Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM


TERINTEGRASI IV

MODUL 4

PERBAIKAN TATA LETAK DAN AREA


ALLOCATION DIAGRAM (AAD)

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2019
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

PPST IV – MODUL 4
PERBAIKAN TATA LETAK DAN
AREA ALLOCATION DIAGRAM (AAD)

1. TUJUAN
• Memahami algoritma heuristik perbaikan tata letak.
• Melakukan perbaikan tata letak dengan perangkat lunak perancangan tata letak pabrik.
• Membuat perhitungan ongkos pemindahan material (OMH) untuk tata letak yang telah
diperbaiki.

2. OUTPUT MODUL
1) AAD tanpa mesin 2) AAD dengan mesin.

3. TATA LETAK AWAL


Untuk pembuatan Tata Letak Awal, perlu dilakukan perhitungan Luas Lantai Pabrik dalam
bentuk jumlah sel. Konversi luas ke dalam bentuk jumlah sel diperlukan karena
representasi tata letak disajikan dalam bentuk diskrit, yaitu ukuran tata letak dibulatkan ke
dalam selang (interval) tertentu. Jadi representasi tata letak tidak berupa gambar kontinu
atau gambar sebenarnya, melainkan tersusun dari kumpulan sel (sel menyatakan satuan
ukuran tata letak).

Prosedur perhitungan jumlah sel dalam Luas Lantai Pabrik


 Luas departemen diambil dari perhitungan Luas Lantai Pabrik.
 Luas departemen (jumlah sel) = luas departemen/luas sel
 Minimal tebal sel untuk departemen non mesin (contoh : GBBU) adalah 2 sel, namun
untuk departemen dengan mesin (prefabrikasi, fabrikasi, assembly) maka tebal sel
minimal 3 sel. Tidak berlaku jika jumlah sel yang dibutuhkan untuk departemen tersebut
kecil sekali.
 Luas sel = 3 x 3 m2
 Aturan tambahan peletakan sel: Receiving dan Shipping diletakkan pada sisi luar
pabrik.
Tabel 1 Format pembuatan tata letak awal

Departemen Luas Departemen Luas Departemen (Sel)


Receiving
Gudang Bahan Baku Utama
Gudang Bahan Baku Pembantu
Cut off saw
Planner
Prefabrikasi
Circular saw
Jointer
Circular saw
Fabrikasi
Jointer
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

Departemen Luas Departemen Luas Departemen (Sel)


Disc sand
Drill press
Disc sand
Bench 1
Racks
Assembly Spray booth
Oven
Bench 2
Bench 3
Warehouse
Shipping
Total

4. LANDASAN TEORI
Perbaikan tata letak dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Perancangan Tata
Letak Pabrik (PTLP), yaitu Add-in Facility Layout pada Ms Excel yang menggunakan algoritma
heuristik CRAFT, dan WinQsb yang menggunakan algoritma heuristic 2-Opt dan 3-Opt.
Area Allocation Diagram (AAD) adalah diagram yang menunjukkan luas lantai produksi
sebenarnya yang akan dibangun beserta alokasi penempatan departemen-departemen yang
akan menghasilkan biaya produksi terkecil.
Perhitungan Ongkos Pemindahan Material diperlukan untuk mengetahui jenis alat angkut
yang akan dipergunakan dalam proses pemindahan material antar departemen, serta biaya
operasi dari alat angkut yang bersangkutan.

4. PEMBUATAN FLOW MATRIX


Matriks ini dibuat dari hasil ongkos pemindahan material pada modul 2. Banyaknya jumlah aliran
ditentukan oleh berat dari benda yang berpindah antar departemen setiap waktunya (dibuat dari
OMH yang telah dibuat pada modul 2). Karena perbedaan leadtime antara departemen, maka
departemen dengan leadtime per jam dikalikan 80 setelah dihitung jumlah alirannya, sedangkan
departemen dengan leadtime per minggu tidak perlu.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑗𝑎𝑚)
𝐹𝑙𝑜𝑤 (𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢) = 𝑥 80
1000
Sheet Flow Cost Matrix cara penulisannya adalah flow/cost yaitu jumlah aliran/biaya. Misalnya
dari receiving ke GBBU ditulis 12/5000 berarti terdapat 12 aliran dari receiving ke GBBU dengan
biaya 5000 per aliran. Untuk contoh departemen dengan leadtime jam misalnya GBBU ke cut off
saw (prefab) ditulis 80/5000 yang berarti terdapat 80 aliran dari GBBU ke cut off saw (prefab)
dengan biaya 5000 per aliran.

