Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PROSES PRODUKSI

PEMBUATAN MEJA LIPAT


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Mata Kuliah Proses Produksi

Oleh :

Akmal Akhimuloh
1503005

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINNGI TEKNOLOGI GARUT
2016

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha kuasa karena atas rahmat dan
kehendaknya Makalah Proses Produksi tentang pembuatan meja lipat dapat di
selesaikan. Shalawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Besar Muhamad saw, kepada keluarganya, sahabatnya, serta seluruh umatnya.
Makalah Mekanisme Kerja dan klasifikasi Mesin ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Proses Produksi program studi Teknik Indsutri
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT tahun 2016.
Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca.

Garut, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan masalah......................................................................................2

1.3

Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1

Klasifikasi Mesin Perkakas yang digunakan.............................................3

2.2

Proses Pembuatan Meja Lipat...................................................................9

a) Bahan............................................................................................................9
b)

Alat............................................................................................................9

c) Cara Membuat.............................................................................................10
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
3.1

Kesimpulan..............................................................................................17

3.2

Saran........................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana
produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan
menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002)
proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas proses produksi pembuatan
meja lipat. Saat kita sedang bekerja atau mengerjakan sesuatu yang memerlukan
meja, tetapi meja dirumah anda dipenuhi barang sehingga harus memindah kan
barang-barang tersebut sementara hingga meja selesai digunakan sangatlah
menyita waktu dan tenaga. Solusi lainnya adalah membeli meja baru. Bagaimana
jika ruangan di rumah kita terlalu penuh untuk ditempati meja baru? Seperti yang
sedang saya alami saat ingin menyimpan barang, tetapi tidak ada tempat untuk
meletakannya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat sendiri kaki meja lipat
yang bisa dirubah-rubah ketinggian dan lebarnya. Kaki meja lipat ini sangat
sederhana, multi fungsi, mudah dibuat dan disimpan saat tidak digunakan lagi.
Pada pembuatan meja lipat ini agar lebih mudah dan cepat bisa
menggunakan mesin perkakas. Mesin perkakas dapat didefinisikan sebagai suatu
1

mesin

atau

peralatan

yang

dapat

berfungsi

untuk

memotong

atau

mendeformasikan suatu material menjadi suatu produk jadi maupun setengah jadi
dalam bentuk dan ukuran tertentu seperti yang dikendaki. Proses pemotongan dan
pembentukan ini mesin memerlukan alat bantu potong yang sering dinamakan alat
potong atau pahat potong. Ada banyak sekali mesin perkakas tapi dalam
pembuatan meja ini mesin perkakas yang di gunakan diantaranya mesin gerinda,
mesin bor dan mesin las.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana proses pembuatan meja lipat?
2. Bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan meja lipat ?
3. Mesin perkakas apa yang digunakan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Pembaca bisa mengetahui cara pembuatan meja.
2. Pembaca bisa mengetahui mesin perkakas yang digunakan dalam
pembuatan meja.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Mesin Perkakas yang digunakan


Mesin perkakas dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau peralatan yang
dapat berfungsi untuk memotong atau mendeformasikan suatu material menjadi
suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan ukuran tertentu seperti
yang dikendaki. Proses pemotongan dan pembentukan ini mesin memerlukan alat
bantu potong yang sering dinamakan alat potong atau pahat potong.
Mesin perkakas yang di gunakan dalam pembuatan meja lipat diantaranya mesin
gerinda, mesin bor dan mesin las.
a. Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.

Gambar1. Mesin Bor

Jenis-Jenis Mesin Bor


1) Mesin bor meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.
Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter
kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor
meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga
poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai
pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi
lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
2) Mesin bor tangan (pistol)
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan
biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam.
Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa
digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena
dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam
berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
3) Mesin bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja


yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja
mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada
mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap
benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan
naik turun melalui perputaran batang berulir.
4) Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang
lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan
secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 ,
mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga
mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.
5) Mesin bor koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin
bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi
pengeboran.

Mesin

bor

koordinat

digunakan

untuk
4

membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter


lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang
tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut
digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan
arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan
ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001
mm.
6) Mesin bor lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.
Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai
ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung.
Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda
kerja yang besar dan berat.
7) Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah
meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan
beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal
terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran


a) Pemasangan benda Kerja
Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan
ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum,
dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan
sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat

denagan menggunakan mur baut pada meja bor.


Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor
dengan menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U

dengan dua balok penahan yang sesuai.


Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan
pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus,
kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat

oleh mur baut pada meja mesin bor.


Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai
5

tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak
ragum.
b) Pemasangan Mata Bor pada chuck
Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang
sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan
demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper
diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung
taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah
dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas
bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor

tidak akan rusak pada saat jatuh.


Bor dengan tangkai selinder

diguanakan

Pemegang

bor

berkonsentrasi sendiri dengan dua atau tiga rahang. Bor harus


dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar.
Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai

mata bor, sehingga menghasilkan putaran bor.


Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor
otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya

akan membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).


Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang
yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat

bermacam-macam ukuran.
Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan
baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar
melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan

pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.


c) Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical
cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka
pengunci di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa
mengunci semua pengunci.
d) Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan
sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang
sesuai dengan benda kerja.
e) Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata
bor turun dan memakan benda kerja.
f) Gunakan cairan pendingin bila perlu
g) Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin
6

h) Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke
kanan dan ke kiri.

b. Mesin Gerinda

Gambar 2. Mesin gerinda

Mesin gerinda merupakan mesin perkakas yang umumnya


digunakan untuk meratakan, mengasah (pisau/mata bor, pahat dsb.)
menajamkan dan memotong benda kerja. Mesin gerinda umumnya terdiri
dari berbagai jenis dan ukuran diantaranya gerinda potong, gerinda
tangan, gerinda pahat dll.

c. Mesin Las

Gambar3. Mesin Las

Mesin Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), adalah


suatu alat yang berfungsi untuk menyambungkan dua atau lebih logam
dengan menggunakan energi panas.
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi
dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinyu.Lingkup penggunaan teknik
pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan,
rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat
lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus,
dan macam macam reparasi lainnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya
didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana
pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu
didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi
praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan
kontruksi

bangunan

dan

mesin

dengan

sambungan

las,

harus

direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan,


bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari
bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
Cara kerja Mesin Las
Klem masa di jepitkan ke bagian logam yang akan di las kemudian
elektroda di jepit menggunakan tang penjepit elektroda. Apabila sudah di
jepit elektroda tersebut di panaskan menggunakan energi panas kemudian
di tempelkan ke logam yang akan di las.

2.2 Proses Pembuatan Meja Lipat


Sebelum kita memulai membuat meja lipat kita harus menyediakan alat dan
bahan sebagai berkut :

a) Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Pipa besi berdiameter 1,5 inch dan tebal 1,2 mm (ukuran tebal

dapat disesuaikan dengan kebutuhan )


Besi siku berlubang
Baut berukuran 6 mm
Cat besi

b) Alat
Adapun Alat yang digunakan dalam membuat meja lipat adalah sebagai
berikut :
Gerinda dan mata potong
Bor dan mata bor
Las
Busur derajat
Pensil besi (untuk menandai)

c) Cara Membuat
1. Sebelum kita membuat meja, kita harus menentukan ukuran kaki
meja yang akan di buat

Gambar 4. dimensi kaki lipat

A (lebar kaki) = 65 cm
A2(lebar kaki 2) =55 cm
B (tinggi kaki) = 85 cm buat 4 batang
9

Bagain A2 sengaja dibuat lebih lebih pendek karena nanti akan diletakan
di dalam A
2. Potonglah semua pipa besi menggunakan gerinda sesuai ukuran yang
diinginkan

Gambar 5.pemotongan menggunakan gerinda

3. Setelah memotong semua pipa, kita perlu memotong bagian ujung pipa
besi sebesar 45 agar antara pipa satu dan lainnya dapat bertemu dengan
rapi dan pas.

Gambar 6.besi 45derajat

4. Jika sudah dipotong 45, sekarang saatnya untuk mengelas pipa-pipa besi
tersebut. Jangan lupa menggunakan penggaris siku untuk memastikan
sambungan tersebut simetris.

10

Gambar 7.proses pengelasan

5. Setelah dilas maka hasilnya seperti ini

Gambar 8.hasil pengelasan

6. Dengan menggunakan bor lubangilah bagian samping kaki tersebut (bila


bingung bagian mana yang harus di-bor, harap melihat kembali gambar
desain pada bagian atas).

11

Gambar 9.proses pengeboran

7. Bila sudah dilubangi, masukan baut pada bagian kiri maupun bagian kanan
kaki.

Gambar 10.prosespemasangan baut

8. Masukan mur agar baut tidak terlepas, bila perlu las. (lakukan pada kedua
bagian kaki)
12

Gambar 10. Mur telah dipasang

9. Sekarang kaki meja ini sudah hampir selesai, tapi masih ada beberapa
langkah yang harus dikerjakan sampai meja ini dapat digunakan.

Gambar 11.kaki meja lipat

13

10. Untuk bagian pengunci, saya menggunakan mur dan baut agar bisa dilepas
dengan mudah. Sekarang lubangi bagian samping kedua bagian atas kaki
sebesar ukuran mur. Masukan mur dan las mur tersebut.

Gambar 12.pengunci

11. Pasang besi siku lubang pada mur yang baru saja kita buat tadi. Ketinggian
kaki meja lipat ini dapat disesuaikan melalui pemasangan mur pada besi
siku lubang.

Gambar 13. Pengunci

12. . Sekarang bersihkan seluruh permukaan besi dari kotoran/ karat


menggunakan amplas dan sikat besi, lalu cat dan tunggu hingga kering.
13. Kaki meja lipat ini sekarang bisa digunakan sesuai keperluan anda. Bila
ingin menjadikannya meja, tinggal letakan papan diatas kaki meja ini.

14

Gambar 14.meja

Setelah kaki meja lipat selesai langkah selanjutnya adalah membuat alas
meja lipat. Untuk membuat alas meja lipat anda dapat menggunakan papan kayu
kemudian anda bentuk persegi panjang layaknya membuat alas meja pada
umumnya. Setelah dibentuk, alas meja dihaluskan dan pastikan tidak ada ujung
yang runcing agar tidak melukai pemakainya. Setelah kaki dan alas meja lipat
telah siap, lakukan proses pemasangan kedua bahan tersebut.

Gambar 15.meja

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mesin perkakas dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau peralatan
yang dapat berfungsi untuk memotong atau mendeformasikan suatu material
menjadi suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan ukuran
tertentu seperti yang dikendaki. Proses pemotongan dan pembentukan ini mesin
memerlukan alat bantu potong yang sering dinamakan alat potong atau pahat
potong.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Penulis dapat
memperbaiki Makalah ini.

16

Anda mungkin juga menyukai