IV-2
3. Mesin Potong Papan
Mesin Potong Papan adalah mesin yang digunakan untuk memotong
papan yang telah dihasilkan dari mesin sawmill. Tujuan proses pemotongan ini
adalah untuk memotong-motong papan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
untuk membuat pallet. Ukuran potongan papan yang dibuat pada proses ini adalah
71, 101, 89, 120, 67, 102, 81, 111, 94, 113, 72, 116, 76, dan 96 cm Kapasitas
Mesin Potong Papan ini dapat mencapai 12 m3/hari.
4. Mesin Ketam Papan
Mesin Ketam Papan digunakan untuk menghaluskan permukaan papan
yang telah dihasilkan oleh Mesin Potong Papan.
5 Assembly Daun Pallet
Assembly Daun Pallet adalah proses perakitan Daun Pallet dengan cara
menyilangkan papan dengan papan yang sudah dihaluskan permukaan papannya
di Stasiun Pengetaman Papan. Dimensi Daun Pallet yang dirakit adalah bervariasi
sesuai dengan ukuran pallet yang dibutuhkan yaitu: (71 x 101), (72 x 116), (89 x
120), (67 x 102), (81 x 111), (94 x 113), dan 76 x 96cm.
6. Mesin Ketam Balok
Mesin Ketam Balok adalah mesin yang digunakan untuk meratakan
permukaan balok sebelum masuk ke proses Mesin Potong Balok.
7. Mesin Potong Balok
Mesin Potong Balok adalah mesin yang digunakan untuk memotong-
motong balok yang sudah dihaluskan permukaannya (dari proses pengetaman).
Tujuan proses potong balok ini adalah untuk membuat kaki pallet. Ukuran
potongan balok yang dibuat pada proses ini adalah (9 x 9 x 8) dan (25 x 9 x 8) cm.
Kapasitas Mesin Potong Balok ini dapat mencapai 32 m3/hari.
8. Assembly Kaki Pallet
Assembly Kaki Pallet adalah proses penyatuan papan dengan potongan
balok untuk pembuatan penyangga pallet (Kaki Pallet). Proses assembly ini
dilakukan manual dengan menggunakan bantuan air gun. Bentuk dan model kaki
pallet yang dihasilkan dari proses assembly ini adalah bervariasi sesuai dengan
ukuran pallet yang dibutuhkan.
IV-3
9. Assembly Pallet
Assembly Pallet adalah proses penyatuan antara Kaki Pallet dengan Daun
Pallet. Hasil dari proses Assembly Pallet adalah produk pallet setengah jadi
(Pallet Basah). Proses assembly ini dilakukan manual dengan menggunakan alat
bantu air gun.
10. Proses Oven
Proses terakhir dalam produksi pallet adalah penggovenan. Proses ini
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam pallet agar pallet yang dihasilkan
lebih tahan lama (tahan terhadap jamur dan membunuh kutu kayu yang hidup
dalam pallet).
IV-4
4.1.6 Jarak Antar Stasiun Kerja
Data jarak antar stasiun kerja diambil dengan cara melakukan pengukuran
langsung dilantai produksi CV Riau Pallet. Data ini akan digunakan untuk
pembuatan Lay Out awal. Hasil pengukuran jarak antar stasiun kerja dilantai
produksi adalah pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Jarak Antar Stasiun Kerja Proses Produksi Pallet
IV-5
Tabel 4.3 Dimensi Mesin pada lantai produksi (lanjutan)
Dimensi (Meter)
No Mesin/Stasiun
P L
6 Ketam Papan 2 1.5 0.85
7 Ketam Balok 1.5 1
8 Potong Balok 2.5 1
9 Assembly Kaki 1.5 0.6
10 Assembly Daun 3.5 3
11 Assembly Pallet 4.5 3
b. Data Produksi
Data produksi merupakan suatu hal yang penting dalam pembuatan pallet,
dimana data produksi meliputi bahan baku, jam kerja, dan jumlah produksi yang
nantinya di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Bahan Baku
a. Log Kayu
Tinggi = 220 cm
Diameter =20 cm
b. Paku
Pajang 1,5 inci
Panjang 2 inci
Panjang 2,5 inci
Panjang 3 inci
Panjang 3,5 inci
2. Jam kerja
a. Pagi = 08.00 – 12.00 WIB
b. Siang = 13.00 – 17.00 WIB
IV-6
4. Jumlah produksi
Data jumlah produksi yang diolah adalah pada tahun 2013, jumlah
produksi disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.4 Jumlah Produksi Tahun 2013
IV-7
4.2 Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data yang telah cukup untuk dilakukan
penelitian maka data-data yang diperoleh pada pengumpulan data diolah dan
dijadikan acuan untuk tahapan selanjutnya dalam proses perancangan tata letak
fasilitas pabrik.
4.2.1 Peta Proses Operasi (OPC)
Peta proses operasi dibuat dengan tujuan untuk mengetahui urutan dalam
pembuatan sebuah produk. Adapun peta proses operasi dari Pallet dapat dilihat
pada Gambar 4.3
IV-8
4.2.2 Peta Perakitan (Assembly Chart)
Peta perakitan dibuat dengan tujuan untuk mengetahui item atau part yang
akan dirakit dalam pembuatan sebuah produk. Adapun peta perakitan dari Pallet
dapat dilihat pada Gambar 4.4.
