Anda di halaman 1dari 63

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS

PADA Ny “I” GIIPIA0 UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 4 HARI


INPARTU KALA 1 FASE AKTIF
DI RSUD
27-JULI-2022

No. Register : 02-53-81


Tanggal Masuk : 27 Juli 2022 Jam : 22.00 WITA
Tanggal Pengkajian : 27 Juli 2022 Jam : 22.00 WITA

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny “ I“ / Tn “ J”
Umur : 27 tahun / 32 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Pernikahan Ke : I /I
Lama Menikah : ± 4 tahun
Alamat : Desa Bea

B. DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS


1. Keadaan Ibu Sekarang
Ibu mengatakan :
a. Mengeluh nyeri perut tembus belakang sejak tanggal 27 Juli 2022
jam 07.00 WITA.
b. Ada pengeluaran lendir campur darah dari jalan lahir
c. Sifat keluhan hilang timbul sehingga mengganggu aktifitas/fungsi
tubuh
d. Usaha untuk mengatasi keluhan dengan mengelus-elus daerah
perut/pinggang dan berjalan-jalan.
2. Riwayat Kesehatan Ibu
a. Tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti HIV /
AIDS, Hepatitis, TBC, dan lain – lain
b. Tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, Hipertensi,
Diabetes militus dan lain-lain
c. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular
seksual seperti HIV / AIDS, Hepatitis, TBC, dan lain – lain.
b. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis seperti
jantung, Hipertensi, Diabetes militus dan lain-lain
4. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Menarche
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus haid : 28-31 hari
3) Durasi : 6-7 hari
4) Perlangsungan : Normal
5) Dismenorea : Tidak ada
b. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan
a) Hamil yang kedua,pernah melahirkan satu kali dan tidak
pernah keguguran
b) Hamil 9 bulan
c) Hari pertama haid terakhir tanggal : 31-10-2021
d) Mual muntah pada trimester 1
e) Pergerakan janinnya dirasakan sejak umur kehamilan 5
bulan sampai sekarang.
f) Pergerakan janinnya kuat dirasakan terutama disebelah
kanan perut ibu.
g) Tidak pernah merasakan nyeri perut dan sakit kepala yang
hebat selama hamil, pendarahan pervaginam, gangguan
penglihatan dan lain – lain.
h) Telah mendapatkan imunisasi TT 3x pada kehamilan
pertamanya 2x dan kehamilan keduanya 1x
TT I pada anak pertama umur kehamilan 24 minggu
TT 2 pada umur kehamilan 28 minggu
TT 3 Pada umur kehamilan 24 minggu anak ke 2
2) Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas Yang Lalu
N Hamil Persalinan Nifas
O Tahu Umur Jenis Penolong BBL Perlanlangsungan perlangsungan
n (minggu Persalinan
)
1 2018 40 Normal Bidan 3.30 Normal Normal
Minggu 0

c. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tumor
kandungan, infeksi alat reproduksi, dan penyakit menular seksual.
d. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu tidak menggunkan KB
C. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
a. Kebutuhan Nutrisi
1) Kebiasaan selama hamil
a) Pola makan : Teratur
b) Frekuensi : 3x sehari
c) Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur, kadang buah
d) Minuman dan cairan : 7-8 gelas / hari
2) Perubahan Selama Inpartu
Nafsu makan berkurang karena rasa sakit yang dirasakan.
b. Kebutuhan Eliminasi
1) Kebutuhan Buang Air Kecil (BAK) selama hamil.
a) Frekuensi : ± 6 kali / hari
b) Warna / Bau khas : Kuning / khas amoniak
c) Tidak ada gangguan eliminasi BAK
2) Kebutuhan Buang Air Besar (BAB) Selama Hamil
a) Frekuensi : 1-2 kali / hari
b) Warna : kuning
c) Konsistensi : lunak
d) Tidak ada gangguan eliminasi BAB
3) Perubahan Selama Inpartu
a) Buang Air Kecil : Terakhir jam 21.30 WITA
b) Bung Air Besar : Ibu mengatakan belum BAB sejak mengalami
nyeri perut tembus belakang.
c. Personal Hygiene
1) Kebiasaan Selama Hamil
a) Kebersihan Rambut
Keramas 2-3 kali seminggu menggunakan shampoo
b) Kebersihan Badan
Mandi 2x sehari menggunakan sabun
c) Kebersihan Gigi dan Mulut
Menggosok gigi pada pagi hari dan sebelum tidur malam
d) Kebersihan Genetalia dan Anus
Dibersihkan tiap kali habis mandi dan setelah BAK/BAB
e) Kebersihan Kuku Tangan Dan Kaki
Kuku tangan dan kaki dipotong setiap kali panjang
f) Kebersihan Pakaian
Diganti setiap selesai mandi dan setiap kotor

2) Perubahan Selama Inpartu


Sebelum HIS adekuat ibu mengatakan sudah mandi,keramas,sikat
gigi,serta sudah mengganti pakaiannya.
d. Kebutuhan Istrahat /Tidur
1) Kebiasaan
a) Istrahat / Tidur siang : ± 2 jam
b) Istrahat / Tidur malam: ± 8 jam
2) Perubahan Selama Inpartu
Pola tidur ibu terganggu karena rasa nyeri pada perut tembus belakang
yang di rasakan.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum Ibu : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 55 kg
d. Tinggi badan : 158 cm
e. Lingkar lengan atas : 24 cm
f. Tafsiran Persalinan : 07 – 08 - 2022
g. Pengukuran :
1) TFU : 33 cm
2) LP : 90 cm
3) TBJ : ( TFU – 11 ) x 155
( 33 – 11 ) x 155 = 3.410 gram
h. Tanda - tanda Vital :
1) Tekanan Darah : 100 / 70 mmHg
2) Nadi : 80x / menit
3) Suhu : 36,9˚C
4) Pernapasan : 22 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik Khusus (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
a. Kepala / Rambut
Rambut panjang, lurus dan hitam, tampak bersih, tidak teraba benjolan
dan rambut tidak rontok.
b. Wajah / Muka
Ekspresi wajah tampak meringis saat ada kontraksi , tidak pucat,
tidak tampak cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak
ikterus serta tidak ada secret pada mata.
d. Hidung
Tidak ada secret dan tidak ada polip,tidak ada nyari tekan pada tulang
hidung.
e. Mulut dan Gigi
Bibir merah muda, tidak pecah – pecah, tidak ada sariawan, lidah
tampak bersih, tidak ada caries gigi, dan tidak ada gigi yang tanggal.
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan tampak polister
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, dan tidak ada pelebaran vena jugularis.
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada
areola mammae dan payudara tampak membesar, tidak ada
retraksi/dipling, ada pengeluaran ASI bila puting susu dipencet, Tidak
teraba benjolan sampai ke daerah axilla
i. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, tonus otot perut kencang dan terdapat striae livide dan linea
nigra, tidak ada nyeri tekan.
1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xyfoideus, bokong.
2) Leopold II : Punggung Kanan
3) Leopold III : Kepala
4) Leopold IV : Kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul, penurunan kepala 3 / 5.
Kontraksi uterus 4x dalam 10 menit, durasi 30 detik.
Denyut jantung janin 145 x / menit terdengar jelas dan kuat pada
kuadran kiri bawah perut ibu.
j. Genetalia dan anus
Terdapat pengeluaran lendir campur darah, tidak ada varises vulva
tidak ada oedema, tidak ada hemoroid pada anus.
Pemeriksaan dalam pervaginam ( VT )
Tanggal : 27 juli 2022 Jam : 22.15 WITA
5) Dinding vagina : Elastis
6) Portio : Tipis dan lunak
7) Pembukaan : 4 cm
8) Ketuban : Utuh
9) Presentase : Kepala
10) Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
11) Molase : 0
12) Penurunan : 3/5
13) Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak
teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding panggul
elastis,spina ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk
sudut tumpul, os koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
14) pengeluaran lendir campur darah.
k. Ekstremitas atas dan bawah
15) Ekstremitas Atas
Kuku bersih, tidak pucat, tidak ada oedema
16) Ekstremitas Bawah
Kuku bersih, tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada varises,
Refleks patella ( + ) kiri dan kanan.

