Anda di halaman 1dari 11

omor SNI : SNI 01-3541-2002 Judul : Margarin

File SNI Belum Tersedia


Terimakasih kepada para pengunjung website BSN yang telah memanfaatkan fulltext
akses seluruh koleksi digital SNI melalui SNI Online selama 2 tahun (2010-2012). Mulai
Tahun 2013, website BSN akan menyediakan full text akses SNI yang baru ditetapkan
selama 1 tahun. SNI hasil adopsi badan standar asing tidak dapat kami tampilkan
semua secara fulltext, terkait peraturan hak cipta di masing-masing Organisasi
Pengembang Standar. Dokumen SNI yang tidak tersedia secara online dapat diperoleh
(sesuai ketentuan yang berlaku) di: Perpustakaan BSN, email:dokinfo@bsn.go.id,
phone: +62 21 5747043 ext 144

SNI ini direvisi oleh : PNPS - Margarin Abstraksi : Standar ini merupakan revisi SNI 01-
3541-1994 Margarin, menetapkan syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, hygiene,
pengemasan dan syarat penandaan untuk produk emulsi berbentuk semi padat dan cair,
dengan kandungan lemaknya tidak kurang dari 62% dan tidak lebih dari 90%, dan
penggunaan utamanya adalah sebagai margarin. Standar ini tidak berlaku bagi mentega.
Syarat mutu dan kriteria uji yang ditetapkan untuk margarine mencakup keadaan (bau, warna,
dan rasa), air, vitamin A, vitamin D, asam butirat, bilangan asam, bahan tambahan pangan,
cemaran logam, cemaran arsen, dan cemaran mikroba. ICS : 1. 67.100.20 Mentega
SK Penetapan : 31/KEP/BSN/09/2002 Tanggal Penetapan : 05-09-2002 [dd-mm-yyyy] SNI
Ini Merevisi : 1. SNI 01-3541-1994 Margarin
Acuan Normatif SNI : 1. SNI 01-3555-1998 Cara uji minyak dan lemak
2. SNI 01-4866-1998 Cara uji cemaran arsen dalam makanan
3. SNI 19-0428-1998 Petunjuk pengambilan contoh padatan
4. SNI 01-2891-1992 Cara uji makanan dan minuman
5. SNI 01-2896-1998 Cara uji cemaran logam dalam makanan
6. SNI 01-2897-1992 Cara uji cemaran mikroba
Acuan Normatif non SNI : 1 . AOCS Ca 5c-87 (1989),
SNI HS : 1. 1517.10.00.00 -Margarin, tidak termasuk margarin cair
LPK : 1. LP 025 IDN - Balai Pengujian Mutu Barang Jakarta (118 SNI lainnya)
2. LSPr-004-IDN - Pustan Deperin (117 SNI lainnya)
3. LSPr-010-IDN - Agro Based Industry Product Certification (ABIPro) (56 SNI lainnya)
Jumlah Halaman : 19

Nomor SNI : SNI 01-2897-1992 Judul : Cara uji cemaran mikroba

File SNI Belum Tersedia


Terimakasih kepada para pengunjung website BSN yang telah memanfaatkan fulltext
akses seluruh koleksi digital SNI melalui SNI Online selama 2 tahun (2010-2012). Mulai
Tahun 2013, website BSN akan menyediakan full text akses SNI yang baru ditetapkan
selama 1 tahun. SNI hasil adopsi badan standar asing tidak dapat kami tampilkan
semua secara fulltext, terkait peraturan hak cipta di masing-masing Organisasi
Pengembang Standar. Dokumen SNI yang tidak tersedia secara online dapat diperoleh
(sesuai ketentuan yang berlaku) di: Perpustakaan BSN, email:dokinfo@bsn.go.id,
phone: +62 21 5747043 ext 144

