OLEH :
No. medrec : 27 11 75
Tanggal masuk : 15 Juni 2022
Tanggal pengkajian : 15 Juni 2022
Nama pengkaji : Dhea Wira
B. DATA BIOLOGIS
1. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin melahirkan
2. Keluhan utama : Ibu mengatakan nyeri pada perut
3. Riwayat keluhan utama :
a. Mulai timbulnya : Sejak pukul 10.00
b. Sifat keluhan : Hilang timbul
c. Lokasi keluhan : Pinggang
d. Faktor pencetus : Adanya his (kontraksi)
e. Usaha klien mengatasi keluhan : Mengelus dan memijat daerah pinggang
f. Pengaruh keluhan terhadap fungsi tubuh : sangat mengganggu
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit serius
b. Tidak ada riwayat opname, operasi, trauma dan transfuse darah
c. Tidak ada riwayat alerrgi terhadap makanan maupun obat-obatan
d. Imunisasi yang diperoleh selama hamil yaitu imunisasi TT 1 dan TT2
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum baik : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/100 mmHg
N : 87x/menit
S : 36,5℃
P : 21x/menit
4. Pemeriksaan khusus
a) Kepala
Inspeksi : Rambut bersih dan tidak ada ketombe
Palpasi : Tidak ada benjolan
b) Wajah
Inspeksi : Tidak cloasma gravidarum
Palpasi : Tidak ada oedema
c) Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterus dan penglihatan baik
d) Hidung
Inspeksi : Tidak ada polip dan secret
e) Mulut/gigi
Inspeksi : Bibir terlihat lembap, tidak terdapat sariawan, gigi
utuh, tidak ada caries
f) Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, pendengaran
baik
g) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelejar tyroid dan vena
jugularis
h) Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tegang, puting susu menonjol
Palpasi : Tidak ada benjolan
i) Abdomen
Inspeksi : Tampak linea nigra dan tidak ada bekas operasi
Palpasi : Tonus otot perut ibu teraba tegang
- Leopold 1 : TFU 3 jbpx
- Leopold II : punggung kanan
- Leopold III : presentase kepala
- Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (divergen)
- Lingkar perut : 89 cm
- TBJ : 33 x 89 = 2.937 gram
- His : (+) 4x10 = 35’ 30’ 40’ 20’
Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu, kuat, dan teratur
dengan frekuensi 131x/menit
j) Genitalia Luar
- Varices : Tidak ada
- Oedema : Tidak ada
- Massa / kista : Tidak ada
- Pengeluaran pervaginam : Lendir campur darah
k) Pemeriksaan dalam
a. Pukul 22.53 WITA dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan
- Vulva / vagina : Elastis
- Portio : Tebal
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban :(+)
- Presentasi : Kepala
- Posisi UUK : Uuk kanan depan
- Molase : tidak ada
- Penurunan kepala : Hodge IV
- Kesan panggul : normal
- Pelepasan : lendir bercampur darah
b. Pukul 04.00 WITA dilakukan pemeriksaan dalam
- Vulva / vagina : Elastis
- Portio : Tipis
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban :(-)
- Presentasi : Kepala
- Posisi UUK : Uuk kanan depan
- Penurunan kepala : Hodge IV
- Kesan panggul : Normal
- Pelepasan : Lendir bercampur darah
- Molase : Tidak ada
l) Anus
Inspeksi : Tidak ada hemoroid
m) Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, kuku berwarna merah muda
