Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN

DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA


NOMOR : 019/KIM/SK/I/2023
TENTANG
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI KLINIK IIS MEDIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Klinik Iis Medika, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Laboratorium yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Laboratorium di Klinik Iis
Medika dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Kepala Klinik Iis Medika sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan Laboratorium di
Klinik Iis Medika;
c. bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) diatas,
perlu ditetapkan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Dokter Mandiri, Tempat Praktek Dokter Gigi
Mandiri;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013
tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang
Baik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
657/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Pengiriman dan
Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan
Muatan Informasinya;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA TENTANG


JENIS JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG
TERSEDIA DI KLINIK IIS MEDIKA.
Kesatu : Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Klinik Iis Medika
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini
Kedua : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Iis
Medika sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama
harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan
pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sukoharjo
Pada tanggal
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA

TRI ISPONINGSIH
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
KLINIK IIS MEDIKA
NOMOR : 019/KIM/SK/I/2023
TENTANG : PELAYANAN DAN
JENIS PEMERIKSAAN
LABORATORIUM KLINIK IIS
MEDIKA
PELAYANAN LABORATORIUM
1. PELAYANAN DAN JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK IIS
MEDIKA
No Jenis-jenis Pelayanan Laboratorium
1. Pelayanan Pemeriksaan Hematologi:
1.1. Hemoglobin
1.2. Darah rutin, dst
2. Pelayanan Pemeriksaan Urin :
2.1. Urin Lengkap
2.2. Protein Urin
2.3. PP test
3. Pelayanan Pemeriksaan Kimia Darah :
3.1. Gula Darah Puasa
3.2. Gula Darah Sewaktu
3.3. Gula Darah 2 Jam PP
3.4. Cholesterol
3.5. Asam Urat
3.6. Trigliserida
3.7. Ureum
3.8. Kreatinin
3.9. HDL
3.10. LDL
3.11. SGOT
3.12. SGPT
4. Imunoserologi
1.1. HBSAg
1.2. Widal
1.3. Golongan Darah
1.4. VDRL
1.5. HIV
1.6. Salmonella Ig G/ Ig M
1.7. Dengue NS1
6. Pelayanan Pemeriksaan Swab
A. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten,
yaitu:
1. Penanggung jawab Laboratorium
a. Kompetensi :
Dokter umum yang berkompeten dalam bidang Laboratorium Klinik.
b. Tugas :
Sebagai penanggung jawab atas pemeriksaan yang dilakukan oleh
Laboratorium klinik.
c. Kebutuhan
Sejumlah 1 orang
2. Kepala Unit Laboratorium
a. Kompetensi :
 Minimal lulusan D III Analis Kesehatan.
b. Tugas :
 Mengoraganisir, mengatur serta mengontrol kinerja dari staff
Laboratorium, agar pemeriksaan tetap berjalan dengan baik.
 Melaksanakan pemeriksaan spesimen.
 Melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan specimen yang
kemudian di serahkan kepada dokter atau paramedis untuk
dijelaskan kepada pasien.
c. Kebutuhan :
 Sejumlah 1 orang.
3. Staff Laboratorium
a. Kompetensi :
 Minimal lulusan DIII Analis Kesehatan.
b. Tugas :
 Melaksanakan pemeriksaan spesimen dan uji cocok serasi.
 Melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan spesimen yang
kemudian di serahkan kepada dokter atau paramedis untuk
dijelaskan kepada pasien.
c. Kebutuhan :
 Sejumlah 1 orang.
B. PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK PELAYANAN
SETIAP JENIS PEMERIKSAAN HARUS DIPANDU DENGAN PROSEDUR
Dilakukan mulai dari :
1. Permintaan Pemeriksaan
Pemeriksaan spesimen dilakukan bila ada permintaan dari unit
pelayanan dengan disertai formulir rujukan laboratorium yang sudah
disediakan.
2. Pengambilan dan Penerimaan Spesimen
Pengambilan dan penerimaan spesimen dilakukan oleh analis
laboratorium dan petugas laboratorium yang lain yang diberi
pelimpahan wewenang bila analis sedang tidak ada ditempat.
Penyimpanan spesimen untuk pemeriksaan rutin ditunggu sampai satu
jam setelah hasil pemeriksaan selesai dan tidak ada penambahan
permintaan pemeriksaan laboratorium yang lain dari unit pelayanan
yang merujuk.
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium adalah proses pemeriksaan penunjang
(darah, urine, dan sebagainya) di ruang laboratorium yang diperlukan
oleh dokter sebagai pendukung proses diagnosa pasien penderita.
4. Penyerahan Hasil
Penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil lab adalah kegiatan menilai
evaluasi apakah hasil pemeriksaan lab diserahkan tepat waktu sesuai
dengan waktu tunggu masing-masing pemeriksaan.

C. PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA LABORATORIUM KLINIK IIS MEDIKA


1. Pemeriksaan Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat menggunakan stik
yang dikerjakan oleh Perawat di Ruang Laborat

D. KETENTUAN PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK IIS MEDIKA


1. Buka setiap hari kerja dari jam 07.00 s/d 20.30
2. Untuk diluar jam kerja hanya melayani pemeriksaan Gula Darah,
Kolesterol dan Asam Urat
3. Sumber Daya pelaksana : 1 orang tenaga Akademi Analis
Kesehatan.
4. Melayani pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin dan Darah Rutin.
5. Melayani pemeriksaan Urine : Urin Lengkap, Protein Urine, PP test
Melayani pemeriksaan Kimia darah : Gula Darah Puasa, Gula,
Darah Sewaktu, Gula Darah 2 Jam PP, Cholesterol, Asam Urat,
Trigliserida, Ureum, Kreatinin, HDL, LDL, SGOT, SGPT
6. Melayani pemeriksaan Imunoserologi : HBSAg, Widal, Golongan Darah
VDRL, HIV, Salmonella Ig G/ Ig M, Dengue NS1

E. UNTUK PEMERIKSAAN KASUS-KASUS BERISIKO TINGGI


Diatur sebagai berikut:
Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit hepatitis B, maka :
1. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan petugas mencuci tangan
dengan menggunakan sabun dan desinfektan;
2. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat pengambilan darah;
3. Beberapa pemeriksaan sampel darah dilakukan dengan menggunakan
rapid test;
4. Alat yang digunakan adalah yang sekali pakai.
F. UNTUK PEMERIKSAAN KASUS-KASUS BERISIKO TINGGI
1. Petugas laboratorium memastikan pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) selama bekerja di laboratorium.
2. Petugas laboratorium memastikan APD diruangan Laboratorium
Klinik Iis Medika lengkap, terdiri dari :
•Jas laboratorium;
•Masker;
•Handscoon;
•Alas Kaki tertutup
3. Petugas laboratorium menyusun jadwal pemantauan penggunaan
APD.

G. WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
Di Laboratorium Klinik Iis Medika :

PARAMETER WAKTU
HEMATOLOGI
Hemoglobin 30 menit
Darah Rutin 60 menit
URINALISA
Urin Lengkap 120 menit
Urin 3 Parameter 25 menit
IMUNOSEROLOGI
GolDarah 30 menit
Widal 30 menit
HbsAg 30 menit
PP Test 20 menit
HIV 30 menit
Syphilis 30 menit
KIMIA DARAH
Gula Darah Puasa 60 menit
Gula Darah Sewaktu 60 menit
Gula Darah 2 Jam PP 60 menit
Cholesterol 60 menit
HDL 60 menit
LDL 60 menit
Asam Urat 60 menit
Trigliserida 60 menit
Ureum 60 menit
Creatinin 60 menit
SGOT 60 menit
SGPT 60 menit

H. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM CITO


Hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien yang kritis harus
disampaikan segera kepada tenaga kesehatan yang meminta dalam batas
waktu paling lambat satu jam setelah hasil diperoleh dengan acuan sebagai
berikut :