SNI ini direvisi oleh : SNI 2897:2008 - Metode pengujian cemaran mikrobia dalam daging,
telur dan susu serta hasil olahannya Abstraksi : Pertama sekali dilakukan persiapan dan
homogenisasi contoh. Kemudian pemeriksaan terhadap angka lempeng total, bakteri
coliform, escherichia coli, salmonella, staphy lococcus ameus, enterococci, clostridium
perfringens, vibrio cholerae, kapang dan khamir. ICS : 1. 67.040 Produk makanan secara
umum
SK Penetapan : 019/IV.2.06/HK.01.04/05/1992 Tanggal Penetapan : 07-05-1992 [dd-mm-
yyyy] SK Revisi : 100/KEP/BSN/10/2008 Tanggal Penetapan : 10-10-2008 [dd-mm-yyyy]
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI : 1. SNI 01-3541-2002 Margarin
2. SNI 01-6241-2000 Air demineral
3. SNI 7599:2010 Maltodekstrin
4. SNI 3148.1:2009 Pakan konsentrat - Bagian 1: Sapi perah
5. SNI 01-7148-2005 Minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui
6. SNI 4258.1:2010 Sorbitol-Bagian 1: Sorbitol cair
7. SNI 01-6684-2002 Minuman energi
8. SNI 01-6630-2002 Mi makanan ringan
9. SNI 01-1898-2002 Teh wangi
10. SNI 01-6683-2002 Naget ayam (Chicken nugget)
11. SNI 7598:2010 Maltitol cair
12. SNI 4591:2010 Dekstrosa monohidrat
13. SNI 01-7084-2005 Simplisia jahe
14. SNI 01-6685-2002 Kopi gula susu dalam kemasan
15. SNI 01-6242-2000 Air mineral alami
16. SNI 01-6236-2000 Manisan rumput laut dalam kemasan
17. SNI 01-3551-2000 Mi instan
18. SNI 01-3551-2000 Mi instan
19. SNI 4258.2:2010 Sorbitol-Bagian 2: Sorbitol bubuk
20. SNI 01-7086-2005 Kencur untuk bahan baku obat
21. SNI 01-2976-2006 Saus cabe
22. SNI 01-7085-2005 Simplisia kencur
23. SNI 01-3553-2006 Air minum dalam kemasan
24. SNI 01-3836-2000 Teh kering dalam kemasan
25. SNI 3148.2:2009 Pakan konsentrat - Bagian 2: Sapi potong
LPK : 1. LP 024 IDN - Laboratorium Sentral Operasi Cibitung, PT Sucofindo (Persero) (50
SNI lainnya)
2. LP 025 IDN - Balai Pengujian Mutu Barang Jakarta (118 SNI lainnya)
3. LP 028 IDN - PT. Sucofindo (Persero) Cabang Laboratorium Surabaya (39 SNI lainnya)
4. LP 031 IDN - UPT Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Riau (15 SNI lainnya)

5. LP 057 IDN - Balai Besar Industri Agro (116 SNI lainnya)


6. LP 069 IDN - Corporate Quality Assurance Laboratory, PT. Indofood CBP Sukses
Makmur (5 SNI lainnya)
7. LP 079 IDN - Laboratorium Penguji Balai Riset dan Standardisasi Industri Pontianak (41
SNI lainnya)
8. LP 084 IDN - Laboratorium Pengujian Limbah dan Lingkungan dan Aneka Komoditi -
Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Semarang (19 SNI lainnya)
9. LP 095 IDN - Laboratorium PT Pulau Sambu Kuala Enok, Riau (4 SNI lainnya)
10. LP 122 IDN - Laboratorium Kesmavet Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Propinsi DKI Jakarta (2 SNI lainnya)
11. LP 157 IDN - Laboratorium Kesehatan Daerah Propinsi DKI Jakarta (10 SNI lainnya)
12. LP 184 IDN - PT Saraswanti Indo Genetech (6 SNI lainnya)
13. LP 207 IDN - Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta (31 SNI
lainnya)
14. LP 252 IDN - PT Riau Sakti United Plantations-Industry (3 SNI lainnya)
15. LP 286 IDN - PT Biochem Technology (14 SNI lainnya)
16. LP 298 IDN - Laboratorium Penguji. PT Sari Incofood Corporation (3 SNI lainnya)
17. LP 349 IDN - Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Hasil Pertanian dan Hasil Hutan
Propinsi DKI Jakarta (1 SNI lainnya)
18. LP 382 IDN - Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta (2 SNI lainnya)
19. LP 411 IDN - PT TUV NORD Indonesia (4 SNI lainnya)
20. LP 417 IDN - PT Yamaha Motor Nuansa Indonesia (3 SNI lainnya)
21. LP 459 IDN - Balai Besar Karantina Pertanian Makassar (1 SNI lainnya)
Jumlah Halaman : 49

