Tender Proposal
Part Drawing
Operation Process Chart (OPC)
I July, 9th 2019 July, 16th 2019
Assembly Chart (AC)
Multi Product Process Chart (MPPC)
Machine Requirements Calculation (MRC)
Tujuan Praktikum:
1. Membuat Area of the machine calculation
2. Membuat Area of the factory calculation
3. Membuat Warehouse Area Calculation
4. Membuat Office and supporting area calculation
5. Membuat Area Allocation Diagram (AAD)
Landasan Teori:
1. Area of the machine calculation dan Area of the factory calculation
Area of the machine calculation dan Area of the factory calculation merupakan tahap
dalam membuat tata letak (layout) suatu pabrik. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
mesin yang digunakan pada setiap stasiun kerja atau work station serta luas area yang
dibutuhkan pada setiap stasiun kerja berdasarkan jumlah mesin yang diperlukan dalam
memproduksi produk tangga lipat. Luas area setiap stasiun kerja atau work station ini akan
dijadikan landasan atau acuan dalam merancang tata letak pabrik untuk produk tangga lipat.
Pada praktikum tata letak pabrik ini, perusahaan kalian diberikan tugas untuk
menghitung luas area yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja atau work station untuk
memproduksi tangga lipat. Perhitungan luas area setiap stasiun kerja atau work station ini
disesuaikan dengan jumlah mesin yang telah kalian hitung pada routing sheet di laporan
praktikum 1.
Prosedur perhitungan area of the machine calculation adalah sebagai berikut:
1. Jabarkan seluruh mesin dan jumlah mesin yang diperlukan pada setiap stasiun
kerja untuk memproduksi produk tangga lipat berdasarkan perhitungan pada routing
sheet di laporan praktikum 1.
Tabel 2. Jumlah Mesin yang diperlukan pada setiap Stasiun Kerja (Contoh)
Kemudian hitung total jumlah setiap mesin yang digunakan dalam memproduksi
tangga lipat seperti tabel berikut.
2. Hitung seluruh luas area setiap jenis stasiun kerja yang diperlukan.
Pada praktikum ini kalian akan merancang tata letak pabrik berdasarkan process layout
dan product layout. Oleh karena itu terdapat dua perhitungan untuk menghitung luas
area lantai produksi.
Untuk menghitung total luas area produksi berdasarkan process layout dapat
menggunakan tabel dengan format seperti pada Tabel 4. Untuk menghitung total luas
area produksi berdasarkan product layout dapat menggunakan tabel dengan format
seperti pada Tabel 5.
*Ukuran mesin (Panjang dan Lebar): sudah ditentukan
Luas setiap mesin = Panjang mesin x Lebar mesin
*Ukuran meja kerja (Panjang dan Lebar): sudah ditentukan
Ukuran Meja Kerja adalah ukuran meja untuk mengerjakan material (tempat menopang
material dan mesin).
Luas meja kerja = Panjang meja kerja x Lebar meja kerja
*Ruang operator (Panjang, Lebar, dan Kebutuhan gerak): sudah ditentukan
Luas ruang operator = Panjang x Lebar x Kebutuhan Gerak
*Ruang Material sebelum dan sesudah:
Process layout: merupakan ukuran material terbesar dari keseluruhan proses produksi
Product layout: disesuaikan dengan ukuran setiap komponen yang terdapat pada modul
praktikum 1.
Contoh: Memotong kayu “material komponen 1 (top plank)”
• Ukuran material sebelum (ukuran material sebelum dipotong):
P = 0,600 m dan L = 0,045 m
• Ukuran material sesudah (ukuran material setelah dipotong):
P = 0,360 m dan L = 0,045 m
• Apabila tidak terdapat proses yang merubah ukuran material, maka:
Ukuran material sebelum = Ukuran material sesudah
*Luas Stasiun Kerja (SK)
Luas Stasiun Kerja (SK) = Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas
Ruang material (sebelum) + Luas Ruang material (sesudah)
Catatan: Luas mesin tidak dimasukkan dalam perhitungan ini, karena akan dikalikan
terlebih dahulu dengan jumlah mesin yang diperlukan pada setiap proses.
