BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang cukup banyak, seperti di Kabupaten Sumenep dimana tercatat 917 kasus
sejumlah rumah sakit menambah tempat tidur dilorong-lorong rumah sakit serta
merekrut tenaga medis dan paramedis baru. Merebaknya kembali kasus DBD ini
menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam
genangan air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna
untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap
dari 2,5 milyar manusia di dunia, dua dari lima orang diantaranya beresiko
terinfeksi demam berdarah dan lebih dari 500 ribu manusia terjangkit demam
1
2
dunia yang terjangkit penyakit demam berdarah yang sebelumnya terbebas dari
penyakit ini, termasuk di wilayah yang beriklim sub tropik. Menghadapi situasi
yaitu India , Indonesia, Myanmar, Philipina, Sri Lanka dan Thailand. Dan Pusat
Studi Kebijakan Kesehatan dan sosial menjadi lembaga penelitian dari Indonesia
Penyakit DBD di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu
penyakit endemik dan masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di
dengan 5 Maret tahun 2004 total kasus DBD diseluruh Propinsi Indonesia sudah
mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR: 1,53%).
Kasus tertinggi terdapat di Propinsi Jawa Timur (11.534 orang) sedangkan CFR
(Case Fatality Rate) tertinggi terdapat di Propinsi Nusa Tenggara Timur (3,96%),
salah satunya dengan melakukan cara pencegahan yang efektif untuk memerangi
yang dapat menampung air hujan, sedangkan upaya lainnya dengan 3M plus yaitu
3
ikanisasi dengan cara pemberian ikan ke dalam bak penampungan air, pemberian
kelambu pada tempat tidur dan lotion anti nyamuk pada kulit.
pendidik atau penyuluh kesehatan, sebagai pengelola dan sebagai konselor, jika di
rumah sakit peran dan fungsi perawat dalam penaggulangan KLB khususnya
DBD yaitu sebagai pelaksana, pendidik, pengelola dan konselor (Zaidin Ali,
2002).
peningkatan penderita penyakit DBD dari tahun 2006 – 2008 secara berturut-turut
adalah sebagai berikut: tahun 2006 terdapat 117 penderita, 2007 terdapat 121
kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang, pendidikan
dan pengetahuan masyarakat yang rendah, sarana pelayanan kesehatan yang tidak
memadai dan jumlah petugas yang kurang. Lingkungan yang padat penduduk di
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang kurang, diduga menjadi salah
satu penyebab meningkatnya kejadian DBD pada dekade tiga tahun ini,
penampungan air yang tidak terawat dan sampah-sampah seperti kaleng dan botol
sampling pada tahun 2008 oleh Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan
Sumenep terdapat tempat-tempat penampungan air yang positif jentik (22%). Hal
ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang mengabaikan atau belum
terabaikan.
diduga tempat sarang nyamuk DBD. Namun karena sarana pelayanan yang
kurang memadai dan jumlah petugas yang kurang membuat upaya terhadap
yang baik tentang pencegahan DBD dan sikap masyarakat yang positif terhadap
DBD.
5
penyebaran DBD. Namun kami membatasi masalah yang akan diteliti yaitu
C. Tujuan Penelitian
ujuan umum
Sumenep.
ujuan khusus
Kota Sumenep.
6
Sumenep.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan dan data tentang tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
Sebagai dasar atau kajian awal bagi peneliti lain yang ingin meneliti
permasalahan yang sama sehingga mereka memiliki landasan dan alur yang
jelas.
4. Bagi profesi
peran perawat sebagai peneliti dan menambah wacana tentang upaya preventif
dalam keperawatan.