No. Register :
Tanggal Masuk : 20 Agustus 2022 Jam 00.30 WITA
Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2032, Jam 00.36 WITA
Nama pengkaji : HIKMA
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum Ibu : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan : 55 kg
d. Tinggi badan : 158 cm
e. Lingkar lengan atas : 24 cm
f. Tafsiran Persalinan : 28 agustus 2022
g. Pengukuran :
1) TFU : 39 cm
2) LP : 90 cm
3) TBJ : 3.400 gram
h. Tanda - tanda Vital :
1) Tekanan Darah : 140 / 80 mmHg
2) Nadi : 80x / menit
3) Suhu : 38,4˚C
4) Pernapasan : 22 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik Khusus (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
a. Kepala / Rambut
Rambut panjang, lurus dan hitam, tampak bersih, tidak teraba benjolan
dan rambut tidak rontok.
b. Wajah / Muka
Ekspresi wajah tampak meringis saat ada kontraksi , tidak pucat,
tidak tampak cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak
ikterus serta tidak ada secret pada mata.
d. Hidung
Tidak ada secret dan tidak ada polip,tidak ada nyari tekan pada tulang
hidung.
e. Mulut dan Gigi
Bibir merah muda, tidak pecah – pecah, tidak ada sariawan, lidah
tampak bersih, tidak ada caries gigi, dan tidak ada gigi yang tanggal.
f. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan tampak polister
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, dan tidak ada pelebaran vena jugularis.
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hiperpigmentasi pada
areola mammae dan payudara tampak membesar, tidak ada
retraksi/dipling, ada pengeluaran ASI bila puting susu dipencet, Tidak
teraba benjolan sampai ke daerah axilla
i. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, tonus otot perut kencang dan terdapat striae livide dan linea
nigra, tidak ada nyeri tekan.
1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xyfoideus, bokong.
2) Leopold II : Puki
3) Leopold III : Kepala
4) Leopold IV : Kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggu..
Kontraksi uterus 2-3x dalam 10 menit, durasi 30 detik.
Denyut jantung janin 160 x / menit terdengar jelas dan kuat pada
kuadran kiri bawah perut ibu.
j. Genetalia dan anus
Terdapat pengeluaran lendir campur darah, tidak ada varises vulva
tidak ada oedema, tidak ada hemoroid pada anus.
Pemeriksaan dalam pervaginam ( VT )
Tanggal : 20 agustus 2022 Jam : 00.40 WITA
5) Dinding vagina : Elastis
6) Portio : Tidak teraba
7) Pembukaan : 6 cm
8) Ketuban : merembes
9) Presentase : Kepala
10) Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
11) Molase : 0
12) Penurunan : 3/5
13) Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak
teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding panggul
elastis,spina ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk
sudut tumpul, os koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
14) pengeluaran lendir campur darah.
k. Ekstremitas atas dan bawah
15) Ekstremitas Atas
Kuku bersih, tidak pucat, tidak ada oedema
16) Ekstremitas Bawah
Kuku bersih, tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada varises,
Refleks patella ( + ) kiri dan kanan.
Striae albicans merupakan garis-garis yang ada pada dinding perut ibu
yang berwarna putih tumbuh akibat sebagai pecahnya pembuluh darah pada
kehamilan. (Mochtar Rucham Obstetri Fisiologi 2002:39 )
5. Tunggal,Hidup
Dasar :
Data Subyektif :- Ibu mengatakan pergerakan bayi nya di rasakan pada
perut sebelah kanan ibu.
- Ibu mengatakan bayi nya selalu bergerak.
Data Obyektif : - pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Pada palpasi Leopold terdapat dua bagian besar
janin,yaitu bokong dan kepala,tinggi fundus uteri 3 jari
bawah prosedur xipoideus.
- Auskultasi denyut jantung janin 160 x/menit terdengar
jelas,kuat dan teratur pada salah satu sisi perut ibu.
