Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM TATA LETAK PABRIK

Ketentuan Praktikum TLP:

• Tugas praktikum dikerjakan dalam bentuk kelompok.


• 1 kelompok terdiri dari 2 orang mahasiswa.
• Terdapat 4 modul praktikum yang akan dibagi menjadi 4 minggu, dengan waktu
pengerjaan setiap modul selama 1 minggu.
• Modul praktikum akan dibagikan setiap hari Selasa.
• Asistensi dilakukan minimal 1 kali sebelum pengumpulan laporan praktikum.

Tabel 1. Timeline Praktikum TLP

Modul Date Assignment Submission

Tender Proposal
Part Drawing
Operation Process Chart (OPC)
I July, 9th 2019 July, 16th 2019
Assembly Chart (AC)
Multi Product Process Chart (MPPC)
Machine Requirements Calculation (MRC)

Activity Relationship Chart (ARC)


II July, 16th 2019 July, 19th 2019
Activity Relationship Diagram (ARD)

Area of the machine calculation


Area of the factory calculation
III July, 23rd 2019 Warehouse Area Calculation July, 30th 2019
Office and supporting area calculation
Area Allocation Diagram (AAD)

Plant Layout Design


IV July, 30th 2019 Revision August, 6th 2019
Final Report
PENGANTAR

PT S-KEEP Furniture merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai furniture


yang terbuat dari kayu, seperti kursi, meja, lemari, rak sepatu, dan sebagainya. Pada tahun ini,
PT S-KEEP akan memproduksi sebuah produk baru yaitu tangga lipat. Produk ini
membutuhkan tata letak (layout) yang baru. Untuk dapat merancang tata letak yang optimal
dan efisien, perusahaan ini membuka tender kepada perusahaan-perusahaan konsultan yang
melayani jasa dalam merancang tata letak suatu pabrik.
Kalian merupakan sebuah perusahaan konsultan yang bergerak dalam jasa perancangan
tata letak pabrik. Perusahaan kalian akan mengikuti tender yang ditawarkan oleh PT S-KEEP.
Kalian bertugas untuk merancang tata letak pabrik dari produk baru yang akan diproduksi oleh
perusahaan tersebut yaitu produk tangga lipat. Kalian harus dapat merancang tata letak yang
optimal, sistematis, dan efisien mulai dari tahap awal hingga tahap akhir.

Gambar 1. Tampak Depan Produk Tangga Lipat

Gambar 2. Tampak Samping dan Tampak Atas Produk Tangga Lipat


FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

Format Progress Report:


a) Font & Font Size: Times New Roman (12)
b) Line Spacing: 1,5
c) Margin: Kiri 2,5cm, kanan, atas dan bawah 2cm
d) Header: Logo & nama perusahaan di sisi kanan
e) Footer: Nomor Halaman
f) Ukuran kertas A4

Laporan dibuat dengan susunan sebagai berikut:


• Cover
• Table of Contents
• BAB I: Proposal Tender
• BAB II: Literature Study
• BAB III: Data Processing
• BAB IV: Analysis
• BAB V: Conclusion
• Reference
PRAKTIKUM TATA LETAK PABRIK
MODUL III

Tujuan Praktikum:
1. Membuat Area of the machine calculation
2. Membuat Area of the factory calculation
3. Membuat Warehouse Area Calculation
4. Membuat Office and supporting area calculation
5. Membuat Area Allocation Diagram (AAD)

Landasan Teori:
1. Area of the machine calculation dan Area of the factory calculation
Area of the machine calculation dan Area of the factory calculation merupakan tahap
dalam membuat tata letak (layout) suatu pabrik. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
mesin yang digunakan pada setiap stasiun kerja atau work station serta luas area yang
dibutuhkan pada setiap stasiun kerja berdasarkan jumlah mesin yang diperlukan dalam
memproduksi produk tangga lipat. Luas area setiap stasiun kerja atau work station ini akan
dijadikan landasan atau acuan dalam merancang tata letak pabrik untuk produk tangga lipat.
Pada praktikum tata letak pabrik ini, perusahaan kalian diberikan tugas untuk
menghitung luas area yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja atau work station untuk
memproduksi tangga lipat. Perhitungan luas area setiap stasiun kerja atau work station ini
disesuaikan dengan jumlah mesin yang telah kalian hitung pada routing sheet di laporan
praktikum 1.
Prosedur perhitungan area of the machine calculation adalah sebagai berikut:
1. Jabarkan seluruh mesin dan jumlah mesin yang diperlukan pada setiap stasiun
kerja untuk memproduksi produk tangga lipat berdasarkan perhitungan pada routing
sheet di laporan praktikum 1.
Tabel 2. Jumlah Mesin yang diperlukan pada setiap Stasiun Kerja (Contoh)