1 Bahan Baku 1 1 1 1
6 Oven 6 6 6 6
7 Werehouse 7 7 7 7
Volume 1080 cm3 1740 cm3 375 cm3 2900 cm3
P= 72 L= 10 P= 116 L= 10 P= 15 L= 5 P= 116 L= 5
Ukuran
T=1,5 T=1,5 T= 5 T=5
Jumlah Item 10 pcs 3 pcs 9 pcs 3 pcs
IV-9
4.2.4 Production Routing
Production Routing untuk pembuatan Pallet dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Production Routing Pallet 72 x 116 cm
Production Routing
Nama Benda Kerja : Log Kayu Nomor Peta : 13
Jenis Material : Pallet ukuran 72 x 116
Tool, Jigs Waktu
No Operasi Mesin yang
Operasi Kerja dan Standar
Kerja dipakai
Fixtures (detik/Unit)
Memotong Log Kayu Meja Saw
O-1 Saw Mill 40
menjadi kayu daun Mill, Mall
Memotong kayu daun Chuck
O-2 Cross Cut 20
sesuai ukuran 10x72 From Tool
Mesin Ketam
O-3 Mengetam kayu daun Tidak ada 20
Press daun
IV-10
Tabel 4.6 Production Routing pallet 72 x 116 cm (lanjutan)
Production Routing
Nama Benda Kerja : Log Kayu Nomor Peta : 13
Jenis Material : Pallet ukuran 72 x 116
Tool, Jigs Waktu
No Operasi Mesin yang
Operasi Kerja dan Standar
Kerja dipakai
Fixtures (detik/Unit)
Merakit kayu balok 15
O-14 dengan kayu balok Manual palu 115
116
Merakit O-14 dengan
O-15 Manual palu 75
O-07
Mengeringkan Pallet
O-16 Oven Tidak ada 1,28
yang setengah jadi
IV-11
Kebutuhan Produksi Pallet Ukuran 71 x 101 cm (3695 Unit)
1. Kayu daun 10 x 1,5 x 71 cm
a. Output dari mesin Oven
Target produksi perbulan
Output
Banyaknya jam kerja perbulan
3695 pcs
Output
8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs
Output
208
Output 17,7 pallet per jam
IV-12
Input
Unit/Bahan
Output
18
Unit/Bahan
18
Unit/Bahan 1
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
18 x 1
Kebutuhan bahan =
1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
IV-13
180 pcs
Input
(1 0,17)
Input 216,8 pcs
Input = 217 pcs per jam
Input
Unit/Bahan
Output
217
Unit/Bahan
180
Unit/Bahan 1,2
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
217 x 1
Kebutuhan bahan =
1,2
IV-14
f. Output Saw mill
Output = 182 pcs per jam
Scrap = 18%
Output
Input
(1 - % Scrap )
182 pcs
Input
(1 0,18)
Input 221,9 pcs per jam
Input = 222 pcs per jam
Input
Unit/Bahan
Output
222
Unit/Bahan
182
Unit/Bahan 1 ,2
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
222 x 1
Kebutuhan bahan =
1,22
IV-15
Output
Input
(1 - % Scrap )
18 per hari
Input
(1 0)
Input 18 pcs per jam
Input
Unit/Bahan
Output
18
Unit/Bahan
18
Unit/Bahan 1
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
18 x 1
Kebutuhan bahan =
1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
IV-16
c. Output Assembly kaki pallet mesin tembak paku
Output = 18 pcs per jam
Scrap = 0%
Output
Input
(1 - % Scrap )
18 pcs
Input
(1 0)
Input 18 pcs per jam
Input
Unit/Bahan
Output
18
Unit/Bahan
18
Unit/Bahan 1
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
18 x 3
Kebutuhan bahan =
1
Kebutuhan bahan = 54 pcs per jam
IV-17
66 x 1
Kebutuhan bahan
1,22
Kebutuhan bahan 55 pcs per jam
IV-18
Input
Unit/Bahan
Output
65
Unit/Bahan
56
Unit/Bahan 1 ,1
Input x Item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
65 x 1
Kebutuhan bahan =
1,1
3. Kayu balok 5 x 5 x 8 cm
a. Output dari mesin Oven
Target produksi perbulan
Output
Banyaknya jam kerja perbulan
3695 pcs
Output
8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs
Output
208
Output 17,7 pallet per jam
IV-19
18 x 1
Kebutuhan bahan =
1
Kebutuhan bahan = 18 pcs per jam
IV-20
Input
Unit / Bahan
Output
54
Unit / Bahan
54
Unit / Bahan 1
Input x Item
Kebutuhan bahan
unit/bahan
54 x 9
Kebutuhan bahan
1
Kebutuhan bahan 486 pcs per jam
IV-21
Output
Input
(1 - % scrap)
488 pcs
Input
(1 0,17)
Input 587,9 pcs per jam
Input 588 pcs per jam
Input
Unit / Bahan
Output
588
Unit / Bahan
488
Unit / Bahan 1,21
Input x Item
Kebutuhan bahan
unit/bahan
588 x 1
Kebutuhan bahan
1,21
Kebutuhan bahan 486 pcs per jam
IV-22
4. Kayu balok 5 x 5 x 101 cm
a. Output dari mesin Oven
Target produksi perbulan
Output
Banyaknya jam kerja perbulan
3695 pcs
Output
8 jam/hari x 26 hari kerja
3695 pcs
Output
208
Output 17,7 pallet per jam
IV-23
Input
Unit/Bahan
Output
18
Unit/Bahan
18
Unit/Bahan 1
Input x item
Kebutuhan bahan =
unit/bahan
18 x 3
Kebutuhan bahan =
1
Kebutuhan bahan = 54 pcs per jam
IV-24
Output
Input
(1 - % scrap)
162 pcs
Input
(1 0,15)
Input 190,5 pcs per jam
Input 191 pcs per jam
Input
Unit / Bahan
Output
191
Unit / Bahan
162
Unit / Bahan 1,18
Input x Item
Kebutuhan bahan
unit/bahan
191 x 1
Kebutuhan bahan
1,18
Kebutuhan bahan 162 pcs per jam
IV-25
Input x Item
Kebutuhan bahan
unit/bahan
195 x 1
Kebutuhan bahan
1,20
Kebutuhan bahan 162,5 pcs per jam
Kebutuhan bahan 163 pcs per jam
IV-26
Tabel 4.9 Rekapitulasi Perhitungan Kebutuhan Bahan Produk Pallet 72 x 116 cm
Komponen
No Mesin Kayu Daun Kayu daun Kayu Balok Kayu Balok Total
10x1,5x72 cm 10x1,5x116 cm 5x5x15 cm 5x5x116 cm
1 Saw Mill 203 61 183 121 568