E. DATA SOSIAL, PSIKOLOGIS DAN SPIRITUAL


1. Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
2. Respon ibu terhadap persalinan cemas
3. Respon suami selalu memberikan dukungan kepada istrinya
4. Pengambilan keputusan dilakukan bersama
5. Ibu selalu berdoa agar persalinannya berlangsung normal.

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


GII PI A0, UK 38 minggu 4 hari, punggung kiri, presentase kepala,
penurunan kepala 3/5, Intrauterin, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan
janin baik, inpartu kala I fase aktif.
1. GII PI A0
Dasar:
Data Subyektif : Ibu mengatakan hamil yang ke dua,pernah melahirkan
satu kali dan tidak pernah keguguran.
Data Obyektif : Tonus otot perut kendor. Tampak striae albicans dan linea
nigra
Analisis dan interprestasi
Tonus otot perut kendor karena terjadi pembesaran rahim akibat
persalinan sebelumnya sehingga menimbulkan peregangan pada otot dinding
perut dan menyebabkan robeknya serabut elastic di bawah kulit. (Ilmu
kebidanan,2010;179).

Striae albicans merupakan garis-garis yang ada pada dinding perut ibu
yang berwarna putih tumbuh akibat sebagai pecahnya pembuluh darah pada
kehamilan. (Mochtar Rucham Obstetri Fisiologi 2002:39 )

Pada kehamilan terjadi perubahan warna kulit yaitu hyperpigmentasi


kulitmenjadi lebih gelap.perubahan warna kulit pada bagian perut yaitu garis
hitam dan kemerahan pada perut yang di sebut linea nigra.

2. Umur kehamilan 38 minggu 4 hari


Dasar:
Data Subyektif : - Ibu mengatakan hari pertama hari terakhirnya tanggal
31 – 10 – 2020
- Ibu mengatakan hamil 9 bulan
Data Obyektif : - Tafsiran persalinan 07 – 08 – 2022
- TFU 3 jari dibawah Prossesus xifoideus

Analisis dan interprestasi


- Jika hari pertama hari terakhir diketahui, maka perhitungan tafsiran
partus dapat dilakukan dengan menggunakan aturan Neagle. Perkiraan
usia gestasi menurut rumus Neagle yaitu tanggal +7, bulan -3, dan tahun
+1 atau tanggal +7, bulan +9 dan tahun tetap.
- Pengukuran tinggi fundus uteri bertujuan untuk menentukan
pertumbuhan dan perkembangan janin serta dapat juga digunakan untuk
menentukan usia kehamilan. Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus
uteri umumnya mencapai 3 jari di bawah prosesus xifoideus (OBSTETRI
FISIOLOGIS, Sulaiman Sastrawinata, Hal : 127)
3. Punggung kiri
Dasar:
Data subyektif: ibu mengatakan pergerakan janinnya sering di rasakan pada
perut bagian kanan.
Data obyektif:- Pada leopold II teraba bagian yang keras,datar dan
memanjang seperti papan pada sisi kanan perut ibu.
- DJJ terdengar jelas pada sisi kanan perut ibu dengan
frekuensi 145 kali/menit.
Analisis dan interpretasi data
- Pada leopold II,teraba datar,keras dan memanjang seperti papan pada sisi
kiri dan pada sisi kanan ibu teraba bagian-bagian terkecil janin.
- DJJ terdengar pada kuadran kiri bawah perut ibu menandakkan punggung
kiri.(ASUHAN KEBIDANAN,Helen varney,Edisi 4 volume 1,Hal:462)
4. Presentase kepala,penurunana kepala 3/5
Dasar:
Data Subyektif : -
Data Obyektif : - Pada palpasi Leopold I teraba bokong pada fundus
- Pada palpasi Leopold III teraba kepala pada palpasi
Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas
panggul,penurunan kepala 3/5
Analisis dan interpretasi
- Pada palpasi Leopold I,teraba bagian yang lunak,bulat dan tidak
melenting yang menandakan bokong pada fundus.
- Pada palpasi Leopold III teraba bagian yang keras,bundar dan melenting
pada bagian bawah uterus (atas symphysis),hal ini menunjukkan bahwa
janin presentasi kepala.
- Pada palpasi Leopold IV ujung jari ke dua tangan tidak bersentuhan lagi
(di vergen ) hal ini menunjukkan bahwa bagian terendah janin sudah
masuk pintu atas panggul.Turun nya kepala dapat dapat di ukur dengan
perlimaan,yaitu meletakkan kelima jari di atas sympisis,penurunan
kepala 3/5 di tandai dengan tiga jari berada di atas sympisis,penurunan 2
jari berada di bawah symphisis .(OBSTETRI FISIOLOGI,Sulaiman
Sastrawinata,Hal :165 – 168 )

5. Tunggal,Hidup
Dasar :
Data Subyektif :- Ibu mengatakan pergerakan bayi nya di rasakan pada
perut sebelah kanan ibu.
- Ibu mengatakan bayi nya selalu bergerak.
Data Obyektif : - pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Pada palpasi Leopold terdapat dua bagian besar
janin,yaitu bokong dan kepala,tinggi fundus uteri 3 jari
bawah prosedur xipoideus.
- Auskultasi denyut jantung janin 145 x/menit terdengar
jelas,kuat dan teratur pada salah satu sisi perut ibu.
Analisis dan interprestasi
- Pembesaran dinding abdomen sering di anggap sebagai tanda dari terjadi
nya kehamilan.Pembesaran tersebut berkaitan dengan terjadi nya
pembesaran uterus di rongga abdomen.Apabila terjadi perdarahan pada
kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas,pembesaran
uterus yang tidak sesuai dengan umur kehamilan di sertai dengan nyeri
abdomen pada saat janin bergerak di sebabkan oleh kehamilan ektopik
(Kehamilan ekkstra uterin).(OBSTETRI FISIOLOGI,Sulaiman
Sastrawinata,Hal :181).
- Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba 3 bagian besar janin yaitu
bokong,punggung dan kepala menandakan janin tunggal di sertai dengan
auskultasi DJJ terdengar jelas pada salah satu sisi perut ibu.Pada
kehamilan ganda pembesaran perut melebihi ukuran yang seharus nya
usia kehamilan pada kehamilan tunggal .(OBSTETRI
FISIOLOGI,Sulaiman Sastrawinata,Hal:181)
- Salah satu tanda bahwa janin hidup adalah pergerakan janin kuat dan
pada auskultasi dapat terdengar detak jantung janin dengan jelas dan
teratur.(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:184)
- Gerakan janin dan auskultasi denyut jantung janin merupakan teknik
untuk menentukan apakah janin hidup.Aktifitas janin menunjukan
bahwa janin hidup dan pada saat auskultasi denyut jantung janin
terdengar (+) maka menandakan bahwa janin dalam keadaan hidup .
(OBSTETRI FISOLOGI,Sulaiman Sastrawinata,Hal:177).
6. Keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar :
Data Subyektif :- Ibu mengatakan bayi nya selalu bergerak
Data Obyektif :- keadaan umum ibu baik
- Kesadaran komposmentis
- Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,9 C
Pernapasan : 22 kali/menit
- Denyut jantung jantung 145 kali/menit
Analisis dan interpretasi
- Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu menunjukan keadaan janin
baik.Tanda-tanda vital yang normal merupakan faktor pendukung untuk
menentukan keadaan umum ibu baik (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:
158).
- Pada kehamilan normal, frekuensi detak jantung janin 120 – 160 x/menit.
(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi hal : 169)
7. Inpartu kala I,Fase Aktif
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang
- Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari jalan
lahir
Data Obyektif : - Adanya pelepasan lendir campur darah
- Hasil pemeriksaan dalam pada jam 22.15 WITA
- Dinding vagina : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban : Utuh
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : 3/5, Hoodge III
- kesan panggul normal ditandai dengan promontorium
tidak teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding
panggul elastis, spina ischiadika tidak menonjol, arkus
pubis membentuk sudut tumpul, os koksigis konkaf,
otot dasar panggul lunak.
- pengeluaran lendir campur darah
Analisis dan Interpretasi
- Nyeri yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya kontraksi uterus
(his persalinan). Nyeri ini disebabkan aleh anoxia sel-sel otot waktu
kontraksi tekanan pada ganglia dan serviks dan segmen bawah rahim oleh
serabut-serabut otot yang berkontraksi. Hal ini menyebabkan pendataran
dan atau pembukaan serviks.Mulainya persalinan ditandai dengan adanya
his persalinan dan dipengaruhi oleh system endokrin dan janin.
Pada saat plasenta sudah tua terjadi insufisiensi sehingga progesterone
menurun dan estrogen sebaliknya menyebabkan uterus berkontraksi.
Adanya perbandingan estrogen dan progesterone yang tidak seimbang
mengakibatkan meningkatnya sensivitas otot-otot uterus terhadap
pengaruh hormon oksitosin.
Meningkatnya produksi prostaglandin ibu yang mempengaruhi lunaknya
mulut rahim sehingga terjadi pembukaan serviks. Pembukaan serviks
dibagi atas dua fase, yaitu fase laten ditandai dengan pembukaan serviks
1-3 cm, dan fase aktif ditandai dengan pembukaan serviks 4-10 cm
(pembukaan lengkap)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis keluar
disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan
karena lepasnya selaput janin pada bagian segmen bawah rahim hingga
beberapa capillar terputus.(Obstetri Fisiologis : 231-259)