5. PROSEDUR
5.1 Perbaikan Tata Letak
Perbaikan Tata Letak dilakukan dengan menggunakan dua perangkat lunak, yaitu WinQsb
dan Excel Add Ins Layout. Hasil dari perbaikan tata letak berupa AAD. Pada halaman terakhir
dapat dilihat alur dari perbaikan tata letak.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

5.1.1. Cara Menggunakan WinQsb (Facility Location and Layout)


1. Buka program Fll.exe dan pilih New Problem
2. Akan muncul pilihan permasalahan layout, pilih permasalahan Functional Layout
kemudian tentukan Objective Criterion yaitu Minimization. Kemudian tentukan nama
permasalahan, jumlah departemen, jumlah baris, dan jumlah kolom lalu pilih OK.

3. Kemudian akan keluar tampilan seperti ini.

Kolom yang harus diisi:


Department Name
Gunakan huruf sebagai pengganti nama departemen, misal A untuk receiving, B
untuk GBBU, dan selanjutnya.

Location Fixed
Isi yes untuk departemen yang tidak boleh berubah, yaitu receiving dan shipping.

Flow/unit cost
Diisi dari flow cost matrix yang telah dibuat sebelumnya.

Initial Layout
Masukan koordinat departemen yang diambil dari alternatif layout yang telah dibuat.
Cara pengisian yaitu (baris, kolom) - (baris, kolom).
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

Contoh:

Departemen 1 mempunyai kordinat (1,24)-(3,28)

Untuk mempermudah pengisian, tulis dahulu semua koordinat di Ms Excel. Karena


WinQsb hanya memproses departemen dengan bentuk segi empat, maka untuk
departemen yang tidak berbentuk segi empat cara penulisannya sebagai berikut:

Departemen 2 tidak berbentuk segi empat, oleh karena itu harus membagi departemen
tersebut menjadi 2 segi empat yaitu segi empat 1 dan 2. Segi empat 1 (kuning)
mempunyai koordinat (4,24) - (5,24). Segi empat 2 (merah) mempunyai koordinat
(4,25) - (7,28). Jadi koordinat departemen 2 adalah (4,24)-(5,24), (4,25)-(7,28).
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

4. Kemudian pilih Run and Solve Problem

Solution Option
Pilih metode yang akan dipakai. Semua metode akan dicoba untuk setiap alternatif layout
yang dibuat, sehingga total hasil layout perbaikan menggunakan WinQsb adalah 4 buah.

Distance Measure
Pilih metode pengukuran jarak yang akan digunakan yaitu rectilinear distance.

Show the exchange iteration


Untuk melihat setiap perpindahan departemen per iterasi yang terjadi.

5. Kemudian lakukan iterasi. Untuk setiap iterasi simpan dalam bentuk *.bmp dan catat
berapa biayanya. Iterasi terakhir merupakan layout dengan OMH terkecil tetapi belum tentu
feasible dan sesuai dengan matriks prioritas. Oleh karena itu cari layout dengan bentuk
yang feasible dan sesuai dengan matriks prioritas namun mempunyai OMH yang kecil.

Pilih satu layout terbaik dari layout perbaikan menggunakan WinQsb dengan menggunakan
beberapa kriteria, yaitu:
1. Prioritas (dari matriks prioritas)
Prioritas kedekatan antar departemen sesuai matriks prioritas.
2. Feasibilitas
Cukup atau tidaknya mesin ditempatkan dalam departemen dengan atau tanpa modifikasi
mesin-mesin.
3. Ongkos material handling terkecil

Faktor penentu terakhir adalah besarnya ongkos material handling, semakin kecil semakin
baik. Hasil OMH dari perhitungan WinQsb harus dikali 3 karena pada perhitungan WinQsb
menggunakan jarak sel dimana 1 sel = 3 meter.

