Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“Asidosis dan Alkalosis”


Dosen Pembimbing :

M. Syamsul Arif Setiyonegoro ,S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun oleh:

Kelompok 4 Kelas 1A1

1. Herlambang Bintang Samudra (P1337420119001)


2. Bagus Indra Saputra (P1337420119005)
3. Arif Teguh Suroso (P1337420119011)
4. Ellysa Rafida Azhari (P1337420119013)
5. Niken Prastiyani (P1337420119017)
6. Dita Yuandrea Lestari (P1337420119021)
7. Tabriza Fatih Adilah (P1337420119025)
8. Nazura Maharani Aisyah (P1337420119031)
9. Triyaningsih (P1337420119035)
10. Sari Murtafi’ah (P1337420119040)
11. Erin Bella Pratiwi (P1337420119044).
12. Ajeng Annisa Fitri (P1337420119048)
13. Fanni Dwi Sapriliani (P1337420119052)
14. Nikmah Kurnia Mufadila (P1337420119056)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019 / 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atasberkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “Asidosis dan Alkalosis” ini disusun untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Patofisiologi di Jurusan Keperawatan Program Studi DIII Keperawatan Semarang
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Semarang, Januari 2020

( Penyusun )

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gangguan elektrolit................................................................................................................2

2.2 Gejala dan Penyebab Gangguan Elektrolit..........................................................................3

2.3 Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa..........................................................................3

2.4 Jenis Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa................................................................5

2.5 Asidosis...................................................................................................................................6

2.6 Alkalosis..................................................................................................................................8

2.7 Cara Pengobatan Asidosis dan Alkalosis............................................................................9

2.8 Komplikasi pada Asidosis dan Alkalosis..........................................................................10

2.9 Cara Pencegahan Asidosis dan Alkalosis..........................................................................10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................12

Daftar Pustaka.........................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan, alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa
(atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu
akibat dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting
dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolic atau respiratorik, tergantung
kepada penyebab utamanya. Asidosis metabolic dan alkalosis metabolic disebabkan oleh
ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru
atau kelainan pernafasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari gangguan elektrolit?
2. Apa gejala dan penyebab dari gangguan elektrolit?
3. Apa pengertian dari gangguan keseimbangan asam dan basa?
4. Apa saja jenis gangguan keseimbangan asam dan basa?
5. Apa yang dimaksud dengan asidosis?
6. Apa yang dimaksud dengan alkalosis?
7. Bagaimana cara pengobatan asidosis dan alkalosis?
8. Apa saja hal yang dapat memicu komplikasi pada asidosis dan alkalosis?
9. Bagaimana cara pencegahan dari asidosis dan alkalosis?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian gangguan elektrolit
2. Mengetahui gejala dan penyebab dari gangguan elektrolit
3. Mengetahui pengertian gangguan keseimbangan asam dan basa
4. Mengetahui jenis gangguan keseimbangan asam dan basa
5. Memahami apa itu asidosis
6. Memahami apa itu alkalosis
7. Mengetahui cara pengobatan asidosis dan alkalosis
8. Mengetahui komplikasi pada asidosis dan alkalosis
9. Mengetahui cara pencegahan asidosis dan alkalosis

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gangguan elektrolit

Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh seseorang
menjadi tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketidakseimbangan kadar
elektrolit bisa menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan
pada kasus yang berat, bisa menyebabkan kejang, koma, dan gagal jantung.
Elektrolit adalah unsur alami yang dibutuhkan untuk menjaga organ-organ tubuh agar
berfungsi normal. Fungsi tubuh yang dipengaruhi elektrolit, antara lain adalah irama jantung,
kontraksi otot, dan fungsi otak.

2.2 Gejala dan Penyebab Gangguan Elektrolit


Gejala gangguan elektrolit
Gangguan elektrolit ringan umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala akan mulai
terlihat pada kondisi gangguan yang semakin berat. Bahkan, gangguan elektrolit yang tidak
ditangani bisa menyebabkan kematian. Dianjurkan untuk menemui dokter jika mengalami
salah satu dari gejala berikut ini:

 Lemas

 Mual

 Muntah

 Detak jantung cepat

 Kram di perut dan otot

 Diare atau sembelit

 Kejang

 Sakit kepala

 Kesemutan

 Mati rasa
Penyebab gangguan elektrolit
Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan tubuh melalui
keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama, atau karena luka bakar. Obat-
obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan elektrolit.

5
Penyebab dari gangguan elektrolit tergantung dari jenis elektrolit yang terganggu.
Misalnya, penyebab kekurangan fosfat akan berbeda dengan penyebab kekurangan
magnesium.