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial
LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi
LANGKAH V : RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
1. Kala I persalinan berlangsung normal
2. Kondisi ibu dan janin baik
B. Kriteria
1. Pembukaan lengkap terjadi 3 jam kemudian (jam 01.00 WITA),
penurunan kepala 0/5, kontraksi uterus kuat 4-5 x / menit durasi > 40 detik
setiap 10 menit dalam 30 menit
2. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 90-120 / 70 - 90 mmHg
 Nadi : 60 – 100 x /menit
 Suhu : 36,5o – 37,5oC
 Pernapasan : 16 – 24 x / menit
 Denyut jantung janin : 120 – 160 x / menit
C. Rencana Tindakan
1. Lakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan
Rasional : Agar ibu mengerti dan mau memberikan informasi yang di
butuhkan serta dapat melindungi petugas dari tuntutan
hukum.
2. Beritahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan
Rasional : Agar ibu dapat kooperatif dengan petugas
3. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI
Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang
diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena dapat
menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur PI
secara baik dan benar juga dapat melindungi penolong
persalinan terhadap resiko infeksi.
4. Lakukan Observasi :
a. Keadaan Janin
Rasional : Denyut jantung janin perlu diperiksa untuk memastikan
kondisi janinnya. kondisi janin dapat pula dilihat dari
keadaan air ketuban dan molase/penyusupan kepala janin.
b. Kemajuan Persalinan
Rasional : Mengetahui kemajuan persalinan dengan mengobservasi
pembukaan serviks dan penurunan kepala, serta Kontraksi
uterus baik jika durasi  40 detik, frekuensi 4 kali dalam
10 menit selama 30 menit sehingga memudahkan petugas
dalam pengambilan tindakan selanjutnya
c. Keadaan Ibu
Rasional : Tanda – tanda vital Ibu merupakan salah satu indikator
untuk mengetahui keadaan umum ibu. Urin ibu
diobservasi sebagai upaya pengosongan kandung kemih
sehingga tidak menahan penurunan kepala
5. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan
Rasional : Penjelasan tentang nyeri yang dialami dapat membuat ibu
beradaptasi dengan nyeri yang ia rasakan
6. Berikan dukungan moril pada ibu
Rasional : Dukungan dapat menyemangati ibu menghadapi
persalinan
7. Anjurkan Ibu untuk makan dan minum
Rasional : Makan dan minum merupakan energi buat Ibu ketika
menghadapi proses persalinan
8. Anjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri atau
ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Rasional : Posisi miring kiri atau kanan dapat mencegah penekanan
vena cava inferior sehingga tidak terjadi hipoksia pada
janin, posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan ibu
9. Bantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Rasional : Mengganti sarung yang kotor dapat mencegah infeksi
kuman ke jalan lahir
10. Ajarkan ibu teknik relaksai terutama saat terjadi kontraksi
Rasional : Dapat mengurangi ketegangan terutama saat terjadi
kontraksi
11. Siapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan APN
Rasional : Alat dan Bahan pertolongan persalinan yang sesuai APN
dapat mencegah terjadinya infeksi silang
12. Dokumentasi hasil pemantauan Kala I pada partograf
Rasional : Dokumentasi dengan patograf memudahkan untuk
pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya.

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal: 28 Juli 2022 Jam : 02.00 WITA

1. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan


Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan.
2. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan Seperti
pemeriksaan fisik termaksud pemeriksaan leopold dan pemeriksaan dalam
pervaginam.
Hasil : Ibu telah diperiksa oleh petugas dan hasil pemeriksaan ada pada
poin pemeriksaan fisik.
3. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI yakni mencuci tangan
secara 7 langkah, memakai handskun, masker, celemek, dan topi.
Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI.
4. Melakukan observasi :
a. Keadaan Janin
- Denyut jantung janin tiap 30 menit
- Air ketuban tiap 4 jam
- Penyusupan / molase tiap 4 jam
b. Kemajuan Persalinan
- Pembukaan tiap 4 jam
- Penurunan kepala tiap 4 jam
- Kontraksi Uterus tiap 30 menit selama 10 menit
c. Keadaan Ibu
- Tanda – tanda vital :
a) Tekanan darah tiap 4 jam
b) Nadi tiap 30 menit
c) Suhu tiap 2 jam
- Input dan Output
a) Input : Makan dan minum
b) Output : Urine tiap 2 jam
Hasil : Ada pada partograf
5. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena
tertekannya ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi dan saat
berkontraksi otot rahim meregang serta adanya pengaruh hormon seperti
Estrogen, Oksitosin, Prostaglandin dan Relaksin.
Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya merupakan akibat
kontraksi uterus
6. Memberikan dukungan pada ibu dengan cara mengatur posisi yang
nyaman bagi ibu, memberi keleluasan untuk mobilisasi termaksud ke
kamar kecil serta pendampingan anggota keluarga selama proses
persalinan sampai kelahiran bayinya dan menghargai keinginan ibu untuk
memilih pendamping selama persalinan.
Hasil : Ibu mendapat dukungan dari suami dan keluarga dan persalinan
didampingi oleh suami dan keluarga
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
Hasil : Ibu makan bubur dan telur rebus, dan minum susu ± 200 cc
8. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri
atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Hasil : Ibu memilih miring kiri dan kanan secara bergantian
9. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor
10. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi terutama saat terjadi kontraksi, dengan
cara menarik nafas dalam melalui hidung membayangkan seolah – olah
oksigen mengalir keseluruh tubuh lalu buang nafas melalui mulut secara
perlahan.
Hasil : Ibu mengerti dan bisa mempraktekkan tekhnik relaksasi terutama
saat terjadi kontraksi
11. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan
APN
Hasil :
a. Dalam bak partus
- 4 pasang handschoen steril
- 2 buah klem koher
- 1 buah klem ½ koher
- 1 buah gunting tali pusat
- Spoit disposable steril 2,5 cc dan 1 cc
- Kapas steril dan kapas DTT secukupnya
b. Di luar bak partus
- Nierbeken
- Pengisap lendir
- Tensi meter, Stetoskop
- Pengukur panjang badan
- Celemek
- Thermometer
- Larutan klorin dan air DTT
- Timbangan bayi
- Tempat sampah basah, kering dan tajam
- 1 buah tempat plasenta
- Tempat pakaian kotor ibu
c. Persiapan obat-obatan
- Oxytocin 6-8 ampul
- Ergometrin
- Zalf mata
- Vit. K
- Hepatitis B
d. Persiapan pakaian ibu
- Alas bokong
- Baju dan sarung bersih
- Celana dalam dan softeks
- Gurita
e. Persiapan bayi
- Handuk, sarung
- Baju dan popok bayi
- Kaos kaki/tangan dan topi
Hasil : Alat telah siap pakai
12. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I pada partograf
Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf

LANGKAH VII : EVALUASI


Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 02.10 WITA
1. Kala I berlangsung normal ditandai dengan :
- Pembukaan menjadi 10 cm
- Penurunan kepala 0 / 5
- Air ketuban jernih
- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit durasi 45 detik
- Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 110 / 8mmHg
- Nadi : 85x / menit
- Suhu : 36,9oC
- Pernapasan : 20 x / menit
- Denyut jantung janin : 145 x / menit
- Ada tanda dan gejala kala II persalinan
- Ada dorongan kuat untuk meneran seperti ingin buang air besar
- Adanya tekanan pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva dan sfingter anus membuka
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS
KALA II

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
Data Obyektif:
a. Adanya tekanan pada anus
b. Perineum menonjol
c. Vulva dan sfingter anus membuka
d. Pemeriksaan Dalam ( VT ) jam 01.00 WITA
1) Dinding vulva : Elastis
2) Portio : Tidak teraba
3) Pembukaan : 10 cm ( pembukaan lengkap )
4) Ketuban : Jernih (-)
5) Presentase : Kepala
6) Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
7) Molase : 0
8) Penurunan : 0/5, Hoodge IV
9) Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis,spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut tumpul, os
koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
10) Pengeluaran lendir campur darah
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 150 x / menit
g. Keadaan umum Ibu baik
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar
Data Subyektif :- Ibu mengatakan ingin BAB dan ada tekanan pada anus
- Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
- Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus
belakang
Data Obyektif :- Tampak ibu ingin meneran
- Perineum menonjol
- Vulva dan sfingter anus membuka
- Pemeriksaan dalam (VT) jam 01.00 WITA
1. Dinding vulva : Elastis
2. Portio : Tidak teraba
3. Pembukaan : 10 cm
4. Ketuban : Jernih (-)
5. Presentase : Kepala
6. Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
7. Molase : 0
8. Penurunan : 0/5, Hoodge IV
- Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium
tidak teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding
panggul elastis,spina ischiadika tidak menonjol, arkus
pubis membentuk sudut tumpul, os koksigis konkaf, otot
dasar panggul lunak.
- Pengeluaran lendir campur darah
- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur, frekuensi 150 x/
menit
- Tanda-tanda vital ibu:
(a) Tekanan darah : 130/90 mmHg
(b) Nadi : 95 x / menit
(c) Suhu : 37 oC
(d) Pernapasan : 20 x / menit
Analisis dan interprestasi
- Adanya his yang adekuat mengakibatkan segmen atas rahim berkontraksi
dan mendorong janin ke segmen bawah rahim yang merupakan gerakan
pasif dari janin.
- Serviks uterus yang tidak mengandung otot kontraktil berdilatasi sehinnga
membentuk suatu saluran yang akan menerima bayi sampai mencapai
dasar panggul (dilatasi sempurna). Hal ini mengakibatkan tekanan yang
hebat pada otot dasar panggul; dan bagian tertendah janin menekan
fleksus syaraf (frankenhausier) yang mengakibatkan rasa nyeri yang
bertambah. Kontraksi yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu
yang berlangsung secara refleks merupakan tanda kala II. (Obstetri
Fisiologis Hal : 265)

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial
LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera/ kolaborasi
LANGKAH V : RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Bayi lahir tidak lebih dari 2 jam setelah dipimpin
b. Keadaan umum ibu dan bayi baik
B. Kriteria
Kala II berlangsung normal, ditandai dengan :
a. Bayi lahir tidak lebih dari 1 jam setelah dipimpin yaitu tidak melewati
pukul 01.00 WITA.
b. Keadaan umum ibu dan bayi baik,tidak terjadi asfiksia, sianosis, dan
hipotermi pada bayi
C. Rencana Tindakan
1. Kenali tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka
Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat
ada his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan,
memasukkan spoit dalam bak partus dan mematahkan ampul oxytocin
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang antara petugas dan benda-
benda yang terkontaminasi
3. Pakai celemek plastik
Rasional : Memakai celemek dan perlindungan pribadi dapat
melindungi penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan
darah pasien yang dapat menyebarkan penyakit.
4. Lepas perhiasan dan cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
keringkan dengan handuk bersih
Rasional :Melepaskan perhiasan dan mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan merupakan upaya untuk mencegah
terjadinya infeksi.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Rasional : Merupakan perlindungan diri terhadap sumber infeksi
6. Isap oksitosin dengan tangan yang memakai sarung tangan
Rasional : Oxytocin sebagai obat untuk merangsang kontraksi uterus
sehingga memudahkan petugas dalam melakukan
manajemen aktif Kala III
7. Lakukan vulva hygiene
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman
yang berasal dari vulva dan perineum.
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : Untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, memastikan
ketuban, sehingga dapat dilakukan amniotomi jika pembukaan
sudah lengkap dan ketuban masih utuh, serta memastikan
tidak ada bagian-bagian kecil janin dan tidak ada
penumbungan tali pusat
9. Lakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang
10. Dengarkan denyut jantung janin
Rasional : Untuk memastikan bahwa janin dalam keadaan baik
11. Beritahu ibu bahwa saat ini ibu dan janin dalam kondisi baik dan anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi
Rasional : Agar ibu tidak cemas dengan keadaannya dan bisa
mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his
12. Ajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar
Rasional : Untuk mempermudah dan mempercepat proses persalinan.
13. Beritahu keluarga untuk membantu ibu mencari posisi yang nyaman, yaitu
posisi setengan duduk
Rasional : Posisi yang nyaman dalam bersalin memudahkan ibu untuk
meneran. Jika ibu berbaring terlentang maka uterus dan janin
di dalamnya akan menekan cara inferior. Hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke
plasenta, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah
dari ibu ke plasenta jadi menurun.
14. Pimpin ibu untuk meneran saat kontraksi, berikan makan dan minum serta
istirahat di antara kontraksi
Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya untuk
mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak
perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia pada bayi
karena masuknya oksigen dari ibu ke plasenta jadi menurun.
Ibu diberikan makan dan minum agar tidak terjadi dehidrasi
15. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman jika dalam 60 menit belum ada dorongan untuk meneran
Rasional :Pemilihan posisi yang nyaman memudahkan ibu untuk
meneran
16. Letakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi nampak di introitus
vagina
Rasional : Handuk bersih bertujuan untuk mengeringkan bayi baru lahir
17. Pasang alas bokong yaitu kain yang dilipat 1/3 bagian
Rasional : Alas bokong berguna untuk menyokong perineum agar tidak
terjadi rupture
18. Buka tutup partus set dan pakai kedua sarung tangan DTT
Rasional : Sebagai perlindungan diri agar tidak terkena infeksi silang
19. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan puncak kepala agar tidak terjadi
fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala
Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala
bayi secara bertahap dan hati - hati dapat mengurangi regangan
berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum.
20. Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu sehingga
bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin
searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan
kelahiran bayi
22. Lahirkan bayi setelah kepala melakukan putaran paksi luar dan pegang
secara biparietal
Rasional : Melahirkan bahu secara biparietal dapat mengurangi atau
mencegah terjadinya ruptur
23. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah laserasi
24. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan
proses kelahiran
25. Lakukan penilaian tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan warna kulit
bayi dan letakkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau bernapas
megap-megap, gerakan bayi aktif atau tidak serta wana kulit
bayi kemerahan atau sianosis sehingga memudahkan petugas
dalam pengambilan tindakan selanjutnya
26. Keringkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal : 28 Juli 2022 Jam 02.20 WITA

