Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY.

R USIA 25 (TH)P1A2
DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD) DIRUANG
BURANGRANG RS DUSTIRA KOTA CIMAHI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada stase Keperawatan Keperawatan
Maternitas

Disusun Oleh :

HESTI LISTIANI SOBARI

PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2021


ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY. S USIA 24 (TH), P1A2
DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD) DIRUANG
BURANGRANG RS DUSTIRA KOTA CIMAHI

I. PENGKAJIAN
A. Identitas :
Nama : Ny.S
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Cibodas GG Riksa Bakti 2 RT 002/010 Utama Cimahi Selatan
Tgl masuk : 16 Maret 2021
Tgl pengkajian : 17 Maret 2021
No medrec : 631809
Diagnosa medis : Post Sc Atas Indikasi Cephalo Pelvic Disproportion (Cpd)
Penanggung jawab :
Nama : Tn.D
Umur : 26 tahun
Suku bangsa : Sunda
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : Cibodas GG Riksa Bakti 2 RT 002/010 Utama Cimahi Selatan
Hub.dengan klien : suami
B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
pasien mengatakan nyeri pada luka operasi bekas SC, nyeri dirasakan seperti
teriris-iris, lokasi nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, skala nyeri 7 (nyeri berat
terkontrol 1-10) dan pasien tampak meringis kesakitan. nyeri bertambah jika bergerak
dan berkurang saat berbaring durasi nyeri dirasakan 2 menit
3. Riwayat Obstetri yang lalu

Kelahiran : Umur
Komplikasi Keadaan
abortus, anak &
No Tahun Penolong Tindakan kehamilan, anak
Preterm, Janis
persalinan, dan nifas sekarang
aterm, mati kelamin
1 Januari Keguguran Dokter Obat
2020
2 Maret Keguguran Dokter Kuret 2,5 bulan
2020
4. Riwayat Kehamilan ini
HPHT : 20 Mei – 26 Mei 2020
Kehamilan yang ke- :3
HPL : 16-03-2021
Keluhan-keluhan
Trimester I : Mual
Trimester II : Mual
Trimester III : sering kontraksi
Pergerakan anak : Aktif dimulai pada usia kehamilan 5 bulan
Riwayat persalinan sekarang
a. Tempat melahirkan : Ruang operasi Rs Dustira
b. Jenis persalinan : SC
c. Ditolong oleh : Dokter
d. Komplikasi/ kelainan dalam persalinan : tidak ada kelainan
5. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita: Tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada
7. Riwayat menstruasi
a. Menarche umur: 15 tahun
b. Siklus : 28 hari, teratur
c. Lamanya: 7 hari
d. Keluhan dismenorrhoe: Sering muncul sebelum haid
e. Keluhan keputihan: sering ada keputihan
8. Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak memakai kontrasepsi apapun
9. Riwayat social
Kehamilan ini: Direncanakan
Perasaan tentang kehamilan ini : klien bahagia punya anak setelah 2x keguguran
Status perkawinan: 1 kali
Kawin I: Umur: 23 tahun
C. Keadaan Post Partum
1. Keadaan Umum : pasien sadar penuh/komposmentis
2. Tanda-Tanda Vital
a. TD: 110/70 mmHg
b. Nadi: 82x/menit
c. RR : 20X/menit
d. S: 36,6ºC
e. BB : 65 kg
f. 166 cm
3. Kepala
a. Rambut: kulit kepala bersih tidak ada ketombe, warna hitam, tidak ada lesi
b. Muka : bentuk muka simetris tidak ada kelainan
c. Mata : konjungtiva anemis, sclera anikterik, inspeksi mata kanan&kiri simetris tidak
ada edema pada mata
d. Hidung : saat inspeksi tidak ada kelainan pada bentuk hidung, tidak ada polip, saat
di palpasi tidak ada nyeri tekan
e. Bibir, mulut & gigi : lembab tidak pecah” dan tidak ditemukan sianosis. Gigi saat di
inspeksi mulut tampak bersih tidak ada karies gigi
f. Leher : saat di inspeksi tidak ada kelainan bentuk pada leher, saat palpasi tidak ada
nyeri tekan pada kelenjar tyroid dan tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid
g. Telinga : telinga bersih tidak ada serumen, simetris antara telinga kanan dan kiri
4. Dada dan Payudara
a. Bentuk payudara : saat di inspeksi payudara kanan & kiri simetris tidak ada edema
b. Keadaan putting susu : puting susu menonjol
c. Areola : warna areola kehitaman
d. Luka : tidak ada luka
e. Pembengkakan : tidak ada pembengkakan
f. Laktasi : Asi ada
g. Colostrum : sudah keluar
h. Kebersihan : kebersihan payudara tampak bersih
i. Kelainan : tidak ada kelainan
5. Abdomen
a. Striae : saat di ispeksi perut tampak ada striae
b. Linea : linea alba
c. Bising usus : 6-8 kali per menit
d. Tinggi Fundus Uteri : tinggi fundus hasilnya adalah 2 jari dibawah umbilikus
e. Kontraksi uterus : pada saat palpasi kontraksi uterus keras yang artinya normal
f. Kandung kencing: saat dipalpasi tidak teraba penuh
g. Adanya luka post operasi SC : adanya sayatan dibawah umbilikus
h. Keadaan luka : adanya luka operasi
6. Vagina
a. Lochea : tidak terdapat lochea rubra
b. Jumlah : -
c. Bau : tidak ada bau amis
d. Warna : merah
e. Adanya rasa gatal : tidak
f. Kelainan : TAK
7. Vulva
a. Keadaan Vulva : tidak terdapat lochea rubra
b. Kebersihan : keadaan vulva tampak bersih
c. Perineum :
Episiotomi: tidak ada ruptur yang ditemukan
Haemoroid : tidak ada pembesaran atau wasir pada lubang anus
8. Ekstremitas atas :
a. Oedema : tidak adanya edema
b. CRT : < 3 detik