2.3 Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa


Gangguan keseimbangan asam basa adalah kondisi ketika kadar asam dan basa dalam
darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ.Kadar asam basa
(pH) dalam darah diukur dengan skala pH, dari 1-14. Kadar pH darah normal berkisar antara
7,35 sampai 7,45. Darah seseorang dinilai terlalu asam bila pH kurang dari 7,35. Kondisi
tersebut dinamakan asidosis. Sedangkan darah dengan nilai pH lebih besar dari 7,45,
dikategorikan terlalu basa, atau disebut dengan alkalosis.

2.4 Jenis Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa


Keseimbangan asam basa dipengaruhi oleh fungsi paru-paru. Manusia bernapas
menghirup oksigen (O2) dan membuangnya dalam bentuk karbondioksida (CO2). CO2 adalah
zat yang bersifat asam, sehingga jumlah CO2, yang keluarakan memengaruhi keseimbangan
pH darah, sehingga dapat menimbulkan asidosis atau alkalosis.

2.5 Asidosis

Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi.
Gejala dan tingkat keparahan yang dialami penderita asidosis akan berbeda-beda sesuai
dengan kondisi yang dialami. Berikut adalah gejala yang biasa dialami penderita asidosis
metabolik:

- Napaspendek dan cepat.


- Sakitkepala.
- Linglung.
- Mual dan muntah.
- Mudahmerasalelahataumengantuk.
- Nafsumakanmenurun.
- Denyutjantungmeningkat.
- Sakitkuning.
- Baunafasterciumseperti aroma buah (tanda-tandaasidosisdiabetik).

Sedangkan pada penderita asidosis respiratorik, berikut ini adalah gejala yang biasanya
dialami:

- Mudah merasa lelah atau mengantuk.


- Pusing.
- Sakit kepala.

6
- Linglung.
- Merasa gelisah.
- Napas pendek.
- Penglihatan buram.

Gejala seperti lesu, mengigau, hingga koma dapat terjadi jika kondisi asidosis respiratorik
tidak segera diobati. Jika penderita mengalami asidosis respiratorik kronis, gejala tidak selalu
dirasakan. Namun, tanda-tanda seperti kehilangan ingatan, kesulitan tidur, dan perubahan
perilaku dapat terjadi. Segera temui dokter jika Anda merasakan gejala asidosis agar dapat
ditangani secara dini.

Berdasarkan penyebabnya, kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu asidosis metabolik dan
respiratorik.

a. Asidosis metabolik 
Adalah gangguan ketika status asam-basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa
atau retesi asam non karbonatdalam tubuh.
Penyebab asidosis metabolik adalah ketidakmampuan ginjal mengeliminasi asam
berlebih dari dalam tubuh. Asidosis metabolic sendiri bisa dibagi lagi menjadi beberapa
sub kategori, di antaranya:

 Asidosis diabetik
Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes dengan kadar insulin atau
keton yang tidak terkontrol.
 Asidosis laktat
Kondisi ini terjadi ketika kandungan asam laktat di dalam tubuh sangat tinggi.
Asidosis laktat biasanya dipicu oleh konsumsi alkohol berlebih, penggunaan obat-
obatan yang mengandung asam salisilat untuk jangka waktu panjang, atau kondisi-
kondisi medis, seperti hipoglikemia, gagal jantung, gagal ginjal, kanker, kejang,
sepsis. Selain itu, asidosis laktat juga bisa terjadi ketika tubuh kekuarangan pasokan
oksigen untuk waktu yang lama atau ketika seseorang melakukan olahraga secara
berlebihan.
 Asidosis hiperkloremik
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat natrium bikarbonat. Hal ini biasa
terjadi ketika seseorang mengalami diare atau muntah-muntah untuk jangka waktu
yang lama.
 Asidosis tubulus renalis
Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak dapat membuang asam melalui urine dan
justru terkumpul di darah.
b. Asidosis respiratorik 
Adalahkeadaanturunnya pH darah yang disebabkan oleh proses abnormal pada paru-
paru.
Asidosisrespiratorikdisebabkan oleh paru-paru yang
tidakmampumembuangzatkarbondioksida yang diproduksitubuh,

7
sehinggatingkatkeasamandarah dan cairantubuhlainnya naik.
Asidosisrespiratorikbisadipicu oleh:
 Penyakitpernapasankronis, sepertiasma.
 Penyakitparuobstruktifkronis (PPOK)
 Pneumonia.
 Obesitas yang menyulitkan proses pernapasan.
 Cedera dada.
 Otot dada melemah.
 Kelainan pada bentukanatomi dada dan tulangbelakang, seperti kyphosis.
 Kelainan pada sistemsaraftubuh.
 Apneatidur.
 Mengonsumsi alkohol atauobat-obatansedatifmelebihidosis yang dianjurkan.
 Menggunakanobat-obatansedatifbersamadengankonsumsialkohol.

