Anda di halaman 1dari 19

2.2.

1 Judul Praktikum : Perhitungan Jumlah Mesin Proses, Multi


Product Process Chart (MPPC) Dan
Perhitungan Luas LantaiProcess
2.2.2 Nama Kelompok : - Wahyuni A. Bahnan (561419031)
- Moh. Almaida Latimbang (561419033)
Program Studi : S1-Teknik Industri
2.2.3 Tujuan Praktikum :
1. Menghitung jumlah mesin secara teoritis.
2. Membuat Multi Product Process Chart untuk dapat mengetahui jumlah
mesin aktual yang dibutuhkan dalam proses fabrikasi dan assembly.
3. Menghitung luas lantai untuk process layout.
2.2.4 Landasan Teori
1. Lembar Rencana Proses
Lembar Rencana Proses adalah tabel yang berisi perhitungan mengenai
jumlah material yang harus disediakan dari sejumlah produk yang
diharapkan sehingga pada akhirnya dengan tambahan informasi seperti
reliabilitas (R) dan efisiensi mesin (E) dapat ditentukan jumlah mesin
teoritis yang dibutuhkan untuk suatu proses produksi.
Tabel 2.1 menunjukkan contoh lembar rencana proses.

Tabel lembar rencana proses berisi bermacam-macam informasi, seperti:


 Nomor, nama, jumlah, dan ukuran part
 Nomor dan nama operasi
 Nama mesin
 Bahan pembantu yang digunakan
 Waktu proses (T, dalam detik)
 % scrap (s)
 Jumlah unit yang diharapkan dalam 1 shift (Q’)
 Jumlah unit yang harus disiapkan ( 𝑄 = 𝑄′ 1−𝑠 ) dalam 1 shift
 Efisiensi mesin (E, dalam %)
 Reliabilitas mesin (R, dalam %)
 Jumlah mesin teoritis 𝐹 = 𝑇.𝑄 𝐸.𝑅.𝐻 T= waktu proses (detik), H= jumlah
jam kerja per shift (detik)
2. Multi Product Process Chart (MPPC)
Multi Product Process Chart adalah suatu peta yang menggambarkan
jumlah mesin teoritis dan jumlah mesin aktual dari Lembar Rencana Proses
yang digunakan dalam proses produksi. Pada MPPC juga dapat diketahui
jenis raw material yang digunakan oleh masing-masing komponen. Kegunaan
MPPC adalah
 Menggambarkan berapa banyak kebutuhan mesin, baik teoritis
maupun actual
 Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen
produk
 Menunjukkan urutan atau aliran dalam proses produksi dari satu
mesin ke mesin lain setiap part produknya untuk proses fabrikasi
maupun assembly
 Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam
perbaikan sistem.
Tabel 2. Multi Product Process Chart
Tabel 2 menunjukkan contoh MPPC. Bagian kiri dari MPPC berisikan
daftar mesin yang digunakan dalam proses produksi, sedangkan aliran
proses masing-masing part digambarkan pada sisi kanan sesuai dengan
urutan mesin yang digunakan. Informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan
MPPC adalah sebagai berikut:
 Urutan mesin mengikuti urutan abjad A – Z.
 Sumber informasi yang dibutuhkan adalah jumlah mesin teoritis dari
setiap proses pada mesin tertentu dari Lembar Rencana Proses.
 Jumlah mesin teoritis merupakan penjumlahan dari kebutuhan setiap
mesin dari tiap part yang menggunakannya.
 Jumlah mesin aktual adalah pembulatan dari jumlah mesin teoritis.
 Proses produksi menggunakan process layout, sedangkan proses
assembly menggunakan product layout, sehingga untuk perhitungan
jumlah mesin pada proses assembly dilakukan pembulatan terlebih
dahulu sebelum dilakukan penjumlahan kebutuhan total mesin.
3.Perhitungan Luas Lantai
Luas lantai pabrik harus dihitung dahulu dengan teliti karena luas lantai
ini berpengaruh terhadap keputusan tempat atau daerah dimana suatu pabrik
akan dibangun, sekaligus juga mempengaruhi letak dari bagian-bagian yang
ada dalam pabrik. Bagian-bagian tersebut tentu berbeda antara satu jenis
pabrik dengan jenis yang lain.
2.2.5 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur praktikum modul 2 dapat dilihat pada Gambar 1:
2.2.6 Hasil Praktikum
A. Routing Sheet
Tabel 2.2 Routing Sheet proses pengerjaan
Routing Sheet
Produk/ Kebutuhan Mesin
Waktu Mesin Scrap Bahan
` Deskripsi Nama Mesin (menit) (Jam) (%) Bahan Diminta DiPersiapkan E (%) Teori Aktual
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
01 Kaki Kanan (2)
Meja 0,1 45 714.586.46 714.586.46 0,1
O1 Pengukuran Fabrikasi 3 1 0 6 6 461 5 1
0,1 51 714.586.46 720.349.26 0,1
O2 Pemotongan Mesin Gergaji 2 4 0,008 6 0 461 3 1
0,5 11 0,00 720.349.26 721.792.84 0,6
O3 Penghalusan Mesin scrap 3 3 2 0 6 461 0 1
02 Penyangga Kaki Kanan
Meja 0,1 60 144.000.00 144.000.00 61 0,1
O4 Pengukuran Fabrikasi 0 0 0 0 0 3 5 1
0,1 51 144.000.00 189.473.68 61 0,1
O5 Pemotongan Mesin Gergaji 2 4 0,24 0 4 3 7 1
0,4 14 189.473.68 191.969.28 61 0,6
O6 Penghalusan Mesin scrap 2 4 0,013 4 5 3 2 1
03 Kaki Kiri (2)
Meja 0,1 45 714.586.46 714.586.46 0,1
O8 Pengukuran Fabrikasi 3 1 0 6 6 461 5 1
0,1 51 714.586.46 720.349.26 0,1
O9 Pemotongan Mesin Gergaji 2 4 0,008 6 0 461 3 1
0,5 11 0,0 720.349.26 721.792.84 0,6
O10 Penghalusan Mesin scrap 3 3 0 0 6 461 0 1
04 Penyangga Kaki Kiri
O11 Pengukuran Meja 0,1 60 0 144.000.00 144000000 61 0,1 1
Fabrikasi 0 0 0 3 5
0,1 51 144.000.00 61 0,1
O12 Pemotongan Mesin Gergaji 2 4 0,240 0 189473684 3 7 1
0,4 14 0,01 189.473.68 61 0,6
O13 Penghalusan Mesin scrap 2 4 3 4 191969285 3 2 1