2 Cross Cut 202 63 181 120 566
3 Ketam Press Daun 201 60 261
4 Ketam Press Balok 182 121 303
5 Tembak Paku 200 60 180 180 620
6 Oven 20 20
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 72 x 116 cm)
IV-27
Tabel 4.13 Rekapitulasi pengolahan pallet 94 x 113 cm
Komponen
No Mesin Kayu Daun Kayu Balok Kayu Daun Kayu Daun Total
10x1,5x94 cm 5 x 8 x 9 cm 10x1,5x113cm 10x1,5x94 cm
1 Saw Mill 174 525 193 57 949
2 Cross Cut 173 521 192 57 943
3 Ketam Press Daun 172 191 57 248
4 Ketam Press Balok 523 523
5 Tembak Paku 171 519 190 57 937
6 Oven 19 19
Sumber : (Pengolahan Kebutuhan Bahan 94 x 113 cm)
IV-28
Tabel 4.16 Waktu Pengerjaan Pallet
Downtime
Setup Tipe
No Mesin DT
(Menit) ST (Menit)
1 Saw Mill 40 5
2 Cross Cut 7 5
3 Ketam Press papan 10 7
4 Ketam Press balok 5 2
5 Tembak Paku 5 2
6 Oven 60 20
Keterangan:
H = Running time
D = Lama waktu kerja
DT = Down Time
ST = Set Up
IV-29
Maka kebutuhan mesin dapat dihitung sebagai berikut:
1. Saw miil
H D ST
Efisiensi (E) (1 T )
D D
40 5
Efisiensi (E) (1 )
8 x 60
45
Efisiensi (E) (1 )
480
Efisiensi (E) = 0,90
S(D x P)
Kebutuhan Mesin (n)
h xE
5 ( 4521 x 0,33 )
Kebutuhan Mesin (n)
480 x 0,90
Kebutuhan Mesin(n)= 3,2
Kebutuhan Mesin(n)= 3 Mesin
2. Cross Cut
H D ST
Efisiensi (E) (1 T )
D D
75
Efisiensi (E) (1 )
480
Efisiensi (E) 0,97
S(D x P)
Kebutuhan Mesin (n)
h xE
5 ( 4094 x 0,25 )
Kebutuhan Mesin (n)
480 x 0,97
Kebutuhan Mesin (n )= 2,2
Kebutuhan Mesin (n) = 2 Mesin
IV-30
10 7
Efisiensi (E) (1 )
480
Efisiensi (E) 0,96
S(D x P)
Kebutuhan Mesin (n)
h xE
7 ( 1517 x 0,22 )
Kebutuhan Mesin (n)
480 x 0,96
Kebutuhan Mesin (n) = 0,73
Kebutuhan Mesin (n) = 1 Mesin
5. Tembak Paku
H D ST
Efisiensi (E) (1 T )
D D
52
Efisiensi (E) (1 )
480
Efisiensi (E) 0,99
S(D x P)
Kebutuhan Mesin (n)
h xE
2 ( 3479 x 0,46 )
Kebutuhan Mesin (n)
480 x 0,99
IV-31
Kebutuhan Mesin (n) = 3,3
Kebutuhan Mesin (n) = 3 Mesin
5. Oven
H D ST
Efisiensi (E) (1 T )
D D
60 20
Efisiensi (E) (1 )
8 x 60
Efisiensi (E) 0,83
S(D x P)
Kebutuhan Mesin (n)
h xE
20 ( 152 x 2,10 )
Kebutuhan Mesin (n)
480 x 0,83
Kebutuhan Mesin (n) = 0,85
Kebutuhan Mesin (n) = 1 Mesin
IV-32
3. Ketam Pres Papan
Jumlah alat bantu = Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 3 unit
4. Ketam Pres Balok
Jumlah alat bantu = Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 1 unit
5. Tembak Paku
Jumlah alat bantu = Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 6 unit
6. Oven
Jumlah alat bantu = Tidak ada
Jumlah mesin aktual = 1 unit
IV-33
Adapun jumalah operator setiap mesin pada proses pembuatan kusen pintu
rumah adalah sebagai berikut :
1. Saw Miil
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 2x5
= 10 orang
2. Cross Cut
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 3x2
= 6 orang
3. Ketam Pres Papan
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 2x1
= 2 orang
4. Ketam Pres Balok
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 1x1
= 1 orang
5. Tembak Paku
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 3x1
= 3 orang
6. Oven
Kebutuhan Operator = Kebutuhan Mesin x Jumlah Operator
= 1x2
= 2 orang
IV-34
Tabel 4.20 Rekapitulasi Kebutuhan Operator
Mesin Jumlah Mesin Kebutuhan Total Operator
Operator
Aktual Usulan Aktual Usulan
Saw Mill 2 3 5 10 15
Cross Cut 3 2 2 6 4
Ketam Papan 2 1 1 2 1
Ketam Balok 1 2 2 2 4
Tembak Paku 3 3 1 6 3
Oven 1 1 2 2 2
Total 13 12 12 28 29
IV-35
2. Luas Area Tumpukan
L =QxV
V = PxT
P = 4
T =4
L = 468 x 16 m2
L = 7488 m2 Per bulan
L = 17 x 16
= 272 m2Per hari
B. Perencanaan Storage untuk Paku
1. Banyaknya tumpukan paku
TP
Q
S
Diketahui :
TP = 90 kg per hari
= 5 kotak per hari
S = 3 kotak
Maka diperoleh nilai Q adalah sebagai berikut :
5
Q
3
= 1,66
= 2 tumpukn perhari
= 1,66 x 26 = 43
= 43 tumpukan per bulan
2. Luas Area Tumpukan
L =QxV
V =PxT
P = 100 cm
T = 30 cm
L = 2 x 30 m2
L = 60 m2Per hari
L = 43 x 30 m2 = 1290m2 Per bulan
IV-36
C. Perencanaan Warehouse (Gudang Bahan Jadi)
1. Tinggi Tumpukan
TP
Q
S
Diketahui :
TP = 15790 pallet per bulan
S = 43 pallet
Maka diperoleh nilai Q adalah sebagai berikut :
15790 pallet
Q
43
= 367,2 tumukan pallet per bulan
= 367 tumpukan pallet per bulan
= 14,1 tumpukan pallet per hari
= 14 tumpukan pallet per hari
2. Luas Material
V =PxL
P = 15
L = 11
V = 15 x 11
= 330 m2
L =QxV
L = 367 x 330 m2
L = 121110m2 yang dibutuhkan per bulan
L = 14 x 330m2
L = 4620 m2 yang dibutuhkan per hari
Tabel 4.21 Rekapitulasi Perencanaan Gudang
Bahan Baku Bahan Jadi
Bahan Luas Jumlah Luas Tinggi Luas Tinggi Luas
No Jumlah
Baku Material Tumpukan Material Tumpukan Material Tumpukan Material
Tumpukan
/bulan /hari /hari /bulan /bulan /hari /hari
1 Pallet 468 /bulan 7488 m2 17 272 m2 367 121110m2 14 4620m2
2 Paku 43 / bulan 1290 m2 2 60 m2
IV-37
4.2.7 Perhitungan kebutuhan luas lantai produksi
Pada perencanaan luas lantai produksi yang menjadi pokok yang sangat
