Disusun oleh :
NIM : N12222028
No. RM 618778
Dx : G2P1A0 Hamil 38 Minggu KPD
Bangsal/ No. TT : Viola
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri post operasi hari pertama, dengan Problem
(P) : Luka post operasi SC dan bertambah berat ketika bergerak,
Quality (Q) : Tertusuk, Region (R) : abdomen bagian bawah, Skala
(S) : 5, Time (T) : Hilang Timbul
2) Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan pada tanggal 27 Juni 2023 pada malam hari
merasakan kenceng-kenceng pada perutnya dan mengalami
pembukaan 1 dan tidak kunjung bertambah. Keluar air ketuban dari
vagina pasien. Pasien di bawa ke IGD rumah sakit umum Agung
Mulia pada tanggal 28 September 2021 pukul 13.41. Kemudian
dilakukan tindakan kepada pasien berupa sectio caesaria di IBS
pada pukul 15.04 WIB. Pasien kemudian dipindahkan ke Ruang
Viola untuk perawatan lebih lanjut berupa penanganan dan
pemantauan post partum. TTV saat pengkajian, TD : 106/ 60
mmHg, N : 77 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,2 oC, SPO2 : 97%
b. Riwayat Penyakit Keluarga
1) Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit
kronis, menurun, ataupun menular
2) Tidak ada keturunan kembar dari kedua pihak.
c. Riwayat Haid
1) Menarche : 11 tahun
2) Siklus haid : 28 hari
3) Ganti duk : 3 x sehari
4) Masalah selama haid : Tidak ada
d. Riwayat Kehamilan
1) HPHT : 28 Oktober 2022
2) HPL : 05 Juli 2023
3) Kehamilan : Ke 2
4) Ibu melakukan kontrol secara teratur setiap bulan
5) Selama hamil minum obat dari puskesmas yaiu multivitamin dan
tablet Fe
e. Riwayat Persalinan
1) Jenis Persalinan : Sectio Caesarea
2) Waktu : Jam 15.04 tanggal 28 Juni 2023
3) Anak : G2P2A0
4) BB/PB : 3550 gr/ 50 cm
5) Apgar Score : 7,8,9, tidak ada kelainan kongenital
6) Perdarahan : Tidak ada
Tahun Penolong Jenis Jenis PB/ Keadaan
persalinan persalinan persalinan kelamin BB anak
sekarang
2020 Bidan Spontan Laki-laki 3600 Hidup
puskesmas gr
2022 RSU Agung SC Laki-laki 3500 Hidup
Mulia
gr
Pacitan
f. Riwayat Nifas/ Laktasi yang lalu
1) Selama nifas ibu sehat dan tidak mengalami perdarahan
2) Ibu menyusui secara eksklusif sampai anak berumur 6 bulan pada
anak pertama
g. Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi sejak anak
pertama hingga saat ini
b. Pola Eliminasi
Sehat : Ny. R mengatakan BAB 1 x sehari dengan konsistensi
padat, warna kuning, berbau khas dan BAK 4-5 x sehari.
Sakit : Ny. R mengatakan pasca operasi SC belum BAB dan
BAK dengan volume 1.200 ml/ hari. Pasien terpasang
dower cateter.
Sakit
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan V
Minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan Bantuan Alat
2 : Bantuan dari Orang Lain
3 : Bantuan Orang lain dan Alat
4 : Tergantung total
f. Pola kognitif
Ibu : selfcare
Kebersihan vulva : ibu sudah tahu
Aktivitas harian : ibu sudah tahu
Nutrisi : ibu sudah tahu
Infantcare
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
TTV
TD : 106/ 60 mmHg,
N : 77 x/menit,
RR: 20 x/menit,
S: 36,2 oC,
SPO2 : 97%
b. Pemeriksaan Fisik
1.) Kepala : Normachepal, tidak ditemukan benjolan/ lesi.
2.) Rambut : Rambut menyebar secara merata, berwarna hitam,
rontok (-), nyeri tekan (-), benjolan(-).
3.) Wajah : Wajah simetris antara kiri dan kanan, struktur wajah tidak
ada benjolan.