9. Ekstremitas bawah
a. Kaji tromboflebitis atau tanda houman : tidak ada trombophelitis, houman sign +
b. Oedema : tidak adanya edema
c. Varises : varises
d. Refleks hammer : normal
e. CRT : akral dingin < 3 detik
10. Satus emosional : pasien bahagia dengan kehadiran bayinya
11. Kemampuan perawatan sendiri :
a. Perawatan buah dada : dapat melakukan perawatan sendiri
b. Perawatan perineum : dapat melakukan perawatan sendiri
c. Vulva hygiene : dapat melakukan perawatan sendiri
12. Satus emosional : : pasien bahagia dengan kehadiran bayinya
13. Kemampuan perawatan sendiri :
a. Perawatan buah dada : dapat melakukan perawatan sendiri
b. Perawatanperineum : dapat melakukan perawatan sendiri
c. Vulva hygiene : dapat melakukan perawatan sendiri
d. Lain-lain : makan minum madiri tidak dibantu
14. Pola kebutuhan sehari-hari
No Pola sehari-hari Sebelum hamil Setelah hamil Setelah melahirkan
1 Pola nutrisi
Makan
Frekuwensi 3 x sehari 2 x sehari 2 x sehari
Jenis makanan Nasi dan lauk Nasi dan lauk Makanan di RS
Pantangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Sering mual Sakit diluka operasi
Minum saat masuk makanan
Jenis minum Air putih Air putih Air putih
Frekuensi ± 8 liter/ hari ± 5 liter/ hari ± 5 liter/ hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi ± 6x/ hari ± 6x/ hari ± 6x/ hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1x per hari 1x per hari 1x per hari
Konsistensi Lembek Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning Kuning
Keluhan TAK TAK TAK
3 Pola istirahat dan
tidur
Siang Selama 1 jam Selama 1 jam Terkadang tidur
Malam Selama 8 jam Selama 8 jam Sering kebangun
Keluhan TAK Sering ngantuk karena bayi nangis
4 Personal hygiene
Mandi Mandi 2x/hari Mandi 2x/hari Di seka 1x sehari
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari 1x sehari
Keramas 3x/minggu 3x/minggu
Gunting kuku 1 minggu sekali 1 minggu sekali
Keluhan TAK TAK
5 Pola aktifitas
Mandiri Ya Ya Ya
Dibantu sebagian Tidak Tidak Tidak
Tergantung penuh Tidak Tidak Tidak
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6 Pola Seksual
Frekuensi 3x/minggu Jarang Belum berhubungan
Keluhan Tidak ada berhubugan