Analisis dan interprestasi
- Pembesaran dinding abdomen sering di anggap sebagai tanda dari terjadi
nya kehamilan.Pembesaran tersebut berkaitan dengan terjadi nya
pembesaran uterus di rongga abdomen.Apabila terjadi perdarahan pada
kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas,pembesaran
uterus yang tidak sesuai dengan umur kehamilan di sertai dengan nyeri
abdomen pada saat janin bergerak di sebabkan oleh kehamilan ektopik
(Kehamilan ekkstra uterin).(OBSTETRI FISIOLOGI,Sulaiman
Sastrawinata,Hal :181).
- Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba 3 bagian besar janin yaitu
bokong,punggung dan kepala menandakan janin tunggal di sertai dengan
auskultasi DJJ terdengar jelas pada salah satu sisi perut ibu.Pada
kehamilan ganda pembesaran perut melebihi ukuran yang seharus nya
usia kehamilan pada kehamilan tunggal .(OBSTETRI
FISIOLOGI,Sulaiman Sastrawinata,Hal:181)
- Salah satu tanda bahwa janin hidup adalah pergerakan janin kuat dan
pada auskultasi dapat terdengar detak jantung janin dengan jelas dan
teratur.(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:184)
- Gerakan janin dan auskultasi denyut jantung janin merupakan teknik
untuk menentukan apakah janin hidup.Aktifitas janin menunjukan
bahwa janin hidup dan pada saat auskultasi denyut jantung janin
terdengar (+) maka menandakan bahwa janin dalam keadaan hidup .
(OBSTETRI FISOLOGI,Sulaiman Sastrawinata,Hal:177).
6. Keadaan umum ibu dan janin baik
Dasar :
Data Subyektif :- Ibu mengatakan bayi nya selalu bergerak
Data Obyektif :- keadaan umum ibu baik
- Kesadaran komposmentis
- Tanda – tanda vital :
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 38,4° C
Pernapasan : 22 kali/menit
- Denyut jantung jantung 160 kali/menit
Analisis dan interpretasi
- Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu menunjukan keadaan janin
baik.Tanda-tanda vital yang normal merupakan faktor pendukung untuk
menentukan keadaan umum ibu baik (Obstetri Fisiologi dan Ginekologi:
158).
- Pada kehamilan normal, frekuensi detak jantung janin 120 – 160 x/menit.
(Obstetri Fisiologi dan Ginekologi hal : 169)
7. Inpartu kala I,Fase Aktif
Dasar :
Data Subyektif : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang
- Ibu mengatakan keluar lendir campur darah dari jalan
lahir
Data Obyektif : - Adanya pelepasan lendir campur darah
- Hasil pemeriksaan dalam pada jam 00.36 WITA
- Dinding vagina : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 6 cm
- Ketuban : merembes
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : 3/5, Hoodge III
- kesan panggul normal ditandai dengan promontorium
tidak teraba, linea innominata teraba sebagian, dinding
panggul elastis, spina ischiadika tidak menonjol, arkus
pubis membentuk sudut tumpul, os koksigis konkaf,
otot dasar panggul lunak.
- pengeluaran lendir campur darah
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal: 20 Agustus 2022 Jam : 02.00 WITA
Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
Data Obyektif:
a. Adanya tekanan pada anus
b. Perineum menonjol
c. Vulva dan sfingter anus membuka
d. Pemeriksaan Dalam ( VT ) jam 01.00 WITA
1) Dinding vulva : Elastis
2) Portio : Tidak teraba
3) Pembukaan : 10 cm ( pembukaan lengkap )
4) Ketuban : Jernih (-)
5) Presentase : Kepala
6) Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
7) Molase : 0
8) Penurunan : 0/5, Hoodge IV
9) Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis,spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut tumpul, os
koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
10) Pengeluaran lendir campur darah
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 160 x / menit
g. Keadaan umum Ibu baik
C. Rencana Tindakan
1. Kenali tanda dan gejala kala II yaitu adanya dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka
Rasional : Dengan memastikan adanya tanda gejala kala II, pada saat
ada his ibu sudah dapat di anjurkan untuk mengedan.
2. Pastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan,
memasukkan spoit dalam bak partus dan mematahkan ampul oxytocin
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang antara petugas dan benda-
benda yang terkontaminasi
3. Pakai celemek plastik
Rasional : Memakai celemek dan perlindungan pribadi dapat
melindungi penolong dari kontaminasi cairan, lendir dan
darah pasien yang dapat menyebarkan penyakit.
4. Lepas perhiasan dan cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
keringkan dengan handuk bersih
Rasional :Melepaskan perhiasan dan mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan merupakan upaya untuk mencegah
terjadinya infeksi.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Rasional : Merupakan perlindungan diri terhadap sumber infeksi
6. Isap oksitosin dengan tangan yang memakai sarung tangan
Rasional : Oxytocin sebagai obat untuk merangsang kontraksi uterus
sehingga memudahkan petugas dalam melakukan
manajemen aktif Kala III
7. Lakukan vulva hygiene
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman
yang berasal dari vulva dan perineum.
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : Untuk memastikan pembukaan sudah lengkap, memastikan
ketuban, sehingga dapat dilakukan amniotomi jika pembukaan
sudah lengkap dan ketuban masih utuh, serta memastikan
tidak ada bagian-bagian kecil janin dan tidak ada
penumbungan tali pusat
9. Lakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang
10. Dengarkan denyut jantung janin
Rasional : Untuk memastikan bahwa janin dalam keadaan baik
11. Beritahu ibu bahwa saat ini ibu dan janin dalam kondisi baik dan anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi
Rasional : Agar ibu tidak cemas dengan keadaannya dan bisa
mempersiapkan diri untuk meneran pada saat his
12. Ajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar
Rasional : Untuk mempermudah dan mempercepat proses persalinan.
13. Beritahu keluarga untuk membantu ibu mencari posisi yang nyaman, yaitu
posisi setengan duduk
Rasional : Posisi yang nyaman dalam bersalin memudahkan ibu untuk
meneran. Jika ibu berbaring terlentang maka uterus dan janin
di dalamnya akan menekan cara inferior. Hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya aliran darah dari ibu ke
plasenta, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah
dari ibu ke plasenta jadi menurun.
14. Pimpin ibu untuk meneran saat kontraksi, berikan makan dan minum serta
istirahat di antara kontraksi
Rasional : Meneran secara berlebihan sehingga menahan upaya untuk
mengambil nafas akan mengakibatkan kelelahan yang tidak
perlu bagi ibu dan meningkatkan resiko asfiksia pada bayi
karena masuknya oksigen dari ibu ke plasenta jadi menurun.
Ibu diberikan makan dan minum agar tidak terjadi dehidrasi
15. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman jika dalam 60 menit belum ada dorongan untuk meneran
Rasional :Pemilihan posisi yang nyaman memudahkan ibu untuk
meneran
16. Letakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi nampak di introitus
vagina
Rasional : Handuk bersih bertujuan untuk mengeringkan bayi baru lahir
17. Pasang alas bokong yaitu kain yang dilipat 1/3 bagian
Rasional : Alas bokong berguna untuk menyokong perineum agar tidak
terjadi rupture
18. Buka tutup partus set dan pakai kedua sarung tangan DTT
Rasional : Sebagai perlindungan diri agar tidak terkena infeksi silang
19. Lahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan cara
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih
dan kering, tangan yang lain menahan puncak kepala agar tidak terjadi
fleksi yang terlalu cepat dan membantu lahirnya kepala
Rasional : Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala
bayi secara bertahap dan hati - hati dapat mengurangi regangan
berlebihan (robekan) pada vagina dan perineum.
20. Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi
Rasional : Lilitan tali pusat dapat menghambat kelahiran bahu sehingga
bisa terjadi asfiksia bila tidak dilepaskan.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : Putaran paksi luar yang sempurna menjadikan kepala janin
searah dengan punggungnya sehinngga memudahkan
kelahiran bayi
22. Lahirkan bayi setelah kepala melakukan putaran paksi luar dan pegang
secara biparietal
Rasional : Melahirkan bahu secara biparietal dapat mengurangi atau
mencegah terjadinya ruptur
23. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Rasional : Untuk memudahkan proses persalinan dan mencegah laserasi
24. Lahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Rasional : Menelusuri punggung sampai tungkai untuk memudahkan
proses kelahiran
25. Lakukan penilaian tangisan bayi, pernapasan, pergerakan dan warna kulit
bayi dan letakkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mengetahui apakah bayi menangis kuat atau bernapas
megap-megap, gerakan bayi aktif atau tidak serta wana kulit
bayi kemerahan atau sianosis sehingga memudahkan petugas
dalam pengambilan tindakan selanjutnya
26. Keringkan bayi diatas perut ibu
Rasional : Untuk mencegah terjadinya hipotermi pada bayi
Data Obyektif :
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 20 Agustus 2022 jam
01.00 WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan 3400 gram, panjang
badan 49 cm, tidak langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat
B. Kriteria
Kala tiga berlangsung normal, ditandai dengan:
1) Plasenta lahir tidak lebih dari 30 menit, yaitu tidak melewati pukul 20.00
WITA
2) Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap
3) Perdarahan < 500 cc, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
4) Tanda-tanda vital ibu :
(a) Tekanan darah : 90-120 / 70-90 mmHg
(b) Nadi : 60 - 100 x /menit
(c) Suhu : 36,5 – 37,5 oC
(d) Pernapasan : 16 – 24 x /menit
Tanda-tanda vital normal ditandai dengan :
(a) Denyut jantung : 120 – 160 x/menit
(b) Suhu : 36,5 – 37,5o C
(c) Pernapasan : 40 - 60 x / menit.
C Rencana Tindakan
1. Periksa fundus uteri apakah bayi tunggal atau kembar
Rasional :Untuk mengetahui janin tunggal atau kembar sehingga
memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya
2. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik
Rasional :Dengan mengetahui tindakan yang akan diberikan ibu akan
menerima tindakan dan tidak kaget
3. Berikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3 bagian
atas paha luar
Rasional :Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi dengan
kuat dan efektif sehingga dapat membentuk pelepasan plasenta
dan mengurangi kehilangan darah.
4. Jepit, potong dan ikat tali pusat
Rasional :Memutuskan hubungan plasenta dengan bayi serta
memudahkan petugas untuk melakukan tindakan selanjutnya
baik pada ibu maupun bayinya
5. Letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu tanpa pakaian
Rasional :Kontak kulit pertama kali ibu dengan bayinya dapat
mencegah hipotermi dan merupakan inisiasi menyusu dini
6. Selimuti ibu dan bayinya dengan kain dan pasang topi di kepala bayi
Rasional : Untuk mencegah hipotermi
7. Lakukan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT)
Rasional :Penegangan Tali Pusat terkendali dan dibantu dengan
kontraksi yang baik serta dorongan uterus kearah dorso
kranial, maka dengan sendirinya plasenta akan lepas dan
bergerak kearah introitus vagina
8. Lahirkan plasenta dan selaput ketuban dengan lembut dan perlahan
dengan melakukan peregangan dan tangan kiri menekan kearah dorso
cranial sehingga plasenta terlepas
Rasional :Melahirkan plasenta dan selaputnya dengan hati-hati akan
membantu mencegah tertinggalnya selaput ketuban di jalan
lahir
9. Lakukan masase fundus uteri
Rasional :Masase fundus uteri dilakukan untuk merangsang kontraksi
uterus sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal : 20 agustus 2022 Jam : 02.20 WITA
1. Perlangsungan Kala IV
Dasar
Data Subyektif : - Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir
Data Obyektif : - Plasenta dan selaputnya lahir lengkap
- Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus teraba keras dan bundar
- Tidak ada robekan pada perineum
Analisis dan interprestasi
- Setelah plasenta lahir ditandai dengan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar menunjukkan bahwa
telah masuk pada proses pengawasan kala IV sampai 2 jam. Pengawasan
kala IV dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih
mendampingi ibu setelah selesai persalinan sekurang-kurangnya 1-2 jam
post partum, agar perdarahan post partum dapat dikurangi/dihindari
(Sarwono, 2005)