05 Kerangka Alas Besar


Meja 27 70.892.29 70.892.29 28 0,1
O15 Pengukuran Fabrikasi 0,22 7 0 7 7 3 5 1
0,2 25 70.892.29 71.464.00 28 0,1
O16 Pemotongan Mesin Gergaji 3 7 0,008 7 9 3 6 1
0,7 8 0,0 71.464.00 71.607.22 28 0,4
O17 Penghalusan Mesin scrap 0 6 0 9 3 3 8 1
06 Kerangka Alas Kecil
Meja 36 21.599.95 21.599.95 36 0,1
O18 Pengukuran Fabrikasi 0,17 0 0 7 7 8 5 1
0,1 32 21.599.95 28.420.99 36 0,1
O19 Pemotongan Mesin Gergaji 8 7 0,240 7 6 8 6 1
0,5 11 0,01 28.420.99 28.795.33 36 0,4
O20 Penghalusan Mesin scrap 3 3 3 6 5 8 8 1
07 Labrang
Meja 1.00 150.00 1.02 0,1
O21 Pengukuran Fabrikasi 0,06 0 0 150.000 0 2 5 1
0,0 1.20 1.000.00 1.02 0,1
O22 Pemotongan Mesin Gergaji 5 0 0,850 150.000 0 2 2 1
08 Penutup Besar
Meja 32 1.920.00 1.920.00 33 0,1
O23 Pengukuran Fabrikasi 0,18 7 0 0 0 5 5 1
0,2 22 1.920.00 2.556.59 33 0,2
O24 Pemotongan Mesin Gergaji 7 5 0,249 0 1 5 2 1
0,7 8 0,01 2.556.59 2.598.16 33 0,6
O25 Penghalusan Mesin scrap 5 0 6 1 2 5 1 1
09 Penutup Kecil
Meja 40 1.800.00 1.800.00 40 0,1
O26 Pengukuran Fabrikasi 0,15 0 0 0 0 9 5 1
0,2 30 1.800.00 2.556.81 40 0,2
O27 Pemotongan Mesin Gergaji 0 0 0,296 0 8 9 0 1
0,5 10 0,01 2.556.81 2.598.39 40 0,5
O28 Penghalusan Mesin scrap 7 6 6 8 2 9 6 1