15. Data Psikologis


a. Status Emosi
1) Perasaan hari ini : senang dengan kehadiran bayinya
2) Ekspresi Emosi : stabil
3) Afek : sesuai
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri :
2) Identitas : Klien seorang istri dan ibu
3) Peran : klien sebagai seorang istri
4) Ideal diri : klien berharap bisa menjadi istri yang baik dan menjadi
ibu Yang baik bagi anaknya
5) Harga diri : klien seorang istri yang baik bagi suaminya
16. Data Sosial
a. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam
hidupnya adalah suami, anak dan keluarga
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan
aktif mengikuti pengajian sekitar komplek rumah
b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan
1) Cara Komunikasi : kooperatif
2) Faktor Sosial Budaya : budaya sunda( tidak ada hambatan terkait budaya)
17. Data Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : klien beragama islam
b. Kegiatan Ibadah : klien mengatakan selalu shalat
c. Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual : tidak ada hambatan
D. Data Pengetahuan
1. Tanda bahaya post partum : ibu mengetahui tanda bahaya post partum
2. Pola hubungan seksual : pasien mengetahui kapan boleh berhubungan
3. Kebutuhan Nutrisi : pasien belum mengetahui terkait nutrisi ibu nifas, pijat oksitosin
4. terkait Asi eksklusif : ibu belum mengetahui cara Asi eksklusif
5. Senam nifas : pasien belum mengetahui cara senam nifas
6. Personal higyene : ibu mengeahui cara membersihkan vulva dan mamae
7. Perawatan bayi : ibu sudah mengetahui cara perawatan tali pusat dan cara memandikan bayi
8. Tekhnik Menyusui yang baik: pasien tau tentang perawatan payudara dan cara menyusui
9. KB / kontrasepsi : pasien berencana untuk menggunakan kontrasepsi jenis pil
E. Data penunjang
1. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,4 g/dl 11,0-16,0 Normal
Eritrosit 4.7 10^6/uL 4.0-5.5 Normal
Lekosit 16.5 10^3/uL 4.0-10.5 Tidak Normal
Hematokrit 33.9 % 36.0-48.0 Tidak Normal
Trombosit 265 10^3/uL 150-450 Normal
CV, MCH, MCHC
MCV 72.3 fL 75.0-100.0 Tidak Normal
MCH 24.5 Pq 25.0-32.0 Normal
MCHC 33.9 g/dl 32.0-36.0 Normal
RDW 17.0 % 10.0-16.0 Tidak Normal
HITUNG JENIS
Basofil 0.4 % 0.0-1.0 Tidak Normal
Eosinofil 0.8 % 1.0-4.0 Tidak Normal
Neutrofil Segmen 76.3 % 50.0-80.0 Normal
Limfosit 12.7 % 25.0-50.0 Tidak Normal
Monosit 9.8 % 4.0-8.0 Tidak Normal

2. Terapi medis
N Nama Obat Cara pemberian Kegunaan
o
1 Cefadroxil 2x1 (500mg) Intra vena merupakan antibiotik yang akan
menghambat perkembangan
bakteri.
2 Fentanyl Intra vena obat pereda nyeri yang digunakan
untuk meredakan rasa sakit yang
hebat
3 Ondansetron Intra vena obat yang digunakan untuk
mencegah serta mengobati mual
dan muntah yang bisa disebabkan
oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi
4 Utrogestan Intra vena merupakan obat yang mengandung
progesterone
termikronisasi. Obat ini digunakan
sebagai obat penguat kandungan,
mengatasi masalah menstruasi,
pendarahan, dan terapi gejala
menopouse
5 Infus RL 20 tpm Intra vena digunakan sebagai penambah
cairan dan elektrolit tubuh untuk
mengembalikan keseimbangannya
6 Asering Intra vena merupakan cairan infus yang berisi
larutan dextrose dan elektrolit
yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan glukosa
dalam tubuh .
7 Kaltofren supp 1x100 mg Anus Mengurangi rasa nyeri dan radang
pada reumatoid atritis, osteoatritis,
asam urat, nyeri paska operasi,
nyeri paska melahirkan, nyeri haid,
nyeri punggung dan nyeri pinggang