5.1.2 Cara Menggunakan Add-In Facility Layout


1. Buat matriks flow cost
Matriks ini diisi dari flow cost matrix yang telah dibuat sebelumnya.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

Fabrikasi Assembly
Drilling Metal Mesin
Hydraul Mesin Mesin
Receivin Gudang Gudang Plasma & Sheet Mesin Impact Mesin
From To Paint ic Plate Impact Impact Ware house Shipping Total
g BBU BBP Cutting Taping Bench Rolling Las Wrench Las Bench
Gun Press Wrench Wrench
Machine Machin Machin Listrik FW66SA- Listrik
Brake TW0350 MX5500
e e 1
Receiving 173/5000 15/5000 0,00
Gudang BBU 160/5000 0,00
Gudang BBP 80/5000 80/5000 80/5000 80/5000 80/5000 0,00
Plasma Cutting Machine 80/50000 80/5000 80/5000 0,00
Drilling & Taping Machine 80/5000 80/5000 0,00
Bench 160/5000 0,00
Fabrikas
Paint Gun 80/5000 80/5000 80/5000 0,00
i
Hydraulic Plate Press Brake 80/5000 80/5000 0,00
Metal Sheet Rolling Machine 80/5000 0,00
Mesin Las Listrik 80/5000 0,00
Mesin Impact Wrench TW0350 80/5000 0,00
Mesin Impact Wrench MX5500 80/5000 80/5000 160/5000 0,00
Assembl
Mesin Impact Wrench FW66SA-1 80/5000 0,00
y
Mesin Las Listrik 80/5000 160/5000 0,00
Bench 160/5000 160/5000 0,00
Warehouse 117/5000 0,00
Shipping 0,00
Total 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2. Pastikan setiap departemen :


a. Diberi warna yang berbeda
b. Diberi nomor khusus dan setiap selnya diberi nomor tersebut
c. Dummy harus jelas milik departemen mana, jangan sampai ambigu, dan diwarnai
dengan warna hitam

3. Sesuaikan format tabel ringkasan : ada nomor departemen, nama lengkap departemen
(jangan di-merge cell), dan luas departemen

4. Munculkan Developer Tab


Untuk Excel 2016, 2013 dan 2010:
a. Klik File > Options > Customize Ribbon
b. Dalam jendela Customize Ribbon, pilih Developer check box, klik OK. Untuk Excel
2007:
a. Klik Microsoft Office Button lalu pilih Excel Options
b. Dalam kategori Popular, dibawah Top options for working with Excel, pilih Show
Developer tab in the Ribbon check box lalu klik OK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

5. Aktifkan Add-ins Facility Layout


a. Pada Developer Tab, pilih Excel Add-ins

b. Akan muncul jendela Add-ins, pilih Browse…

c. Dalam jendela Add-ins, pilih Facility Layout check box, klik OK


6. Buka file Facility Layout.xla . Jika ada dialog box, pilih Enable Macros

7. Pada Ms Excel, pilih tab Add-In, Klik OM_IE > Facility Layout > New Layout
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

8. Lalu akan keluar dialog box seperti ini :

Isikan nama dari alternatif (tanpa spasi), jumlah departemen, dan jumlah departemen yang
posisinya fix (isi 2 karena receiving dan shipping harus ada di luar). Klik OK, maka akan
terbentuk sheet baru bernama nama_layout.

9. Pada sheet nama_layout tersebut, temukan Facility Information

Isikan skala dari tiap sel = 3, kemudian isi panjang dan lebar dari alternatif usulan masing-
masing. Kolom kuning berarti tidak perlu diisi, sistem akan mengisinya secara otomatis.

8. Isi tabel Department Information dengan cara me-link name dan area dengan nama
departemen dan luas departemen dari tabel ringkasan. Isikan departemen yang fix
dengan F (receiving dan shipping).
9. Isi Flow Matrix dengan me-link matriks flow cost yang dibuat pada modul ini 10. Isi Cost
Matrix dengan me-link matriks ongkos yang dibuat pada modul 1.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

10. Isi Cost Matrix dengan me-link matriks ongkos yang dibuat pada modul 1.

11. Klik lingkaran merah Define Facility di bagian atas dari sheet.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

12. Pada dialog box yang keluar, pada solution method pilih traditional craft, untuk initial
solution pilih leave blank (karena layout awal dibuat sendiri), dan distance measure diisi
dengan rectilinear. Klik OK.

