Anda di halaman 1dari 12

MODUL I

KEBUTUHAN JUMLAH MESIN PERUSAHAAN D CABOOSE

1. Tujuan.
a. Membuat Sketsa Produk.
b. Membuat Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
c. Membuat Peta Perakitan (Assembly Chart)
d. Membuat Routing Sheet.
e. Membuat Multi Product Process Chart

2. Landasan Teori. Peta proses operasi (Operation Process Chart)


merupakan diagram yang menggambarkan langkah-langkah dalam
pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi
komponen atau produk jadi. Informasi yang terdapat pada peta ini
meliputi waktu, jenis material yang digunakan dan mesin atau peralatan
yang diperlukan untuk memproses material.
Peta perakitan (Assembly Chart) merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antara komponen-komponen yang akan
dirakit menjadi sebuah produk. Peta ini bermanfaat untuk menunjukkan
komponen penyusun dari suatu produk dan menjelaskan urutan
perakitan komponen.
Routing Sheet dibuat berdasarkan Peta Proses Operasi (OPC). OPC
adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan
material, mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk jadi. Pada OPC
terdapat informasi-informasi seperti waktu proses, jenis material yang
digunakan dan alat atau mesin yang digunakan. Pembuatan Routing Sheet
dilakukan untuk mengetahui jumlah mesin yang dibutuhkan, jika
diberikan data efisiensi mesin, ketersediaan (availability) mesin dan
banyaknya bahan yang cacat proses (reject).
Multi Product Process Chart (MPPC) digunakan untuk mengetahui
jumlah mesin yang dibutuhkan sesuai dengan keperluan produksi
(terutama untuk job-shop) dan untuk mengetahui keterkaitan produksi
antara komponen suatu produk atau antar produk, bahan, bagian,
pekerjaan atau aktivitas. MPPC untuk produksi Troy Train ini dibuat
dalam dua bagian besar, yaitu bagian Assembly dan gabungan antara Pre-
fabrikasi dengan Febrikasi.

3. Prosedur.

a. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart). Terdapat


lima bagian peta proses operasi (OPC), yaitu OPC untuk operasi-
operasi bagian Pre-fabrikasi, komponen Engine, Gondola, Caboose
dan Box Car. Akan tetapi pada pelaksanaan praktikum ini, setiap
kelompok Taruna diminta mengerjakan salah satu bagian
komponen dari kereta yaitu Engine atau Gondola atau Caboose atau
Box Car.

Prinsip pembuatan OPC :


3

1) Pada baris paling atas terdapat nama peta (Peta Proses


Operasi) dan identifikasi lain, seperti : nama objek, nama
pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta, nomor gambar.

2) Material yang akan diproses dan karakteristiknya


diletakkan pada garis horizontal, untuk menunjukkan bahwa
material tersebut masuk ke dalam proses (Lihat gambar 1.1)

3) Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal,


yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.

4) Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan


secara berurutan, sesuai dengan urutan operasi yang
dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai
dengan proses yang terjadi.

5) Penomoran kegiatan pemeriksaan/inspeksi terpisah


dengan penomoran operasi.

6) Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat


informasi seperti jumlah operasi, jumlah pemeriksaan dan
jumlah waktu yang diperlukan.
4

Gambar 1. 1. Keterangan Lambang pada Peta Proses Operasi

b. Peta Perakitan (Assembly Chart). Prinsip pembuatannya


sebagai berikut :

1) Tentukan operasi terakhir sesuai aliran proses


perakitan, kemudian digambarkan dengan lingkaran pada
pojok kanan bawah dan operasinya dituliskan di sebelah
kanan lingkaran.