II. ASUHAN KEPERAWATAN


1. Analisa Data
No Data Menyimpang Etiologi (Pathway) Masalah
1 DS : Post sectio cesarea Nyeri akut
 Klien mengatakan nyeri pada luka ↓
operasi SC Luka post SC
 Klien mengatakan lokasi nyeri ↓
dirasakan pada perut bagian bawah Jaringan kontinuitas
durasi 2 menit terputus
 Skala nyeri 7 (nyeri berat terkontrol) ↓
Merangsang area sensorik
DO : ↓
 Klien tampak meringis. Pelepasan mediator nyeri
 Ada luka post sectio caesarea. (histamin, prostaglandin,
 TTV : bradikinin, serotonin)
TD: 110/70 mmHg ↓
Nadi: 82x/menit Gangguan rasa nyaman
RR : 20X/menit ↓
S: 36,6ºC Nyeri akut
Skala nyeri : 7 (1-10)

2 DS: Pembedahan SC Resiko infeksi


 Pasien mengatakan ada luka operasi ↓
bekas melahirkan sectio caesarea. Luka post sc

DO: Jaringan terbuka
 Keadaan luka post operasi pada hari ↓
ke 2. Kerusakan pertahan
 S : 36,6 ⁰ C primer
 Keadaan luka ditutup oleh perban. ↓
 Tidak ada rembesan pus/darah pada Invasi bakteri
luka dan tidak ada ↓
 Lekosit 16.5 10^3/uL Resti infeksi

3 DS : Post partum Defisit


 Klien mengatakan belum ↓ pengetahuan
mengetahui tentang nutrisi ibu nifas, Perubahan psikologis
pijat oksitoksin dan Asi eksklusif ↓
DO : Fase taking in dan taking
 Klien tampak bingung hold
 Klien terlihat bingung saat ditanya ↓
tentang nutrisi ibu nifas, pijat Defisit pengetahuan
oksitoksin dan Asi eksklusif
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik prosedur bedah
b. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, pertahanan tubuh primer
tidak adekuat
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
3. Rencana Tindakan Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda – tanda vital.
berhubungan selama 1 x 24 jam klien mampu : 2. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
dengan agens Mengontrol nyeri. meliputi lokasi,karakteristik,onset/durasi,
cedera fisik
Dengan kriteria hasil : frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya
prosedur bedah 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu nyeri dan faktor pencetus.
penyebab dari nyeri,mampu 3. Observasi reaksi nonverbal dari
menggunakan teknik non farmakologi ketidaknyamanan.
untuk mengurangi nyeri,mencari 4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
bantuan). mengetahui pengalaman nyeri pasien.
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (seperti
dengan intensitas . : relaksasi ,terapi musik,latihan otot progresif).
3. Skala nyeri menjadi 0. 6. Kolaborasi : pemberian obat analgetik dengan 6
4. Mampu mengenali nyeri (skala, benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
intensitas, frekuensi dan tanda dari benar rute, benar waktu, benar dokumentasi).
nyeri).
5. Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang.
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. kaji terhadap tanda dan gejala infeksi (misalnya
berhubungan selama 1 x 24 jam klien mampu : : pengingkatan suhu,nadi,jumlah sel darah
dengan prosedur Pengendalian risiko putih atau bau dari lochea).
invasif Dengan kriteria hasil : 2. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah. Terlihat
1. Klien bebas dari tanda dan gejala adanya infeksi seperti : dolor, kalor, tumor,
infeksi. rubor, fungsio laesa.
2. Menunjukan penyembuhan luka. 3. Lakukan vulva hygiene.
3. Menunjukan kemampuan untuk 4. Kolaborasi : catat leukosit. Normal leukosit :
mencegah timbulnya infeksi. 14.000 – 16.000 µl.
4. Jumlah leukosit dalam batas normal. 5. Kolaborasi : pemberian terapi antibiotik dengan
5. Menunjukan perilaku hidup sehat. 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar rute, benar waktu, benar dokumentasi).

3 Defisit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:


pengetahuan 1x24 jam diharapkan tingkat pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan membaik menerima informasi
dengan kurang Dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi pengetahuan pasien
terpapar informasi 1. Perilaku sesuai anjuran Terapeutik:
2. Kemampuan menjelaskan 1. Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan suatu topik kesehatan
3. Pertanyaan tentang masalah yang 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
dihadapi kesepakatan
4. Menjalani pemeriksaan yang tidak 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
tepat Edukasi
1. Jelaskan tentang nutrisi ibu nifas, pijat
oksitoksin dan Asi eksklusif
2. Ajarkan pijat oksitoksin
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