Palpasi : Tidak ada oedema
n) Observasi His
Jam Frekuensi Durasi Kekuatan
22.30-22.40 4 kali 35’ 30’ 40’ 20’ Kuat
02.00-02.10 4 kali 40’ 20’ 42’ 30’ Kuat
03.10-03.20 5 kali 45’ 30’ 42’ 40’ 30’ Kuat
1. GI P0 A0
DS : Ibu mengatakan hamil untuk pertama kalinya
DO : - Tonus otot perut tegang
- Terdapat striae albicans
3. Kehamilan Intrauterine
Ds : - Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri perut selama kehamilan
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan
Do : - Pada pemeriksaan leopold teraba jelas bagian-bagian janin
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
4. Janin Tunggal
Ds : Ibu merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minggu
sampai sekarang
Do : - Pada pemeriksaan leopold II teraba satu punggung
- Terdengar 1 DJJ dengan frekuensi 131 x/menit
5. Janin Hidup
Ds : Ibu merasakan pergerakan janin aktif
Do : - Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur yaitu 131x/menit
6. Punggung Kanan
Ds : Ibu merasakan gerakan janin di sisi sebelah kiri
Do : Pada palpasi leopold II teraba bagian keras, datar, memanjang seperti
papan pada sisi kanan menandakan punggung
7. Presentasi Kepala
Ds : -
Do : Pada pemeriksaan leopold III teraba bagian bundar, keras, dan melenting di daerah
bagian bawah abdomen ibu menandakan kepala
B. Kriteria Keberhasilan
1. Ibu bisa segera melahirkan bayinya
2. Ibu dapat menerima dukungan dari keluarga dan petugas
3. Tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal :
TD : 120/100 mmHg
N : 87x/menit
S : 36,5oC
P : 21x / menit
DJJ : 131 x/menit
C. Rencana Asuhan
1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Beri informasi tentang nyeri kala I
Rasional : Agar ibu mengerti bahwa nyeri yang dirasakan disebabkan oleh kontraksi
uterus
3. Beri dukungan pada ibu
Rasional : Agar memberikan semangat dan sikap optimis seorang ibu dalam menghadapi
persalinan
4. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan bagi janin dengan tidur miring
ke salah satu sisi secara bergantian
Rasional : Tidur miring ke salah satu sisi secara bergantian dapat meningkatkan
oksigenasi janin karena tidur miring di salah satu sisi mencegah penekanan vena kava
inferior oleh uterus yang berkontraksi
5. Observasi kontraksi uterus (his)
Rasional : Untuk mengetahui kontraksi yang adekuat pada saat ada his
6. Observasi Tanda – tanda vital dan DJJ
Rasional : Dengan mengobservasi TTV ibu dan DJJ akan dapat membantu tindakan
selanjutnya
7. Beri ibu makan dan minum sebagai sumber kalori
Rasional : Makan dan minum dapat mencegah dehidrasi dan kelelahan serta memberi
kekuatan saat mengedan dalam proses persalinan
8. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Rasional : Agar kontraksi uterus tidak terganggu dengan kandung kemih yang penuh
9. Ajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his
Rasional : His dan proses mengedan yang baik dan benar berguna untuk proses persalinan
10. Persiapan alat pakai
Rasional : Agar dalam melakukan suatu tindakan berjalan dengan lancar karena semua
alat siap
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan hamil untuk pertama kalinya
2. Ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 12-09-2021
3. Ibu mengatakan umur kehamilannya 9 bulan
4. Ibu merasakan pergerakan janin aktif
5. Ibu mengatakan telah imunisasi TT sebanyak 2 kali.
6. Ibu mengatakan sering memeriksakan kehamilannya ke posyandu
DATA OBJEKTIF ( O )
1. GI P0 A0
2. TP : 19-06-2022
3. Kesadaran composmentis
4. Tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal :
a. TD : 120/100 mmHg
b. N : 87×/ menit
c. S : 36,5 º c
d. P : 21×/ menit
5. Tidak ada kelainan fisik pada pemeriksaan fisik
ASSESMENT ( A )
Gi P0 A0, umur kehamilan 39 minggu 3 hari , Intrauterine, janin Tunggal, janin hidup, punggung
kanan, presentase kepala, sudah masuk PAP, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu baik, keadaan
janin baik, dengan masalah nyeri perut tembus belakang
PLANNING ( P )
Tanggal 15Juni 2022, pukul 22.53 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan informasi tentang nyeri pada kala I
Hasil : Ibu mengerti dengan informasi tentang nyeri kala I
3. Memberikan dukungan pada ibu
Hasil : Ibu menyambut dukungan dari bidan
4. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang menguntungkan bagi janin dengan tidur miring
ke salah satu sisi secara bergantian
Hasil: Ibu memilih posisi miring kiri
5. Mengobservasi kontraksi uterus (his)
Hasil : Kontraksi uterus kuat
6. Mengobservasi Tanda – tanda vital dan DJJ
Hasil : Tanda – tanda vital ibu dan DJJ dalam batas normal
7. Memberi ibu makan dan minum sebagai sumber kalori
Hasil : Ibu diberi makan dan minum saat his tidak ada
8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Hasil : Kandung kemih ibu kosong
9. Mengajarkan pada ibu untuk mengedan yang baik dan benar saat ada his
Hasil : Ibu mengerti cara mengedan yang baik dan benar saat ada his
10. Mempersiapkan alat pakai
Hasil : Persiapan alat telah lengkap
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KALA II PERSALINAN
A. Data Subjektif
- Ibu mengatakan ada keinginan untuk meneran
- Ibu mengatakan ada keinginan untuk BAB
- Ibu mengatakan keluar air-air dari jalan lahir
B. Data Objektif
1. Tanda – tanda vital :
a. TD : 120/100 mmHg
b. N : 87 ×/ menit
c. S : 36,5 º c
d. P : 21×/ menit
2. Tanda dan gejala kala II
- Adanya dorongan untuk meneran
- Adanya tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
- Perineum tampak menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
3. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 45 detik
4. Pukul 04.00 WITA dilakukan pemeriksaan dalam :
- Vulva / vagina : elastis
- Portio : tidak teraba
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban :(-)
- Presentasi : kepala
- Posisi UUK : uuk kanan depan
- Penurunan kepala : Hodge IV
- Kesan panggul : normal
- Pelepasan : lendir bercampur darah
- DJJ : 131 x/menit
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Inpartu kala II
TD : 120/100 mmHg
N : 87×/ menit
S : 36,5 º c
P : 21×/ menit
- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 45-50 detik
- DJJ (+) : Irama teratur,kuat,jelas terdengar pada sisi kanan dengan frekuensi 131 x /menit
- Pemeriksaan dalam:
- Dinding vagina elastis, pembukaan serviks 10 cm,portio tidak teraba,ketuban (-),presentasi
kepala,posisi uuk kanan depan,tidak ada moulase,penurunan kepala hodge IV,tidak ada
penumbungan tali pusat,tidak teraba bagian-bagian kecil janin seperti kaki dan
tangan,kesan panggul normal.
Adanya his yang kuat mengakibatkan segmen bawah rahim berkontraksi untuk mendorong
janin turun ke SBR yang merupakan gerakan pasif janin.
Adanya penurunan bagian terendah janin menekan otot – otot dasar panggul secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin mengedan.
Adanya penurunan bagian terendah janin menyebabkan fleksus frankenhauser tertekan
hingga timbul rasa nyeri.
(Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, 2005)
A. Tujuan
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kala II berlangsung normal
3. Bayi lahir dengan sehat dan selamat
B. Kriteria Keberhasilan