Machine Kuantitas Mesin


Mesin
Operation Machine Quantity Aktual merupakan
Aktual angka pembulatan
(teoritis)
ke atas dari
Back Leg (Component 1) Kuantitas Mesin
Memotong kayu sesuai pola Cutting steel 2,114596279 3 Teoritis
Menghaluskan kayu Grinders 2,088870267 3
Bor (mata bor
Membuat coak pada kayu 1,99119893 2
5 mm)
Memotong miring bagian bawah
Cutting steel 1,274133172 2
dan membuat lengkungan fillet
Bor (mata bor
Melubangi kayu 5,801746284 6
5 mm)

Kemudian hitung total jumlah setiap mesin yang digunakan dalam memproduksi
tangga lipat seperti tabel berikut.

Tabel 3. Total Jumlah Mesin yang diperlukan

Jumlah Total Mesin dan


Area SK Nama Mesin dan Alat Alat yang dibutuhkan dari
proses awal hingga akhir

1 SK. Pemotongan Kayu Mesin pemotong kayu (cutting)


2 SK. Pengamplasan Kayu Mesin Gerinda Porter-Cable PC60TAG
3 SK. Pengeboran Kayu Mesin Bor Black+Decker LDX120C
SK. Pernis dan
4 Kuas Wooster Q3108
Pengecatan Kayu
Palu Maxcraft 60626
SK. Perakitan dan
5 Kunci Pas Stanley 90-947
Pengemasan
Gunting Westscott

2. Hitung seluruh luas area setiap jenis stasiun kerja yang diperlukan.
Pada praktikum ini kalian akan merancang tata letak pabrik berdasarkan process layout
dan product layout. Oleh karena itu terdapat dua perhitungan untuk menghitung luas
area lantai produksi.
Untuk menghitung total luas area produksi berdasarkan process layout dapat
menggunakan tabel dengan format seperti pada Tabel 4. Untuk menghitung total luas
area produksi berdasarkan product layout dapat menggunakan tabel dengan format
seperti pada Tabel 5.
*Ukuran mesin (Panjang dan Lebar): sudah ditentukan
Luas setiap mesin = Panjang mesin x Lebar mesin
*Ukuran meja kerja (Panjang dan Lebar): sudah ditentukan
Ukuran Meja Kerja adalah ukuran meja untuk mengerjakan material (tempat menopang
material dan mesin).
Luas meja kerja = Panjang meja kerja x Lebar meja kerja
*Ruang operator (Panjang, Lebar, dan Kebutuhan gerak): sudah ditentukan
Luas ruang operator = Panjang x Lebar x Kebutuhan Gerak
*Ruang Material sebelum dan sesudah:
Process layout: merupakan ukuran material terbesar dari keseluruhan proses produksi
Product layout: disesuaikan dengan ukuran setiap komponen yang terdapat pada modul
praktikum 1.
Contoh: Memotong kayu “material komponen 1 (top plank)”
• Ukuran material sebelum (ukuran material sebelum dipotong):
P = 0,600 m dan L = 0,045 m
• Ukuran material sesudah (ukuran material setelah dipotong):
P = 0,360 m dan L = 0,045 m
• Apabila tidak terdapat proses yang merubah ukuran material, maka:
Ukuran material sebelum = Ukuran material sesudah
*Luas Stasiun Kerja (SK)
Luas Stasiun Kerja (SK) = Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas
Ruang material (sebelum) + Luas Ruang material (sesudah)
Catatan: Luas mesin tidak dimasukkan dalam perhitungan ini, karena akan dikalikan
terlebih dahulu dengan jumlah mesin yang diperlukan pada setiap proses.
*Allowances (sudah ditentukan sebesar 20%)
Allowances = Luas Stasiun Kerja x Allowances (20%)
*Luas + Allowances
Luas Stasiun Kerja + Allowances
*Total Area Produksi
Total Area Produksi = Jumlah seluruh Luas Stasiun Kerja + Allowances
Ukuran meja kerja Ruang Operator Ruang material berdasarkan
Ukuran mesin sudah ditentukan ukuran material terbesar
sudah ditentukan
sudah ditentukan
Tabel 4 Perhitungan Luas Area untuk Setiap Jenis WS