4. Implementasi dan Evaluasi


No Dx. Waktu & Implementasi Evaluasi TTD &
Keperawatan Tanggal Nama
Perawat
1 DX 1 17 Maret 1. Memonitor tanda – tanda vital Hesti
2021 Respon : S:
Jam TD: 110/70 mmHg - Pasien mengatakan nyeri pada bekas
07:00- Nadi: 82x/menit operasi,nyeri seperti disayat-sayat,
12:00 RR : 20X/menit nyeri berurang ketika tidak banyak
S: 36,6ºC bergerak
Skala nyeri : 7 (1-10) - Pasien mengatakan bisa mengontrol
2. Melakukan pengkajian nyeri nyeri saat relaksasi
komprehensif yang meliputi lokasi, O:
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, - Pasien tampak meringis kesakitan
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri - Pasien sedikit tidak merasakan nyeri
dan faktor pencetus. saat perawat alihkan perhatiannya
Respon : agar pasien melihat bayinya
Pasien mengatakan nyeri pada bekas - TTV:
operasi,nyeri seperti disayat-sayat, nyeri TD: 110/70 mmHg
berurang ketika tidak banyak bergerak Nadi: 82x/menit
3. Mengobservasi reaksi nonverbal dari RR : 20X/menit
ketidaknyamanan. S: 36,6ºC
Respon : Skala nyeri : 7 (1-10)
Pasien tampak meringis kesakitan A: masalah belum teratasi
4. Menggunakan teknik komunikasi P:lanjutkan intervensi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
Respon :
Pasien sedikit tidak merasakan nyeri
saat perawat alihkan perhatiannya agar
pasien melihat bayinya
5. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi (seperti : relaksasi ,terapi
musik,latihan otot progresif).
Respon:
Pasien mengatakan bisa mengontrol
nyeri saat relaksasi
6. Berkolaborasi : pemberian obat
analgetik dengan 6 benar (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar rute,
benar waktu, benar dokumentasi).
Respon:
pasien diberikan obat Kaltofren supp
1x100 mg

2 DX II 17 maret 1. Mengkaji terhadap tanda dan gejala S: Hesti


2021 infeksi (misalnya : pengingkatan Pasien mengatakan terdapat luka
Jam suhu,nadi,jumlah sel darah putih atau operasi diperut
07:00- bau dari lochea). O:
12:00 Respon: - Luka jahitan masih terlihat basah
Pasien mengatakan terdapat luka -Perawat sudah mengganti balutan
operasi diperut bekas SC luka operasi, luka masih tampa basah
2. Menginspeksi kondisi luka / insisi bedah. - Lekosit 16.5 10^3/uL
Terlihat adanya infeksi seperti : dolor, - Pasien diberian obat Cefadroxil 2x1
kalor, tumor, rubor, fungsio laesa. (500mg)
Respon : A: Masalah belum teratasi
Luka jahitan masih terlihat basah, tidak P: Lanjutkan intervensi
adanya pus atau rembas pada bagian
perban
3. Mengganti balutan.
Respon :
Perawat sudah mengganti balutan luka
operasi, luka masih tampa basah
4. Berkolaborasi : catat leukosit. Normal
leukosit : 14.000 – 16.000 µl.
Respon:
Lekosit 16.5 10^3/uL
5. Berkolaborasi : pemberian terapi
antibiotik dengan 6 benar (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar rute,
benar waktu, benar dokumentasi
Respon:
Pasien diberian obat Cefadroxil 2x1
(500mg)
3 DX III 17 maret Observasi: S: Hesti
2021 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan Pasien mengatakan pingin tahu
Jam menerima informasi mengenai nutrisi ibu nifas, pijat
07:00- Respon: oksitosin dan Asi eksklusif dan siap
12:00 Pasien mengatakan pingin tahu mendengarkan saat perawat akan
mengenai nutrisi ibu nifas, pijat menjelaskan.
oksitosin dan Asi eksklusif dan siap O:
mendengarkan saat perawat akan Pasien tampak mengerti atas penkes
menjelaskan. yang sudah dijelaskan perawat dan
2. Mengidentifikasi pengetahuan pasien pasien bisa mempraktikan
Terapeutik: A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
1. Menyediaakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
5. Menjelaskan tentang nutrisi ibu nifas,
pijat oksitoksin dan Asi eksklusif
6. Mengajarkan pijat oksitoksin
Respon:
Pasien tampak mengerti atas penkes yang
sudah dijelaskan perawat dan pasien bisa
mempraktikan

Anda mungkin juga menyukai