Anda di halaman 1dari 25

MODUL 3

JENIS LAYOUT, ALIRAN MATERIAL, WORK STATION DAN


PERHITUNGAN LUAS LANTAI PRODUKSI

3.1 Tujuan Praktikum


1. Menentukan jenis layout
2. Membuat rancangan stasiun kerja (work station)
3. Menentukan luas lantai yang diperlukan untuk di bagian produksi
3.2 Pengumpulan Data
3.2.1 Kebutuhan Produksi
Tabel 3. 1 Kebutuhan Produksi

Kebutuhan Produksi
Nama Komponen Kebutuhan Produksi
KM 1 95
PS 85
PAM 01 85
KM 2 85
PK 85
PAM 02 85
KM 3 85
PS 2 85
PAM 03 85
KM 4 85
AM 85

3.2.2 Dimensi Bahan Baku


Tabel 3. 2 Dimensi Bahan Baku

Dimensi Bahan Baku (m)


Kayu Kamper (m) 2 0.05 0.03
Kayu Wadang (m) 4 0.2 0.03
3.2.3 Dimensi Produk Jadi
Tabel 3. 3 Dimensi Produk Jadi

Dimensi Produk Jadi (m)


p l t
0.7 0.35 0.8

3.2.4 Dimensi Mesin


Tabel 3. 4 Dimensi Mesin

Dimensi
No  Mesin  Gambar 
(mm)

605 x
1.  Multi purpose  125 x
265

525 x
2.  Planner  400 x
300

80 x 100
3.  Hand Planner 
x 67
300 x
4. Sander 280 x
190

760 x
Spray gun
5.  350 x
(Compressor)  
650

684 x
6.  Oven  244 x
504

Berdasarkan tabel dimensi mesin di atas, terdapat 6 mesin yang


akan digunakan dalam proses pembuatan meja. Mesin-mesin yang
digunakan yaitu multi purpose, planner, hand planner, sander, spray
gun, dan mesin oven. Dari setiap mesin memiliki dimensi masing-
masing.
3.3 Pengolahan Data
3.3.1 Pemilihan Jenis Layout

Jenis layout yang digunakan yaitu product layout, Product


Layout adalah metode pengaturan dan penempatan semua fasilitas
produksi yang diperlukan ke dalam satu departemen secara khusus
sehingga suatu produk akan dapat dikerjakan sampai selesai di dalam
departemen tersebut tanpa harus pindahkan ke departemen yang lain.
Salah satu keuntungan dari tata letak fasilitas yang mengikuti proses
operasi adalah proses operasi produksi dilantai pabrikrelatif mudah
dilakukan oleh supervisor.

Penentuan WS dan Departement Pada Lantai Produksi

Tabel 3. 5 Penentuan WS dan Departement Pada Lantai Produksi

Pengerjaan Penentuan WS
No  Departement  Work Station  Keterangan

1  Pengecatan WS 1  Spray Gun


Multi
2 Pemotongan WS 2
Purpose

Pada penentuan work station, terdapat 2 work station yang


akan dibuat yaitu departemen pengecatan dan departemen
pemotongan. Departemen penyerutan termasuk ke dalam work station
1 dengan menggunakan mesin Spray Gun. Pada departemen
pengemasan terdapat pada work station 2 menggunakan mesin Multi
Purpose.

3.3.2 Pemilihan Pola Antrian Material

Gambar 3.1 Pola Antrian U-Shaped


Pola aliran ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi
akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini
meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk
mengawasi keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran
perpindahan bahan relatif
panjang.
3.3.3 Perhitungan Luas Gudang
3.3.4.1 Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku

Tabel 3. 6 Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku

KEBUTUHAN BAHAN BAKU


Dimensi Komponen Dimensi Bahan Baku Kebutuh Kebutuh
Kebutuh Kebutuh
(m) (m) an an
Nama Jenis Kebutuhan an an
N Kompon Bahan
Kompon Bahan Komponen/ Bahan Bahan
o en Baku/
en P L T Baku P L T Hari Baku/ha Baku/Le
/Bahan Hari
ri teoritis ad Time
Baku Aktual
Kayu
1 KM1 0,77 0,05 0,03 2 0,05 0,03 96 3 32,000 32,000 4608
kamper
Kayu
PS01 0,77 0,2 0,25 2 0,05 0,03 96 3 32,000 32 4608
2 kamper
Kayu
PAM01 0,2 0,24 0,025 2 0,05 0,03 95 10 9,500 10 1440
3 kamper
Kayu
KM02 0,77 0,05 0,03 2 0,05 0,03 94 3 31,333 32 4608
4 kamper
Kayu
PK 0,6 0,07 0,03 2 0,05 0,03 93 4 23,250 24 3456
5 kamper
Kayu
PAM02 0,58 0,61 0,025 2 0,05 0,03 92 4 23,000 23 3312
6 kamper
Kayu
AM 0,7 0,305 0,03 4 0,2 0,03 86 6 14,333 15 2160
7 Wedang
Total 4,39 1,525 0,42 Total 24 1,2 0,18 652 42 135,571 137 6576
Contoh Perhitungan :

 PS (Pengunci Samping)
Kebutuhan komponen/hari diperoleh dari jumlah kebutuhan aktual yang harus dibuat pada inspeksi terakhir
= 96
Kebutuhan komponen/BB = round down (Panjang diemensi bahan baku / Panjang dimensi
komponen)
= round down (2/0,77) = 3
Kebutuhan bahan baku/hari teoritis = Kebutuhan komponen per hari / (Kebutuhan komponen/Bahan
baku)
= 32
Kebutuhan bahan baku/hari aktual = round up kebutuhan bahan baku/hari teoritis
= round up 32,00 = 32
Kebutuhan bahan baku/lead time = kebutuhan bahan baku/hari x jam kerja x hari kerja x lead time
= 32 x 8 x 6 x 3 = 4608
Tabel 3. 7 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan Baku

REKAPITULASI KEBUTUHAN BAHAN BAKU

Company : LAB Teknik Industri Prepared by : B6

Product : Meja Date :  


Material : Kayu Kamper dan Kayu Wadang Production Quantity : 2303
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan
Komponen Bahan Bahan
Dimensi Bahan Kebutuhan Bahan Baku/
Jenis Bahan Baku /Bahan Baku/hari Baku/Lead
Baku (m) Komponen/Hari Hari Aktual
Baku teoritis Time
(unit)
(unit) (unit) (unit/minggu)
Kayu Kamper 2 x 0,05 x 0,03 566 27 151 153 22032
Kayu Wadang 4 x 0,2 x 0,03 86 6 14 15 2160

Contoh Perhitungan :

 Kayu kamper
Kebutuhan komponen/hari = Σ kebutuhan komponen/hari semua part pada komponen kayu kamper
= 96+96+95+94+93+92 = 566
Kebutuhan komponen/bahan baku(unit) = round down Σ kebutuhan komponen/bahan baku kayu kamper
= round down (3 + 3 + 10 + 3 + 4 + 4) = 27
Kebutuhan bahan baku/hari teoritis = Σ kebutuhan bahan baku/hari teoritis pada komponen kayu kamper
= 32 + 32 + 13 + 9,5 + 31,33 + 23,25 + 23
= 151
Kebutuhan bahan baku/hari aktual = Σ kebutuhan bahan baku/hari aktualpada komponen kayu kamper
= 32 + 32 + 10 + 32 + 24 + 23 = 153
Kebutuhan bahan baku/lead time = Σ kebutuhan bahan baku/lead time pada komponen kayu kamper
= 4608+4608+1440+4608+3456+3312
= 22.032

3.3.4.2 Perhitungan Luas Gudang Bahan Baku


Tabel 3. 8 Perhitungan Luas Gudang Bahan Baku

LUAS LANTAI GUDANG BAHAN BAKU


Company : LAB Teknik Industri Prepared by : B6
Product : Meja Date :  
Material : Kayu Kamper dan Kayu Wadang Production Quantity : 2303
Jumlah
Jumlah Bahan Luas
Tumpukan Jumlah Safety
Baku/ Luas Lantai/ Luas Lantai Lantai
Jenis Bahan Baku Bahan Baku Tumpukan Stock
Tumpukan Tumpukan (m2) Teoritis (m2) Aktual
Teoritis Bahan (unit)
(unit) (m2)
(unit/minggu)
Kayu Kamper 53 415,6981132 416 83,2 0,1 49,92 74,88
Kayu Wadang 53 40,75471698 41 8,2 0,8 39,36 59,04