Tabel 2.3 Routing Sheet proses perakitan


Routing Sheet
Nomor Waktu Produk/
Scrap Bahan Bahan Kebutuhan Mesin
Operas Deskripsi Nama Mesin (Menit) Mesin E%
(%) Diminta Dipersiapkan
i (jam) Teori Aktual
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
O-7 Perakitan Palu 39,85 1,51 0 2.746.299 2.746.299 2 0,15 1
O - 14 Perakitan Palu 39,65 1,51 0 2.746.299 2746299 2 0,15 1
O - 29 Perakitan Palu 77,30 0,78 0 2.746.299 2746299 2 0,29 1
Perhitungan untuk tabel 2.2 untuk Routing Sheet sebagai berikut :
1. Kolom 1 : Nomor Operasi, Berisi nama operasi yang dilakukukan prepare bahan
dasar.
2. Kolom 2 : Deskripsi, berisi nama operasi
3. Kolom 3 : Nama mesin, berisi nama mesin yang digunakan pada operasi prepare
bahan dasar yaitu mesin screw convenyor.
4. Kolom 4 :Produksi Mesin /Jam, berisi banyak unit produk yang dihasilkan dalam
waktu 1 Jam atau 60 menit.. pada operasi pertama menggunakan waktu selama 30
detik , kemudian dikonversi ke menit menghasilkan 0,50 detik, maka produk mesin
per/jam
60 menit
Produksi mesin / jam=
waktu operasi
mesin 60 menit
Produksi = =120
jam 0,50
5. Kolom 6: Scrap, Jumlah bahan baku atau persentase kerusakan yang diperkirakan,
yang dilakukan dalam satu operasi (dalam %) . Scrap diperoleh dari peta proses
operasi. Untuk proses prepare scrap yang dihasilkan adalah 0%, maka dapat ditulis
0.00
6. Kolom 7 :Bahan diminta, bahan diminta merupakan jumlah bahan yang diharapkan
setelah melalui suatu proses.
7. Kolom 8: Bahan disiapkan , kolom jumlah bahan yang harus disiapkan. Berisi jumlah
yang harus tersedia dengan mempertimbangkan persen scrap sebelum melakukan
proses operasi tertentu.

Bahan yang diminta


Bahan yang disiapkan=
1−% Scrap

486
Bahan yang disiapkan= =486 unit
1−0.00
8. Kolom 9: Efisiensi mesin, kolom efisiensi mesin merupakan tingkat pemanfaatan
mesin
Efisiensi mesin .
Bahan yang disiapkan
Efisiensi mesin=
Efisiensi
486 unit
Efisiensi mesin= =499
97,5 %
9. Kolom 10 : Jumlah Mesin Teoritis (JMT), berisi tentang jumlah mesin secara teoritis
untuk setiap operasi jumlah mesin secara teoritis untuk setiap operasi jumlah ini
diperoleh dengan menggunakan persamaan :

efisiensi mesin
Jumlah mesin teoritis=
mesin kerja
produksi X reabilitas X jam
jam hari
499
Jumlah mesin teoritis= =0,5
120 x 97,5 % x 8

10. Kolom 10 : Jumlah Mesin Aktual , berisi jumlah mesin yang akan digunakan pada
proses produksi , dimana diperoleh dari pembulatan hasil pada jumlah mesin
teoritis . maka untuk proses prepare bahan dasar dapat ditulis dengan 1unit.
Tabel 2.4 Multi Product Process Chart (MPPC)
Penentuan Luas Lantai
1. Luas Lantai Bagian Maintenance (Proses)
Luas Mesin = panjang*lebar
Allowance (100%) = 1*Luas
Luas Lantai = (Luas Mesin +Allowance(100%)) *Jumlah
Tabel 2.5 Luas Lantai Bagian Maintenance-Proses Layout
2. Luas Lantai BagianProduksi (Proses)
1. Allowance Material
a. Allowance material (panjang) = 0,4*panjang mesin
b. Allowance material (lebar) = 0,4* lebar mesin
c. Allowance Karyawan
d. Allowance karyawan (panjang) = 0,3*panjang mesin
e. Allowance karyawan (lebar) = 0,3* lebar mesin
2. Luas

Luas = panjang * lebar

Sebelumnya dilakukan penjumlahan dimensi panjang dan lebar secara


keseluruhan (dimensi asalnya + allow material + allow karyawan)
3. Allowance Trans (50%)
Allowance trans (50%) = 0,5 * Luas

4. Luas 1 Mesin
Luas 1 mesin = Luas + Allowance trans(50%)

5. LuasTotal
Luas Total = Luas 1mesin *Jumlah mesin

3. Luas Lantai BagianProduksi (Proses)


6. Allowance Material
f. Allowance material (panjang) = 0,4*panjang mesin
g. Allowance material (lebar) = 0,4* lebar mesin
7. Allowance Karyawan
h. Allowance karyawan (panjang) = 0,3*panjang mesin
i. Allowance karyawan (lebar) = 0,3* lebar mesin
8. Luas

Luas = panjang * lebar


Sebelumnya dilakukan penjumlahan dimensi panjang dan lebar secara
keseluruhan (dimensi asalnya + allow material + allow karyawan)
9. Allowance Trans (50%)
Allowance trans (50%) = 0,5 * Luas
10. Luas 1 Mesin
Luas 1 mesin = Luas + Allowance trans(50%)
11. LuasTotal
Luas Total = Luas 1mesin *Jumlah mesin

Tabel 2.6 Tabel Luas Lantai Bagian Produksi

4. Luas Lantai Warehouse


1. Produksi
Produksi/minggu = Jumlah shift/hari * Jumlah hari kerja * Demand (per tipe produk)
2. Kapasitas pallet = rounddown (panjang pallet /panjang produk)*rounddown
(lebarpallet / lebarproduk)* rounddown (tinggi maksimum warehouse / tinggi
produk)
3. Jumlah pallet =roundup (produksi perminggu/kapasitaspallet)
4. Kebutuhan luas lantai = (panjang pallet * lebar pallet) * jumlah pallet
5. Allowance
Allowancegang =2 * Kebutuhan luas lantai
6. Luas Total Keseluruhan. Luas total keseluruhan = Kebutuhan luas
lantai+Allowancegang.
Tabel 2.7 Luas Lantai Warehouse
Luas Lantai Warehouse
Ukuran
Karakteristik Dus
1
Pallet Kapasi Jumla Keb. Allow
Produksi (m)
Produk (m) tas h Luas Gang Luas
/mg
Palet Pallet Lantai (200%)
P L T P L