penting dalam proses produksi karena sebagai lajur atau tempat mengintregrasi
baik sistem kerja maupun fasilitas lainya. Adapun perhitungan adalah sebagai
berikut :
1. Mesin Sawmill
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Sawmill adalah :
Mesin Sawmill = Panjang x lebar
= 4 m x 2,5 m
= 10 m2
Operator = Panjang x lebar
=1mx1m
= 1 m2
luas area mesin = Luas mesin + luas area operator
= 10 m2+ 1 m2
= 11m2
Total luas lantai = Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin
= 11 m2 x 70 % x 3
= 23,1m2
2. Mesin Potong Papan (Crosscut)
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Potong Papan adalah :
Mesin Potong Papan = Panjang x lebar
= 2,5 m x 1 m
= 2,5 m2
Operator = Panjang x lebar
= 1 m x 1 m = 1m
Luas area = Luas mesin + luas area operator
= 2,5 m2+ 1 m2
= 3,5m2
Total luas lantai = Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin
= 3,5 m2 x 70 % x 2 = 4,9m2
IV-38
3. Mesin Ketam Papan
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk mesin Ketam Papan adalah :
Mesin Ketam Papan = Panjang x lebar
= 1,5 meter x 0,85 meter
= 1,3 meter
Operator = Panjang x lebar
=1mx1m
= 1 m2
Luas area = Luas mesin + luas area operator
= 1,3 m2+ 1 m2
= 2,3m2
Total luas lantai = Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin
= 2,3 m2 x 70%x 1
= 1,6m2
4. Mesin Ketam Balok
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Ketam Balok adalah :
Mesin Ketam Balok = Panjang x lebar
= 1,5 m x 1 m
= 1,5 meter
Operator = Panjang x lebar
=1mx1m
= 1 m2
Luas area = Luas mesin + luas area operator
= 1,5 m2+ 1 m2 = 2,5m2
IV-39
5. Mesin Tembak Paku (Gun)
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Tembak Paku adalah :
Mesin Tembak Paku = Panjang x lebar
= 0,35 m x 0,15 m
= 0,053 meter
Operator = Panjang x lebar
=1mx1m
= 1 m2
Luas area = Luas mesin + luas area operator
= 0,053 m2+ 1 m2
= 1,053m2
Total luas lantai = Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin
= 1,053 m2 x 70 % x 3
= 2,21m2
6. Oven
Adapun perencanaan luas lantai produksi untuk Mesin Oven adalah :
Mesin Oven = Panjang x lebar
=9mx7m
= 63 meter
Operator = Panjang x lebar
=1mx1m
= 1 m2
Luas area = Luas mesin + luas area operator
= 63 m2+ 1 m2
= 64m2
Total luas lantai = Luas area x faktor kelonggaran x jumlah mesin
= 64 m2 x 70 % x 2
= 89,6m2
IV-40
Tabel 4.22 Rekapitulasi Perencanaan Luas Area Lantai Produk
NO Nama Area Total Luas Lantai Produksi (m2)
1 Mesin Sawmill 23,1
2 Mesin Crosscut 4,9
3 Mesin Ketam Papan 1,6
4 Mesin Ketam Balok 3,5
5 Mesin Tembak (Gun) 2,21
6 Oven 78,05
Jumlah Ruangan =1
Luas =PxL
=6mx5m
= 30 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan
= 30 m x 1 m
= 30 m2
IV-41
3. Ruang Tunggu Tamu
Ukuran Panjang =4m
Ukuran Lebar =5m
Jumlah Ruangan =1
Luas =PxL
=4mx5m
= 20 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan
= 20 m x 1 m
= 20 m2
IV-42
6. Kantin
Ukuran Panjang = 13 m
Ukuran Lebar =5m
Jumlah Ruangan =1
Luas =PxL
= 13 m x 5 m
= 65 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan
= 65 m x 1 m
= 65 m
IV-43
Total Luas Lantai Gudang = Gudang 1 + Gudang 2
= 192 m2+112 m2
= 304 m2
8. Ruang Mesin Asah
Ukuran panjang =4m
Ukuran lebar =5m
Jumlah ruangan =1
Luas =PxL
=4mx5m
= 20 m2
Total Luas Lantai = Luas x Jumlah Ruangan
= 20 m x 1 m
= 20 m
IV-44
4.2.8.1 Perencanaan Luas Kantor
Kantor merupakan salah satu area kerja penunjang dalam perusahaan yang
berada diluar kegiatan fisik produksi. Maka perencanaan produksi perlu dilakukan
dengan sebaik-baiknya, adapun dalam perencanaan luas kantor adalah sebagai
berikut :
1. Ruang Manager
Di dalam ruangan manager, terdapat bermacam-macam peralatan yang
mendukung dan menunjang aktivitas dari pimpinan tersebut. Diantaranya adalah:
a. Luas area isi ruangan
Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam
ruangan tersebut.
Kursi =PxL
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
= 0,30 m2+ 0,30 m2 + 0,30 m2+ 0,30 m2 = 1,2 m2
Meja =PxL
= 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
= 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
= 1,5 m + 1,5 m = 3 m2
Lemari =PxL
= 0,6 m x 1,4 m = 0,84 m2
Sofa =PxL
= 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2
Sub total
Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan.
Luas sub total = luas kursi + luas meja + luas lemari +luas sofa
Luas sub total = 1,2 m2 + 3 m2 + 0,84 m2 + 0,72 m2
= 5,76 m2
IV-45
b. Faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran didapatkan dari mengalikan persentase faktor
kelonggaran dengan total area luas.
Kelonggaran = 100% x 5,76 m2
= 5,76 m2
c. Total luas area
Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran
= 5,76 m2 + 5,76 m2
= 11,52 m2
IV-46
d. Faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran didapatkan dari mengalikan persentase faktor
kelonggaran dengan total area luas.