2) Dari lingkaran tersebut dibuat garis horizontal ke arah


kiri, kemudian dibuat lingkaran untuk menyatukan tiap
komponen yang dirakit pada operasi yang baru ditulis.
Komponen sebaiknya disusun menurut urutan
pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah.
Pada akhir garis ditulis nomor komponen, nama dan jumlah
yang dirakit (lihat gambar 1.2).
5

Gambar 1. 2. Format Peta Perakitan

c. Routing Sheet. Perhitungan pada Routing Sheet dimulai dari


operasi terakhir pada tiap komponen dan dikerjakan secara mundur
menuju ke operasi pertama.

Cara perhitungan :

1) Kapasitas mesin aktual = kapasitas mesin teoritis x


efisiensi mesin x availabilitas mesin

2) Jumlah yang diharapkan diambil dari jumlah yang


harus disiapkan pada operasi sesudahnya.

3) Jumlah yang harus disiapkan = jumlah yang


diharapkan/ (100% - % reject)

4) Jumlah mesin teoritis = jumlah yang harus disiapkan/


kapasitas mesin aktual

5) Waktu proses = 60/kapasitas mesin aktual

Untuk perhitungan Routing Sheet Pre-fabrikasi, terlebih dahulu


harus dihitung kebutuhan bahan baku (Rough Lumber) untuk tiap
ukuran. Cara perhitungan kebutuhan Rough Lumber :

1) Jumlah kebutuhan part diambil dari Routing Sheet.


6

2) Jumlah part dari 1 unit Rough Lumber = Round_down


(panjang Rough Lumber / panjang part) x jumlah bagian per 1
unit Rough Lumber.

3) Jumlah kebutuhan Rough Lumber = (jumlah kebutuhan


part / jumlah part dari 1 unit Rough Lumber).

Perhitungan ini dilakukan untuk setiap jenis Rough Lumber. Untuk


satu jenis Rough Lumber, dihitung totalnya untuk dimasukkan
dalam perhitungan Routing Sheet Pre Fabrikasi. Format pembuatan
Routing Sheet seperti pada Tabel 1. 1.

Tabel 1. 1. Format Judul Routing Sheet

Jumlah Jumlah
Kapasitas Kapasitas Jumlah Waktu
Nama Nama Effisiensi Availabilit yang yang
No. Mesin Mesin Reject Mesin Proses
Operasi Mesin Mesin y Mesin Diharapka Harus
Teoritis Aktual Teoritis (menit)
n Disiapkan

d. Multi Product Process Chart. Prosedur pembuatan MPPC :

1) Tuliskan bagian, kegiatan, proses dan mesin yang harus


dilalui suatu komponen pada sisi kiri kertas berurutan dari
atas ke bawa, dalam urutan selogis mungkin, semua faktor
diperhitungkan (tidak diperlukan urutan yang pasti, karena
struktur peta ini akan menunjukkan pengaturan atau urutan
yang sesuai).

2) Dari Routing Sheet, catat operasi pada tiap komponen,


berhadapan dengan nama departemen, proses atau mesin
yang sesuai, dibawah jenis komponen yang sesuai, dengan
menggunakan lingkaran yang tertulis nomor operasinya.

3) Hubungkan lingkaran menurut urutannya, mungkin


saja timbul urutan mundur.

4) Lakukan analisis peta yang dihasilkan untuk :

a) Urutan mundur, menunjukkan kemungkinan


pengaturan kembali bagian, dan seterusnya.

b) Kesamaan pola aliran, menunjukkan kebutuhan


akan komponen proses pada tempat yang sama atau
waktu yang sama.

5) Pedoman pengaturan yang akan menghaslkan pola


aliran yang efisien. Pada kolom paling kanan dihitung jumlah
mesin teoritis untuk tiap kelompok mesin dan jumlah mesin
aktualnya.

Format MPPC seperti pada Tabel 1. 2.

