Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA

PERSALINAN NORMAL DAN PERSALINAN SUNGSANG 40 MINGGU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Etik Legal dan Profesionalisme Kebidanan
Dosen Mata Kuliah : Maria Awaldina D, S.S.T., M.Kes.

Disusun oleh :
Kelompok 8
Kelas F

Anisa Riswanti F622130


Dianti Maulida F522131
Khansha Khairunnisa Salim F622136
Sartika Kris Hariani Samosir F622138

PROGRAM STUDI SARJANA ALIH JENJANG


KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah meberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Studi
Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Normal Dan Persalinan Sungsang 40
Minggu“.
Tujuan makalah ini disusun adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etik Legal dan
Profesionalisme Kebidanan. Selain itu juga untuk menganalisa lebih dalam mengenai
kewenangan etik bidan dalam menolong persalinan normal dan persalinan sungsang.
Penyusunan makalah ini tidaklah mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
semua pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Awaldina D, S.S.T., M.Kes selaku dosen mata kuliah.
2. Teman-teman kelas F, khususnya kelompok 8 yang membantu menyelesaikan tugas ini.
3. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Bandung, 23 September 2022


BAB I
STUDI KASUS
ETIK LEGAL DAN PROFESIONALISME KEBIDANAN

1. SOAL I
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN DENGAN PERSALINAN NORMAL
Ny. D G1P0A0 22 tahun , datang ke BPM Bd. S untuk melahirkan bayinya pada pukul
13.00. Ny.D diantar oleh suami dan mengeluh mules-mules yang sering dan teratur
semenjak pukul 08.00 paginya. Ibu mengatakan bahwa hari ini adalah tanggal tafsiran
persalinan sesuai informasi yang disampaikan oleh bidan selama ia melakukan
pemeriksaan kehamilan. Sudah keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, dan keluar
air dari jalan lahir ibu. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal,
pemeriksaan leopold baik sesuai dengan usia kehamilan, DJJ 140x/menit, HIS 5x10’45’’,
pemeriksaan genetalia tidak ada kelainan, Portio : tidak teraba, Pembukaan : 10 cm ,
Ketuban utuh, Presentasi belakang kepala, Denominator: UUK (ubun-ubun kecil) kiri
depan, tidak ada molase, penurunan kepala berada pada : Station +3 dan tidak ada bagian
lain yang teraba.
1. Lengkapi data subjektif dan data Objektif yang dibutuhkan untuk mendukung kasus
2. persalinan normal pada Ny. D
3. Lengkapi data dengan pemeriksaan lain yang dibutuhkan oleh Ny. DBerikan asuhan
persalinan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Ny. D
4. Buat pendokumentasian secara SOAP untuk asuhan persalinan yang anda berikan

A. ASUHAN PERSALINAN NORMAL KALA II


Data Subjectif
a. Identitas
Biodata Istri Suami

Nama Ny. D Tn. D

Umur 22 tahun 22 tahun

Agama Islam Islam

Suku Bangsa Sunda Sunda

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan IRT Wiraswasta


Gol.Darah B B

Status Pernikahan Pertama Pertama

Alamat Kp. Cikoneng 03/04 Kp. Cikoneng 03/04

No. Telp 089822722xxx 089822722xxx

b. Keluhan : Ibu mengatakan sudah merasa mules yang sering dan teratur, sejak jam
08.00 WIB, sudah ada pengeluaran lendir bercampur darah ataupun air-air yang
banyak dari jalan lahir
c. Gerakan janin terakhir : Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin terakhir
sebelum dilakukan pemeriksaan
d. Aktivitas terakhir
1) Nutrisi : Ibu mengatakan makan terakhir pukul 12.00 WIB
2) Hidras : Ibu mengatakan minum setelah makan pukul 12.00 WIB
3) Eliminasi : Ibu mengatakan BAK terakhir sebelum berangkat ke PMB Bd. S
4) Istirahat dan tidur : Ibu mengatakan kemarin malam hanya bisa tidur 5jam
e. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Usia Kehamilan : 40 minggu
2) Status Kehamilan : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang
pertama dan ibu tidak pernah mengalami keguguran
3) HPHT : 04-09-2019
4) TP : 11-06-2020
f. Keluhan dan Gejala PMS : Tidak ada
g. Riwayat Penyakit : Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular
seksual atau penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, diabetes mellitus,
asma, hepatitis, HIV/AIDS
h. Riwayat KB : Tidak pernah menggunakan KB

Data Objectif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 88x/menit
3) Respirasi : 20x/menit
4) Suhu : 36,30C
d. Abdomen
a) DJJ : 140x/menit, reguler
b) HIS : 5x10’45’’, adekuat
c) Kandung Kemih : Kosong
d) Penurunan Kepala : 0/5
e. Genetalia : Perineum menonjol, vulva vagina membuka, keluar lendi bercampur
darah serta keluar air-air
f. Anus : Menonjol
g. Pemeriksaan dalam
1) Portio : Tidak teraba
2) Pembukaan : 10 cm
3) Ketuban : Pecah spontan pukul 13.10 berwarna jernih
4) Molase : Tidak ada
5) Presentasi : Kepala
6) Penurunan kepala : Station +3

Analisa
G1P0A0 H 40 minggu partus kala II janin tunggal hidup

Penatalaksanaan
1) Memastikan kembali kelengkapan alat partus set, hecting set, obat-obatan esensial,
alat resusitasi, perlengkapan ibu dan bayi sudah tersedia. Perlengkapan sudah di cek
dan persiapan pertolongan persalinan sudah siap.
2) Memberitahu kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan pembukaan sudah lengkap 10 cm
dengan keadaan ibu dan janin baik. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
3) Memberi pilihan kepada ibu dan menghadirkan pendamping persalinan sesuai
dengan keinginan ibu. Ibu memilih suami untuk mendampinginya saat proses
persalinan.
4) Memberi pilihan kepada ibu beberapa posisi saat melahirkan yaitu ibu dapat duduk
atau setengah duduk, jongkok atau berbaring miring kiri serta meminta bantuan
keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran. Ibu memilih posisi setengah
duduk.
5) Memberitahu ibu untuk mengedan saat ada rasa mulas dan mempunyai dorongan
untuk meneran serta mengajarkan ibu cara meneran yang baik yaitu dengan kedua
tangan membuka paha tempatkan tangan diantara paha dalam dan betis, dagu
menempel pada dada, mata membuka dan melihat kearah perut, jangan meneran
dileher namun mengedan seperti ingin BAB yang keras. Ibu mengerti dan bisa
melakukannya.
6) Menawarkan minum kepada ibu disela-sela HIS. Sudah dilakukan.
7) Memberikan dukungan moral dan spiritual kepada ibu. Ibu mengetahui dan ibu
terlihat semangat saat mengedan.
8) Meletakkan kain diatas perut ibu dan 1/3 kain dibawah bokong ibu kemudian
memakai sarung tangan. Kain sudah diletakkan dan penolong sudah menggunakan
sarung tangan.
9) Membuka partus set dan mendekatkan alat-alat. Alat sudah didekatkan.
10) Memimpin ibu meneran saat ada kontraksi dan memberitahu ibu untuk istirahat jika
kontraksi sudah berkurang. Ibu mengerti dan dapat meneran dengan baik.
11) Menolong persalinan secara APN. Bayi lahir spontan pukul 13.30 WIB, jenis kelamin
perempuan langsung menangis, warna kulit merah dan tonus otot aktif. Ibu merasa
senang dan lega.
12) Mengeringkan tubuh bayi. Bayi telah dikeringkan dan diganti kain dan bayi berada d
atas perut ibu.

B. ASUHAN PERSALINAN NORMAL KALA III (13.30 WIB)


Data Subjektif
Keluhan : Ibu mengatakan masih merasa
lemas dan sidikit mules

Data Objektif
a) Keadaan Umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Abdomen
1) Palpasi Abdomen : Tidak ada janin kedua
2) TFU : Sepusat
3) Kontraksi : Keras
4) Kandung Kemih : Kosong