Kelonggaran = 100% x 3,42 m2
= 3,42 m2
e. Total luas area
Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran
= 3,42m2 + 3,42m2
= 6,84m2
Kursi =PxL
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
Meja =PxL
= 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
Lemari =PxL
= 0,6 m x 1,4 m = 0,84 m2
Toilet =PxL
= 1,6 m x 1,2 m = 1,92 m2
Sub total
Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan.
Luas sub total = luas kursi + luas meja + luas lemari +luas toilet
Luas sub total = 0,30 m2 + 1,5 m2 + 0,84 m2 + 1,92 m2
= 4,56 m2
b. Faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran didapatkan dari mengalikan persentase faktor
kelonggaran dengan total area luas.
IV-47
Kelonggaran = 100% x 4,56 m2
= 4,56 m2
c. Total luas area
Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran
= 4,56 m2 + 4,56 m2
= 9,12 m2
4. Ruang Istirahat
a. Luas area isi ruangan
Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam
ruangan tersebut.
Kursi =PxL
= 0,6m x 0,5m = 0,30m2
Meja =PxL
= 1,5 m x 1 m = 1,5 m2
Sofa =PxL
= 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2
= 0,4 m x 0,84 m = 0,72 m2
= 0,72 m x 0,72m = 1,44 m2
Sub total
Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan.
Luas sub total = luas kursi + luas meja +luas sofa
Luas sub total = 0,30 m2 + 1,5 m2 + 1,44 m2 = 3,24 m2
b. Faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran didapatkan dari mengalikan persentase faktor
kelonggaran dengan total area luas.
Kelonggaran = 100% x 3,24m2
=3,24m2
c. Total luas area
Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran
= 3,24m2 + 3,24 m2
= 6,48m2
IV-48
5. Ruang Mesin Asah
a. Luas area isi ruangan
Menghitung panjang dan lebar material apa saja yang terdapat dalam
ruangan tersebut.
Mesin Asah =PxL
= 2,1m x 1m = 2,1 m2
Mesin Ragum =PxL
= 0,6 m x 0,3 m = 0,18 m2
Mesin Kikir =PxL
= 1,1 m x 0,5 m = 0,55 m2
Sub total
Luas area sub total didapat dari penjumlahan seluruh luas dari isi ruangan.
Luas sub total = luas M. asah + luas M. ragum +luas M. kikir
Luas sub total = 2,3 m2 + 0,18 m2 + 0,55 m2
= 3,03m2
b. Faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran didapatkan dari mengalikan persentase faktor
kelonggaran dengan total area luas.
Kelonggaran = 100% x 3,03m22
= 3,03m2
c. Total luas area
Total luas area = Sub total + faktor Kelonggaran
= 3,03m2+ 3,03 m2= 6,06 m2
Tabel 4.24 Rekapitulasi Perencanaan Luas Kantor.
Total Luas area
NO Nama Area
(m2)
1 Ruangan Pimpinan 11,52
2 Ruangan Tamu 6,48
3 Ruangan Pengawas 9,12
4 Ruang Instirahat 6,48
5 Ruangan Mesin Asah 6,06
Sumber: Pengolahan Data(2014)
IV-49
4.2.9 Perencanaan Kebutuhan Material handling
Pada perhitungan ini dilakukan pengukuran jarak, volume, kapasitas,
satuan unit yang dipindahkan dan Frekuensi antar stasiun kerja selama proses
pembuatan pallet pada CV Riau Pallet. Berikut ini merupakan hasil perhitungan
dan rekapitulasi pembutan pallet 72 x 116 cm diperlihatkan pada tabel 4.21 serta
tabel 4.22 merupakan rekapitulasi tabel keseluruhan material handling produk
pallet.
IV-50
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 200 x 10 x 1,8
= 3600 cm3
Kapasitas = 1
Satuan yang dipindahkan = 400
Satuan yang dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
400
=
1
= 400 kali
Jarak perpindahan =8m
Jarak tempuh = 400 x 8
= 3200 m
IV-51
4. Pemindahan Bahan Dari Ketam Daun ke Assembly manual
Produk yang dipindahkan = Papan
Lebar = 10 cm
Panjang = 72 cm
Tinggi (Ketebalan) = 1,5 cm
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 72 x 10 x 1,5
= 1080 cm3
Kapasitas = 20
Satuan yang dipindahkan = 400
Satuan yang dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
400
=
20
= 20 kali
Jarak Perpindahan =5m
Jarak Tempuh = 20 x 5
= 100 m
= 72 x 10 x 1,5
= 1080 cm3
Kapasitas = 20
Satuan yang dipindahkan = 800
IV-52
Satuan yang dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
400
=
20
= 20 kali
Jarak perpindahan =6m
Jarak tempuh = 20 x 6
= 120 m
IV-53
= 200 x 5 x 6
= 6000 cm3
Satuan yang dipindahkan = 40
Kapasitas = 4
Satuan yg dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
40
=
4
= 10 kali
Jarak Perpindahan = 20 m
Jarak Tempuh = 10 x 20 = 200 m
IV-54
9. Pemindahan Bahan Dari Cross Cut ke Assembly Tembak Paku 1
Produk yang dipindahkan = Balok
Lebar = 5 cm
Panjang = 15 cm
Tinggi = 5 cm
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 15 x 5 x 5
= 357 cm3
Satuan yang dipindahkan = 300
Kapasitas = 1
Satuan yg dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
1500
=
2
= 750 kali
Jarak Perpindahan =2m
Jarak Tempuh = 750 x 2
= 1500 m
IV-55
Satuan yg dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
900
=
2
= 450 kali
Jarak Perpindahan =5m
Jarak Tempuh = 450 x 5
= 2250 m
IV-56
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 116 x 72 x 9.5
=793,44 cm3
Satuan yg dipindahkan
Frekuensi =
Kapasitas alat angkut
300
= 3
= 100 kali
Jarak Perpindahan = 55 m
Jarak Tempuh = 100 x 55
= 5500 m
Keterangan :
A = Storage F = Assembly Manual
B = Saw Mill G = Tembak Paku 1
C = Cruss Cut H = Tembak Paku 2
D = Ketam Daun I = Oven
E = Ketam Balok J = Warehouse
IV-57
Tabel 4.21 Rekapitulasi Karakteristik Produk Pallet 72 x 116 cm
IV-58
Tabel 4.22 Rekapitulasi Karakteristik keseluruhan Produk Pallet
6 Daun Pallet F-H Manual 254,8 14 100 1 100 1400 25477,5 7,52
10 Kaki Pallet G-H Manual 84,5 5 900 2 450 2250 38021,25 11,22
Pallet setengah
11 H-I Manual 1031,9 50 300 3 100 5000 103185,8 30,44
jadi
12 Pallet I-J Manual 1031,9 55 300 3 100 5500 103185,8 30,44
IV-59
Tabel 4.27 % Of Handling Volume Produk Pallet
Alat Total % Of
Volume
No Produk Departemen material Frekuensi Beban Handling
(m3)
handling (m3) Volume
1 Log kayu A-B Manual 628 80 50240 14,82
2 Papan B-C Manual 36 400 14400 4,25
3 Papan C-D Manual 16,02 40 579,6 0,17
4 Papan D-F Manual 13,35 20 234,5 0,07
5 Papan D-G Manual 13,35 20 234,5 0,07
6 Daun Pallet F-H Manual 320,4 100 25477,5 7,52
7 Balok B-E Manual 90 10 750 0,22
8 Balok E-C Manual 80 5 325 0,10
9 Balok C-G Manual 3,6 750 2296,25 0,68
10 Kaki Pallet G-H Manual 84,55 450 38021,25 11,22
Pallet setengah
11 H-I Manual 1335 100 103185,8 30,44
jadi
12 Pallet I-J Manual 1335 100 103185,8 30,44
Total 3955,27 2075 338930,2 100
IV-60
Tabel 4.30 Analisa Moment
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
91,34 x 1 = 91,34 0x1=0
7,32x 2= 14,64 0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87 0x3=0
0,68 x 4 = 2,72 0x4=0
Total = 109,57 Total = 0,20
IV-61
Tabel 4.33 Analisa Jarak Diagonal
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
3 + 8 + 4 + 5 + 50 + 55 = 125 0
5 +14 = 19 2
6 + 20 = 26 0
2 0
Total = 172 Total = 2
IV-62
Tabel 4.36 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 240 240
C 3200 10 3210
D 160 160
E 200 200
F 100 100
G 1500 120 1620
H 1400 2250 3650
I 5000 5000
J 5500 5500
Total 240 3400 1650 220 10 1400 2250 5000 5500 0 19680
IV-63
4.2.10 Perencanaan Keterkaitan Kegiatan ARC (Activity Relationship Chart)
Dalam merencanakan keterkaitan kegiatan ada beberapa hal tertentu yang
harus diketahui diantaranya yaitu jenis-jenis keterkaitan yang ada diantara
beberapa kegiatan yang harus dikenali terlebih dahulu.
IV-64
Tabel 4.40 Work Sheet
Lembar-lembar Kerja Untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan
Departemen A E I O U X
Ruang Produksi 3,13 5,7 0 2,4 6,8,9,12,14 10,11
Gudang Bahan Jadi 0 0 4,7 11 3,5,6,8,9,10,12,13,14 0
Gudang Bahan Baku 1 3 0 1,7 2,5,6,8,9,10,11,12,13,14 0
Area Parkir Truk 0 4 12 7,1 5,6,8,9,13,14 0
Ruang Mesin Asah 0 5 13 6,7 2,3,4,8,9,10,11,12,14 0
Ruang Istirahat
0 0 9 5,11 1,2,3,4,7,10,12,13,14 8
Karyawan
Ruang Kepala 3,4,5,
0 1,7 0 6,14 8
Pengawas 8,9,10,11,12
Warnet 0 0 0 7,8,9 1,2,3,4,5,10,12,13,14 6,11
Kantin 0 0 0 7,8,9,11 1,2,3,4,5,11,12,13,14 0
Rumah Pemilik 0 0 0 4,7,9,12 2,3,5,6,8,11,13,14 1
Ruang Oven 14 0 1 2,6,7 3,5,9,10,11 1,4,8,12
Ruang Kantor 0 0 0 7,1 1,2,3,5,6,8,9,13,14 11
Ruang Assembly 13 7 0 0 2,3,4,6,8,9,10,12,14 0
Ruang Penjaga Oven 14 0 0 0 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13 0
Total 6 8 12 34 110 12
IV-65
Perhitungnan TCR Ruang adalah Sebagai Berikut :
TCR Ruang Produksi = (2 x 10000) + (2 x 1000) + (0
x 100) + (1 x 10) + (5 x 0) +
(2 x -10000) = 2010
TCR Gudang Bahan Jadi = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2
x 100) + (1 x 10) + (9 x 0) +
(0 x -10000) = 210
TCR GudangBahan Baku = (1 x 10000) + (1 x 1000) + (0
x 100) + (2 x 10) + (10 x 0)
+ (0 x -10000) = 11020
TCR Area Parkir = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2
x 100) + (2 x 10) + (6 x 0) +
(0 x -10000) = 220
TCR Ruang Mesin Asah = (0 x 10000) + (1 x 1000) + (1
x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) +
(0 x -10000) = 1120
TCR Ruang Istirahat Karyawan = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (2
x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) +
(1 x -10000) = -9780
TCR Ruang Kepala Pengawas = (0 x 10000) + (1 x 1000) + (2
x 100) + (8 x 10) + (2 x 0) +
(1 x -10000) = -8720
TCR Warnet = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (0
x 100) + (3 x 10) + (9 x 0) +
(2 x -10000) = -19970
TCR Kantin = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (1
x 100) + (4 x 10) + (9 x 0) +
(0 x -10000) = 140
TCR Rumah Pemilik = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (0
x 100) + (4 x 10) + (8 x 0) +
(1 x -10000) = -19960
IV-66
TCR Ruang Oven = (1 x 10000) + (0 x 1000) + (1
x 100) + (3 x 10) + (4 x 0) +
(3 x -10000) = -19870
TCR Ruang Kantor = (0 x 10000) + (0 x 1000) + (1
x 100) + (2 x 10) + (9 x 0) +