Contoh perhitungan :
 Kayu kamper
Jumlah BB/tumpukan (unit) = round down (Tinggi tumpukan max bahan baku/Tinggi
dimensi bahan baku)
= round down (1,6/0,03) = 53
Jumlah tumpukan BB teoritis (unit/minggu) = (Kebutuhan Bahan Baku/Lead Time (unit/minggu)) /
(Jumlah Bahan Baku/ Tumpukan (unit))
= 22032/53 = 415,698
Jumlah tumpukan bahan = round up jumlah tumpukan BB teoritis (unit/minggu)
= round up 415,698= 416
Safety stock (unit) = 20% x jumlah tumpukan bahan
= 20% x 416 = 83,2
Luas lantai/tumpukan = panjang dimensi bahan baku x lebar dimensi bahan baku
= 2 x 0,05 = 0,1
Luas lantai teoritis = (jumlah tumpukan bahan + safety stock) x luas
lantai/tumpukan
= (416 + 83,2) x 0,1 = 49,92
Luas lantai aktual = luas lantai teoritis x (allowance + 100%)
= 49,92 x (50% + 100%)

= 74,88
3.3.4.3 Perhitungan Luas Gudang Produk Jadi
Tabel 3. 9 Perhitungan Luas Gudang Produk Jadi

LUAS LANTAI GUDANG JADI


Company : LAB Teknik Industri Prepared by : B6
Product : Meja Date :  
Material : Kayu Kamper dan Kayu Wadang Production Quantity : 2303
Jumlah Jumlah Luas
Safety Luas
Jumlah Produk/ Produk/ Lead Produk/ Jumlah Rak Luas Rak Lantai
Nama Produk Stock Lantai
jam Time Rak (unit) (m2) Aktual
(unit) (m2)
(unit/minggu) (unit) (m2)
Meja 11 1584 317 15 127 1,75 333,375 666,75
Perhitungan :

Jumlah produk/jam = round up ((Produk/jam) x jam kerja)

= round up (86,917 x 8) = 11

Jumlah produk/lead tim (unit/minggu) = jumlah produk/jam x jam kerja x hari kerja x lead time

= 11 x 8 x 6 x 3 = 1584

Safety stock = round up (jumlah prdouk/lead time (unit/minggu) x 20%

= round up (1584 x 20%) = 317


Jumlah produk/rak (unit) = jumlah trap/rak x jumlah produk/trap

= 3 trap x 5 unit = 15 unit

Jumlah produk/rak(unit) = round up ((Jumlah Produk/ Lead Time (unit/minggu) + Safety


Stock (unit) / (Jumlah Produk/ Rak (unit)))

= round up ((1584 + 317) / 15) = 127

Luas rak (m2) = panjang rak x lebar rak

= 1,75 x 1 = 1,75 m2

Luas lantai (m2) = (jumlah rak x luas rak) x (allowance + 100%)

= (127 x 1,75) x (50% + 100%) = 333,375 m2

Luas lantai aktual (m2) = luas lantai x 2

= 333,375 x 2 = 666,75 m2
3.3.4 Perhitungan Luas Lantai Produksi
Tabel 3. 10 Perhitungan Luas Lantai Produksi

No Departement Mesin Area p (m) l (m) L (m2)


