Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN DESAIN LAY OUT PROSES PERAKITAN STAPLER

Wibisono Danesworo
3 MED 23 - 216411023
POLMAN Bandung
2018

ABSTRAK
Untuk menghasilkan produk stapler yang berkualitas tinggi, perencanaan produksinya harus
dipertimbangkan secara matang dan benar, serta mempertimbangkan pula efektivitas dan
efisiensinya. Dalam artikel ini dibahas tentang perencanaan lay out produksi stapler sebagai hasil
evaluasi pembelajaran dalam mata kuliah Perakitan Mesin Dasar (PMD) Semester V. Digunakan sistem
flowchart agar perencanaan lay out lebih optimal, dimulai dari pembongkaran stapler yang telah
dilakukan beberapa waktu yang lalu sampai membuat diagram jaringan kerja. Setelah membuat
diagram jaringan kerja, dengan formulasi-formulasi yang ada, didapatkan 7 stasiun kerja yang dapat
dibuat untuk mencapai kapasitas maksimum. Selanjutnya, baru desain lay out produksi dapat dibuat.
Dari lay out yang telah dibuat, efisiensi produksi stapler tersebut ialah 100% dengan waktu kosong 0
menit. Dapat disimpulkan bahwa lay out produksi stapler yang telah dibuat dikategorikan sangat
efektif dan efisien.

Kata kunci: stapler, lay out, assembli, proses produksi, efisiensi produksi.

PENDAHULUAN ditujukan sebagai hasil pembelajaran pada


Dalam merancang suatu produk, produk mata kuliah tersebut dan juga untuk
tersebut akan terlihat fungsional dan baik mempelajari proses pembuatan dan perakitan
apabila perencanaan serta pengendalian dari stapler.
pembuatannya dikemas secara matang dan
baik pula. Diperlukan 10 parameter dalam
memutuskan perencanaan suatu produk: (1) BAHAN DAN METODE
desain produk itu sendiri, (2) pengelolaan Bahan yang digunakan dalam penelitian
kualitas, (3) perencanaan proses produksi, (4) ini ialah stapler yang telah dibongkar dalam
perencanaan lokasi produksi, (5) lay out proses pembelajaran mata kuliah PMD.
produksi, (6) perencanaan sumber daya
manusia yang terlibat, (7) perencanaan rantai
pasokan, (8) perencanaan persediaan, (9)
perencanaan jadwal produksi, dan (10)
perencanaan pemeliharaan produksi [Jay
Heizer & Barry Render, 2015:6]. Salah satu
parameter yang sangat penting ialah desain lay
out dari proses produksi. Hal ini dilakukan agar Ilustrasi 1, stapler sebagai objek penelitian.
proses produksi menjadi semakin efektif dan (Jenis staples kongruen dengan ilustrasi.)
efisien, sehingga proses produksi dapat
berjalan semakin singkat waktu tetapi kualitas Berikut flowchart yang menjelaskan
semakin terjamin. urutan perencanaan desain lay out dari
Pada artikel ini, dibahas tentang produksi stapler.
perencanaan desain lay out dari proses suatu
produksi, termasuk proses perakitannya.
Produk atau objek dalam artikel ini ialah
stapler yang telah dibongkar sebagai media
pembelajaran dalam mata kuliah Perakitan
Mesin Dasar (PMD) Semester V. Artikel ini

1
Stapler

Asembli Asembli
Pin
Handle Inti

Asembli Asembli
Pelat Pegas
Base Carriage

Handle Base Carriage

Cop Atas Cop Bawah Pegas

Pusher

Ilustrasi 3, bagan asembli (assembly chart)


stapler.

Setelah diagram asembli dibuat,


ditentukan proses-proses manufaktur dari tiap
part disertai estimasi waktunya. Asumsikan
bahwa produksi stapler merupakan produksi
massal. (Estimasi waktu per kelipatan 5 menit.)

Ilustrasi 2, flowchart perencanaan lay out Tabel 1, Proses Manufaktur Stapler.


