Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

S
DENGAN NEOPLASMA OVARIUM KISTIK
DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Nama Mahasiswa : Gita Prastika Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2015


NIM : P.17420113053 Ruang : Rajawali 4A

A. DATA UMUM KLIEN


1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cebongan
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
No. RM : C526498
Tanggal Masuk : 7 Mei 2015
Diagnosa : Post salpingo-ooforektomi dextra + FS dengan
G2P1A0 hamil 16 minggu NOK dengan bagian padat
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. W
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Cebongan
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan Pasien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian perut bagian kanan akibat luka jahitan post
salpingo-ooforektomi
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien mengeluh terlambat menstruasi ± 3 bulan, kemudian periksa ke bidan dan
dinyatakan hamil. Kemudian klien mengeluh nyeri pada perutnya dan dibawa ke
dokter SpOG dan dilakukan pemeriksaan, ternyta terdapat benjolan dan mendapat
diagnosa tumor kandungan yang dicurigai ganas. Akhirnya klien dirujuk di RSUP
Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 7 Mei 2015 untuk direncanakan tindakan
operasi.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, klien juga
tidak mempunyai penyakit asma, hipertensi, DM, Jantung maupun penyakit
kronik lainnya
4. Riwayat Keperawatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit tumor
ataupun kanker. Klien juga mengatakan anggota keluarga tidak ada yang
menderita penyakit Jantung, DM, Hipertensi, Asma, TB atau Hepatitis.
5. Riwayat Obstetri
Status Obsetri : G2P1A0
Anak ke Usia Sekarang Jenis Penolong Ket.
Persalinan Hidup/mati
1 14 tahun Spontan Bidan Hidup

Usia saat menikah pertama : 21 tahun


Pernikahan ke :1
6. Riwayat Reproduksi
a. Menarche umur : 12 tahun
b. Siklus : 29 hari
c. Lama : 7 hari
d. Volume : ± 100 cc
e. Disminore : kadang-kadang
7. Riwayat KB
Klien menggunakan KB suntik pada tahun 2012 dan dilepas pada awal tahun
pertengahan tahun 2015.

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Keadaan Umum : Composmentis
2. Tanda Vital : TD : 110 /80 mmHg Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,6ºC RR : 20x/menit
3. Kepala
a. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
vena jugularis
b. Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut bersih dan
tidak rontok
c. Mata : Konjungtiva tidak anemis, reflek terhadap cahaya positif,
mata kanan juling
d. Hidung : Tidak ada polip, rongga hidung bersih.
e. Mulut : Mulut bersih, tidak berbau, lidah bersih, mukosa bibir lembab
f. Telinga : Telinga bersih dan fungsi pendengaran baik
4. Dada
a. Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis, tidak terdapat pembesaran jantung
Palpasi : ictuc cordis di ICS 4 dan 5 pada midclavicula sinistra
Perkusi : suara perkusi jantung pekak
Auskultasi : BJ I dan II reguller, tidak ada bunyi jantung tambahan seperti
murmur dan gallop
b. Paru
Inspeksi : expansi dada optimal
Perkusi : suara perkusi paru sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Suara auskultasi bronkhial dan tidak terdapat suara tambahan
c. Payudara
Kebersihan : Bersih, tidak ada lesi
Kesimetrisan : Simetris, tidak ada benjolan
5. Abdomen
Inspeksi : tampak adanya balutan luka post operasi letak vertikal
tertutup dengan hepavix dan perut terlihat besar karena hamil
16 minggu
6. Perineum dan Genetalia
Kebersihan : bersih
Klien terpasang kateter sejak tanggal 19 Mei 2015 jam 19.00 WIB dan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi
7. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : tidak ada edema pada kedua ekstremitas,
terpasang infus NaCl pada ektremitas sinistra
b. Ekstremitas bawah : tidak ada edema pada kedua ekstremitas, tidak
terdapat varises.

D. POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Manajemen kesehatan
Klien mengatakan kesehatan itu penting. Klien mengatakan tidak biasa untuk
olahraga pagi, namun klien mengganti olahraganya dengan melakukan aktivitas
sehari hari sebagai ibu rumah tangga seperti mencuci ataupun menyapu halaman
depan. Saat klien maupun keluarga sakit, klien dan keluarga mempercayakan
pengobatan dan kesembuhan pada tenaga medis dengan melakukan pemeriksaan di
klinik praktek dokter sekitar rumahnya dan mengikuti semua terapi dan tindakan
dengan kooperatif, termasuk jika harus berobat ke rumah sakit.
2. Eliminasi
Klien mengatakan sebelum di rumah sakit klien BAK 5 kali sehari dengan jumlah
kurang lebih 1000 ml/ hari. Klien juga mengatakan BAK warna kuning bau khas.
Klien mengatakan BAB sekali sehari dengan konsistensi padat, berbau khas, dan
berwarna kuning.
Post operasi hari pertama klien BAK menggunakan kateter sebanyak 300 cc/hari
dengan warna kuning pekat. Klien mengatakan setelah dilakukan operasi belum
BAB.
3. Nutrisi dan cairan
Sebelum sakit klien makan 2x sehari dengan nasi, lauk dan sayur, klien biasanya
mengkonsumsi tahu atau tempe 4x dalam satu minggu dan telur 3 butir dalam satu
minggu. Ketika dirumah sakit nafsu makan klien menurun, klien mendapat diit cair
dan mendapat diit lunak ketika peristaltik usus sudah normal.
Antopometri : TB: 151cm, BB: 55kg, IMT: 24,12
Biochemical : Hb: 10,9 g/dL, Ht: 31,4 %
Clinical sign : turgor kembali kurang dari 2 detik, konjungtiva tidak anemis
Diit :Pasien sedang menjalani diit cair pada post operasi hari
pertama, diit lunak pada post operasi hari kedua,dan diit biasa untuk hari ketiga dan
seterusnya
Balance Cairan :
input cairan :
air (makan+minum) = 1000 cc
cairan infus = 1440 cc
therapi injeksi = 103 cc
Air Metabolisme = 275 cc
2818 cc
Output cairan :
Urin = 700 cc
IWL = 825 cc
1525 cc
Jadi, balance cairan klien adalah + 1293

4. Istirahat dan tidur


Sebelum sakit, klien tidur 6-8 jam sehari. Tidak ada keluhan dalam istirahat dan
tidur. Saat dikaji, klien mengatakan pola tidur tercukupi pasca operasi.
5. Mobilisasi dan latihan
Pasien dapat memenuhi kebutuhannya seperti makan minum berpakaian dan mandi
secara mandiri dan melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa bantuan dari keluarga
Setelah tindakan operasi klien hanya bergerak kekanan dan kekiri karena nyeri
pada perutnya, aktivitasnya dibantu oleh keluarga
6. Persepsi sensori dan kognitif
Klien tidak memiliki masalah dalam penglihatan, pendengaran, penciuman,
perabaan maupun pengecapan. Saat dikaji klien mengatakan nyeri dibagian
perutnya.
P = nyeri disebabkan oleh luka post operasi salpingo-ooforektomi
Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum
R = nyeri pada bagian perut terutama pada luka jahitan post operasi
S = skala nyeri 4
T = nyeri dirasakan terus menerus
7. Pola seksual dan reproduksi
Pasien menikah sekali pada saat usia 21 tahun. Pasien menstruasi pertama kali pada
usia 12 tahun. Usia pernikahan pasien sudah 14 tahun. Pasien mempunyai 1 orang
anak dan sekarang sedang hamil 16 minggu. Pasien menggunakan KB dalam
bentuk suntik 3 bulan
8. Hubungan dan peran
Hubungan pasien dengan suami, anak dan saudara-saudaranya selalu harmonis
walaupun selalu sibuk dengan aktivitas masing-masing. Pasien ke rumah sakit
diantar dan dibiayai oleh suaminya.
9. Konsep diri
a. Body Image : pasien tidak pernah mengeluh tentang keadaannya sekarang,
b. Identitas Diri : pasien merupakan seorang perempuan berumur 35 tahun dan
sudah menikah.
c. Harga Diri : pasien merasa rendah diri dengan kondisinya, klien tampak
lebih sering diam tetapi klien yakin akan segera sembuh.
d. Ideal Diri : pasien hanya berharap agar segera sembuh dari sakitnya
e. Peran Diri : pasien seorang ibu rumah tangga.
10. Mekanisme koping dan stres
Jika klien mempunyai masalah klien langsung bercerita kepada suami ataupun
orang terdekatnya. Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan berusaha untuk
tetap tenang dalam menghadapi kondisi kesehatannya saat ini.
11. Pola keyakinan / spiritual
Klien beragama islam dan taat kepada ajaran agama seperti shalat 5 waktu. Saat
sakit klien tidak terganggu dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Klien berdoa
sesuai kepercayaan untuk kesembuhan dirinya.
E. PROGRAM TERAPI
Tanggal 19 Mei 2015, program post operasi salpingo-ooforektomi
1. Infus RL/NaCl 20 tpm
2. Ketorolac 30 mg/ 8 jam via IV
3. Asam Mefenamat 500 mg/ 8 jam PO
4. Asam Folat 400 mg/ 24 jam PO
5. Cygest Suppositoria 400 mg/ 24 jam
6. Bupivakain 0,125% jalan 3cc via syring pump
7. Diit cair pada post operasi hari pertama setelah flatus
8. Diit lunak pada post operasi hari kedua
9. Diit biasa pada hari ketiga dan seterusnya