Terdapatduajenisasidosisrespiratorik, yaituasidosisrespiratorikakut dan kronis.


Asidosisrespiratorikakutmerupakankondisidarurat dan haruscepatditangani agar
tidakmembahayakannyawa. Sedangkakan,
asidosisrespiratorikkronisbukanmerupakankondisidarurat dan
terkadangdialamitanpagejala. Hal inidikarenakantubuhdapatberadaptasidenganasam yang
berlebih, misalnyadenganmemproduksi natrium bikarbonatuntukmenyeimbangkanasam-
basa. Namun, perludiingatbahwakondisiinidapatmenjadiakutjikatidakdiobati.

2.6 Alkalosis

Alkalosis adalah sebuah kondisi di mana darah dalam tubuh mengandung terlalu banyak
basa atau alkali. Kondisi ini dapat terjadi karena kadar asam atau karbondioksida dalam
tubuh berkurang, serta terdapat penurunan kadar elektrolit klorida dan kalium dalam tubuh.

Darah dalam tubuh mengandung kadar asam dan basa yang ukurannya ditetapkan melalui
pemeriksaan darah dalam skala pH. Keseimbangan kedua zat tersebut diatur dengan baik
oleh ginjal dan paru-paru dengan nilai pH normal sekitar 7,4. Kadar pH lebih kecil dari
normal menandakan kandungan asam dalam tubuh lebih banyak, sedangkan pH yang lebih
besar dari normal menujukkan kandungan basa dalam tubuh lebih banyak.

Gejala yang ditunjukkan alkalosis berbeda-beda. Pada tahapawal,


gejaladitunjukkandengan:

- Mual
- Tubuhterasakaku
- Otot yang tegang dan mengalamikedutan
- Tremor pada tangan
- Cepatmarah
- Gangguankecemasan yang menimbulkannapascepat dan kesemutan pada wajah, tangan,
atau kaki.

8
Pada beberapakasus, alkalosis tidakmenimbulkangejalasamasekali. Di sisilain, gejala
yang parahdapatterjadijika alkalosis tidaksegeraditangani, yaitusesaknapas
dan penurunankesadaran (hinggakoma).

Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis alkalosis, yaitu:

 Alkalosis metabolic
Jenis ini terjadi jika kandungan asam tubuh terlalu rendah, sehingga tubuh
lebih banyak mengandung basa. Kondisi ini dapat disebabkan karena muntah
yang berlebihan dan berkepanjangan hingga kehilangan elektrolit (terutama
klorida dan kalium), konsumsi obat tertentu yang berlebihan (diuretik, antasida,
atau obat pencahar), penyakit kelenjar adrenal, konsumsi bikarbonat, serta
kecanduan alkohol.
 Alkalosis respiratorik. 
Kondisi ini terjadi karena tidak cukup karbondioksida dalam aliran darah yang
disebabkan bernapas terlalu cepat (misalnya dalam kondisi kecemasan),
kekurangan oksigen, keracunan salisilat, kondisi medis (demam tinggi, penyakit
paru-paru, penyakit liver), atau berada di tempat yang tinggi. Hiperventilasi
karena kecemasan merupakan penyebab yang paling sering ditemui dalam
alkalosis respiratorik.

2.7 Cara Pengobatan Asidosis dan Alkalosis

 PengobatanAsidosis
Pengobatan asidosis akan disesuaikan dokter berdasarkan jenis dan tingkat
keparahannya. Pada umumnya, penanganan asidosis dilakukan di rumah sakit.
Dalam kasus asidosis hiprekloremik, dokter biasanya akan memberikan sodium
bikabornat, baik dalam bentuk oral atau cairan infus. Selain itu, sodium
sitratakandiberikanjikapenderitamengalamigagalginjal.
Bagipenderita diabetes, insulin akandiberikanbersamaandengancairan infuse
untukmenyeimbangkancairanasam. Dan bagipenderitaasidosislaktik,
suplemenbikarbonat, antibiotik, cairaninfus, atauoksigenakandiberikan.
Jikakondisibelumparah, proses detoksifikasidapatdilakukan, khususnyabagipasien
yang mengalamikeracunanobatataualkohol.
Pada kasusasidosisrespiratorik, dokterbiasanyaakanmemberikanobat diuretic
untukmengurangi penimbunancairan di paru-paru dan jantung, ataumenggunakanalat
yang disebut continous positive airway pressure  (CPAP) sebagaialat bantu
pernapasanbagipenderitakelemahanototparulemahatau PPOK. Sedangkan pada
penderitaasidosisrespiratorikkronis, umumnyadokterakanmemberikanantibiotik, diuretik,
kortikosteroidataubronkodilator. Jikakondisipasiencukupparah, pemasangan ventilator
mekanisakandilakukan.
Perludiingatbahwaasidosisrespiratorikakutadalahkondisi yang fatal. Pastikan Anda
segerakerumahsakitjikamengalamisesaknapasataumengalamimasalahparu-parulainnya.

