Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN


MASAL (POPM) UNTUK PENCEGAHAN
PENYAKIT

PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEDUNG BADAK
2022
KERANGKA ACUHAN KEGIATAN
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASAL (POPM) UNTUK
PENCEGAHAN PENYAKIT

A. PENDAHULUAN

Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis


dan sub tropis di Negara berkembang termasuk
Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara
lain gangguan perkembangan fisik, intelektual,
perkembangan kognitif dan malnutrisi. WHO
memperkirakan 42% sasaran beresiko cacingan di
dunia berada di regional Asia Tenggara (Data 2009).
Gambaran Epidemiologi cacingan di Indonesia
menuunjukkan penularan masih terjadi di pedesaan
maupun perkotaaan.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan
WHO dalam roadmapnya menetapkan target cakupan
pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi
beresiko. Kementerian RI telah menetapkan tujuan
program pengendalian kecacingan pada usia anak
sekoah dan anak balita sehingga menurunkan angka
kecacingan dan tidak menjadi masaalah kesehatan di
masyarakat. Sampai saai ini pemberian obat cacing di
Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan
WHO yaitu 775% dari sasaran.
Oleh karena itu perlu adanya program
kecacingan yang terintegrasi dengan kegiatan
pemberian vitamin A dan UKS melalui penjaringan
anak SD. Saat ini kementerian RI menggunakan
Albendazole 400mg sebagai obat program
pengendalian kecacingan, karena obat ini relative
aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal, dan
mudah dalam pendistribusian.

B. LATAR BELAKANG

Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara


banyak penyakit yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Cacingan ini dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan,
kehilangan darah serta kehilangan karbohidrat dan protein,
sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan data dari WHO tahun 2006 mengatakan


bahwa kejadian penyakit kecacingan di dunia masih tinggi
yaitu 1 miliar orang terinfeksi cacing Ascaris lumbricoides,
795 juta orang terinfeksi cacing trichuris trichiura dan 740
juta orang terinfeksi cacing tambang (hookworm).
Prevalensi kecacingan di Indonesia pada umumnya masih
sangat tinggi, terumtama pada golongan penduduk yang
kurang mampu mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit
ini. Manusia merupakan hospes defenitif beberapa
nematode usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan
masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut
terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah
(soil transmitted hrelminths). Di antara caacing tersebut
adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing
tambang (Ancylostoma duedenale dan Necator
Americanus) dan cacng cambuk (Trichuris trichiura).

Jenis-jenis cacing tersebut banyak ditemukan di daerah


tropis seperti Indonesia. Pada umumnya teur cacing
bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur
yang efektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang
merupakan hospes defenitifnya.

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya


memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan, serta
mengembangkan iklim yang mendukung, yang dilakukan dari,
oleh dan untuk masyarakat, sesuai dengan sosial budaya dan
kondisi setempat. Penyuluhan kesehatan dalam memberantas
kecacingan bertujuan untuk meningkatkan praktek hidup bersih
dan sehat

C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setiap anak usia sekolah di SD/MI serta anak balita di


wilayah kerja Puskesmas Kedung Badak terbebas dari
infeksi kecacingan

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing paada usia


12 bulan sampai 12 tahun

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Adapun Pelaksanaan Kegiatan Program Kecacingan diantaranya


adalah:

1. Petugas melakukan pendataan sasaran yang akan


mendapatkan obat cacing
2. Petugas mengirim permintaan obat cacing ke dinas
kesehatan sesuain dengan kebutuhan
3. Petugas memastikan obat cacing sudah ada di puskesmas
sebelum pelaksanaan kegiatan
4. Petugas merencanakan jadwal kegiatan pemberian obat
cacing
5. Petugas mensosialisasikan ke pihak sekolah atau posyandu
tentang pemberian obat cacing
6. Setiap anak yang mendapatkan obat
cacing di lakukan pencatatan dan laporan

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Persiapan

Langkah
No Variable Komponen
Kegiatan

1. Prevensi Melakukan koordinasi kepada tim Materi KIE


Informasi terkait penyebarluasan
dengan media KIE Kecacingan kepada Alat
melakukan masyarakat diwilayah puskesmas Komunikasi
komunikasi kedung badak
risiko TV Edukasi

2. Konfirmasi Petugas melakukan pendataan Alat


awal sasaran yang akan Komunikasi
mendapatkan obat cacing
Petugas mengirim permintaan Formulir
obat cacing ke dinas Pendataan
kesehatan sesuain dengan
kebutuhan
Petugas memastikan obat
cacing sudah ada di
puskesmas sebelum
pelaksanaan kegiatan
-
3. Kegiatan Petugas merencanakan jadwal Alat
Program kegiatan pemberian obat cacing Komunikasi
Kecacingan Petugas mensosialisasikan ke
pihak sekolah atau posyandu Formulir
tentang pemberian obat cacing Pelaporan
Pendistribusian obat cacing di
Posyandu, TK/RA dan SD/MI
Setiap anak yang
mendapatkan obat cacing di
lakukan pencatatan dan
laporan
-
2. Pelaksanaan:

Cara melaksanakan kegiatan Secara umum dalam


melaksanakan program kecacingan adalah dengan
penyuluhan dan pemberian obat cacing secara gratis.

E. SASARAN

Tercapainya 100% sasaran pemberian obat cacing pada


usia 24 bulan sampai 12 tahun

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksaan kegiatan pendistribusian obat k e cacing


dilakukan dua kali setahun. Yaitu bulan : Juli dan Oktober
tahun 2022

G. PEMBIAYAAN

Sumber dana yang dipakai adalah dana APBD Puskesmas dengan rincian
sebagai berikut:
Transport Petugas: 2 OR x 13 Kalii x 1 Pkm = 26 OK X Rp. 50.000,- =
Rp.1.300.000 ,-

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


dilaksanaan pada saat Loka Karya Bulanan Di Puskesmas Kedung
Badak dan juga oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiaatan program


kecacingan dilakukan tiap kali pemberian obat cacing
dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan
pelaporan hasil kegiatan yang dicapai. Pemegang program
melakukan hasil analisis kegiatan pemberian obat cacing
tiap selesai jadwal kegiatan menyerahkan hasil kepad
kepala puskesmas dan didistribusikan kepada unit-unit
terkait untuk ditindaklanjuti.

J. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga KAK ini


dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Bogor, 1 Juni 2022

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kedung Badak Penanggung Jawab Program Surveilans

drg. Aditya Nova Fitriana, Amd.Kep

NIP. 198112152010012016 NIP.199211302019032002

Anda mungkin juga menyukai