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 120/100 mmHg
N : 87x/menit
P : 21x/menit
S : 36,50C
2. Kala II tidak lebih dari 30 menit
3. Bayi lahir spontan dengan LBK tanpa trauma
4. Kontraksi uterus baik ( 4 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung
selama 40 detik / lebih )
C. Rencana Asuhan
1. Pastikan adanya tanda gejala kala II
Rasional : Agar saat kontraksi ibu sudah dianjurkan mengedan
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan serta obat-obatan
Rasional : Agar memperlancar proses persalinan
3. Pakai celemek
Rasional : Agar melindungi tubuh penolong dari kontaminasi cairan, lendir, dan darah
pasien
4. Cuci tangan sebelum menolong
Rasional : Mencegah penyebaran infeksi dari penolong ke pasien
5. Pakai handscon ditangan kanan
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi
6. Siapkan oxytocin dalam spoit
Rasional : Memudahkan melakukan manajemen aktif kala III
7. Gunakan sarung tangan kiri dan bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal dari
vulva dan perineum
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : Memastikan bahwa pembukaan lengkap, sehingga bisa dilakukan
amniotomi jika ketuban masih utuh
9. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai
Rasional : Mencegah infeksi silang
10. Periksa DJJ
Rasional : Memastikan DJJ dalam batas normal
11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Rasional : Mempersiapkan ibu untuk meneran saat ada his
12. Anjurkan ibu untuk mengedan pada saat ada his dengan posisi setengah duduk dan
kedua tangan menarik paha, dagu menempel ke dada, dan melihat ke perut
Rasional : Mempercepat proses persalinan
13. Pimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu istirahat diantara kontraksi
Rasional : Dengan mengedan yang baik dapat mempercepat kelahiran dan istirahat
diantara his agar ibu tidak kelelahan
14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi
Rasional : Persiapan untuk meneran
15. Letakan handuk di atas perut ibu
Rasional : Memudahkan perawatan dan mencegah hipotermi
16. Pasang alas bokong
Rasional : Digunakan untuk menyokong kepala bayi
17. Buka partus set
Rasional : Memudahkan mengambil peralatan persalinan
18. Pakai sarung tangan
Rasional : Mencegah infeksi silang antara ibu, bayi, dan penolong
19. Pimpin persalinan dengan menyokong perineum dan tahan puncak kepala
Rasional : Menyokong perineum mencegah terjadinya ruptur pada perineum dan
menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi terlalu cepat
20. Pastikan tidak ada lilitan tali pusat
Rasional : Agar tidak terjadi asfiksia pada BBL
21. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar
Rasional : Memudahkan bahu anterior dan posterior lahir
22. Lahirkan kepala dan bahu dengan kedua tangan secara biparietal
Rasional : Tarik ke bawah untuk melahirkan bahu anterior dan tarik ke atas untuk
melahirkan bahu posterior
23. Pindahkan tangan kanan untuk menyangga kepala, leher, dan bahu
Rasional : Mencegah terjadinya ruptur dan trauma lahir
24. Tangan kiri menyusuri badan bayi
Rasional : Mencegah terjadinya ruptur dan trauma lahir
25. Nilai bayi : gerak, tangis, dan warna kulit
Rasional : Mengetahui apakah ada kegawatan pada bayi atau tidak
26. Letakkan bayi diatas perut ibu, keringkan dengan handuk
Rasional : Agar tidak terjadi hipotermi
27. Cek fundus pastikan bayi tunggal
Rasional : Untuk memastikan bukan kehamilan ganda
28. Beritahu ibu akan disuntik oksitosin
Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik
29. Suntik oksitosin di 1/3 paha bagian luar 1 menit setelah bayi lahir
Rasional : Agar uterus berkontraksi dengna baik
30. Jepit tali pusat dengan klem
Rasional : Agar tali pusat siap dipotong
31. Potong dan ikat tali pusat
Rasional : Memudahkan melakukan perawatan bayi, dan tindakan resusitasi serta
penanganan bayi baru lahir
32. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di kedua payudara ibu
Rasional : Agar terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi serta IMD
LANGKAH IV IMPLEMENTASI
(SOAP)
