JUDUL PROGRAM
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT
TUBAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD
BIDANG KEGIATAN:
PROPOSAL PROGRAM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan dengan titik berat pada
upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit disamping pengobatan dan
pemulihan. Indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang
pola hidup bersih dan sehat, meningkatnya industri dan tempat-tempat umum yang sehat,
menurunnya angka penyakit demam berdarah dan penyakit akibat kurang sehatnya
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat
menimbulkan wabah yang disebabkan oleh virus dengue (WHO dalam Widyastuti 2018).
Infeksi virus tersebut dibawa melalui nyamuk aedes aegepty. Penyakit DBD sampai saat ini
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia (Utama, 2017).
DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan. Artinya, kejadian
dan penularannya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Lingkungan yang cocok
untuk tempat perkembang biakan dari nyamuk aedes aegepty adalah di tempat-tempat
penampungan air bersih dan tenang seperti drum, tempayan, bak mandi, WC, ember, vas
bunga, dan kaleng-kaleng bekas yang dapat menampung air hujan, juga baju yang
meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia, jumlah penderita DBD dari
tanggal 1 Januari – 10 Desember Tahun 2008 di seluruh Indonesia mencapai 38.635 orang,
Menurut catatan Dinas Kesehatan Kota TUBAN yang terdiri dari 16 kecamatan dan 37
puskesmas di Kota Palembang, jumlah penderita DBD pada Tahun 2006 mencapai 1475
orang, Tahun 2017 berjumlah 1957 orang, dan pada Tahun 2008 sebanyak 1581 orang. Kota
Palembang merupakan daerah endemis DBD, hal ini terlihat dari jumlah penderita DBD yang
setiap tahunnya selalu ada dengan jumlah yang cukup tinggi. Kasus DBD ini selalu
meningkat pada musim penghujan, selain banyak genangan air yang berpotensi menjadi
sarang nyamuk, cuaca pada musim tersebut cocok untuk perkembangbiakan nyamuk (Data
Di Puskesmas tuban yang terdiri dari dua wilayah kerja yaitu Kelurahan palang Kota
tuban, jumlah penderita DBD pada Tahun 2017 tercatat 78 kasus, Tahun 2016 ada 37 kasus
dan Tahun 2017 berjumlah 36 kasus. Hal ini menunjukkan angka kejadian DBD yang cukup
Perilaku dalam pelaksanaan PSN yang meliputi tindakan 3M, ditentukan oleh beberapa
endid yaitu: endid predisposisi/ endid yang berasal dari dalam individu sendiri, yaitu
memungkinkan yaitu: manajemen dan tenaga kesehatan, dan endid reinforcing/ endid
penguat, yaitu: keluarga dan masyarakat sekitar. Penyebaran penyakit DBD terkait dengan
perilaku masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan kebiasaan hidup bersih dan
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang ”Faktor-
Puskesmas Tuban
A. Rumusan Masalah
adakah rendahnya perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit DBD di Puskesmas tuban ?
B. Pertanyaan Penelitian
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit DBD pada
masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
di Puskesmas tuban
tuban
tuban
Puskesmas tuban
BAB 2
Predisposing Factor:
- Pengetahuan, pendidikan
- Sikap,sosial ekonomi
- Sistem nilai
- Jenis kelamin,umur, dll
- Sarana
- Prasarana
- Posyandu, poskesdes, Perilaku Spesifik
puskesmas, pustu, dll
- Tokoh masyarakat
- Tokoh agama
- Tokoh adat
- Tokoh pemuda
- Petugas kesehatan, dll