Analisa
P1A0 partus kala III

Penatalaksanaan
1) Memberitahu kepada ibu bahwa ibu akan disuntikkan oxytocin 10 IU agar uterus
dapat berkontraksi dengan baik. Ibu mengetahui dan menyetujui.
2) Melakukan penyuntikan oxytocin 10 IU pada ibu di 1/3 paha kanan atas bagian
distal lateral secara Intra Muscular (IM). Oxytocyn telah disuntikkan.
3) Menjelaskan kepada ibu bahwa muler yang dirasakan ibu merupakan hal yang
normal karena plasenta belum lahir. Ibu mengerti.
4) Menjepit tali pusat dengan jarak 3 cm dari arah perut bayi dengan menggunakan
klem umbilical dan 2 cm dari klem pertama dengan klem tali pusat kemudian
memotong tali pusat. Tali pusat telah di jepit dan di potong.
5) Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) kepada bayi, yaitu dengan cara
meletakkan bayi diatas perut ibu dengan teknik skin to skin dengan posisi
tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel dengan baik
di dinding dada-perut ibu dan usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu serta selimuti bayi dengan
kain pernel serta diberi topi. Inisiasi Menyusi Dini (IMD) sudah dilakukan dan
bayi sudah diberikan selimut dan topi.
6) Mengecek tanda – tanda pelepasan plasenta dan jika sudah terlihat tanda-tanda
pelepasan plasenta yaitu uterus globuler, tali pusat memanjang dan terdapat
semburan darah dari jalan lahir maka lahirkan plasenta dengan melakukan
manajemen aktif kala III yaitu peregangan tali pusat terkendali dan tangan lain
menahan uterus dengan melakukan dorsokranial hingga plasenta lahir. Plasenta
lahir spontan pukul 13.40 WIB.
7) Melakukan masasse uterus sebanyak 15 kali dalam 15 detik dengan meletakkan
telapak tangan di fundus dan lakukan gerakan melingkar secara lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus terasa keras). Masase telah dilakukan dan uterus teraba
keras.
8) Mengecek kelengkapan plasenta pada kedua sisi baik yang menempel ke ibu
maupu janin dan memastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh. Plasenta lahir
lengkap.

C. ASUHAN PERSALINAN NORMAL KALA IV (13.40)


Data Subjektif
Keluhan : Ibu mengatakan masih merasa mules dan lelah

Data Objektif
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Nadi : 88x/menit
3) Respirasi : 20x/menit
4) Suhu : 36,60C
4) Abdomen
1) TFU : 1 jari dibawah pusat
2) Kontraksi : Keras
3) Kandung kemih : Kosong
5) Perineum : Utuh
6) Pendarahan : ±150 ml

Analisa
P1A0 partus kala IV

Penatalaksanaan
1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi pendarahan
pervaginam. Uterus berkontraksi dengan baik.
2. Memeriksa robekan pada jalan lahir ibu. Tidak terdapat luka laserasi.
3. Estimasi jumlah kehilangan darah ibu. Darah yang keluar ±150.
4. Memastikan kembali bahwa uterus berkontraksi baik. Uterus teraba keras dan tidak
terjadi pendarahan.
5. Membiarkan bayi tetap melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan melanjutkan
kontak kulit di dada ibunya paling sedikit 1 jam. Bayi tetap melakukan IMD pada
ibunya.
6. Membersihkan tempat tidur dengan larutan klorin dan membersihkan ibu dengan
menggunakan air DTT serta membantu memakaikan ibu pakaian dan pembalut
serta memastikan ibu merasa nyaman. Tempat tidu telah dibersihkan, ibu tampak
nyaman.
7. Memberitahu ibu dan keluarga menilai kontraksi dan mewaspadai tanda bahaya
pada ibu serta mengajarkan cara massase uterus, yaitu dengan melakukan gerakan
memutar secara lembut pada bagian uterus ibu dari arah luar sampai adanya bagian
keras. Ibu dan keluarga bisa melakukan massase uterus dengan baik dan benar serta
uterus berkontraksi dengan baik.
8. Melakukan pemantauan kala IV yaitu observasi tanda-tanda vital (TTV),
pendarahan, Tinggi Fundus Uteri (TFU), kontraksi uterus dan kandung kemih tiap
15 menit sekali pada jam pertama dan 30 menit sekali pada jam kedua. Observasi
telah dilakukan dan hasil terlampir pada partograf.
9. Mendekontaminasikan alat kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit lalu
memprosesnya. Alat telah didekontaminasikan dan diproses.
10. Melepaskan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% balikkan bagian dalam
keluar dan rendam dalam larutan klorin selama 10 menit.
11. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan bilas dengan air bersih kemudian
keringkan menggunakan tisu atau handuk. Sudah dilakukan.
12. Memberikan ibu obat antibiotic 3x1, Fe 1x1, Vitamin A 1x1, dikonsumsi setelah
makan dan memberitahu ibu untuk meminumnya tepat waktu. Ibu mengetahui dan
akan meminum obatnya tepat waktu.
13. Melanjutkan observasi 15 menit sekali pada jam pertama dan setiap 30 menit sekali
pada jam kedua dan di dokumentaikan serta melengkapi partograf. Dokumentasi
sudah dilakukan dan hasil terlampir di partograf.
2. SOAL II
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN LETAK SUNGSANG DENGAN UMUR
KEHAMILAN 40 MINGGU
Ny. E datang ke BPM Bd. A dengan keluhan mules-mules yang sering dan teratur
semenjak pukul 10.00. Sudah terdapat keluaran lendir bercampur darah dari jalan lahir
namun tidak ada keluaran air-air. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal,
pemeriksaan leopold I teraba keras, bulat, dan melenting, dan pemeriksaan Leopold III
bagian bawah terasa lunak, kurang melenting. Pemeriksaan genetalia tidak ada kelainan,
Portio : tipis, lunak, Pembukaan : 6 cm. Bidan pun melakukan asuhan kebidanan sesuai
dengan SOAP.