(1 x -10000) = -19880
TCR Ruang Assembly = (1 x 10000) + (0 x 1000) + (2
x 100) + (0 x 10) + (9 x 0) +
(0 x -10000) = 10200
TCR Ruang Penjaga Oven = (1 x 10000) + (0 x 1000) + (0
x 100) + (0 x 10) + (12 x 0)
+ (0 x -10000) = 10000
Ruang Assembly
Ruang Produksi
Ruang Istirahat
Fasilitas TCR
Rumah Pemilik
Ruang Kantor
Ruang Oven
Area Parkir
A E I O U X
Warnet
Kantin
IV-67
4.2.13 Perencanaan Block Template
Keterangan Gambar :
1. Ruang Produksi 8. Warnet
2. Gudang Bahan jadi 9. Kantin
3. Gudang Bahan Baku 10. Rumah Pemilik
4. Area Parkir 11. Ruang Oven
5. Ruang Mesin Asah 12 Ruang Kantor
6. Ruang Istirahat Karyawan 13. Ruang Assembly
7. Ruang Kepala Pengawas 14. Ruang Penjaga Oven
IV-68
b. Alternatif 2
IV-69
1. Usulan Material Handling Alternatif 1
Tabel 4.43 % Of Handling Volume Produk Pallet
Alat Total % Of
Volume
No Produk Departemen material Frekuensi Beban Handling
(m3)
handling (m3) Volume
1 Log kayu A-B Manual 628 80 50240 14,82
2 Papan B-C Manual 36 400 14400 4,25
3 Papan C-D Manual 16,02 40 579,6 0,17
4 Papan D-F Manual 13,35 20 234,5 0,07
5 Papan D-G Manual 13,35 20 234,5 0,07
6 Daun Pallet F-H Manual 320,4 100 25477,5 7,52
7 Balok B-E Manual 90 10 750 0,22
8 Balok E-C Manual 80 5 325 0,10
9 Balok C-G Manual 3,6 750 2296,25 0,68
10 Kaki Pallet G-H Manual 84,55 450 38021,25 11,22
Pallet setengah
11 H-I Manual 1335 100 103185,8 30,44
jadi
12 Pallet I-J Manual 1335 100 103185,8 30,44
Total 3955,27 2075 338930,2 100
IV-70
Tabel 4.46 Analisa Moment
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
91,34 x 1 = 91,34 0x1=0
7,32x 2= 14,64 0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87 0x3=0
0,68 x 4 = 2,72 0x4=0
Total = 109,57 Total = 0,20
IV-71
Tabel 4.49 Analisa Jarak Diagonal
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
3 + 8 + 4 + 4 + 28 + 16 = 63 0
3 +3 = 6 4
18 + 14 = 53 0
3 0
Total = 125 Total = 4
IV-72
Tabel 4.52 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 240 240
C 3200 20 3220
D 160 160
E 180 180
F 60 60
G 2250 280 2530
H 300 1800 2100
I 2800 2700
J 1600 1300
Total 240 3380 2410 340 20 300 1800 2800 1600 0 12890
108 12890
IV-73
2. Usulan Material Handling Alternatif 2
Tabel 4.56 % Of Handling Volume Produk Pallet Alternatif 2
Alat Total % Of
Volume
No Produk Departemen material Frekuensi Beban Handling
(m3)
handling (m3) Volume
1 Log kayu A-B Manual 628 80 50240 14,82
2 Papan B-C Manual 36 400 14400 4,25
3 Papan C-D Manual 16,02 40 579,6 0,17
4 Papan D-F Manual 13,35 20 234,5 0,07
5 Papan D-G Manual 13,35 20 234,5 0,07
6 Daun Pallet F-H Manual 320,4 100 25477,5 7,52
7 Balok B-E Manual 90 10 750 0,22
8 Balok E-C Manual 80 5 325 0,10
9 Balok C-G Manual 3,6 750 2296,25 0,68
10 Kaki Pallet G-H Manual 84,55 450 38021,25 11,22
Pallet setengah
11 H-I Manual 1335 100 103185,8 30,44
jadi
12 Pallet I-J Manual 1335 100 103185,8 30,44
Total 3955,27 2075 338930,2 100
Tabel 4.57 From to chart (FTC)% Of Handling Volume Produk Pallet Alternatif 2
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 14,82 14,82
C 4,25 0,10 4,35
D 0,17 0,17
E 0,22 0,22
F 0,07 0,07
G 0,68 0,07 0,75
H 7,52 11,22 18,74
I 30,44 30,44
J 30,44 30,44
Total 14,82 4,47 0,85 0,14 0,10 7,52 11,22 30,44 30,44 0 100
IV-74
Tabel 4.58 Rekapitulasi Analisa Moment Jarak Diagonal Alternatif 2
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
14,82 + 4,25 +0,17 + 11,22 + 30,44 + 30,44 = 91,34 0
0,22+0,07 = 0,29 0
0,68 0
IV-75
Tabel 4.61 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 3 3
C 8 4 12
D 4 4
E 20 20
F 3 3
G 3 6 9
H 3 4 7
I 30 30
J 25 27
Total 3 28 7 9 4 3 4 30 25 0 113
IV-76
Tabel 4.64 Total Jarak Tempuh yang Dipindahkan Antar Stasiun
Alat Jarak Jarak
No Produk Departemen material pemindahan Frekuensi Tempuh
handling (m) (m)
1 Log kayu A-B Manual 3 80 240
2 Papan B-C Manual 8 400 3200
3 Papan C-D Manual 4 40 160
4 Papan D-F Manual 3 20 60
5 Papan D-G Manual 6 20 120
6 Daun Pallet F-H Manual 3 100 300
7 Balok B-E Manual 20 10 200
8 Balok E-C Manual 4 5 20
9 Balok C-G Manual 3 750 2250
10 Kaki Pallet G-H Manual 4 450 1800
Pallet setengah
11 H-I Manual 30 100 3000
jadi
12 Pallet I-J Manual 25 100 2500
Total 113 2075 13850
IV-77
Tabel 4.67 Analisa Moment
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
11100 x 1 = 10900 0x1=0
360 x 2 = 720 20 x 2 = 40
320 x 3 = 960 0x3=0
2250 x 4 = 9000 0x4=0
Total = 21580 Total = 40
4.3 BLOCPLAN
Pengolahan dengan menggunakan Metode Blocplan dilakukan untuk
mencari solusi alternatif dari perancangan tata letak (layout). proses blocplan
diuraikan berikut :
4.3.1 Data Masukan
Informasi untuk input data pada progam blocplan antara lain jumlah
departemen atau stasiun kerja yang tersedia, dalam blocplan ini hanya dapat
memasukan data yang berupa jumlah stasiun kerja (maksimal 18 departemen).
