Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS AIR BALUI
Jl.Provinsi Sekyu-Lubuk Linggau Dusun I Desa Air Balui Kode Pos :30759
Email:puskesmasairbalu@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS AIR BALUI
NOMOR : 094.1/144 /PKM-AB/SK/I/2023
TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS AIR BALUI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPT PUSKESMAS AIR BALUI,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang diagnosa penyakit dan


meningkatkan pelayanan klinis di Puskesmas Air Balui,
maka perlu dilakukan pengembangan pelayanan klinis
yaitu melalui permintaan, pemeriksaan, dan pelayanan
laboratorium puskesmas;
b. bahwa dalam melaksanakan pelayanan laboratorium dan
menjamin mutu pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
Air Balui maka perlu reagen esensial dan bahan lain yang
harus tersedia, penetapan rentang nilai rujukan hasil
pemeriksaan laboratorium, waktu penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium, pelaporan hasil laboratorium
yang kritis dan kasus kegawatdaruratan, agar memberi
kejelasan kepada unit pelayanan klinis untuk segera
menindaklanjuti;
a. bahwa berdasarkan pertimbangan pada point a dan b ,
perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Air Balui
tentang pelayanan Laboratorium.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri kesehatan No.
657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pengiriman
Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.
1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit
Tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan Upaya
Penanggulangannya;
4. Peraturanan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan No.
364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratorium
Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat;
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS AIR BALUI


TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS
AIR BALUI
Kesatu : Pelayanan laboratorium di Puskesmas Air Balui
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Jenis-jenis pelayanan laboratorium di Puskesmas Air Balui:
A. Permintaan pemeriksaan laboratorium oleh petugas
pelayanan klinis.
B. Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi
C. Kesehatan dan keselamatan kerja petugas
laboratorium
D. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan
laboratorium pasien umum dan pasien urgent(cito)
E. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis
F. Jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus
tersedia
G. Batas bufferstock reagen untuk pemesanan
H. Rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan
laboratorium
I. Pengendalian mutu laboratorium
J. Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Air Balui


Pada tanggal : 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS AIR BALUI

HERMANSYAH,SKM.,M.Kes
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN PIMPINAN
PUSKESMAS AIR BALUI
NOMOR : 094.1/ 144/PKM-AB /SK/ I /2023
PELAYANAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS AIR BALUI

A. PELAYANAN LABORATORIUM

Permintaan pemeriksaan adalah tujuan utama untuk menentukan


pemeriksaan, untuk mengetahui jenis pemeriksaan laboratorium dan untuk
menentukan diagnosa penyakit. Dengan menggunakan form permintaan
pemeriksaan laboratorium, sebelumnya pasien mendaftar di loket pendaftaran,
pasien diperiksa terlebih dahulu di Ruang pemeriksaan umum, KIA, KB,
maupun lansia sebelum ke laboratorium. Pasien ke laboratorium sambil
membawa form permintaan pemeriksaan laboratorium.
a. Permintaan Pemeriksaan Pelayanan Laboratorium
1. Permintaan pemeriksaan laboratorium harus sesuai dengan SOP
2. Permintaan pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan oleh dokter atau
bidan perawat yang diberikan delegasi wewenang oleh dokter.
3. Petugas laboratorium tidak melayani pemeriksaan tanpa form
permintaan pemeriksaan.
4. Permintaan pemeriksaan yang tidak tersedia di laboratorium
Puskesmas Air Balui akan di rujuk ke fasilitas kesehatan lain yang
bekerjasama.
5. Permintaan pemeriksaan laboratorium harus jelas jenis pemeriksaan
maupun petugas yang meminta pemeriksaan.
b. Penerimaan Spesimen
1. Setiap penerimaan spesimen harus diberi identitas pasien, antara lain :
a) Nama Pasien
b) Tanggal Lahir
c) No. Register Laboratorium
2. Spesimen yang diterima harus segera dilakukan penanganan agar
spesimen tidak rusak
c. Pengambilan Spesimen
1. Pengambilan spesimen harus sesuai dengan SOP

d. Penyimpanan Spesimen

1. Penyimpanan spesimen harus sesuai dengan SOP


2. Spesimen yang disimpan harus di beri zat pengawet

e. Petugas Yang Berhak Melakukan Pemeriksaan Laboratorium


1. Petugas Laboratorium.
B. JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN


1. Darah Parasitologi
 Preparat malaria
 Malaria (RDT)
Hematologi
 Hemoglobin
 Hematokrit
 Eritrosit
 Leukosit
 Trombosit
Kimia Klinik
 Glukosa
 Kholesterol
 Asam Urat
2. Urine Imunologi
 Test Kehamilan
 HIV
 Golongan Darah
 HbsAg
 Syphilis
3. Feaces Mikroskopis
 Telur cacing ( Eosin 2%)
4. Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam)