2. Keadaan umum ibu dan janin baik.
Dasar
Data Subyektif : -
Data Obyektif :- Tanda-tanda vital ibu
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 37oC
Pernapasan : 20 x /menit
- Tanda-tanda vital bayi
Denyut jantung : 150 x/menit
Suhu : 36,8 o C
Pernapasan : 48 x / menit
Analisis dan interprestasi
Tanda-tanda vital merupakan indikator utama untuk menentukan kondisi
ibu maupun bayi. Tanda-tanda vital normal untuk orang dewasa adalah :
Tekanan darah : 90-120 / 70-90 mmHg
Nadi : 60 - 100 x /menit
Suhu : 36,5 – 37,5 oC
Pernapasan : 16 – 24 x /menit
Sedangkan untuk bayi, tanda-tanda vital normal ditandai dengan :
Denyut jantung : 120 – 160 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5o C
Pernapasan : 40 - 60 x / menit. (Sarwono: 2000)
KALA I
DATA SUBYEKYIF ( S )
Ibu mengatakan :
1. Hamil yang kedua dan tidak pernah keguguran
2. Hamil 9 bulan
3. Hari pertama haid terakhir tanggal 31-11-2021
4. Mual muntah pada trimester 1
5. Pergerakan janinnya dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan
6. Pergerakan janinnya kuat dirasakan terutama disebelah kanan perut ibu
7. Tidak pernah merasakan nyeri perut dan sakit kepala yang hebat selama
hamil, pendarahan pervaginam, gangguan penglihatan dan lain – lain.
8. Telah mendapatkan imunisasi TT 3x yaitu TT1 dan TT2 pada kehamilan
pertama dan TT3 pada kehamilan kedua.
9. Sakit perut tembus belakang sejak tanggal 27 Juli 2022
10. Ada pengeluaran lendir campur darah
DATA OBYEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu : Baik
2. Kesadaran : Komposmentis
3. Keadaan emosi : Stabil
4. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
- Nadi : 80x / menit
- Suhu : 36,9 ͦ C
- Pernapasan : 22x / menit
5. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
1) Kepala / Rambut
Rambut panjang, Lurus dan hitam, tampak bersih tidak teraba benjolan
dan rambut tidak rontok.
2) Wajah / Muka
Ekspresi wajah tampak meringis saat ada kontraksi , tidak pucat, tidak
tampak cloasma gravidarum, tidak ada Oedema
3) Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak
ikterus serta tidak ada secret pada mata.
4) Hidung
Tidak ada secret dan tidak ada polip,tidak ada nyari tekan pada tulang
hidung.
5) Mulut dan Gigi
Bibir merah muda, tidak pecah – pecah, tidak ada sariawan, lidah
tampak bersih, tidak ada caries gigi, dan tidak ada gigi yang tanggal.
6) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, dan tampak polister
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, dan tidak ada pelebaran vena jugularis.
8) Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mammae dan payudara tampak
membesar, tidak ada retraksi/dipling, ada pengeluaran ASI bila puting
susu dipencet, tidak teraba benjolan sampai ke daerah axilla
9) Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, tonus otot perut kencang dan terdapat striae livide dan linea
nigra, Tidak ada nyeri tekan.
Pengukuran :
1. TFU : 33 cm
2. LP : 90 cm
3. TBJ : ( TFU – 11 ) x 155
( 33 – 11 ) x 155 = 3.410 gram
- Leopold I : TFU 3 jari dibawah Prosesus
Xyfoideus, bokong
- Leopold II : Punggung Kanan
- Leopold III : Kepala
- Leopold IV : Kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul, penurunan kepala 3 / 5.
Kontraksi uterus 3x dalam 10 menit, durasi 40 detik.
Denyut jantung janin 145x / menit terdengar jelas dan kuat pada
kuadran kiri bawah perut ibu.
10) Genetalia dan anus
Terdapat pengeluaran lendir campur darah, tidak ada varises vulva,
tidak ada oedema, tidak ada hemoroid pada anus.