4.) Mata : Mata lengkap dan simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak ikterik
5.) Hidung : Simetris, pernapasan cuping hidung (-), lubang hidung
bersih tidak ada sekret, epistaksis (-), perdarahan (-), nyeri tekan (-)
6.) Telinga : Nyeri tekan (-), simetris, tidak ada serumen pada lubang
telinga, dan dapat medengar dengan baik
7.) Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), stomatitis (-), rongga
mulut kotor (-), tidak ada gusi berdarah
8.) Tonsil : T1/T1, faring hipereremis (-), tidak ada bercak perdarahan
pada mukosa buccal
9.) Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Benih (KGB) dan
kelenjar tyroid
10.) Thorax
Inspeksi : Gerak dada simetris
Auskultasi : Bunyi paru vesikuler (-), Whezzing (-), ronkhi (-)
Palpasi : Vokal fremitus simetris antara kiri dan kanan,
nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor
11.) Payudara : Simetris antara kiri dan kanan, payudara bersih, aeoral
hiperpigmentasi (-), nyeri tekan (-), ASI keluar sedikit, puting susu
menonjol, pembendungan pada payudara (-).
12.) Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis/ apex(teraba diantara costa 4), arteri
carotis normal, tekanan vena juguralis normal.
Perkusi : Jantung dalam batas normal
Auskultasi : Irama teratur, bunyi Jantung I dan II murni, reguler
murmur (-), Gallop (-), Suara jantung tambahan (-), Bising
aorta (-)
13.) Axila : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-/-)
14.) Abdomen
Inspeksi : Scar (+), asites (-), luka post operasi SC kurang
lebih 10 cm
Palpasi : Supel, ditemukan nyeri tekan di bagian bawah
Perkusi : Tympani pada seluruh kuaran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) 12x/ menit
Fundus Uteri
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 Juni 2023
Pemeriksaan Hasil Satuan NM Metode
Hema Lengkap
Leukosit 9,22 10’3 IU/mL 3,6-11 Analyser
Focused
flow impeds
Eritosit 4,20 10’6/ UL 3,8-5,2 Focused
flow impeds
Hemoglobin L 11,20 g/dL 11,7-15,5 Cyanid free
haemologic
Hematokrit L 34,20 % 35-47 Focused
flow impeds
MCV 81,40 Fl 80-100
MCH 26,70 Pg 26-34
MCHC 32,70 g/dL 32-36
Trombosit 212 10’3 IU/mL 150-440
RDW H 17,00 % 11,5-14,5
MPV 10,4 fL
PLCR 28,0 %
Diff Count
Eosinofil Absolute 0,11 10’3 IU/mL 0,045-
0,44
Basofil Absolute 0,04 10’3 IU/mL 0-0,2
Netrofil Absolute 6,45 10’3 IU/mL 1,8-8
Limfosit Absolute 1,82 10’3 IU/mL 0,9-5,2
Monosit Absolute 0,80 10’3 IU/mL 0,16-1
Eosinofil L 1,20 % 2-4
Basofil 0,40 % 0-1
Neutrofil 70,00 % 50-70
Limfosit 19,70 % 25-40
Monosit H 8,70 % 2-8
Netrofil limfosit ratio 3,55 < 3,13
Kimia Klinik (Serum) B
Glukosa sewaktu 86 mg/dL <125 Heksoki-
nase
SGOT 19 U/L 0-35 IPCC
SGPT 19 U/L 0-35 IPCC
Ureum L 7.0 mg/dL 10,0-50,0 Enzimatik
*DUPLO UV
Kreatinin 0,14 mg/dL 0,70-1,10 Enzimatik
*DUPLO
Kalium 3,88 mmol/L 3,5-5,0 ISE
Natrium 137,6 mmol/L 135-145 ISE
Pemeriksaan Hasil Satuan NM Metode
PPT 9,6 detik 10 – 12,1 Nilai Coagulation
Kontrol Range point
Control 9,3-12,7 detection
APPT (PSL) L 26,30 detik 28,9-45,6 Nilai
Kontrol Range
Control 27,2-
36,8
Pro-Imun (Serum)
B
HbSAg 0,31 S/CO CUT OFF: <1.00 CMIA
Non
reaktif
6. Program Terapi
a. Terapi Infus
Nama Dosis Kegunaan
Ringer Laktat 20 tpm Menggantikan cairan tubuh yang
(RL) hilang dan sebagai cairan
pemelihara ketika menjalani
perawatan di rumah sakit.