1. Mengenali tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran,


tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
Hasil : Adanya tanda gejala kala II
2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin
dan memasukan spuit ke dalam bak partus
Hasil : Alat dan bahan siap pakai
3. Memakai celemek plastik
Hasil : Celemek sudah dipakai
- Melepas perhiasan dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih
Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir
- Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan dalam
- Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai
sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus
- Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
- Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastic, kesan panggul
normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba
sebagian, dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol,
os koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul)
porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah
spontan, presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,
molase negatif penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan
lendir campur darah.
- Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci
tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
- Memeriksa denyut jantung janin
Hasil : Denyut jantung janin 130x/menit
- Memberitahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti
- Mengajarkan Ibu cara meneran yang baik dan benar
Hasil : Ibu mengerti cara meneran yang baik dan benar
- Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk
pada saat meneran
Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk
- Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta
memberi makan dan minum diantara kontraksi
Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta
minum susu diantara kontraksi
- Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring kekiri
- Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm
di introitus vagina
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu
- Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang
- Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah
dipakai pada kedua tangan
- Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan
cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain
menahan posisi defleksi
- Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
- Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan
sempurna
Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna
- Melahirkan kedua bahu biparietal
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal
- Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan
dan siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan
kiri memegang lengan dan siku atas
- Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
- Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan
warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit
kemerahan
- Mengeringkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan

LANGKAH VII : EVALUASI


Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 01.00 WITA

Kala II berlangsung normal, ditandai dengan:


a. Bayi lahir pada pukul WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan
lahir 4.100 gram, panjang badan lahir 51 cm, tidak langsung menangis,
dan warna kulit kemerahan
b. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital :
1) Tekanan Darah : 130/80 mmHg
2) Nadi : 95 x /menit
3) Suhu : 37 oC
4) Pernapasan : 20x /menit
Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan:
1) Denyut jantung : 156 x/menit
2) Suhu : 36,8o C
3) Pernapasan : 55 x / menit
c. Ada tanda pelepasan plasenta :
1) Tali pusat bertambah panjang
2) Ada semburan darah secara tiba – tiba dan singkat
3) Perubahan tinggi fundus uterus

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS


KALA III

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


Data Subyektif :
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan adannya pengeluaran dari jalan lahirnya.

Data Obyektif :
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 28 Juli 2022 jam 01.00
WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan 4.100 gram, panjang
badan 51 cm, tidak langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Inpartu Kala III, keadaan umum ibu dan bayi baik

1. Inpartu Kala III


Dasar
Data Subyektif :- Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
Data Obyektif : - Bayi lahir spontan letak belakang kepala tanggal 28 Juli
2022 jam 01.00 WITA, jenis kelamin laki-laki, berat
badan lahir 4.100 gram, panjang badan 51 cm, warna
kulit kemerahan, tidak langsung menangis kuat, dan
pergerakan aktif.
- Adanya tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat
bertambah panjang, adanya semburan daran yang
mendadak dan singkat
- Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
Analisis dan interprestasi
- Setelah bayi lahir uterus teraba bundar dan keras, fundus uteri setinggi
pusat, beberapa menit kemudian, uterus berkontraksi yang
mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri tempat implantasi
plasenta, akibatnya plasenta akan terlepas dari tempatnya. Plasenta akan
terlepas 5-15 menit setelah bayi lahir.(Sarwono.2005)

2. Keadaan umum ibu dan bayi baik


Dasar :
Data Subyektif : -
Data Obyektif :- Tanda-tanda vital ibu
1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
2) Nadi : 80 x /menit
3) Suhu : 37oC
4) Pernapasan : 20 x /menit
- Tanda-tanda vital bayi
i. Denyut jantung : 150 x/menit
ii. Suhu : 36,7 o C
iii. Pernapasan : 48 x / menit
Analisis dan interprestasi
 Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi
ibu maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah :
a) Tekanan darah : 90-120 / 70-90 mmHg
b) Nadi : 60 - 100 x /menit
c) Suhu : 36,5 – 37,5 oC
d) Pernapasan : 16 – 24 x /menit
Sedangkan untuk bayi, tanda-tanda vital normal ditandai dengan :
a) Denyut jantung : 120 – 160 x/menit
b) Suhu : 36,5 – 37,5o C
c) Pernapasan : 40 - 60 x / menit. (Sarwono: 2000)
LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera

LANGKAH V : RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:
1) Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit
2) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3) Tidak terjadi perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik
4) Keadaan umum ibu dan bayi baik

B. Kriteria
Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:
1) Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit, yaitu tidak melewati pukul 20.00
WITA
2) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3) Perdarahan < 500 cc, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
4) Tanda-tanda vital ibu :
(a) Tekanan darah : 90-120 / 70-90 mmHg
(b) Nadi : 60 - 100 x /menit
(c) Suhu : 36,5 – 37,5 oC
(d) Pernapasan : 16 – 24 x /menit
Tanda-tanda vital normal ditandai dengan :
(a) Denyut jantung : 120 – 160 x/menit
(b) Suhu : 36,5 – 37,5o C
(c) Pernapasan : 40 - 60 x / menit.

C Rencana Tindakan
1. Periksa fundus uteri apakah bayi tunggal atau kembar
Rasional :Untuk mengetahui janin tunggal atau kembar sehingga
memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya
2. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
Rasional :Dengan mengetahui tindakan yang akan diberikan ibu akan
menerima tindakan dan tidak kaget
3. Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian
atas paha luar
Rasional :Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi dengan
kuat dan efektif sehingga dapat membentuk pelepasan plasenta
dan mengurangi kehilangan darah.
4. Jepit, potong dan ikat tali pusat
Rasional :Memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta
memudahkan petugas untuk melakukan tindakan selanjutnya
baik pada ibu maupun bayinya
5. Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu tanpa pakaian
Rasional :Kontak kulit pertama kali ibu dengan bayinya dapat
mencegah hipotermi dan merupakan inisiasi menyusu dini
6. Selimuti ibu dan bayinya dengan kain dan pasang topi di kepala bayi
Rasional : Untuk mencegah hipotermi
7. Lakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT)
Rasional :Penegangan Tali Pusat terkendali dan dibantu dengan
kontraksi yang baik serta dorongan uterus kearah dorso
kranial, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dan
bergerak kearah introitus vagina
8. Lahirkan plasenta dan selaput ketuban dengan lembut dan perlahan
dengan melakukan peregangan dan tangan kiri menekan kearah dorso
cranial sehingga plasenta terlepas
Rasional :Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan
membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban di jalan
lahir
9. Lakukan masase fundus uteri
Rasional :Masase fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi
uterus sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 01.00 WITA

1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal


Hasil :Janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik
Hasil :Ibu bersedia di suntik
3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar
Hasil :Ibu sudah disuntik oksitosin
4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat
Hasil :Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat
5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu
Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi
Hasil :Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus
kearah dorso cranial
Hasil :Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali
8. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan
uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta
terlepas 2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan
kedua tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam
untuk mencegah robeknya selaput plasenta
Hasil :Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban
9. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi
Hasil :Uterus teraba keras dan bundar

