Anda di halaman 1dari 14

PROFIL KECACINGAN

UPT PUSKESMAS NGULAK

Di Susun Oleh :
SUCI TENAR, Amd. Kes
NIP:

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN


TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai
masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang
ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,
gizi, kecerdasan, produktifitas penderita dan secara ekonomi menyebabkan banyak
kerugian (Ditjen PP dan PL, 2012). Pemerintah telah berusaha melakukan upaya
pemberantasan penyakit kecacingan dengan pemberian obat massal, promosi gaya
hidup sehat dan sanitasi yang bersih. Namun, masyarakat Indonesia masih banyak
menderita penyakit ini, terutama anak-anak. Oleh sebab itu, perlu dilakukan terus
upaya untuk memberantas penyakit kecacingan (Beritasatu, 2015).
Penyakit kecacingan adalah salah satu penyakit endemik yang disebabkan
oleh infeksi satu atau lebih jenis cacing (Zulkoni, 2011). Prevalensi penyakit
kecacingan masih tinggi terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Hal ini
disebabkan telur dan larva cacing dapat berkembang dengan baik di tanah yang
basah dan hangat. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan penyebab
penyakit kecacingan terbanyak di dunia, terutama spesies cacing gelang (Ascaris
lumbricoides), cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duuodenale),
dan cacing cambuk (Trichuris trichiura). Data dari World Health Organization (WHO)
pada tahun 2016, lebih dari 1,5 milyar orang atau sekitar 24% penduduk dunia
terinfeksi STH. Angka kejadian terbesar berada di sub-Sahara Afrika, Amerika,
China dan Asia Timur.
Anak usia sekolah adalah calon generasi penerus bangsa yang sangat
diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas dan potensial untuk masa depan. Hal ini menyebabkan kesehatan anak
sangat perlu diperhatikan dan dipersiapkan agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik secara fisik dan intelektual. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
anak sekolah adalah kelompok usia yang paling sering menderita penyakit
kecacingan (Anwar, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Andini (2015)
menunjukkan bahwa prevalensi terbanyak siswa yang positif terinfeksi telur STH
adalah kelas I, II, dan III. Hal ini disebabkan anak-anak banyak berinteraksi dengan
tanah saat bermain. Selain itu, pengetahuan yang masih kurang pada anak
mengenai cara infeksi penyakit kecacingan adalah faktor dasar yang mempengaruhi
perilaku anak dalam menjaga kebersihan tubuh. Data dari Ditjen PP dan PL pada
tahun 2009, sebanyak 31,8% siswa-siswi sekolah dasar menderita penyakit
kecacingan.
Penyakit kecacingan dapat menyebabkan penurunan kesehatan, gizi dan
produktivitas pada penderita. Penyakit ini jarang menyebabkan kematian, namun
infeksi yang kronis bisa menimbulkan penurunan gizi, pertumbuhan terhambat,
anemia, defisiensi vitamin A dan penurunan daya tahan tubuh (Damayanti, 2009)
Morbiditas akibat penyakit kecacingan berhubungan dengan jumlah cacing yang
menginfeksi tubuh. Infeksi yang ringan belum menimbulkan gejala, sedangkan
infeksi yang lebih berat dapat menyebabkan beberapa gejala berupa diare, sakit
perut, lesu, kelemahan, gangguan kognitif dan perkembangan fisik (WHO, 2016).
Anak yang menderita penyakit kecacingan akan mengalami gangguan konsentrasi
belajar dan gangguan tumbuh kembang sehingga akan mempengaruhi kemampuan
anak dalam menerima pelajaran sekolah (Supali dkk, 2008).
Pelaksanaan pemberian obat cacing pada anak umur 1 s/d 12 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Ngulak pada tahun 2018 mencapai 100 % yang dilaksanakan di
Sembilan desa wilayah kerja puskesmas. Pada tahun 2016 sasaran pemberian obat
cacing pada anak usia 1 s/d 12 tahun sebanyak 7374 anak dengan capaian sebesar
7432 anak yang mendapatkan obat cacing. Obat cacing di berikan melalui
posyandu, sekolah, dan pondok pesantren serta sweeping pada anak usia 1 s/d 12
tahun yang tidak tercover pada tempat – tempat tersebut
Oleh karenanya, pemberian obat cacing secara tepat dan berkesinambung setiap
2 kali dalam setahun selama 5 tahun harus dilakukan. Agar angka kejadian
kecacingan dapat ditekan semaksimal mungkin.