Nomor SNI : SNI 2897:2008 Judul : Metode pengujian cemaran mikrobia dalam
daging, telur dan susu serta hasil olahannya

File SNI Belum Tersedia


Terimakasih kepada para pengunjung website BSN yang telah memanfaatkan fulltext
akses seluruh koleksi digital SNI melalui SNI Online selama 2 tahun (2010-2012). Mulai
Tahun 2013, website BSN akan menyediakan full text akses SNI yang baru ditetapkan
selama 1 tahun. SNI hasil adopsi badan standar asing tidak dapat kami tampilkan
semua secara fulltext, terkait peraturan hak cipta di masing-masing Organisasi
Pengembang Standar. Dokumen SNI yang tidak tersedia secara online dapat diperoleh
(sesuai ketentuan yang berlaku) di: Perpustakaan BSN, email:dokinfo@bsn.go.id,
phone: +62 21 5747043 ext 144

Abstraksi : Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2897-1992, menetapkan metode
pengujian cemaran mikroba Total Plate Count (TPC), Coliform, Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Salmonella spp., Campylobacter spp., dan Listeria monocytogenes
secara kualitatif dan kuantitatif pada daging, telur dan susu, serta hasil olahannya. Pengujian
Total Plate Count (TPC) dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat
dalam suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media
agar. Pengujian Most Propable Number (MPN) Coliform pada prinsipnya terdiri dari uji
presumtif dan uji konfirmasi, dengan menggunakan media cair di dalam tabung reaksi dan
dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan
timbulnya gas di dalam tabung Durham. Prinsip pengujian Staphylococcus aureus adalah
hitung cawan secara sebar pada permukaan media. Pengujian Salmonella spp. didasarkan
pada pertumbuhan bakteri ini pada media selektif melalui tahapan pra pengayaan dan
pengayaan yang dilanjutkan dengan uji biokimia dan serologi. Adapun Campylobacter
spp.diuji melalui pertumbuhan bakteri ini pada media selektif dengan tahapan pra pengayaan,
pengayaan, isolasi dan identifikasi serta konfirmasi. Konfirmasi dan uji biokimia dilakukan
melalui uji katalase, uji sensitivitas antibiotik, pengecatan gram, uji hippurate hydrolysis, uji
dengan TSIA, uji glucose utilization, uji katalase-oxidase, uji growth temperature tolerance,
uji pertumbuhan pada MacConkey Agar, dan uji pertumbuhan. Listeria monocytogenes diuji
melalui isolasi dan identifikasi bakteri dengan cara pembiakan pada media selektif.
Selanjutnya, identifikasi dilakukan melalui uji pengecatan gram, uji motilitas, uji gula-gula,
uji katalase, dan uji konfirmasi. Panitia Teknis : 67-03 Peternakan dan Produk Peternakan
ICS : 1. 67.050 Metode umum untuk pengujian dan analisa produk
SK Penetapan : 100/KEP/BSN/10/2008 Tanggal Penetapan : 10-10-2008 [dd-mm-yyyy]
SNI Ini Merevisi : 1. SNI 01-2897-1992 Cara uji cemaran mikroba
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI : 1. Susu segar
2. SNI 3932:2008 Mutu karkas dan daging sapi
3. SNI 3925:2008 Mutu karkas dan daging kambing/domba
4. SNI 3924:2009 Mutu karkas dan daging ayam
5. SNI 3141.1:2011 Susu segar-Bagian 1: Sapi
6. SNI 3926:2008 Telur ayam konsumsi
Printed : e-File Jumlah Halaman : 36

Nomor SNI : SNI 01-2332.1-2006 Judul : Cara uji mikrobiologi - Bagian 1: Penentuan
Coliform dan Escherichia coli pada produk perikanan

File SNI Belum Tersedia


Terimakasih kepada para pengunjung website BSN yang telah memanfaatkan fulltext
akses seluruh koleksi digital SNI melalui SNI Online selama 2 tahun (2010-2012). Mulai
Tahun 2013, website BSN akan menyediakan full text akses SNI yang baru ditetapkan
selama 1 tahun. SNI hasil adopsi badan standar asing tidak dapat kami tampilkan
semua secara fulltext, terkait peraturan hak cipta di masing-masing Organisasi
Pengembang Standar. Dokumen SNI yang tidak tersedia secara online dapat diperoleh
(sesuai ketentuan yang berlaku) di: Perpustakaan BSN, email:dokinfo@bsn.go.id,
phone: +62 21 5747043 ext 144

Abstraksi : Standar ini menetapakan prinsip pengujian coliform dan Escherichia coli pada
produk perikanan termasuk persyaratan peralatan, media dan pereaksi, kondisi pengujian,
preparasi contoh. Prosedur pengujian diatur dari persiapan contoh, analisa yang mencakup uji
pendugaan coliform dan Escherichia coli, uji morfologi dan uji biokimia. Interpretasi hasil
menggunakan kriteria nilai gas pada tabung LTB, indol, MR, VP, Citrat dan uji morfologi.
Pelaporan berisi pernyataan coliform dan Escherichia coli dari hasil interpretasi dalam Angka
Paling Memungkinkan/g (APM/g). Keamanan dan keselamatan kerja juga diatur dalam SNI
ini. Standar ini digunakan untuk menentukan bakteri indikator sanitasi (Coliform dan
Escherichia coli) pada produk perikanan. Prinsip pengujian ini adalah menumbuhkan bakteri
dalam suatu media cair dan perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif
setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Dalam prosedur pengujian terdapat beberapa
tahap analisa yang mencakup uji pendugaan coliform (Presumptive coliform), uji penegasan
coliform (confirmed coliform), uji pendugaan Escherichia coli (faecal coliform, presumptive
Escherichia coli), uji penegasan Escherichia coli (confirmed Escherichia coli), uji morfologi,
uji biokimia dan produksi gas dari laktosa. ICS : 1. 67.120.30 Ikan dan produk ikan
Akan diberlakukan wajib oleh : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
(KEP.61/MEN/2009) SK Penetapan : 105/KEP/BSN/05/2006 Tanggal Penetapan : 16-05-
2006 [dd-mm-yyyy] SNI Ini Merevisi : 1. SNI 01-2332-1991 Produk perikanan, Penentuan
escherichia coli
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI : 1. SNI 2731.1:2010 Cumi-cumi beku - Bagian
1: Spesifikasi
2. SNI 7757:2013 Otak-otak Ikan
3. Mutiara-Bagian 1: Spesifikasi
4. Petis Udang-Bagian 1: Spesifikasi
5. Keripik belut-Bagian 1: Spesifikasi
6. Tuna ground meat
7. Belut fillet rebus beku
8. SNI 7761:2013 Dodol rumput laut
9. SNI 7760:2013 Ikan renyah
10. SNI 3228.1:2010 Lobster utuh rebus beku - Bagian 1: Spesifikasi
11. SNI 7560.1:2010 Kepiting (Scylla serrata) kulit lunak beku - Bagian 1: Spesifikasi
12. Bekicot beku-Bagian 1: Spesifikasi
13. Agar-agar Kertas-Bagian 1: Spesifikasi
14. Petis Udang-Bagian 1: Spesifikasi
15. RSNI4 7755:2012 Sosis ikan
16. SNI 3230.1:2010 Scallop (Amusium pleuronectes) beku - Bagian 1: Spesifikasi
17. Metode pengujian kimia produk perikanan penentuan kadar khlor aktif
18. Kecap ikan-Bagian 1: Spesifikasi
19. Teripang beku
20. Ikan ekor kuning (Caseo Erythrogaster) segar
21. Ikan tenggiri (Scromberus sp) Segar
22. Ikan kerapu hidup beku untuk konsumsi
23. Kepiting hidup
24. Lobster hidup untuk konsumsi
25. Labi-labi (Tronyx SPP) Hidup
26. Cara uji kimia - Bagian 7: Penentuan kadar logam berat timbal pada produk
perikanan.
27. Cara uji fisika - Bagian 7: Pengujian filth pada produk perikanan
28. Belut hidup
29. SNI 2695.1:2010 Sirip cucut kering - Bagian 1: Spesifikasi
30. Udang kupas rebus beku untuk sushi ebi
31. Fillet ikan ekor kuning
32. Ikan layur
33. Gurita (Octopus sp) utuh beku
34. Ikan layang (Decapterus spp) beku
35. Sotong (Sepia sp) utuh beku
36. Ikan bawal segar
37. Minyak ikan-Bagian 1: Spesifikasi
38. SNI 2709.1:2010 Udang kering tanpa kulit - Bagian 1: Spesifikasi
39. SNI 7756:2013 Siomay ikan
40. SNI 6929.1:2010 Daging rajungan (Portunnus pelagicus) pasteurisasi dalam kaleng -
Bagian 1: Spesifikasi
41. SNI 4225.1:2010 Daging rajungan (Portunnus pelagicus) sterilisasi dalam kaleng-
Bagian 1: Spesifikasi
42. SNI 2727.1:2013 Bekicot (Achatina spp.) rebus beku - Bagian 1: Spesifikasi
43. SNI 7706.1:2011 Bibit kerbau - Bagian 1: Lumpur
44. SNI 7687.1:2013 Keripik belut Bagian 1: Spesifikasi
45. SNI 01-7263.1-2006 Marlin loin beku - Bagian 1: Spesifikasi
46. SNI 01-7264.1-2006 Marlin steak beku - Bagian 1: Spesifikasi
47. SNI 7758:2013 Naget Ikan
48. Tuna slice beku
49. SNI 2720.1:2010 Telur ikan terbang kering - Bagian 1: Spesifikasi
50. Lele Asap-Bagian 1: Spesifikasi
51. SNI 01-7266.1-2006 Bakso ikan beku - Bagian 1: Spesifikasi
52. RSNI3 2729:2012 Ikan segar
53. SNI 2354.5:2011 Cara uji kimia - Bagian 5: Penentuan kadar logam berat (Pb) dan
kadmium (Cd) pada produk perikanan
54. SNI 3231.1:2010 Daging kepiting rebus beku dalam kemasan - Bagian 1: Spesifikasi
55. Pempek Ikan Rebus Beku-Bagian 1: Spesifikasi
56. Abon ikan-Bagian 1: Spesifiaksi
57. Cumi-Cumi kering
58. Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan
59. SNI 2707.1:2010 Ubur-ubur asin - Bagian 1: Spesifikasi
60. SNI 7759:2013 Kaki Naga Ikan
61. SNI 6927:2013 Ikan ekor kuning segar
62. SNI 2718.1:2013 Petis udang Bagian 1: Spesifikasi
63. RSNI4 2694:2013 Surimi
64. RSNI3 2712:2012 Ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi
65. SNI 3461.1:2013 Teri nasi (Stolephorus spp) setengah kering Bagian 1: Spesifikasi
66. SNI 7660.1:2013 Belut (Monopterus albus) beku- Bagian 1: Spesifikasi
67. SNI 7661.1:2013 Pempek ikan rebus beku - Bagian 1: Spesifikasi
68. RSNI3 2696:2012 Fillet ikan beku
69. RSNI3 2725:2012 Ikan asap dengan pengasapan panas
70. SNI 7762:2013 Amplang Ikan
71. SNI 7143:2013 Ikan nila utuh beku
Bibliografi : 1. AOAC Official Method, 2000, Official Merthods of Analysis. 17th ed.
2. Official Chemical Method, 1979. Fish inspection branch fisheries and ocean, Canada
3. Food and Drug Administration. Bacteriological Analytical Manual. 1998. Escherichia coli
and Coliform Bacteria. 8th edition. Chapter 4
SNI HS : 1. 0302 Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan
daging ikan lainnya dari pos 03.04
LPK : 1. LP 395 IDN - Balai Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (6 SNI
lainnya)
2. LP 448 IDN - Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan Jakarta (3 SNI lainnya)
Jumlah Halaman : 22