(Process Layout)

Ukuran Mesin (m) Ruang Operator (m) Ruang Material (m)


Ukuran Meja Kerja (m)
Nama Sebelum Sesudah Allow
Ar Lua Luas +
SK Mesin ance
ea Kebut s SK Allowance
dan Alat (20%)
P Luas P L Luas P L uhan Luas P L Luas P L Luas
L
gerak
SK. Mesin
Pemoto pemotong
1 0,530 0,470 4,000 1,000 4,000 1,000 1 3,000 0,030 1,500 0,030
ngan kayu
Kayu (cutting)
Mesin
SK.
Gerinda
Penga
2 Porter- 0,330 0,120 4,000 1,000 1,000 1,000 1 0,719 0,020 0,719 0,020
mplasa
Cable
n Kayu
PC60TAG
SK. Mesin Bor
Pengeb Black+De
3 0,270 0,094 1,000 0,500 1,000 1,000 1 0,719 0,020 0,719 0,020
oran cker
Kayu LDX120C
SK.
Pernis
Kuas
dan
4 Wooster 0,230 0,025 1,000 0,500 1,000 1,000 1 0,719 0,020 0,719 0,020
Pengec
Q3108
atan
Kayu
Palu
Maxcraft 0,170 0,100 1,000 1,000 1,000 1,000 1 0,719 0,020 0,364 0,628
SK.
60626
Perakit
Kunci Pas
5 an dan
Stanley 0,210 0,084 0,600 1,000 0,600 1,000 1 0,364 0,628 0,364 0,628
Penge
90-947
masan
Gunting
0,280 0,020 0,600 1,000 0,600 1,000 1 0,364 0,628 0,375 0,635
Westscott
Total Area Produksi (Material, Mesin, dan Operator) (meter persegi)
Ukuran meja kerja Ruang Operator Ruang material disesuaikan
Ukuran mesin sudah ditentukan dengan ukuran setiap komponen
sudah ditentukan
sudah ditentukan
Tabel 5. Perhitungan Luas Area untuk Setiap Jenis WS

(Product Layout)

Ukuran Mesin (m) Ruang Material (m)


Ukuran Meja Kerja (m) Ruang Operator (m)
Nama Sebelum Sesudah Allow
Ope Lua Luas +
SK Mesin ance
rasi Kebut s SK Allowance
dan Alat (20%)
P Luas P L Luas P L uhan Luas P L Luas P L Luas
L
gerak
Komponen 1 (Back Leg)
SK. Mesin
Pemoto pemotong
O-1 0,530 0,470 4,000 1,000 4,000 1,000 1
ngan kayu
Kayu (cutting)
Mesin
SK.
Gerinda
Penga
O-2 Porter- 0,330 0,120 4,000 1,000 1,000 1,000 1
mplasa
Cable
n Kayu
PC60TAG
SK. Mesin Bor
Pengeb Black+De
O-3 0,270 0,094 1,000 0,500 1,000 1,000 1
oran cker
Kayu LDX120C
SK. Mesin
Pemoto pemotong
O-4 0,530 0,470 4,000 1,000 4,000 1,000 1
ngan kayu
Kayu (cutting)
SK. Mesin Bor
Pengeb Black+De
O-5 0,270 0,094 1,000 0,500 1,000 1,000 1
oran cker
Kayu LDX120C
Komponen 2 (Step Board)
Total Area Produksi (Material, Mesin, dan Operator) (meter persegi)
3. Hitung Luas Area Lantai Produksi berdasarkan Process dan Product Layout
Tabel 6. Perhitungan Luas Area untuk Lantai Produksi

(Process Layout) Diperoleh dari


(Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang
Diperoleh dari perhitungan sebelumnya perhitungan
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) x 20% sebelumnya (Tabel 3)
(Tabel 4)

