Napas Tidak Efektif Manajemen jalan napas (I.01011)
L.01005 Observasi
1. monitor pola napas (frekuensi,
Inspirasi dan atau ekspirasi kedalaman, usaha napas)
yang tidak memberikan 2. Monitor bunyi napas tambahan (misal.
ventilasi adekuat membaik Gurgling, weezing, ronkhi kering)
dengan kriteria hasil : 3. Monitor sputum (jumlah, warna, bau)
4. Terapeutik
1. Ventilasi semenit 5. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Kapasitas vital dengan hed-tilt dan chin-lift (jaw-thrust
3. Diameter Thorax jika curiga trauma servikal)
Anterior-posterior 6. Posisikan semi fowler atau fowler
4. Tekanan Inspirasi 7. Berikan minum hangat
5. Tekanan Ekspirasi 8. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. Penggunaan otot bantu 9. Lakukan penghisapan lendir
nafas 10. Berikan oksigen, bila dibutuhkan
7. Perpanjangan fase Edukasi
ekspirasi 1. Ajarkan batuk efektif
8. Ortopneu 2. Ajarkan teknik pursed lips breathing
9. Pernafasan Pursed-lips Kolaborasi
10. Pernafasan cuping 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
hidung ekspektoran, mukolitik, bila dibutuhkan
11. Kedalaman Nafas
12. Ekskursi dada
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Observasi
1. Monitor frekuensi, irama, kedalama,
dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor adanya produksi sputum
5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
6. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1. Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi klien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
12
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, bila
diperlukan
4. Implementasi Keperawatan
tujuan spesifik. Tahap ini dilakukan setelah rencana tindakan disusun. Selama
dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan klien saat ini. Perawat harus sudah
tindakan yang akan dilakukan. Hubungan saling percaya antara perawat dan klien
5. Evaluasi Keperawatan
bronkopneumonia adalah pasien tidak ada sianosis, suara napas bersih, tidak ada
13
DAFTAR PUSTAKA
Arfiana. (2016). Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah.
Kemenkes, Amelia, & Et, A. (2018). Asuhan Keperawatan pada Anak. Medan:
Riyadi, & Sukamin. (2016). Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
. Edisi :4 .Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
14