Prosedur Perhitungan Coliform, Fecal Coliform dan E. coli Menggunakan


Metode MPN

Berikut adalah prosedur umum perhitungan coliform, fecal coliform dan E.coli yang
diinterpretasikan berdasarkan BAM dan SNI tahap demi tahap sehingga mudah untuk
dipahami.

A. Uji dugaan (presumtive test) untuk Coliform, Feacal Coliform dan E.coli (MPN).
1. Buat pelarut Butterfields buffered phosphate dengan melarutkan 34.0 g KH2PO4 dalam 500
ml H2O lalu atur pH 7.2 dengan 1 M NaOH.
2. Larutkan dengan akuades sampai 1L, stok pelarut simpan dalam refrigerator. Larutkan 1,25
ml dari stok pelarut ke dalam 1L H2O lalu sterilisasi menggunakan autoklaf.
3. Cairkan sampel beku pada suhu 2-8C selama kurang dari 18 jam atau suhu 45C selama 15
menit pada waterbath dengan agitasi. Timbang secara aseptis sebanyak 50g.
4. Masukkan sampel ke dalam kontainer blender yang telah disterilisasi. Tambahkan 450 ml
butterfield phosphate diluent (dihitung pengenceran pertama ; 50:450 atau 1:9). Kemudian
blending selama 2 menit. Jika sampel tersedia kurang dari 50g (X) maka pengenceran
pertamanya adalah X.9 ml.
5. Ambil 1 ml homogenat sampel (pengenceran 1/10) dari preparasi sampel lalu masukkan ke 9
ml diluents (pengenceran 1/100). Ambil 1 ml dari tabung pengenceran 1/100 untuk
dimasukkan ke 9 ml diluents (pengenceran 1/1000). Pada setiap transfer sampel yang
dilakukan, tabung dikocok berayun 25 kali dengan ketinggian ayunan pengocokan 30 cm
selama 7 detik.
6. Siapkan 3 seri tabung MPN berisi masing-masing 10 ml Lauryl Sulphate Tryptose (LST)
broth dengan tabung durham didalamnya (total 9 tabung yang dibagi menjadi 3 seri).
7. Masukkan 1 ml dari pengenceran 1/10 ke 3 tabung pertama, masukkan 1 ml dari pengenceran
1/100 ke 3 tabung kedua, dan masukkan 1 ml dari pengenceran 1/1000 ke 3 tabung ketiga.
8. Inkubasi semua tabung pada suhu 35 oC selama 48+2 jam. Amati terbentuknya gas pada
tabung durham dalam waktu 24 jam lalu catat hasilnya. Inkubasi lagi (24 jam sisanya) tabung
yang tidak terbentuk gas.
9. Masukkan air steril ke dalam LST broth sebagai kontrol sterilitas. Masukkan 1 ml kutur
E.coli ke dalam LST broth sebagai kontrol positif. Masukkan 1 ml kutur S. aureus ke dalam
LST broth sebagai kontrol negatif.
10. Interpretasi hasil positif jika media keruh dan terbentuk gas (harus kedua-duanya) pada
inkubasi 24 jam (jika belum terdapat tabung positif maka inkubasi diperpanjang menjadi 48
jam). Interpretasi hasil negatif jika tidak terdapat pertumbuhan dan tidak terbentuk gas.
11. Hitung kisaran konsentrasi Coliform, Fecal Coliform atau E.coli (MPN/g atau ml) dengan
menghitung tabung positif setiap seri kemudian cocokkan dengan tabel MPN. Perkiraan
konsentrasi yang didapat adalah dugaan adanya Coliform, Faecal Coliform atau E.coli. Harus
dilakukan uji lanjutan untuk menentukan kandungan jenis bakteri pada sampel.
Catatan : 5 seri tabung dipakai jika jenis sampel adalah produk kerang-kerangan.
B. Uji penegasan (confirmed test) untuk Coliform (MPN).
1. Siapkan maksimal 9 tabung berisi masing-masing 10 ml Brilliant Green Lactose Bile
(BGLB) broth dengan tabung durham didalamnya
2. Masukkan satu ulasan inokulum dari tiap tabung LST broth yang menghasilkan uji positif ke
dalam tiap tabung BGLB broth.
3. Inkubasi semua tabung pada suhu 35 oC selama 48+2 jam.
4. Masukkan air steril ke dalam BGLB broth sebagai kontrol sterilitas. Masukkan 1 ml kutur
E.coli ke dalam BGLB broth sebagai kontrol positif. Masukkan 1 ml kutur S. aureus ke
dalam BGLB broth sebagai kontrol negatif.
5. Interpretasi hasil positif jika media keruh dan terbentuk gas (harus kedua-duanya).
Interpretasi hasil negatif jika tidak terdapat pertumbuhan dan tidak terbentuk gas.
6. Hitung kisaran konsentrasi Coliform (MPN/g atau ml) dengan menghitung tabung positif
kemudian cocokkan dengan tabel MPN berdasarkan dari perhitungan uji dugaan. Perkiraan
konsentrasi yang didapat adalah penegasan adanya Coliform.
C. Uji penegasan (confirmed test) untuk Fecal Coliform dan E.coli (MPN).
1. Siapkan maksimal 9 tabung berisi masing-masing 10 ml EC broth dengan tabung durham
didalamnya
2. Masukkan satu ulasan inokulum dari tiap tabung LST broth yang menghasilkan uji positif ke
dalam tiap tabung EC broth.
12. Inkubasi semua tabung pada suhu 45,5 oC selama 48+2 jam. Amati terbentuknya gas pada
tabung durham dalam waktu 24 jam lalu catat hasilnya. Inkubasi lagi (24 jam sisanya) tabung
yang tidak terbentuk gas.
3. Masukkan air steril ke dalam EC broth sebagai kontrol sterilitas. Masukkan 1 ml kutur E.coli
ke dalam EC broth sebagai kontrol positif. Masukkan 1 ml kutur Bacillus subtilis ke dalam
EC broth sebagai kontrol negatif.
4. Interpretasi hasil positif jika media keruh dan terbentuk gas (harus kedua-duanya) baik pada
inkubasi 24 jam atau 48 jam. Interpretasi hasil negatif jika tidak terdapat pertumbuhan dan
tidak terbentuk gas.
5. Hitung kisaran konsentrasi Faecal Coliform dan E. coli (MPN/g atau ml) dengan
menghitung tabung positif kemudian cocokkan dengan tabel MPN berdasarkan dari
perhitungan uji dugaan. Perkiraan konsentrasi yang didapat adalah penegasan adanya Faecal
Coliform dan E. coli. Untuk mengetahui apakah pada tabung EC broth adalah Faecal
Coliform atau E. coli maka dilanjutkan uji penegasan untuk E. coli.
D. Uji penegasan (confirmed test) untuk E.coli (uji IMViC)
1. Tabung positif yang mengandung gas dari EC broth dikocok kemudian inokulasikan ke
dalam cawan L-EMB agar dan inkubasi pada 35 oC selama 18-24 jam.
2. Interpretasikan sebagai E.coli jika memiliki ciri-ciri koloni datar, berwarna hitam di tengah
koloni dengan atau tanpa warna kilat logam (metallic sheen). Inokulasikan 5 koloni tersangka
ke tabung PCA dan inkubasi pada 35 oC selama 18-24 jam untuk kultur uji penegasan
selanjutnya.
3. Pilih satu tabung dari 5 inokulasian yang ditumbuhkan untuk tiap tabung positif lalu lakukan
uji gram.
4. Uji pewarnaan gram dan morfologi sel :
a) Buat preparat ulas (smear) yang telah difiksasi dari tabung PCA yang diduga E. coli
b) Teteskan kristal violet sebagai pewarna utama pada kedua preparat , usahakan semua ulasan
terwarnai dan tunggu selama 1 menit
c) Cuci dengan akuades mengalir
d) Teteskan mordant (lugols iodine) lalu tunggu 1 menit
e) Cuci dengan akuades mengalir
f) Beri larutan pemucat (etanol 96%) setetes demi setetes hingga etanol yang jatuh berwarna
jernih. Jangan sampai terlalu banyak (overdecolorize)
g) Cuci dengan akuades mengalir
h) Teteskan counterstain (safranin) dan tunggu selama 45 detik
i) Cuci dengan akuades mengalir
j) Keringkan preparat dengan kertas tissue yang ditempelkan di sisi ulasan (jangan sampai