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 01.00 WITA

1. Kala III berlangsung selama  10 menit


2. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap yakni ketiledon berjumlah 18 buah,
dengan berat ± 500 gram, tebal 2,5 cm dengan diameter 18 cm pada jam
01.15 WITA
3. Perdarahan  100 cc, tidak ada robekan pada perineum, kontraksi uterus
baik yaitu teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat, dan Ibu mengalami kelelahan
4. Tanda-tanda vital ibu :
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 37o C
- Pernapasan : 20 x / menit

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGIS


KALA IV

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


Data Subyektif :
1. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir
2. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir
Data Obyektif :
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 01.15 WITA
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan
5. TFU 2 jari dibawah pusat
6. Perdarahan seluruhnya  200 cc
7. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 37o C
- Pernapasan : 20 x / menit
8. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Perlangsungan Kala IV keadaan umum ibu dan bayi baik

1. Perlangsungan Kala IV
Dasar
Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir
Data Obyektif : - Plasenta dan selaputnya lahir lengkap
- Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
- Tidak ada robekan pada perineum
Analisis dan interprestasi
- Setelah plasenta lahir ditandai dengan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar menunjukkan bahwa
telah masuk pada proses pengawasan kala IV sampai 2 jam. Pengawasan
kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih
mendampingi ibu setelah selesai persalinan sekurang-kurangnya 1-2 jam
post partum, agar perdarahan post partum dapat dikurangi/dihindari
(Sarwono, 2005)

2. Keadaan umum ibu dan janin baik.


Dasar
Data Subyektif : -
Data Obyektif :- Tanda-tanda vital ibu
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 37oC
Pernapasan : 20 x /menit
- Tanda-tanda vital bayi
Denyut jantung : 150 x/menit
Suhu : 36,8 o C
Pernapasan : 48 x / menit
Analisis dan interprestasi
 Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi
ibu maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah :
Tekanan darah : 90-120 / 70-90 mmHg
Nadi : 60 - 100 x /menit
Suhu : 36,5 – 37,5 oC
Pernapasan : 16 – 24 x /menit
 Sedangkan untuk bayi, tanda-tanda vital normal ditandai dengan :
Denyut jantung : 120 – 160 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5o C
Pernapasan : 40 - 60 x / menit. (Sarwono: 2000)

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV : PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk tindakan segera

LANGKAH V : RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
 Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan :
a) Kontraksi uterus baik
b) Tidak terjadi perdarahan abnormal
c) Keadaan umum ibu dan bayi baik
B. Kriteria
 Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:
a) Kontraksi uterus baik, yaitu teraba keras dan bundar
b) Perdarahan < 500 cc
c) Keadaan umum ibu baik, ditandai dengan :
- Tekanan Darah : 90-120 / 70-90 mmHg
- Nadi : 60 – 100 x/menit
- Suhu : 36,5 – 37 oC
- Pernapasan : 16 – 24 x/menit
Tanda – tanda vital bayi baik, ditandai dengan:
- Denyut Jantung : 120 – 160x/menit
- Suhu : 36,5 – 37,5 oC
- Pernapasan : 40 – 60 x / menit
C. Rencana Tindakan
1. Lakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Rasional : Agar uterus berkontraksi (teraba keras dan bundar) sehingga
tidak terjadi perdarahan
2. Periksa kelengkapan plasenta
Rasional : Adanya sisa plasenta di dalam uterus dapat mengakibatkan
perdarahan sehingga plasenta harus dikeluarkan secara
lengkap
3. Periksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Rasional : Laserasi pada vagina dan perineum dapat mengakibatkan
perdarahan olehnya itu, apabila ada robekan maka harus segera
dijahit
4. Periksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
ada perdarahan pervaginam
5. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam
Rasional : Kontak kulit antara ibu dan bayi dapat merangsang inisiasi
menyusui dini
6. Timbang dan ukur panjang badan bayi, berikan salf mata dan berikan
suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam setelah lahir
Rasional : Untuk mengetahui berat badan dan panjang badan bayi,
mencegah trejadinya infeksi mata pada bayi dan mencegah
terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir
7. Berikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah pemberian
vitamin K
Rasional : Untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B pada bayi
8. Pantau kembali kontraksi uterus dan lakukan masase pada fundus
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
mencegah terjadinya perdarahan post partum
9. Ajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi uterus
Rasional : Agar ibu dapat melakukan sendiri masase uterus dan menilai
kontraksi uterus
10. Evaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan darah
tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Rasional : Untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan
tidak terjadi perdarahan postpartum
11. Periksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15 menit
pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Rasional : Untuk memastikan keadaan umum baik, dan kandung kemih
dalam keadaan kosong
12. Periksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Rasional : Untuk memastikan bayi tetap dalam kondisi sehat
13. Tempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Rasional : Merandam peralatan bekas pakai dalam larytan klorin
merupakan upaya pencegahan infeksi akibat kontaminasi
bakteri dengan peralatan bekas pakai
14. Buang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang
sesuai
Rasional : Membuang benda-benda ke tempat sampah yang sesuai
memudahkan petugas dalam mengklasifikasi jenis sampah
15. Bersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian
bersih dan kering
Rasional : Agar ibu merasa nyaman dan mencegah transmisi kuman
akibat darah pada saat persalinan
16. Pastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Rasional : Setelah persalinan ibu banyak kehilangan tenaga dan merasa
lapar untuk mengembalikan kondisi ibu, maka ibu harus
diberi makan dan minumdan rasa nyaman akan membantu ibu
beristirahat
17. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencucinya dengan air DTT
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
18. Celupkan sarung tangan yang kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Rasional :Untuk mendekontaminasi sarung tangan yang kotor, maka
harus direndam dalam larutan klorin 0,5% untuk mencegah
terjadinya infeksi silang
19. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
20. Lengkapi partograf
Rasional : Untuk mendokumentasikan semua asuhan yang telah
diberikan

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 03.15 WITA

1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan


selaput ketuban lahir
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
2. Memeriksa kelengkapan plasenta
Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (18 buah)
- Insersio tali pusat sentralis
- Tebal plasenta  2,5 cm
- Berat plasenta ± 500 gram
- Panjang tali pusat 50 cm
- Diameter plasenta 18 cm
- Selaput amnion lengkap
3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 200 cc
5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam
Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu
6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata dan
memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam
setelah lahir
Hasil :Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 4.100 gram,
panjang badan 51 cm, bayi telah diberikan salf mata dan
diberikan suntikan vitamin K
7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K
Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B
8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus
uteri
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan
darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±200 cc
11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : 15 menit jam pertama:
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x / menit
 Suhu : 36,7oC
 Pernapasan : 20 x / menit
 Kandung kemih : kosong
30 menit kedua :
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x / menit
 Suhu : 36,7oC
 Pernapasan : 19 x / menit
 Kandung kemih : kosong
12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Hasil : Tanda – tanda vital bayi :
- Denyut Jantung : 139 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/menit
13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin 0,5 %
dan dibilas
14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah
yang sesuai
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang kedalam
tempat sampah yang sesuai
15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih dan kering
Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan susu
pada ibu
17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencuci dengan air DTT
Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi
18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannnya
Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf

LANGKAH VII : EVALUASI


Tanggal : 28 Juli 2022 Jam : 03.30 WITA

1. Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:


1) Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2
jari dibawah pusat
2) Perdarahan ± 200 cc, kandung kemih kosong
3) Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis
1) Tanda – tanda vital ibu :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,7ͦ C
- Pernapasan : 20 x/menit
2) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal:
- Denyut jantung : 139 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/ menit
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATA
FISIOLOGIS PADA Ny “I” GIIPIA0 UMUR KEHAMILAN
38 MINGGU 4 HARI INPARTU KALA I FASE AKTIF
DI RSUD
28 JULI 2022
( SOAP )

No. Register : 02-53-81


Tanggal Masuk : 27 Juli 2022 Jam : 22.00 WITA
Tanggal Pengkajian: 27 Juli 2022 Jam : 22.00 WITA

IDENTITAS ISTRI / SUAMI


Nama : Ny “ I “ / Tn “ J ”
Umur : 27 tahun / 32 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT/ Wiraswasta
Pernikahan Ke : I
Lama Menikah : ± 4 tahun
Alamat : Desa Bea

KALA I
DATA SUBYEKYIF ( S )
Ibu mengatakan :
1. Hamil yang kedua dan tidak pernah keguguran
2. Hamil 9 bulan
3. Hari pertama haid terakhir tanggal 31-11-2021
4. Mual muntah pada trimester 1
5. Pergerakan janinnya dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan
6. Pergerakan janinnya kuat dirasakan terutama disebelah kanan perut ibu
7. Tidak pernah merasakan nyeri perut dan sakit kepala yang hebat selama
hamil, pendarahan pervaginam, gangguan penglihatan dan lain – lain.
8. Telah mendapatkan imunisasi TT 3x yaitu TT1 dan TT2 pada kehamilan
pertama dan TT3 pada kehamilan kedua.
9. Sakit perut tembus belakang sejak tanggal 27 Juli 2022
10. Ada pengeluaran lendir campur darah

DATA OBYEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu : Baik
2. Kesadaran : Komposmentis
3. Keadaan emosi : Stabil
4. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
- Nadi : 80x / menit
- Suhu : 36,9 ͦ C
- Pernapasan : 22x / menit
5. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
1) Kepala / Rambut
Rambut panjang, Lurus dan hitam, tampak bersih tidak teraba benjolan
dan rambut tidak rontok.
2) Wajah / Muka
Ekspresi wajah tampak meringis saat ada kontraksi , tidak pucat, tidak
tampak cloasma gravidarum, tidak ada Oedema
3) Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak
ikterus serta tidak ada secret pada mata.
4) Hidung
Tidak ada secret dan tidak ada polip,tidak ada nyari tekan pada tulang
hidung.
5) Mulut dan Gigi
Bibir merah muda, tidak pecah – pecah, tidak ada sariawan, lidah
tampak bersih, tidak ada caries gigi, dan tidak ada gigi yang tanggal.
6) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan tampak polister
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, dan tidak ada pelebaran vena jugularis.
8) Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mammae dan payudara tampak
membesar, tidak ada retraksi/dipling, ada pengeluaran ASI bila puting
susu dipencet, tidak teraba benjolan sampai ke daerah axilla
9) Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, tonus otot perut kencang dan terdapat striae livide dan linea
nigra, Tidak ada nyeri tekan.
Pengukuran :
1. TFU : 33 cm
2. LP : 90 cm
3. TBJ : ( TFU – 11 ) x 155
( 33 – 11 ) x 155 = 3.410 gram
- Leopold I : TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xyfoideus, bokong
- Leopold II : Punggung Kanan
- Leopold III : Kepala
- Leopold IV : Kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul, penurunan kepala 3 / 5.
Kontraksi uterus 3x dalam 10 menit, durasi 40 detik.
Denyut jantung janin 145x / menit terdengar jelas dan kuat pada
kuadran kiri bawah perut ibu.
10) Genetalia dan anus
Terdapat pengeluaran lendir campur darah, tidak ada varises vulva,
tidak ada oedema, tidak ada hemoroid pada anus.
Pemeriksaan dalam pervaginam ( VT )
Tanggal : 27 juli 2022 Jam : 22.15 WITA
- Dinding vulva : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban : Utuh
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : Hoodge III
- Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis, spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut
tumpul, os koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
- Pengeluaran lendir campur darah

11) Ekstremitas atas dan bawah


- Ekstremitas Atas
Inspeksi : Kuku bersih, tidak pucat.
Palpasi : Tidak ada oedema
- Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Kuku bersih, tidak pucat,
Palpasi : Tidak ada oedema dan tidak ada varises
Perkusi : Refleks patella ( + ) kiri dan kanan.

ASSESMENT ( A )
GII PI A0, UK 38 minggu 4 hari,punggung kanan, presentase kepala,
penurunan kepala 3/5, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik,
inpartu kala I fase aktif
PLANNING ( P )
Tanggal: 28 juli 2022 Jam : 22.30 WITA

1. Melakukan informed consent untuk setiap tindakan yang akan di lakukan


Hasil : Ibu mengerti dan setuju dengan tindakan yang akan di lakukan.
2. Memberitahu ibu setiap akan melakukan pemeriksaan Seperti
pemeriksaan fisik termaksud pemeriksaan leopold dan pemeriksaan dalam
pervaginam.
Hasil : Ibu telah diperiksa oleh petugas dan hasil ada pada poin
pemeriksaan fisik
3. Melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI yakni mencuci tangan
secara 7 langkah, memakai handskun, masker, celemek, dan topi.
Hasil : Penolong melakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI.
4. Melakukan observasi :
a. Keadaan Janin
- Denyut jantung janin tiap 30 menit
- Air ketuban tiap 4 jam
- Penyusupan / molase tiap 4 jam
b. Kemajuan Persalinan
- Pembukaan tiap 4 jam
- Penurunan kepala tiap 4 jam
- Kontraksi Uterus tiap 30 menit selama 10 menit
c. Keadaan Ibu
- Tanda – tanda vital :
a) Tekanan darah tiap 4 jam
b) Nadi tiap 30 menit
c) Suhu tiap 2 jam
- Input dan Output
a) Input : Makan dan minum
b) Output : Urine tiap 2 jam
Hasil : Ada pada partograf
5. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang ia rasakan karena tertekannya
ujung-ujung syaraf sewaktu uterus berkontraksi dan saat berkontraksi otot
rahim meregang serta adanya pengaruh hormon seperti estrogen,
oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
Hasil : Ibu mengerti penyebab nyeri yang dialaminya akibat adanya
kontraksi
6. Memberikan dukungan pada ibu dengan cara mengatur posisi yang
nyaman bagi ibu, memberi keleluasan untuk mobilisasi termaksud ke
kamar kecil serta pendampingan anggota keluarga selama proses
persalinan sampai kelahiran bayinya dan menghargai keinginan ibu untuk
memilih pendamping selama persalinan.
Hasil :Ibu mendapat dukungan dari suami dan keluarga dan persalianan
akan didampingi oleh suami dan keluarga
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
Hasil : Ibu makan bubur hangat dan minum susu ± 200 cc
8. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berbaring dengan posisi miring ke kiri
atau ke kanan atau posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu
Hasil : Ibu memilih miring kiri dan kanan secara bergantian
9. Membantu ibu untuk mengganti sarung yang kotor
Hasil : Ibu telah mengganti sarung yang kotor
10. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi terutama saat terjadi kontraksi, dengan
cara menarik nafas dalam melalui hidung membayangkan seolah – olah
oksigen mengalir keseluruh tubuh lalu buang nafas melalui mulut secara
perlahan.
Hasil : Ibu mengerti dan bisa mempraktekkan tekhnik relaksasi
terutama saat terjadi kontraksi
11. Menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan sesuai dengan
APN
Hasil :
a. Dalam bak partus
- 4 pasang handschoen steril
- 2 buah klem koher
- 1 buah klem ½ koher
- 1 buah gunting tali pusat
- Spoit disposable steril 2,5 cc dan 1 cc
- Kapas steril dan kapas DTT secukupnya
b. Di luar bak partus
- Nierbeken
- Pengisap lendir
- Tensi meter
- Stetoskop
- Pengukur panjang badan
- Celemek
- Thermometer
- Larutan klorin dan air DTT
- Timbangan bayi
- Tempat sampah basah, kering dan tajam
- 1 buah tempat plasenta
- Tempat pakaian kotor ibu
c. Persiapan obat-obatan
- Oxytocin 6-8 ampul
- Ergometrin
- Zalf mata
- Vit. K
- Hepatitis B
d. Persiapan pakaian ibu
- Alas bokong
- Baju dan sarung bersih
- Celana dalam dan softeks
- Gurita
e. Persiapan bayi
- Handuk, sarung
- Baju dan popok bayi
- Kaos kaki/tangan dan topi
Hasil : Alat telah siap pakai
12. Mendokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf
Hasil : Pemantauan Kala I ada pada partograf
13. Kesimpulan :
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.00 WITA
a. Kala I berlangsung normal ditandai dengan :
- Pembukaan menjadi 10 cm
- Penurunan kepala 0 / 5
- Air ketuban jernih
- Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit durasi 45 detik
b. Keadaan umum ibu dan janin baik, dengan tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 36,9oC
- Pernapasan : 22 x / menit
- Denyut jantung janin : 145 x / menit
c. Ada tanda dan gejala kala II persalinan
- Ada dorongan kuat untuk meneran seperti ingin buang air besar
- Adanya tekanan pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva dan sfingter anus membuka

PENDOKUMENTASIAN KALA II PERSALINAN


( KALA PENGELUARAN )

DATA SUBYEKTIF ( S )
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang

DATA OBYEKTIF ( O )
a. Adanya tekanan pada anus
b. Perineum menonjol
c. Vulva dan sfingter anus membuka
d. Pemeriksaan Dalam ( VT ) jam 01.00 WITA
- Dinding vagina : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 10 cm ( pembukaan lengkap )
- Ketuban : Jernih (-)
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : 0/5, Hoodge IV
- Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis, spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut tumpul, os
koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
- Pengeluaran lendir campur darah
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 145 x / menit
g. Keadaan umum Ibu baik.

ASSESMENT ( A )
Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik
PLANNING ( P )
Tanggal : 28 juli 2022 Jam 02.10 WITA
1. Mengenali tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
Hasil : Adanya tanda gejala kala II
2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin
dan memasukan spuit ke dalam bak partus
Hasil : Alat dan bahan siap pakai
3. Memakai celemek plastik
Hasil : Celemek sudah dipakai
4. Melepas perhiasan dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih
Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai
sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastis, kesan panggul
normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba
sebagian, dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol, os
koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul) porsio
tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan,
presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif
penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur
darah.
9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci
tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
10. Memeriksa denyut jantung janin
Hasil :Denyut jantung janin 145 x/menit
11. Memberitahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti
12. Mengajarkan Ibu cara meneran yang baik dan benar
Hasil : Ibu mengerti cara meneran yang baik dan benar
13. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk
pada saat meneran
Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk
14. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta
memberi makan dan minum diantara kontraksi
Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta
minum susu diantara kontraksi
15. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisiyang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring kekiri
16. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm
di introitus vagina
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu
17. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang
18. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai
pada kedua tangan
19. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan
cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain
menahan posisi defleksi
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan
sempurna
Hasil :Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna
22. Melahirkan kedua bahu biparietal
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal
23. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan
siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri
memegang lengan dan siku atas
24. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
25. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan
warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit
kemerahan
26. Mengeringkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan
- Kesimpulan :
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 12.45-01.00 WITA
Kala II berlangsung normal, ditandai dengan:
1. Bayi lahir pada pukul 01.00 WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat
badan lahir 4.100 gram, panjang badan lahir 51 cm, tidak langsung
menangis kuat, dan warna kulit kemerahan
2. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital :
i. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
ii. Nadi : 80 x /menit
iii. Suhu : 36,9 oC
iv. Pernapasan : 22 x /menit
Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan:
1. Denyut jantung : 156 x/menit
2. Suhu : 36,8 o C
3. Pernapasan : 55 x / menit
c. Ada tanda pelepasan plasenta :
- Tali pusat bertambah panjang
- A\da semburan darah secara tiba – tiba dan singkat
- Perubahan tinggi fundus uterus

PENDOKUMENTASIAN KALA III PERSALINAN


( KALA URI )

DATA SUBYEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan adanya pengeluaran dari jalan lahir
DATA OBYEKTIF ( O )
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 28 juli 2022 jam 01.00
WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan 4.100 gram, panjang
badan 51 cm, tidak langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat

ASSESMENT ( A )
Inpartu Kala III, keadaan umum ibu dan bayi baik.

PLANNING ( P )
Tanggal : 22 juli 2022 Jam : 01.00-01.05WITA
1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
Hasil : Janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik
Hasil : Ibu bersedia di suntik
3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar
Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin
4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat
Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat
5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu
Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi
Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus
kearah dorso cranial
Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali
d. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan
uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta
terlepas 2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan
kedua tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam
untuk mencegah robeknya selaput plasenta
Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban
e. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi
Hasil : Uterus teraba keras dan bundar
f. Kesimpulan
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.05 WITA
a. Kala III berlangsung selama  5 menit
b. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap yakni ketiledon berjumlah 18
buah, dengan berat ± 500 gram, tebal 2,5 cm dengan diameter 18 cm
c. Perdarahan  200 cc, tidak ada robekan pada perineum, kontraksi
uterus baik yaitu teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat, dan Ibu mengalami kelelahan
d. Tanda-tanda vital ibu :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,9o C
Pernapasan : 22 x / menit

PENDOKUMENTASIAN KALA IV PERSALINAN


( KALA PENGAWASAN )

DATA SUBYEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir
2. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir

DATA OBYEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 01.10 WITA
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan
5. TFU 2 jari dibawah pusat
6. Perdarahan seluruhnya  200 cc
7. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 36,8o C
- Pernapasan : 22 x / menit
8. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum

ASSESMENT ( A )
Perlangsungan Kala IV, KU ibu dan bayi baik.

PLANNING ( P )
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.10-03.10 WITA
1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
2. Memeriksa kelengkapan plasenta
Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (18 buah)
- Insersio tali pusat sentralis
- Tebal plasenta  2,5 cm
- Berat plasenta ± 500 gram
- Panjang tali pusat 50 cm
- Diameter plasenta 18 cm
- Selaput amnion lengkap
3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 200 cc
5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam
Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu
6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata
dan memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam
setelah lahir
Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 4.100 gram,
panjang badan 48 cm, bayi telah diberikan salf mata dan
diberikan suntikan vitamin K
7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K
Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B
8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus
uteri
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan
darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±200 cc
11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : 15 menit jam pertama:
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x / menit
 Suhu : 36,7oC
 Pernapasan : 20 x / menit
 Kandung kemih : kosong
30 menit kedua :
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x / menit
 Suhu : 36,7oC
 Pernapasan : 19 x / menit
 Kandung kemih : kosong
12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Hasil : Tanda – tanda vital bayi:
- Denyut Jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/menit
13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin
0,5 % dan dibilas
14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah
yang sesuai
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang
kedalam tempat sampah yang sesuai
15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih dan kering
Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan
susu pada ibu
17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencuci dengan air DTT
Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi
18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannnya
Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf

21. Kesimpulan :
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.10 WITA
Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:
ii. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2
jari dibawah pusat
iii. Perdarahan ± 200 cc, kandung kemih kosong
3) Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis
4) Tanda – tanda vital ibu :
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,7ͦ C
- Pernapasan : 20 x/menit
5) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal:
- Denyut jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/ menit

Anda mungkin juga menyukai