b. Injeksi
Nama Dosis Kegunaan
Metilergometrin 1x1 1mp Obat untuk mencegah serta
male mengatasi perdarahan pasca
persalinan (post partum). Obat ini
merangsang otot rahim agar
berkontraksi lebih kuat. Seiring
peningkatan kontraksi, perdarahan
juga akan lebih cepat berhenti
Ketorolac 30 mg 3x1 amp Obat untuk meredakan nyeri dan
inj peradangan
Bactesyin 1nj 3x1,5 gr Obat yang digunakan untuk
mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri
c. Oral
Nama Dosis Kegunaan
Vit A 200.000 IU 1x1 tab Obat yang digunakan untuk
@50 mengatasi diare pasca persalinan
Vit B kompleks 2x1 tab Obat yang berperan dalam proses
metabolisme karbohidrat dan
protein dalam tubuh dalam
menghasilkan energi
Tablet tambah 2x1 tab Untuk pembentukan hemoglobin
darah dalam tubuh sehingga dapat
membantu mengatasi anemia saat
menstruasi, hamil, menyusui,
masa pertumbuhan, dan setelah
mengalami perdarahan
Vit C 500 mg 2x1 tab Untuk memperbaiki tulang, kulit,
dan gigi
B. ANALISIS DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Pasien mengatakan nyeri pada 1. Pasien tampak meringis
luka post operasi SC dengan 2. Pasien bersikap protektif waspada
Problem (P) : Luka post operasi terhadap bagian tubuh yang telah
SC, Quality (Q) : Tertusuk, dioperasi
Region (R) : abdomen, Skala (S) 3. TTV
: 5, Time (T) : Hilang Timbul TD : 106/ 60 mmHg,
2. Pasien mengatakan nyeri saat N : 77 x/menit,
bergerak RR: 20 x/menit,
3. Pasien mengatakan kesulitan S: 36,2 oC,
melakukan perawatan diri secara SPO2 : 97%
pribadi 4. Pasien tidak mampu mandi,
4. Pasien mengatakan ASI hanya mengenakan pakaian, toilering, dan
keluar sedikit berpindah secara mandiri
5. Pasien terlihat kurang rapi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. 29/ 06/ 2023 DS : Agen Nyeri Akut
Pasien mengatakan Pencedera
nyeri pada luka post Fisik
operasi SC dengan (pembedahan)
Problem (P) : Luka
post operasi SC,
Quality (Q) :
Tertusuk, Region
(R) : abdomen,
Skala (S) : 5, Time
(T) : Hilang Timbul
DO :
Pasien tampak
meringis
Pasien bersikap
protektif waspada
terhadap bagian
tubuh yang telah di
operasi
Tanda-Tanda Vital:
- TD : 106/ 60
mmHg,
- N : 77 x/menit,
- RR: 20 x/menit,
- S: 36,2 oC,
- SPO2 : 97%
2. 29/ 06/ 2023 DS : Kelemahan Defisit
Pasien mengatakan perawatan
kesulitan melakukan diri
perawatan diri secara
pribadi
DO :
Pasien tidak mampu
mandi, mengenakan
pakaian, toilering,
dan berpindah
secara mandiri
Pasien terlihat
kurang rapi
No Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (pembedahan)
(D.0077)
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (D.0109)
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan supalai
ASI (D.0029)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
e. Tekanan darah
Berikan teknik
membaik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(terapi napas dalam)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Defisit Setelah dilakukan tindakan I.11348 Dukungan
perawatan diri keperawatan selama 3x24 Perawatan diri
berhubungan jam diharapkan perawatan
Observasi
dengan diri meningkat dengan
kelemahan kriteria hasil : Monitor tingkat
(D.0109) a. Kemampuan mandi kemandirian
meningkat
Identifikasi kebutuhan alat
b. Kemampuan
bantu kebersihan diri,
mengenakan pakaian
berpakaian, berhias, dan
meningkat
makan
c. Kemampuan ke toilet
(BAB/ BAK) Terapiutik
meningkat
d. Mempertahankan Sediakan lingkungan yang
meningkat
Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
Dampingi dalam
melakukan perawatan diri
sampai mandiri
Edukasi
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
Edukasi
Ajarkan teknik menyusui
yang tepat sesuai
kebutuhan ibu
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx JAM TINDAKAN RESPON PASIEN TTD
KEPERAWATAN
1,2,3 29/ 06/ 23 Memonitor KU dan DS : KEN
11.00 TTV pasien Pasien mengeluh nyeri
pada luka post operasi
SC
DO :
- TD : 106/ 60
mmHg,
- N : 77 x/menit,
- RR: 20 x/menit,
- S: 36,2 oC,
- SPO2 : 97%
1 11.15 Mengidentifikasi DS : KEN
lokasi, karakteristik, Pasien mengeluh nyeri
durasi, frekuensi, pada luka post operasi
kualitas, intensitas SC
- P : Luka post
nyeri operasi SC dan
bertambah berat
ketika bergerak
- Q : Tertusuk
- R : Abdomen
bagian bawah
- S:5
- T : Hilang Timbul.