merusak ulasan) lalu biarkan mengering di udara.
k) Interpretasikan sebagai gram negatif jika berwarna merah dan sebagai gram positif jika
berwarna ungu.
l) Jika kultur dugaan adalah E. coli maka seharusnya menunjukkan sifat gram negatif dan sel
berbentuk batang pendek. Gunakan kultur Bacillus subtilis sebagai kontrol gram positif dan
kultur E. coli sebagai kontrol gram negatif.
5. Kultur sangkaan E.coli dari PCA yang menghasilkan sifat gram negatif dan berbentuk batang
diinokulasikan kembali ke media LST untuk mengkonfirmasi ulang terbentuknya gas.
Kemudian kultur sangkaan yang sama dilakukan uji IMViC.
6. Uji IMViC (produksi indol, uji Methyl Red, uji Voges-Proskauer, uji penggunaan Citrate)
a. Uji produksi indol; uji ini akan membedakan bakteri yang mampu atau tidak mampu
memproduksi indol dari Tryptone.
Inokulasikan kultur sangkaan ke Tryptone broth lalu inkubasi pada 35 oC selama 242 jam.
Tambahkan 0,2-0,3 ml reagen Kovacs. Jika terbentuk cincin merah pada bagian atas tabung
maka bakteri dapat memproduksi indol (indol positif) dan bila terbentuk cincin kuning maka
disimpulkan sebagai indol negatif. Jika kultur dugaan adalah E. coli maka seharusnya
menunjukkan hasil positif dan sel berbentuk batang pendek. Gunakan kultur Bacillus subtilis
sebagai kontrol negatif dan kultur E. coli sebagai kontrol positif.
b. Uji Methyl Red; uji ini akan membedakan bakteri yang mampu memproduksi asam dari
glukosa dan Methyl Red sebagai indikator penurunan pH (pH < 4,4 = merah ; pH 5-5,8 =
oranye ; pH > 6 = kuning).
Inokulasikan kultur sangkaan ke MR-VP broth lalu inkubasi pada 35 oC selama 482 jam.
Tambahkan 5 tetes larutan Methyl Red ke dalam tabung. Jika kultur dugaan adalah E. coli
maka seharusnya menunjukkan hasil positif. Gunakan kultur Enterobacter spp. sebagai
kontrol negatif dan kultur E. coli sebagai kontrol positif.
c. Uji Voges-Proskauer; uji ini dapat membedakan bakteri yang mampu memproduksi
acetylmethyl-carbinol atau tidak. Senyawa tersebut dideteksi dengan penambahan potassium
hydroxide yang akan membentuk diacetyl yang bereaksi dengan peptone menghasilkan warna
merah.
Inokulasikan kultur sangkaan ke MR-VP broth (media yang sama untuk uji MR) lalu inkubasi
pada 35 oC selama 482 jam. Setelah waktu 24 jam pindahkan 1 ml ke dalam tabung kosong
(13x100 mm) lalu tambahkan 0,6 ml larutan larutan -naphthol dan 0.2 ml 40% KOH.
Tambahkan beberapa kristal creatine. Kocok kemudian biarkan selama 2 jam. Uji VP
dinyatakan positif bila warna berubah menjadi merah. Jika kultur dugaan adalah E. coli maka
seharusnya menunjukkan hasil tidak ada perubahan warna / negatif. Gunakan kultur
Enterobacter spp. sebagai kontrol positif dan kultur E. coli sebagai kontrol negatif.
d. Uji penggunaan Citrate ; uji ini akan membedakan bakteri yang mampu menggunakan
Citrate sebagai sumber nutrisinya.
Inokulasikan kultur sangkaan ke medium Simmon Citrate (SC) agar lalu inkubasi pada 35 oC
selama 962 jam. Reaksi positif jika terdapat pertumbuhan media yang berwarna hijau
berubah menjadi biru, reaksi negatif jika tidak ada pertumbuhan dan media tetap hijau. Jika
kultur dugaan adalah E. coli maka seharusnya menunjukkan hasil tidak ada perubahan
warna / negatif. Gunakan kultur Klebsiella pneumoniae sebagai kontrol positif dan kultur E.
coli sebagai kontrol negatif.