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI


Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi merupakan merupakan
pemeriksaan laboratorium yang sangat mudah tertular suatu penyakit dan
juga rentan menimbulkan kecelakaan kerja.
Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi yaitu :
1. Pemeriksaan sputum (BTA)
2. Pemeriksaan HIV (Rapid Test)

D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS


LABORATORIUM
Kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas laboratorium adalah
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerjayang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
Keselamatan dan Kesehatan kerja petugas laboratorium (K3) merupakan
bagian dari pengelolaan laboratorium, pemahaman keamanan laboratorium
dengan melakukan tindakan pengelolaan spesimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia, mencegah potensi infeksi dari petugas
ke petugas lain untuk keluarga dan ke masyarakat. Petugas laboratorium
wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam setiap tindakan.

E. WAKTU PENYAMPAIAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium disesuaikan dengan
jenis pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, khusus pasien urgent / cito
maka waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium harus
didahulukan dari pasien lainnya.Waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium pasien umum dan pasien urgent (cito):
Tabel 1. Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
Air Balui

NO JENIS WAKTU WAKTU CITO


PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENYERAHAN
1. Hematologi
 Hemoglobin 10 menit 20 menit 10 menit
(metode sahli)
2. Kimia Darah
 Glukosa 5 menit 10 menit 5 menit

3. Kimia Urine
 Glukosa 5 menit 10 menit 5 menit
 Protein 5 menit 10 menit 5 menit
4. Bakteriologi
 Sputum (BTA) 2 hari 3 hari 2 hari

5. Parasitologi
 Malaria ( RDT) 5 menit 10 menit 5 menit
 Preparat 20 menit 30 menit 20 menit
malaria
6. Imunologi
 Test kehamilan 5 menit 10 menit 5 menit
 HIV Rapid test 5 menit 10 menit 5 menit
 Golongan darah 5 menit 10 menit 5 menit
 HBsAg Rapid 20 menit 30 menit 20 menit
test
5 menit 10 menit 5 menit
 Syphilis Rapid
test
25 menit 30 menit 20 menit
 Rapid Antigen
Covid 19

F. PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS


Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis adalah pelaporan
hasil laboratorium yang menggambarkan kondisi patofisiologi pasien yang
nilainya diluar batas normal yang telah disepakati bersama , baik dibawah /
diatas nilai normal, dimana pasien memerlukan intervensi tindakan medis
segera karena dapat membahayakan keselamatan pasien.
Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
yang kritis:
1. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis bersifat gawat
darurat dan harus dengan cepat dan tepat hasil pemeriksan
dikeluarkan.
2. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis diberikan kepada
dokter, perawat, atau bidan yang meminta pemeriksaan laboratorium.

Tabel 2. Nilai Ambang Kritis


NO PARAMETER LIMIT LIMIT SATUAN
RENDAH TINGGI
1 HEMATOLOGI
 Hemoglobin <5 >20 gr%
 Hematokrit < 30 > 60 %
 Eritrosit <2 > 10 Juta/mm2
 Trombosit < 20000 > 1000000 Ribu/mm3
2 <4000 > 50000 /mm3
 Leukosit
> 50 Mm/1 jam
 LED
KIMIA KLINIK
 Glukosa
< 80 >400 Mg/dl

G. REAGENSIA
Jenis reagen dan esensial yang diperlukan disesuaikan dengan metode
yang digunakan untuk tiap pemeriksaan di laboratorium Puskesmas
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan.

Tabel 3. Daftar Reagensia Esensial Dan Bahan Lain Yang Harus Tersedia :

N NAMA REAGEN DAN BAHAN PENYIMPANAN


O LAIN

1 Carbol fuchsin Suhu Ruang

2 Asam alkohol Suhu Ruang

3 Methylen blue Suhu Ruang

4 Stick Malaria Suhu Ruang

5 Stick HIV Suhu Ruang

6 Stick HBsAg Suhu Ruang

7 Stick Syphilis Suhu Ruang

8 Stick Hcg Suhu Ruang

9 Immersion Oil Suhu Ruang

10 Alcohol 70 % Suhu Ruang

11 Giemsa Suhu Ruang


12 Methanol Suhu Ruang

13 HCl 0,1 N Suhu Ruang

14 Lorne laboratories anti A 2 – 8 OC

15 Lorne laboratories anti B 2 – 8 OC

16 Lorne laboratories anti AB 2 – 8 OC

17 Lorne laboratories anti D 2 – 8 OC

H. BATAS BUFFER STOCK


Batas bufferstock reagensia untuk pemesanan dalam pengadaan
ketersediaan reagen disesuaikan dengan kebutuhan reagen dalam batas
tertentu dengan dilakukan penambahan 20% dari kebutuhan reagen
sebagai bufferstock/ persediaan.
Tabel 4. Batas Buffer Stock Reagensia Di Puskesmas Air Balui:
N NAMA REAGEN DAN BAHAN LAIN
O