suatu produksi. Kode Nama Proses Estimasi
Assy Part Waktu
Pertama, stapler dibongkar sampai tidak 1.1 Pelat Piercing, 5 menit
ada yang tersisa dengan beberapa alat bantu Pegas Blanking,
mekanik. Setelah itu, diagram asembli baru Bending
dapat dibuat. Setelah pembuatan diagram 1.2 Handle Piercing, 5 menit
asembli secara matang dan benar dibuat, Blanking,
dapat ditentukan proses-proses (produksi dan Drawing
perakitan) pada stapler tersebut, disertakan
1.3 Cop Atas Injection -
dengan estimasi waktunya. Selanjutnya,
Molding
jaringan kerja baru dapat dibuat. Dari diagram
(dianggap
kerja inilah dapat ditentukan jumlah stasiun
sudah
kerja minimal dan pada akhirnya dapat
termasuk
didesain lay out dari stasiun-stasiun kerjanya.
sediaan
Selain lay out produksi, dapat
material)
ditentukan pula estimasi waktu serta
1 Assembli Manual 5 menit
probabilitas keberhasilan produksi stapler
Handle Assembly
dengan cara membuat CPM (Critical Path
2.1.1 Base Piercing, 5 menit
Method) dan PERT (Program Evaluation and
Blanking,
Review Technique). Namun, hal ini tidak
Drawing
dibahas dalam artikel.
2.1.2 Cop Injection -
Bawah Molding
HASIL
(dianggap
Dari flowchart yang telah dibahas pada
sudah
bab Bahan dan Metode, berikut diagram
termasuk
asembli dari stapler yang telah dibongkar.
sediaan
material)

2
2.1 Asembli Manual 5 menit 2 Assembli Manual 5 menit
Base Assembly Inti Assembly
2.2.1 Carriage Piercing, 10 3 Pin Diaggap -
Blanking, menit sudah
Drawing termasuk
2.2.2 Pegas Diaggap - sediaan
sudah material,
termasuk part
sediaan standard
material, 0 Asembli Manual 5 menit
part Tahap Assembly
standard Akhir Inspeksi 5 menit
2.2.3 Pusher Piercing, 5 menit
Blanking, Setelah ditentukan proses-proses
Drawing, manufakturnya, baru dapat dibuat diagram
Bending jaringan kerja dari proses-proses tersebut
2.2 Assembli Manual 5 menit (networking).
Carriage Assembly

Ilustrasi 4, diagram jaringan kerja proses produksi stapler.

3
Dari diagram jaringan kerja di atas, PEMBAHASAN
didapat data : Dari hasil yang telah didapatkan, dapat
1. waktu terlama: 10 menit, dan dihitung efisiensi produksi serta waktu kosong
2. total waktu (T): 70 menit. selama proses produksi stapler berlangsung.
Asumsikan bahwa waktu operasi (WO)
produksi tersebut ialah 8 jam/hari atau 480 Efisiensi produksi yang didapat (µ) :
menit/hari (waktu operasi industri pada T
umumnya) dan waktu siklusnya (WS) ialah 
N .WS
waktu terlama dari proses produksi itu, yaitu
70
10 menit, untuk mecapai kapasitas maksimum. 
Maka, kapasitas produksi stapler tersebut 7.10
sesuai dengan formulasi yang ada :   1  100 %.
WO Sedangkan, waktu kosong (WK) selama proses
K produksi berlangsung :
WS
480
K WK  N .WS  T
10
WK  7.10  70
K  48unit / hari.
Maka, jumlah stasiun kerja minimal (N) dalam WK  0menit.
produksi tersebut :
K .T Dari perhitungan di atas, dapat
N disimpulkan bahwa lay out produksi stapler
WO
yang telah dibuat dikategorikan sangat efektif
48.70
N dan efisien untuk diterapkan dalam dunia
480 industri nyata. Sebab, efisiensi produksi yang
N  7. didapat ialah 100%, kapasitas produksi yang
(7 stasiun kerja) diterapkan ialah kapasitas maksimum, serta
tidak ada waktu kosong sama sekali.
Setelah didapat jumlah stasiun kerja minimal,
barulah dapat didesain lay out stasiun kerja
produksi stapler tersebut. Pendekatan yang
digunakan dalam mendesain lay out ialah
pendekatan trial and error, agar lebih mudah
dalam memodifikasinya.

Ilustrasi 5, lay out produksi stapler.

4
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya sebagai penulis artikel “Perencanaan Lay Out Proses Perakitan Stapler” ini mengungkapkan
rasa syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan rahmat kepada saya untuk menulis artikel ini.
Selain itu, saya pula mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya karena telah
membesarkan saya dan hingga akhirnya memeberikan support kepada saya untuk menulis artikel,
juga kepada dosen mata kuliah PMD, Bapak Otto Purnawarman, yang telah membimbing saya dalam
proses pembuatan artikel ini. Tak lupa saya pula mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan
“teman hidup” saya karena turut memberika support dan semangat pula kepada saya dalam menulis
artikel ini.

REFERENSI
Tanner, John P., dan Walker, Jack M.. Assembly, Process, Finishing, Packaging, and Automation,
dikutip Bab 1: Manual Assembly (1-29).
__________________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay., dan Render, Barry. Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2015.

Anda mungkin juga menyukai