Pengukuran Meteran  Mesin Peralatan Kerja 0,5 0,1 0,05
Perlengkapan 0,4 0,2 0,08
Pembantu
Ruang Operator 3 1 3
Ruang Material 4 0,5 2
1
Mistar  Mesin Peralatan Kerja 0,2 0,1 0,02
Perlengkapan 0,3 0,2 0,06
Pembantu
Ruang Operator 3 1 3
Ruang Material 4 0,5 2
Pemotonga Multi  purpos Mesin Peralatan Kerja 0,98 0,75 0,735
n e Perlengkapan 0,5 0,6 0,3
2 Pembantu
Ruang Operator 5,7 1 5,7
Ruang Material 4 0,5 2
Penyerutan Planner  Mesin Peralatan Kerja 0,62 0,4 0,248
Perlengkapan 0,5 0,45 0,225
3 Pembantu
Ruang Operator 3,05 0,5 1,525
Ruang Material 0,5 0,17 0,085
Penghalusan Handplanner  Mesin Peralatan Kerja 0,5 0,2 0,1
4
Perlengkapan 0,6 0,5 0,3
Pembantu
Ruang Operator 3 1 3
Ruang Material 1,1 0,17 0,187
Sander Mesin Peralatan Kerja 0,5 0,15 0,075
Perlengkapan 0,6 0,4 0,24
Pembantu
Ruang Operator 3,1 1 3,1
Ruang Material 0,8 0,2 0,16
Pengecatan Spray Gun  Mesin Peralatan Kerja 0,9 0,5 0,45
Perlengkapan 0,5 0,5 0,25
5 Pembantu
Ruang Operator 3,1 2 6,2
Ruang Material 0,8 0,17 0,136
Pengeringan Oven  Mesin Peralatan Kerja 3,3 1,5 4,95
Perlengkapan 1 0,5 0,5
6 Pembantu
Ruang Operator 6 2,1 12,6
Ruang Material 0,7 0,17 0,119
Pengemasan Man  Mesin Peralatan Kerja 1,1 1 1,1
Perlengkapan 0,7 0,5 0,35
7
Pembantu
Ruang Operator 3 1 3
Pemeriksaa Man  Mesin Peralatan Kerja 0,8 0,7 0,56
n Perlengkapan 0,9 0,8 0,72
8 Pembantu
Ruang Operator 4 2 8
Ruang Material 2 1 2
9 Perakitan Man Mesin Peralatan Kerja 1 4 4
Perlengkapan
2 3 6
Pembantu
Ruang Operator 4 2 8
Ruang Material 0.9 0.7 0.63

Tabel 3. 11 Kebutuhan Luas Area

KEBUTUHAN LUAS AREA


Luas Area yang Dibutuhkan
Subtot Total
Nama Mesin Perlengkap Jumlah
al x luas
No Aktivitas No Mesin atau Peralata an Ruang Ruang Sub mesin Total per
(All area
Ur Departem Opera Peralatan n Kerja, Pembantu, Operator Material Total peralat departem
(%) + per
ut en si Kerja yang dll dll an en
100% opera
Digunakan kerja
L1 x W1 = A1 + L1 x W2 = A2 + 1m x P3 = A3 + L4 x ) si
W4 = Subtotal
O-1,
Pengukur 0-21,
1 Meteran 0,05 0,05 3,00 2,00 5,10 7,7 1,0 7,7
an O-42,
O-62
O-7,
15,3
O-14,
O-28,
2 O-35, Mistar 0,02 0,06 3,00 2,00 5,08 7,6 1,0 7,6
O-48,
O-55,
O-70
Pemotong O-2, Multi
3 0,74 0,30 5,70 2,00 8,74 13,1 1,0 13,1 13,1
an O-8, Purpose
O-15,
O-22,
O-29,
O-36,
O-43,
O-49,
O-56,
O-63,
O-71
O-3,
O-9,
O-18,
O-23,
O-30,
Penyeruta
4 O-37, Planner 0,25 0,50 1,53 0,09 2,36 3,5 2,0 7,1 7,1
n
O-44,
O-50,
O-57,
O-64,
O-72
O-17,
Penghalu Hand
5 O-38, 0,10 0,30 3,00 0,19 3,59 5,4 1,0 5,4
san Planner
O-58
O-4,
O-10,
16,1
O-24,
Penghalu O-31,
6 Sander 0,08 0,24 3,10 0,16 3,58 5,4 2,0 10,7
san O-45,
O-51,
O-65,
O-73
7 Pengecata O-5, Spray Gun 0,45 0,25 6,20 0,14 7,04 10,6 9,0 95,0 95,0
O-11,
O-18,
O-25,
O-32,
O-39,
n
O-46,
O-52,
O-59,
O-66,
O-74
O-6,
O-12,
O-19,
O-26,
O-33,
Pengering
8 O-40, Oven 4,95 0,50 12,60 0,12 18,17 27,3 13,0 354,3 354,3
an
O-47,
O-53,
O-60,
O-67,
O-75
I-2, I-
4, I-6,
I-8, I-
Pemeriks 10, I-
aan 12, I-
9 Man 0,56 0,72 8,00 2,00 11,28 16,9 3,0 50,8 50,8
(bahan 14, I-
baku) 16, I-
18, I-
20, I-
22
10 Perakitan O-13, Man 4,00 6,00 8,00 0,63 18,63 27,9 8,0 223,6 223,6
O-20,
O-27,
O-34,
O-41,
O-54,
O-61,
O-68,
O-69,
O-76

Contoh Perhitungan :

 Departemen Pengukuran (Meteran)


Mesin peralatan kerja pengukuran = panjang mesin x lebar mesn
= 0,5 x 0,1 = 0,05
Perlengkapan pembantu pengukuran = panjang perlengkapan pembantu x lebar perlengkapan pembantu
= 0,4 x 0,2 = 0,08
Ruang operator pengukuran = panjang ruang operator x lebar ruang operator
=3x1=3
Ruang material pengukuran = panjang ruang material x lebar ruang material
= 4 x 0,5 = 2
Sub total pengukuran = mesin peralatan kerja + perlengkapan pembantu + ruang operator + ruang
material
= 0,05 + 0,05 + 3 + 2 = 5,10
Sub total x allowance = sub total x (allowance (%) + 100%)
= 5,10 x (50% + 100%) = 7,7
Jumlah mesin peralatan kerja =1
Total luas area / operasi = jumlah mesin peralatan kerja x (sub total x allowance)
= 1 x 7,7 = 7,7
Total departemen = Jumlah pengukuran

= 7,7 + 7,6 = 15,3

Tabel 3. 12 Luas Departemen

LUAS DEPARTEMEN
Department Mesin p l
Pengukuran Meteran
5,53 2,76
Pengukuran Mistar
Pemotongan Multi Purpose 5,12 2,56
Penyerutan Planner 3,76 1,88
Penghalusan Hand Planner
5,68 2,84
Penghalusan Sander
Pengecatan Spray Gun 13,78 6,89
Pengeringan Oven 26,62 13,31
Pemeriksaan (bahan
Man 10,08 5,04
baku)
Perakitan Man 21,15 10,57
Contoh Perhitungan :

 Departemen Pengukuran (Meteran)

Lebar (m) = √ 15,3/2

= 2,76 m

Panjang (m) = lebar x 2

= 2,76 x 2 = 5,53
3.3.5 Perancangan Work Station
 Work Station Pengecatan

Gambar 3.2 Desain Work Station Pengecatan

Keterangan :
1. Tempat Penyimpanan Produk sebelum di cat
2. Letak Mesin Spray Gun
3. Operator Mesin
4. Tempat produk Jadi

Berdasarkan desain work station proses pengecatam kayu di


atas, terdapat 4 bagian yaitu tempat penyimpanan produk Produk
sebelum di cat, tempat mesin Spray gun, tempat operator mesin,
dan juga tempat produk jadi. Berdasarkan design yang telah
dibuat, ruangan saling bersebelahan agar tidak terlalu banyak
ruang yang terbuang dengan sia-sia dan juga proses akan berjalan
dengan efisien.
 Work Station Pemotongan

Gambar 3.3 Desain Work Station Pemotogan


Keterangan :
1. Tempat penyimpanan kayu sebelum pemotongan
2. Tempat Peralatan yang dibutuhkan Saat Proses
pemotongan
3. Operator pemotongan
4. Letak mesin multi purpose
5. Tempat Penyimpanan kayu setelah pemotongan
Berdasarkan desain work station proses pemotongan produk di
atas, terdapat 5 bagian yaitu tempat penyimpanan kayu sebelum
pemotongan,tempat Peralatan yang dibutuhkan Saat Proses
pemotongan,operator pemotonggan, letak mesin multi purpose,
dan tempat penyimpanan kayu setelah pemotongan. Berdasarkan
design yang telah dibuat, ruangan saling bersebelahan agar tidak
terlalu banyak ruang yang terbuang dengan sia-sia dan juga
proses akan berjalan dengan efisien.
3.4 Analisa Pembahasan
Pada pemilihan jenis layout yang digunakan yaitu Product Layout
dikarenakan proses operasi produksi dilantai pabrik relatif mudah dilakukan
oleh supervisor. Adapun Keuntungan lainnya jenis layout ini yaitu rendahnya
biaya variable perunit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandarisasi dan bervolume tinggi, biaya penanganan bahan yang rendah,
proses pelatihan dan pengawasan lebih mudah, dan hasil output yang lebih
cepat. Sedangkan pada kerugiannya yaitu dibutuhkan volume yang tinggi,
karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses yang cukup besar
dan adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan
seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu. Pada pola penyusunan
mesin dalam layout adalah semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam
suatu departemen secara khusus sehingga suatu produk akan dapat dikerjakan
sampai selesai di dalam departemen tersebut tanpa harus dipindahkan ke
departemen. Work station yang akan dibuat yaitu pada departemen pengecatan
dan departemen pemotongan. Adapun aliran pola pada pembuatan adalah
aliran U-Shaped dikarenakan sistem pemindahan bahan relatif efisien, dimana
dalam pemindahan material dari satu mesin ke mesin selanjutnya tidak
membutuhkan banyak waktu sehingga proses produksi menjadi lebih cepat.
Berdasarkan tabel perhitungan luas gudang bahan baku didapatkan jumlah
kebutuhan komponen/hari dari perhitungan kebutuhan produk tiap part di
modul 2, kebutuhan komponen/ bahan baku dari pembagian panjang bahan
baku dengan panjang part yang dibuat, kebutuhan bahan baku/ hari teoritis
didapatkan dari kebutuhan komponen/hari dibagi dengan kebutuhan
komponen/bahan baku, kebutuhan bahan baku/ hari aktual merupakan
pembulatan keatas dari kebutuhan komponen/hari teoritis dan kebutuhan
bahan baku/lead time merupakan perkalian dari kebutuhan bahan baku/hari
actual dengan lead time. Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan total
kebutuhan bahan baku/lead time yang nantinya akan menentukan luas lantai
gudang bahan baku.
Berdasarkan perhitungan luas lantai gudang bahan baku didapatkan
luas lantai aktual yang digunakan untuk menempatkan bahan baku sebesar
74,88 m2 pada kayu kamper dan 59,04 m2 pada kayu wadang. Luas gudang
jadi yang diperlukan untuk produk meja sebesar 333,375. m2. Sedangkan total
luas lantai produksi yang dibutuhkan adalah 666,75. m2, yang terdiri dari
departement pengukuran (meteran), pengukuran (mistar), pemotongan,
penyerutan, penghalusan, pengecatan, pengeringan, pemeriksaan dan
perakitan. Nilai tersebut didapatkan dengan mempertimbangkan nilai
allowance sebesar 50%.
Berdasarkan Kebutuhan luas area, didapatkan luas area/departemen
yang dibutuhkan. Dalam menentukan luas area dibutuhkan pengaturan
ruangan yang berkaitan dengan luas area untuk mesin atau peralatan produksi,
peralatan pembantu, ruang penempatan material, ruang operator, dan aktivitas
lainnya. Dikebutuhan luas area diberikan untuk jalur lintasan menghubungkan
antar departemen satu dengan departemen lainnya.
3.5 Kesimpulan
1. Pada penentuan jenis layout yang digunakan pada meja adalah product
layout dengan menempatkan semua fasilitas produk yang diperlukan
kedalam suatu departemen secara khusus sehingga suatu produk akan
dapat dikerjakan sampai selesai di dalam departemen tersebut tanpa harus
dipindahkan ke departemen.
2. Work Station yang akan dibuat berada pada departemen pengecatan dan
pada departemen pemotongan, penentuan luas pabrik dan fasilitas lainnya
didapat dari perhitungan luas lantai produksi dan luas gudang. Luas
gudang sendiri terdiri; luas gudang bahan baku, luas lantai gudang produk
jadi, dan luas area departemen untuk masing-masing komponen. Terdapat
departemen lain yaitu departemen pengukuran terdapat 2 work station
yaitu workstation dengan meteran 1 dan workstation dengan mistar 1.
Departemen pemotongan terdapat 1 workstation yaitu workstation dengan
mesin multipurpose. Departemen penyerutan terdapat 1 workstation yaitu
workstation dengan mesin planner. Departemen penghalusan memiliki 2
workstation menggunakan hand planner dan menggunakan sander.
Departemen pengecaran memiliki 1 workstation yaitu menggunakan
spray gun. Departemen pengeringan memiliki 1 workstation yaitu dengan
oven. Departemen pemeriksaan memiliki 1 workstation yaitu
menggunakan operator/man. Departemen perakiran memiliki 1
workstation yaitu menggunakan operator/man.
3. Pada luasan layout memiliki luasan masing-masing lantai produksi yaitu
pada Gudang bahan baku sebesar 133,92 m2. Dengan rincian sebagai
berikut, seluas 74,88 m2 untuk jenis bahan baku Kayu kamper dan 59,04
m2 untuk jenis bahan baku Kayu Wadang.

Anda mungkin juga menyukai