net/publication/281103748
CITATIONS READS
0 10,276
4 authors, including:
Widi Astuti
Indonesian Institute of Sciences
27 PUBLICATIONS 21 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Widi Astuti on 20 August 2015.
ABSTRAK
Kata kunci : asam lemak bebas, zeolit alam Lampung, adsorbsi, aktifasi
ABSTRACT
The research about decreasing of free fatty acid content in crude palm oil by
adsorption method with using natural zeolite from Lampung has been done. The
experiment result shows that natural zeolite from Lampung can be used as adsorbent for
decreasing of free fatty acid content in crude palm oil and vegetable oil that has been
used. Zeolite can adsorb free fatty acid in crude palm oil and vegetable oil that has been
used with batch method as well as column method. Batch method is done with speed of
stirrer is 575 rpm for one hour. The best conditions for this method are weight
percentage of zeolite 15%, concentration of HCl solution 4,5% and without heating (at
room temperature). The result that is obtained in this condition is decreasing of free fatty
acid 17,86% from early FFA degree 5,41% become 4,59%. Column method is done in
fixed bed reactor that is contained zeolite. The best condition for this method is
contacting time 5 hours and flow rate of oil 30 liter/hour. And the result that is obtained
in this condition is decreasing free fatty acid 68,07% from early FFA degree 1% become
0,3825%.
Keywords: free fatty acid, natural zeolite from Lampung, adsorption, activation
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 1
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
PENDAHULUAN
Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia setiap tahun cenderung meningkat, termasuk
di Propinsi Lampung yang terkenal dengan hasil-hasil pertaniannya. Hal ini disebabkan
prospek yang cukup cerah dari minyak kelapa sawit baik di pasar lokal maupun di pasar
internasional. Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak nabati yang mempunyai
kadar karoten yang cukup tinggi, terutama crude palm oil (CPO) yaitu sekitar 200-2500
ppm, kadar karoten yang tinggi ini menyebabkan crude palm oil berwarna kuning
kemerahan, sedangkan konsumen lebih menyukai warna minyak goreng yang jernih
kekuningan. Kandungan asam lemak dalam minyak kelapa sawit ini juga tergolong masih
tinggi.
Minyak kelapa sawit yang diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis
Guineensis Jacqi), merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dengan komponen
utamanya trigliserida dan non trigliserida. Seperti jenis minyak lain, minyak kelapa sawit
tersusun dari unsur-unsur C, H, dan O. Minyak kelapa sawit ini terdiri dari fraksi padat
yang biasanya berupa lemak dan fraksi cair yang berupa minyak dengan perbandingan
yang seimbang (Ketaren, 1986). Trigliserida merupakan ester dari gliserol dengan tiga
molekul asam lemak, sedangkan senyawa non trigliserida yang ada pada minyak sawit
adalah monogliserida, digliserida, fosfatida, karbohidrat, protein, bahan berlendir atau
getah (gum) serta zat warna alami. Adanya senyawa tersebut berpengaruh terhadap
kualitas minyak sawit, misalnya perubahan bau, warna yang ditunjukkan dalam bentuk
kadar kotoran, kadar air, bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan, zat
warna dan sebagainya.
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 2
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
atas ke bawah atau dari bawah ke atas dan sistemnya bisa pararel atau seri
tergantung pada sifat adsorben dan adsorbat.
Zeolit merupakan jenis batuan alam yang dapat digunakan sebagai adsorben pada proses
penurunan kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit. Zeolit sangat baik
digunakan sebagai adsorben sebab mempunyai daya serap yang tinggi, luas permukaan
yang besar, memiliki pori yang banyak dan juga harganya relatif murah serta banyak
terdapat di Indonesia. Zeolit merupakan sumber daya mineral yang banyak terdapat di
tempat-tempat yang berdekatan dengan gunung api seperti di Jawa Barat (bayah,
Nanggung, Cikalong), di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara dan Lampung) dan beberapa
tempat lainnya. Dari hasil penelitian lapangan, Indonesia berpotensi memiliki sumber
daya mineral zeolit, diperkirakan sekitar 120 juta ton endapan zeolit terdapat di Jawa
Barat (Husaini, 1990).
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengetahui kemampuan zeolit sebagai
adsorben dalam proses penurunan kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Persiapan Adsorben
Zeolit yang digunakan berasal dari daerah Sukamulyo, Lampung Selatan, Propinsi
Lampung dengan ukuran partikel yang digunakan adalah 60, 80 dan 100 mesh. Aktivasi
yang digunakan adalah secara kimia menggunakan larutan HCl dan secara fisika
menggunakan pemanasan. Persen HCl yang digunakan divariasikan dan digunakan
sebagai variabel percobaan.
