Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FTI 318 D – Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Semester Genap 2020/2021

Modul 1 – Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis

Disusun Oleh :

Raphael Ivan Samuel / 201804530078

Vincent / 201804530052

Mochammad Loebby Adhi Pratama / 201704530065

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

JAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perancangan Tata Letak Fasilitas sudah menjadi suatu hal yang sangat penting untuk sebuat
perusahaan. Karena fungsi dari Tata Letak Fasilitas bisa digunakan menjadi sarana pendukung untuk
melakukan segala macam aktifitas yang sedang berlangsung di dalam perusahaan tersebut sehingga
dengan adanya Tata Letak Fasilitas bisa meningkatkan performa dari perusahaan lebih berkembang.
Perancangan Tata Letak Fasilitas pada perusahaan yang baik akan memperngeruhi kelancaran dalam
melakukan operasi-operasi produksi dan juga dapat mengoptimalkan ruangan yang dipakai di dalam
pabrik.

Perancangan Tata Letak Fasilitas bisa menjadi salah satu bagian yang terpenting dalam
penyusunan layanan pabrik seperti jasa layanan seperti pergudangan, kantor, toko, dan pos. Dimana
susuran layanan tersebut akan memakan banyak tempat sehingga dibutuhkan Perancangan Tata Letak
Fasilitas untuk mengoptimalkan kondisi lahan pabrik yang digunakan. Untuk melakukan
Perancangan Tata Letak Fasilitas. Dibutuhkan beberapa data untuk menunjang perancangan tersebut
seperti aliran metrial yang dipakai untuk proses produksi, keselamatan para pekerja, kenyamana para
pekerja, dan juga pemanfaatan ruang yang optimal.

1.2. Tujuan
• Menentukan jumlah mesin teoritis yang harus disediakan untuk menunjang proses produksi
yang ada
• Mengetahui jumlah mesin sebenarnya yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin.

1
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

• Routing Sheet
merupakan langkah- langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan
rincian yang perlu diketahui dari hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain (Apple, 1990).
Proses routing sheet digunakan untuk mendata waktu suatu proses dalam industry.
• Tabel Kebutuhan Jumlah Mesin
Tabel kebutuhan jumlah mesin digunakan untuk menentukan jumlah mesin teoritis dan
jumlah mesin sebenarnya.
• Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis
Salah satu factor paling penting dalam mengalokasikan ruangan adalah perhitungan cermat
untuk lokasi dan lebar gang, untuk menentukan peletakan mesin-mesin.
• Gambar Kelompok Mesin
Penggambaran kelompok mesin yang digunakan dalam proses industri.

2
BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1. Routing Sheet

TABEL ROUTING BAHAN BAKU RAK PIRING


PT. IMNAJAYA 21403
KAPASITAS PRODUKSI - 75 PCS/HARI
JAM KERJA - 8 JAM - 28800
EFISIENSI = 90% REALIBILITAS = 90% % SCARP = 0.7%
DETIK
Produ
Wak Kapasi Jumla
Wak Jumlah Julah ksi
tu tas % Realibi h
Nama Nama tu yang yang denga
No Set Mesin Sca tas Mesin
Operasi Mesin Baku Diharapk Disiapka n
Up Teoriti rp Mesin Teoriti
(s) an n Efisien
(s) s s
si
Rangka (3)
Menyambun
gkan Mesin 0,0 279,7265 300,781 334,20 7,8340
1 600 360 47,4 0,9
aluminium las 7 393 225 14 68
dengan las
Memotong Mesin
lembaran pemot 0,0 260,1456 279,726 310,80 2,9142
2 240 360 118,5 0,9
aluminium ong 7 816 539 73 73
besar besi
Menghalusk Mesin
0,0 241,9354 260,145 289,05 2,0327
3 an hasil pengha 180 360 158 0,9
7 839 682 08 06
potongan lus
Menekuk Mesin
0,0 241,935 268,81 0,6301
4 hasil peneku 60 360 474 225 0,9
7 484 72 39
potongan k

Contoh Perhitungan Routing Sheet.

Pada penggunaan Mesin Penekuk

Waktu Baku = 60 detik

Waktu Set Up = 360 detik

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎−𝑠𝑒𝑡𝑢𝑝 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 28800𝑠 − 360𝑠


Kapasitas Mesin Teoritis = = = 474
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 60𝑠

Scrap = 7 %

3
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 4

Jumlah Yang diharapkan = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 = 75 × 3 = 225

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 225


Jumlah Barang Disiapkan = 1−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑆𝑘𝑟𝑎𝑝 = 1−0,07 = 2419355

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 241,9355


Produksi Pada Efisiensi = = = 268,8172
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑏𝑟𝑖𝑘 0,9

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 268,8172


Jumlah Mesin Teoritis = 𝑅𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 × = = 0,6013
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 0,9 ×474

3.2. Tabel Kebutuhan Jumlah Mesin

Jumlah
Jumlah Mesin
no Nama Mesin Mesin
Teoritis
Sebenarnya

1 Mesin pemotong besi 60,83643018 60


2 Mesin pemotong kaca 0,903424777 1
Mesin pemotong
3 5,42054866 5
keramik
4 Mesin penekuk 3,780832691 4
5 Mesin las 120,3578153 120
6 Mesin penghalus 7,657499079 7
7 Mesin penggulung 9,452081726 9
8 Mesin sealent 12,81508046 12
9 Meja rakit 1 1,043626075 2
10 Meja rakit 2 1,34661429 2
11 Meja rakit 3 1,260277564 2
12 Meja rakit 1,172058134 2
TOTAL 226

Berikut contoh perhitungan jumlah mesin sebenarnya

𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑎


Hasil dari jumlah mesin teoritis = 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑎

Jika hasil yang didapatkan dari perhitungan di atas 0.1 maka jumlah mesin sebenarnya dibulatkan ke
atas dan jika hasil yang didapatkan dari perhitungan dibawah 0.1 maka jumlah mesin sebenarnya
dibulatkan ke bawah

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 5

0.83643018
• Mesin Pemotong Besi = 60.83643018 = = 0.013940503 ( < 0.1)
60

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 60


0.903424777
• Mesin Pemotong Kaca = 0.903424777 = = 1 ( > 0.1 )
0

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 1


0.42054866
• Mesin Pemotong Keramik = 5.42054866 = = 0.084109732 ( < 0.1 )
5

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 5


0.780832691
• Mesin Penekuk = 3.780832691 = = 0.2602775636666667 ( > 0.1 )
3

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 4


0.3578153
• Mesin Las = 120.3578153 = = 0.0029817941666667 ( < 0.1 )
120

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 120


0.657499079
• Mesin Penghalus = 7.657499079 = = 0.0939284398571429 ( < 0.1 )
7

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 7


0.452081726
• Mesin Penggulung = 9.452081726 = = 0.0502313028888889 ( < 0.1 )
9

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 9


0.81508046
• Mesin sealent = 12.81508046 = = 0.0679233716666667 ( < 0.1 )
12

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 12


0.43626075
• Meja Rakit 1 = 1.043626075 = = 0.43626075 ( > 0.1 )
1

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 2


0.34661429
• Meja Rakit 2 = 1.34661429 = = 0.34661429 (> 0.1)
1

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 2


0.260277564
• Meja rakit 3 = 1.260277564 = = 0.260277564 ( > 0.1 )
1

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 2


0.172058134
• Meja Rakit = 1.172058134 = = 0.172058134 ( > 0.1)
1

Maka jumlah mesin sebenarnya adalah 2


Maka dari perhitungan diatas jumlah keseluruhan mesin sebenarnya adalah 60 + 1 + 5 + 4 +
120 + 7 + 9 + 12 + 2 + 2 + 2 + 2 = 226

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 6

3.3. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 7
Tabel 1.3. Tabel Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis

PERHITUNGAN LUAS LANTAI MESIN TEORITIS


PT. INMAJAYA 21403
KAPASITAS PRODUKSI - 75 PCS/HARI
Ukuran Total Luas
Panjang Sub Lebar Sub Total Panjang Total Lebar Luas
Jumlah Jumlah Mesin Kelompok
No Nama Peralatan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
Alat/sub Total P L Mesin Tanpa
Mesin (m) Mesin (m) Mesin + Gang Mesin + Gang Mesin
(m) (m) Gang
Mesin pemotong besi 1 60
2 0,5
Operator 1 60
1 4 2,5 600
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin pemotong kaca 1 1
1,5 1,5
Operator 1 1
2 3,5 3,5 12,25
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin pemotong keramik 1 5
1,2 0,2
Operator 1 3
3 3,2 2,2 35,2
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin penekuk 1 4
0,75 0,74
Operator 1 4
4 2,75 2,74 30,14
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 8
Mesin pemotong las 1 120
0,27 0,2
Operator 1 120
5 2,27 2,2 599,28
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin penghalus 1 7
0,28 0,11
Operator 1 7
6 2,28 2,11 33,6756
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin penggulung 1 9
1 0,5
Operator 1 9
7 3 2,5 67,5
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Mesin sealent 1 12
0,23 0,05
Operator 1 12
8 2,23 2,05 54,858
Tempat bahan baku utama 0 1 1 1
Tempat bahan jadi utama 0 1 1 1
Tabel 1.3. Tabel Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis (Lanjutan)

Berikut contoh perhitungan total luas kelompok mesin tanpa gang


Panjang Sub Kelompok Mesin pemotong besi = 4

Lebar Sub Kelompok Mesin pemotong besi = 2,5

Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang = Panjang Sub Kelompok Mesin x Lebar Sub Kelompok Mesin x Jumlah Sub Kelompok Mesin

Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang = 4 x 2.5 x 60 = 600

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB IV

ANALISIS
Praktikum kali ini diawali dengan membuat Routing sheet dimana berfungsi sebagai langkah-
langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu diketahui dari
hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain. Tabel Routing sheet juga dibuat dengan menaruh semua
jenis mesin hingga meja rakit untuk dihitung jumlahnya. Jumlah mesin secara teoritis lalu dibulatkan
menjadi jumlah mesin sebenarnya. Dengan begitu kita bisa mengetahui berapa jumlah mesin yang
tepat yang akan digunakan untuk melakukan proses produksi di perusahaan tersebut. Untuk jumlah
mesin secara teoritis diwajibkan untuk dilakukan pembulatan karena pada kenyataannya jumlah
mesin sudah pasti bulat.

Seperti pada contoh pengolahan data Routing sheet dan table kebutuhan jumlah mesin,
Kapasitas produksi 75 unit per hari PT. Inmajaya memerlukan 4 mesin penekuk besi. Ini didapatkan
melalui hitungan pembuatan setiap bahan baku dan Sub-assembly di PT Inmajaya. Pada produksi
rangka sendiri memerlukan 3 untuk menjadi produk akhir yaitu lemari. Sehingga memerlukan 225
unit rangka untuk memenuhi kapasitas produksi per hari pada PT inmajaya. Dan untuk menyelesaikan
tugas tersebut, PT inmajaya memerlukan 1 unit mesin penekuk per harinya. Ditambah dengan bahan
baku lainnya yang di produksi maka PT. Inmajaya memerlukan 4 mesin perharinya.

Dari contoh tersebut, dapat dilihat kegunaan perhitungan jumlah mesin teoritis. Dimana
perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung perkiraan kebutuhan jumlah mesin pada suatu
perusahaan, dan juga untuk menghitung perkiraan produksi per harinya. Dengan mengetahui jumlah
mesin yang ada juga dapat diperkirakan luas pabrik yang dibutuhkan sebagai tempat mesin untuk
memproduksi suatu produk.

Dari kebutuhan jumlah mesin tersebut, kita bisa menentukan luas dari lantai mesin secara
teoritis dengan mengukur jumlah mesin dan luas dari mesin itu sendiri. Dengan begitu kita bisa
menentukan luas lantai yang paling optimum untuk setiap jenis mesin yang ada. Untuk pembuatan
luas lantai dari tiap mesin dibutuhkan juga perhitungan dari lebar gang yang ada. Lebar gang ini bisa
kita dapatkan dengan perhitungan dari forklift yang sedang membawa komponen utama yang
memiliki ukuran terbesar.

Perhitungan gang digunakan untuk memperkirakan luas total suatu kelompok mesin yang
akan memproduksi barang. Dimana diperhitungkan juga ruang untuk mengoperasi suatu material.

9
Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021 – Modul 1 Perencanaan
Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis 10

Perhitungan ini berguna sebagai perkiraan ukuran pabrik yang akan dibangun, sehingga
pabrik yang dibuat tidak terlalu sempit atau terlalu luas sehingga menjadi biaya tambahan pada
pengeluaran suatu perusahaan.

Pada tabel perhitungan luas lantai teoritis dibutuhkan dimensi dari mesin itu sendiri. Dimana
panjang dan lebar mesin lalu dijumlahkan dengan dimensi dari tempat bahan baku utama dan juga
tempat bahan jadi utama. Setelah dijumlahkan lalu di kalikan dengan jumlah mesin yang ada. Dengan
begitu kita bisa mendapatkan luas dari seluruh mesin yang ada di lantai teoritis tersebut.

Laboratorium Perencanaan Tata Letak Fasilitas Genap 2020/2021


Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
BAB V

KESIMPULAN

• Untuk melakukan perencanaan luas lantai produksi maka dibutuhkan dimensi mesin, lebar
gang, dan juga jumlah dari mesin itu sendiri
• Untuk jumlah mesin teoritis akan dibulatkan karena jumlah mesin sebenarnya merupakan
bilangan bulat

11
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA
Apple, J.M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan Terjemahan Nurhayati, Mardiono,
M.T. Bogor : Penerbit Institut Teknologi Bogor

Yuliana, Lingga. (2020). Manajemen Rantai Pasok Produksi Rak Piring Aluminium di Depok (Studi
Kasus Pada PD. Sumber Jaya Aluminium). Jurnal riset bisnis Vol 3. 97-105

Abdillah, A. N. (2015). Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik Menggunakan Metode Algoritma
Corelap di PT. Refi Chemical Industry. Tugas Akhir: Program Teknik Industri Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.

12

Anda mungkin juga menyukai