*Allowances (sudah ditentukan sebesar 20%)
Allowances = Luas Stasiun Kerja x Allowances (20%)
*Luas + Allowances
Luas Stasiun Kerja + Allowances
*Total Area Produksi
Total Area Produksi = Jumlah seluruh Luas Stasiun Kerja + Allowances
Ukuran meja kerja Ruang Operator Ruang material berdasarkan
Ukuran mesin sudah ditentukan ukuran material terbesar
sudah ditentukan
sudah ditentukan
Tabel 4 Perhitungan Luas Area untuk Setiap Jenis WS
(Process Layout)
(Product Layout)
Nama Stasiun Luas Luas Meja Luas Ruang Luas Ruang Luas Ruang Allowance Total Luas
No Mesin Luas Total Jumlah Mesin
Kerja Kerja Operator Material Masuk Material Keluar (20%) Area (m2)
SK. Pemotongan
1 0,2491 Luas Total
Kayu
SK. Pengamplasan x Jumlah
2 0,040 Mesin
Kayu
SK. Pengeboran
3 0,0254
Kayu
SK. Pernis dan
4 0,0058
Pengecatan Kayu
0,0170
SK. Perakitan dan
5 0,0176
Pengemasan
0,0056
Total
Allowance (20%)
Total Luas Area
Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang Total x 20%
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) + Allowances Total + Allowances
Hitung Luas Area Lantai Produksi berdasarkan Process dan Product Layout
Tabel 7. Perhitungan Luas Area untuk Lantai Produksi
Nama Stasiun Luas Luas Meja Luas Ruang Luas Ruang Luas Ruang Allowance Total Luas
OP Mesin Material Keluar Luas Total Jumlah Mesin
Kerja Kerja Operator Material Masuk (20%) Area (m2)
Komponen 1 (Back Leg)
Luas Total
SK. Pemotongan
O-1 0 x Jumlah
Kayu
SK. Pengamplasan Mesin
O-2 Kayu
0
O-3 SK. Pengeboran Kayu 0
SK. Pemotongan
O-4 0
Kayu
O-5 SK. Pengeboran Kayu 0
Komponen 2 (Step Board)
Komponen 3 (Plank Support)
Total
Allowance (20%)
Total Luas Area
Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang Total x 20%
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) + Allowances Total + Allowances
Keterangan: Pada product layout luas ruang material keluar adalah nol karena material keluar pada suatu SK akan langsung masuk ke ruang
material masuk pada SK selanjutnya kecuali pada SK. Perakitan & Pengemasan yang merupakan SK terakhir.
2. Warehouse area calculation
Warehouse area calculation merupakan tahap yang dilakukan dalam merancang tata
letak pabrik untuk mengukur area gudang yang diperlukan. Terdapat tiga Gudang yang akan
digunakan dalam memproduksi tangga lipat, yaitu Gudang Bahan Baku (GBB), Gudang Bahan
Jadi (GBJ), dan Gudang Skrap.
Berikut merupakan perhitungan dalam pembuatan Gudang Bahan Baku (Tabel 8) dan
Gudang Bahan Jadi (Tabel 9).
*Untuk bahan baku yang diperlukan beserta ukurannya (Panjang, lebar, dan tinggi) telah
ditentukan.
*Jumlah Penerimaan
• Terima normal merupakan jumlah bahan baku atau material yang diterima dari supplier.
Untuk GBB, jumlahnya sudah ditentukan.
Untuk GBJ, jumlahnya sesuai produksi per hari masing-masing kelompok sesuai
pada modul praktikum 1.
• Frekuensi
Pada Gudang Bahan Baku (GBB) frekuensi merupakan inventori material (dalam satuan
hari), yaitu persediaan material yang dibeli tetapi tidak diproses. Jumlah inventori
material setiap kelompok berbeda sesuai pembagian pada modul praktikum 1.
Pada Gudang Bahan Jadi (GBJ) frekuensi merupakan inventori produk (dalam satuan
hari). Jumlah inventori produk setiap kelompok berbeda sesuai pembagian pada
modul praktikum 1.
• Safety stock, merupakan persediaan material tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stock out) misalnya
karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan
dalam penerimaan barang yang dipesan. Pada praktikum ini safety stock ditetapkan
sebesar 10%. Rumus untuk menghitung safety stock baik untuk GBB maupun GBJ
sebagai berikut:
Safety stock = 10% x Jumlah Terima Normal x Frekuensi
Kemudian hasil perhitungan safety stock dibulatkan ke atas.