Nama Stasiun Luas Luas Meja Luas Ruang Luas Ruang Luas Ruang Allowance Total Luas
No Mesin Luas Total Jumlah Mesin
Kerja Kerja Operator Material Masuk Material Keluar (20%) Area (m2)
SK. Pemotongan
1 0,2491 Luas Total
Kayu
SK. Pengamplasan x Jumlah
2 0,040 Mesin
Kayu
SK. Pengeboran
3 0,0254
Kayu
SK. Pernis dan
4 0,0058
Pengecatan Kayu
0,0170
SK. Perakitan dan
5 0,0176
Pengemasan
0,0056
Total
Allowance (20%)
Total Luas Area

Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang Total x 20%
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) + Allowances Total + Allowances
Hitung Luas Area Lantai Produksi berdasarkan Process dan Product Layout
Tabel 7. Perhitungan Luas Area untuk Lantai Produksi

(Product Layout) Diperoleh dari


(Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang
Diperoleh dari perhitungan sebelumnya perhitungan
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) x 20% sebelumnya (Tabel 3)
(Tabel 5)

Nama Stasiun Luas Luas Meja Luas Ruang Luas Ruang Luas Ruang Allowance Total Luas
OP Mesin Material Keluar Luas Total Jumlah Mesin
Kerja Kerja Operator Material Masuk (20%) Area (m2)
Komponen 1 (Back Leg)
Luas Total
SK. Pemotongan
O-1 0 x Jumlah
Kayu
SK. Pengamplasan Mesin
O-2 Kayu
0
O-3 SK. Pengeboran Kayu 0
SK. Pemotongan
O-4 0
Kayu
O-5 SK. Pengeboran Kayu 0
Komponen 2 (Step Board)
Komponen 3 (Plank Support)
Total
Allowance (20%)
Total Luas Area

Luas ukuran meja + Luas Ruang Operator + Luas Ruang Total x 20%
material (masuk) + Luas Ruang material (keluar) + Allowances Total + Allowances

Keterangan: Pada product layout luas ruang material keluar adalah nol karena material keluar pada suatu SK akan langsung masuk ke ruang
material masuk pada SK selanjutnya kecuali pada SK. Perakitan & Pengemasan yang merupakan SK terakhir.
2. Warehouse area calculation
Warehouse area calculation merupakan tahap yang dilakukan dalam merancang tata
letak pabrik untuk mengukur area gudang yang diperlukan. Terdapat tiga Gudang yang akan
digunakan dalam memproduksi tangga lipat, yaitu Gudang Bahan Baku (GBB), Gudang Bahan
Jadi (GBJ), dan Gudang Skrap.
Berikut merupakan perhitungan dalam pembuatan Gudang Bahan Baku (Tabel 8) dan
Gudang Bahan Jadi (Tabel 9).

*Untuk bahan baku yang diperlukan beserta ukurannya (Panjang, lebar, dan tinggi) telah
ditentukan.

*Jumlah Penerimaan

• Terima normal merupakan jumlah bahan baku atau material yang diterima dari supplier.
Untuk GBB, jumlahnya sudah ditentukan.
Untuk GBJ, jumlahnya sesuai produksi per hari masing-masing kelompok sesuai
pada modul praktikum 1.
• Frekuensi
Pada Gudang Bahan Baku (GBB) frekuensi merupakan inventori material (dalam satuan
hari), yaitu persediaan material yang dibeli tetapi tidak diproses. Jumlah inventori
material setiap kelompok berbeda sesuai pembagian pada modul praktikum 1.
Pada Gudang Bahan Jadi (GBJ) frekuensi merupakan inventori produk (dalam satuan
hari). Jumlah inventori produk setiap kelompok berbeda sesuai pembagian pada
modul praktikum 1.
• Safety stock, merupakan persediaan material tambahan yang diadakan untuk melindungi
atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stock out) misalnya
karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan
dalam penerimaan barang yang dipesan. Pada praktikum ini safety stock ditetapkan
sebesar 10%. Rumus untuk menghitung safety stock baik untuk GBB maupun GBJ
sebagai berikut:
Safety stock = 10% x Jumlah Terima Normal x Frekuensi
Kemudian hasil perhitungan safety stock dibulatkan ke atas.
• Persediaan maksimum, merupakan jumlah persediaan material maksimal yang diterima
dan harus disimpan dalam Gudang bahan baku. Rumus untuk menghitung persediaan
maksimum baik untuk GBB maupun GBJ sebagai berikut:
Persediaan Maksimum = (Terima Normal x Frekuensi) + Safety Stock
• Jenis angkut sudah ditentukan.

* Satuan Pemindah

• Jenis satuan pemindah beserta ukuran (Panjang, Lebar, dan Tinggi) sudah ditentukan.
• Unit/Satuan Pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Unit/Satuan Pemindah = (Panjang Unit Satuan Pemindah / Panjang ukuran bahan baku)
x (Lebar Unit Satuan Pemindah / Lebar ukuran bahan baku) x (Tinggi Unit Satuan
Pemindah / Tinggi ukuran bahan baku)
Kemudian hasil perhitungan dibulatkan ke bawah. Rumus dalam excel sebagai berikut:
=ROUNDDOWN(Panjang Unit Satuan Pemindah/Panjang ukuran bahan
baku;0)*ROUNDDOWN(Lebar Unit Satuan Pemindah/Lebar ukuran bahan
baku;0)*ROUNDDOWN(Tinggi Unit Satuan Pemindah/Tinggi ukuran bahan baku;0)
• Jumlah satuan pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Jumlah satuan pemindah = Persediaan maksimum / Unit Satuan Pemindah
Kemudian hasil perhitungan dibulatkan ke atas.
*Kebutuhan Ruang Pallet
• Jumlah tumpukan pemindah sudah ditentukan.
• Jumlah dasar satuan pemindah untuk GBB dan GBJ diperoleh dengan perhitungan
sebagai berikut:
Jumlah dasar satuan pemindah = Jumlah satuan pemindah / Jumlah Tumpukan
Pemindah
Hasil perhitungan dibulatkan ke atas.
• Luas / Dasar Satuan diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
Luas / Dasar Satuan = Panjang ukuran satuan pemindah x Lebar ukuran satuan
pemindah
• Luas Dasar
Luas Dasar = Jumlah dasar satuan pemindah x Luas satuan
• Volume
Volume = Luas dasar x Tinggi unit pemindah x Jumlah tumpukan

*Total luas dasar = Total Luas Dasar seluruh bahan baku

*Allowances (20%) = Total Luas Dasar x 20%

*Total = Total Luas Dasar + Allowances


Tabel 8. Perhitungan Luas Area Gudang Bahan Baku

No. Bahan Baku Jumlah Penerimaan Satuan Pemindah Kebutuhan Ruang Pallet

Jumlah
Teri Safe Persedia Jumlah Jumlah
Ukuran (m) Jenis Ukuran (m) Unit / Tumpu Luas / Luas
ma Frekue ty an Satuan Dasar Vol
Uraian Angk Jenis Satuan kan Dasar Dasar
Norm nsi Stoc Maksim Pemind Satuan (m3)
ut Pemindah Pemind Satuan (m2)
p l t al k um p l t ah Pemindah
ah
1 Kayu Jati 3,0 0,03 0,07 127 Truk Tumpuk 12,0 0,09 0,07 10
Belanda 00 0 5 an Kayu 00 0 5
2 Kayu Jati 0,7 0,02 0,11 99 Truk Tumpuk 2,80 0,07 0,11 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
3 Kayu Jati 0,5 0,02 0,03 105 Truk Tumpuk 2,00 0,07 0,03 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
4 Kayu Jati 0,6 0,03 0,04 108 Truk Tumpuk 2,40 0,10 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
5 Kayu Jati 1,5 0,02 0,05 102 Truk Tumpuk 6,00 0,07 0,05 10
Belanda 00 5 5 an Kayu 0 5 5
6 Kayu Jati 1,5 0,03 0,04 127 Truk Tumpuk 6,00 0,09 0,04 10
Belanda 00 0 0 an Kayu 0 0 0
7 Kayu Jati 0,8 0,02 0,04 213 Truk Tumpuk 3,20 0,07 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
8 Kayu Jati 0,5 0,02 0,04 103 Truk Tumpuk 2,00 0,07 0,04 10
Belanda 00 5 0 an Kayu 0 5 0
9 Cincin 0,2 0,20 0,08 12 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Penutup 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Melebar 6 / Up Kardus
Wide Washer
(120 buah per
dus)
10 Cincin 0,2 0,20 0,08 6 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Penutup 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Pengunci 6 / Up Kardus
Lock Washer
(120 buah per
dus)
11 Mur Segi 0,2 0,20 0,08 6 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam (120 00 0 0 Pick- an 0 0 0
buah per dus) Up Kardus
12 Baut Segi 0,2 0,20 0,08 29 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam / 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Hexagon bolt Up Kardus
(120 buah per
dus)
13 Baut Segi 0,2 0,20 0,08 29 Mobil Tumpuk 1,20 0,40 0,08 5
Enam / 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Hexagon Up Kardus
bolt(120 buah
per dus)
14 Pasak (180 0,4 0,40 0,08 17 Mobil Tumpuk 4,80 0,40 0,08 5
buah per dus) 00 0 0 Pick- an 0 0 0
Up Kardus
15 Cat Kayu 0,1 0,11 0,12 85 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 3
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kaleng
16 Pernis 0,1 0,11 0,12 297,5 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 3
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kaleng
17 Lem Kayu 0,2 0,06 0,06 42,5 Mobil Tumpuk 0,60 0,18 0,06 3
00 0 0 Pick- an 0 0 0
Up Kaleng
18 Amplas (12 0,1 0,25 0,01 64 Mobil Tumpuk 0,45 0,75 0,01 50
buah per 50 0 2 Pick- an 0 0 2
bungkus) Up Plastik
19 Kuas (12 buah 0,4 0,07 0,16 1 Mobil Tumpuk 1,38 0,22 0,16 5
per kardus) 60 5 0 Pick- an 0 5 0
Up Kardus
20 Pelarut 0,1 0,11 0,12 9 Mobil Tumpuk 0,34 0,34 0,12 5
15 5 3 Pick- an 5 5 3
Up Kardus
21 Kardus 0,3 0,63 0,00 85 Mobil Tumpuk 1,50 1,90 0,00 50
(dalam 75 5 3 Pick- an 0 5 3
kondisi Up Kardus
terlipat/lemba Lembar
ran) an

22 Lakban (12 0,3 0,42 0,22 2 Mobil Tumpuk 0,90 1,27 0,22 5
buah per 00 5 5 Pick- an 0 5 5
kardus) Up Kardus
Total Luas Dasar
Allowance (20%)
Total (m2)

Tabel 9. Perhitungan Luas Area Gudang Bahan Jadi

Barang Jadi Jumlah Penerimaan Satuan Pemindah Kebutuhan Ruang Pallet


Terim Persedi Jumlah Jumlah Jumlah Luas /
No. Ukuran (m) Fre Ukuran (m) Satuan Tumpukan Luas
a Safety aan Jenis Unit / Sat Dasar Dasar
Uraian kue Jenis Pemindah Pemindah Dasar Vol (m3)
Norm Stock Maksim Angkut Pemindah Satuan Satuan
nsi (m2)
p l t al um p l t Pemindah (m2)
1 Tangga 0,37 0,63 0,12 Truk Pallet 1,500 1,905 0,120 4
Lipat 5 5 0
Total Luas Dasar
Allowance (20%)
Total (m2)
Selanjutnya dilakukan perhitungan area penerimaan material dan pengiriman bahan baku.

Process Layout
Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku Luas (m2)
Ruang Bongkar Muat Barang dan Pemilahan
Ruang Inspeksi dan Penyusunan Bahan Baku
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Penerimaan 15
Total

Pengiriman Luas (m2)


Area Penerimaan dari Gudang Barang Jadi
Ruang Penyusunan dan Persiapan Pengangkutan ke Truk
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Pengiriman 15
Total

Product Layout
Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku Luas (m2)
Ruang Bongkar Muat Barang dan Pemilahan
Ruang Inspeksi dan Penyusunan Bahan Baku
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Penerimaan 15
Total

Pengiriman Luas (m2)


Area Penerimaan dari Gudang Barang Jadi
Ruang Penyusunan dan Persiapan Pengangkutan ke Truk
Penyimpanan Peralatan Pemindah 100
Area Administrasi Pengiriman 15
Total