DO :
- Pasien terlihat
meringis
- Pasien bersikap
protektif waspada
terhadap bagian
tubuh yang telah di
operasi
1 11.30 Memberikan terapi DS : KEN
non farmakologis Pasien mengatakan
untuk meredakan memahami teknik
nyeri dengan napas relaksasi yang diajarkan
dalam DO :
Pasien kooperatif
2 11.45 Memonitor tingkat DS: KEN
kemandirian Pasien mengatakan
perawatan diri mandi secara disibin,
berpakaian dibantu dan
dibantu keluarga untuk
toileting
DO :
- Pasien tidak mampu
mandi, mengenakan
pakaian, toilering,
dan berpindah
secara mandiri
- Pasien terlihat
kurang rapi
2 11.44 Memfasilitasi untuk DS : KEN
menerima keadaan Pasien mengatakan
ketergantungan menerima keadaan
ketergantungan
DO : pasien kooperatif
3 11.50 Mengidentifikasi DS : KEN
permasalahan yang Pasien mengatakan ASI
ibu alami selama hanya keluar sedikit
proses menyusui dan bagian puting lecet
DO :
- ASI pasien tidak
memancar
- Bayi menangis saat
disusui
1 16.00 Mengkolaborasikan DS : KEN
pemberian obat Pasien mengatakan
Ketorolac 30 mg inj bersedia di berikan obat
DO: :
Pasien telah diberikan
obat
1 30/06/23 Mengidentifikasi DS : KEN
09.10 lokasi, karakteristik, Pasien mengeluh nyeri
durasi, frekuensi, pada luka post operasi
kualitas, intensitas SC
nyeri - P : Luka post
operasi SC dan
bertambah berat
ketika bergerak
- Q : Tertusuk
- R: Abdomen bagian
bawah
- S:3
- T : Hilang Timbul.
DO :
- Kondisi pasien
meringis menurun
2 09.30 Menganjurkan DS : KEN
melakukan pasien mengatakan
perawatan diri secara sudah bisa berpakaian
konsisten sesuai secara mandiri
kemampuan DO :
Pasien dapat berpakaian
sendiri dan terlihat rapi
3 10.00 Melakukan terapi DS : KEN
pijat oksitosin untuk pasien mengatakan
mempelancar ASI nyaman dengan teapi
yang dilakukan
DO :
Sudah dilakukan pijat
oksitosin dan edukasi
pada suami pasien
3 10.30 Mengajarkan teknik DS : KEN
menyusui yang tepat Pasien mengatakan
sesuai kebutuhan ibu memahami hal yang
disampaikan
DO : Pasien Kooperatif
1,2,3 12.00 Memonitor KU dan DS : KEN
TTV Pasien mengatakan
nyeri sudah menurun
DO :
- TD :141/85 mmHg
- S : 36,2 oC
- N : 79 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 97 %
1 16.00 Mengkolaborasikan DS : KEN
pemberian obat Pasien mengatakan
Ketorolac 30 mg inj bersedia di berikan obat
DO: :
Pasien telah diberikan
obat
1,2,3 1/07/23 Memonitor KU dan DS : KEN
11.30 TTV Pasien mengatakan
nyeri sudah menurun
DO :
- TD :123/83 mmHg
- S : 36,5 oC
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 97 %
1 12.00 Mengidentifikasi DS : KEN
lokasi, karakteristik, Pasien mengatakan
durasi, frekuensi, nyeri post SC
kualitas, intensitas berkurang
nyeri - P : Luka post
operasi SC
- Q : Tertusuk
- R : Abdomen
bagian bawah
- S:1
- T : Hilang Timbul.