13. Isi lahan kosong pada tabel baru di sheet nama_facility dengan meng-copy paste
solusi inisial yang sudah sesuai format pada poin 1.

Klik lingkaran merah Evaluate di atas tabel layout. Hasilnya, warna departemen akan
menyesuaikan dengan warna yang didefinisikan CRAFT. Titik pusat massa akan terhitung
dengan otomatis.

Area-requiredArea-
Department Color defined x-centroid y-centroid Sequence
Receiving 1 8 8 1.5 1.5 1
ang Bahan Baku Ut 2 9 9 1.5 4.5 2
ng Bahan Baku
Pem 3 4 4 4 2 3
t Off Saw Prefabrik 4 39 39 1.5 12.5 4
14.095745
Planner 5 44 47 5.5 1 5
10.013513 14.013513
cular Saw Prefabrik 6 37 37 6 6 6
14.012820 14.012820
Jointer Prefabrikasi 7 39 39 2 2 7
ircular Saw Fabrika 8 96 96 9.75 26.75 8
Jointer Fabrikasi 9 84 84 6 22.5 9
Disc Sand 19.552631
Fabrikasi 10 57 57 4 14.5 10
25.031644
Drill Press 11 79 79 19.5 8 11
Disc Sand 19.547618 6.5238094
Assembly 12 42 42 9 3 12
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

26.020000 23.620000
Bench 1 13 75 75 5 8 13
23.600000
Racks 14 30 30 4 2.9000001 14
12.523255
Spray Booth 15 43 43 3 1.5 15
8.6914892
Oven 16 47 47 26.861702 2 16
Bench 2 17 60 60 8 6 17
5.9705882
Bench 3 18 17 17 14.5 1 18
Warehouse 19 14 14 24.5 9.5 19
Shiping 20 2 2 4 0.5 20

15. Klik lingkaran merah Solve. Pada dialog box yang keluar pilih Stop at each
improvement untuk melihat departemen mana saja yang dipertukarkan. Klik OK.

16. Akan keluar dialog box setiap add-in menukar setiap departemen. Klik Yes hingga
iterasi berakhir.

17. Pada iterasi terakhir, layout yang dihasilkan masih terlihat janggal dan tidak memenuhi
ketentuan layout inisial. Untuk itu, perbaiki dengan cara menggeser hingga memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Tetapi, perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa mengubah
letak departemen secara signifikan dari desain layout yang ditawarkan add-in, agar solusi
masih dalam kondisi baik.

18. Kini perbaikan dilanjutkan dengan mengisi ruang kosong (dummy) dengan nomor
departemen. Hal ini dilakukan agar perhitungan titik pusat lebih akurat. Kemudian setelah
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

semua bentuk sudah feasibel, klik lingkaran merah Evaluate untuk mendapatkan titik
pusat massa yang baru & perhitungan ongkos yang baru.
Department Color Area-requiredArea-defined x-centroid y-centroid Sequence
Receiving 1 8 9 1.5 1.5 1
ang Bahan Baku Ut 2 9 9 1.5 4.5 2
ng Bahan Baku
Pem 3 4 4 4 2 3
t Off Saw Prefabrik 4 39 39 1.5 12.5 4
Planner 5 44 50 5.5 14 5
cular Saw Prefabrik 6 37 40 10 14 6
Jointer Prefabrikasi 7 39 40 14 14 7
9.5555553 26.944444
ircular Saw Fabrika 8 96 108 4 7 8
Jointer Fabrikasi 9 84 84 6 22.5 9
Disc Sand 23.549999 28.450000
Fabrikasi 10 57 60 2 8 10
Drill Press 11 79 96 21.84375 22.84375 11
Disc Sand 5.4772725
Assembly 12 42 44 20.704546 1 12
20.944444
Bench 1 13 75 81 7 15.166667 13
Racks 14 30 36 24.5 6 14
Spray Booth 15 43 45 12.5 1.5 15
26.899999 9.1999998
Oven 16 47 60 6 1 16
Bench 2 17 60 60 8 6 17
Bench 3 18 17 18 14.5 6 18
Warehouse 19 14 14 17 6.5 19
Shiping 20 2 2 4 0.5 20