Pemeriksaan dalam pervaginam ( VT )
Tanggal : 27 juli 2022 Jam : 22.15 WITA
- Dinding vulva : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 4 cm
- Ketuban : Utuh
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : Hoodge III
- Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis, spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut
tumpul, os koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
- Pengeluaran lendir campur darah
ASSESMENT ( A )
GII PI A0, UK 38 minggu 4 hari,punggung kanan, presentase kepala,
penurunan kepala 3/5, tunggal, hidup, keadaan umum ibu dan janin baik,
inpartu kala I fase aktif
PLANNING ( P )
Tanggal: 28 juli 2022 Jam : 22.30 WITA
DATA SUBYEKTIF ( S )
a. Ibu mengatakan ingin buang air besar
b. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
c. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
DATA OBYEKTIF ( O )
a. Adanya tekanan pada anus
b. Perineum menonjol
c. Vulva dan sfingter anus membuka
d. Pemeriksaan Dalam ( VT ) jam 01.00 WITA
- Dinding vagina : Elastis
- Portio : Tipis dan lunak
- Pembukaan : 10 cm ( pembukaan lengkap )
- Ketuban : Jernih (-)
- Presentase : Kepala
- Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
- Molase : 0
- Penurunan : 0/5, Hoodge IV
- Kesan panggul normal ditandai dengan promontorium tidak teraba,
linea innominata teraba sebagian, dinding panggul elastis, spina
ischiadika tidak menonjol, arkus pubis membentuk sudut tumpul, os
koksigis konkaf, otot dasar panggul lunak.
- Pengeluaran lendir campur darah
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 45 detik
f. DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 145 x / menit
g. Keadaan umum Ibu baik.
ASSESMENT ( A )
Inpartu Kala II, keadaan umum ibu dan janin baik
PLANNING ( P )
Tanggal : 28 juli 2022 Jam 02.10 WITA
1. Mengenali tanda gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka
Hasil : Adanya tanda gejala kala II
2. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan serta mematahkan oksitosin
dan memasukan spuit ke dalam bak partus
Hasil : Alat dan bahan siap pakai
3. Memakai celemek plastik
Hasil : Celemek sudah dipakai
4. Melepas perhiasan dan mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih
Hasil : Petugas sudah mencuci tangan dibawah air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada satu tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
Hasil : Petugas telah memakai sarung tangan DTT pada tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dengan tangan yang memakai
sarung tangan dan memasukkannya dalam bak partus
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak parutus
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan
8. Melakukan pemeriksaan dalam
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam; vagina elastis, kesan panggul
normal (promontorium tidak teraba, linea innominata teraba
sebagian, dinding panggul lurus, spina ischiadika tidak menonjol, os
koksigis melengkung, arkus pubis membentuk sudut tumpul) porsio
tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan,
presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase negatif
penurunan kepala Hodge IV, dan adanya pelepasan lendir campur
darah.
9. Melakukan dekontaminasi pada sarung tangan yang telah dipakai dengan
merendamnya secara terbalik dalam larutan clorin 0,5 % dan mencuci
tangan kembali serta mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
Hasil : Sarung tangan telah didekontaminasi dan petugas telah mencuci
tangan dan mengeringkannya dengan handuk bersih dan kering
10. Memeriksa denyut jantung janin
Hasil :Denyut jantung janin 145 x/menit
11. Memberitahu ibu bahwa saat ini ibu dan janinnya dalam kondisi baik,
pembukaan sudah lengkap
Hasil : Ibu telah diberitahu dan ibu mengerti
12. Mengajarkan Ibu cara meneran yang baik dan benar
Hasil : Ibu mengerti cara meneran yang baik dan benar
13. Menganjurkan keluarga untuk membantu ibu pada posisi setengah duduk
pada saat meneran
Hasil : Suami membantu ibu pada posisi setengan duduk
14. Memimpin ibu meneran saat kontraksi dan anjurkan ibu istrahat serta
memberi makan dan minum diantara kontraksi
Hasil : Ibu dipimpin pada saat kontraksi dan makan bubur hangat serta
minum susu diantara kontraksi
15. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisiyang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring kekiri
16. Meletakkan handuk bersih di atas perut, saat kepala bayi nampak 5-6 cm
di introitus vagina
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut ibu
17. Memasang alas bokong yaitu kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
Hasil : Kain pengalas bokong telah diletakkan dipasang
18. Membuka tutup partus set dan memakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan
Hasil : Tutup partus set telah dibuka dan sarung tangan DTT telah dipakai
pada kedua tangan
19. Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan
cara melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum di lindungi
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih serta tangan lain