DO :
Pasien tidak terlihat
kesakitan
2 12.10 Memonitor tingkat DS: KEN
kemandirian pasien mengatakan
perawatn diri sudah bisa berjalan ke
kamar mandi,
DO :
Pasien dapat toileting
sendiri dan terlihat rapi
3 12.15 Mengidentifikasi DS : KEN
permasalahan yang Pasien menangatakan
ibu alami selama ASI sudah bisa keluar
proses menyusui dan lebih baik dari
kemarin
DO :
Bayi pasien tidak
menangis saat disusui
F. EVALUASI
HARI DIAGNOSA EVALUASI
KE KEPERAWATAN
29/06/23 Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri post op SC
O:
berhubungan
- Pasien terlihat meringis
dengan agen
- Pasien bersikap protektif waspada
pencedera fisik
(pembedahan). terhadap bagian tubuh yang telah di
operasi
TTV :
- TD : 106/ 60 mmHg,
- N : 77 x/menit,
- RR: 20 x/menit,
- S: 36,2 oC,
- SPO2 : 97%
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk
meredakan nyeri (terapi napas dalam)
Defisit perawatan S : Pasien mengatakan tidak dapat
diri berhubungan
dengan kelemahan melakuakn perawatan diri secara mandiri
O : Pasien tidak mampu mandi,
mengenakan pakaian, toilering, dan
berpindah secara mandiri, Pasien terlihat
kurang rapi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Menganjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai kemampuan
Menyusui tidak S : Pasien mengatakan ASI keluar sedikit
efektif O : ASI pasien tidak memancar dab bayi
berhubungan menangis saat disusui
Dengan A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan pijat oksitosin
Ajarkan teknik menyusui secara tepat
ketidakadekuatan P : Lanjutkan Intervensi
suplai ASI - Lakukan pijat oksitosin
- Ajarkan teknik menyusui secara tepat
30/06/23 Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri berkurang P:
berhubungan luka post op, q: ditusuk, r: abdomen bagaian
dengan agen bawah, s: 3 , t: hilang timbul
pencedera fisik O :
(pembedahan). - Kondisi pasien meringis menurun
TTV
- TD :141/85 mmHg
- S : 36,2 oC
- N : 79 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Defisit perawatan S : Pasien mengatakan sudah dapat
diri berhubungan berpakaian secara mandiri dan belum dapat
dengan kelemahan mandi dan toilteting secara mandiri
O : Pasien berpakaian secara mandiri dan
terlihat rapi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- memonitor kemampuan perawatan diri
Menyusui tidak S : Pasien mengatakan ASI masih keluar
efektif sedikit
berhubungan O : ASI pasien tidak memancar dan bayi
dengan menangis saat disusui
ketidakadekuatan A : Masalah belum teratasi
suplai ASI P : Lanjutkan Intervensi
1/07/23 Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri berkurang. P:
berhubungan luka post op, q: ditusuk, r: abdomen bagian
dengan agen bawah, s: 1 , t: hilang timbul
pencedera fisik O :
(pembedahan). - Kondisi pasien meringis menurun
- Tekanan darah dan nadi membaik
TTV
- TD :123/83 mmHg
- S : 36,5 oC
- N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 97 %
A : Masalah teratasi
P : Intervensi Dihentikan
Defisit perawatan S : Pasien mengatakan sudah dapat
diri berhubungan berpakaian secara mandiri dan sudah dapat
dengan kelemahan mandi dan toilteting secara mandiri
O : Pasien berpakaian dan ke kamar mandi
secara mandiri dan terlihat rapi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Menyusui tidak S : Pasien mengatakan ASI masih keluar
efektif sedikit
berhubungan O : ASI pasien tidak memancar dan bayi
dengan sudah tidak menangis saat disusui
ketidakadekuatan A : Masalah belum teratasi
suplai ASI P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan
yang bergizi
DAFTAR PUSTAKA
TIM POKJA SDKI DPP PPNI .2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
TIM POKJA SDKI DPP PPNI .2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
TIM POKJA SDKI DPP PPNI .2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.