• Persediaan maksimum, merupakan jumlah persediaan material maksimal yang diterima
dan harus disimpan dalam Gudang bahan baku. Rumus untuk menghitung persediaan
maksimum baik untuk GBB maupun GBJ sebagai berikut:
Persediaan Maksimum = (Terima Normal x Frekuensi) + Safety Stock
• Jenis angkut sudah ditentukan.
* Satuan Pemindah
• Jenis satuan pemindah beserta ukuran (Panjang, Lebar, dan Tinggi) sudah ditentukan.
• Unit/Satuan Pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Unit/Satuan Pemindah = (Panjang Unit Satuan Pemindah / Panjang ukuran bahan baku)
x (Lebar Unit Satuan Pemindah / Lebar ukuran bahan baku) x (Tinggi Unit Satuan
Pemindah / Tinggi ukuran bahan baku)
Kemudian hasil perhitungan dibulatkan ke bawah. Rumus dalam excel sebagai berikut:
=ROUNDDOWN(Panjang Unit Satuan Pemindah/Panjang ukuran bahan
baku;0)*ROUNDDOWN(Lebar Unit Satuan Pemindah/Lebar ukuran bahan
baku;0)*ROUNDDOWN(Tinggi Unit Satuan Pemindah/Tinggi ukuran bahan baku;0)
• Jumlah satuan pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Jumlah satuan pemindah = Persediaan maksimum / Unit Satuan Pemindah
Kemudian hasil perhitungan dibulatkan ke atas.
*Kebutuhan Ruang Pallet
• Jumlah tumpukan pemindah sudah ditentukan.
• Jumlah dasar satuan pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan
sebagai berikut:
Jumlah dasar satuan pemindah = Jumlah satuan pemindah / Jumlah Tumpukan
Pemindah
Hasil perhitungan dibulatkan ke atas.
• Luas / Dasar Satuan diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
Luas / Dasar Satuan = Panjang ukuran satuan pemindah x Lebar ukuran satuan
pemindah
• Luas Dasar
Luas Dasar = Jumlah dasar satuan pemindah x Luas satuan
• Volume
Volume = Luas dasar x Tinggi unit pemindah x Jumlah tumpukan
No. Bahan Baku Jumlah Penerimaan Satuan Pemindah Kebutuhan Ruang Pallet
Jumlah
Teri Safe Persedia Jumlah Jumlah
Ukuran (m) Jenis Ukuran (m) Unit / Tumpu Luas / Luas
ma Frekue ty an Satuan Dasar Vol
Uraian Angk Jenis Satuan kan Dasar Dasar
Norm nsi Stoc Maksim Pemind Satuan (m3)
ut Pemindah Pemind Satuan (m2)
p l t al k um p l t ah Pemindah
ah
1 Kayu Jati 3,0 0,03 0,07 127 Truk Tumpuk 12,0 0,09 0,07 10
Belanda 00 0 5 an Kayu 00 0 5
2 Kayu Jati 0,7 0,02 0,11 99 Truk Tumpuk 2,80 0,07 0,11 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
3 Kayu Jati 0,5 0,02 0,03 105 Truk Tumpuk 2,00 0,07 0,03 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
4 Kayu Jati 0,6 0,03 0,04 108 Truk Tumpuk 2,40 0,10 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
5 Kayu Jati 1,5 0,02 0,05 102 Truk Tumpuk 6,00 0,07 0,05 10
Belanda 00 5 5 an Kayu 0 5 5
6 Kayu Jati 1,5 0,03 0,04 127 Truk Tumpuk 6,00 0,09 0,04 10
Belanda 00 0 0 an Kayu 0 0 0
7 Kayu Jati 0,8 0,02 0,04 213 Truk Tumpuk 3,20 0,07 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
8 Kayu Jati 0,5 0,02 0,04 103 Truk Tumpuk 2,00 0,07 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
9 Cincin 0,2 0,20 0,08 12 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Penutup 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Melebar 6 / Up Kardus
Wide Washer
(120 buah per
dus)
10 Cincin 0,2 0,20 0,08 6 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Penutup 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Pengunci 6 / Up Kardus
Lock Washer
(120 buah per
dus)
11 Mur Segi 0,2 0,20 0,08 6 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam (120 00 0 0 Pick- an 0 0 0
buah per dus) Up Kardus
12 Baut Segi 0,2 0,20 0,08 29 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam / 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Hexagon bolt Up Kardus
(120 buah per
dus)
13 Baut Segi 0,2 0,20 0,08 29 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam / 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Hexagon Up Kardus
bolt(120 buah
per dus)
14 Pasak (180 0,4 0,40 0,08 17 Mobil Tumpuk 4,80 0,40 0,08 5
buah per dus) 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Up Kardus
15 Cat Kayu 0,1 0,11 0,12 85 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 3
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kaleng
16 Pernis 0,1 0,11 0,12 297,5 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 3
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kaleng
17 Lem Kayu 0,2 0,06 0,06 42,5 Mobil Tumpuk 0,60 0,18 0,06 3
00 0 0 Pick- an 0 0 0
Up Kaleng
18 Amplas (12 0,1 0,25 0,01 64 Mobil Tumpuk 0,45 0,75 0,01 50
buah per 50 0 2 Pick- an 0 0 2
bungkus) Up Plastik
19 Kuas (12 buah 0,4 0,07 0,16 1 Mobil Tumpuk 1,38 0,22 0,16 5
per kardus) 60 5 0 Pick- an 0 5 0
Up Kardus
20 Pelarut 0,1 0,11 0,12 9 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 5
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kardus
21 Kardus 0,3 0,63 0,00 85 Mobil Tumpuk 1,50 1,90 0,00 50
(dalam 75 5 3 Pick- an 0 5 3
kondisi Up Kardus
terlipat/lemba Lembar
ran) an
22 Lakban (12 0,3 0,42 0,22 2 Mobil Tumpuk 0,90 1,27 0,22 5
buah per 00 5 5 Pick- an 0 5 5
kardus) Up Kardus
Total Luas Dasar
Allowance (20%)
Total (m2)
Process Layout
Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku Luas (m2)
Ruang Bongkar Muat Barang dan Pemilahan
Ruang Inspeksi dan Penyusunan Bahan Baku
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Penerimaan 15
Total
Product Layout
Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku Luas (m2)
Ruang Bongkar Muat Barang dan Pemilahan
Ruang Inspeksi dan Penyusunan Bahan Baku
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Penerimaan 15
Total
Panjang
No Nama Peralatan Lebar (m) Luas (m2)
(m)
1 Meja Besar dan Kursi
2 Meja Sedang dan Kursi
3 Meja Kecil dan Kursi
4 Rak Arsip
5 Rak Buku Besar
6 Rak Buku Kecil
7 Sofa dan meja
1 Direktur Utama 1 2 1 1 3
2 Sekretaris 1 4 1 2
Jumlah meja besar dan Ditentukan oleh Luas Ruangan = (Jumlah meja besar dan
kursi yang digunakan kelompok kursi x Luas meja besar dan kursi) +
(Jumlah meja sedang dan kursi x Luas
meja sedang dan kursi) + …. + (Jumlah
sofa dan meja x Luas sofa dan meja)
Luas Ruangan +
Allowances
• Menghitung Area untuk fasilitas pendukung
Tabel 13. Contoh Perhitungan Area untuk Fasilitas Pendukung
Total
No Nama Ruangan Jumlah Panjang (m) Lebar (m) Luas (m2) Allowance 20%
(m2)
1 Pos Keamanan
2 Kantin Karyawan
4 Mushola
5 Klinik
6 Kamar Mandi Pria
7 Ruang Ganti Pria
8 Kamar Mandi Wanita
9 Ruang Ganti Wanita
10 Ruang Panel dan Generator
11 Ruang Pemeliharaan
12 Parkir Mobil
13 Parkir Motor
14 Parkir Truk
Luas Area Pendukung
Allowance (20%)
Total Luas Area Pendukung
Setiap kelompok harus membuat daftar fasilitas pendukung minimal 20 ruangan, dapat menambahkan dari contoh atau mengubah contoh di
atas sesuai kesepakatan kelompok masing-masing. Untuk ukuran setiap ruangan juga ditentukan oleh kelompok masing-masing.
• Membuat rekapitulasi perhitungan seluruh area, baik untuk process layout
maupun product layout.
Process Layout
Tabel 14. Contoh Rekapitulasi Perhitungan Area berdasarkan Process Layout