Jenis Nilai Ambang Kritis


No Pemeriksaan Waktu Batas Bawah Batas Atas Kritis
Kritis
1 Hemoglobin 15 Menit <5 gr/dl >20 gr/dl
2 Leukosit 15 Menit <2.000 sel/mm3 >30.000 sel/mm3
3 Trombosit 15 Menit <40.000 sel/mm3 >1.000.000
sel/mm3
4 Hematokrit 15 Menit <20 % >60%
5 Gula Darah 15 Menit <30 mg/dl >550 mg/dl

I. JENIS REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA


1. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan;
2. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada
tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan
sekali.

A REAGEN HEMATOLOGI
Drabkin
Turk
Rees Ecker
Set alat mindray BC2800
B REAGEN URINALISA
Urin stik 10 parameter
Urin stik 3 parameter
C REAGEN IMUNOSEROLOGI
GolDarah (Anti A, Anti B, Anti AB,
Anti D)
Widal( Salmonella Typhi O dan H)
HbsAg
HIV
Syphilis
Pp test
Rapid covid-19
D KIMIA DARAH
Gula Darah liquid
Gula Darah Stik
Cholesterol Liquid
HDL Liquid
Asam Urat Liquid
Trigliserida Liquid
Ureum Liquid
Creatinin Liquid
SGOT Liquid
SGPT Liquid
E BAHAN HABIS PAKAI
Spuit 3 cc
Spuit 1 cc
Needle 25 G
Tabung Vaccum
Pot Urin
White Tip
Yellow Tip
Blue Tip
Blood Lancet
Object Glass
Dek Glass
Plester
Kapas
Kartu Golongan Darah
H BAHAN LAIN-LAIN
Alkohol 70%
Chlorin
Kertas roll hasil

J. BATAS BUFFER STOK REAGENSIA UNTUK MELAKUKAN PEMESANAN

BATAS
REAGEN
BUFFER
A HEMATOLAGI
HB Cyanmeth 250 ml
Turk 0,5 botol
Rees Ecker 0,5 botol
Set alat Mindray BC2800 500 ml
B URINALISA
Urin stik 10 parameter 20 buah
Urin stik 3 parameter 20 buah
C IMUNOSEROLOGI
GolDarah 0,5 vial
Widal 0,5 vial
HbsAg 20 tes
PP tes 10 tes
HIV 10 tes
Syphilis 10 tes
Rapid Covid-19 10 tes
D KIMIA KLINIK
Gula Darah 1 botol
Cholesterol 1 botol
HDL 1 botol
Asam Urat 1 botol
Trigliserida 1 botol
Ureum 1 botol
Creatinin 1 botol
SGOT 1 botol
SGPT 1 botol
E BAHAN HABIS PAKAI
Spuit 3cc 1 box
Needle 25 G 0,5 box
Tabung Vaccum 1 box
Pot Urin 20 pcs
White Tip 0,5 bag
Yellow Tip 0,5 bag
Blue Tip 0,25 bag
Blood Lancet 1 box
Object Glass 1 box
Dek glass 0,5 box
Plester 1 roll
Kapas 1 gulung
Kartu Golongan Darah 20 lembar
Spuit 1cc 1 box
H BAHAN LAIN-LAIN
Alkohol 70% 1 botol
Chlorin 0,5 botol
Kertas roll hasil 1 roll

K. PROSES UNTUK MENYATAKAN JIKA REAGEN TIDAK TERSEDIA


Proses untuk menyatakan jika reagen tidak tersedia di Laboratorium
Klinik Iis Medika adalah jika stock reagensia mau habis (Tinggal 20% dari
stok awal), pada saat itulah melakukan order reagensia ke pengelola
pengadaan barang Klinik.

L. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM HARUS


DILENGKAPI DENGAN NILAI NORMAL, RENTANG NILAI RUJUKAN
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
Pemeriksaan Rentang Nilai
P. dewasa : 12-16 gr/dl
1. Hb L. dewasa : 14-18 gr/dl
Anak : 10-16 gr/dl
P : 37-43 Vol%
2. Hematokrit L : 40-48 Vol%
Anak : 33-38 Vol%
3. Trombosit 150.000-400.000 U/L
4. Leukosit 4.000-10.000 /mm³
P : 4,0-5,0 juta/mm³
5. Eritrosit
L : 4,5-5,5 juta/mm³
6. Gula Darah
75-115 mg/dl
Puasa
7. Gula Darah 2
115 - 150 mg/dl
Jam PP
8. Gula Darah
<150 mg/dl
Sewaktu
9. Cholesterol Total ≤200 mg/dl
10. HDL 35-65 g/dl

11. Asam Urat P : 2,3-6,2 mg/dl


L : 3,6-7,2 mg/dl
12. Trigliserida ≤200 mg/dl
13. Ureum 17-43mg/dl
14. Creatinin P : 0,5-0,9 mg/dl
L : 0,7-1,2 mg/dl
15. SGOT <25 U/L
16. SGPT <25 U/L
17. HBSAg Non Reaktif
18. Widal Negatif
19. HIV Non Reaktif
20. Syphilis Negatif
21. PP tes Positif/Negatif
22. Rapid covid-19 IgG : Non Reaktif
IgM : Non Reaktif
23.Urine lengkap

Kimia
Berat Jenis 1,001 – 1,030
Ph 5,0 – 7,5
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Negatif
Keton Negatif
Nitrit Negatif
Lekosit Negatif
Blood Negatif
Sedimen
Epitel 0 – 2 sel/LPK
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Lekosit 0 – 5 sel/LPB
Eritrosit 0 – 3 sel/LPB
Bakteri Negatif

M. PEMERIKSAAN DAN PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM YANG KRITIS.
1. Hasil pemeriksaan laboratorium yang masuk ambang kritis harus
segera dilaporkan setelah hasil selesai.
2. Ambang nilai kritis yang telah ditetapkan

Nilai Kritis
Jenis
Pemeriksaan
Batas Bawah Batas Atas

Hemoglobin < 5 gr/dL >20 gr/dl


Leukosit <2000/mm³ >30.000/mm³

Trombosit <40.000/mm³ >1.000.000/mm³


Gula Darah <30 mg/dl > 550 mg/dl

O. PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM


Pengendalian Mutu Laboratorium di Klinik Iis Medika bertujuan
untuk tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium secara berkelanjutan.
Kegiatan mutu laboratorium meliputi
1. Penyusunan Standart Operasional Prosedur yang dilakukan oleh
petugas laboratorium yang disahkan oleh Penanggung Jawab
Laboratorium.
2. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis
laboratorium secara berkesinambungan.
3. Pemantapan Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau
semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi pemantapan mutu
internal dan eksternal.

P. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL


Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan
secara periodik oleh pihak luar untuk memantau dan menilai hasil
pemeriksaan laboratorium. Kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal di Klinik
Iis Medika dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas teknis laboratorium tanpa
perlakuan khusus.Petugas teknis laboratorium menggunakan reagensia,
bahan, dan alat yang biasa digunakan setiap hari.Hasil penilaian yang
diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk mencari penyebab
masalah dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

Q .PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


Pengelolaan Limbah
1. Limbah padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah
khusus seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah kimia, limbah
B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan limbah padat.
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu
buah untuk satu kegiatan. Kantong plastik yang melapisi bagian
dalamnya diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi
sampah.
b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara
Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan
dikosongkan dalam waktu sekurang – kurangnya satu kali dalam
24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
● Sampah infeksius dikelola sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
● Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestik, limbah cair
infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair:
a. Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk ke dalam
pembuangan biasa.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan
yang berlaku melalui SPAL.

Ditetapkan di : Sukoharjo
Pada tanggal :
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA

TRI ISPONINGSIH

Anda mungkin juga menyukai