1 Carbol fuchsin

2 Asam alkohol

3 Methylen blue

4 Stick Malaria

5 Stick HIV

6 Stick HBsAg

7 Stick Syphilis

8 Stick Hcg

9 Immersion Oil

10 Alcohol Pads

11 Giemsa stain

12 Methanol

13 HCl 0,1 N

14 Lorne laboratoris anti A

15 Lorne laboratories anti B

16 Lorne laboratories anti AB

17 Lorne laboratories anti D

18 Lysol 5%
I. RENTANG NILAI YANG MENJADI NILAI RUJUKAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rentang Nilai Rujukan Hasil Pemeriksaan Laboratorium yaitu :
NO JENIS PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
I HEMATOLOLOGY
- Hemoglobin L : 13 - 18 g/dl P : 12 - 16 g/dl
- Hematokrit L : 40 - 55 % P : 36 - 46 %
- Leukosit 4.000 - 10.000/ul
- Trombosit 150.000 - 450.000/ul
- Eritrosit 4.400 .000 - 5.600.000/ul
- LED L : <15mm/Jam P : < 20 mm/Jam
II KIMIA DARAH
- GDS <200 mg/dl
- GDP 80- 130 mg/dl
- Gula Darah 2 Jam PP <180 mg/dl
- Cholestrol < 200 mg/dl
- Urid Acid L : 3 - 7 mg/dl P : 2 - 6 mg/dl
III IMMUNOLOGY /SEROLOGY
- DENGUE
IgM Negatif
IgG Negatif
NS1 Negatif
- Golongan Darah
- HbsAg Negatif
- HIV Negatif
- Sifilis Negatif
- Rapid Antigen Covid 19 Negatif
IV MIKROBIOLOGY / PARASITOLOGY
- BTA
- Malaria (DDR) Negatif
- Telur Cacing Negatif
V URINE
- Makroskopis
Warna
Bau
Kejernihan
pH
- Mikroskopis
Leukosit /Lp
Eritrosit /Lp
Sel Epitel Negatif
Kristal Negatif
- Glukosa Urine Negatif
- Protein Urine Negatif
- Tes Kehamilan (Tgl/Bln/Thn) Negatif

J. PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUMPUSKESMAS AIR BALUI


Pengendalian Mutu Laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas Air
Balui bertujuan untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium
secara berkelanjutan. Kegiatan Pengendalian mutu Laboratorium meliputi:

1. Penyusunan Standar Prosedur Operasional oleh tenaga teknis


laboratorium yang disahkan oleh Penanggung Jawab Laboratorium;
2. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis
laboratorium secara berkesinambungan;
3. Pemantapan Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua
tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi pemantapan mutu internal dan
pemantapan mutu eksternal.
A. PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA PUSKESMAS
AIR BALUI
Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat
menimbulkan bahaya / resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di
dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya.Untuk mengurangi /
mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus
melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai
dengan ketentuan atau standar prosedur yang berlaku.

K. Pengelolaan Limbah
1. Limbah padatterdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah
kimia, limbah B3 dan limbah plastik.

Fasilitas Pembuangan limbah padat:


a. Tempat Pengumpulan Sampah
 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu buah
untuk satu kegiatan.
 Kantong plastik yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari
atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.
 Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai
pembungkus sampah dengan warna dan label seperti pada tebel
berikut :
Warna tempat
NO KATEGORI / kantong LAMBANG
plastik
pengumpulan
sampah

1 Radio Aktif Merah

2 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning
3 Sitotoksik Ungu
4 Umum Hitam “DOMESTIK” warna
putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan
dikosongkan dalam waktu sekurang – kuranya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
 Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
 Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Limbah Cair terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair infeksius
dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam septic tank.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang
berlaku melalui IPAL.
Ditetapkan di : Air Balui
Pada tanggal : 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS AIR BALUI

HERMANSYAH,SKM.,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai