Anda di halaman 1dari 51

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

AGRO DAN KIMIA

Karim Abdullah
Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung

Jl. By Pass Soekarno Hatta Km 1 Rajabasa Bandar Lampung Kode Pos 35144
Telp. (0721) 706353 Fax. (0721) 771357 E-mail : cslampung@ymail.com
Biodata

Nama : Karim Abdullah


Jabatan : Peneliti pertama
Pendidikan : S1 Kimia ITB,
S2 Teknologi Industri Pertanian IPB
S2 Applied Innovation University of Adelaide
Pengalaman : Analis lab uji, Supervisor Lembaga Inspeksi, Supervisor
Lab Penguji, Auditor Lembaga Sertifikasi, Peneliti
Pelatihan : ISO 9001:2008 Lead auditor
No Tlp : 085624772170
Email : karim.abdullah@yahoo.com
Apakah Itu Standar?
Standar Nasional Indonesia (SNI)

 Standar adalah Ketentuan/Spesifikasi teknis minimal


yang harus dipenuhi
 SNI (Standar Nasional Indonesia) diartikan Sebagai
dokumen yang berisikan ketentuan teknis, pedoman dan
karakteristik kegiatan dan produk, yang disusun dan
disepakati oleh pihak pemangku kepentingan dan
ditetapkan oleh BSN sebagai acuan yang berlaku secara
nasional untuk membentuk keteraturan yang optimum
dalam konteks keperluan tertentu. Sesuai dengan definisi
standar yang diterbitkan oleh ISO (International
Organization for Standardization) dan IEC (International
Electrotechnical Commission)
Mengapa Kita Butuh Standar?

Ekspektasi VS Realita
Mengapa Kita Butuh Standar?

Agar Konsumen Puas dengan Produk yang Kita


Berikan Karena Telah Sesuai dengan Ekpetasi yang
Mereka Harapkan

Ekpetasi meliputi :
Kualitas, Harga, Nilai Tambah, Waktu Pelayanan Dsb
Mengapa Kita Butuh Standar?
Fungsi Standardisasi

 Standarisasi dapat dijadikan Acuan bagi Pelaku


usaha Dan membentuk Persaingan pasar Yang
transparan.
 Standarisasi dapat Meningkatkan efisiensi Pasar dan
melancarkan Perdagangan internasional.
 Standarisasi dapat Dijadikan solusi Seiring dengan
meningkatnya Kepastian dan Efisiensi transaksi.
Manfaat Penerapan SNI

 SNI adalah bentuk jaminan kualitas dalam tingkat


nasional yang secara resmi diakui oleh pemerintah
 SNI mendorong agar industri terus menjaga kualitas
produk yang dihasilan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, bahkan diharapkan dapat dikembangkan
menjadi lebih baik
 SNI mendorong produk nasional dapat bersaing pada
pasar nasional maupun internasional
Agro Industri
Agro Industri

Agro / Agriculture : Hasil dari Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Peternakan.


Industri : Suatu usaha, proses atau kegiatan pengolahan bahan baku baik bahan mentah ataupun
bahan setengah jadi agar menjadi barang yang bernilai ekonomis lebih tinggi dan
bermanfaat bagi masyarakat

Agro-Industri : Kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan
menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut
1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya karbohidrat,
palawija dan tanaman hortikultura.
2. IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa sawit, tembakau,
cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
3. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil samping
lainnya.
4. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar,
rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
5. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut segar,
pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
AgroIndustri
Agroindustri
Agroindustri

GMP : Good Manufacturing Practice


Adalah sistem untuk memastikan bahwa produk secara konsisten
diproduksi dan diawasi sesuai dengan standar kualitas

SSOP : Sanitation Standard Operating Prosedured


Prosedur Pelaksanaan Sanitasi Standar yang harus dipenuhi oleh
suatu UPI (Unit Pengolahan Ikan) untuk mencegah terjadinya
kontaminasi terhadap produk yang diolah

HAACP : Hazard Analysis & Critical Control Point


Metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang
bisa membantu organisasi dalam industri makanan dan minuman
untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan, mencegah bahaya
dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum.
PENERAPAN SNI

Penerapan SNI pada dasarnya bersifat sukarela.