menahan posisi defleksi
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat
21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan dan
sempurna
Hasil :Putaran paksi luar terjadi secara spontan dan sempurna
22. Melahirkan kedua bahu biparietal
Hasil : Bahu depan dan bahu belakang telah dilahirkan secara biparietal
23. Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah kepala, lengan
dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk memegang lengan
dan siku atas
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala, lengan dan
siku sebelah bawah menggunakan tangan kanan dan tangan kiri
memegang lengan dan siku atas
24. Melahirkan seluruh tungkai dengan tangan kiri menelusuri punggung
hingga tungkai
Hasil : Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
25. Melakukan penilaian pada bayi berupa tangisan bayi, pergerakan dan
warna kulit bayi dan meletakkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi lahir langsung menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit
kemerahan
26. Mengeringkan bayi diatas perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan
- Kesimpulan :
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.00 WITA
Kala II berlangsung normal, ditandai dengan:
1. Bayi lahir pada pukul 01.00 WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat
badan lahir 4.100 gram, panjang badan lahir 51 cm, tidak langsung
menangis kuat, dan warna kulit kemerahan
2. Keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital :
i. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
ii. Nadi : 80 x /menit
iii. Suhu : 36,9 oC
iv. Pernapasan : 22 x /menit
Keadaan umum bayi baik, ditandai dengan:
1. Denyut jantung : 156 x/menit
2. Suhu : 36,8 o C
3. Pernapasan : 55 x / menit
c. Ada tanda pelepasan plasenta :
- Tali pusat bertambah panjang
- A\da semburan darah secara tiba – tiba dan singkat
- Perubahan tinggi fundus uterus
DATA SUBYEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan adanya pengeluaran dari jalan lahir
DATA OBYEKTIF ( O )
1. Bayi lahir spontan, letak belakang kepala tanggal 28 juli 2022 jam 01.00
WITA, jenis kelamin bayi laki-laki, berat badan 4.100 gram, panjang
badan 51 cm, tidak langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktif
2. Ada tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat bertambah panjang,
perubahan tinggi fundus uteri, dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat
ASSESMENT ( A )
Inpartu Kala III, keadaan umum ibu dan bayi baik.
PLANNING ( P )
Tanggal : 22 juli 2022 Jam : 01.00-01.05WITA
1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
Hasil : Janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa dia akan disuntik
Hasil : Ibu bersedia di suntik
3. Memberikan suntikan oksitosin 1 ampul secara intramuscular pada 1/3
bagian atas paha luar
Hasil : Ibu sudah disuntik oksitosin
4. Menjepit, memotong, dan mengikat tali pusat
Hasil : Tali pusat telah dijepit, dipotong dan diikat
5. Meletakkan bayi tengkurap di atas dada ibu
Hasil : Bayi telah diletakkan di dada ibu
6. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain dan memasang topi dikepala bayi
Hasil : Bayi telah diselimuti dan di pakaikan topi
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat saat kontraksi, tangan kiri mendorong uterus
kearah dorso cranial
Hasil : Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali
d. Melahirkan plasenta dengan cara melakukan peregangan dan menekan
uterus kearah dorsokranial sehingga plasenta terlepas. Saat plasenta
terlepas 2/3 bagian dibagian introitus vagina, melahirkan plasenta dengan
kedua tangan memegang plasenta dan memutarnya searah jarum jam
untuk mencegah robeknya selaput plasenta
Hasil : Plasenta telah lahir lengkap dengan selaput ketuban
e. Melakukan masase fundus uteri dengan pelan agar uterus berkontraksi
Hasil : Uterus teraba keras dan bundar
f. Kesimpulan
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.05 WITA
a. Kala III berlangsung selama 5 menit
b. Plasenta dan selaputnya lahir lengkap yakni ketiledon berjumlah 18
buah, dengan berat ± 500 gram, tebal 2,5 cm dengan diameter 18 cm
c. Perdarahan 200 cc, tidak ada robekan pada perineum, kontraksi
uterus baik yaitu teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat, dan Ibu mengalami kelelahan
d. Tanda-tanda vital ibu :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,9o C
Pernapasan : 22 x / menit
DATA SUBYEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan nyeri dari jalan lahir
2. Ibu mengatakan plasenta sudah lahir
DATA OBYEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu baik
2. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap jam 01.10 WITA
3. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
4. Ibu tampak lelah setelah melalui proses persalinan
5. TFU 2 jari dibawah pusat
6. Perdarahan seluruhnya 200 cc
7. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- Suhu : 36,8o C
- Pernapasan : 22 x / menit
8. Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
ASSESMENT ( A )
Perlangsungan Kala IV, KU ibu dan bayi baik.
PLANNING ( P )
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.10-03.10 WITA
1. Melakukan rangsangan (masase uterus) segera setelah plasenta lahir dan
selaput ketuban lahir
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
2. Memeriksa kelengkapan plasenta
Hasil : - Selaput chorion dan kotiledon lengkap (18 buah)
- Insersio tali pusat sentralis
- Tebal plasenta 2,5 cm
- Berat plasenta ± 500 gram
- Panjang tali pusat 50 cm
- Diameter plasenta 18 cm
- Selaput amnion lengkap
3. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi pada vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina dan perineum
4. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar, perdarahan 200 cc
5. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam
Hasil : Bayi tetap berada di dada ibu
6. Menimbang dan mengukur panjang badan bayi, memberikan salf mata
dan memberikan suntikan vitamin K dipaha kiri dengan dosis 0,1 cc 1 jam
setelah lahir
Hasil : Bayi telah ditimbang, dengan berat badan lahir 4.100 gram,
panjang badan 48 cm, bayi telah diberikan salf mata dan
diberikan suntikan vitamin K
7. Memberikan suntikan hepatitis B pada paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K
Hasil : Bayi telah diberikan suntikan hepatitis B
8. Memantau kembali kontraksi uterus dan melakukan masase pada fundus
uteri
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
9. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi uterus
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
10. Mengevaluasi kembali kontraksi uterus dan evaluasi jumlah kehilangan
darah tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : Kontraksi uterus teraba keras dan bundar perdarahan ±200 cc
11. Memeriksa kembali tanda-tanda vital dan kandung kemih ibu tiap 15
menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Hasil : 15 menit jam pertama:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,7oC
Pernapasan : 20 x / menit
Kandung kemih : kosong
30 menit kedua :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,7oC
Pernapasan : 19 x / menit
Kandung kemih : kosong
12. Memeriksa kembali bayi, pastikan tanda-tanda vitalnya baik
Hasil : Tanda – tanda vital bayi:
- Denyut Jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/menit
13. Menempatkan semua peralatan bekas pakai di dalam larutan klorin 0,5%,
rendam selama 10 menit. Cuci dan bilas setelah dekontaminasi
Hasil : Peralatan bekas pakai telah direndam dalam larutan klorin
0,5 % dan dibilas
14. Membuang benda-benda yang terkontaminasi kedalam tempat sampah
yang sesuai
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah dibuang
kedalam tempat sampah yang sesuai
15. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan
pakaian bersih dan kering
Hasil : Ibu telah dibersihkan dan merasa nyaman
16. Memastikan ibu merasa nyaman dan anjurkan suami untuk memberikan
makanan dan minuman yang diinginkan
Hasil : Ibu merasa nyaman, suami memberikan bubur hangat dan
susu pada ibu
17. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% dan
mencuci dengan air DTT
Hasil : Tempat persalinan telah didekontaminasi
18. Mencelupkan sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
Hasil : Sarung tangan dicelup ke dalam larutan klorin 0,5% dan
merendamnya secara terbalik
19. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkannnya
Hasil : Kedua tangan telah dicuci dan dikeringkan
20. Melengkapi partograf
Hasil : Petugas kesehatan melengkapi partograf
21. Kesimpulan :
Tanggal : 28 juli 2022 Jam : 01.10 WITA
Kala IV berlangsung normal, ditandai dengan:
ii. Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, tinggi fundus uteri 2
jari dibawah pusat
iii. Perdarahan ± 200 cc, kandung kemih kosong
3) Keadaan ibu dan bayi baik, kesadaran kompesmentis
4) Tanda – tanda vital ibu :
- Tekanan darah: 110/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,7ͦ C
- Pernapasan : 20 x/menit
5) Tanda-tanda vital bayi dalam keadaan normal:
- Denyut jantung : 140 x/ menit
- Suhu : 37oC
- Pernapasan : 44x/ menit