Isu Pokok

PP57/2016

Potensi Dampak
Ekonomi
HTI

TOPIK
Kondisi MAT

Kebun Sawit
BAHASAN Perbaikan Tata
Kelola Air

Kesimpulan

Rekomendasi
Kebijakan
4 ISU POKOK
1. 30% dari luasan KHG sebagai kawasan lindung padahal dalam KGH
terdapat lahan tidak bergambut;
2. Budidaya pertanian tidak boleh dilakukan pada lahan gambut yang
mempunyai ketebalan >3 m padahal banyak yang telah diberikan
izin konsesi dan beroperasi;
3. MAT di lahan gambut ≤0.4 m padahal pada kondisi alamiah
berfluktuasi bahkan pada musim kemarau bisa mencapai > 1 m;
4. Lahan gambut yang muka air tanahnya di bawah 0.4 m dinyatakan
rusak tanpa alasan ilmiah.
PERTANYAAN
1. Apakah MAT ≤ 0.4 m (PP 57/2014) dapat dipenuhi?
2. Apakah MAT 40–90 cm (Ekohidro) dapat dipenuhi?
3. Apakah MAT 60–80 cm (Permentan 14/2009) dapat
dipenuhi?
4. Bagaimana menjaga MAT optimum di kebun sawit:
1) Luasan lahan yang optimum?
2) Desain infrastruktur air yang efektif?
3) Metode perhitungan yang tepat?
 7,000,000 14,000,000
6,000,000 11,444,808.0
12,000,000
5,000,000
Area 10,000,000

Total Area
4,000,000 8,000,000
3,000,000 6,000,000
2,000,000 4,000,000
1,000,000 2,000,000
- -
1990

1992
1993

1996

1998
1999

2002
2003

2005

2007
2008

2012
2013
2014
1991

1994
1995

1997

2000
2001

2004

2006

2009
2010
2011

2015
State (ha) Farmer (ha)Axis Title
Private (ha) Total (ha)

LUASAN KEBUN SAWIT 1990-2015

 0%
100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
Private (%)

1999
2000
2001
2002
2003
Farmer (%)

2004
2005
2006
2007
State (%)

2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
7%
41%
52%

PERSENTASE KEPEMILIKAN 1990-2015

ESTIMASI AREA DAN PRODUKSI
Implementation of PP 56/2016
PARAMETERS In 2015 Conserved Peat Depth >3 m Water Table ≤ 0,4 m
30% Min Max Min Max
Area (M-ha)
Mineral land 9.2
Peatland 2.3 1.6 0.2 1.1
Total 11.4 10.8 9.4 10.3 DATA LUAS & PRODUKSI:
100% 94% 82% 90% 2016: 11.6 Mha; 32.52 Mton
Production (M-ton) 2017: 13.6 Mha; 38.17 Mton
Mineral land 24.0
Peatland 4.5 3.1 0.5 2.2 0.2 1.1
Total 28.5 27.1 24.5 26.2 24.2 25.1
100% 95% 86% 92% 85% 88%
 ESTIMASI PRODUKSI DAN NILAI CPO
NILAI EKSPOR:
2016: US$ 18,22 Milyar
2017: US$ 22,97 Milyar
Implementation of PP 56/2016
PARAMETERS In 2015
Min Max Min Max
Asset Value (B-USD) 27.5 23.4 24.2 85% 88%
CPO Export (M-ton) 26.4 20.2 20.7 76% 79%
Export Value (B-USD) 18.6 14.1 14.5 76% 78%
FFB Price (Rp/kg) 1,388 1,275 1,310 92% 94%
Farmers (M-Person) 5.0 4.2 4.4 85% 88%
PRODUKSI MINYAK SAWIT
40,000,000 37,327,423.6
32,852,124.5
31,360,358.2
35,000,000 8
5
30,000,000
25,000,000
20,000,000
DATA:
15,000,000 2016: 11.6 Mha; 32.52 Mton
2017: 13.6 Mha; 38.17 Mton
10,000,000
5,000,000
-
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998

2003

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015

2017
1999
2000
2001
2002

2004

2016

2018
2019
2020
MAT DI HUTAN TANAMAN INDUSTRI
 Rain (mm)

100
150
200
250
300
350
400
450
500

0
50
Feb-10
Mar-10
Apr-10
May-10
Jun-10
Jul-10
Aug-10
Transect A

Sep-10
Oct-10
Nov-10
Dec-10
Jan-11

DW004
Feb-11

Rain (mm)
Mar-11
Apr-11
May-11
Jun-11

Max
Jul-11

DW005
Aug-11
Sep-11
Oct-11
Nov-11
Min Dec-11
DW006 Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
DW007
DW001

Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Oct-12
DW002
Average

Nov-12
Dec-12
Jan-13
Feb-13
Mar-13
MAT SEPANJANG TRANSECT-A

DW003

Apr-13
May-13
Jun-13
Jul-13
Aug-13
Sep-13
Oct-13
Nov-13
Dec-13
0

-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10

-100

Groundwater Level (cm)

 Rain (mm)

100
150
200
250
300
350
400
450
500

0
50

DW018
Feb-10

Rain (mm)
Mar-10
Apr-10
May-10

Min
Jun-10
Jul-10

DW019
Aug-10
Transect B

Sep-10
Oct-10

Max
Nov-10

DW020
Dec-10
Jan-11
Feb-11
Mar-11

DW021
DW008
Apr-11
May-11
Jun-11
Jul-11
Aug-11

DW009
Average
Sep-11
Oct-11
Nov-11
Dec-11
DW010

Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
DW011

Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
DW012

Oct-12
Nov-12
Dec-12
Jan-13
Feb-13
DW013

Mar-13
MAT SEPANJANG TRANSECT-B

Apr-13
May-13
Jun-13
DW014

Jul-13
Aug-13
Sep-13
Oct-13
DW016

Nov-13
Dec-13
0

-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10

-100

DW017

Groundwater Level (cm)

 MAT DI KEBUN SAWIT Site

Mulai 6 April 2018

Outlet
River

UpBlock
LowBlock MidBlock

River
MAT DI 3 BLOK
Mulai 28-04-2018 12:00
100 0.0
Rain (mm)

90 -0.1

Groundwater Level (m)

80 -0.2
70 -0.3
60 -0.4
50 -0.5
40 -0.6
30 -0.7
20 -0.8
10 -0.9
0 -1.0

1000

1125

1250

1375

1500
0

125

250

375

500

625

750

875
Elapsed Time (h)
 DESAIN TATA AIR KEBUN
SAWIT
BLOCK
W?

WATER
LINE

L?
Q: Discharge
D: Depth
W: Width
Q?
WEIR
WEIR D?
W?
LLECTOR

Q?
Q? D? W? MAIN Q? D? W?
D?
CANAL
W?
10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 14
 METODE PERHITUNGAN  Rating Curve of Water Gate:

 Water Level (Manning):

Subscript:
L: Land
C: Canal  Water Table (2D Darcy-Richards):
G: Gate

 Peat Moisture (Genuchten):

WL WC
WG Water Gate
QC hL
hG
 Drain-Spacing (Hooghoudt): DL DL
hC DG
QC
10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 15
BC
JARAK GARIS
AIR x y
0Water Table Profile
-0.60
SOLVER 9.2 -0.60
0.0
-0.1
Variables Symbol Unit Value Qc' Error -0.2

Water Table (m)

H. Conductivity KS m/d 0.25 -0.3
-0.4
Soil Depth DS m 1.0
-0.5
Canal Length LC m 100 -0.6
WT at Center hL m 0.6 -0.7
-0.8
WT at Canal hC m 0.4
-0.9
Water Flux qC m/d 0.01 0.01 7E-09 -1.0
Water Discharge QC m3/d 0.40 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Canal Spacing WL m 9.2 Width (m)

10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 16
 Variables Symbol Unit Value Formula Error
Water Discharge QC m3/d 0.40
Cross Section
Kinematic Viscosity ν m2/d 0.09 0.53
Reynold Number Re 18 0.0
UKUR Water Velocity
Hydraulic Radius
VC
RC
m/d
m
2
0.78 -0.2
AN

Canal Depth (m)

Wet Area AC m2 0.200 0.200 1.3E-08 -0.4
GARIS Wet Perimeter PC m 0.257 1.268 1.01086
-0.6
AIR WT at Canal
Canal Angle
hC
αC
m
Degree
0.40
85
1.010859

-0.8
Canal Base-width BC m 0.47 0.00
Canal Top-width WC m 0.53 -1.0
Soil Depth DS m 1 0.0 0.50 1.0
Canal Depth DC m 1 Width (m)
Canal Length LC m 100
Canal Roughness n 0.03
Canal Slope SC 0.0050
10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 17
 UKURAN PINTU
AIR
Variables Symbol Unit Value Formula Error
Water Discharge QC m3/d 4.00 4.00 0.000
Canal Top-width WC m 0.53 0.50 6.30
Canal Depth DC m 1
WT at Canal hC m 0.40
Gate Factor K 113.3
Gate Width WG m 0.46 0.15 0.53
Gate Depth DG m 0.24 0.15 0.40
WL at Gate hG m 0.16 0.03 0.33
Fraction bD/B2 0.38 0.06
Water Velocity VG m/d 52.8

10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 18
SIMULASI PROFIL
MAT

10/10/2021 http://budindra.staff.ipb.ac.id 19
SIMULASI PROFIL MAT
SIMULASI PROFIL MAT
KESIMPULAN

1. PP 57/2016 sampai saat ini belum diterapkan sehingga dampaknya terhadap

kelangsungan usaha perkebunan kelapa sawit.
2. PP 57/2016 sulit diterapkan karena bertentangan dengan fenomena alam dan
program produksi/biosolar/ekspor minyak sawit.
3. Penerapan PP 57/2016 berpotensi terjadi penyusutan:
a) Luas kebun sawit 82%-90%
b) Produksi minyak sawit 85%-88%
c) Nilai ekspor minyak sawit 76%-79%
d) Jumlah petani sawit 85%-88%
REKOMENDASI KEBIJAKAN
1) Revisi Pasal 9 Ayat 3, PP 57 Tahun 2016 yang menetapkan KLG 30%
dari luasan KHG menjadi dari luasan Lahan Gambut yang berada
dalam KHG.
2) Revisi PP 57/2016 Pasal 23 Ayat 3 yang menetapkan MAT 0,4 m
menjadi pada kisaran 60–80 cm sesuai Permentan
14/Permentan/PL.110/2/2009 yang telah mempertimbangkan
jenis/tingkat kematangan gambut dan kelembaban gambut yang
kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan kelestarian lahan gambut
itu sendiri.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
3) Revisi PP 57/2016 Pasal 23 Ayat 3 Butir (a) yang memberikan istilah
Gambut Rusak menjadi Gambut Terdegradasi dilengkapi dengan
Kriteria/Kelas Degradasi-nya merujuk pada indikator sifat fisik, kimia
dan biologi gambut yang lazim digunakan.
4) Revisi PP 57/2016 Pasal 9 Ayat 1(b) dengan tambahan budidaya
pertanian sehingga bunyinya menjadi: “menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber daya air
dan penataan ruang serta budidaya pertanian”.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
5) Revisi Konsideran PP 57 agar sesuai dengan batang tubuhnya serta
mengakomodasi rekomendasi di atas.
6) Dibentuk Tim Khusus Revisi PP 57/2016 yang akan menyusun draft
Revisi tersebut dengan melibatkan kementerian yang berkaitan
dengan sumber daya air, penataan ruang dan budidaya pertanian
difasilitasi oleh Menko Bidang Perekonomian.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
7) Dalam Revisi tersebut, perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut:
a) Budidaya pertanian tidak dibatasi pada kedalaman gambut < 3 m kecuali di
areal yang secara resmi sudah ditetapkan sebagai Kubah Gambut, Hulu
Sungai/Rawa Gambut, Kawasan Lindung, dan/atau substratumnya berupa
pasir kuarsa.
b) Gunakan terminologi Kelembaban Gambut bukan Muka Air Tanah untuk
menentukan dan memantau tingkat kekeringan gambut terutama yang
beresiko pada kebakaran gambut dan lahan gambut. Dalam kaitan ini, perlu
diketahui hubungan antara Kelembaban Gambut dan Resiko Kebakaran
untuk berbagai jenis/tipe gambut.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
c) Pelaku usaha di lahan gambut harus mempunyai/membuat peta lahan
gambut berskala 1:5000 atau lebih teliti di wilayah konsesinya, antara lain
berisi informasi: batas wilayah, jaringan sungai/badan air, topografi lahan,
sebaran jenis dan ketebalan gambut, tata letak/blok tanaman dan
infrastruktur serta jaringan jalan.
d) Pelaku usaha harus mempunyai sumberdaya manusia yang cukup dan
kompeten/bersertifikat yang disahkan oleh Kementerian terkait dalam
melakukan Tata Kelola Air di Lahan Gambut.
e) Pelaku usaha harus mempunyai Pedoman dan Sistem Audit Tata Kelola Air
di Lahan Gambut yang disahkan oleh Kementerian terkait.
 PRINCIPLE
PALM OIL GREEN DEVELOPMENT
 PRINCIPLE
PALM OIL GREEN DEVELOPMENT
TERIMA KASIH