Namun ada Beberapa SNI yang wajib.
Tujuan pemberlakuan SNI Wajib berdasarkan UU
Perindustrian No 3 Tahun 2014:
1. Keamanan, kesehatan dan keselamatan
manusia, hewan dan tumbuhan;
2. Pelestarian fungsi lingkungan hidup;
3. Persaingan usaha yang sehat;
4. Peningkatan daya saing; dan/atau
5. Peningkatan efiseiensi dan kinerja industri
PENERAPAN SNI

Pemberlakuan SNI wajib harus memperhatikan :


• Tersedianya infrastruktur penunjang untuk penerapan
SNI wajib, seperti lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi
dan laboratorium penguji yang berkompeten yang
dibuktikan dengan akreditasi atau penunjukan oleh
instansi teknis terkait
• Ada masa transisi untuk memberikan kesempatan
kepada pihak pelaku usaha dan/atau pemberi jasa
untuk melakukan penyesuaian
Daftar SNI Kemenperin

 Per tanggal 21 Agustus tahun 2017, ada 105 Item


Air demineral
Kemampuan LSPRo Baristand: 1
2 Air Mineral
1. Pupuk KCl (SNI 02-2805-2005) 3 Air mineral alami
4 Air minum embun
2. Pupuk TSP (SNI 02-0086-2005) 5 Biskuit
3. Pupuk NPK Padat (SNI 2803:2012
6 Garam konsumsi beryodium
4. Tepung Tapioka (SNI 3451: 2011)
Gula Kristal Rafinasi
5. AMDK (SNI 01-3553-2006) 7
8 Pupuk amonium sulfat
6. Gula Kristal Putih (SNI 3140:2010)
7. Gula Rafinasi (SNI 3140.2:2011) 9 Pupuk fosfat alam untuk pertanian

8. Minyak Goreng Sawit (SNI 7709:2012) 10 Pupuk kalium klorida


9. Minyak Goreng (SNI 01-3741-2002) 11 Pupuk NPK padat
10. Minyak Sawit CPO (SNI 2901:2006) 12 Pupuk SP-36
11. Garam (SNI 01-3556-2000) 13 Pupuk tripel superfosfat

12. Semen Portland Pozolan (SNI 15-0302-2004/amd 14 Pupuk urea

2010) 15 Kakao Bubuk

13. Semen Portland Campur (SNI 15-3500-2004) 16 Kopi Instan


17 Minyak Goreng Sawit
SNI Tapioka (SNI 3451 : 2011)

• Standar ini merupakan revisi SNI 01-3541-1994.


• Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 67 - 04, Makanan dan
Minuman.
• Standar ini telah dibahas serta disepakati dalam rapat
konsensus nasional pada tanggal 24 November 2009 di Jakarta.

Tujuan Penyusunan SNI 01 – 3542 – 2004

• Menyesuaikan standar dengan teknologi


• Menyesuaikan standar dengan peraturan yang baru berlaku
• Melindungi konsumen
• Menajmin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung
jawab
• Mendukung perkembangan dan diversifikasi industri tapioka
SNI Tapioka (SNI 3451 : 2011)

1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Syarat Mutu
5. Cara Pengambilan Contoh
6. Cara Uji
7. Syarat Lulus Uji
8. Higiene
9. Cara Pengemasan
10. Syarat Penandaan
SNI Tapioka (SNI 3451 : 2011)

1. Acuan
SNI 19 – 0428 – 1998 (Petunjuk pengambilan
contoh padatan)

2. Definisi
Tapioka adalah pati yang diperoleh dari umbi
tanaman ubi kayu (Manihot sp)
SNI Tapioka (SNI 3451 : 2011)

3. Syarat Mutu
No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1 Keadaan:
1.1. Bentuk - serbuk halus
1.2. Bau - normal
1.3. Warna - putih, khas tapioka
2 Kadar air % b/b maks. 14
3 Abu % b/b maks. 0,5
4 Serat kasar % b/b maks. 0,4
5 Kadar pati % b/b min. 75
6 Derajat putih (MgO = 100) - min. 91
7 Derajat asam mL NaOH 1 maks. 4
N/100 g
SNI Tapioka (SNI 3451 : 2011)

