Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PROGRAM PENELITIAN MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT
TUBAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD

BIDANG KEGIATAN:
PROPOSAL PROGRAM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Adiyatma Amanta Fahar 20171660032 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Kesehatan Lingkungan pada masyarakat adalah bagian dari program

pembangunan kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada

upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit disamping pengobatan dan

pemulihan. Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang

pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya industri dan tempat-tempat umum yang sehat,

menurunnya angka penyakit demam berdarah dan penyakit akibat kurang sehatnya

lingkungan di sekitar masyarakat (WHO dalam Widyastuti 2018).

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat

menimbulkan wabah yang disebabkan oleh virus dengue (WHO dalam Widyastuti 2018).

Infeksi virus tersebut dibawa melalui nyamuk aedes aegepty. Penyakit DBD sampai saat ini

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia (Utama, 2017).

DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Artinya, kejadian

dan penularannya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Lingkungan yang cocok

untuk tempat perkembang biakan dari nyamuk aedes aegepty adalah di tempat-tempat

penampungan air bersih dan tenang seperti drum, tempayan, bak mandi, WC, ember, vas

bunga, dan kaleng-kaleng bekas yang dapat menampung air hujan, juga baju yang

bergantungan (Yatim, 2018).

Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah dengan

meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia, jumlah penderita DBD dari
tanggal 1 Januari – 10 Desember Tahun 2008 di seluruh Indonesia mencapai 38.635 orang,

sebanyak 539 penderita diantaranya meninggal dunia (Kanisius, 2018).

Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota TUBAN yang terdiri dari 16 kecamatan dan 37

puskesmas di Kota Palembang, jumlah penderita DBD pada Tahun 2006 mencapai 1475

orang, Tahun 2017 berjumlah 1957 orang, dan pada Tahun 2008 sebanyak 1581 orang. Kota

Palembang merupakan daerah endemis DBD, hal ini terlihat dari jumlah penderita DBD yang

setiap tahunnya selalu ada dengan jumlah yang cukup tinggi. Kasus DBD ini selalu

meningkat pada musim penghujan, selain banyak genangan air yang berpotensi menjadi

sarang nyamuk, cuaca pada musim tersebut cocok untuk perkembangbiakan nyamuk (Data

Dinas Kesehatan Kota Tuban, 2018).

Di Puskesmas tuban yang terdiri dari dua wilayah kerja yaitu Kelurahan palang Kota

tuban, jumlah penderita DBD pada Tahun 2017 tercatat 78 kasus, Tahun 2016 ada 37 kasus

dan Tahun 2017 berjumlah 36 kasus. Hal ini menunjukkan angka kejadian DBD yang cukup

tinggi di Puskesmas tuban (Data Puskesmas palang Tuban, 2018).

Perilaku dalam pelaksanaan PSN yang meliputi tindakan 3M, ditentukan oleh beberapa

endid yaitu: endid predisposisi/ endid yang berasal dari dalam individu sendiri, yaitu

endidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan, endid enabling/ endid yang

memungkinkan yaitu: manajemen dan tenaga kesehatan, dan endid reinforcing/ endid

penguat, yaitu: keluarga dan masyarakat sekitar. Penyebaran penyakit DBD terkait dengan

perilaku masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih dan

kesadaran keluarga terhadap bahaya DBD (Green dalam Notoadmodjo, 2018).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang ”Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan DBD di

Puskesmas Tuban
A. Rumusan Masalah

adakah rendahnya perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Puskesmas tuban ?

B. Pertanyaan Penelitian

Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit DBD pada

masyarakat ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui endid-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat

dalam pencegahan DBD di Puskesmas tuban

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat endidikan masyarakat

di Puskesmas tuban

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD tuban

c. Untuk mengetahui gambaran sikap masyarakat terhadap pencegahan DBD di Puskesmas

tuban

d. Untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD di Puskesmas

tuban

e. Untuk mengetahui hubungan antara endidikan masyarakat dengan perilaku pencegahan

DBD di Puskesmas tuban

f. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan perilaku

pencegahan DBD di Puskesmas tuban


g. Untuk mengetahui hubungan sikap masyarakat dengan perilaku pencegahan DBD di

Puskesmas tuban

BAB 2

Kerangka konsep teori perilaku manusia menurut Lawrence Green (1980)

Predisposing Factor:

- Pengetahuan, pendidikan
- Sikap,sosial ekonomi
- Sistem nilai
- Jenis kelamin,umur, dll

Enabling Factor (pemungkin):

- Sarana
- Prasarana
- Posyandu, poskesdes, Perilaku Spesifik
puskesmas, pustu, dll

Reinforcing factor (penguat):

- Tokoh masyarakat
- Tokoh agama
- Tokoh adat
- Tokoh pemuda
- Petugas kesehatan, dll

Anda mungkin juga menyukai