2. Proses Adsorbsi
Adsorbsi dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Cara batch yaitu pengadukan menggunakan pengaduk dengan kecepatan 575 rpm
selama 1 jam. Variabel yang digunakan dalam proses ini adalah persen berat zeolit
yang digunakan terhadap berat minyak kelapa sawit (CPO) dan temperatur (suhu)
operasi.
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 3
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
1
b. Cara kolom yaitu percobaan penurunan kadar asam lemak bebas skala pilot plant yang
dilakukan pada suatu kolom fixed bed (unggun tetap) yang berisi tumpukan zeolit
dengan volume reaktor 50 liter atau kapasitas penuh zeolit adalah 40 kg (ρ zeolit = 0,8
g/cm2). Variabel yang digunakan adalah berat zeolit yang digunakan dan waktu
kontak. Minyak dialirkan dari atas menggunakan pompa dan keluar lewat bawah.
Rangkaian alat reaktor fixed bed ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
3
2
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 4
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Percobaan Pendahuluan
Percobaan ini dimaksudkan sebagai penjajagan awal atau eksplorasi apakah gagasan
menurunkan kadar asam lemak bebas menggunakan zeolit alam Lampung dapat
dilakukan. Sebagai bahan baku percobaan pendahuluan digunakan minyak goreng bekas
yang diperoleh dari pedagang ayam goreng di pinggir jalan. Secara fisik, minyak goreng
bekas pakai yang digunakan sudah berwarna sangat gelap (coklat kehitam-hitaman).
Setelah dilakukan analisa kimia diketahui bahwa kandungan FFA sebesar 0,69%.
Sedangkan kadar FFA untuk minyak goreng yang masih baru adalah 0,106 – 0,297%.
Terjadi kenaikan kadar asam lemak bebas (FFA) sekitar 2 s/d 7 kali.
Sebenarnya minyak goreng bekas ini masih dapat dimanfaatkan kembali. tetapi harus
dilakukan proses pemurnian kembali dengan cara menurunkan kadar asam lemak bebas
tersebut. Dalam penelitian ini digunakan cara adsorbsi menggunakan zeolit alam
Lampung sebagai adsorben. Dan dalam percobaan pendahuluan ini digunakan zeolit alam
Lampung tanpa aktivasi dalam proses penurunan kadar FFA dengan cara pengadukan dan
cara perendaman zeolit dalam minyak.
Hasil pengamatan dari percobaan pendahuluan ini dituangkan dalam gambar 3 berikut ini.
0.7
0.68
Kadar FFA hasil, %
0.66
Waktu = 30 menit
0.64
Waktu = 60 menit
0.62
Waktu = 12 jam
0.6
0.58
0.56
0 10 20 30 40 50 60
Persen zeolit terhadap minyak, %
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 5
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
2. Percobaan Penurunan Kadar Asam Lemak Bebas Skala Laboratorium (Adsorbsi
Cara Batch)
Percobaan penurunan kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit menggunakan
adsorban zeolit alam Lampung dilakukan dengan cara pengadukan menggunakan motor
pengaduk pada kecepatan 575 rpm selama 1 jam. Variasi yang digunakan adalah
konsentrasi HCl untuk aktivasi zeolit (3%; 3,5%; 4%; 4,5% dan 5%), persen berat zeolit
terhadap berat minyak kelapa sawit (2,5%; 5%; 7,5%; 10% dan 15%) dan suhu proses
(suhu kamar dan 600C).
Hasil pengamatan dari percobaan penurunan kadar asam lemak bebas cara batch ini
dituangkan dalam gambar 4 dan 5 berikut ini.
5.6
5.4
Kadar FFA, %
5.2 HCl 3%
5 HCl 4.5%
4.8 HCl 5%
4.6
4.4
0 5 10 15 20
Persen zeolit, %
Gambar 4 menunjukkan hubungan antara persen zeolit yang digunakan dalam minyak
kelapa sawit (CPO) terhadap kadar asam lemak bebas (FFA) yang diperoleh setelah
proses adsorbsi dilakukan tanpa pemanasan (pada suhu kamar) pada variabel persen HCl
yang digunakan untuk aktivasi. Dari grafik tersebut diperoleh hasil bahwa persen zeolit
terbaik yang digunakan untuk mendapatkan kadar asam lemak bebas terendah adalah
15%. Pada persen zeolit tersebut diperoleh kadar asam lemak bebas 4,59% dari kadar
asam lemak bebas awal sebesar 5,41% atau daya serap asam lemak bebasnya adalah
sebesar 17,86%. Percobaan juga dilakukan pada persen zeolit yang lebih tinggi yaitu pada
20%, tetapi kadar asam lemak bebas yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan pada
persen zeolit 15% sehingga digunakan persen zeolit 15% sebagai nilai optimal.