3. Syarat Mutu………..
No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan

8 Cemaran logam:
8.1. Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,2
8.2. Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,25
8.3. Timah (Sn) mg/kg maks. 40
8.4. Merkuri (Hg) mg/kg maks. 0,05
9 Arsen (As) mg/kg maks. 0,5
10 Cemaran mikroba:
10.1. Angka Lempeng Total koloni/g maks. 1 x6 106
10.2.Escherichia coli APM/g maks. 10
10.3. Bacillus cereus koloni/g < 1 x 4104
10.2. Kapang koloni/g Maks. 1 x 104
Pupuk NPK

 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan pupuk NPK
Padat
 Acuan Normatif
SNI 0428, Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan.
 Istilah dan Definisi
Pupuk NPK padat adalah pupuk buatan berbentuk
padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen,
fosfor dan kalium.
Pupuk NPK

 Syarat Mutu
Pupuk NPK

 Syarat Penandaan
Pada setiap kemasan harus dicantumkan :
a) Nama produk/nama dagang
b) Kadar N
c) Kadar K2O
d) Kadar P2O5
e) Berat bersih
f) Lambang
g) Nama produsen
h) Tulisan : Jangan pakai gancu

 Cara Pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi
dan mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan
LSPro Baristand Industri Bandar Lampung

Lembaga Sertifikasi Produk Baristand


Industri Lampung yang selanjutnya disebut “
LSPro ” Baristand Industri Lampung merupakan
Lembaga independen di bawah unit Baristand
Industri Lampung yang memberikan Evaluasi
Sistem Mutu Perusahaan dan Mutu Produk untuk
mendapatkan Sertifikasi Produk dalam lingkup
nasional.
Lembaga Penilaian Kesesuaian

Lembaga Penilaian Kesesuaian

KAN

Lembaga Inspeksi Lab. Penguji Lab. Kalibrasi

Ls. Personel Ls. Produk Ls.S. Manajemen LSSML LSSM HACCP


Skema Akreditasi Lembaga Penilai Kesesuaian
Lembaga Sertifikasi Produk

SERTIFIKASI PRODUK

Lembaga Akreditasi
(KAN)

Menilai kompetensi

Lembaga Serifikasi
Produk

Menilai kesesuaian produk

Produsen Produk
Jaminan bagi
konsumen
SNI
DIAGRAM ALIR PENERBITAN SERTIFIKAT PRODUK
PENGGUNAAN TANDA (SPPT) SNI
Perusahaan Mengajukan Permohonan
Penerbitan SPPT SNI

Evaluasi
Belum Perusahaan Melengkapi
Kelengkapan 1 hari
Dokumen
Dokumen

Sudah
Kontrak Kerjasaman
2 hari

Invoice (Surat Penagihan Biaya)

Pembayaran Oleh Perusahaan


(Tunai/Transfer Ke Baristand Bandar Lampung

DIAGRAM ALIR PROSES PENERBITAN


SPPT (Sertifikat Produk Penggunaan
Audit Tidak Tindakan Perbaikan oleh 2 hari
Kecukupan Perusahaan

Tanda) SNI
Ya

Pengambilan Contoh
Produk
Asemen
Sistem Tidak Tindakan Perbaikan
Manajemen Mutu oleh Perusahaan Pengujian Produk 25 hari
di Perusahaan

Penyiapan Bahan 2 hari


Rapat Tim Evaluasi

Rapat Tim
Evaluasi

1 hari
Rekomendasi
Sertifikasi

Penerbitan SPPT SNI 1 hari

Penggunaan Oleh Pengawasan oleh LSPro


Perusahaan Bandar Lampung
Keterangan :
Tidak dihitung dalam waktu proses
Syarat Permohonan Akreditasi

 Sebaiknya proses pendaftaran dilakukan sendiri oleh


pihak perusahaan.
 Perusahaan berhak menerima info secara lengkap
dari LSPRo.
 Tanda daftar merk dari Kemenhukam, bukan tanda
terima berkas.
Sertifikat Sistem Mutu

 Mengacu pada ISO 9001:2008 terbaru ISO


9001:2015
 Terdiri atas dua bagian (Panduan mutu dan
Prosedur mutu)
 Harus ada personil yang telah mengikuti pelatihan
agar dapat menyusun dokumen sesuai dengan
persyaratan.
 Isi dokumen disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan namun tetap memperhatikan klausal-
klausal yang ada
SERTIFIKASI PRODUK