Interpretasikan hasil uji IMViC dengan tabel berikut


Kriteria Biotipe 1 Biotipe 2
Gas pada tabung LST + +
Uji indol + -
Uji MR + +
Uji VP - -
Uji Citrate - -
Morfologi dan gram Batang pendek Batang pendek
Gram negatiif Gram negatif

Hasil yang mencirikan biotipe 1 dan biotipe 2 disimpulkan sebagai E.coli (positif).
Kalkulasi juga perhitungan MPN untuk E. coli (MPN/g atau ml) berdasarkan tabung positif.
Uji IMViC juga dapat dilaksanakan menggunakan test kit seperti API20E.

Link : Tabel MPN 3 seri tabung

E. Indra Pradhika. 2012

Referensi :

Feng, Peter, S. D. Weagant, and M. A. Grant. 2002. Enumeration of Escherichia coli and the
Coliform Bacteria. BAM (Bacteriological Analytical Manual), Chapter 4. FDA (Food and
Drug Administration).

SNI. 2006. SNI (Standard Nasional Indonesia) 01-2332.1.2006, Cara Uji Mikrobiologi-
Bagian 1 : Penentuan Coliform dan Escherichia coli pada Produk Perikanan. BSN (Badan
Standardisasi Nasional).

Anda mungkin juga menyukai