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium tgl 19 Mei 2015 , pukul 20:31 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 10,9 g/dl 12,00-15,00 L
Hematokrit 31,4 % 35-47 L
Eritrosit 3,56 10^6/uL 4,4-5,9 L
MCH 30,6 Pg 27,00-32,00
MCV 88,8 fL 76-96
MCHC 34,6 g/dl 29,00-36,00
Leukosit 13,4 10^3/uL 3,6-11 H
Trombosit 228 10^3/uL 150-400
RDW 11,8 % 11,6-14,8
MPV 6,22 fL 4,0-11,0

2. USG Trans Abdominal tanggal 20 April 2015


Tampak VU terisi cukup
Tampak uterus ukuran > 10,2 x 8, 59 x 7,27 cm tak terjangkau transduser
Tampak 1 janin intra uteri dengan FM ada, fetal herat movement ada, fetal heart rate
ada.
BPD : 2,42 cm
FL : 6,8 cm
AC : 7, 37
Plasenta implantasi difundus tak menutupi OUI grade 0 cukup
Tampak masa hipoekoik dengan bagian hiperekoik. UK > 10,7 x 10,6 x 10,24 cm tak
terjangkau transdular
Papil + UK : 4,9 cm
Sekat + UK : 0,4 cm
Tebal dinding 0,5 cm
STT : 3/2/3/3/ = 11
Neovaskulerisasi PI : 0,74
RI : 0,71
- Tak tampak cairan bebas intra abdomen
- Kesan : NOK berpapil dengan kecurigaan malignan

G. PROSES KEPERAWATAN
1. DAFTAR MASALAH
No Tgl/Jam Data Fokus DP Tgl teratasi Ttd
.
1. 20-05- 1. Klien mengatakan Nyeri akut b.d
2015 P = nyeri diskontinuitas
08.00WIB disebabkan oleh jaringan
luka post operasi sekunder
salpingo- terhadap
ooforektomi pembedahan
Q = nyeri seperti
ditusuk-tusuk
jarum
R = nyeri pada
bagian perut
terutama pada luka
jahitan post operasi
S = skala nyeri 4
T = nyeri dirasakan
terus menerus
2. Terdapat balutan
luka post operasi
letak vertikal di
abdomen
3. Ekspresi wajah
menyeringai
4. TTV, TD : 110/80
mmHg, Nadi : 88
x/menit, Suhu :
36,6ºC, RR : 22
x/menit

2. 1. klien mengatakan Resiko


20-05-
nafsu makan perubahan
2015
menurun nutisi kurang
08.00WIB
2. klien hanya dari
mengkonsumsi air kebutuhan
putih dan susu tubuh b.d
3. BB turun 3kg intake
dalam 3 bulan inadekuat
selama kehamilan
4. peristaltik usus
belum normal
kembali
5. klien hamil 16
minggu

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut b.d diskontinuitas jaringan sekunder terhadap pembedahan
2) Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake inadekuat

2. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tgl/jam DP Tujuan Intervensi


.
1. 20 Mei Nyeri akut Setelah dilakukan - Berikan analgetik
2015 b.d tindakan - Ajarkan teknik
22.00 diskontinuita keperawatan relaksasi
WIB s jaringan selama 2x24 jam di - monitor TTV
sekunder harapkan nyeri - Kaji ulang
terhadap dapat berkurang karakteristik nyeri
pembedahan dengan kriteria klien dengan
hasil : PQRST
- Nyeri berkurang
dengan skala
nyeri 1
- Klien terlihat
rileks, ekspresi
wajah tidak
tegang
- Tanda-tanda
vital dalam batas
normal : suhu
36.5ºC, N
80x/menit, RR
22 x/menit, TD
120/80 mmHg

2. 20-05- Resiko Setelah - Berikan diit secara


2015 perubahan dilakukan bertahap dari cair,
08.00 nutrisi kurang tindakan lunak dan biasa
WIB dari keperawatan - Berikan vitamin
kebutuhan selama 2 x 24 maternal
b.d intake jam diharapakan - Kaji pngetahuan
inadekuat tidak terjadi tentang kebutuhan
perubahan nutrisi ibu hamil
nutrisi, dengan - Jelaskan
kriteria hasil : pentingnya nutrisi
- mempertahan ibu hamil
kan / - Motivasi klien
menunjukkan untuk makan porsi
peningkatan sedikit tapi sering.
berat badan
bertahap,
yaitu 3 kg
selama usia
kehamilan
16-17 minggu
- nafsu makan
klien
meningkat
- kebutuhan
nutrisi janin
tercukupi