1. Menyerahkan dokumen permohonan SPPT SNI yang terdiri dari :


 Surat penunjukan importir (hanya bagi produk import)
 Alur Proses Produksi
 Ilustrasi dan Cara Pembubuhan Tanda SNI
 Struktur Organisasi Perusahaan
 Daftar Peralatan Inspeksi/Pengujian
 Foto Copy laporan atau sertifikat kalibrasi peralatan
inspeksi/pengujian
 Pedoman Mutu
 Daftar Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu (Daftar
seluruh Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir untuk sistem
Manajemen mutu perusahaan)
 Foto Copy Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (bila ada)
SERTIFIKASI PRODUK

2. Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen


Dokumen permohonan SPT SNI diperiksa
kelengkapannya oleh petugas pemeriksa. Bila ada
dokumen yang tidak ada maka seluruh seluruh
dokumen akan dikembalikan ke perusahaan untuk
dilengkapi terlebih dahulu
3. Kaji Ulang Permohonan
Permohonan SPPT SNI dikaji ulang untuk
menentukan langkah-langkah yang diperlukan dalam
memproses permohonan SPPT SNI lebih lanjut
Pra Audit

 Evaluasi Kelengkapan Dokumen


 Kontrak Kerjasama dan Pembayaran biaya audit
 Pembayaran oleh perusahaan
 Audit Kecukupan
Biaya Audit

Biaya Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar


Nasional Indonesia (SNI) LSPro Baristand Industri
Lampung berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia, PP RI Nomor 47 Tahun 2011
Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
Perindustrian:
JENIS BIAYA SATUAN JUMLAH (Rp)

A. Dalam Negri

1. Biaya permohonan Per perusahaan 500.000


2. Jasa Audit Stage 1 Per perusahaan 1.000.000
3 Jasa Audit Stage 2 (Kesesuaian dan Pengawasan)

A. Biaya Asesor/Tenaga Ahli/PPC


Asesor Kepala Per orang/hari 2.000.000
Asesor Per orang/hari 1.500.000
Tenaga Ahli Per orang/hari 1.500.000
Petugas Pengambil Contoh Per orang/hari 1.000.000
B. Biaya Perdiem Per orang/hari 200.000
4. Biaya Proses Sertifikasi Per Perusahaan 3.300.000
5. Pengujian Produk
Sampel Proses, Gudang, Pasar Per produk *Tarif Lab. Catatan :
B. Luar Negri 1. Biaya belum termasuk biaya
1. Biaya permohonan Per perusahaan 1.350.000 perjalanan dan akomodasi
2. Jasa Audit Stage 1 Per perusahaan 1.800.000 auditor
3 Jasa Audit Stage 2 (Kesesuaian dan Pengawasan) 2. Jumlah hari pelaksanaan
asesmen/verifikasi/survailen
A. Biaya Asesor/Tenaga Ahli/PPC
tergantung kapasitas, kondisi
Asesor Kepala Per orang/hari 5.400.000
dan jumlah SDM perusahaan
Asesor Per orang/hari 4.050.000 3. Sesuai Tarif Laboratorium
Tenaga Ahli Per orang/hari 3.600.000 Subkontrak LSPro Baristand
Petugas Pengambil Contoh Per orang/hari 2.700.000 Lampung
B. Biaya Perdiem Per orang/hari 1.800.000
4. Biaya Proses Sertifikasi Per Perusahaan 4.500.000
5. Pengujian Produk
Sampel Proses, Gudang, Pasar Per produk *Tarif Lab.
SERTIFIKASI PRODUK

4. Audit Verifikasi Dokumen dan Audit Kecukupan

Dokumen permohonan diaudit kebenaran dan


kecukupan oleh asesor yang ditunjuk. Jika dalam audit
kebenaran dan kecukupan ditemukan ketidaksesuaian
maka perusahaan akan diinformasikan melalui surat
dan perusahaan diwajibkan melakukan tindakan
perbaikan.
SERTIFIKASI PRODUK

5. Audit Kesesuaian
 Perusahaan akan diberikan informasi dan
sebagainya yang diperlukan untuk keperluan audit.
 Audit sistem oleh asesor dan pengambilan contoh
oleh petugas pengambil contoh.
 Bila dalam audit sistem ditemukan ketidaksesuaian
maka perusahaan diwajibkan melakukan tindakan
perbaikan.
 Contoh produk yang diambil akan diserahkan ke
laboratorium untuk diuji
Proses Audit

 Biasanya selama dua hari, oleh dua orang Auditor.