Alat
Pemoton 50400 0,78 0,2 0,05 1,2 1 462 110 131 262 393,12
g Pisang
Luas Total Keseluruhan 393,12
a. Luas Lantai Storage Bahan Baku
1. Kebutuhan raw material/mg = Kebutuhanraw mat/shift * jml shift/hari * jml
hari/minggu
2. Keb raw material + SS/ mg = Kebutuhan jenis material / shift * jumlah
hari/minggu
3. Ss /mg (unit) = kebutuhan raw mat/ shift * 3 %
4. Total raw material / minggu = kebutuhan raw (material + SS) per minggu / rec
per smaller unit
5. Kapasitas pallet = rounddown(panjang pallet / panjang
produk)*rounddown(lebar pallet / lebar produk)*rounddown(tinggi maksimum
warehouse / tinggi produk)
6. Jumlah pallet = total raw mat per minggu (kardus) / kapasitas pallet
7. Luas lantai = (panjang pallet * lebar pallet) * jumlah pallet / 1000000
8. Allowance Allowance gang = 2 * Kebutuhan luas lantai
9. Luas Total Keseluruhan Luas total keseluruhan = Kebutuhan luas lantai +
Allowancegan
10. Kebutuhan raw material/mg = Kebutuhanraw mat/shift * jml shift/hari * jml
hari/minggu
11. Keb raw material + SS/ mg = Kebutuhan jenis material / shift * jumlah
hari/minggu
12. Ss /mg (unit) = kebutuhan raw mat/ shift * 3 %
13. Total raw material / minggu = kebutuhan raw (material + SS) per minggu / rec
per smaller unit
14. Kapasitas pallet = rounddown(panjang pallet / panjang
produk)*rounddown(lebar pallet / lebar produk)*rounddown(tinggi maksimum
warehouse / tinggi produk)
15. Jumlah pallet = total raw mat per minggu (kardus) / kapasitas pallet
16. Luas lantai = (panjang pallet * lebar pallet) * jumlah pallet / 1000000
17. Allowance Allowance gang = 2 * Kebutuhan luas lantai
18. Luas Total Keseluruhan Luas total keseluruhan = Kebutuhan luas lantai +
Allowancegan
Tabel 2.8 Luas Lantai Storage Bahan Baku
b. Luas Lantai Storage Bahan Pembantu
a. Kebutuhan bahan per minggu dari tiap produk Kebutuhan bahan/mg produk ke-i =
Jml keb/produk * Demand * jml shift/hari * jml hari/minggu
b. Jumlah kebutuhan bahan per minggu
Jml kebutuhan bahan / mg = ∑ kebutuhan bahan/mg produk ke-i
c. Jumlah kebutuhan bahan per minggu (smaller unit)
Perhitungan dilakukan pembulatan ke atas.
Jml kebutuhan bahan / mg (smaller) = Jml kebutuhan bahan/mg / Rec per smaller
unit
d. Unit receive per minggu Perhitungan dilakukan pembulatan ke atas. Unit
receive / mg = Jml kebutuhan bhn/mg(smaller) / Karakteristik unit receive
e. Jumlah kardus/unitizer
Selain cat: Kapasitas unit rec/ unitizer = rounddown (panjang ukuran unitizer/
panjang dimensi unit rec) * rounddown (lebar ukuran unitizer / lebar dimensi
unitrec)*rounddown (tinggi ukuran unitizer / tinggi dimensi unit rec)
Untuk cat: Kapasitas unit rec/unitizer = rounddown(panjang ukuran unitizer /
diameter dimensi unit rec)*rounddown(lebar ukuran unitizer / diameter dimensi
unit rec)*rounddown(tinggi ukuran unitizer / tinggi dimensi unit rec).
f. Jumlah unitizer yang dibutuhkan = unit rec/mg / kapasitas unit rec/unitizer
Perhitungan dilakukan pembulatan ke atas.
g. Jumlah level yang dibutuhkan = jumlah unitizer yang dibutuhkan / 2 Sedangkan
untuk bahan pembantu CAT dan Lamp Hood: Jumlah level yang dibutuhkan =
jumlah unitizer yang dibutuhkan Perhitungan dilakukan pembulatan ke atas.
h. Jumlah level = ∑ Jumlah level yang dibutuhkan
i. Jumlah rak = jumlah level / 4 Perhitungan dilakukan pembulatan ke atas.
j. Luas total rak = Jumlah rak*0,8*0,4
k. Allowance Allowance gang = 200 * luas total rak
l. Luas Storage Bahan Pembantu Luas Storage Bahan Pembantu = luas total rak +
Allowance
Tabel 2.9 Luas lantai storage bahan pembantu

Tabel 2.10 Ringkasan Luas Pabrik

Ringkasan Luas Pabrik


Luas
N
Deskripsi Total
o
(m2)
1 Storage Bahan Baku 540,16
Storage Bahan Pembantu
2 20,80
baku
3 Produksi 12,14
4 Maintenance 4,20
5 Warehouse 396,00
Luas Total Keseluruhan 973,30

Berdasarkan tabel 2.10 Ringkasan Luas Pabrik, untuk luas lantai storage bahan
baku didapatkan 540,16 M2, storage bahan pembantu 20,80 M2, luas lantai produksi 12,14
M2, maintenance 4,20 M2 warehouse 396,00 M2, total keseluruhan luas lantai yang
dibutuhkan yaitu 973,30M2.

Anda mungkin juga menyukai