5.2 Area Allocation Diagram (AAD)


AAD dibuat dari layout perbaikan terbaik yang dipilih dari hasil perbaikan
menggunakan perangkat lunak. Ketentuan Pembuatan :

1. Dibuat dengan ukuran 1:200 dari ukuran sebenarnya. Perhatikan ukuran mesin dan
kebutuhan khusus setiap ruang, sesuaikan spesifikasi pada perhitungan luas lantai, dan
ketentuan khusus (sisi terbuka, dsb). Jangan lupa gambar dan warna mesin telah
distandarkan pada Tugas III.
2. Kantor dan pendukung atau pelayanan pabrik akan ditambahkan kemudian (Tugas VI).
3. Lampiran input dan iterasi terbaik dari hasil pengolahan dari setiap alternatif untuk setiap
metode

Keterangan :
AAD yang dibuat berdasarkan hasil perbaikan tata letak pabrik dengan nilai OMH paling
kecil. Hasil perbaikan tata letak dengan perangkat lunak dan perancangan tata letak inisial
saling dibandingkan satu sama lain.
AAD yang dibuat sejumlah 2, dimana AAD pertama hanya menggambarkan tata letak hasil
perbaikan tanpa mesin (disertai dengan dimensi lengkap baik dimensi total maupun dimensi per
departemen), sedangkan
AAD kedua menggambarkan peletakan mesin-mesin pada setiap departemen tanpa
menggunakan dimensi dan disertai alat material handling berdasarkan hasil perhitungan OMH.
Gambar mesin menggunakan ketentuan seperti yang telah dibuat pada Praktikum Perancangan
Sistem Terintegrasi 3. Pada Pada AAD kedua ini juga digambarkan garis aliran material antar
departemen. Ketentuan garis aliran material adalah:

1. Warna:
• Lift truck : merah
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

• Walking pallet : biru


• Orang : hijau
2. Line Weight : Line Weight 3/4
3 Line Pattern : Line Pattern 4

Contoh :

5.3 Ongkos Pemindahan Material Perbaikan


Perhitungan Ongkos Pemindahan Material untuk layout perbaikan hampir sama dengan
perhitungan Ongkos Pemindahan Material pada Tugas 1. Perhitungan Ongkos Material
Handling Perbaikan ini berdasarkan pada AAD yang sudah dibuat. Berikut adalah format
perhitungan OMH yang selengkapnya dapat dilihat pada subbab 5.5:

1. Kolom (1) - No. (nomor)


Kolom ini diisi bila terdapat kombinasi dari pasangan suatu tempat asal dan
tempat tujuan dari perpindahan suatu barang/material.

2. Kolom (2) - From (dari)


Kolom ini diisi dengan tempat asal barang atau material berpindah.

3. Kolom (3) - To (ke)


Kolom ini diisi dengan tempat tujuan perpindahan material.

4. Kolom (4) - Jarak (m)


Perhitungan titik pusat diambil dari Area Allocation Diagram (AAD). Perhitungan jarak
dilakukan dengan asumsi bahwa alat pemindahan material hanya dapat bergerak
rectilinier, yaitu horizontal atau vertikal (tidak diagonal). Jarak yang dimaksud adalah jarak
antara titik pusat kedua departemen pada kolom (2) From dan kolom (3) To.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

5. Kolom (5) – Jumlah Perpindahan


Apabila berat lebih besar dari 1 ton, maka jumlah
perpindahan adalah Jumlah perpindahan = Roundup berat
material yang dipindahkan / 1ton

6. Kolom (6) - Jenis Transportasi


Kolom ini diisi dengan jenis transportasi yang dipakai pada perpindahan itu, yaitu :
• 0 - 20 kg diangkut dengan tenaga manusia
• 21 - 60 kg diangkut dengan walking pallet.
• 61 kg - 1 ton diangkut dengan lift truck

Catatan :
• Pemindahan material dari receiving ke gudang bahan baku utama dilakukan per
minggu.
• Pemindahan material dari gudang bahan baku utama ke gudang bahan baku
pembantu dilakukan per minggu.
• Pemindahan material dari warehouse ke shipping dilakukan per minggu.
• Pemindahan material pada bagian produksi dilakukan per satu jam.