Tanggal Pengkajian : 9 September 2022


Tempat : PMB Bd. A
Nama Pengkaji : Bd. A
A. DATA SUBJEKTIF (S)
1. Identitas Klien
Istri Suami
Nama Ny. E Tn. S
Umur 25 th 29 th
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Buruh
Suku Sunda Sunda
Golongan Darah - -
Alamat Bojong, Mandalahaji

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mulas semenjak pukul 10.00 pagi, sudah ada keluaran lendir darah
namun tidak ada pengeluaran air-air.

3. Riwayat Persalinan Sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, taksiran persalinan jatuh pada hari ini.
HPHT 2 Desember 2021.
4. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi,
diabetes melitus dan juga asma. Ibu juga mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki
riwayat penyakit menular seperti HIV, IMS, ISK, TBC dan hepatitis B. anggota
keluarga ibu pun tidak ada yang menderita baik penyakit menular ataupun penyakit
keturunan. Tidak ada konsumsi obat-obatan atau jamu-jamuan apapun pada ibu.

5. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi.

B. Data Objektif (O)


1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8C
Respirasi : 20x/menit
4. Pemeriksaan fisik
- Wajah : Tidak pucat, tidak terdapat oedema
- Mata : Konjungtiva merah muda
- Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid
- Payudara : Simetris, tidak ada massa dan benjolan pada payudara, putting
susu menonjol, sudah ada pengeluaran ASI.
- Abdomen : Inspeksi : tidak tampak bekas operasi, tampak linea nigra
Leopold I : 3 jari di bawah processus xiphoideus (tinggi fundus
uteri 31 cm), teraba keras,bulat dan melenting
(kepala).
Leopold II : punggung kanan ( Puka )
Leopold III : Bagian terbawah teraba lunak,kurang melenting
(bokong)
Leopold IV : bokong sudah masuk PAP,divergen. 3/5
- Tafsiran berat janin : 2759 gram
- Auskultasi : terdengar bunyi denyut jantung janin pada perut sebelah kanan
bagian atas pusat dengan menggunakan Doppler. Frekuensi 138x/i.
- His : 3x dalam 10 menit dengan durasi (35”-40”)
- Genitalia
Inspeksi : tidak ada kelainan, tidak ada varises, nampak pelepasan lendir,
darah,ketuban menonjal
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak oedema dan tidak ada nyeri tekan.
- Anus : tidak ada hemorroid, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Ekstremitas atas dan bawah : pergerakan aktif, tidak ada varises, tidak ada
oedema
- Vulva dan Vagina : Normal
Portio : Tebal
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : Utuh
Presentase : Bokong
Penurunan : Hodge II
- Molase : - Penumbungan : Tidak ada

C. Analisa (A)
G1P0A0 gravida 40 minggu dengan presentase bokong,

D. Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
E : Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan konseling dan support mental kepada ibu mengenai kondisinya.
E :Ibu dapat paham dan mengerti mengenai kondisi yang di alami oleh dirinya
3. Mengobservasi tanda vital ibu.
E :Tanda-tanda vital ibu di observasi dan hasilnya baik
4. Memasang infus untuk prosedur perujukan.
E : Ibu bersedia dan infus telah dipasang
5. Merujuk ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit dengan
didampingi oleh bidan.
E : ibu dan keluarga bersedia untuk dirujuk.
BAB II
PEMBAHASAN
ETIK LEGAL DAN PROFESIONALISME KEBIDANAN

