ANAMNESA
I. Identitas Klien
Nama : Ny. N Suku : jawa
Umur : 24 Tahun Agama : islam
No. Reg : 6900xx pekerjaan : karyawan swasta
Pendidikan : D3
Alamat : kaligondong Sumbermulyo Bambanglipuro
Diagnosa : P1A0 Post partum + IUD dengan hipertensi
2. Trimester II
Pasien mengatakan merasa nafsu makan mulai membaik dan merasa nyeri atau kram di perut bagian bawah
3. Trimester III
Pasien mengatakan kencang kencang mulai sering, saat pemeriksaan ANC presentasi kepala
4. HPHT : 4-5-2021
5. HPL : 11-2-2022
b. Riwayat Persalinan
1. Kala I
Fase laten : pasien mengatakan mulai merasakan mulai terasa kenceng-kenceng dari jam 11.30 tiap 10 menit, durasi 30
detik, DJJ 150, TFU; 30. Lalu dilakukan pemeriksaan oleh bidan diruang bersalin masih pembukaan 1, hingga 15.30
pembukaan 4
Fase aktif : dimulai jam 15.45 pembukaan 5, dan jam 17.10 pembukaan lengkap. Pasien mengatakan kenceng-kenceng yg
dirasakan durasi 30 detik, DJJ 145, TFU; 30.
2. Kala II
Jam 17.15 pembukaan lengkap, terdapat dorongan tekanan pada anus kuat, terasa seperti ingin mengejan, bayi lahir spontan
pukul 17.40, apgar score 7, organ tubuh bayi lengkap. BBL 2500 g, Meko (+), BAK (-)
3. Kala III
keluarnya plasenta sekitar 7 menit setelah bayi lahir
4. Kala IV
Pasien merasakan nyeri akibat jahitan pada perinium, pasien merasa lemas dan kelelahan kontraksi uterus bagus dan tekanan
darahnya normal yaitu 140/80
c. Riwayat Nifas
1. Kondisi klien 2 jam post partum sampai saat ini
Pasien mengatakan merasa lemas, nyeri pada daerah jalan lahir bayi (perineum). Kondisi pasien sampai saat ini tidak
mengalami pendarahan yang banyak, kontraksi uterusnya normal.
2. Laktasi
Pasien mengatakan pertama kali menyusui saat di ruang bersalin jam 17.45 bayi mengisap dengan aktif dan kuat.
3. Tanda-tanda vital
TD: 140/80 mmHg, N: 102, S: 36,6 , Spo2: 99%, RR: 18,
: laki-laki
: Pasien
: Menikah
: Keturunan
: Tinggal serumah
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Sirkulasi Makan / minum √ 0 : mandiri
Toileting √ 1 : dengan alat bantu
1. TD :140/80 Berpakaian/berdandan √ 2 : dibantu orang lain
2. HR :102 Mobilisasi √ 3 : dibantu orang lain denganalat
Mandi √ 4 : tergantung total
Eliminasi
1. Pola BAB
- Frekuensi :pasien mengatakan belum BAB dari setelah melahirkan
- Defekasi terakhir : pasien mengatakan terakhir BAB hari selasa pagi tnggal 13 februaay 2022
- Karakter feces : lembek
- Feces bercampur darah :-
- Hemoroid :-
2. Pola berkemih/BAK
- Frekuensi : pasien mengatakan bak 6x sehari
- Volume urin : 500 cc
- Warna urin :kuning pekat
- Retensi :-
- Karakter urine :-
- Palpasi kandung kemih : kandung kemih teraba penuh
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan berkemih :-
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih :tidak ada
Nutrisi
- Jenis makanan/diit Nasi, sayur, lauk
- Jumlah makanan 1 centong nasi habis
- Makanan 24 jam terakhir Nasur dan sayur
- Nafsu makan Nafsu makan baik
- Mual/muntah Tidak ada
- Panas pada perut
Tidak ada
- Alergi makanan
Tidak ada
Cairan
Kebutuhan
cairan Bb pasien 65,5 kg
Intake Air putih (300 cc/8jam) , makan kacang hijau 50cc , infus
(1500ml/24jam)
Jadi 300+50+1500=1850
Output Urin 500 cc
Neurologi
1. Rasa baal dan kesemutan pada jari ditangan :-
2. Nyeri kepala :-
Nyeri/Ketidaknyamanan
1. Paliatif/ pencetus :jahitan perinium pasca melahirkan
2. Quality : terasa seperti ditusuk-tusuk
3. Regio/area : perinium
4. Skala/intensitas : skala 2
5. Time : +/- 10 menit
6. Ekspresi Wajah pasien tampak meringis
Keamanan
1. Waktu Rentang gerak : terbatas
2. Masalah/tindakan pengobatan obstetri intra partum :tidak ada
3. Transfusi darah -
Seksualitas
1. Masalah seksual tidak ada
2. Status obstetrik : P1 A0
3. Lochea : lochea hari ke tiga berwarna putih campur merah kecoklatan (lochea sanguinolenta)
Integritas Ego,Interaksi Sosial, dan spiritual
1. Ekspresi perasaan : ibu pasien senang beretemu dengan anaknya
Penyuluhan/Pembelajaran
1. Pilihan pemberian makan bayi : Asi Eksklusif
2. Management : Laktasi
3. Imunisasi : hepatitis b
4. Perawatan bayi: perawatan tali pusat
5. Perawatan kebersihan diri : manid tiap pagi
6. Keluarga berencana : IUD
VI. PemeriksaanFisik
1. Umum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran : CM GCS: 15 (E : 4, M: 6 , V:5 )
c. Tanda-tanda vital : Nadi : TD: 140/80 mmhg RR : 20x/ menit S : 36,2
Perc\kusi: sonor
Auskultasi: vesikuler
2) Jantung
Inspeksi: tidak terlihat ictus cardis
Percusi: pekak
h. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: tidak terlihat benjolan, tidak ada abses, bentuk simetris, puting menonjol, areola coklat kehitaman, payudara bersih
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan, colestrum belum keluar.