B. Dasar Hukum
1. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. PMK no 15 tahun 2017 tentang penanggulangan cacingan
3. PP nomor 40 tahun 1991 tentang penanggulanagn wabah penyakit menular

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan program pada anak usia sekolah dasar / MI dan
anak usia dini sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi
masalah kesehatan di masyarakat.
2. Tujuan khusus
 Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan sampai 75%
sasaran anak sekolah usia sekolah dan pra sekolah di semua daerah
endemis pada tahun 2020
 Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian kecacingan di masyarakat
dengan pemangku kebijakkan, lintas sector, pengusaha dan organisasi
masyarakat

D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Program kecacingan meliputi pengumpulan data sasaran
kecacingan anak usia 1 tahun sampai dengan 12 tahun yang dilakukan oleh
penanggung jawab program kecacingan. Yang kemudian dilanjutkan dengan
pemberian obat cacing pada anak usia 1 sampai dengan 12 tahun melalui kerja
sama lintas sektor dan lintas program yang dilakukan secara berkelanjutan selama 1
tahun sejak tahun 2021 sampai tahun 2022.

E.Sasaran Pelayanan
Sasaran Program kecacingan adalah anak usia 1 sampai dengan 12 tahun yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Ngulak.
BAB II
GAMBARAN ADMINISTRATIF PROGRAM

A. Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai


1. Visi
“mewujudkan generasi bebas kecacingan”
2. Misi
a. Memperkuat sistem jaringan tenaga kesehatan tingkat wilayah
b. Menyediakan data sasaran secara akurat dan tepat
c. Memberikan obat cacing kepada anak sesuai dengan umur dan dosis
pemberian secara tepat.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan cakupan program pada anak usia sekolah dasar / MI dan anak
usia dini sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah
kesehatan di masyarakat.
b. Tujuan khusus
 Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan sampai 98%
sasaran anak sekolah usia sekolah dan pra sekolah di semua daerah
endemis pada tahun 2023
 Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian kecacingan di masyarakat
dengan pemangku kebijakkan, lintas sector, pengusaha dan organisasi
masyarakat

4. Tata Nilai
Amanah :
Memberikan pelayanan secara jujur dan dapat dipercaya serta tidak
membedakan status pasien.
Senyum :
Memberikan pelayanan dengan penuh senyum dan ikhlas.
Ramah :
Melayani dengan baik hati, manis tutur kata dan ramah sikapnya.
Inovatif :
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik dan penuh inovasi.
B. Kelembagaan dan Struktur Organisasi
1. Kelembagaan
KEPALA PUSKESMAS NGULAK
Kelembagaan
dr. BAYU MURDALIN
berdasarkan
Surat Penetapan
Surat PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANG Keputusan
Kepala dr. RIA ENJELLIA Puskesmas
No.

KOORDINATOR POPM KECACINGAN

SUCI TENAR, Amd. Kes


………………………. tentang Struktur Organisasi Puskesmas Ngulak

2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja
antar bagian dan garis kewenangan diantara Kepala Puskesmas,Penanggung
Jawab koordinator UKM Essensial / pengembangan, Koordinator Program dan
pelaksana.

C. Sumber Daya Manusia Pelaksana Pelayanan Kesehatan


Kompetensi penanggung jawab program Kecacingan di Puskesmas Ngulak, Antara
lain :
a. Pendidikan D3 Analis Kesehatan.
b. Memiliki Surat Perintah Kepala Puskesmas.
c. Telah menjadi Programmer kecacingan Puskesmas Ngulak selama 1 Tahun.
d. Memiliki Surat Tanda Registrasi

D. Alur Pelayanan
Mekanisme alur pelayanan dalam program kecacingan di Puskesmas Ngulak,
petugas melakukan pengumpulan data sasaran anak usia 1 sampai dengan 12
tahun by name by age di posyandu, PAUD, TK/RA, dan SD/MI. Setelah data
terkumpul, dilakukan penghitungan kebutuhan obat cacing yang akan diberikan.
Obat cacing diberikan pada bulan februari dan agustus setiap tahunnya
Evaluasi hasil kegiatan dilakukan setelah semua hasil kegiatan tercatat, maka
akan dilakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan tersebut yang selanjutnya akan
dibahas dalam minilokarya bulanan Puskesmas Ngulak.