Sedangkan persen HCl yang digunakan untuk aktivasi terbaik adalah pada 4,5% karena
pada variabel tersebut diperoleh penurunan kadar asam lemak bebas yang paling optimal.
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 6
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
5.5
5.4
5.3 HCl 3%
Kadar FFA
5.2 HCl 3.5%
5.1 HCl 4%
5 HCl 4.5%
4.9 HCl 5%
4.8
4.7
0 5 10 15 20
Persen zeolit
Gambar 5 menunjukkan hubungan antara persen zeolit yang digunakan dalam minyak
kelapa sawit (CPO) terhadap kadar asam lemak bebas (FFA) yang diperoleh setelah
proses adsorbsi dilakukan dengan pemanasan (suhu 600C) pada variabel persen HCl yang
digunakan untuk aktivasi. Dari grafik tersebut diketahui bahwa persen zeolit terbaik yang
digunakan untuk mendapatkan kadar asam lemak bebas terendah adalah 15%. Pada
persen zeolit tersebut diperoleh kadar asam lemak bebas 4,73% dari kadar asam lemak
bebas awal sebesar 5,41% atau daya serap asam lemak bebasnya adalah 12,56%.
Percobaan juga dilakukan pada persen zeolit yang lebih tinggi yaitu pada 20% tetapi
kadar asam lemak bebas yang diperoleh tidak jauh beda dengan pada persen zeolit 15%
sehingga digunakan persen zeolit 15% sebagai nilai optimal. Dari gambar terlihat bahwa
untuk semua variabel persen HCl yang digunakan menunjukkan kecenderungan yang
sama, tetapi hasil terbaik diperoleh pada persen HCl aktivasi sebesar 4,5%.
Dari percobaan tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi persen berat zeolit yang
digunakan maka semakin besar penurunan kadar asam lemak bebas sampai pada persen
berat zeolit tertentu maka hasil yang diperoleh tetap sehingga diperoleh hasil terbaik pada
persen berat zeolit 15%. Selain itu juga diketahui bahwa konsentrasi larutan HCl yang
digunakan juga berpengaruh pada proses adsorbsi dan diperoleh hasil terbaik pada
konsentrasi larutan HCl 4,5%. Suhu operasi juga berpengaruh dan dari percobaan
diketahui bahwa hasil terbaik diperoleh pada kondisi operasi tanpa pemanasan karena
pemanasan yang dilakukan kemungkinan dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas
yang ada dalam minyak kelapa sawit.
4. Percobaan Penurunan Kadar Asam Lemak Bebas Dalam Minyak Goreng Bekas
Pakai dengan Cara Kolom
Percobaan penurunan kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit (crude palm
oil) dengan cara adsorbsi sistem kolom sulit dilakukan karena minyak kelapa sawit (crude
palm oil) masih memiliki kekentalan yang tinggi sehingga sulit untuk mengalir pada
tumpukan zeolit. Oleh karena itu, untuk mengetahui kemampuan zeolit alam Lampung
dalam proses penurunan kadar asam lemak bebas dengan cara adsorbsi sistem kolom,
digunakan minyak goreng bekas pakai yang memiliki kadar asam lemak bebas yang
cukup tinggi. Variabel yang digunakan pada percobaan ini adalah laju alir minyak.
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 7
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
Hasil pengamatan dari percobaan penurunan kadar asam lemak bebas cara kolom ini
dituangkan dalam gambar 6 berikut ini.
Kadar FFA, % 1
0.8
0.6 v = 30 liter/jam
0.4 v = 60 liter/jam
0.2
0
0 5 10 15
Waktu kontak, jam
Gambar 6 menunjukkan bahwa zeolit alam Lampung dapat digunakan sebagai adsorben
pada penurunan kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa sawit dengan cara adsorbsi
sistem kolom dengan variasi laju alir minyak. Hasil terbaik diperoleh pada waktu kontak
5 jam dan laju alir minyak 30 liter/ jam yaitu dengan penurunan kadar asam lemak bebas
sebesar 68,07% dari kadar FFA 1% menjadi 0,3825%. Zeolit alam yang digunakan
diaktifasi dengan cara fisika menggunakan pemanasan pada suhu 2000C.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa hasil terbaik diperoleh pada laju alir
minyak yang lebih kecil karena dengan laju alir yang lambat akan memperlama waktu
kontak antara minyak dengan zeolit sehingga proses adsorbsi yang terjadi lebih
sempurna.
KESIMPULAN
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 8
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9
DAFTAR PUSTAKA
Diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional 2006 Iptek Solusi Kemandirian Bangsa 9
Yogyakarta, 2 – 3 Agustus 2006
ISBN 979 368859 9