i. Abdomen
Inspeksi: terdapat stretchmark pada perut bagian bawah, perut buncit
Auskultasi: baik
Perkusi: timpani
j. Genetalia
Perineum: terdapat jaitan , adanya darah yang kelura dari vagina berwarn merah segar
k. Ekstremitas
Atas : pasien terpasang infus RL pada tangan kiri, tidak terdapat edema
Bawah : tidak terdapat edema pda kaki, kaki kanan dan kaki kiri tampak simetris
l. Muskuloskeletal
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah :
5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
m. Integumen :
VII. Terapi
Tanggal : 15 febuari 2022
Tanggal : 11-02-2022
HEMATOLOGI
HITUNG JENIS
GOL.DARAH
Golongan Darah B
HEMOSTASIS
KIMIA KLINIK
FUNGSI HATI
FUNGSI GINJAL
DIABETES
Gula Darah Sewaktu 89 80-200 mg/dl Normal
ELEKTROLIT
SERO-IMUNOLOGI
HEPATITIS
INFEKSI LAIN
2. 15/02/2022 DS :
09.30 WIB Komplikasi pasca Resiko
-Pasien mengatakan masih keluar
partum perdarahan
darah dari vaginanya
DO :
- Terdapat darah berwarna merah
di perineum pasien
-Perut pasien teraba keras
-perut Nampak buncit
-Tanda-tanda vital : Nadi : TD:
140/80 mmhg RR : 20x/ menit
S : 36,2
3 15/02/2020 DS : Episiotomy post Resiko
partum spontan infeksi
- Pasien mengatakan sakit pada
daerah luka yang dijahit
DO :
- Terdapat jahitan akibat robekan
episiotomy pada jalan lahir
- adanya darah yang kelura dari
vagina berwarn merah segar
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas
1 15/02/2022 Nyeri akut b/d Agen Pencedera Fisik ditandai dengan
09.45 WIB DS DO I
XI. INTERVENSI
No Tgl/Jam Dx.Kep NOC NIC TTD
1. 15/02/2022 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (08238)
10.00 WIB Agen keperawatan selama 3x 24 jam Observasi
Pencedera diharapkan Penyembuhan luka 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Fisik (14130) bisa meningkat dengan durasi, frekuensi, kualitas,
Kriteria hasil : intensitas nyeri
1.penyatuan kulit menurun (1) 2. Identifikasi skala nyeri
menjadi meningkat (5) 3. Identifikasi respon nyeri non
2.penyatuan tepi luka cukup verbal
menurun (2) menjadi cukup Terapuetik
meningkat (4) 1. Ajarkan teknik nonfarmakologi
3.nyeri meningkat (1) menjadi (nafas dalam)
menurun (5) Kolaborasi
1. kolaborasi dengan dokter untuk
3 15 February - mengobservasi insisi atau robekan perineum (Episiotomy) S : Pasien mengatakan terdapat luka
2022 jahitan pada perineum
1. memfasilitasi dalam membersihkan perineum
10.30 O : terdapat luka jahitan pada
2. mempertahankan perineum tetap kering
perineum, luka bersih tidak ada
3. memberikan posisi nyaman pembengkakan, nanah dan tidak ada
10.35 tanda-tanda infeksi
4. membersihkan area perineum secara teratur
A : masalah teratasi sebagian
- mengajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal
pada perineum (mis, infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang P : Lanjutkan Intervensi
abnormal)
- observasi insisi
- memberikan analgesic atau robekan perineum
(Episiotomy)
-membersihkan area perineum
secara teratur
- ajarkan pasien dan keluarga
mengobservasi tanda abnormal
pada perineum (mis, infeksi,
kemerahan, pengeluaran cairan
yang abnormal)
4 15 February Memonitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi S : Pasien mengatakan aktivitasnya
2022 Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu mis terganggu karena merasa nyeri pada
pagar tempat tidur perineum
10.40
Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan O : Pasien tampak lemas
Menjelaskan tujuan dan prosedur mobliasasi A : Masalah teratasi sebagian
10.45 Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan P : Lanjutkan intervensi
(mis duduk ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur,pindah
anjurkan melakukan
dari tempat tidur kekursi)
mobilisasi dini
ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan (mis
duduk ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,pindah
dari tempat tidur kekursi)
5 16 February - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S : Pasien mengatakan nyeri sudah
2022 kualitas, intensitas nyeri berkurang
09.00 - Mengidentifikasi skala nyeri O : Skala 2
Kolaborasi pemberian obat anti nyeri. A : Masalah teratasi
09.05 P : Hentikan intervensi
6 09.10 - Mengobservasi insisi atau robekan perineum (Episiotomy)S : Pasien mengatakan sudah paham
tanda-tanda infeksi dan pasien
-Membersihkan area perineum secara teratur
sudah tau cara membersihkan
09.15 - Mengajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda perineum.
abnormal pada perineum (mis, infeksi, kemerahan, pengeluaran
O : luka perineum bersih tidak ada
cairan yang abnormal)
nanah, pembengkakan dan
kebiruan.
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
7. 09.20
Menganjurkan melakukan mobilisasi dini S : Pasien mengatakan sudah bisa
09.25 Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan duduk ditempat tidur dan kekamar
(mis duduk ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur,pindah mandi.
dari tempat tidur kekursi)
O : pasien terlihat sudah bisa
berjalan kekamar mandi
A : Masalah teratasi
P ; Hentikan Intervensi