Tapi tergantung besar dan kecilnya perusahaan.
 Mengecek kesesuaian antara Sistem Mutu yang telah
dibuat dengan implementasi di Lapangan (Audit
dokumen dan Audit Proses)
 Dicek kesesuaian dengan Good Manufacuring
Practices (Proses dan Sarana prasarana)
Proses Audit

1. Kelengkapan Sistem mutu


2. Audit Internal (Sebelum Auditor eksternal datang,
sebaiknya audit internal sudah dilakukan)
3. Kalibrasi alat
4. Pengambilan sampel oleh Petugas Pengambil
Sampel (PPC).
5. Ada tiga rangkap sampel, Untuk diuji, Arsip LSPro
dan arsip Perusahaan
Proses Audit

 Temuan mayor , minor dan observasi


 Mayor untuk temuan yang mempengaruhi mutu
produk secara langsung atau bagian yang utama dari
Sistem manajemen
 Mayor diselesaikan dalam 1 bulan
 Minor dalam 2 bulan.
 Observasi harus ditutup dalam 2 bulan.
 Bila dalam waktu tersebut belum selesai, dapat
mengajukan permohonan perpanjangan
Pasca Audit

 Pengujian Sampel di laboratorium untuk mengecek


kesesuaian dengan persyaratan SNI
 Perusahaan menyelesaikan temuan yang ada
 Jawaban dikirimkan kepada pihak LSPro sesuai
dengan waktu yang ditentukan
 Diverifikasi jawabannya, Bila belum memenuhi
maka LSPro akan meminta tambahan data untuk
menutup temuan tersebut
 Bila Syarat mutu terpenuhi, dan jawaban temuan
sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke tahap
evaluasi.
Pasca Audit

 Bila hasil uji tidak sesuai, akan dilakukan uji ulang


untuk parameter yang tidak sesuai tersebut dengan
menggunakan sampel arsip LSPro
 Bila tidak sesuai juga, maka akan diuji lagi
parameter yang tidak sesuai dengan menggunakan
sampel arsip yang disimpan di perusahaan
 Bila tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan
pengambilan sampel ulang di Perusahaan. Setelah
dilakukan perbaikan terhadap proses.
Pasca Audit

 Bila Perusahaan telah memenuhi semua


persayaratan, Hasil Audit akan dibawa ke rapat tim
evaluasi
 Rapat Tim evaluasi
 Rekomendasi Sertifikasi
 Penerbitan SPPT SNI
 Penggunaan oleh Perusahaan
SERTIFIKASI PRODUK

6. Penyiapan bahan Evaluasi


LS Pro menyiapkan bahan rapat panel bagi perusahaan
yang telah memenuhi persyaratan (hasil audit sistem tanpa
termasuk major atau ada temuan major tetapi telah ditutup
dan hasil uji laboratorium yang telah memenuhi standar
produk)
7. Rapat Evaluasi
Menentukan apakah proses SPPT SNI (baik baru,
resertifikasi, pengawasan berkala dan penambahan ruang
lingkup) dapat diterbitkan, ditangguhkan atau dicabut
SERTIFIKASI PRODUK

8. Konsep SPPT SNI


Bila rapat evaluasi merekomendasikan SPPT SNI
diterbitkan maka dibuat konsep SPPT SNI untuk
diperiksa dan dicetak
9. Penerbitan SPPT SNI
SPPT SNI diterbitkan sesuai dengan konsep SPPT SNI
Pasca Sertifikat

 Dilakukan pengawasan setiap tahunnya.


 Sertifikat berlaku selama 4 tahun
 Bila masa berlaku habis, dilakukan proses re-
akreditasi
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI
BANDAR LAMPUNG

Terima Kasih
Syarat Mutu Garam bahan Baku
Baku Mutu Garam Konsumsi Beriodium

Anda mungkin juga menyukai