9
 Pengobatan Alkalosis
Penanganandapatdijalankansetelahdoktermengetahuipenyebab alkalosis pada pasien.
Pada alkalosis respiratorik, penangananutama yang
perludilakukanadalahmemastikanpenderitamemilikikadaroksigen yang memadai dan
mengembalikan kadarkarbondioksidakembali normal.
Saatpenderitabernapasdengancepatkarena rasa nyeri, maka rasa
nyeritersebutperludiatasilebihdahulu, sehinggapernapasanmenjadi normal dan
kondisipenderitadapatlebihbaik. Jikamasalahpenapasan disebabkankecemasan,
makadokterdapatmenganjurkanpenderitauntukbernapaslebihlambat dan dalam,
gunamembantumeringankangejalapenderita. Di sampingitu, upayamenenangkanpasien
dan membantupasienbernapasdalamkantongkertas juga
dapatmeningkatkankadarkarbondioksidadalamdarah, sehinggagejaladapatmereda.
Namunsaathasiltesmenunjukkankadaroksigendalamtubuh yang rendah,
makapasienperlumendapatasupanoksigentambahanmelakukan masker.
Pada alkalosis akibatkekuranganbeberapazatkimia, sepertiklorida dan kalium,
dokterdapat member obat dan suplemenuntukmenggantikanzatkimia yang kurang. Jika
alkalosis metabolic inisangatparah, makadapatdiberikanmelalui infuse cairan
dan elektrolitdalamperawatan di rumahsakit. Selainitu, tanda vital pasien juga
akansenantiasadiamati, yaitusuhutubuh, nadi, lajupernapasan, sertatekanandarah.
Pascapenanganan, sebagianbesarpenderita alkalosis dapatpulih.

2.8 Komplikasi pada Asidosis dan Alkalosis

 Komplikasi Asidosis
Penderita asidosis berpotensi mengalami komplikasi jika tidak diobati secara dini,
seperti:
- Batu ginjal.
- Gagal ginjal.
- Penyakit ginjal kronis.
- Keterlambatan dalam pertumbuhan.
- Penyakit tulang.
 Komplikasi Alkalosis
Komplikasi alkalosis dapat muncul saat kondisi ini tidak ditangani secara tepat,
Beberapa komplikasi alkalosis adalah:
- Aritmia, seperti detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
- Koma.

2.9 Cara Pencegahan Asidosis dan Alkalosis

 Pencegahan Asidosis
Asidosis tidak dapat dicegah sepenuhnya. Meski demikian, terdapat beberapa cara yang dapat
dilakukan agar kondisi penderita tidakmemburuk, seperti:
- Berhenti merokok agar kesehatan paru-paru tidak terganggu.

10
- Menjaga berat badan agar terhindar dari obesitas.
- Mengonsumsi air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
- Menggunakan obat-obatan sedative atau obat lainnya sesuai saran dokter.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, baik selama pengobatan dilakukan atau
setelahnya.
- Menjaga kadar gula darah dengan baik.
 Pencegahan Alkalosis
Upayapencegahan yang bisadilakukanadalahmengurangirisikoberkembangnya alkalosis.
Penguranganrisikotersebutdapatditempuhdengancara:
- Menerapkanpolamakan yang sehat, terutama makanan yang
tinggikalium gunamencegahkekuranganelektrolit.
Sumbernutrisikaliumbanyakterdapatdalambuah dan sayuran, sepertiwortel, bayam,
pisang, sertakacang-kacangan.
- Menjagaasupancairan yang cukupuntukmencegahdehidrasi yang ditandaidengan rasa
haus. Dehidrasi dapatmembuattubuhkehilnganbanyakelektrolitdalamwaktucepat.
Beberapaupaya yang dapatdilakukanuntukmencegahdehidrasiadalahminum 8 hingga
10 gelastiaphari, dan biasakanuntukminumsebelum, sesudah, atau pada
saatberolahraga. Kendatiperlucukupminum, perludiperhatikan agar
membatasikafeindalam soda, teh, atau kopi, yang dapatmemperparahdehidrasi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Gangguan keseimbangan asam basa adalah kondisi ketika kadar asam dan basa dalam darah
tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ.Kadar asam basa (pH)
dalam darah diukur dengan skala pH, dari 1-14.

Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh
lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH:

1. pH 7,0 adalah netral


2. pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
3. pH dibawah 7,0 adalah asam

Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Alkalosis adalah
suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung
asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/gangguan-keseimbangan-asam-basa

13

Anda mungkin juga menyukai