7. Kolom (7) – Rp / m
Merupakan ongkos perpindahan material tiap meter perpindahan. Kolom ini diisi dengan
ongkos penggunaan alat pemindahan material untuk tiap 1 meter perpindahan sesuai
dengan jenis transportasinya.
Data-datanya adalah sebagai berikut :
• tenaga manusia Rp 150/m
• walking pallet Rp 2.000/m
• lift truck Rp 5.000/m

8. Kolom (8) - Ongkos Pemindahan Material (Rp)


Kolom ini diisi dengan hasil perkalian antara kolom Jarak dengan kolom ongkos
perpindahan material per meternya.
Kolom (8) = Kolom (4) x Kolom (5) x Kolom (7)

9. Kolom (9) - Ongkos Pemindahan Material Kumulatif (Rp)


Kolom ini diisi dengan akumulasi ongkos pemindahan material yang telah dihitung di
atasnya, sehingga akhirnya didapat ongkos pemindahan material total per jam. Hasil
terakhir penghitungan OMH nantinya dikalikan 3 karena skala yang digunakan untuk
pengolahan adalah 3.
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

5.5 Format Perhitungan Ongkos Pemindahan Material


Format judul tabel perhitungan Ongkos Pemindahan Material adalah sebagai berikut.

Luas Luas
No. Departemen Departemen Departemen
(m2) (Sel)
1 Receiving 72,00 9
2 Gudang Bahan Baku Utama 90,59 11
3 Gudang Bahan Baku Pembantu 29,42 4
4 Plasma Cutting Machine (FAB) 1941,4656 216
5 Drilling & Taping Machine (FAB) 587,0176 66
6 Bench (FAB) 1316,0136 147
7 Fabrikasi Paint Gun (FAB) 252,9072 29
8 Hydraulic Plate Press Brake (FAB) 1060,2522 118
9 Metal Sheet Rolling Machine (FAB) 240,754 27
10 Mesin Las Listrik (FAB) 182,378 21
11 Mesin Impact Wrench TW0350 (ASSY) 32,2263 4
12 Mesin Impact Wrench MX5500 (ASSY) 32,2263 4
13 Assembly Mesin Impact Wrench FW66SA-1 (ASSY) 32,2263 4
14 Mesin Las Listrik (ASSY) 161,28 18
15 Bench (ASSY) 41,7716 5
16 Warehouse 2.254,23 251
17 Shipping 225,42 26
Total 8.552,18 960

6. LAPORAN
6.1 Format Laporan
Cover Laporan
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
Executive Summary
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Bab 2 Dasar Teori
2.1 Landasan Teori
2.2 Flowchart Pengumpulan Data
Bab 3 Pengolahan Data
Bab 4 Analisis
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

6.2 Pengumpulan Laporan


Seluruh file tugas 4 dikumpulkan maksimal pada:
1. Senin, 7 Oktober 2019 pukul 16.00 WIB (TI Ganesha)
2. Selasa, 8 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB (TI Cirebon)
Pengumpulan dilakukan melalui:
1. Folder yang telah disiapkan di Web Kuliah FTI (bagian modul 4)
2. Email ppst42019@gmail.com dan cc ke email asisten masing-masing.

Format Pengumpulan Laporan


AAD Tugas 4_Nama Perusahaan (No Kelompok)
Excel Tugas 4_Nama Perusahaan (No Kelompok)
Laporan Tugas 4_Nama Perusahaan (No Kelompok)
Surat Pengantar Tugas 4_Nama Perusahaan (No Kelompok)

Dikirim dalam bentuk zip dan subject dengan penamaan: Tugas Modul 4_Nama
Perusahan (No Kelompok)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI MODUL 4 PPST IV

Flowchart Perbaikan Tata Letak

Anda mungkin juga menyukai