2. Manajemen Asuhan Kebidanan Dengan Persalinan Normal


Dalam memberikan pelayanan kebidanan, bidan harus memperhatikan wewenang dan
tindakan-tindakan pertolongan yang dapat diberikan kepada klien, tidak terlepas dari PMK
No. 28 Tahun 2017 Pasal 18 yang menjelaskan kewenangan bidan meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu
b. Pelayanan Kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
Yang kemudian dijelaskan pada Pasal 19 ayat (2) bahwa pelayanan kesehatan ibu yang dapat
bidan tangani adalah pelayanan :
a. Konseling pada masa sebelum hamil
b. Antenatal pada kehamilan normal
c. Persalinan normal
d. Ibu nifas normal
e. Ibu menyusui; dan
f. Konseling pada masa antara dua kehamilan.
Dari pasal yang telah di kutip diatas dapat dipahami bahwa bidan memiliki wewenang
untuk menolong persalinan normal yang tidak disertai penyulit ataupun resiko yang dapat
membahayakan baik ibu maupun janin yang dikandungnya. Bidan juga dituntut untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar prosedur dan etik profesi untuk
meminimalisir hal yang tidak diinginkan dan dianggap malpraktik.

3. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Letak Sungsang dengan Umur Kehamilan 40 Minggu
Bidan bertanggungjawab secara mutlak terhadap tindakan yang dilakukan maupun
keputusan yang dibuat dalam memberikan jasa pelayanan kebidanan. Namun perbuatan
bidan dalam menjalankan praktik seringkali masih terjadi kesalahan dan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian pada diri pasien dan perbuatan bidan tersebut seringkali disebut
dengan tindakan bidan malpraktik. Salah satu solusi untuk penyelesainnya dilakukan oleh
IBI, dimana IBI memberikan sanksi sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di IBI.
(Apriani, 2019).
Dikutip dari PMK No. 28 Tahun 2017 Pasal 19 ayat (3) :
Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidan
berwenang melakukan:
episiotomi;
pertolongan persalinan normal;
penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;
fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif;

Sehingga jelas bahwa persalinan dengan letak sungsang bukanlah termasuk dalam
wewenang bidan, seperti yang dijelaskan pada Pasal 19 ayat (3) bahwa penanganan
kegawat-daruratan harus dilanjutkan dengan perujukan.

Masih dikutip dari PMK No. 28, terdapat penjelasan mengenai kewajiban bidan pada
pasal 28 bahwa bidan berkewajiban untuk :
a. Menghormati hak pasien
b. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang
dibutuhkan
c. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat
waktu
d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
e. Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
f. Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang diberikan
secara sistematis
g. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional
h. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Praktik Kebidanan termasuk
pelaporan kelahiran dan kematian
i. Pemberian surat rujukan dan surat keterangan kelahiran; dan
j. Meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Daripada kewajiban tersebut, pada kasus penanganan persalinan sungsang usia 40
minggu maka bidan dituntut untuk menghormati hak pasien untuk mengetahui keadaannya,
hasil pemeriksaannya, dan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur untuk
keselamatan ibu dan bayi dengan waktu seefektif mungkin yang diiringi dengan pencatatan
dan pelaporan perkembangan keadaan keduanya selama proses perujukan.
Profesionalisme dan ketanggapan bidan sangat diperlukan dalam proses penanganan
kegawat-daruratan dan tidak mengabaikan etik profesi yang ada, agar dapat terwujud
meningkatnya angka kesehatan ibu dan bayi dan pelayanan kebidanan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Diakses dari URL :
http://www.ibi.or.id/media/PMK%20No.%2028%20ttg%20Izin%20dan%20Penyelen
ggaraan%20Praktik%20Bidan.pdf (diakses pada 23 September 2022).

Apriani, Ayoe. Tanggung Jawab Bidan Praktik Mandiri Dalam Melakukan Tindakan
Persalinan Letak Sungsang Yang Menyebabkan Kematian Bayi Ditinjau Dari Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1464 Tahun 2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan Dihubungkan Dengan Standar Profesi Bidan. AKTUALITA [serial
online] 2019 Juni [cited 2022 September 23]; Vol.2(1):104-105. Available from :
URL:https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/aktualita/article/view/4670/pdf

Anda mungkin juga menyukai