E. Sumber Dana Dalam Pelaksanaan Program


Sumber dana dalam pelaksanaan program kecacingan Puskesmas Ngulak
berasal dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngulak

F. Jenis pelayanan dan Waktu Pelayanan


1. Kegiatan Dalam Gedung
Sosialisasi pengumpulan data, penetapan jadwal pemberian obat cacing,
dan evaluasi pelaksanaan pemberian obat cacing.
2. Kegiatan Luar Gedung
Melakukan pemberian obat cacing di posyandu, PAUD, TK/RA, SD/MI.
G. Indikator Kinerja
1. Laporan kecacingan yang tepat waktu
2. Kelengkapan data sasaran kecacingan

H. Uraian Tugas dan Tupoksi


Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi pokok diatas maka Kepala
Puskesmas Ngulak telah mengatur dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Ngulak Tentang Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Petugas dan
selanjutnya dipantau oleh Koordinator UKM Pengembangan dan Tim Management
Mutu Puskesmas Ngulak, antara lain :
1. Membuat perencanaan dan perumusan program pencegahan dan
pengendalian kecacingan filariasis
2. Melaksanakan program kecacingan dan filariasis
3. Melaksanakan pembinaan kegiatan dan pengawasan program serta
kegiatan kecacingan dan filariasis
4. Mengkoordinasi program dan kegiatan kecacingan dan filariasis secara
lintas program maupun lintas sektor
5. Mengadakan pendataan, pemetaan dan pengadministrasian program
kecacingan dan filariasis
6. Melaksanakan monitring dan evaluasi program kecacingan dan filariasis
7. Melaksanakan konsultasi dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD
Puskesmas Ngulak atas pelaksanaan kecacingan dan filariasis
8. Melaksankan tugas lain yang diberikan kepala UPTD Puskesmas Ngulak
9. Menyusun rencana kegiatan P2 malaria berdasarkan data program dan
ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja
10. Mengevaluasi kegiatan program P2 malaria secara keseluruhan
11. Mencatat pelaporan P2 malaria
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

I. Perencanaan Kegiatan dan Jadwal Kegiatan


Perencanaan kegiatan disusun secara terperinci dalam matrix kegiatan program
(lampiran ).

J. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan


Mekanisme pencatatan dan pelaporan kecacingan Puskesmas Ngulak dilakukan
setelah kegiatan pemberian obat cacing dengan menggunakan format pelaporan
kecacingan yang kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten

K. Sarana dan Prasarana Progammer


1. Sarana Administrasi
a. Komputer
b. Alat Tulis Kantor
c. Format laporan
2. Sarana Penyuluhan
a. Poster
b. Leaflet

L. Standart Operasional Prosedur


Dalam Melaksanakan Kegiatan, program Kecacingan Puskesmas Ngulak
telah ditetapkan Standar Operasional Prosedur untuk itu diperlukan Kerangka
Acuan Kerja atau Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah dokumen
perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa,
siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan.
Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. KAK
dalam bahasa Inggris adalah Term Of Reference yang disingkat TOR.
KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga.
Dalam KAK tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan
keluaran, cara pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan,
jadwal kegiatan, dan biaya kegiatan.dalam program kecacingan Puskesmas Ngulak,
terdapat Kerangka Acuan Kegiatan yaitu KAK Program kecacingan
Standart Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat intruksi /
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu
dengan memberikan langkah – langkah yang benar berdasarkan consensus
bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan untuk
membantu mengurangi kesalahan dan pelayanan sub standar dengan memberikan
langkah – langkah yang sudah di uji dan disetujui.
Terdapatbeberapa SOP yang telah ada dan dilaksanakan dalam pelaksanaan
kegiatan program, antara lain :
1. SOP pemeberian obat cacing

BAB III
PEMETAAN PROGRAM KECACINGAN
PUSKESMAS NGULAK TAHUN 2019
A. Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Ngulak

Puskesmas Ngulak merupakan salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten


Bondowoso.Puskesmas Ngulak terletak di Kecamatan Tamanan kurang lebih 17 km
dari Kabupaten Bondowoso dengan medan terdiri dari dataran rendah 99% dan
perbukitan 1% dengan ketinggian 300M di atas permukaan laut dan luas wilayahnya
29,80 Km².
Puskesmas Ngulakmemiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Jambesari
- Sebelah Selatan : Kabupaten Jember
- Sebelah Barat : Kecamatan Grujugan
- Sebelah Timur : Kabupaten Jember
Jumlah desa yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 9 Desa
Jumlah desa yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 1 Desa
Jumlah desa yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2: Tidak ada
Dan terdiri dari 9 Desa :
1. Desa Tamanan
2. Desa Sumber Kemuning
3. Desa Sumber Anom
4. Desa Mengen
5. Desa Kemirian
6. Desa Karangmelok
7. Desa Sukosari
8. Desa Kalianyar
9. Desa Wonosuko
Seluruh desa di wilayah Puskesmas Ngulak bisa terjangkau kendaraan roda dua dan
roda empat.
B. Data sasaran
Di wilayah kerja Puskesmas Ngulak terdapat 46 posyandu, 23 PAUD, 20 TK/RA, 25
SD/MI

C. Data Capaian Program Tahun 2018


ABSOLUT SUB
N TARGET SASAR CAPA
JENIS KEGIATAN TARGET VARIA
O SETAHUN AN IAN
SASARAN BEL

1 Pemberian obat cacing 100% 6897 100% 6897 100%

D. Tren Capaian Program


TARGET SETAHUN
SASARAN
NO JENIS KEGIATAN
2017 2018

1 Pemberian obat cacing 100% 100%

Sumber : Penilaian Kinerja Puskesmas Ngulak

Berdasarkan capaian program Kecacingan Puskesmas Ngulak selama 2


tahun dari tahun 2017 sampai dengan 2018 didapatkan tidak adanya kesenjangan
capaian program, akan tetapi masih terus dibutuhkan pelaksanaan program
Kecacingan yang optimal agar capaian program tetap tercapai ditahun berikutnya.

BAB IV
ANALISIS PROGRAM
A. Identifkasi Masalah

N Capai Kesenjan
JENIS KEGIATAN Target
O an gan

1 Pemberian obat cacing 100% 100% 0

B. Prioritas Masalah

Pelaporan Tidak ada


petugas Kelengkapan dana untuk
KRITERIA JUMLAH
yang tidak arsip pelaporan pelaporan
tepat waktu mingguan

Tingkat urgensi
1 1 1 1
( U)
Tingkat keseriusan
1 1 1 1
(S)
Tingkat
1 1 1 1
Perkembangan (G)
TOTAL 3 3 3 3

C. Urutan Prioritas Masalah


Tidak ditemukan adanya masalah

D. Rumusan Masalah
Tidak terdapat masalah

E. Pemecahan masalah
Melakukan pertemuan evaluasi setiap selesei melaksanakan pemberian obat cacing
BAB V
PENUTUP

Demikian Profil Program Kecacingan di Puskesmas Ngulak sebagai Upaya


Kesehatan Masyarakat Pengembangan. Dalam pelaksanaan kegiatan tentunya banyak
sekali hambatan dan rintangan, namun dengan semangat yang tinggi dan kerja keras,
kami mampu mengatasinya, walaupun tentunya masih banyak kekurangan.
Harapan kami, dengan membaca Profil Program Kecacingan Puskesmas Ngulak
ini, pembaca dapat memperoleh gambaran tentang kondisi Program Kecacingan,
sehingga pembaca dapat memberikan apresiasi baik yang bersifat positif atau
sebaliknya.
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari
pembaca demi kesempurnaan Profil ini dan demi peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
Sekian atas perhatian pembaca kami sampaikan banyak terima kasih.
1. MENCARI AKAR MASALAH
JENIS KEGIATAN : Kecacingan

MANUSIA METODE

Kerjasama lintas Kunjungan lapangan


program sudah baik

Pemberian obat cacing

TARGET 100%

PENCAPAIAN 100%

BOK 2018

SARANA DANA LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai