3. MANIFESTASI KLINIS
a. Poliuria
b. Polidipsia
c. Polipagia
d. Penurunan berat badan
e. Kelemahan, keletihan dan mengantuk
f. Malaise
g. Kesemutan pada ekstremitas
h. Infeksi kulit dan pruritus
i. Timbul gejala ketoasidosis & samnolen bila berat
j. Impotensi pada pria
k. Pruritus vulva pada wanita
4. PATOFISIOLOGI
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Diabetes mellitus ditujukan untuk :
a. Jangka panjang : mencegah komplikasi
b. Jangka pendek : Menghilangkan keluhan/gejala DM
Penatalaksanaan DM
a. Diet
Perhimpunan Diabetes Amerika dan Persatuan Dietetik Amerika Merekomendasikan = 50 – 60%
kalori yang berasal dari :
- Karbohidrat 60 – 70%
- Protein 12 – 20 %
- Lemak 20 – 30 %
b. Latihan
Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah laju metabolisme istirahat, dapat
menurunkan BB, stres dan menyegarkan tubuh.
Latihan menghindari kemungkinan trauma pada ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam
udara yang sangat panas/dingin, serta pada saat pengendalian metabolik buruk.
Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan.
Perhatian :
Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dl
Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan camilan dulu
Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami komplikasi disesuaikan dengan kondisinya
Lakukan latihan 2 jam setelah makan
c. Terapi obat – obatan
- OHO ( Obat Hipoglikemi Oral )
- OAD ( Oral Anti Diabetes )
1. Sulfonylureas
- Efek utama sekresi insulin oleh sel beta
- Pilihan utama untuk klien BB normal/kurang
- Efek samping utama BB naik dan hipoglikemia
2. Biguanides (Metformin)
- Membantu sel dalam tubuh merespon lebih efektif terhadap insulin
- Dianjurkan untuk klien gemuk
- Kontra indikasi peny ginjal & hati
3. Inhibitor glucosidase (Acarbose)
- Efek utama puncak glikemik sesudah makan
- Memperlambat absorpsi glukosa di intestine
d. Terapi insulin
Indikasi penggunaan insulin pada NIDDM adalah :
- DM dengan berat badan menurun cepat/kurus.
- Ketoasidosis, asidosis laktat, dan koma hiperosmolar
- DM yang mengalami Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)
- Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkendali dg perencanaan makan
- Tidak berhasil dikelola dengan OAD dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan OAD
e. Pendidikan
f. Pemantauan
Pemantauan kadar Glukosa darah secara mandiri. (Brunner & Suddarth, 2002)
g. Perawatan kaki diabetik
- Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan, dan jangan
bertelanjang kaki saat berjalan
- Cucilah kaki setiap hari, dan keringkan dengan baik, dengan memberikan perhatian khusus pada
sela jari
- Suhu air yang digunakan antara 29,5 - 30°C
- Jangan menggunakan alas pemanas dan botol berisi air panas
- Periksa kaki setiap hari
- Jika kaki kering, gunakan pelembab dan jika lembab pakai bedak
h. Langkah – langkah membantu meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus
dilakukan :
- Hindari bertumpang kaki ketika duduk
- Lindungi kaki dari kedinginan
- Hindari merendam kaki dalam air dingin
- Gunakan kaos kaki atau stocking yang tidak terlalu ketat (Long, 1996)
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan riwayat DM pada kehamilan ; riwayat kehamilan dengan BBL > 4.000 g.
- Pemeriksaan glukosa darah sewaktu, sesudah makan dan puasa
- Tes roleransi glukosa oral (TTGO) standar.
- HbA1c
Pemeriksaan penunjang
- Kadar protein darah / urin
- Kadar aseton darah / Urin
- Lipid : kolesterol total, HDL, Trigliserida
7. KOMPLIKASI
a. Akut
- Koma hipoglikemia
- Ketoasidosis
- Koma hiperosmolar nonketotik
b. Kronik
- Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar ; pembuluh darah jantung, pembuluh darah
tepi, pembuluh darah di otak.
- Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil; retinopati diabetic, nefropati diabetic.
- Neuropati diabetic
- Rentan infeksi, seperti tuberculosis paru, gingivitis dan infeksi saluran kemih.
- Kaki diabetic.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang disertai bisul/lalu
tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien
juga mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-
kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit
kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
- Riwayat ISK berulang
- Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan penoborbital.
- Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
c. Riwayat Kesehatan Keluarga: Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM
d. Pemeriksaan Fisik
- Neuro sensori : Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan mental,
reflek tendon menurun, aktifitas kejang.
- Kardiovaskuler : Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD postural, hipertensi
dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
- Pernafasan : Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa
sputum purulent dan tergantung ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika
kadar kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.
- Gastro intestinal : Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis
pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
- Eliminasi : Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus
hiper aktif).
- Reproduksi/sexualitas : Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan
sulit orgasme pada wanita
- Muskulo skeletal : Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek
tendon menurun kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
- Integumen : Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran
tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.
e. Aspek psikososial
- Stress, anxientas, depresi
- Peka rangsangan
- Tergantung pada orang lain
- Pemeriksaan diagnostic
- Gula darah meningkat > 200 mg/dl
- Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
- Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
- Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
- Alkalosis respiratorik
- Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi,
menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
- Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal.
- Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
- Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat pada
tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
f. Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa
darah dan kebutuhan akan insulin.
g. Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
h. Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pada luka.
3. MANIFESTASI KLINIS
a. Poliuria
b. Polidipsia
c. Polipagia
d. Penurunan berat badan
e. Kelemahan, keletihan dan mengantuk
f. Malaise
g. Kesemutan pada ekstremitas
h. Infeksi kulit dan pruritus
i. Timbul gejala ketoasidosis & samnolen bila berat
j. Impotensi pada pria
k. Pruritus vulva pada wanita
4. PATOFISIOLOGI
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Diabetes mellitus ditujukan untuk :
a. Jangka panjang : mencegah komplikasi
b. Jangka pendek : Menghilangkan keluhan/gejala DM
Penatalaksanaan DM
a. Diet
Perhimpunan Diabetes Amerika dan Persatuan Dietetik Amerika Merekomendasikan = 50 – 60%
kalori yang berasal dari :
- Karbohidrat 60 – 70%
- Protein 12 – 20 %
- Lemak 20 – 30 %
b. Latihan
Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah laju metabolisme istirahat, dapat
menurunkan BB, stres dan menyegarkan tubuh.
Latihan menghindari kemungkinan trauma pada ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam
udara yang sangat panas/dingin, serta pada saat pengendalian metabolik buruk.
Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan.
Perhatian :
Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dl
Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan camilan dulu
Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami komplikasi disesuaikan dengan kondisinya
Lakukan latihan 2 jam setelah makan
c. Terapi obat – obatan
- OHO ( Obat Hipoglikemi Oral )
- OAD ( Oral Anti Diabetes )
1. Sulfonylureas
- Efek utama sekresi insulin oleh sel beta
- Pilihan utama untuk klien BB normal/kurang
- Efek samping utama BB naik dan hipoglikemia
2. Biguanides (Metformin)
- Membantu sel dalam tubuh merespon lebih efektif terhadap insulin
- Dianjurkan untuk klien gemuk
- Kontra indikasi peny ginjal & hati
3. Inhibitor glucosidase (Acarbose)
- Efek utama puncak glikemik sesudah makan
- Memperlambat absorpsi glukosa di intestine
d. Terapi insulin
Indikasi penggunaan insulin pada NIDDM adalah :
- DM dengan berat badan menurun cepat/kurus.
- Ketoasidosis, asidosis laktat, dan koma hiperosmolar
- DM yang mengalami Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)
- Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkendali dg perencanaan makan
- Tidak berhasil dikelola dengan OAD dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan OAD
e. Pendidikan
f. Pemantauan
Pemantauan kadar Glukosa darah secara mandiri. (Brunner & Suddarth, 2002)
g. Perawatan kaki diabetik
- Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan, dan jangan
bertelanjang kaki saat berjalan
- Cucilah kaki setiap hari, dan keringkan dengan baik, dengan memberikan perhatian khusus pada
sela jari
- Suhu air yang digunakan antara 29,5 - 30°C
- Jangan menggunakan alas pemanas dan botol berisi air panas
- Periksa kaki setiap hari
- Jika kaki kering, gunakan pelembab dan jika lembab pakai bedak
h. Langkah – langkah membantu meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus
dilakukan :
- Hindari bertumpang kaki ketika duduk
- Lindungi kaki dari kedinginan
- Hindari merendam kaki dalam air dingin
- Gunakan kaos kaki atau stocking yang tidak terlalu ketat (Long, 1996)
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan riwayat DM pada kehamilan ; riwayat kehamilan dengan BBL > 4.000 g.
- Pemeriksaan glukosa darah sewaktu, sesudah makan dan puasa
- Tes roleransi glukosa oral (TTGO) standar.
- HbA1c
Pemeriksaan penunjang
- Kadar protein darah / urin
- Kadar aseton darah / Urin
- Lipid : kolesterol total, HDL, Trigliserida
7. KOMPLIKASI
a. Akut
- Koma hipoglikemia
- Ketoasidosis
- Koma hiperosmolar nonketotik
b. Kronik
- Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar ; pembuluh darah jantung, pembuluh darah
tepi, pembuluh darah di otak.
- Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil; retinopati diabetic, nefropati diabetic.
- Neuropati diabetic
- Rentan infeksi, seperti tuberculosis paru, gingivitis dan infeksi saluran kemih.
- Kaki diabetic.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang disertai bisul/lalu
tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien
juga mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-
kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit
kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
- Riwayat ISK berulang
- Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan penoborbital.
- Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
c. Riwayat Kesehatan Keluarga: Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM
d. Pemeriksaan Fisik
- Neuro sensori : Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan mental,
reflek tendon menurun, aktifitas kejang.
- Kardiovaskuler : Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD postural, hipertensi
dysritmia, krekel, DVJ (GJK)
- Pernafasan : Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa
sputum purulent dan tergantung ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika
kadar kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.
- Gastro intestinal : Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis
pada palpitasi, bising usus lemah/menurun.
- Eliminasi : Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus
hiper aktif).
- Reproduksi/sexualitas : Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan
sulit orgasme pada wanita
- Muskulo skeletal : Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek
tendon menurun kesemuatan/rasa berat pada tungkai.
- Integumen : Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran
tiroid, demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.
e. Aspek psikososial
- Stress, anxientas, depresi
- Peka rangsangan
- Tergantung pada orang lain
- Pemeriksaan diagnostic
- Gula darah meningkat > 200 mg/dl
- Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
- Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
- Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
- Alkalosis respiratorik
- Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi,
menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.
- Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal.
- Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.
- Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai meningkat pada
tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
f. Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa
darah dan kebutuhan akan insulin.
g. Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.
h. Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pada luka.