Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEBING BULANG
Jalan Sekayu – Jirak KM 30 Desa Tebing Bulang Kecamatan Sungai Keruh
Telp. 082225133541 Email: tebingbulangpuskesmas@gmail.com
Kode Pos 30751

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM)
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan pemberian

obat pencegahan massal. Dengan pedoman ini diharapkan dapat digunakan dalam

pelaksaaan kegiatan pemberian obat pencegahan massal dan pelaporan kegiatan

pemberian obat pencegahan massal.

Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di Negara berkembang

termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara lain gangguan

perkembangan fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi. WHO

memperkirakan 42% sasaran beresiko cacingan di dunia berada di regional Asia

Tenggara (Data 2009). Gambaran Epidemiologi cacingan di Indonesia menuunjukkan

penularan masih terjadi di pedesaan mauun perkotaaan.

Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya

menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi

beresiko. Kementerian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan

pada usia anak sekoah dan anak balita sehingga menurunkan angka kecacingan dan

tidak menjadi masaalah kesehatan di masyarakat. Sampai saai ini pemberian obat
cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan WHO yaitu 775% dari

sasaran.

Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan kegiatan

pemberian vitamin A dan UKS melalui penjaringan anak SD. Saat ini kementerian RI

menggunakan Albendazole 400mg sebagai obat program pengendalian kecacingan,

karena obat ini relative aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal, dan mudah

dalam pendistribusian.

B. LATAR BELAKANG

Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak penyakit yang menjadi

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat mengakibatkan

enurunnyakondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, kehilangan darah serta kehilangan

karbohidrat dan protein, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan bahwa kejadian penyakit

kecacingan di dunia masih tinggi yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris

lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740 juta orang

terinfeksi cacing tambang (hookworm). Prevalensi kecacingan di Indonesia pada

umumnya masih sangat tinggi, terumtama pada golongan penduduk yang kurang

mampu mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit ini. Manusia merupakan hospes

defenitif beberapa nematode usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan masalah

bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah spesies yang

ditularkan melalui tanah (soil transmitted hrelminths). Di antara cacing tersebut

aadalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma

duedenale dan Necator Americanus) dan cacng cambuk (Trichuris trichiura). Jenis –

jenis cacing tersebut banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Pada
umumnya teur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang

efektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya.

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberdayakan individu, kelompok

dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan, melalui

peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan, serta mengembangkan iklim

yang mendukung, yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat, sesuai dengan

sosial budaya dan kondisi setempat. Penyuluhan kesehatan dalam memberantas

kecacingan bertujuan untuk meningkatkan praktek hidup bersih dan sehat.

UPT PuskesmasTebing Bulang terletak di wilayah kecamatan Sungai Keruh yang

mencakup 9 desa. Mencakup 16 SD/MI, 12TK/PAUD, dan 22 Posyandu, Dari hasil

monitoring dan evaluasi tahun 2022 tidak di temuka kasus kecacingan. Tapi tidak

menuntut kemungkinan adanya kasus kecacingan di masyarakat kedepannya karena

tidak semua layanan kesehatan bisa membeli bebas obat cacing dimasyarakat.

C. TUJUAN UMUM

Setiap anak usia sekolah di SD/MI, pra-sekolah di TK/PAUD serta anak balita

terbebas dari infeksi kecacingan

D. TUJUAN KHUSUS

Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing paada usia 12 bulan sampai 12 tahun.
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Kegiatan Program 1. Pendataan pada seluruh anak usia 12 bulan sampai
Kecacingan 12 tahun
2. Pengamprahan obat cacing ke Dinas Kesehatan
3. Sosialisasi pada petugas Puskesmmas, kader
posyandu
4. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
5. Mengirim surat ke SD/MI, Posyandu
6. Peaksanaan pemberian obat cacing sesuai dengan
jadwal.
7. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pendataan jumlah anak di SD/MI.TK/PAUD. Dan balita sebelum pembagian.
2. Sosialisasi dan penyuluhan masalah pentingnya pemberian obat kecacingan pada
anak dan balita serta bagaimana pola hidup bersih dan sehat.
3. Petugas bertanya kepada anak apakah mereka sudah di berikan orang tua mereka
obat cacing mandiri atau belum.
4. Pembagian obat cacing satu persatu kepada anak dan balita tersebut.
5. Dokumentasi jumlah pemberian obat.

G. SASARAN
Tercapainya 100% sasaran pemberian obat cacing pada usia 12 bulan sampai 12 tahun

H. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan putaran pertama dari bulan Februari – bulan April
2. Pelaksanaan putaran kedua dari bulan Agustus – bulan Oktober
3. Interval jarak pemberian dari putaran sebelumnya minimal 4 bulan
I. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
Sebelum dilaksanakannya kegiatan POPM dilakukan persiapan dan pendata yang

dibantu oleh beberapa lintas program yakni petugas Desa, program UKS, petugas

Gizi, petugas Promkes.

Kegiatan POPM mendapat dukungan penuh dari Masyarakat, petugas sekolah SD/MI,

TK, dan PAUD, serta Kepala Desa setempat.

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiapenam bulan sekali sesuai
dengan jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang telah tercapai

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dengan menggunakan register format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten musih banyuasin

L. PEMBIAYAAN
Sumber pendanaan kegiatan POPM di dapatkan dari anggaran Bantuan operasianoal
Kegiatan (BOK) dengan rincian sebagai berikut :
- Uang harian Petugas (9 desa x 3 orang x 150 x 2 ) = Rp. 8.100.000,-
- Uang harian Petugas (16 SD/MI x 3 orang x 150 x 2 ) = Rp. 14.400.000,-
- Uang harian Petugas (12 TK/PAUD x 3 orang x 150 x 2 ) = Rp. 10.800.000,-
- Total = Rp. 33.300.000,

M.PENUTUP

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh tim program POPM. Kemudian

dilaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Tebing Bulang dan Dinas Kesehatan

Kabupaten Musi Banyuasin. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh pengelolah program

POPM berdasarkan bukti dan laporan pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai