Laporan pendahuluan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan
Maternitas pada Profesi Keperawatan
Dosen Pembimbing:
Inggrid Dirgahayu., SKp., M.KM
Identitas Klien
1. nama : Ny. R
2. umur : 26 tahun
3. agama : islam
4. pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. suku bangsa : sunda
6. pendidikan : SMA
7. alamat : Kp. Pangalengan rt 09/14 desa sukamabah
8. diagnosa medis : Post SC a/i Makrosomia ( bayi besar )
Riwayat kesehatan sekarang : ada nyeri tekan pada abdomen dan pinggang seperti ditusuk-tusuk
dan waktu nya 3-10 menit dan klien mengatakn skla nyeri nya 7 dari rentang 1-10
Riwayat kesehatan yang lalu : Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit apapun
Riwayat kesehatan keluarga : klien juga mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang
berat
Psiko sosial
Pemeriksaan Penunjang
tanggal Jenis pemeriksaan Hasil
24, november 2020 hemoglobin 11,2 g/dL
Analisa Data
N : 80x/menit
R : 20x/menit
Nyeri
S : 36oC
DS : Jaringan terbuka Resiko Infeksi
- Klien mengatakan
nyeri bertambah
ketika bergerak Proteksi Kurang
DO :
- Luka Klien dengan
keadaan tertutup kassa dan Invasi bakteri
terplester
- Adanya tanda- tnda infeksi
di luka post SC
Resiko infeksi
n kebersihanya
DO :
Bau badan dan mulut
- Badan klien bau
keringat serta mulut
kotor Rambut klien Defisit perawatan diri
acak-acakan
Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa paraf
1. Nyeri b.d agen injuri fisik (pembedahan, episiotomi)
2. Resiko infeksi b.d faktor resiko: episiotomi, laserasi
jalan lahir, bantuan pertolongan persalinan
3. Defisit perawatan diri b.d kelelahan setelah bersalin
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Mandiri : Mandirri :
Setelah dilakukan
tindakan 1. Monitor tanda-tanda 1. Memonitor
keperawatan 3x24 vital keadaan umum
jam diharapkan Lakukan pengkajian pasien
Nyeri yang di Nyeri secara 2. Mengetahui
rasakan klien bisa komprehensif, apakah Nyeri
tertasi, termasuk lokasi, yang di rasakan
dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi, pasien
1. Nyeri frekuensi, kualitas berkurang atau
berkurang dan faktor presipitasi. bertambah
skala (2-4) dari 3. Kontak tubuh
3. Observasi reaksi
0-10 berupa
nonverbal dari
2. Klien mampu sentuhan yang
ketidaknyamanan.
mengontrol lembut
4. Gunakan tehnik
nyeri (tahu menyebabkan
komunikasi
penyebab penurunan
terapeutik untuk
nyeri, mampu opioid alami di
mengetahui
menggunkan daerah otak,
pengalaman
tekhnik sehingga
Nyeri pasien.
nonfarmakolog mampu
5. Atur posisi
i untuk membuat klien
berbaring misalnya
mengurangi lebih nyaman
dengan posisi
nyeri, mencari dan Nyeri
supine
bantuan) berkurang
6. Lakukan tehnik
3. Klien mampu 4. Tindakan ini
distraksi
mengenali agar bisa
7. Ajarkan tehnik
(skala, mengkaji lebih
intensitas, dalam perasaan
dengan menarik
frekwensi dan pasien serta
napas dalam saat
tanda nyeri) menetapkan
Nyeri timbul.
4. Klien respon fisiologi
menyatakan pasien terhadap
Kolaborasi :
rasa nyaman Nyeri yang di
1. Pemberian
setelah nyeri rasakan, lokasi,
analgetic: Injeksi
berkurang tingkat
ketorolac
keparahan dan
kualitas nyeri.
5. Mengalihkan
perhatian ke hal
yang lain
sehingga tidak
terlalu fokus
pada Nyeri
6. Dengan posisi
ini dapat
mengurangi
tekanan pada
area operasi
sehingga rasa
Nyeri
berkurang.
7. Relaksasi dengan
napas dalam
membuat otot –
otot rileks
sehingga Nyeri
berkurang.