Dalam penelitian ini terdapat 14 departemen diperoleh berdasarkan layout awal
pada lokasi perusahaan CV. Riau Pallet. Kemudian menentukan banyaknya
jumlah departemen atau stasiun kerja dan luas area dari tiap departemen, maka
Blocplan akan menampilkan menu inputan data yaitu nama-nama departenen dan
luas area masing-masing departemen.
IV-78
Proses selanjutnya memasukan semua data inputan nama dan luas area
masing masing departemen dari departenen/stasiun kerja gudangan bahan baku
(Departenen A) sampai departemen gudang produk jadi (Departemen L).
Tampilan hasil inputan Blocplan tidak dapat menampilkan digit desimal, hasil
ditampilkan dalam hasil pembulatan. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 4.9
IV-79
Gambar 4.10 Inputan Activity Relationship Chart pada Blocplan
4.3.3 Nilai Skor Yang Digunakan
Di bawah ini merupakan simbol-simbol dan nilai keterkaitan pada
program Blocplan.
Gambar 4.11 Kode dan Nilai Skor yang digunakan program Blocplan
IV-80
Gambar 4.12 Hasil Luas area departemen
IV-81
Gambar 4.14 Menu utama pada Blocplan
IV-82
LAYOUT ADJ. SCOR REL -DIST SCORES PROD.MOVE
1 0,78 - 13 0,47 - 20 862 - 20 0-1
2 0,78 - 13 0,54 - 19 370 - 19 0-1
3 0,88 - 1 0,80 - 1 -1482 - 1 0-1
4 0,82 - 5 0,76 - 3 -1304 - 2 0-1
5 0,70 - 19 0,70 - 7 -542 - 8 0-1
6 0,72 - 18 0,62 - 15 -93 - 17 0-1
7 0,80 - 9 0,65 - 13 -332 - 12 0-1
8 0,77 - 16 0,68 - 9 -403 - 10 0-1
9 0,81 - 8 0,62 - 16 -137 - 16 0-1
10 0,82 - 5 0,71 - 6 -736 - 6 0-1
11 0,80 - 9 0,62 - 17 -216 - 15 0-1
12 0,77 - 16 0,63 - 14 -275 - 14 0-1
13 0,83 - 4 0,65 - 12 -320 - 13 0-1
14 0,80 - 9 0,66 - 11 -369 - 11 0-1
15 0,78 - 13 0,75 - 4 -1022 - 3 0-1
16 0,67 - 20 0,71 - 5 -665 - 7 0-1
17 0,87 - 2 0,69 - 8 -764 - 5 0-1
18 0,82 - 5 0,60 - 18 89 - 18 0-1
19 0,84 - 3 0,78 - 2 -951 - 4 0-1
20 0,80 - 9 0,67 - 10 -446 - 9 0-1
Tabel 4.70 Hasil Output program Blocplan
Dalam Penelitian ini dipilih satu layout usulan dengan hasil R-Score
tertinggi beserta koordinatnya yaitu dipilih layout nomor 3 dengan nilai R-score
0,80.
IV-83
Gambar 4.16 Gambar Usulan Hasil program Blocplan
Keterangan :
A = Storage F = Assembly Manual
B = Saw Mill G = Tembak Paku 1
C = Cruss Cut H = Tembak Paku 2
D = Ketam Daun I = Oven
E = Ketam Balok J = Warehouse
IV-84
Tabel 4.71 % Of Handling Volume Produk Pallet (alternatif blocplan)
Alat Total % Of
Volume
No Produk Departemen material Frekuensi Beban Handling
(m3)
handling (m3) Volume
1 Log kayu A-B Manual 628 80 50240 14,82
2 Papan B-C Manual 36 400 14400 4,25
3 Papan C-D Manual 16,02 40 579,6 0,17
4 Papan D-F Manual 13,35 20 234,5 0,07
5 Papan D-G Manual 13,35 20 234,5 0,07
6 Daun Pallet F-H Manual 320,4 100 25477,5 7,52
7 Balok B-E Manual 90 10 750 0,22
8 Balok E-C Manual 80 5 325 0,10
9 Balok C-G Manual 3,6 750 2296,25 0,68
10 Kaki Pallet G-H Manual 84,55 450 38021,25 11,22
Pallet setengah
11 H-I Manual 1335 100 103185,8 30,44
jadi
12 Pallet I-J Manual 1335 100 103185,8 30,44
Total 3955,27 2075 338930,2 100
IV-85
Tabel 4.74 Analisa Moment (alternatif blocplan)
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
91,34 x 1 = 91,34 0x1=0
7,32x 2= 14,64 0,10 x 2= 0,2
0,29 x 3 = 0,87 0x3=0
0,68 x 4 = 2,72 0x4=0
Total = 109,57 Total = 0,20
Tabel 4.76 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet (alternatif blocplan)
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 3 3
C 5 3 8
D 4 4
E 15 15
F 3 3
G 3 8 11
H 3 4 7
I 22 22
J 13 13
Total 3 20 7 12 3 3 4 22 13 0 86
IV-86
Tabel 4.77 Analisa Jarak Diagonal
Forward Backward
Distance from diagonal Distance from diagonal
3 + 5 + 4 + 4 + 15 + 20 = 51 0
3+3=6 3
18 + 8 = 26 0
3 0
Total = 86 Total = 3
IV-87
Tabel 4.80 From to chart (FTC) Jarak Tempuh Produk Pallet (alternatif blocplan)
From
A B C D E F G H I J Total
To
A 0
B 240 240
C 2000 15 2015
D 160 160
E 150 150
F 60 60
I 2200 2200
J 1300 1300
Total 240 2150 2410 340 20 300 1800 2200 1300 0 10635
IV-88
Tabel 4.83 Hasil Alternatif blocplan
86 10635
Dari tabel 4.80 diatas dapat dilihat hasil perbandingan dari tiap alternatif
kedua metode. Dan hasil yang terkecil yang didapat merupakan dengan metode
blocplan. hasil dari metode blocplan ini yang akan di buat layout usulan perbaikan
dari CV. Riau Pallet. Berikut ini merupakan gambar layout usulan dari metode
yang terpilih.
IV-89
Gambar 4.18 Layout Usulan CV. Riau Pallet
IV-90