PROPOSAL
Di Susun oleh :
TRI SURYANI
16.097
SEMARANG
.ABSTRACT
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang yang serba maju ini. Kemajuan teknologi tidak bisa
dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak bisa diimbangi oleh kebiasaan hidup
manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang mucul
akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah
satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga
Dengue Homorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir diseluruh pelosok Indonesia, kecuali
daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan
air laut. Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit
penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang
sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintahan dalam
mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini. Masyarakat
seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain
seperti flu atau thypus. Hal ini disebabakan karena infeksi virus dengue yang
menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jeas gejalanya.pasien DBD
biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual mauoun
diare.
Dengan berbagai permasalahan tersebut masyarakat seharusnya sudah
mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan dari tempat-tempat
bersarangnya nyamuk dan perlu memberantas sarang nyamuk agar dapat terhindar
dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk. Berdasarkan uraian diatas,
maka penulis ingin mengulas lebih dalam mengenai Perilaku Pemberantasan
Sarang Nyamuk dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di
Masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati.
2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun perumusan masalah yang ingin
diangkat oleh penulis antara lain sebagai berikut :
a. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku pemberantasan sarang
nyamuk di masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati ?
b. Faktor apa saja yang mempengaruhi penularan penyakit DBD ?
3. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pemberantasan
sarang nyamuk DBD di masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati.
B. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penularan penyaki
DBD.
4. MANFAAT
A. Teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan acuan ilmu
pengetahuan bagi peneliti, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum.
B. Praktis
Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi perilaku
pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati dan
penularan penyakit DBD.
5. HIPOTESIS
a. Terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku pmberantasan sarang
nyamuk di masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati.
b. Terdapat faktor yang mempengaruhi penularan penyakit DBD.
6. LANDASAN TEORI
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di
daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur
gigitan saat menghisap darah manusia.
Selama nyamuk aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka gigitan
nyamuk DBD tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap darah
penderita DBD maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus
dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes
aegypti agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke oang yang lain.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan bisa menjadi solusi yang tepat. Bereskan
semua tempat yang bisa dijadikan lalat, nyamuk, dan tikus sebagai tempat
bersarang. Barang bekas atau barang yang tidak dipergunakan lagi sebaiknya
dibuang atau dibakar saja. Jangan biarkan sampah bertumpuk ditempat sampah
usahakan setiap hari sampahnya dibuang/dibersihkan.
Pemberantasan nyamuk DBD diutamakan memakai cara yang efektif, efisien dan
ramah lingkungan. Hal ini berfungsi menghilangkan tempat berkembangbiaknya
nyamuk. Cara yang dimaksud adalah dengan 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan
Mengubur barang-barang yang bisa menampung air seminggu lagi.
7. TINJAUAN PUSTAKA
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai
dengan demam mendadak dua samapai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di
kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadang-kadang
mimisan, berak darah, muntah darah, kesadran menurun dan bertendensi
menimbulkan renjatan (syok) dan kematian (Mubin, 2005 : 8).
Lingkungan merupakan tempat interaksi vektor penular penyakit DBD dengan
manusia yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit DBD. Hal-hal yang
diperhatikan di lingkungan yang berkaitan dengan vektor penularan DBD antara
lain :
a. Sumber air yang digunakan
Air yang digunakan dan tidak berhubungan langsung dengan tanah merupakan
tempat perindukan yang potensial bagi vektor DBD .
b. Kualitas Tempat Penampungan Air (TPA)
Tempat penampungan air yang berjentik lebih besar kemungkinan terjadinya
DBD dibandingkan dengan tempat penampungan air yang yang tidak
berjentik.
c. Kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan dari kaleng/ban bekas, tempurung, dan lain-lain juga
merupakan faktor terbesar terjadinya BDB (Soegijanto, 2006 : 247).
8. METODE PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan dimana peniliti
tidak terlibat dalam kegiatan kelompok melainkan hanya sebagai pengamat
pasif. Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap
responden penelitian dan sekitarnya. Observasi dilakukan untuk mengetahui
keadaan sekitar lingkungan responden.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan responden, dilakukan untuk
mengetahui nama responden, umur, pendidikan, pekerjaan, riwayat sakit DBD,
pengetahuan tentang PSN, dan faktor yang mempengaruhi praktik PSN.
B. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini hanya menghasilkan prosentase
dari karakteristik sampel penelitian seperti prosentasi umur, tingkat
pendidikan, status pekerjaan, riwayat sakit, pengteahuan,
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan membuktikan
hipotesis antar variabel bebas dan variabel terikat yaitu faktor apa saja yang
berhubungan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD di
masyarakat Desa Sukasari Gunung Pati dan penularan penyakit DBD.
BAB II
PEMBAHASAN
e. Fogging
Bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular DBD, hanya
membunuh nyamuk dewasa. Pada hari-hari berikutnya akan menetas nyamuk-
nyamuk baru lagi, karena telur dan jentik-jentik tidak mati. Fogging
berdampak buruk terhadap kesehatan karena menggunakan peptisida dan solar.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Nyamuk dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue oleh nyamuk betina
aedes aegypti. Salah satu faktornya adalah masyarakat kurang menjaga kesehatan
lingkungn sehingga menyebabkan nyamuk dapat berkembang dengan pesat pada
lingkungan. Penyebab penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk dapat dicegah
dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dengan cara yang disebutkan diatas.
2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan antara lain
sebagai berikut :
a. Bagi Masyarakat
Diharapkan agar melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
Berdarah Dengue (PSN DBD) secara sendiri dan rutin, baik bagi masyarakat
yang pernah menderita ataupun yang tidak pernah menderita DBD agar dapat
menurunkan angka kejadian DBD dan lingkungan di Desa Sukasari Gunung
Pati tetap sehat.
b. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan agar petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kesehatan
tentang informasi terbaru mengenai Demam Berdarah Dengue secara rutin
serta dapat memberikan dukungan secara nyata kepada masyarakat agar lebih
giat lagi dalam melaksanakan kegiatan PSN DBD di lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA