Disusun Oleh :
Vincent / 201804530052
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Perancangan Tata Letak Fasilitas sudah menjadi suatu hal yang sangat penting untuk sebuat
perusahaan. Karena fungsi dari Tata Letak Fasilitas bisa digunakan menjadi sarana pendukung untuk
melakukan segala macam aktifitas yang sedang berlangsung di dalam perusahaan tersebut sehingga
dengan adanya Tata Letak Fasilitas bisa meningkatkan performa dari perusahaan lebih berkembang.
Perancangan Tata Letak Fasilitas pada perusahaan yang baik akan memperngeruhi kelancaran dalam
melakukan operasi-operasi produksi dan juga dapat mengoptimalkan ruangan yang dipakai di dalam
pabrik.
Perancangan Tata Letak Fasilitas bisa menjadi salah satu bagian yang terpenting dalam
penyusunan layanan pabrik seperti jasa layanan seperti pergudangan, kantor, toko, dan pos. Dimana
susuran layanan tersebut akan memakan banyak tempat sehingga dibutuhkan Perancangan Tata Letak
Fasilitas untuk mengoptimalkan kondisi lahan pabrik yang digunakan. Untuk melakukan
Perancangan Tata Letak Fasilitas. Dibutuhkan beberapa data untuk menunjang perancangan tersebut
seperti aliran metrial yang dipakai untuk proses produksi, keselamatan para pekerja, kenyamana para
pekerja, dan juga pemanfaatan ruang yang optimal.
1.2. Tujuan
• Menentukan jumlah mesin teoritis yang harus disediakan untuk menunjang proses produksi
yang ada
• Mengetahui jumlah mesin sebenarnya yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin.
1
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
• Routing Sheet
merupakan langkah- langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan
rincian yang perlu diketahui dari hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain (Apple, 1990).
Proses routing sheet digunakan untuk mendata waktu suatu proses dalam industry.
• Tabel Kebutuhan Jumlah Mesin
Tabel kebutuhan jumlah mesin digunakan untuk menentukan jumlah mesin teoritis dan
jumlah mesin sebenarnya.
• Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis
Salah satu factor paling penting dalam mengalokasikan ruangan adalah perhitungan cermat
untuk lokasi dan lebar gang, untuk menentukan peletakan mesin-mesin.
• Gambar Kelompok Mesin
Penggambaran kelompok mesin yang digunakan dalam proses industri.
2
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Scrap = 7 %
3
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 4
Jumlah
Jumlah Mesin
no Nama Mesin Mesin
Teoritis
Sebenarnya
Jika hasil yang didapatkan dari perhitungan di atas 0.1 maka jumlah mesin sebenarnya dibulatkan ke
atas dan jika hasil yang didapatkan dari perhitungan dibawah 0.1 maka jumlah mesin sebenarnya
dibulatkan ke bawah
0.83643018
• Mesin Pemotong Besi = 60.83643018 = = 0.013940503 ( < 0.1)
60
Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang = Panjang Sub Kelompok Mesin x Lebar Sub Kelompok Mesin x Jumlah Sub Kelompok Mesin
ANALISIS
Praktikum kali ini diawali dengan membuat Routing sheet dimana berfungsi sebagai langkah-
langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu diketahui dari
hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain. Tabel Routing sheet juga dibuat dengan menaruh semua
jenis mesin hingga meja rakit untuk dihitung jumlahnya. Jumlah mesin secara teoritis lalu dibulatkan
menjadi jumlah mesin sebenarnya. Dengan begitu kita bisa mengetahui berapa jumlah mesin yang
tepat yang akan digunakan untuk melakukan proses produksi di perusahaan tersebut. Untuk jumlah
mesin secara teoritis diwajibkan untuk dilakukan pembulatan karena pada kenyataannya jumlah
mesin sudah pasti bulat.
Seperti pada contoh pengolahan data Routing sheet dan table kebutuhan jumlah mesin,
Kapasitas produksi 75 unit per hari PT. Inmajaya memerlukan 4 mesin penekuk besi. Ini didapatkan
melalui hitungan pembuatan setiap bahan baku dan Sub-assembly di PT Inmajaya. Pada produksi
rangka sendiri memerlukan 3 untuk menjadi produk akhir yaitu lemari. Sehingga memerlukan 225
unit rangka untuk memenuhi kapasitas produksi per hari pada PT inmajaya. Dan untuk menyelesaikan
tugas tersebut, PT inmajaya memerlukan 1 unit mesin penekuk per harinya. Ditambah dengan bahan
baku lainnya yang di produksi maka PT. Inmajaya memerlukan 4 mesin perharinya.
Dari contoh tersebut, dapat dilihat kegunaan perhitungan jumlah mesin teoritis. Dimana
perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung perkiraan kebutuhan jumlah mesin pada suatu
perusahaan, dan juga untuk menghitung perkiraan produksi per harinya. Dengan mengetahui jumlah
mesin yang ada juga dapat diperkirakan luas pabrik yang dibutuhkan sebagai tempat mesin untuk
memproduksi suatu produk.
Dari kebutuhan jumlah mesin tersebut, kita bisa menentukan luas dari lantai mesin secara
teoritis dengan mengukur jumlah mesin dan luas dari mesin itu sendiri. Dengan begitu kita bisa
menentukan luas lantai yang paling optimum untuk setiap jenis mesin yang ada. Untuk pembuatan
luas lantai dari tiap mesin dibutuhkan juga perhitungan dari lebar gang yang ada. Lebar gang ini bisa
kita dapatkan dengan perhitungan dari forklift yang sedang membawa komponen utama yang
memiliki ukuran terbesar.
Perhitungan gang digunakan untuk memperkirakan luas total suatu kelompok mesin yang
akan memproduksi barang. Dimana diperhitungkan juga ruang untuk mengoperasi suatu material.
9
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 10
Perhitungan ini berguna sebagai perkiraan ukuran pabrik yang akan dibangun, sehingga
pabrik yang dibuat tidak terlalu sempit atau terlalu luas sehingga menjadi biaya tambahan pada
pengeluaran suatu perusahaan.
Pada tabel perhitungan luas lantai teoritis dibutuhkan dimensi dari mesin itu sendiri. Dimana
panjang dan lebar mesin lalu dijumlahkan dengan dimensi dari tempat bahan baku utama dan juga
tempat bahan jadi utama. Setelah dijumlahkan lalu di kalikan dengan jumlah mesin yang ada. Dengan
begitu kita bisa mendapatkan luas dari seluruh mesin yang ada di lantai teoritis tersebut.
KESIMPULAN
• Untuk melakukan perencanaan luas lantai produksi maka dibutuhkan dimensi mesin, lebar
gang, dan juga jumlah dari mesin itu sendiri
• Untuk jumlah mesin teoritis akan dibulatkan karena jumlah mesin sebenarnya merupakan
bilangan bulat
11
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J.M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan Terjemahan Nurhayati, Mardiono,
M.T. Bogor : Penerbit Institut Teknologi Bogor
Yuliana, Lingga. (2020). Manajemen Rantai Pasok Produksi Rak Piring Aluminium di Depok (Studi
Kasus Pada PD. Sumber Jaya Aluminium). Jurnal riset bisnis Vol 3. 97-105
Abdillah, A. N. (2015). Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Menggunakan Metode Algoritma
Corelap di PT. Refi Chemical Industry. Tugas Akhir: Program Teknik Industri Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.
12