3. Supporting area calculation


Pada tahap ini dilakukan perhitungan terhadap luas area kantor dan luas fasilitas pendukung
pabrik lainnya.
a. Luas Area Kantor
Prosedur dalam membuat area kantor:
• Membuat daftar kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 10.Contoh Daftar Kebutuhan SDM

No. Divisi / Bagian Pekerjaan / Jabatan Jumlah


1 President Director 1
2 Executive Secretary 1
3 Sales & Marketing Director 1
4 Human Resources & Finance Director 1
5 Umum Supply Chain Management Director 1
6 Sales Manager 1
7 Marketing Manager 1
8 Manajer Teknis 1
9 Kepala Bagian Pemeliharaan 1
10 Staf Pemeliharaan 1
Teknis
11 Kepala Bagian QC 1
12 Staf QC 1
13 Manajer Teknis 1
14 Manajer Produksi 1
Kepala Bagian Perencanaan dan
15 1
Pengendalian Produksi
16 Staf Penjadwalan Produksi 1
17 Kepala Bagian Produksi 1
Produksi
18 Staf Produksi 1
19 Staf Pengangkutan Material 1
20 Kepala Bagian Distribusi Logistik 1
21 Staf Pengadaan Barang dan Persediaan 1
22 Staf Pengiriman 1
23 Manajer Pergudangan 1
24 Kepala Bagian Gudang Bahan Baku 1
25 Staf Gudang Bahan Baku 1
26 Gudang Kepala Pembelian Gudang Barang Jadi 1
27 Staf Gudang Barang Jadi 1
28 Kepala Bagian Pembelian 1
29 Staf Pembelian 1
30 Receptionist 2
31 Office Boy 4
32 Security 4
33 Medical Team 2
34 Janitor 10
35 Photocopy Operator 2
Total SDM

Setiap kelompok harus membuat daftar kebutuhan SDM minimal 40


jabatan/pekerjaan, dapat menambahkan dari contoh atau mengubah contoh di atas
sesuai kesepakatan kelompok masing-masing.
• Membuat rincian peralatan yang terdapat dalam ruang kantor.
Tabel 11. Contoh Peralatan pada Ruang Kantor

Panjang
No Nama Peralatan Lebar (m) Luas (m2)
(m)
1 Meja Besar dan Kursi
2 Meja Sedang dan Kursi
3 Meja Kecil dan Kursi
4 Rak Arsip
5 Rak Buku Besar
6 Rak Buku Kecil
7 Sofa dan meja

Setiap kelompok dapat menentukan peralatan dan ukuran peralatannya masing-


masing. Diperbolehkan untuk mengubah atau menambahkan peralatan yang terdapat
padaTabel 11.
• Menghitung Luas Area Kantor berdasarkan peralatan yang digunakan
Luas Ruangan Luas Ruangan +
x 20% Allowances
Tabel 12. Contoh Perhitungan Luas Area Kantor

Meja Meja Meja Rak Rak Space Total Luas


Sofa dan untuk Luas Allowance
No Jabatan Besar dan Sedang Kecil dan Rak Arsip Buku Buku Ruangan
meja Bergerak Ruangan (20%)
Kursi dan Kursi Kursi Besar Kecil

1 Direktur Utama 1 2 1 1 3
2 Sekretaris 1 4 1 2

Jumlah meja besar dan Ditentukan oleh Luas Ruangan = (Jumlah meja besar dan
kursi yang digunakan kelompok kursi x Luas meja besar dan kursi) +
(Jumlah meja sedang dan kursi x Luas
meja sedang dan kursi) + …. + (Jumlah
sofa dan meja x Luas sofa dan meja)

*Luas peralatan dapat dilihat pada


format Tabel 11.
Ruangan Area Pendukung
Meja Meja Meja
Rak Space
Besar Sedang Kecil Rak Rak Buku Sofa dan Luas Allowance
No Jabatan Buku untuk Total Luas Ruangan
dan dan dan Arsip Besar meja Ruangan (20%)
Kecil Bergerak
Kursi Kursi Kursi
27 Ruang Rapat 6 10 1 1 7
28 Ruang Arsip 2 10 3
29 Ruang Tamu 1 1 1 3
30 Ruang Satpam 2 1 1 2
Luas Area Kantor

Luas Ruangan Allowance (20%)


Total Luas Area
x 20% Kantor

Luas Ruangan +
Allowances
• Menghitung Area untuk fasilitas pendukung
Tabel 13. Contoh Perhitungan Area untuk Fasilitas Pendukung

Total
No Nama Ruangan Jumlah Panjang (m) Lebar (m) Luas (m2) Allowance 20%
(m2)
1 Pos Keamanan
2 Kantin Karyawan
4 Mushola
5 Klinik
6 Kamar Mandi Pria
7 Ruang Ganti Pria
8 Kamar Mandi Wanita
9 Ruang Ganti Wanita
10 Ruang Panel dan Generator
11 Ruang Pemeliharaan
12 Parkir Mobil
13 Parkir Motor
14 Parkir Truk
Luas Area Pendukung
Allowance (20%)
Total Luas Area Pendukung

Setiap kelompok harus membuat daftar fasilitas pendukung minimal 20 ruangan, dapat menambahkan dari contoh atau mengubah contoh di
atas sesuai kesepakatan kelompok masing-masing. Untuk ukuran setiap ruangan juga ditentukan oleh kelompok masing-masing.
• Membuat rekapitulasi perhitungan seluruh area, baik untuk process layout
maupun product layout.
Process Layout
Tabel 14. Contoh Rekapitulasi Perhitungan Area berdasarkan Process Layout

No Nama Ruangan/Bagian Luas (m2) Total


Pelayanan dan Administrasi Pegawai
1 Kantor 325,872
2 Kantin Karyawan 42
3 Mushola 60
4 Klinik 60
519,072
5 Kamar Mandi Pria 10,8
6 Ruang Ganti Pria 4,8
7 Kamar Mandi Wanita 10,8
8 Ruang Ganti Wanita 4,8
Lantai Produksi
9 Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku
Gudang Bahan Baku dan Material
10 Pendukung
11 Gudang Skrap
12 Produksi
13 Gudang Produk Jadi
14 Pengiriman
15 Ruang Panel dan Generator
16 Ruang Pemeliharaan
Fasilitas
17 Parkir Mobil
18 Parkir Motor
19 Parkir Truk
20 Pos Keamanan
Total
Allowance 20%
Total Luas Area Pabrik

Tabel 15. Contoh Rekapitulasi Perhitungan Area berdasarkan Product Layout

No Nama Ruangan/Bagian Luas (m2) Total


Pelayanan dan Administrasi Pegawai
1 Kantor 325,872
2 Kantin Karyawan 42
519,072
3 Mushola 60
4 Klinik 60
5 Kamar Mandi Pria 10,8
6 Ruang Ganti Pria 4,8
7 Kamar Mandi Wanita 10,8
8 Ruang Ganti Wanita 4,8
Lantai Produksi
9 Penerimaan dan Inspeksi Bahan Baku
10 Gudang Bahan Baku dan Material Pendukung
11 Gudang Skrap
12 Produksi
13 Gudang Produk Jadi
14 Pengiriman
15 Ruang Panel dan Generator
16 Ruang Pemeliharaan
Fasilitas
17 Parkir Mobil
18 Parkir Motor
19 Parkir Truk
20 Pos Keamanan
Total
Allowance 20%
Total Luas Area Pabrik

4. Area Allocation Diagram (AAD)


Ketentuan Pembuatan :
1) Dibuat dengan ukuran 1:500 dari ukuran sebenarnya. Perhatikan ukuran mesin dan
kebutuhan khusus setiap ruang dan sesuaikan spesifikasi pada perhitungan luas lantai.
2) AAD yang dibuat adalah AAD produksi dan gudang untuk product dan process layout.
3) AAD yang dibuat bukan hanya menggambarkan letak dan luas ruang yang diperlukan,
tetapi harus memiliki aliran barang dari gudang bahan baku sampai gudang barang jadi.
4) AAD dibuat dengan memperhatikan segi keindahannya. Sehingga, untuk membedakan
suatu lokasi dengan lokasi yang lain digunakan pengaturan ketebalan garis yang
bervariasi dan arsiran.
Gambar 1 Gambar 3. Contoh Area Allocation Diagram (AAD) Process Layout
Gambar 4. Contoh Area Allocation Diagram (AAD) Product Layout

Anda mungkin juga menyukai