DATA SUBJEKTIF ( S )
DATA OBJEKTIF ( O )
ASSESMENT ( A )
Inpartu kala II
PLANNING ( P )
A. Data Subjektif
- Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
B. Data Objektif
- Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
- TFU setinggi pusat
- Adanya perpanjangan tali pusat
- Semburan darah tiba-tiba
Setelah bayi lahir uterus teraba keras dan bundar, dan fundus uteri setinggi pusat, beberapa
menit uterus berkontraksi yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri tempat
implantasi plasenta, akibatnya akan terlepas dari tempatnya, biasanya plasenta lepas 6 – 15
menit setelah bayi lahir. (Hanifa Winkjosastro, Ilmu kebidanan, 2006)
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukannya tindakan segera atau kolaborasi
A. Tujuan
1. Keadaan umum Ibu baik
2. Kala III berlangsung normal
3. Plasenta lahir lengkap tidak lebih dari 30 menit
4. Kontraksi uterus baik
5. Perdarahan < 50 cc ( Tidak lebih dari 100 cc )
B. Kriteria Keberhasilan
1. TTV Ibu dalam batas normal
TD : 120/100 mmHg
N : 87X/menit
P : 21X/menit
S : 36,50C
2. Kala III tidak lebih dari 30 menit
3. Plasenta lahir lengkap
4. Kontraksi uterus baik
5. Perdarahan dalam batas normal
C. Rencana Asuhan
1. Pindahkan klem 5 cm di depan vulva
Rasional : Tali pusat semakin memanjang
2. Tangan kanan memegang tali pusat dan klem, tangan kiri diatas simphysis
Rasional : Menilai kontraksi
3. Perhatikan tanda pelepasan plasenta
Rasional : Melahirkan plasenta
4. Keluarkan plasenta
Rasional : Agar plasenta lahir dan uterus berkontraksi
5.Lahirkan plasenta dengan kedua tangan
Rasional : Dapat lahir secara keseluruhan dan utuh
6. Lakukan masase uterus
Rasional : Agar kontraksi uterus baik
7. Periksa kelengkapan plasenta
Rasional : Agar tidak ada sisa plasenta yang tertinggal
8. Cek kemungkinan laserasi jalan lahir
Rasional : Agar ibu tidak mengalami perdarahan
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
7. Plasenta lengkap
(SOAP)
DATA SUBJEKTIF ( S )
DATA OBJEKTIF ( O )
ASSESMENT ( A )
PLANNING ( P )
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum
B. Data Objektif
1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
2. Tanda – tanda vital Ibu
TD : 120/100 mmHg
N : 87×/ menit
S : 36,5 º c
P : 21×/ menit
3. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
4. Perdarahan ± 50 cc
5. Kandung kemih kosong
Kala IV ( Pengawasan )
TD : 120/100mmHg
N : 87×/ menit
S : 36,5 º c
P : 21×/ menit
- Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
- Perdarahan ± 50 cc
A. Tujuan
1. Kala IV berlangsung normal
2. Keadaan umum ibu dan bayi baik
3. Tidak terjadi perdarahan
B. Kriteria Keberhasilan
1. Tanda-tanda Vital dalam batas normal :
TD : 120/100mmHg
N : 87x / menit
S : 36,5° C
P : 21x / menit
2. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
3. Perdarahan dalam batas normal < 50 cc
4. Kandung kemih kosong
C. Rencana Asuhan
1. Masase uterus
Rasional : Agar berkontraksi dengan baik
2. Celup kedua tangan dalam larutan clorin 0,5% bilas dengan air DTT,
keringkan dengan handuk bayi
Rasional : Mencegah infeksi silang
3. Pastikan kandung kemih kosong
Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik
4. Ajarkan ibu dan keluarga masase uterus
Rasional : Menjaga kontraksi uterus tetap baik dan segera lapor pada
bidan jika kontraksi uterus tidak baik
5. Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan
Rasional : Memastikan perdarahan < 100 cc
6. Pastikan keadaan umum ibu baik
Rasional : Mengetahui keadannya baik
7. Pantau kembali bayi
Rasional : Mengetahui keadaan bayi baik atau tidak
8. Rendam semua alat dalam larutan clorin 0,5%
Rasional : Membersihkan alat
9. Buang sampah pada tempatnya
Rasional : Membersihkan tempat persalinan
10. Bersihkan ibu dengan air DTT menggunakan washlap
Rasional : Agar ibu merasa nyaman
11. Pakaikan ibu duk, celana dalam, dan pakaian
Rasional : Agar ibu nyaman
22. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5% dan bilas
dengan air DTT
Rasional : Agar ibu dapat beristirahat
13. Celup tangan dalam larutan clorin, buka secara terbalik