3. IMPLEMENTASI
No. Tgl/Jam Diagnosa Tindakan Respon Pasien Ttd
Keperawatan Keperawatan
1 20 Mei Nyeri akut 1. Memberikan 1. Klien tenang
2015
b.d obat injeksi ketika
10.00 diskontinuitas ketorolac 30mg dilakukan
jaringan via IV tindakan,
sekunder obat masuk
terhadap melalui IV
pembedahan
2. Mengajarkan
2. Klien paham
10.30
teknik relaksasi
tentang
kepada klien
penjelasan
yang
diberikan,
klien mampu
melakukanny
a sendiri

08.00 3. Memonitor TTV 3. Didapatkan


klien hasil :
TD : 110/80
mmHg
N :
80x/menit
S : 36,6ºC
RR:20
x/menit

4. Klien
12.00
4. Mengkaji ulang
menjelaskan
karakteristik
rasa nyeri
nyeri
yang
dirasakan
dan
didapatkan
hasil sbb
P : luka
jahitan post
salpingo-
ooforektomi
Q : nyeri
. seperti
ditusuk-
tusuk jarum
R : nyeri
pada
abdomen
terutama
pada jahitan
post operasi
S : skala 4
T : Nyeri di
rasakan terus
menerus.

2. 20 Mei Resiko 1. Memberikan 1.Susu habis


2015
perubahan diit cair, berupa sebanyak
07.30 nutrisi kurang susu setengah
dari gelas
kebutuhan
b.d intake 2. mengkaji 2.klien belum
10.00 inadekuat pengetahuan paham
klien tentang tentang
kebutuhan kebutuhan
nutrisi ibu nutrisi yang
hamil dibutuhkan
bagi ibu
hamil

3.klien belum
3. Memotivasi
termotivasi
klien untuk
10.30 untuk makan
makan porsi
sedikit tapi
sering.

1 21 Mei Nyeri akut 1. memberikan 1. klien


2015
b.d obat asam meminum
10.00 diskontinuitas mefenamat PO obat setelah
jaringan makan, obat
sekunder masuk
terhadap melalu oral
pembedahan
2. memonitor 2. didapatkan
10.30
TTV hasil TTV :
TD : 120/70
mmHg,
Nadi : 80
x/menit,
RR : 22
x/menit,
suhu :
36,4ºC

11.00 3. mengkaji ulang


3. Klien
karakteristik
mampu
nyeri klien
menjelaskan
dengan PQRST
tentang
nyerinya
P = nyeri
akibat post
salpingo-
ooforektomi
Q = nyeri
seperti
ditusuk-
tusuk
R = nyeri
pada
abdomen
terutama
pada luka
jahitan
S = skala 1
T = nyeri
hilang-
timbul
2. 21 Mei Resiko 1. Memberikan 1. Klien hanya
2015
perubahan diit lunak menghabisk
07.30 nutrisi kurang berupa bubur an setengah
dari porsi saja
kebutuhan
b.d intake 2. Memberikan 2. Vitamin
10.00
inadekuat vitamin berupa masuk
asam folat melalui oral
400mg PO

3. Memberikan 3. Klien
11.00 pendidikan menerima
kesehatan penjelasan
kepada klien yang
tentang diberikan
pentingnya dengan feed
nutrisi bagi ibu back yang
hamil baik

4. EVALUASI

Waktu Diagnosa Evaluasi Ttd

Kamis, 21 Nyeri akut b.d S = klien mengatakan


Mei 2015 diskontinuitas P = nyeri akibat post salpingo
14.00 jaringan sekunder ooforektomi
terhadap Q = nyeri seperti ditusuk-tusuk
pembedahan R = nyeri pada abdomen terutama
pada luka jahitan
S = skala 1
T = nyeri hilang timbul
O = ekspresi wajah klien tampak
rileks. Skala nyeri turun dari 4
menjadi 1. Vital sign : TD 120/70
mmHg, Nadi : 84 x/menit, RR : 22
x/menit dan suhu : 36,5ºC
A = masalah teratasi
P = pertahankan intervensi
1. Pemberian analgetik berupa
asam mefenamat 500 mg/8
jam

Kamis, 21 Resiko perubahan


S = klien mengatakan sudah
Mei 2015 nutrisi kurang
menghabiskan 1 porsi makanan
14.00 WIB dari kebutuhan
yang disediakan RS dan minum
b.d intake
vitamin tepat waktu
inadekuat
O = makanan masih tersisa
setengah porsi. BB klien 55 kg
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi :
1. Berikan makanan sedikit
tetapi sering
2. Kolaborasi pemberian
vitamin berupa asam folat
400 mg/ 24 jam

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. S
DENGAN NEOPLASMA OVARIUM KISTIK
DI RUANG B3 OBSTETRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh
Gita Prastika
P.17420113053

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015

Anda mungkin juga menyukai