Tabel 1. 2. Format MPPC


7

Material Material Jumlah


Material Material I
II III Mesin
Departeme Komponen
n Kompone Kompone Kompone Teoriti
Aktual
Mesin nI n II n III s
jml msn
Mesi 1
teoritis/
proses/
nI 0
mesin

Mesi 2 0.71
n II 0
Pre-
Fabrikasi
Mesi 3 1.19
n III 0

Mesi 4 1.62
n IV 0

Mesi
nI

Mesi
n II
Fabrikasi
Mesi
n III

Mesi
n IV

Komponen Jumlah
Assembly Assembly Assembly Mesin
I II III Teoriti
Mesin Aktual
s
Mesi
nI
Mesi
n II
Assembly
Mesi
n III
Mesi
n IV

4. Skenario

Sebuah perusahaan Mitra memenangkan tender untuk


memproduksi Toy Trains dengan rangkaian komponennya yaitu antara
lain Engine, Gondola, Caboose dan Box Car. Untuk mempercepat proses
produksi, ke empat komponen ini di sub kontrak kan ke 4 perusahaan
berbeda. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain :
a. Perusahaan A memproduksi Engine
b. Perusahaan B memproduksi Gondola
c. Perusahaan C memproduksi Box Car
d. Perusahaan D memproduksi Caboose

Tugas Perusahaan D
8

a. Sebagai perusahaan D, buatlah peta proses operasi dari


komponen Caboose.

b. Buatlah peta perakitannya, dengan ketentuan :

1) Diameter lingkaran pada peta rakitan :

a) Komponen-komponen yang akan dirakit : 10 mm

b) Sub-assembly dan Assembly : 18 mm

2) Nomor komponen yang akan dirakit ditulis di dalam


lingkaran, sedangkan nama komponen dituliskan sebelum
lingkaran tersebut.

d. Buatlah Routing Sheet.

e. Buatlah MPPC.

5. Data Teknis.
9

Tabel 1. 3. Alat Bantu yang Digunakan :

Nomor Nama Part


900 Drive nail
905 Wheel
910 Washerflat
915 String
920 Wood band
925 Screw hook
930 Screw eye
935 Cartoon
936 Cartoon linear
937 Label
951 Laquar
959 Laquar thinner
960 Gamed tape
961 Glue
965 Sandpaper
970 Sand disc

Tabel 1. 4. Penggunaan Alat Bantu

Nama proses Alat bantu


Proses amplas Sandpaper, sand disc
Proses rakit Glue
Proses cat Laquar, laquar thinner
Proses rakit roda Drive nail, wheel, screw
hook/screw eye, washerflat

Tabel 1. 5. Tabel Kebutuhan Rough Lumper


10

Jenis Karakteristik material Jumlah Jumlah


No. Nama Jumlah Total
rough Tebal Pnjang Lebar kebutuhan part dari
Part part kebutuhan kebutuhan
lumper (inch) (inch) (inch) part 1 unit
Side
431 0.25 4.00 1.50
caboose
1/4 “
End
433 0.25 1.50 1.50
caboose
Roof
1/2 “ 435 0.50 5.00 2.50
caboose
Chasis
3/4 “ 410 0.75 5.00 2.00
caboose

Tabel 1. 6. Keterangan Spesifikasi Rough Lumper

Ukuran per unit Rough


Jumlah Ukuran per bagian
Lumper
Nama material spesifikasi bagian/un
Tebal Panjang Lebar Tebal Panjang Lebar
it
(inch) (inch) (inch) (inch) (inch) (inch)
Rough lumper 1/4 “ 3 per ketebalan 5/4“ 3 1.25 146 2 0.25 146 2
Rough lumper 1/2 “ 4 per ketebalan 5/4“ 4 1.25 146 5 0.5 146 2.5
Rough lumper 3/4 “ 3 per ketebalan 4/4“ 3 1 146 6 0.75 146 2
Tabel 1. 7. Routing Sheet Assembly
Kapasitas Kapasitas Jumlah Jumlah yang Jumlah Waktu
Effisiensi Availability
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin Mesin Reject yang Harus Mesin Proses
Mesin Mesin
Teoritis Aktual Diharapkan Disiapkan Teoritis (menit)
400 Assembly Caboose
10 Rakit side, end & roof ke chasis Bench I 75 98% 95% 1%
15 Keringkan lem Rack 290 98% 95% 0%
20 Ampelas ujung dan inspeksi Discsand 110 98% 95% 0%
25 Cat lapisan pertama Spraybooth 716 98% 95% 0%
30 Keringkan lapisan pertama Oven 344 98% 95% 0%
40 Cat lapisan kedua Spraybooth 910 98% 95% 0%
45 Keringkan lapisan kedua Oven 345 98% 95% 0%
Rakit roda, ring penutup, paku,
50 Bench II 55 98% 95% 0%
dll
1000 Pack Train
10 Rakit karton dan linear Bench III 240 98% 95% 0%
20 Masukkan train dan inspeksi Bench III 240 98% 95% 0%
30 Tutup dan label karton Bench III 240 98% 95% 0%