Rasional : Mencegah infeksi silang
14. Cuci tangan
Rasional : Mencegah infeksi
15. Pemeriksaan fisik bayi, pakai sarung tangan
Rasional : Mengetahui keadaan bayi normal atau tidak
16. Berikan salep mata dan vit. K di paha kiri 1 jam pertama
Rasional : Melindungi bayi dari infeksi
17. Satu jam kemudian, suntikan imunisasi Hep. B di paha kanan
Rasional : Melindungi bayi dari infeksi
18. Celup sarung tangan, lepas celemek
Rasional : Mencegah infeksi silang
19. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk
Rasional : Membersihkan diri
20. Lengkapi partograf
Rasional : Untuk catatan petugas kesehatan
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1. Masase uterus
2. Mencelup kedua tangan dalam larutan clorin 0,5%, bilas dengan air DTT,
keringkan dengan handuk bayi
3. Memastikan kandung kemih kosong
4. Mengajarkan ibu dan keluarga masase uterus
5. Mengevaluasi dan mengestimasi jumlah perdarahan
6. Memastikan keadaan umum ibu baik
7. Memantau kembali bayi
8. Merendam semua alat dalam larutan clorin 0,5%
9. Membuang sampah pada tempatnya
10. Membersihkan ibu dengan air DTT menggunakan washlap
11. Memakaikan ibu duk, celana dalam, dan pakaian
12. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5% dan bilas
dengan air DTT
13. Mencelup tangan dalam larutan clorin, buka secara terbalik
14. Mencuci tangan
15. Memeriksa fisik bayi, memakai sarung tangan
16. Memberikan salep mata dan vit. K di paha kiri 1 jam pertama
17. Satu jam kemudian, menyuntikan imunisasi Hep. B di paha kanan
18. Mencelup sarung tangan, melepas celemek
19. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk
20. Melengkapi partograf
12. Tempat bersalin telah didekontaminasi dengan larutan clorin 0,5%, dibilas
(SOAP)
DATA SUBJEKTIF ( S )
Ibu mengeluh masih nyeri pada perut bagian bawah dan perineum
DATA OBJEKTIF ( O )
ASSESMENT ( A )
Kala IV ( Pengawasan )
PLANNING ( P )
1. Masase uterus
Hasil : Uterus berkontraksi baik, teraba keras, dan bundar
2. Mencelup kedua tangan dalam larutan clorin 0,5%, bilas dengan air DTT,
keringkan dengan handuk bayi
Hasil : Kedua tangan telah dicelup dan dikeringkan dengan handuk
3. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : Kandung kemih kosong
4. Mengajarkan ibu dan keluarga masase uterus
Hasil : Ibu dan keluarga paham cara masase
5. Mengevaluasi dan mengestimasi jumlah perdarahan
Hasil : Jumlah perdarahan tidak lebih dari 100 cc
6. Memastikan keadaan umum ibu baik
Hasil : Keadaan umum ibu baik
TD : 120/90 mmHg
N : 80x / menit
S : 36,5° C
P : 20 x / menit
7. Memantau kembali bayi
Hasil : Keadaan umum bayi baik
S : 36,7oC
P : 40x/menit
N : 124x/menit
8. Merendam semua alat dalam larutan clorin 0,5%
Hasil : Semua alat telah direndam di dalam larutan clorin 0,5%
9. Membuang sampah pada tempatnya
Hasil : Sampah telah dibuang
10. Membersihkan ibu dengan air DTT menggunakan washlap
Hasil : Ibu telah dibersihkan dengan air DTT
11. Memakaikan ibu duk, celana dalam, dan pakaian
Hasil : Ibu telah dipakaikan duk, celana dalam, dan pakaian
12. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5% dan bilas
dengan air DTT
Hasil : Tempat bersalin telah didekontaminasi dengan larutan clorin 0,5%, dibilas dengan
air DTT
13. Mencelup tangan dalam larutan klorin, buka secara terbalik
Hasil :Tangan dicelup, dibuka terbalik sarung tangan
14. Mencuci tangan
Hasil : Telah mencuci tangan
15. Memeriksa fisik bayi, memakai sarung tangan
Hasil : Pemeriksaan fisik telah dilakukan
16. Memberikan salep mata dan vit. K di paha kiri 1 jam pertama
Hasil : Telah diberi salep mata dan vit. K di paha kiri 1 jam pertama
17. Satu jam kemudian, menyuntikan imunisasi Hep. B di paha kanan
Hasil : Satu jam kemudian, telah disuntik imunisasi Hep. B di paha kanan
18. Mencelup sarung tangan, melepas celemek
Hasil : Telah mencelup sarung tangan dan celemek dilepas
19. Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk
Hasil : Telah mencuci tangan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Partograf dilengkapi