Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CITRA MEDIKA
Jl. Yos Sudarso Gg. Binjai RT.2 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuklinggau Timur I
Kota Lubuklinggau Email : puskesmas_citramedika@yahoo.co.id, Telp.(0733) 4540730

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM FILARIASIS

A. Pendahuluan
Di Indonesia masih banyak penyakit yang menjadi masalah kesehatan salah satu
diantaranya adalah cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga secara
ekonimo banyak menyebabkan kerugian. Prevalensi cacingan di Indonesia umumnya sangat
tinggi terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi yang buruk.
WHO juga menyatakan bahwa selain malaria, lebih dari separuh kesakitan penduduk di
Negara berkembang disebabkan oleh infeksi parasitik cacing. Bank Dunia menyimpulkan bahwa
di Negara berkembang tindakan kesehatan masyarakat paling cost effektif adalah dengan
memberikan pengobatan cacingan untuk anak usia sekolah.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mengendalikan cacingan di Indonesia
diantaranya pencanangan program pemberantasan cacingan pada anak yang dicanangkan oleh
Menteri Kesehatan Prof DR Sujudi di Medan pada tanggal 12 Juni 1995. Kerjasama upaya
pengendalian kecacingan merupakan salah satu program Kementrian Kesehatan dalam rangka
mendorong masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pengendalian kecacingan di
daerahnya masing masing sesuai dengan Visi Kementrian Kesehatan yaitu masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan.
Pengendalian kecacingan bukan semata mata tugas dari kementrian kesehatan,
melainkan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, masyarakat maupun sektor lain
sebagai mitra. Untuk itu peningkatan kerja sama lintas program dan lintas sektor sangat penting
dalam pengendalian kecacingan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kecacingan Subdit Fillariasis dan
Kecacingan Direktorat Pemberantasan Penyakit bersumber Binatang menitik beratkan
sasarannya pada anak sekolah dasar (SD/MI) karena karena infeksi cacingan pada anak
sekolah adalah yang tertinggi dibandingkan golongan umur lainnya. Namun demikian cacingan
dapat mengenai siapa saja mulai dari bayi, balita, anak remaja bahkan dewasa. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal maka program pengendalian Kecacingan di Indonesia
menrtapkan sasaran bahwa selain anak usia Sekolah Dasar/MI juga anak anak usia 1- 4 th
mengingat dampak yang ditimbulkan penyakit Cacingan pada anak usia dini akan menimbulkan
kekurangan gizi yang menetap, yang dikemudian hari akan menimbulkan dampak pendek
menurut umur (stunting). Untuk itu Priogram pengendalian Cacingan perlu diintegrasikan dengan
berbagai program yang memiliki sasaran yang sama antara lain program Pengendalian
Fillariasis, program UKS untuk anak SD/MI sedang untuk lebih menjangkau anak usia 1- 4 tahun
maka integrasi dengan program pemberian vitamin A di Posyandu.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya menetapkan
target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi beresiko. Kementrian RI telah
menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita
sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah di masyarakat. Sampai saat
ini pemberian obat cacing obat cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan
WHO. Saat ini kementrian RI menggunakan albendazol sebagai obat dalam program
pengendalian kecacingan karena obat ini relative aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal
dan mudah dalam pendistrisibusian.
Adapun dasar hokum yang melandasi program Filariasis di Puskesmas Citra Medika
adalah :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
B. Latarbelakang
Puskesmas Citra Medika merupakan Puskesmas terletak di Jl. Yossudarso Gg. Binjai
no. RT 03 Taba Jemekeh,dengan jarak ± 300 m dari jalan lintas Sumatera, merupakan salah
satu Puskesmas yang berada di tengah Kota Lubuklinggau
Puskesmas Citra Medika mempunyai luas wilayah 3390.41 Ha. Terbagi dalam 8 kelurahan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Citra Medika Kecamatan Lubuklinggau Timur I pada
Tahun 2018 berjumlah 27.460 jiwa, yang terbagi dalam 13.420 jiwa berjenis kelamin laki-laki
dan 14040 jiwa sisanya Perempuan.
Dalam wilayah kecamatan Citra Medika memiliki 8 kelurahan dengan 13 titik posyandu
dan memiliki 14 Sekolah dasar/MIN serta 17 Paud. Dari hasil monitoring ditemukan
beberapa masyarakat yang mengalami kecacingan dan pihak puskesmas juga telah
melaksankana penyuluhan PHBS dan penyakit kecacingan ke sekolah dan posyandu-
posyandu. Dan setiap tahunnya sejak tahun 2017 sudah dilakukan pemberian obat cacing
setahun 1x pada bulan Agustus berbarengan dengan pemberian Vit.A utk di posyandu-
Posyandu balita.

C. Tujuan
Tujuan Umum :
- Setiap anak usia balita dan anak usia sekolah terbebas dari kecacingan.
Tujuan Khusus :
- Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada anak usia 12 bulan sampai dengan
12 tahun.
- Menurunkan kejadian kasus kecacingan pada anak usia 12 bulan sampai 12 tahun
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kecacingan
- Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan seluruh
pemangku kebijakan lintas sektor, organisasi masyarakat

D. Kegiatan pokok
- Kegiatan pokok Program Kecacingan adalah Penyuluhan dan pemberian Obat Cacing
secara gratis.

E. Rincian kegiatan
1. Pengamprahan obat cacing ke dinas kesehatan kota ( gudang Farmasi Kabupaten )
2. Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan kader posyandu
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Mengirim surat ke sekolah dan Posyandu
5. Pelaksanaan pemberian obat cacing
6. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing
F. Cara Melaksanakan Kegiatan/ Metode
1. Pendataan sasaran yang akan mendapatkan obat cacing
2. Mengirim permintaan obat cacing ke Dinas Kesehatan sesuai kebutuhan
3. Memastikan obat cacing sudah ada di Puskesmas sebelum pelaksanaan kegiatan.
4. Merencanakan jadwal pemberian obat Cacing
5. Sosialisasi ke Sekolah, TK, Posyandu tentang pemberian obat cacing.\
6. Melaksanakan pemberian obat cacing sesuai umur
a. Anak usia 12 – 23 bulan ½ tablet Albendazol 400 mg
b. Anak usia 24 bulan – 12 tahun 1 tablet Albendazol 400 mg
7. Sasaran yang saat pemberian obat cacing tidak masuk karena sakit dilakukan sweeping
ulang untuk pemberian obat cacing.
Pencatatan dan Pelaporan

G. Sasaran
Tercapainya 100% sasaran pemberian obat cacing utk anak usia 24 Bln – 12 Tahun

H. Peran Lintas Program Dan Lintas Sektor


Peran Lintas Program
1. Program KIA :
 Deteksi dan penanganan dini balita sakit melalui MTBS, pemeriksaan anemia dan telur
cacing di faskes
 KIE pada ibu hamil dan keluarga tentang kecacingan pada ibu hamil dan balita melalui
pelaksanaan kelas bumil.

2. Program Promkes :
 Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan
 Edukasi program PHBS melalui kegiatan cuci tangan dan penggunaan jamban
3. Program UKS :
 Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan pada sekolah dasar dan sekolah menengah
 Penjaringan kesehatan anak masuk SD/MI dengan pemberian obat cacing
 Modul dokter kecil termasuk materi tentang kecacingan.
 Pemeriksaan berkala para peserta didik setiap enam bulan termasuk pemberian obat
cacing SD/MI yang disesuaikan dengan waktu penjaringan

4. Program Gizi
 Pemberian obat cacing SD/MI pada program penanggulangan anemia
 Pemberian obat cacing balita pada program pemberian Vitamin A

5. Program Kesehatan Lingkungan


 Peningkatan kesehatan lingkungan kesehatan di tempat tempat umum termasuk
pembinaan kesehatan di sekolah
 Pembinaan dan pengawasan Tempat Pengolahan Makanan
 Pemantauan Kwalitas air minum yang memenuhi syarat
 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) salah satu pilarnya adalah stop BAB
sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan air minum rumah tangga,
pengelolaan sampah, pengelolaan limbah cair rumah tangga.

6. Program Imunisasi
 Pemberian obat cacing pada anak SD terintegrasi dengan pemberian BIAS pemberian
imunisasi campak

PERAN LINTAS SEKTOR

1. Camat
 Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing
 Penyebaran informasi kepada masyarakat
 Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing
2. Kepala Desa
 Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing
 Penyebaran informasi kepada masyarakat
 Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing
3. Kader
 Ikut serta dalam kegiatan pemberian obat cacing
 Penyebaran informasi kepada masyarakat

4. Sekolah
 Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing khusunya di
sekolah.

I. Jadwal kegiatan
1. Pengamprahan obat cacing ke dinas kesehatan kabupaten dilakukan minggu terakhir
bulan Juli ( gudang Farmasi Kabupaten )
2. Sosialisasi kepada petugas kesehatan dan kader posyandu minggu Pertama Bulan
Agustus
3. Mengirim surat ke sekolah dan Posyandu dilakukan 3-4 hari sebelum pelaksanaan di
mulai
4. Pelaksanaan pemberian obat cacing dilakukan pada bulan Agustus
5. Pelaporan pelaksanaan pemberian obat cacing dilakukan setelah selesai pelaksanaan
kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan kegiaatn sebagai berikut :

BULAN Ket
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan tentang Di Danai
 √
1. kecacingan di oleh dana
posyandu                       BOK
 Sosialisasi tentang Di Danai
 √
2. pemberian obat cacing oleh dana
ke SD dan TK                       BOK
 
Di Danai
 Pemberian obat
3. √  √  √ oleh dana
pencegahan massal /
BOK
POPM Filariaisia                  
 Sweeping untuk
Di Danai
meningkatkan
4.  √  √ oleh dana
cakupan POPM
BOK
filariasis                    

J. Rencana evaluasi
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program kecacingan di lakukan tiap kali pemberian
obat di lakukan yaitu di bulan September sesuai dengan jadwal yang di tentukan dengan
pelaporan hasil kegiatan yang di capai

K. Pencatatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan pemberian obat cacing penangungjawab desa dan sekolah yang di tunjuk
melaporkan hasil kegiatannya kepada pemegang program kecacingan.
Pemegang program melakukan hasil analisa kegiatan pemberian obat cacing tiap selesai
jadwal kegiatan dan menyerahkan hasil kegiatan kepada kepala Puskesmas dan di
distribusikan kepada pihak-pihat terkait untuk di tindak lanjuti

Ketua UKM Penanggung Jawab Program Kecacingan

Siti Schulcatun, Am.Kep Yunita Anggraini, S.Kep, Ners


Nip. 19850511 201001 2 022 Nip. 19870320 201001 2 019

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Citra Medika

Dr. Dwiyana S. Ningrum


Nip. 19750219 200604 2 006
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CITRA MEDIKA
Jl. Yos Sudarso Gg. Binjai RT.2 Kel. Taba Jemekeh Kec. Lubuklinggau Timur I
Kota Lubuklinggau Email : puskesmas_citramedika@yahoo.co.id, Telp.(0733) 4540730

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM FILARIASIS

Anda mungkin juga menyukai