Tabel 1. 8. Routing Sheet Fabrikasi


Kapasitas Kapasitas Jumlah Jumlah yang Jumlah Waktu
Effisiensi Availability
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin Mesin Reject yang Harus Mesin Proses
Mesin Mesin
Teoritis Aktual Diharapkan Disiapkan Teoritis (menit)

410 Chasis Caboose

10 Potong panjang 5” Circ. Saw 240 98% 95% 2%


20 Ampelas ujung Disc sand 100 98% 95% 1%
30 Drill 4 lubang paku Drill press 130 98% 95% 2%
40 Drill 2 lubang kait Drill press 160 98% 95% 1%
431 Side Caboose (2)
10 Rampas lebar 1.5” Jointer 300 98% 95% 2%
20 Potong panjang 4” Circ. Saw 300 98% 95% 3%
30 Drill lubang 2 7/8” Drill press 60 98% 95% 3%
12

433 End Caboose (2)


10 Rampas lebar 1.5” Jointer 800 98% 95% 2%
20 Potong panjang 1.5” Circ. Saw 400 98% 95% 3%
435 Roof Caboose

10 Potong panjang 5” Circ. Saw 250 98% 95% 3%


20 Ampelas ujung & atap Disc sand 150 98% 95% 2%

Tabel 1. 9. Routing Sheet Pre-fabrikasi


Kapasitas Kapasitas Jumlah Jumlah yang Jumlah Waktu
Effisiensi Availability
No. Nama Operasi Nama Mesin Mesin Mesin Reject yang Harus Mesin Proses
Mesin Mesin
Teoritis Aktual Diharapkan Disiapkan Teoritis (menit)
Rough Lumber 1/4" (3 per ketebalan 5/4”)
10 Potong lurus & rampas ujung C. o. Saw 18 98% 95% 2%
Potong sesuai dengan
20 Circ. Saw 43 98% 95% 2%
ketebalan
30 Ratakan pada ketebalan 1/4” Planner 22 98% 95% 2%
40 Potong bentuk sesuai ukuran Circ.Saw 42 98% 95% 3%
Rough Lumber 1/2" (4 per ketebalan 5/4”)
10 Potong lurus & rampas ujung C. o. Saw 5 98% 95% 2%
Potong sesuai dengan
20 Circ. Saw 11 98% 95% 2%
ketebalan
30 Ratakan pada ketebalan 1/2” Planner 7 98% 95% 2%
40 Potong lebar 2/5” Circ. Saw 9 98% 95% 2%
Potong panjang sesuai
50 Circ. Saw 9 98% 95% 2%
kebutuhan
Rough Lumber 3/4" (3 per ketebalan 4/4”)
10 Potong lurus & rampas ujung C. o. Saw 12 98% 95% 2%
20 Ratakan pada ketebalan 3/4" Planner 17 98% 95% 2%
30 Potong lebar 2/5” Circ. Saw 29 98% 95% 3%
40 Rampas sesuai ukuran Jointer 4 98% 95% 2%
Potong panjang sesuai
50 Circ. Saw 27 98% 95% 2%
kebutuhan
13

Anda mungkin juga menyukai