BAB IV
MESIN BUBUT
IV-1
IV-2
ukuran yang mini, mesin bubut ini bisa dibawa atau di angkat oleh satu orang.
Mesini ini biasa kita jumpai di beberapa sekolah mesin yang di gunakan untuk
latihan dan pembelajaran.
3. Eretan (Carriage).
Eretan berfungsi untuk memberikan pemakanan pada benda kerja yang
besarnya dapat diatur sesuai kebutuhan operator yang dapat terukur dengan
ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Eretan terdiri atas
eretan memanjang (longitudinal carriage), eretan melintang (cross carriage), dan
eretan atas (top carriage).
6. Pelat tabel.
Pelat tabel merupakan besaran kecepatan yang tercantum pada bagian
badan mesin bubut. Pelat tabel menyatakan besarnya perubahan antara
hubungan roda-roda gigi yang ada didalam kotak roda gigi ataupun terhadap
roda pulley didalam kepala tetap. Tabel ini berfungsi sebagai acuan dalam
pengerjaan benda kerja sehingga kecepatan yang dipilih sesuai dengan besar
kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang
digunakan.
Tuas pembalik putaran berfungsi untuk membalik arah putaran pada sumbu
utama. Hal ini diperlukan jika hendak melakukan pengerjaan seperti membuat
ulir, membuat kartel, ataupun membubut permukaan.
Keterangan :
Benda kerja :
do = diameter mula ; mm
dm = diameter akhir; mm
lt = panjang pemotongan; mm
Mesin Bubut :
a = kedalaman potong, mm
f = gerak makan; mm/putaran
n = putaran poros utama; putaran/menit
Perhitungan kecepatan proses pemotongan merupakan kecepatan
tersayatnya benda kerja hingga menghasilkan sayatan logam yang dapat
berupa serbuk. Serbuk dapat berupa gulungan yang membentuk lingkaran yang
saling menyambung, jika gulungan tersebut dipotong sebagian hingga sesuai
dengan keliling satu lingkaran penuh dari benda kerja yang telah tersayat maka
panjang gulungan yang dihasilkan oleh setiap sayatan pada tiap satuan waktu
merupakan kecepatan potong pahat. Proses pembubutan dapat dihitung atau
dianalisa dengan rumus-rumus sebagai berikut (Widarto. 2008):
1. Menghitung kecepatan potong.
πdn
vc=
1000
..................................(4.1)
Keterangan :
vc = kecepatan potong (m/menit).
d = diameter rata-rata benda kerja (mm).
n = kecepatan putaran poros utama (rpm).
π = 3,14
2. rumus untuk mencari diameter rata-rata benda kerja :
(do+ dm)
d=
2 .......................................(4.2)
Keterangan :
d = diameter rata-rata benda kerja (mm).
Keterangan :
a = kedalaman pemotongan (mm).
do = diameter awal (mm).
dm = diameter akhir (mm).
4. Rumus untuk menghitung kecepatan pemakanan benda kerja
(Kurniawan,2014).
Vf =f x n
.....................................(4.4)
Keterangan :
Vf = Kecepatan pemakanan pada benda kerja (mm/menit).
f = Gerak makan (mm/r).
n = kecepatan putaran poros utama (rpm).
5. Rumus untuk menentukan waktu pemotongan pada suatu proses
pembubutan (Widarto,2008).
tc= ¿
Vf
.....................................(4.5)
Keterangan :
tc = waktu pemotongan (menit).
lt = panjang pemotongan (mm).
Vf = kecepatan makan (mm/menit).
6. Rumus ntuk menentukan kecepatan penghasilan geram (Kurniawan,2014).
Z=f x a x vc
...........................................(4.6)
Keterangan :
Z = kecepatan penghasilan geram (cm3/menit).
f = gerak makan (mm/r).
a = kedalaman pemotongan (mm).
vc = kecepatan potong (m/menit).
………………………………………………………………..(4.7)
dengan lm adalah panjang benda kerja yang dipotong, untuk benda berbentuk
lurus tentunya mudah bukan, namun untuk benda berbentuk tirus, panjang
benda kerja dihitung dengan