Kolaborasi :
1. Membantu
dalam menguran
rasa Nyeri
dengan
memblok pusat
hantaran Nyeri
2 Mandiri : Mandiri :
Setelah dilakukan
tindakan 1. Monitor tanda- 1. Deteksi dini terhadap
keperawatan selama tanda vital serta tanda – adanya tanda-tanda
1x24 jam klien tanda infeksi seperti, infeksi adanya warna
diharapkan Klien jumlah, warna, dan bau yang lebih gelap di sertai
bebas dari tanda dan dari luka operasi bau tidak enak, mungkin
gejala, klien bisa 2. Rawat luka dengan merupakan tanda infeksi
mendeskripsikan tehnik septik dan 2. Mencegah
proses penularan antiseptik masuknya
penyakit, faktor yang mikroorganisme
3. Anjurkan
mempengaruhi melalui luka
Klien mengkonsumsi
penularan, serta operasi
makanan yang tinggi
menunjukan 3. Protein berperan
protein dan intake
kemampuan untuk mengganti sel- sel yang
cairan yang adekuat.
mencegah timbulnya rusak, dan
4. Anjurkan klien
infeksi. meningkatkan daya
untuk mobilisasi
Dengan kriteria hasil tahan tubuh
secara bertahap
- Klien mampu 4. Mobilisasi
5. Anjurkan klien
untuk meningkatkan sirkulasi
untuk menjaga
mencegah darah sehingga
kebersihan vulva /
timbulnya mempercepat
tubuh / area operasi,
infeksi penyembuhan luka.
meminimalkan
5. Mencegah
- Klien infeksi nasokomial
terjadinya resiko
mengatakan dengan menjaga
penularan
saya bisa kebersihan
Kolaborasi :
Kolaborasi :
1. Memblok invasi
1.Pemberian antibiotik : berkembang biaknya
injeksi sefotaxime mikroorganisme dengan
merubah Ph jaringan
sesuai dengan spektrum
antibiotik yang
digunakan.
3 Mandiri : Mandiri :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Identifikasi 1. memudahkan
selama 1x24 jam area dimana pasien menggenakan
diharapkan mau membutuhkan pakaian yang tepat
melakukan personal bantuan dalam 2. meninjau
hygine dengan bantuan berpakaian perkembangan pasien
oleh keluarga dengan 2. Monitor memakai pakaian
Kriteria hasil : kemampuan pasien 3. Memudahkan
- Pasien terbebas untuk berpakaian pasien dalam
dari bau badan 3. Dukung mmerlakukan
dan keringat penggunaan perangkat perawatan diri
- Pasien mau menyikat perawatan diri dengan 4. untuk mendorong
gigi tepat pasien supaya mau
- Pasien mau mandi dan 4. Dorong pasien unuk menyikat gigi dan
mengganti pakaian melakukan sikat gigi membersihkan badan
walaupun di bantu dan membersihkan nya
keluarga badanya dengan tepid
Kolaborasi :
spone oleh keluarga
1.membantu keluarga dan
maksimal 2x sehari
klien supaya mandiri
dalam melakukan
Penkes :
pereawatan diri
1.kolaborasi dengan
keluarga tentang
pengetahuan tentang
perawatan diri selama di
RS maupun di rumah
Implementasi keperawatan
Tanggal & jam Tindakan Diagnosa Paraf
ke
24 november 2020 1
1. Memoonitor tanda-tanda vital
09.00-09.40
Lakukan pengkajian Nyeri secara
komprehensif, termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
Hasil : lokasi nyeri di luka bekas post operasi
struma, skala nyeri 6 (0- 10), nyerinya hilang
timbul dan lamanya tidak tentu
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan.
3. menggunakan tehnik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman Nyeri pasien.
4. Mengatur posisi berbaring misalnya
dengan posisi supine
5. Melakukan tehnik distraksi
24 november 2020 2
1. Memonitor tanda-tanda vital serta
tanda – tanda infeksi seperti,
jumlah, warna, dan bau dari luka
operasi
Kolaborasi :
1.Memberikan antibiotik : injeksi sefotaxime
24 november 2020 3
1. Mengidentifikasi area dimana
pasien membutuhkan bantuan
dalam berpakaian
3. mendukung penggunaan
perangkat perawatan diri
dengan tepat
Kolaborasi :
1.Mengkolaborasi dengan keluarga tentang
pengetahuan tentang perawatan diri selama
di RS maupun di rumah
Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal Perkembangan Paraf
Rabu 25 S : Klien mengatakan Nyeri nya hilang timbu
November O : Klien terlihat lebih tenang
2020 A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Rabu 25 S : Klien mngatakan nyeri berkurang namun agak
november ngilu sedikit dan klien sudah bisa bergerak sedikit
2020 demi sedikit
O:
A : Masalah belum tertasi
P : lanjutkan intervensi
Rabu 25 S : klien mengatakan mandi dan sikat gigi dibantu
November suami nya
2020 O : klien tampak bersih dan wangi
A : masalah tertasi
P : hentikan intervensi